BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan
|
|
- Devi Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan prototyping model. Metode ini memiliki 3 tahapan seperti yang sudah ditulis di dalam Bab 2, yaitu pengumpulan informasi dan analisis, perancangan dan pembuatan prototype, dan pengevaluasian prototype. Tahap pengumpulan informasi, analisis dan perancangan prototype akan dibahas dalam Bab 3 ini, sedangkan pengevaluasian prototype akan dilanjutkan di Bab Analisis Dengan bertumbuhnya teknologi yang semakin pesat, memudahkan orang-orang untuk dapat bertukar atau mendapatkan data dari internet dengan cepat dan mudah. Hal ini memungkinkan orang-orang mudah mendapatkan citra dijital dari tempat lain, dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Hal yang perlu diperhatikan adalah penyalahgunaan file citra tersebut yang didapatkan dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi tanpa seijin dari pencipta file tersebut. Sebagai contoh adalah dalam dunia periklanan, citra dijital yang dihasilkan oleh designer profesional, kemudian digunakan oleh orang lain untuk kepentingan yang tidak berhubungan dengan pencipta. Hal ini menyebabkan penyalahgunaan hak cipta. Namun karena tidak adanya bukti yang menyatakan kepemilikan, maka sulit sekali untuk mengetahui hak cipta dari file citra tersebut. Dibutuhkan suatu cara untuk menandakan suatu hak cipta tersebut. Watermarking dijital adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyisipkan
2 36 informasi kepemilikan pada file citra dijital. Dengan cara ini, file data citra dijital akan diberikan informasi tambahan tentang kepemilikan file citra dijital tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melakukan watermarking. Watermarking dapat disisipkan dalam domain spasial. Domain spasial adalah ruang di mana kita melihat citra dalam piksel-piksel. Salah satu contoh metode penyisipan watermarking di domain spasial adalah Least Significant Bit (LSB). Caranya adalah mengubah digit terakhir dari bit piksel. Cara ini sangat mudah, namun tidak punya kelemahan tidak punya ketahanan terhadap kompresi citra. Ada juga metode watermarking yang dilakukan pada domain frekuensi. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan pada domain frekuensi. Contoh metodenya adalah Discrete Wavelet Transform (DWT), Discrete Fourier Transform (DFT), dan Discrete Cosine Transform (DCT). Watermarking pada domain frekuensi jauh lebih rumit untuk diimplementasikan karena harus dilakukan transformasi citra menjadi domain frekuensi sebelum watermark disisipkan. Akan tetapi, ini akan sangat berpengaruh kepada ketahanan watermark terhadap berbagai macam serangan pemrosesan citra yang umum. Hal ini disebabkan, seperti ada proteksi berlapis dengan diubah terlebih dahulu menjadi domain frekuensi. Jadi, serangan yang mungkin dilakukan terhadap citra, tidak akan langsung berpengaruh atau berefek besar terhadap watermark yang tersimpan dalam sebuah citra (Bayu, 2008). Dengan melihat kelebihan dan kekurangan pada masing-masing, maka penulis memilih untuk menyisipkan watermark pada domain frekuensi. Watemarking pada frekuensi domain memiliki kelebihannya masing-masing. Metode watermarking yang menggunakan DFT tahan terhadap operasi pergeseran karena pergeseran dalam domain spasial tidak mempunyai pengaruh terhadap magnitude
3 37 DFT. Watermarking dengan menggunakan DWT merupakan watermarking yang tahan terhadap penambahan derau. Sedangkan watermarking yang menggunakan DCT memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap serangan kompresi citra JPEG dan juga beberapa usaha pemrosesan citra, seperti peningkatan kualitas citra, penambahan derau dan pengubahan ukuran (resizing). Oleh karena penulis ingin mencoba mengatasi permasalahannya dalam bidang periklanan, di mana file-file telah dibuat oleh sang designer ingin disimpan sebagai data master dan tak ingin dicuri orang, maka sang penulis memilih untuk menggunakan metode DCT pada watermarking citra. Salah satu sebabnya adalah karena citra yang digunakan adalah citra berformat JPEG dan sering mengalami kompresi citra untuk penyimpanan data yang lebih kecil Prosedur Penyisipan Watermark Dalam merancang program aplikasi ini, terdapat dua algoritma utama yaitu algoritma penyisipan watermark dan algoritma pendeteksian watermark. Algoritma penyisipan watermark berfungsi untuk menyisipkan watermark ke dalam citra sedangkan algoritma pendeteksian watermark berfungsi untuk mendeteksi watermark pada citra yang telah ter-watermark Ruang Warna Citra berwarna yang biasa dikenal pengguna komputer adalah bekerja pada ruang warna RGB. Ruang warna ini membagi komponen warnanya menjadi tiga kanal terpisah, yaitu : kanal merah (red) R, hijau (green) G dan biru (blue) B. Kombinasi ketiga kanal warna inilah yang kemudian membentuk sebuah warna tertentu yang dapat
