HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1
|
|
- Sudirman Gunawan
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 A. POTRET AKI/AKB DI PROVINSI NTB 1. Trend Kematian Bayi Tren Angka Kematian Bayi Provinsi NTB per 1000 KH Tahun Tengah Timur S u m b a w a D o m p u B i m a Sumbawa Utara Kota Mataram Kota Bima Propinsi NTB Sumber: Diolah oleh PATTIRO NTB dari NTB dalam Angka 2012 Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Nusa Tenggara sepanjang tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 AKB Provinsi NTB 176/1000 kelahiran hidup (KH) dan pada tahun 2010 hanya sedikit mengalami penurunan menjadi 174/1000 KH, namun pada tahun 2011 justru kembali mengalami peningkatan menjadi 196/1000 KH. Kabupaten yang berkontribusi besar terhadap peningkatan AKB Provinsi NTB adalah Kabupaten Timur. Jumlah kasus kematian bayi di Kabupaten Timur berturut-turut dalam kurun waktu adalah 615 kasus (tahun 2009), meningkat menjadi 779 kasus (tahun 2010), dan 794 kasus (tahun 2011). Terdapat peningkatan jumlah kasus yang cukup signifikan pada tahun 2010 sebesar 164 kasus dan meningkat kembali sebesar 15 kasus pada tahun berikutnya. Kabupaten lain yang berkontribusi cukup besar terhadap AKB di NTB adalah Kabupaten Tengah,, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Bima. Terjadi trend peningkatan angka kematian bayi di pulau Sumbawa, khusus pada tahun dari 60 kasus kematian bayi meningkat menjadi 170 kasus. 1 Hasil analisis ini dibuat oleh Jaringan CSO Provinsi NTB yang difasilitasi dan didampingi oleh PATTIRO melalui Program Support to CSO yang didukung oleh AIPD.
2 Sebaliknya, trend penurunan angka kematian bayi terdapat di Kabupaten, yaitu dari 274 kasus menjadi 248 kasus. 2. Data Trend Angka Kematian Ibu AKI Provinsi NTB per KB Tengah Timur Sumber: Diolah oleh PATTIRO NTB dari NTB dalam Angka Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Utara Kota Mataram Kota Bima propinsi NTB Tren Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Nusa Tenggara tahun mengalami fluktuasi yang hampir sama dengan tren AKB periode tahun yang sama. Pada tahun 2010, AKI Provinsi NTB mengalami penurunan menjadi 113/ KH dan meningkat signifikan pada tahun 2011 menjadi 130/ KH. Pulau berkontribusi signifikan terhadap AKI Provinsi NTB dalam tiga tahun tersebut. Tiga Kabupaten di Pulau yang berkontribusi besar terhadap AKI Provinsi NTB, yaitu Kabupaten Timur, Tengah, dan. Sedangkan di Pulau sumbawa, hanya Kabupaten Sumbawa yang memiliki AKI tertinggi dan menjadi Kabupaten dengan AKI tertinggi se-ntb setelah Kabupaten Lotim, bahkan menalami peningkatan paling signifikan pada tahun Kabupaten Timur memiliki AKI tertinggi di antara Kabupaten/Kota se-ntb selama periode Pada tahun 2011, AKI Kabupaten Lotim sebesar 38/ KH. Meskipun angka ini tidak mengalami perubahan sejak tahun 2010, namun tertinggi di NTB atau hampir menyamai total AKI di Pulau Sumbawa. Sedangkan tren AKI Kota Bima terus mengalami penurunan, bahkan AKI Kota Bima adalah yang terendah di antara 10 Kabupaten/Kota di NTB.
