BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisa Perbandingan Aplikasi Sebelumnya Gambar 3.1 Gambar Tampilan GeoSeg Versi 1.0.0.0 (Sumber Charles:2012) Pada aplikasi GeoSeg versi 1.0.0.0. terdapat menu File, Exit, Adjust, Analysis, dan Segmentation. Pada versi ini belum terdapat fitur Filter Edge Detection untuk mendeteksi tepi, mendeteksi kerusakan tepi serta menandai bagian detail dari citra yang diinput. Berikut flowchartnya: 25
26 start Masukkan citra foto udara dengan berbagai format ke dalam program Segmentasi Histogram Equalization Ya Tidak Histogram Equalization Menentukan seed pont Inverse Ya Tidak Segmentasi tanpa inverse Segmentasi dengan inverse Bandingkan dengan format lain end Gambar 3.2 Flowchart GeoSeg Versi 1.0.0.0
27 Tampilan aplikasi Geoseg versi 1.0.0.0. pada penelitian sebelumnya yang dikembangkan oleh Charles pada tahun 2012 adalah berikut: Gambar 3.3 Perancangan Menu Utama Fitur-fitur pada aplikasi sebelumnya terdiri dari File, Edit, Adjust, Analysis, Segmentation dan Help. Namun aplikasi ini belum memliki fitur pengolahan citra edge detection untuk mengelola tepi objek pada citra.
28 Gambar 3.4 Perancangan Menu File Gambar ini menunjukkan sub menu dari menu file, yang terdiri dari open, save as, exit yang memiliki fungsi masing-masing. Apabila sub menu open ditekan, maka pengguna akan diminta untuk memilih gambar yang akan digunakan. Setelah gambar dipilih, pengguna dapat menggunakan fitur-fitur yang lainnya pada sub menu edit, adjust, analysis, dan filter. Gambar dibawah ini menunjukkan rancangan pada salah satu fitur, yaitu menu adjust.
29 Gambar 3.5 Perancangan Menu Adjust Pada saat sub menu adjust ditekan, maka akan keluar tampilan window seperti terlihat pada gambar 3.6 dibawah ini. Gambar 3.6 Perancangan Sub Menu Curve
30 Pada channel digunakan combo box untuk memilih channel apa yang akan pengguna gunakan. Selain itu juga digunakan komponen button sebagai tombol yang dapat ditekan. Terdapat juga komponen image sebagai tampilan dari gambar. Apabila pengguna menekan tombol OK, maka pada tampilan utama, akan terlihat gambar yang telah melalui proses adjust. Setelah gambar terlihat, pengguna dapat menggunakan menu edit seperti pada gambar berikut. Gambar 3.7 Perancangan Menu Edit Dalam menu edit ini terdapat sub menu undo dan redo. Sub menu ini berguna untuk melakukan perubahan pada gambar yang tampil. Sub menu undo digunakan untuk membatalkan proses sebelumnya, sedangkan redo digunakan untuk kembali ke keadaan sebelum dilakukan undo. Setelah mengetahui kegunaan dari menu edit, berikutnya pengguna dapat ke menu analysis dengan perancangan menu sebagai berikut.
31 Gambar 3.8 Perancangan Menu Analysis Dalam menu analysis, ada sub menu histogram dimana pengguna dapat melihat tampilan histogram dari gambar yang dipilih. Histogram yang ditampilkan terdiri dari 3, yang masing-masing mewakili warna merah (red), hijau (green), dan biru (blue). Tombol histogram equalization digunakan untuk melakukan keseimbangan dari tiap-tiap histogram tersebut. Tampilan sub menu histogram dapat dilihat pada gambar berikut.