4 38 dilihat pada layar monitor. Sebenarnya watermark secara langsung bisa saja ditanamkan pada salah satu kanal warna ini. Tetapi akan lebih baik jika penanaman watermark dilakukan pada kanal luminance Y dalam ruang warna YCbCr. Pemilihan model warna ini tidak lain mengacu pada algoritma JPEG yang lebih memprioritaskan kanal luminance dibandingkan dengan kedua kanal chrominance-nya. Untuk itulah perlu dilakukan transformasi citra dari ruang warna RGB ke ruang warna YCbCr-nya Watermark Dijital Watermark yang akan disisipkan dapat bermacam-macam bentuknya. Ada yang dapat berupa teks, angka-angka acak, dan bahkan file citra sekalipun. Di sini watermark yang akan dipakai adalah file citra. Hal ini dikarenakan apabila terjadi pendeteksian watermark, hasil pendeteksian akan lebih terlihat jelas dari pada file teks atau pun angka acak Algoritma Penyisipan Watermark Algoritma penyisipan watermark merupakan bagian yang cukup penting dalam watermarking dijital. Algoritma ini bekerja dengan menyisipkan watermark { x x } X =,..., yang berupa citra dijital dalam matriks 1 x n ke dalam sekelompok 1, 2 x n koefisien DCT citra terpilih = { v v,..., v } V L +, L + 2 L + n 1 yang telah diurutkan secara zig-zag, mulai dari koefisien ke L+1 sampai dengan koefisien DCT ke L+n sesuai aturan berikut ini : ' VL+ i vl+ 1 + vl+ 1 = α x (3.1) i
5 39 di mana i = 1,2,,n. Kemudian V ' disisipkan kembali ke dalam urutan zig-zagnya kembali, dan dilakukan inverse DCT untuk mendapatkan citra terwatermark. Berikut ini adalah urutan algoritma penyisipan watermark : 1. Ambil komponen luminance Y hasil transformasi RGB citra asal ke dalam ruang warna YCbCr. 2. Hitung DCT komponen Y dan urutkan secara zig-zag. 3. Pilih koefisien DCT V hasil pengurutan zig-zag mulai dari koefisien ke L+1 sampai dengan koefisien ke L+n. Dan kemudian tanamkan watermark X ke dalam koefisien ' terpilih V +. L i 4. Sisipkan kembali koefisien DCT yang telah ditanami watermark V + sesuai urutan ' L i zig-zagnya dan lakukan inverse DCT untuk mendapatkan komponen luminance Y yang baru. 5. Transformasikan kembali ke dalam ruang warna RGB untuk mendapatkan citra terwatermark. Untuk lebih jelasnya, algoritma penyisipan watermark dapat dilihat pada gambar di bawah ini (gambar 3.1) :
6 40 Citra Warna RGB Asli Ubah ke YCbCr Ambil luminance Y DCT Urutkan secara Zig-Zag Ubah ke YCbCr Ambil luminance Y Pilih koefisien DCT Watermark DCT Tambahkan watermark ke koefisien DCT Citra Ter-watermark Ubah ke RGB IDCT Urutkan secara Zig-Zag Gambar 3.1 Algoritma Penyisipan Watermark Algoritma Pendeteksian Watermark Algoritma pendeteksian watermark berfungsi untuk mendeteksi keberadaan watermark di dalam suatu citra yang diduga mengandung watermark. Lebih jauh lagi algoritma ini bertugas memberikan verifikasi apakah citra yang diuji tertanami watermark pembanding atau tidak. Algoritma ini bekerja dengan menghitung korelasi r antara koefisien terpilih dihitung dengan aturan berikut ini : ' W. V r W, V ) = n ' V dengan watermark pembanding W. Korelasi r ini dapat = ' 1 n n i= 1 w i v i ( (3.2)
7 41 Berikut ini adalah urutan algoritma pendeteksian watermark : 1. Ambil komponen Y (luminance) hasil transformasi citra RGB yang terwatermark ke dalam ruang warna YCbCr. 2. Hitung DCT komponen Y dan urutkan secara zig-zag. 3. Pilih koefisien DCT hasil pengurutan zig-zag mulai dari koefisien ke L+1 sampai dengan keofisien ke L+n. 4. Kemudian watermark bisa diekstrak kembali dengan menggunakan inverse DCT pada koefisien watermark. Untuk lebih jelasnya, algoritma pendeteksian watermark dapat dilihat pada gambar di bawah ini (gambar 3.2) : Citra RGB Terwatermark Ubah ke YCbCr Urutkan secara Zig-Zag Pilih koefisien DCT Ambil luminance Y DCT Citra Asli DCT Urutkan secara Zig-Zag Ubah ke YCbCr Ambil luminance Y Koef DCT Watermark koef DCT Citra asli Watermark IDCT Gambar 3.2 Algoritma Pendeteksian Watermark
8 Pengurutan Zig-Zag Pada bahasan sebelumnya, disebutkan bahwa algoritma penyisipan dan pendeteksian watermark memerlukan pengurutan zig-zag sebagaimana yang dipergunakan dalam algoritma kompresi JPEG (Lestari,2003). Pengurutan secara zig zag ini dimaksudkan untuk membuat sebuah vektor yang menyatakan urutan koefisien DCT mulai dari koefisien DCT dengan frekuensi rendah sampai dengan koefisien DCT yang memiliki frekuensi tinggi. Pengurutan zig-zag yang digunakan didalam algoritma ini dapat dilihat dalam gambar 3.1. Indeks pengurutan berjalan mulai dari koefisien paling atas bagian kiri dan bergerak searah anak panah didalam gambar, sampai kemudian berakhir pada ujung kanan bawah matriks koefisien DCT. Gambar 3.3 Pengurutan Zig-Zag Sumber : Lestari,2009.