3 3. Tren Kelahiran dengan Pertolongan Tenaga Kesehatan Proporsi Kelahiran Bayi oleh Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun % 78% 78% 75% 94% 85% 76% 77% 92% 94% 84% 85% 85% 82% 66% 81% 90% 84% 84% 83% 80% 73% Tengah Timur S u m b a w D o m p u B i ma Sumbawa a Utara Kota Mataram Kota Bima propinsi NTB Nasional Sumber: Diolah oleh PATTIRO NTB dari NTB dalam Angka 2012 Jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan Provinsi NTB sepanjang terus mengalami peningkatan dari 80% pada tahun 2010 menjadi 83% pada tahun Rata-rata jumlah kelahiran dengan bantuan tenaga kesehatan di semua kabupaten mengalami peningkatan. Namun, dari 10 Kabupaten/Kota di NTB, hanya Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa yang mengalami penurunan pada tahun 2011 dibandingkan tahun Namun demikian, tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Sumbawa, Tengah serta Utara adalah daerah dengan jumlah kelahiran dengan bantuan tenaga kesehatan di bawah ratarata provinsi. 4. Kelahiran di Fasilitas Kesehatan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 81% 83% 86% 77% 78% 78% 73% 74% 71% 73% 71% 63% Tengah Timur S u m b a w a 66% 64% 44% 44% 68% 60% 66% 64% 64% 58% 5% D o m p u B i ma Sumbawa 90% 81% 83% 84% Utara Kota Mataram 50% 50% 79% 69% 73% 67% Kota Bima propinsi NTB Sumber: Diolah oleh PATTIRO NTB dari NTB dalam Angka 2012 Sementara itu, jumlah kelahiran bayi di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB mengalami peningkatan dari 67% pada tahun 2009, 73% pada tahun 2010, dan 79%
4 pada tahun Tingkat kelahiran di fasilitas kesehatan tertinggi berada di Kota Mataram (90%) dan terendah di Dompu dan KSB (64%).
5 5. Tren Kunjungan K1 Provinsi NTB Tahun % 120% 100% 80% 102% 97% 100% 106% 95% 99% 100% 94% 91% 87% 88% 116% 100% 100% 100% 99% 98% 98% 97% 94% 98% 80% 60% 40% 92% 90% 99% 93% 107% 101% 119% 82% 93% 90% 95% 20% 0% Tengah Timur S u m b a w a D o m p u B i ma Sumbawa Utara Kota Kota Bima Mataram propinsi NTB Sumber: Diolah oleh PATTIRO NTB dari NTB dalam Angka 2012 Kunjungan K1 di Provinsi NTB mengalami tren yang cukup menggembirakan sepanjang Hingga tahun 2011, 98% ibu hamil melakukan kunjungan K1, sebelumnya pada tahun 2010 sebesar 95%. Lima Kabupaten/Kota dengan kunjungan K1 100% pada tahun 2011 adalah Kabupaten Lotim, Dompu, KSB, KLU, dan Kota Mataram. Sedangkan Kabupaten/Kota dengan K1 di bawah rata-rata provinsi adalah Kabupaten Tengah dan Kabupaten. 6. Tren Kunjungan K4 Provinsi NTB Tahun % 100% 80% 89% 85% 84% 86% 102% 90% 91% 91% 92% 90% 93% 84% 107% 89% 86% 74% 97% 94% 89% 84% 88% 91% 60% 40% 20% 0% Tengah Timur S u m b a w a D o m p u B i ma Sumbawa Sumber: Diolah oleh PATTIRO NTB dari NTB dalam Angka 2012 Utara Kota Kota Bima propinsi Mataram NTB Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat trend peningkatan kunjungan K4 Provinsi NTB tahun Dari semua Kabupaten/Kota, hanya KSB yang mengalami penurunan jumlah kunjungan k4 pada tahun 2011 (89%), setelah pada tahun sebelumnya menjadi daerah dengan kunjungan K4 tertinggi di NTB, yaitu 107%.