32 Gambar 3.9 Perancangan Sub Menu Histogram Menu berikutnya pada menu utama adalah menu segmentation. Berikut merupakan gambaran perancangan layar dari menu tersebut. Gambar 3.10 Perancangan Menu Segmentation
33 Sub menu berikutnya adalah region growing yang dapat dilihat pada gambar 3.11. Sub menu ini terdapat pada menu filter. Dalam window ini, pengguna dapat melihat adanya threshold yang digunakan sebagai nilai ambang batas. Selain itu terdapat juga icon-icon yang berfungsi untuk memudahkan pengguna. Di gambar ini, juga dapat dilihat beberapa komponen button yang digunakan. Selain itu, terdapat juga komponen colorpanel yang digunakan untuk memilih warna yang diinginkan pengguna sebagai background. Gambar 3.11 Perancangan Sub Menu Region Growing
34 3.2 Analisa Sistem Edge Detection Dalam edge detection terdapat dua pendekatan di dalam filter edge detection yaitu didasarkan pada turunan nol, didasarkan pada turunan satu (misal Sobel dan Prewitt) dan turunan dua (misal Laplace). Proses pencarian edge dilakukan dengan menggunakan teknik spatial filter (proses konvolusi). Edge adalah batas wilayah antara dua daerah dengan nilai gray-level yang relatif berbeda atau dengan kata lain edge merupakan wilayah-wilayah yang memiliki perubahan intensitas yang besar dalam jarak yang pendek. 3.2.1 Pendekatan Filter Edge Detection Teknik filter edge detection adalah proses dimana dalam pendekatan edge detection dilakukan proses pencarian selisih pada matriks tetangga pada turunan nol.teknik filter edge detection dapat pula sebagai proses pencarian dimana gradien diasumsikan sebagai gabungan nilai selisih matriks tetangga.flowchart dan Langkahlangkahnya sebagai berikut : 1) Lakukan penelusuran terhadap semua titik pada citra. 2) Rekam titik yang sedang diperiksa dan juga titik sekitarnya ke dalam neighbor matrix. 3) Isi mask matrix dengan angka yang ditentukan oleh jenis operasi. 4) Kalikan neighbor matrix dengan matrix mask secara skalar (Output[x,y] = Mask[x,y] * Neighbor[x,y]). 5) Jumlahkan seluruh isi sel dari output matrix. Hasil penjumlahan ini adalah titik baru yang akan diletakkan pada koordinat titik yang sedang diproses (dibandingkan dengan treshold).
35 start Masukkan citra foto udara dengan format bmp segmentasi Masukkan seed point Masukkan nilai threshold Inverse Tidak Ya Segmentasi tanpa Inverse Segmentasi dengan Inverse Filterisasi Memilih algoritma Edge Detection end Gambar 3.12 Rancangan Flowchart Filter Edge Detection
36 Definisi Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1) Masukkan citra foto udara dengan format bmp. 2) Masuk ke fitur Segmentasi. 3) Letakkan seed point sebanyak yang dibutuhkan. 4) Tentukan nilai Treshold. 5) Dilakukan pemilihan untuk melakukan proses Invers atau tidak. 6) Melakukan proses filterisasi. Pada dalam proses filterisasi ini tersedia operator edge detection. 3.2.2 Rancangan Flowchart Automatic Seed Point start Masukkan citra foto udara dengan format bmp segmentasi Masukkan seed point Masukkan nilai threshold end Gambar 3.13 Rancangan Flowchart Automatic Seed Point
37 Definisi Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1) Masukkan citra foto udara dengan format bmp. 2) Lakukan proses segmentasi. 3) Letakkan seed point pada satu objek klasifikasi, kemudian letakkan seed point lain pada objek klasifikasi yang lain. 4) Masukkan nilai treshold. 3.3 Perancangan Aplikasi GeoSeg Versi 1.2.0.0. Pada saat pertama kali program GeoSeg dijalankan, pengguna akan melihat tampilan berikut : Gambar 3.14 Perancangan Menu Utama Gambar di atas merupakan tampilan awal pada saat program pertama kali dijalankan. Program diatas terdiri dari menu bar yang berisi menu file, edit, filter, adjust, analysis, dan segmentation. Dalam perancangan penelitian kami kami tambahkan fitur filter dan automatic Seed point di dalam region growing. Gambar berikut menunjukkan salah satu fitur, yaitu menu Filter.
38 Gambar 3.15 Perancangan Menu Filter Pengguna dapat pula menggunakan fitur filter. Di dalam fitur filter terdapat tiga pilihan operator Deteksi Tepi yaitu Operator Sobel, Prewitt dan Kirsch. Berikut ada pula rancangan tampilan fitur automatic Seed point di region growing. Gambar 3.16 Perancangan Sub Menu Region Growing
39 Sebagai tambahan, terdapat menu help pada menu bar yang digunakan. Menu ini berguna hanya sebagai informasi bagi pengguna mengenai aplikasi yang dibuat. Berikut perancangan untuk sub menu dari help, seperti yang terlihat pada gambar di atas, terdapat about. Sub menu ini berisi keterangan mengenai aplikasi sebagai informasi bagi pengguna. Gambar 3.17 Perancangan Sub Menu About
40