9 Perancangan Program Aplikasi Hierarki Menu Hierarki menu pada program aplikasi ini berupa menu pull-down. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar-gambar rancangan berikut ini : Menu Utama Watermarking Help Exit Insert Manual Detect About Gambar 3.4 Hierarki Menu Digital Image Watermarking X Watermarking Help Exit Gambar 3.5 Rancangan Menu Utama
10 44 Menunggu proses Pilih menu Exit Keluar dari program aplikasi Tampil menu utama Tampil menu Utama Kembali ke Menu utama Pilih menu Help Tampil Submenu Help Exit Pilih menu Watermark Tampil Submenu Watermark Kembali ke Menu utama Help Watermarking Gambar 3.6 Diagram Transisi Menu Utama Digital Image Watermarking X Watermarking Insert Detect Help Exit Gambar 3.7 Rancangan Menu Watermark
11 45 Menunggu proses Pilih menu Watermarking Tampil Submenu watermarking Pilih Insert Tampil layer Insert Tampil submenu Watermarking Pilih Detect Tampil layer Detect Tekan tombol OK Menunggu proses insert Tekan tombol OK Menunggu proses detect Masukkan citra dan watermark untuk proses insert watermark Masukkan citra yang hendak diuji untuk proses detect watermark Gambar 3.8 Diagram Transisi Submenu Watermark Digital Image Watermarking X Watermarking Help Exit Manual About Gambar 3.9 Rancangan Submenu Help
12 46 Menunggu proses Pilih Menu Help Tampil submenu Help Tampil submenu Help Pilih About Tampil layar About Tekan tombol OK Kembali ke menu utama Pilih Manual Tampil layar Manual Tekan tombol OK Kembali ke menu utama Tampil layar Manual Tampil layar About Gambar 3.10 Diagram Transisi Submenu Help Perancangan Diagram Transisi (State Transition Diagram) Diagram Transisi atau State Transition Diagram menggambarkan suatu sistem yang real-time dan sistem yang on-line. Diagram transisi merupakan suatu keadaan yang menggambarkan suatu keadaan pada waktu tertentu. Perubahan keadaan dapat terjadi karena suatu kejadian dan sebagai akibat dari kejadian tersebut maka akan muncul suatu aksi yang menyebabkan keadaan berubah. Diagram transisi membantu dalam memberikan gambaran secara keseluruhan dari program. Diagram transisi untuk program aplikasi ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
13 47 Keluar dari program aplikasi Manual Klik Manual Tampil pop-up window Manual About Klik About Tampil pop-up window About Exit Help Menu Utama Klik Insert Tampil pop-up window Insert Watermarking Klik Detect Tampil pop-up window Detect Insert Detect Gambar 3.11 Diagram Transisi Layar Utama
14 48 Browse Citra Browse Watermark Klik Browse Tampil pop-up window Browse Klik Browse Tampil pop-up window Browse Insert Klik Embed Menyisipkan watermark ke dalam citra Klik Cancel Menutup popup window insert Gambar 3.12 Diagram Transisi Layar Insert
15 49 Browse citra asal Browse watermarked citra Browse watermarked citra Klik Browse Tampil pop-up window Browse Klik Browse Tampil pop-up window Browse Klik Browse Tampil pop-up window Browse Detect Klik Detect Melakukan proses deteksi Klik Cancel Menutup pop-up window detect Gambar 3.13 Diagram Transisi Layar Detect
16 Perancangan Layar Rancangan Layar Utama Rancangan layar yang digunakan memiliki tiga menu, yaitu menu Watermarking, menu Help dan menú Exit. Di dalam setiap menu ini, terdapat lagi menu-menu berikutnya, yaitu : 1. Menu Watermarking Menu Insert, digunakan untuk memilih citra dijital dan data yang akan disisipkan, kemudian dilakukan proses watermarking. Menu Detect, digunakan untuk memilih citra dijital yang sudah berwatermarking, dan melakukan proses inverse watermarking, sehingga mendapatkan data yang disisipkan. 2. Menu Help Menu Manual, digunakan untuk memberikan tutorial cara pemakaian program aplikasi. Menu About, digunakan untuk memberikan informasi tentang program dan pembuat. Digital Image Watermarking X Watermarking Help Exit Gambar 3.14 Rancangan Layar Utama
17 Rancangan Layar Menu Insert Dalam menu Insert, terdapat fasilitas untuk memilih data citra dijital dan data yang akan disisipkan. Insert Watermarking Menu Host Image : Watermark : Browse Browse Image Image Embed Cancel Gambar 3.15 Rancangan Layar Insert Rancangan Layar Menu Detect Dalam rancangan layar menu detect, terdapat pilihan untuk memilih data yang ber-watermarking. Terdapat tombol Detect, View dan Cancel. Tombol view untuk melihat citra yang dipilih.