6 7. Tren Usia Kawin Pertama di Provinsi NTB Tahun ,06 21,15 21,25 21,16 20,86 20,93 21,0721,01 21,17 21,29 20,5 20,67 20,87 21,05 21,3 20,67 20,37 20,36 20,46 19,99 19,59 19,82 19,69 19,25 19,24 19,59 18,96 19,18 19,12 19,22 18,82 18, Tengah Timur S u m b a w D o m p u B i ma Sumbawa a Utara Kota Mataram Kota Bima propinsi NTB Sumber: Diolah oleh PATTIRO NTB dari NTB dalam Angka 2011 Rata-rata usia kawin pertama di NTB terus mengalami peningkatan sepanjang tahun menjadi 20,46 tahun. Sebelumnya, pada tahun 2010 rata-rata kawin pertama pada usia 19,7 tahun. Usia kawin pertama di sebagian besar Kabupaten/Kota di NTB mengalami tren fluktuatif. Sedangkan usia kawin pertama di Kabupaten Lotim dan Loteng mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, usia kawin pertama di Kabupaten Lotim adalah 18,5 tahun, lalu pada tahun 2011 meningkat menjadi 19,1 tahun. Rata-rata usia kawin pertama di semua Kabupaten di Pulau berada di bawah usia kawin pertama provinsi, yaitu di kisaran 19,12-19,99 tahun, kecuali di Kota Mataram dengan usia kawin pertama 21,29 tahun. Sebaliknya, usia kawin pertama di semua Kabupaten/Kota di Pulau Sumbawa berada di atas rata-rata usia kawin pertama provinsi. Ini menggambarkan bahwa kawin dini di Pulau masih marak. 8. Status Gizi Bayi di Provinsi NTB Tahun
7 ,70% 0,60% 0,50% 0,40% 0,30% 0,20% 0,10% 0,00% 0,33% 0,15% 0,09% 0,09% Tengah 0,18% 0,17% Timur 0,60% 0,57% S u m b a w a 0,44% 0,34% 0,55% Sumber: Diolah oleh PATTIRO NTB dari NTB dalam Angka ,21% 0,10% 0,10% D o m p u B i ma Sumbawa 0,29% 0,27% Utara 0,15% 0,17% Kota Mataram 0,34% 0,26% 0,22% 0,22% Kota Bima propinsi NTB Rata-rata kondisi status gizi bayi di NTB pada tahun 2011 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Tren membaiknya status gizi ini hampir terjadi di seluruh Kabupaten/Kota di NTB, kecuali di Kabupaten, Kota Mataram, dan Tengah. Grafik di atas juga menunjukkan bahwa status gizi buruk tertinggi terdapat Kabupaten Sumbawa dengan jumlah 0,57%, namun lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan trend peningkatan kasus gizi buruk terjadi di kabupaten yaitu dari 0,15% menjadi 0,33%. Sebaliknya pada tahun 2010, status gizi buruk di Pulau Sumbawa sangat mengkhawatirkan dengan tingginya temuan kasus gizi buruk. Kasus tertinggi terjadi; sekitar 0,60% bayi mengalami gizi buruk di Kabupaten Sumbawa dan menjadi yang tertinggi di NTB pada tahun tersebut. Meskipun menurun pada tahun 2011, namun tidak signifikan dan tetap berkontribusi paling besar dalam penurunan status gizi bayi di Provinsi NTB. Kabupaten Bima cukup berhasil meningkatkan status gizi bayi bahkan salah satu yang terbaik pada Pada tahun 2010, status gizi bayi di Kabupaten Bima terburuk kedua setelah Kabupaten Sumbawa, namun dapat ditekan pada tahun berikutnya hingga 0,10%.
8 INDIKATOR SPM TARGET 2013 (%) REALISASI (A) SASARAN SETAHUN (B) A/B (%) REALISASI (A) SASARAN SETAHUN (B) A/B (%) REALISASI (A) SASARAN SETAHUN (B) PELAYANAN KESEHATAN DASAR Cakupan Kunjungan Bumil K , , ,99 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani , , ,41 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang , , ,06 Memiliki Kompetensi Kebidanan Cakupan Pelayanan Nifas , ,67 88, ,44 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani , ,35 73, ,85 Cakupan Kunjungan Bayi , , ,17 Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) , , ,60 Cakupan Pelayanan Anak Balita , ,54 334, ,02 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia , ,19 36, , ,06 bulan Keluarga Miskin Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan , , ,00 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat , , ,11 Cakupan Peserta KB Aktif ,77 499,24 801,46 62, ,72 Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit Acute , , ,401,922 3,28 Flacid Paralysis (AFP) rate per100,000 penduduk < 15 tahun Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit , , ,35 Penemuan Penderita Pneumonia Balita Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit , , ,63 Penemuan pasien baru TB BTA Positif Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit Penderita ,107,097 0, , ,00 DBD yang ditangani Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit ,197,926 9, , ,78 Penemuan penderita diare Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin ,213,522 72, ,566,982 54,42 1,452,155 2,245,439 64,67 A/B (%)
