1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu pada RPJMD, RENJA dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur. Didalam prosesnya pengukuran dilakukan pada aspek kegiatan, program dan sasaran. Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan d. Pembinaan Unit Pelayanan Teknis Dinas e. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha Dinas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator kinerja sasaran dengan capaian / realisasinya. Maka akan diketahui selisih atau celah kinerja ( Performance gap). Dalam menentukan penilaian tingkat capaian kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4 (empat) kategori sebagai berikut: Prosentase Capaian Lebih dari 100% 75% - 100% 55% - 75% Kurang dari 55% Kategori Capaian Sangat baik Baik Cukup Kurang
2 B. PENILAIAN CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Untuk mengetahui penilaian capaian kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar di awali dengan di tentukannya Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Blitar maupun Dinas Kesehatan dan tercantum dalam TAPKIN Tahun 2014 berisi target capain kinerja dan besaran anggarannya. Adapaun realisasi atau capaian target kinerja tahun 2014 sebagai berikut: Tabel 3.1 Penilaian Capaian Kinerja Tahun 2014 NO URAIAN IKU TARGET REALISASI PREDIKAT 2014 Rencana Strategis 1 Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi, anak, remaja, lanjut usia, kesehatan reproduksi serta pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan Jaringannya dan Pelayanan Kesehatan Penunjang. 1 Cakupan Ibu Hamil K4 93% 95,03% Baik 2 Angka Kematian Ibu (AKI) 83/100.000 KH 139,36/100.000 KH Kurang 3 Angka Kematian Bayi (AKB) 13,6/100 KH 10,64/1000 KH Baik 4 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 88% 100% Baik 5 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 99,8% 99,89% Baik 6 Cakupan Pelayanan Nifas 90% 92,34% Baik 7 Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Yang Ditangani 83% 93,21% Baik
3 8 Cakupan Kunjungan Bayi 98% 90,02% Baik 9 Cakupan Peserta KB Aktif 70% 62,69% Cukup 10 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100% 99,34% Baik Rencana Strategis 2 Meningkatkan Pelayanan Gizi Masyarakat 11 Cakupan Pelayanan Anak Balita 12 Cakupan Pemberian MP ASI GAKIN 82% 68,82% Cukup 100% 9,6% Kurang 13 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Rencana Strategis 3 Meningkatkan pencegahan, surveilans, deteksi dini Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, Penyakit Potensi KLB, penanggulangan masalah kesehatan dan bencana serta mewujudkan lingkungan yang sehat dan bermutu. 14 Non Polio AFP Rate Per 100.000 Penduduk 15 Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani 6 Anak 1 Anak Baik 45% 99% Baik 16 17 Angka Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif Penderita DBD Yang Ditangani 60% 30% Kurang 18 Penderita Diare Yang Ditangani 95% 83% Baik 19 Desa / Kelurahan UCI 100% 93,95% Baik 20 Cakupan KLB Desa / Kelurahan Yang Ditangani < 24 Jam 21 Akses Rumah Tangga Terhadap Sanitasi Dasar 71% 84,35% Baik
4 Rencana Strategis 4 Meningkatkan Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat 22 23 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 24 Pelayanan Gawat Darurat Level 1 15% 25% Baik Rencana Strategis 5 Meningkatkan Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat. 25 Cakupan Desa Siaga Aktif 75% 89% Baik Dari Tabel 3.1 dapat diketahui bahwa Kegiatan yang capaian kinerjanya ( berdasarkan Indikator Kinerja Utama ) mendapatkan predikat baik sejumlah 20, predikat cukup sejumlah 2, predikat kurang sejumlah 3 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar berjalan baik. C. REALISASI ANGGARAN 1. Sumber Dana APBD Kabupaten Program program yang bersumber dana dari APBD adalah sebagai berikut : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Progrma Disiplin Aparatur d. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capain Kinerja dan Keuangan f. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan g. Program Upaya Kesehatan Masyarakat h. Program Pengawasan Obat dan Makanan
5 i. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat j. Program Perbaikan Gizi Masyarakat k. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular l. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan m. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya n. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia o. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan makanan Jumlah Anggaran untuk Program yang berasal dari APBD sebesar Rp. 65.517.900.153,-. Sedang untuk Realisasi adalah sebesar Rp. 36.296.998.939,- (55,40 %) 2. Sumber Dana APBD Provinsi Program/Kegiatan yang bersumber dana dari APBD Provinsi antara lain : a. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Puskesmas. b. Pengembangan Taman Posyandu c. Pemberian Tambahan makanan dan Vitamin. Jumlah Anggaran Sebesar Rp. 744.983.500,- Realisasi Rp. 506.612.000,- 3. Sumber Dana APBN Sedangkan Kegiatan yang didanai dari dana APBN antara lain : a. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Jumlah Anggaran Sebesar Rp. 2.229.600.000,- Realisasi Rp. 2.190.201.100,- b. Dana TP Penyehatan Lingkungan Jumlah Anggaran Sebesar Rp. 1.218.970.000,- Realisasi Rp. 1.001.446.000,-
6 BAB. IV P E N U T U P Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan sarana untuk mengukur tingkat capaian tujuan dan sasaran program yang telah ditetapkan dengan dasar penilaian capaian target / realisasi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) selain sebagai sarana penilaian kinerja juga sebagai fungsi pembanding capaian pada tahun yang lalu, sekaligus sebagai pembanding indikator lain misal yang tercantum dalam indikator MDGS. Dengan diketahuinya tingkat keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan program akan dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan dan masih diperlukan kerja dan usaha yang lebih keras untuk mewujudkan visi dan misi serta kinerja yang lebih baik. Blitar, 23 Maret 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR dr. KUSPARDANI Pembina Utama Muda NIP. 19601212 198701 2 002