18 52 Insert Watermarking Menu Host Image : Watermark : Browse Browse Image Image Watermark : Detect Cancel Gambar 3.16 Rancangan Layar Detect Rancangan Layar Menu Manual Pada layar Manual berisi informasi tentang cara pemakaian program aplikasi.
19 53 Manual X.: USER MANUAL :. Menu Insert Untuk menyisipkan watermark ke dalam citra. Menu Detect Untuk mendeteksi watermark pada citra yang terwatermark. Menu About Berisi informasi pembuat program. Proses Insert: Browse Citra Browse Watermark Embed Proses Detect : Browse watermarked citra Browse citra digital Browse watermark - Detect OK Gambar 3.17 Rancangan Layar Manual Rancangan Layar Menu About Pada menu About, akan ada penjelasan informasi mengenai program aplikasi. About Studi dan Implementasi Watermarking Citra Dijital Dengan Pendekatan Discrete Cosine Transform Pembimbing : Diaz D. Santika, Ir., M.Sc., Dr Wikaria Gazali, S.Si., MT. Lie Albert Januar Linarco BINUS University 2010 OK Gambar 3.18 Rancangan Layar About
STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIJITAL DENGAN PENDEKATAN DISCRETE COSINE TRANSFORM
STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIJITAL DENGAN PENDEKATAN DISCRETE COSINE TRANSFORM SKRIPSI Oleh Lie Albert Januar Linarco 0900791995 PROGRAM GANDA MATEMATIKA DAN TEKNIK INFORMATIKA BINUS UNIVERSITY
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. perancangan dan pembuatan akan dibahas dalam bab 3 ini, sedangkan tahap
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Perancangan program aplikasi dalam skripsi ini menggunakan aturan linear sequential (waterfall). Metode ini menggunakan beberapa tahapan yaitu analisis, perancangan, pengkodean/pembuatan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. linear sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan yaitu analisis,
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Perancangan program aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan linear sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan yaitu analisis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi internet dalam beberapa tahun terakhir ini, telah membawa perubahan besar bagi distribusi media digital. Media digital yang dapat berupa
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. Pembahasan analisa program meliputi tahapan analisis, perancangan dan pembuatan.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Latar Belakang Pembahasan analisa program meliputi tahapan analisis, perancangan dan pembuatan. Pembahasan analisa mengenai metode watermarking & metode Haar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan komputer digital dan perangkat perangkat lainnya yang serba digital, ada beberapa faktor yang membuat data digital seperti audio, citra, dan video
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer saat ini telah memegang peranan yang penting dalam segala aspek kehidupan. Dari mulai kebutuhan pribadi, pendidikan, kantor, hiburan, kesehatan,
Lebih terperinciPENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL
Jurnal Informatika Polinema ISSN: 407-070X PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL Reza Agustina, Rosa Andrie Asmara Teknik Informatika, Teknologi Informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia digital, terutama dengan berkembangnya internet, menyebabkan informasi dalam berbagai bentuk dan media dapat tersebar dengan cepat tanpa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Multimedia Sebelum membahas tentang watermarking sebagai perlindungan terhadap hak cipta, ada baiknya terlebih dahulu dibicarakan tentang pengertian multimedia. Multimedia memiliki
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pertama dari laporan Tugas Akhir yang berisi pendahuluan. Bab pendahuluan diuraikan menjadi sub bab latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi digital serta internet yang cukup pesat telah memberi kemudahan dalam mengakses dan mendistribusikan berbagai informasi dalam format digital,
Lebih terperinciStudi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking
Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking Shofi Nur Fathiya - 13508084 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciBlind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi ( )
Blind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi (0822048) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas landasan teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, jenis-jenis citra digital, metode
Lebih terperinciSTUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH
STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH Fahmi Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No.