9 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin ,172,757 9, ,483,458 9, ,872,385 7,73 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan , , ,51 Sarana Kesehatan (RS) di Kab/ Kota PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan , , ,54 penyelidikan epidemiologi < 24 jam PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Cakupan Desa Siaga Aktif , , ,15 Lampiran 1. Capaian Indikator SPM Kesehatan Provinsi NTB (Sumber: Diolah dari Pergub no. 3 tahun 2010 dan NTB dalam angka) Lampiran 2. Capaian Indikator Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTB PROGRAM / INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) TARGET (%) REALI SASI (%) TARGET (%) REALI SASI Target (%) (%) REALI SASI (%) I Promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa Siaga Aktif 65 58, , , ,17 Cakupan Posyandu Aktif 65 55, , , ,71 II Pelayanan KIA dan Kespro Cakupan kunjungan Ibu Hamil K , , , ,74 Cakupan kunjungan ibu hamil K , , , ,59 Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan 90 75, , , ,33 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 70 22, , ,34 84
10 Cakupan Kunjungan Bayi 85 89, , , ,48 III Program Perbaikan Gizi Masyarakat Prevalensi Balita Gizi Buruk 3,2 3,18 3,0 5,49 2,8 5,49 2,6 3,52 Prevalensi Balita Kurang Gizi /KEP 24 24, , , ,63 Kabupaten/Kota melaksanakan kegiatan penanggulangan PTM (Penyakit Tidak Menular) IV Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular Desa mengalami KLB dilakukan penyelidikan Epidemiologi <24 jam Cakupan Desa UCI (Universal Chlidren Imunization) 95 89, , , V Program Pengembangan Lingkungan Sehat KK yang menggunakan jamban keluarga 63 61, , , ,91 KK yang memiliki akses terhadap air bersih 70 79, , , ,32 VI Program Sumber Daya Kesehatan Rasio dokter terhadap penduduk (per penduduk) 15 10, , , ,5 Rasio bidan terhadap penduduk (per penduduk) 30 29, ,4 Rasio perawat terhadap penduduk (per penduduk) 60 68, , , ,11
11 Berdasarkan Peraturan gubernur nusa tenggara barat Nomor 3 tahun 2010 Tentang Standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan Pemerintah provinsi nusa tenggara barat ada 4 kelompok cakupan pelayanan yaitu (1) Pelayanan Kesehatan Dasar, (2) Pelayanan Kesehatan Rujukan, (3) Penyelidikan Epidemiologi Dan Penanggulangan Klb(4) Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat. pada tahun 2010 target pelayanan dasar yang dicapai hanya 4 cakupan layanan yaitu Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani, Cakupan Kunjungan Bayi, Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan, dan Cakupan Peserta KB Aktif. Pada tahun 2011 tidak ada satu pun cakupan pelayanan dasar yang bisa dicapai. Dan dari tahun terjadi perkembangan capaian indikator SPM kesehatan pelayanan dasar hanya 7 cakupan layanan dasar yaitu, Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani, Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan, Cakupan Kunjungan Bayi, Cakupan Pelayanan Anak Balita, Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan, Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat, dan Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit - Penderita DBD yang ditangani. Dan dari terdapat 11 cakupan layanan dasar yang tidak bisa dicapai. Indikator SPM pelayanan rujukan hanya Pelayanan Gawat Darurat yang bisa tercapai, sedangkan pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin tidak tercapai. Dari 22 cakupan indikator SPM kesehatan NTB baik cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar, Pelayanan Kesehatan Rujukan, Penyelidikan Epidemiologi Dan Penanggulangan Klb serta Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat, cakupam layanan yang mencapai target hanya 12 layanan dan parahnya yang banyak tidak tercapai target adalah pelayanan dasar yaitu dari 18 cakupan layanan dasar hanya 7 yang bisa dicapai (%).
