BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU ISO (9001:2008) PADA PENGENDALIAN BIAYA KUALITAS PADA PT. JAVA ENERGY SEMESTA GRESIK PUGUH PUJO SANTOSO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BABl PENDAHULUAN. terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh

Definisi Taufiqur Rachman 1

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab II. A. Landasan Teori 1. ISO ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen

Pengelolaan Keluhan Pelanggan/E-Complaint Dalam Perspektif Manajemen Mutu

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN ISO DAN PENGHARGAAN MUTU. Bahan Ajar Materi ke-3

IMPLEMENTASI TQM PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penjelasan Aspek TQM

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

ABSTRAK PERANAN CONTROLLER DALAM PENGENDALIAN PRODUKSI GUNA MEMPERTAHANKAN SERTIFIKASI ISO 9001:2000

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Semakin hari kebutuhan ini makin

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara, Uni Eropa (UE) di Eropa dan NAFTA di Amerika Utara

IMPLEMENTASI QUALITY MANAGEMENT SYSTEM ISO 9001:2008 DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF KEAHLIAN TEKNIK MESIN DAN OTOMOTIF SMK

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas

USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN KONTRAKTOR DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap produsen memenuhi kebutuhan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan yang tinggi dalam bidang perekonomian menuntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan global yang dikarenakan oleh perkembangan pasar dunia yang semakin

Analisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan perubahan barang dan jasa (Suardi,2001). ISO dapat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU SNI ISO 9001: 2008 DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Total Quality Manajemen (TQM) Nur Hadi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan

BAB I PENDAHULUAN. kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi dan liberalisasi pasar modal dunia

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu

BAB II LANDASAN TEORI

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia persaingan yang sehat harus memiliki keunggulan kompetitif (competitive

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan yang ingin

B A B I PENDAHULUAN. komponen bangsa sepakat mencantumkan angka 20% sebagai angka keramat bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, bagi negara-negara di dunia memasuki fase baru yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang usaha pelayanan jasa. Sehingga menuntut adanya persaingan atas pelayanan jasa dan

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM

2015 MUTU LAYANAN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

IMPLEMENTASI TQM. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jl. Arjuna Utara No.9, Tol Tomang, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11510, Telepon:

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pun pengusaha asing. Para pengusaha yang ingin tetap dan terus bertahan di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN PENDAHUL

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN PROGRAM STUDI BERAKREDITASI A DAN BERAKREDITASI B

RANCANGAN IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU UNTUK PENINGKATAN MUTU LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

AKUNTANSI MANAJEMEN. Buku : Akuntansi Manajerial Garrison/Noreen. Dosen : 1. BUDI S. PURNOMO, SE., MM,.MSi. 2. POPPY SUSIANI H, SE, SE.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Kualitas Terpadu (MKT) Total Quality Management (TQM)

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (going concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

BAB II KAJIAN TEORITIS

MENGGAGAS KUALITAS PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM MENYUSUN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN JOLOTIGO, PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

Manajemen Operasional MANAJEMEN MUTU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat sekarang ini telah menciptakan persaingan bisnis yang semakin ketat. Tiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan keunggulannya dalam bersaing agar dapat terus bertahan dalam dunia bisnis. Keunggulan bersaing dapat dimiliki perusahaan, jika perusahaan tersebut memiliki keunggulan dalam hal kualitas, desain, efisiensi, dan pelayanan. Pada saat ini, konsumen tidak lagi memilih produk hanya karena harga yang lebih murah, namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010) Kualitas merupakan hal yang sangat menentukan kelangsungan hidup (going concern) suatu perusahaan karena kualitas dapat memberikan dorongan kepada konsumen. Kualitas yang baik akan memberikan kepuasan kepada konsumen dan dengan adanya kepuasan terhadap suatu produk (barang/jasa) maka akan menciptakan konsumen yang loyal, sehingga terjalin hubungan yang erat antara pihak perusahaan dan pihak konsumen. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing, pada akhirnya menuntut setiap perusahaan untuk dapat memberikan produk (barang/jasa) yang dapat memenuhi kebutuhan serta kepuasan konsumen. Hal ini yang kemudian mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk tanpa harus

meningkatkan biaya operasi secara signifikan atau malah dapat menurunkan biaya operasi, sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas dengan harga yang kompetitif. Hal ini dilakukan agar dapat bertahan bahkan memenangkan persaingan. Sebagai upaya untuk memberikan produk (barang/jasa) yang dapat memenuhi bahkan melebihi harapan konsumen maka perusahaan mulai menerapkan Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2000 yang merupakan pedoman untuk mengelola kualitas yang dikembangkan oleh Organisasi Standar Intenasional (International Organization for Standarization). Quality Management System menurut Gasperz (2002:10) adalah struktur organisasi, tanggung jawab, prosedurprosedur, proses-proses, dan sumber-sumber daya untuk mengelola kualitas. ISO 9001:2000 consists of five clauses, they are : Quality Management System, Management Responsibility, Resource Management, Product Realization, Measurement, Analysis and Improvement (Juran, J. M., and Frank M. Gryna. 1993:88). Sistem ISO (9001:2008) fokus pada effectifity process continual improvement dengan pilar utama pola berpikir PDCA. PDCA merupakan singkatan bahasa Inggris dari "plan, do, check, act" yang memiliki arti rencanakan, kerjakan, cek dan tindak lanjuti, adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah interaktif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas (Wikipedia, 2011:1). Dalam setiap prosesnya senantiasa melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan

jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi (Prabowo, 2009:77). Dalam implementasi ISO (9001:2008), dikenal delapan prinsip manajemen yaitu: (1) customer focus; (2) leadership; (3) keterlibatan semua orang; (4) pendekatan proses; (5) pendekatan sistem ke manajemen; (6) perbaikan berkelanjutan (improvement); (7) pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan; dan (8) kerja sama yang saling menguntungkan dengan pemasok (Prabowo, 2009:57). Dalam mengimplementasikan manajemen mutu ISO (9001:2008) memerlukan sebuah strategi khusus agar penerapannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Sangat banyak metode maupun strategi yang digunakan oleh organisasi untuk implementasi manajemen mutu. Contoh model strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan manajemen mutu adalah konsep model PDCA. Dalam upaya peningkatan mutu diperlukan manajemen yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Poerwanto (2010:2) berpendapat ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam penggunaan model PDCA cycle dalam perencanaan mutu adalah sebagai berikut: (1) Plan (rencanakan), meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi; (2) Do (laksanakan), artinya melaksanakan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya; (3) Check (evaluasi), memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan

melaporkan hasilnya; (4) Action (tindak lanjuti), menindaklanjuti hasil untuk perbaikan. Keempat model PDCA ini memberikan kemudahan bagi pemimpin organisasi untuk mengendalikan jalannya roda manajemen organisasi. Misi utama dari manajemen mutu ISO (9001:2008) adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Sallis (2010:82) mengatakan bahwa organisasi unggul adalah organisasi yang menjaga hubungan dengan pelanggan dan memiliki obsesi terhadap mutu. Mutu adalah sesuatu yang diinginkan pelanggan, bukan apa yang terbaik bagi perusahaan dan harus sesuai dengan harapan pelanggan. Peningkatan mutu menjadi semakin penting bagi perusahaan yang digunakan untuk memperoleh kontrol lebih baik (Sallis, 2010: 15). Kepuasan konsumen adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan konsumen dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen (Atmojo, 2006:23). Pengukuran kepuasan konsumen merupakan klausul penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila konsumen merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Tolok ukur penerapan ISO ( 9001:2008) terhadap kepuasan konsumen ditinjau dari proses adalah bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai dengan tujuan perusahaan. Pada proses produksi tentunya seluruh elemen perusahaan mencurahkan segala upaya agar dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dalam program perusahaan, dibutuhkan konsistensi dan kesungguhan

sehingga harapan terhadap kualitas dapat dicapai sesuai dengan visi, misi, dan tujuan yang telah disusun oleh perusahaan dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Menurut Hansen dan Mowen (2006: 7), biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang timbul karena rendahnya mutu suatu produk atau jasa yang diterima oleh konsumen. Atau dengan kata lain, biaya kualitas merupakan biaya yang dikeluarkan atau terjadi untuk memenuhi kesesuaian antar spesifikasi produk atau jasa dengan keinginan konsumen. Perbaikan kualitas merupakan salah satu faktor strategis yang paling penting karena dapat mengurangi tingkat kegagalan menjadi nol (zero defect), dengan perbaikan kualitas akan memberikan keuntungan jangka panjang untuk menutup biaya kualitas yang telah dikeluarkan dalam melaksanakan perbaikan tersebut. Pengendalian biaya dapat mengurangi kerugian yang diterima akibat aktivitas yang tidak bernilai tambah, sehingga diharapkan biaya yang dikeluarkan merupakan biaya yang dianggap dapat memberikan output yang optimal. Pengendalian kualitas tidak cukup hanya berorientasi pada hasil akhir, tetapi lebih ditekankan pada proses pembelajaran secara keseluruhan yang melibatkan semua pihak. Kualitas tidak hanya merupakan tanggung jawab departemen kualitas saja, melainkan tanggung jawab seluruh perusahaan sebagai suatu kesatuan. Dalam usaha pengendalian biaya kualitas, manajemen memerlukan suatu alat bantu untuk mengukur dan menganalisis biaya kualitas tersebut, yaitu Laporan Biaya Kualitas. Pelaporan ini berisi tentang informasi mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan

maupun biaya-biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan kualitas. Pelaporan biaya kualitas ini diperlukan oleh pihak manajemen sebagai informasi untuk memantau perkembangan kualitas yang mengarah pada perbaikan berkelanjutan, sehingga tercipta efisiensi biaya dan peningkatan kualitas. PT Java Energi Semesta Gresik merupakan salah satu perusahaan gas yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu ISO (9001:2008). PT Java Energy Semesta Gresik berdiri pada tahun 2009 dengan izin investasi No. 25/2007. Pada tahun 2013 PT Java Energy Semesta Gresik memperoleh Sertifikat Standar Internasional ISO (9001:2008). Dengan demikian, fokus penelitian ini dapat dirumuskan bagaimana implementasi manajemen mutu ISO (9001:2008) pada pengendalian biaya kualitas pada PT Java Energy Semesta Gresik? 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan. Maka masalah yang dapat dirumuskan adalah: Bagaimana implementasi manajemen mutu ISO (9001:2008) pada pengendalian biaya kualitas pada PT Java Energy Semesta Gresik? 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengendalian biaya kualitas dalam mempertahankan mutu pada PT Java Energy Semesta Gresik 1.4 Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Manfaat yang diperoleh antara lain : 1. Manfaat Teoritis Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai biaya kualitas dan penerapannya sehingga peneliti dapat lebih paham materi yang telah disuguhkan dalam perkuliahan karena bisa langsung melihat prakteknya. Serta memberikan referensi yang nantinya digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya mengenai pengendalian biaya kualitas terhadap penerapan program mutu perusahaan. 2. Manfaat Praktis Memberikan masukan kepada pihak manajemen perusahaan dalam menerapkan atau mengevaluasi kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan pengendalian kualitas. 1.5 Batasan Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada implementasi manajemen mutu ISO ( 9001:2008) terhadap pengendalian biaya kualitas pada PT Java Energy Semesta Gresik.