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Model Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan baris frekuensi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang perlunya penyisipan watermark di dalam citra digital, perumusan masalah secara sistematis, serta metodologi yang digunakan untuk memecahkan masalah yang
Lebih terperinciWatermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)
Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) Sesto Sumurung (0722077) Email: sesto.sianturi@gmail.com Jurusan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Pada dasarnya, proses yang terjadi pada watermarking memiliki kesamaan dengan steganografi, dimana proses utamanya terdiri dari 2, yaitu proses penyembunyian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi terutama pada dunia digital pada saat ini memungkinkan informasi dalam berbagai bentuk dan media dapat tersebar dengan cepat tanpa batas ruang
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Pada bab empat laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan mengenai analisis dan perancangan perangkat lunak untuk watermarking pada citra digital yang berformat
Lebih terperinciANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS
ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS Efriawan Safa (12110754) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No. 338 Simpang Limun www.inti-budidarma.com
Lebih terperinciAplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard /
Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard / 0522094 Email : kris_putih05@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Citra Digital Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal, melainkan sebuah representasi dari citra asal yang bersifat analog [3]. Citra digital ditampilkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah... 2 1.4 Tujuan... 3 1.5 Manfaat...
Lebih terperinciPenyembunyian Pesan Rahasia Dalam Gambar dengan Metoda JPEG - JSTEG Hendry Hermawan / ABSTRAK
Penyembunyian Pesan Rahasia Dalam Gambar dengan Metoda JPEG - JSTEG Hendry Hermawan / 0622097 Email : e3n_17@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH 65,
Lebih terperinciPERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING
PERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING Bayu Adi Persada NIM : 13505043 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab analisa dan perancangan ini akan mengulas tentang tahap yang digunakan dalam penelitian pembuatan aplikasi implementasi kompresi gambar menggunakan metode
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan, baris
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Model Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan, baris frekuensi.pemodelan
Lebih terperinciSTEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015
STEGANOGRAPHY 1211501075 - CHRISTIAN YONATHAN S. 1211503394 ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR JULI 2015 ~ 1 ~ 1.1 Definisi Steganografi Steganografi adalah
Lebih terperinciBAB 3 DESIGN SISTEM. Simulasi watermarking..., Alek Ansawarman, FT UI, 2008.
BAB 3 DESIGN SISTEM Paparan Bab 3. berikut ini berisi Skenario simulasi, diagram blok sistem, algoritma system dan flow chart telah dituliskan pada Proposal thesis penulis (2007) 3.1. Skenario Simulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyimpangan-penyimpangan berupa penduplikatan-penduplikatan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan teknologi baru, khusus pengolahan citra telah membuat perlunya teknik-teknik yang dapat digunakan untuk memberi perlindungan hak cipta pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di internet. Sisi negatifnya yaitu apabila pemilik tidak mempunyai hak cipta untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mudahnya citra digital menyebar melalui internet memiliki sisi positif dan negatif terutama bagi pemilik asli citra digital tersebut. Sisi postifnya yaitu pemilik
Lebih terperinciOPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Beatrix Sitompul 1), Fadliana Raekania 2) ), Gelar Budiman 3) 1),2),3)
Lebih terperinciBAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN
BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN 3.1 Algoritma Program Dibutuhkan algoritma untuk diimplementasikan ke dalam program aplikasi ini, yaitu langkah langkah instruksi sehingga dicapai hasil yang diinginkan.
Lebih terperinciAnalisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital
Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Nurul Fuad 1, Yuliana Melita 2 Magister Teknologi Informasi Institut Saint Terapan & Teknologi
Lebih terperinciKINERJA SKEMA PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL BERBASIS KOMPUTASI NUMERIK
KINERJA SKEMA PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL BERBASIS KOMPUTASI NUMERIK Endina Putri Purwandari 1, Diyah Puspitaningrum 2, Muhamad Yose Sastra 3 1,2,3 Program Studi Teknik Infomatika, Fakultas
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pesan terkadang mengandung sebuah informasi yang sangat penting yang harus dijaga kerahasiaannya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
Lebih terperinciDIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM
Prosiding Seminar Informatika Aplikatif Polinema 2015 (SIAP~2015) ISSN: 2460-1160 DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM Mohamad Sulthon Fitriansyah 1, Cahya
Lebih terperinciBAB II. DASAR TEORI 2.1 CITRA DIGITAL
BAB II. DASAR TEORI Bab dasar teori ini menguraikan mengenai beberapa pengetahuan dan hal mendasar yang melatarbelakangi watermarking pada citra digital. Dasar teori ini dibagi menjadi empat bagian utama,
Lebih terperinciBLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)
BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) Disusun Oleh : Andi Pramana Tarigan (1022077) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan citra yang berbentuk array dua dimensi yang terdiri dari blok-blok kecil yang disebut dengan pixel. Pixel merupakan elemen pembentuk warna
Lebih terperinciWATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI. Oleh : Ali Ischam J2A
WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI Oleh : Ali Ischam J2A 605 009 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini merupakan pembahasan tentang analisis dan implementasi metode 2D Haar Wavelet Transform dan Least Significant Bit dalam proses penyisipan watermark pada citra
Lebih terperinciTEKNIK VIDEO DIGITAL WATERMARKING SEBAGAI PROTEKSI HAK CIPTA PADA DISTRIBUSI KONTEN MULTIMEDIA TESIS
TEKNIK VIDEO DIGITAL WATERMARKING SEBAGAI PROTEKSI HAK CIPTA PADA DISTRIBUSI KONTEN MULTIMEDIA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menjelaskan bagaimana langkah-langkah atau tahapantahapan yang akan dilakukan dalam penelitian untuk dapat menjawab rumusan masalah penelitian. Tahapan
Lebih terperinciBAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab lima laporan Tugas Akhir ini, akan dijelaskan mengenai proses implementasi perangkat lunak dari hasil perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu,
Lebih terperinciSTMIK MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012
STMIK MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 RANCANG BANGUN APLIKASI WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) Muhammad
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK
PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI Lucky David Tando ( 0522025 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jln. Prof. Drg. Suria
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Informatika Matematika
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Informatika Matematika PENGGUNAAN ALGORITMA OUTGUESS UNTUK PENGAMANAN NILAI UJIAN YANG TERKIRIM MELALUI INTERNET STUDI KASUS : FMIPA UNIV BINA NUSANTARA
Lebih terperinciALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI
ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI Disusun oleh : Gintaris Johanes Tarigan 0922022 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. drg. Suria Sumantri,
Lebih terperinciVERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI. Oleh : Satya Sandika Putra J2A
VERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI Oleh : Satya Sandika Putra J2A 605 103 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan program aplikasi pada penelitian ini menggunakan metode Linear
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Perancangan program aplikasi pada penelitian ini menggunakan metode Linear Sequantial (Waterfall). Metode ini memiliki empat tahapan yaitu, analisis, perancangan, pengkodean,
Lebih terperinciIV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
IV. RANCANG BANGUN SISTEM 4.1 Analisis dan Spesifikasi Sistem Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyisipkan label digital, mengekstraksi label digital, dan dapat
Lebih terperinciANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE
ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE Muhamad Sofwan & Dadang Gunawan Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia ABSTRAK Teknik watermarking dibagi menjadi dua, yaitu
Lebih terperinciBAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN. membaca partitur musik ini adalah sebagai berikut : hanya terdiri dari 1 tangga nada. dengan nada yang diinginkan.
BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN 3.1. Algoritma Program Untuk mengimplementasikan ke dalam program aplikasi dibutuhkan algoritma, yaitu langkah-langkah instruksi sehingga dicapai hasil yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa
Lebih terperinciWATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN GABUNGAN TRANSFORMASI DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION SKRIPSI
WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN GABUNGAN TRANSFORMASI DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DCT DAN LSB
PERANCANGAN SISTEM WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DCT DAN LSB SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jenjang Strata I pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang dengan berkembangnya teknologi munculah sebuah kata yang disebut dengan internet. Dengan adanya internet ini, penyebaran informasi sangat mudah dan cepat.
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dilanjutkan dengan rancangan cetak biru untuk program yang akan dibangun.
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM Pada bab 3 ini, akan dijelaskan proses rancangan program aplikasi pengurangan noise pada citra digital. Dimulai dari analisa kebutuhan sistem yang akan dirancang, dilanjutkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu dan semakin meluasnya jaringan multimedia, maka proses pengiriman dan pengaksesan dari media digital (seperti citra digital, video digital,
Lebih terperinciSTEGANALISIS CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR
STEGANALISIS CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR Sheira Banu Nasution 1), Bambang Hidayat 2), I Nyoman Apraz Ramatryana 3) 1),2),3 ) Teknik Telekomunikasi,
Lebih terperinciImage Watermarking untuk Citra Berwarna dengan Metode Berbasis Korelasi dalam Ranah DCT
Image Watermarking untuk Citra Berwarna dengan Metode Berbasis Korelasi dalam Ranah DCT Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika ITB Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Jl. Ganesha Bandung
Lebih terperinciFRAGILE IMAGE WATERMARKING BERBASIS DCT DENGAN OPERATOR EVOLUSI HYBRID OF PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERBASIS DCT DENGAN OPERATOR EVOLUSI HYBRID OF PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Ronsen Purba 1, Arwin Halim 2, Apin Ridwan 3, Rudy 4 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Mikroskil
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi
Lebih terperinciTeknik Watermarking Citra Digital Dalam Domain DCT (Discrete Cosine Transform) Dengan Algoritma Double Embedding
Teknik Watermarking Citra Digital Dalam Domain DCT (Discrete Cosine Transform) Dengan Algoritma Double Embedding Gideon Aprilius (0522116) Email: dionjuntak@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Lebih terperinciKumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 1, Januari 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI WATERMARKING REGION OF INTEREST (ROI) CITRA DIGITAL DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN MORFOLOGI MATEMATIKA Oleh Made Dyah Aryani, 1015057077 Jurusan Pendidikan Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR SINGKATAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Di bab ini akan dibahas teori-teori dasar dan langkah-langkah yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, seperti langkah untuk melakukan penyisipan dan langkah untuk melakukan pengekstraksian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dengan perkembangan teknologi komunikasi terutama dalam bidang internet, penyebaran informasi pada media melalui internet sangat mudah didapat. Akses informasi melalui
Lebih terperinciPage 1
MODUL V KOMPRESI CITRA DAN VIDEO Tiga tipe dari informasi yang berlebihan (redundancy) yang dapat dihilangkan atau direduksi : Spasial : Di dalam frame yang sama Sering kali menggunakan metode yang sama
Lebih terperinciSTUDI DAN IMPLEMENTASI NON BLIND WATERMARKING DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM
STUDI DAN IMPLEMENTASI NON BLIND WATERMARKING DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM Bayu Adi Persada NIM : 13505043 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA VIDEO
BAB III IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA VIDEO Pada Tesis ini implementasi watermarking pada video mengujicobakan prosedur penyisipan watermark yang berbeda yaitu watermark disisipkan pada komponen DC dalam
Lebih terperinciWATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)
WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) Disusun Oleh : Aldo Roy Hardiansa Putra (0922056) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM
IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM Ahmad Adil Faruqi 1, Imam Fahrur Rozi 2 1,2 Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1 ahmadadilf@gmail.com,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. 3.1 Dekomposisi Citra Digital yang Akan Disisipi Watermark
BAB III ANALISIS Bab ini membahas analisis terhadap proses penyisipan watermark dan ekstraksi watermark, analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun untuk memecahkan masalah yang telah
Lebih terperinciStudi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness
Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness Evan 13506089 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16089@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin meluasnya jaringan multimedia, maka proses pengiriman dan pengaksesan citra digital juga semakin mudah. Kemudahan
Lebih terperinciWatermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital Latifatul Machbubah, Drs. Soetrisno, MI.Komp Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciJurnal Rekursif, Vol. 4 No. 2 Juni 2016, ISSN
APLIKASI WATERMARK PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM, DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION Erin Yuni Reva 1, Boko Susilo 2, Endina Putri Purwandari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan internet yang semakin canggih sangat membawa kemajuan yang semakin berarti dalam berbagai aspek terutama bagi negara yang berkembang. Perkembangan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI WATERMARKING UNTUK PENYEMBUNYIAN DATA PADA CITRA DALAM DOMAIN FREKUENSI MENGGUNAKAN DISCRETE COSINE TRANSFORM
ISSN: 1693-6930 19 IMPLEMENTASI WATERMARKING UNTUK PENYEMBUNYIAN DATA PADA CITRA DALAM DOMAIN FREKUENSI MENGGUNAKAN DISCRETE COSINE TRANSFORM Kartika Firdaus 1, Ikhwan Hawarianta, Murinto 3 1 Program Studi
Lebih terperinci* Kriptografi, Week 13
* Kriptografi, Week 13 Sejarah Watermarking Watermarking sudah ada sejak 700 tahun yang lalu. Pada akhir abad 13, pabrik kertas di Fabriano, Italia, membuat kertas yang diberi watermark atau tanda-air
Lebih terperinciBLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA
BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA Disusun oleh : Nama : Aryanto M Nrp : 0722066 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan yang digunakan dalam sistem yang dibangun yaitu analisis kebutuhan masukan (input), kebutuhan keluaran (output), dan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Watermarking, SVD, DCT, LPSNR. Universitas Kristen Maranatha
Penerapan Watermarking pada Citra Menggunakan Teknik Singular Value Decomposition Discrete Cosine Transform Berdasarkan Local Peak Signal to Noise Ratio Frederick Michael ( 0522072 ) Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara
1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara bagaimana merahasiakan informasi terhadap pihak yang
Lebih terperinciKriptografi Visual Berbasis Model CMY Menggunakan Mask Hitam Putih Untuk Hasil Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT Dan DCT
Kriptografi Visual Berbasis Model CMY Menggunakan Mask Hitam Putih Untuk Hasil Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT Dan DCT Mahesa Dwi Putra (0622052) Email: mahesa.dputra@gmail.com
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS STEGANOGRAFI VIDEO DENGAN MENYISIPKAN TEKS MENGGUNAKAN METODE DCT
PERANCANGAN DAN ANALISIS STEGANOGRAFI VIDEO DENGAN MENYISIPKAN TEKS MENGGUNAKAN METODE DCT PLANNING AND ANALYSIS VIDEO STEGANOGRAPHY BY EMBEDDING TEXT WITH DISCRETE COSINE TRANSFORM METHOD 1 Ryan Anggara,
Lebih terperinciBAB III. ANALISIS MASALAH
BAB III. ANALISIS MASALAH Pada bab tiga laporan Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai analisis pemecahan masalah untuk pengubahan logo biner menjadi deretan bilangan real dan proses watermarking pada citra.
Lebih terperinciAPLIKASI PENGAMANAN HAK CIPTA UNTUK GAMBAR DIGITAL DENGAN TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE SVD (SINGULAR VALUE DECOMPOSITION)
APLIKASI PENGAMANAN HAK CIPTA UNTUK GAMBAR DIGITAL DENGAN TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE SVD (SINGULAR VALUE DECOMPOSITION) Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jl. Dipati Ukur No. 112-116,
Lebih terperinciWatermark pada Game I. PENDAHULUAN II. TEKNIK WATERMARKING PADA CITRA
Watermark pada Game Ahmad Fauzan/13510004 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13510004@std.stei.itb.ac.id
Lebih terperinciBahan Kuliah IF4020 Kriptografi. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
PengenalanWatermarking Bahan Kuliah IF4020 Kriptografi Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Fakta Jutaan gambar/citra digital bertebaran di internet
Lebih terperinciADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION
ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION Disusun oleh : Nama : Dian Eriani Surbakti Nrp : 0822104 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negatif terutama bagi pemilik asli citra digital. Sisi positif dari kemudahan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi komunikasi semakin mempermudah bagi masyarakat dalam melakukan komunikasi. Salah satu contohnya adalah melakukan pengiriman suatu citra digital
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Terdapat dua metode dalam menampilkan atau melakukan scan pada video digital, yaitu progressive dan interlace [MED05].
BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai video, pengukuran kualitas antar video, steganografi, serta pembangkitan bilangan acak.
Lebih terperinciANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM
ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM Agung Satrio Wibowo 1), Agung Suryahadiningrat Kusumanegara 2) Gelar Budiman 3)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Analog
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Analog Citra analog adalah citra yang terdiri dari sinyal sinyal frekuensi elektromagnetis yang belum dibedakan sehingga pada umumnya tidak dapat ditentukan ukurannya. Analog
Lebih terperinci