12 B. ANALISIS ANGGARAN PROGRAM KIA DI PROVINSI NTB 1. Belanja KIA dan Belanja Urusan Kesehatan yang disesuaikan dengan IHK Provinsi NTB. 150,00% 100,00% 50,00% 0,00% 50,00% Proporsi Belanja KIA dengan Belanja Urusan Kesehatan 0,90 35% 5% 12% 2011 P 0, P 2013 M 100,00% 150,00% 1,69 200,00% Urusan Kesehatan KIA --Pertumbuhan berdasarkan IHK provinsi NTB. Tabel belanja urusan kesehatan dan KIA yang disesuaikan dengan index harga konsumen (IHK) Belanja Urusan Urusan Kesehatan 136,790,207, ,571,957, ,713,775, ,114,756,994 KIA 1,347,526, ,641,906 8,056,379,019 2,952,409,954
13 Pertumbuhan riil belanja urusan kesehatan dan belanja KIA Provinsi NTB dalam periode tiga tahun terakhir terjadi fluktuatif. Sejak tahun 2011 belanja riil urusan kesehatan sebesar 35% atau sekitar 196 miliar dari tahun 2010 yang sebesar 136 miliar, dan turun sebesar 30% sehingga ditahun 2012 sehingga menjadi 5% atau sebesar 199 miliarditahun 2012, kemudian naik lagi ditahun 2013 sebesar 7% menjadi 12% atau 224 miliar. Sementara trend pertumbuhan belanja KIA sejak tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 534 juta dari tahun 2010 atau persentase pertumbuhannya sebesar -0,56%. Ditahun 2012 pertumbuhannya meningkat sebesar 7,2 miliar sehingga menjadi 8.06 miliar atau meningkat menjadi 0,90%, kemudian ditahun 2013 mengalami penurunan sebesar 5,1 miliar sehingga menjadi 2,95 miliar atau sekitar -1,69%. Belanja anggaran kesehatan tersebut diluar belanja transfer provinsi kekabupaten melalui biro keuangan dalam bentuk belanja bantuan keuangan kekabupaten/kota. Melihat tren pertumbuhan belanja KIA , diindikasikan sector KIA tidak menjadi prioritas pemerintah provinsi pada periode waktu tersebut. 2. Belanja SKPD terkait urusan kesehatan dan KIA. Table : Sebaran belanja urusan kesehatan dan rasio terhadap belanja urusan kesehatan SKPD URUSAN KESEHATAN 2011 P Rasio thd Urusan Kes. BELANJA URUSAN KESEHATAN 2012 P Rasio thd Urusan Kes M Rasio thd Urusan Kes. Dinas Kesehatan 47,880,109, % 62,880,691, % 43,070,032, % RSUP 142,391,728, % 119,556,054, % 161,216,861, % RSJ 16,464,063, % 24,515,895, % 22,693,103, % Badan 0.8%
14 Narkotika 1,738,096, BP3AKB 529,240, % 724,835, % 416,822, % SEKDA 0.0% 14,100, % 128,100, % BPMPD 445,064, % - 39,400, % BELANJA URUSAN KESEHATAN 209,448,302, ,691,576, ,564,320,100 KIA 865,873, % 8,378,200, % 2,997,853, % Alokasi anggaran belanja urusan kesehatan yang dikelolah oleh dimasing masing SKPD tekhnis mengalami fluktuatif sejak tiga tahun terakhir. Belanja urusan kesehatan dipemerintahan provinsi NTB tidak hanya dikelolah oleh SKPD teknis kesehatan seperti Dinas Kesehatan, RSUD, Rumah Sakit JIwa dan Badan Narkotika, tetapi juga dikelolah atau dialokasikan juga di SKPD SKPD lain seperti BP3AKB, BPMPD. Dari table diatas menunjukkan bahwa sejak tahun Rumah Sakit Umum mengelolah anggaran paling besar dibandingkan dengan SKPD - SKPD yang lain. Walaupun besaran anggaran tiap tahunnya terjadi fluktiatif, ditahun 2011 mengalokasikan sebesar 142 miliar atau sekitar 68% dari total belanja urusan kesehatan. Ditahun 2012 turun menjadi 119 miliar atau 57,6%, dan naik lagi ditahun 2013 menjadi 161 miliar atau 70,8% dari total urusan kesehatan. Anggaran yang dialokasikan ke RSUP lebih banyak di peruntukkan bagi program perbaikan pelayanan mutu kesehatan secara yang dikelolah dengan system BLUD tidak spesifik isu Kesehatan ibu dan Anak (KIA). Diurutan kedua oleh dinas Kesehatan yang mengelolah anggaran ditahun berkisar antara 43 miliar 67 miliar atau sekitar 18,9% - 30,2% dari total belanja urusan kesehatan. Anggaran yang dikelolah oleh dinas
15 kesehatan untuk KIA lebih diarahkan untuk program pencegahan (preventif) seperti kegiatan penyuluhan dan perawatan bagi ibu hamil, pemberian vit dan makanan tambahan. Diurutan ketiga oleh Rumah Sakit Jiwa berkisar antara 7,9% - 11,8%. Sementara Badan Narkotika, BP3AKB, Sekda dan BPMPD hanya dialokasi anggaran dibawah 0,3%. Anggaran BP3AKB, SEKDA dan BPMPD menggalokasikan anggaran tersebut untuk kesehatan ibu dan anak (KIA) seperti kegiatan KB, Fasilitasi pelayanan kesehatan ibu dan anak (BP3KB), insentif kader (SEKDA), Revitalisasi posyandu dan penilaian evaluasi terpadu (BPMPD) Kecuali badan narkota yang hanya mengalokasikan anggaranya ditahun 2011 sebesar 1,7 miliar, sementara ditahun 2012, 2013 tidak lagi mengelolah anggaran. 3. Perbandingan Urusan Kesehatan dan KIA terhadap PDRB. 5,000% 4,000% 3,000% 2,000% 1,000% 0,000% Perbandingan Urusan Kesehatan dan KIA terhadap PDRB 0,170% 4,417% 0,007% 0,004% 0,790% 1,074% 2010 M 2011 P 2012 P Urusan kesehatan KIA
16 Pemerintah provinsi NTB tidak memandang urusan kesehatan menjadi prioritas daerah untuk meningkatkan produktifitas ekonomi daerah. Pada tahun 2010, belanja urusan kesehatan hanya berkontribusi sebesar 0,79% terhadap PDRB. Padahal produktifitas masyarakat akan meningkat apabila didasari kondisi kesehatan yang baik. Namun, pada tahun 2011 dan 2012, kontribusi belanja urusan kesehatan terhadap PDRB mengalami peningktan, terutama pada tahun 2012 sebesar 4,42% dan belanja KIA sebesar 0,17%. 4. Perbandingan Belanja Urusan Kesehatan, Pendidikan dan Infrastruktur. 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Perbandingan Belanja Urusan Kesehatan, Pendidikan & Infrastruktur thd Total Belanja Daerah % 14% 25,4% 5% 4,6% 19,8% 9,1% 8,8% 9,4% 12,1% 3,5% 3,5% 2010 M 2011 P URUSAN KESEHATAN URUSAN PENDIDIKAN INFRASTRUKTUR Proporsi belanja urusan kesehatan provinsi NTB belum sesuai dengan amanat UU Kesehatan yang mewajibkan pemerintah daerah mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar 10% dari total APBD di luar gaji. Proporsi belanja urusan kesehatan terhadap total belanja daerah tahun rata-rata sekitar 9,7% termasuk gaji pegawai. Prosentase belanja
17 urusan kesehatan lebih kecil dibandingkan dengan belanja urusan infrastruktur yang dialokasikan rata-rata 17,7%. 5. Alokasi Anggaran perkapita Ibu Hami dan Anak T. Belanja KIA 1,483,062, ,873,600 Jumlah ibu hamil + bayi 217, ,342 Unit cost KIA / ibu dan bayi 6,819 3,930 Dilhat dari belanja KIA tahun 2010 dan 2011 dibandingkan dengan jumlah belanja KIA pada tahun tersebut maka didpatkan alokasi anggaran perkapita ibu hamil dan bayi hanya sebesar Rp tahun 2010 dan Rp untuk tahun Angka tersebut sangat kecil Jika dibanding dengan anggaran jamkesda provinsi sebesar perorang pertahun. C. KESIMPULAN 1. Kecilnya alokasi anggaran untuk KIA berpengaruh terhadap besarnya peningkatan AKI/AKB dan pencapaian SPM di NTB. 2. Dari 32 variabel dalam SPM urusan kesehatan hanya 9 variabel yang bias mencapai target yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan gubernur no 3 tahun AKI dan AKB tertinggi terdapat di Kabupaten Timur, Tengah, Utara, Dompu dan Kota Bima; 4. Faktor yang mempengaruhi tingginya AKI/AKB dintb diantaranya : a. Angka usia kawin pertama berkisar usia tahun. 5. KIA belum menjadi prioritas provinsi NTB jika dilihat dari kecilnya kontribusi belanja urusan kesehatan terhadap PDRB dan alokasi anggaran KIA per kapita.
1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.
Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk
BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya
BAB II PERENCANAAN KINERJA
1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN
REVISI CAPAIAN INDIKATOR 2011-2016 TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN NO 2010 2011 2013 2014 2015 2016 2013 PEMBILANG PENYEBUT 2014 PEMBILANG PENYEBUT % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 10 11 12 13
Juknis Operasional SPM
DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 15 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN DI KABUPATEN BARITO UTARA
BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BARITO UTARA BUPATI BARITO UTARAA Menimbang : a. b. c. Mengingat :
BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN
BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN
MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan sistem kesehatan (nasional) adalah meningkatkan dan memelihara status kesehatan penduduk, responsif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan sistem kesehatan (nasional) adalah meningkatkan dan memelihara status kesehatan penduduk, responsif terhadap kebutuhan non-medis penduduk dan mewujudkan (fairnes)
TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA
1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu
Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.
Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai
KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 merupakan laporan
INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN
LAMPIRAN XII PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 23 TAHUN 2014 TANGGAL : 16 SEPTEMBER 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN 2014-2019 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Meningkatnya
KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SUSUKAN Jl.KH Umar Imam Puro No.96 Telp ( 0298 ) 615066 Susukan 50777 Email : pkmsusukan_kabsmg @yahoo.co.id KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSAT KESEHATAN
PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Oleh : ALIANSI SIBILKI
USULAN PERBAIKAN ANGGARAN UNTUK PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG Oleh : ALIANSI SIBILKI I. Dasar Pemikiran Menyikapi realita penggunaan anggaran APBD di Kabupaten Pegunungan Bintang.semenjak
RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47
2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa untuk
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk
PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal
BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN
BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN Deskripsi : Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, di mulai pada pemahaman hirarkhi peraturan perundang-undangan di Indonesia menurut UU Nomor 32
PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012
PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan di bidang kesehatan semakin meningkat demikian
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel
RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015
RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 Pemerintah Kabupaten Pacitan DINAS KESEHATAN Jl. Letjend Soeprapto No. 42 Pacitan KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 4 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 4 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN
Dinas Kesehatan PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2013 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24
Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data
Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi
BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,
SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN
SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG NOMOR :800/ /PRA/I/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA
PEMERINTAH KOTA BENGKULU DINAS KESEHATAN KOTA BENGKULU UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG JL. WR. Supratman No.22 Kota Bengkulu Kode Pos 38125 Email puskesmas_ratuagung@yahoo.co.idtelepon (0736) 7310378
Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor
DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan
PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015
PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang
PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya
1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan
PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
Dinas Kesehatan PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG SEMESTER 1 TAHUN 2015 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere
BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM
BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KESEHATAN Jl. Pangeran Moehamad Amin Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas Telp. 0733-4540076 Fax 0733-4540077 MUARA BELITI KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN
EVALUASI PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN (Perbaikan SK Menkes) Dr Siti Noor Zaenab,M.Kes Dinas Kab. Bantul DASAR HUKUM UU No 32 /2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi : DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP Visi Misi : : MASYARAKAT KABUPATEN SUMENEP SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH
Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku
KATA PENGANTAR. Gorontalo, 25 Februari 2017 Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas izin dan perkenan-nya dapat menyelesaikan dan menyajikan Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
MATERI INTI 2 POKOK BAHASAN 5: STANDAR PELAYANAN MINIMAL Prinsip standar pelayanan minimal (SPM) merupakan salah satu hal penting dalam alokasi anggaran. Selama tahun 2000-2007 belum berperan sama sekali
PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015
PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015 A. PERTANYAAN PUSKESMAS I. Identitas Puskesmas 1. Nama Puskesmas
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) Lampiran III Unit Eselon I Kementrian/Lembaga/SKPD : Dinas Kesehatan Tahun : 2014 SASARAN
PENGANTAR PRINSIP KERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN
PENGANTAR PRINSIP KERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN Oleh Arsad Rahim Ali, SKM, M.Kes Pemerhati masalah Gizi dan Kesehatan di Propinsi Sulawesi Barat Ditulis dengan tujuan untuk mengantarkan pemahaman
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) Lampiran III Unit Eselon I Kementrian/Lembaga/SKPD : Dinas Kesehatan Tahun : 2015 SASARAN
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) Lampiran III Unit Eselon I Kementrian/Lembaga/SKPD : Dinas Kesehatan Tahun : 2016 SASARAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN. Sebuah Panduan Formulasi di Tingkat Puskesmas/Kecamatan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN Sebuah Panduan Formulasi di Tingkat Puskesmas/Kecamatan AGUNG DWI LAKSONO EVIE SOPACUA SUHARMIATI LESTARI HANDAYANI RISTRINI HERTI MARYANI BAMBANG WASITO Diterbitkan
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA PADANG TAHUN 2009
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA PADANG TAHUN 2009 A. VISI DAN MISI VISI Gambaran masyarakat Kota Padang yang ingin dicapai melalui Pembangunan Kesehatan adalah sebagai berikut: Padang Sehat
PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
- 1- PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MURUNG RAYA SEHAT 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG Jl. Lintas Malindo Entikong (78557) Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR
Akses dan Pelayanan Prima Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat
Akses dan Pelayanan Prima Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Oleh Arsad Rahim Ali (Fungsional Epidemiologi Kesehatan Ahli Dinkes Polman) Abstrak Tulisan dengan judul Akses dan
PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS BERDASARKAN KEPMENKES RI NO.828/MENKES/SK/IX/2008 DI KABUPATEN BOJONEGORO
PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS BERDASARKAN KEPMENKES RI NO.828/MENKES/SK/IX/2008 DI KABUPATEN BOJONEGORO Dwi Septi Atiningtyas Universitas Negeri Surabaya Email: dwi_sept11@yahoo.com ABSTRACT The purpose
KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3
DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN
IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN N O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET (%) PENGERTIAN FORMULA
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA
1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kinerja Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang
B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN
B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN 2008-2013 Instansi : Dinas Kesehatan Visi : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sinjai dalam Rangka Mewujudkan Sinjai Religius,
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Standar Pelayanan Minimal atau yang lebih dikenal dengan SPM merupakan kebijakan pemerintah yang digulirkan bersamaan dengan reformasi penyelenggaraan pemerintahan
RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat MISI I : Meningkatkan Kemandirian dalam Jaminan Kesehatan Nasional Pelayanan Kesehatan. Meningkatkan Masyarakat Miskin Cakupan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI DINAS KESEHATAN JLN. JEND. AHMAD YANI NO. 2D TELP. (0461) 211906 LUWUK SULAWESI TENGAH KEPUTUSAN KEPALA DINAS
RPJMD Kab. Temanggung Tahun V 50
Proporsi Anak Umur 1 Tahun diimunisasi Campak % 95 95 95 95 95 95 95 95 Acut Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 Penduduk Usia < 15 Tahun kasus 5 kasus Cakupan Desa atau Kelurahan Mengalami Kejadian
KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi
KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain
Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra Evaluasi pelaksanaan RENJA tahun lalu ditujukan untuk mengidentifikasi sejauh mana kemampuan
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Pertemuan Teknis Program Kesehatan Ibu Bandung,
INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1406 TAHUN 2015 TANGGAL 31-12 - 2015 INDIKATOR DAN TARGET SPM 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Masyarakat Esensial dan Keperawatan Masyarakat 1 Pelayanan
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya
penduduk 1 : dari target 1:2.637, Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA mencapai 92,11 % dari target 82,00 %, Cakupan penemuan dan
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (LAKIP) merupakan amanat INPRES No. 7 tahun 1999 sebagai bentuk transparansi pemerintah kepada masyarakat. LAKIP disusun dalam rangka
RENCANA KINERJA (RENJA)
2013 RENCANA KINERJA (RENJA) DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG RENCANA KINERJA (RENJA) TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG Daftar Isi HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...
PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN Jalan Simpang L.A. Sucipto No. 45 Telp. (0341) 406878 M A L A N G KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG NOMOR : 188.47/ 95 / 35.73.306/ 2015 TENTANG PENETAPAN
KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i
KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian
LAPORAN TAHUNAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN TAHUN 2013
D I N A S K E S E H A T A N K O T A B A N D U N G JL S U P R A T M A N 73 B A N D U N G LAPORAN TAHUNAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL lenovo BIDANG KESEHATAN TAHUN 2013 2013 DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG JL
PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012
PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH
KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam
Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl : INDIKATOR DAN STANDART MUTU KLINIS. Ditetapkan Kepala Puskesmas Parigi IA SOLIHAT NIP:
Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl : INDIKATOR DAN STANDART MUTU KLINIS Ditetapkan Kepala Puskesmas Parigi IA SOLIHAT NIP: DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN PUSKESMAS PARIGI JalanTrans Sulawesi BAB 9.1.1
EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET
EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 06 TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Meningkatkan Meningkatkan Upaya Upaya Kesehatan Kesehatan Masyarakat melalui program melalui Program Kesehatan
PENYEMPURNAAN. INDIKATOR TUJUAN DAN SASARAN dalam RENCANA STRATEGIS
PENYEMPURNAAN INDIKATOR TUJUAN DAN SASARAN dalam 2013-2018 RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO JALAN PANGLIMA SUDIRMAN NO.403 TELP/FAX : (0335) 845726 PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO