BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu bagian penting dalam suatu perekonomian. Bank

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

KERANGKA PEMIKIRAN III.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan sebaik-baiknya dari perencanaan jumlah kredit, pengorganisasian,

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,

dapat diperoleh dengan dana kredit yang ditawarkan oleh bank.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. bank sebagai tambahan dana untuk modal usaha dengan pinjaman dana tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

Sumber Dana Bank dan Aktivitas Perbankan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI PENGAWASAN KREDIT MODAL KERJA SEBAGAI UPAYA MENEKAN TUNGGAKAN KREDIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dana dalam bentuk simpanan seperti tabungan, deposito, giro, dan lain-lain dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan jumlah bank swasta nasional yang sangat cepat mulai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi seperti jasa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memiliki peran dan posisi yang sangat strategis dalam. kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dimana kegiatannya hanya menghimpun dana atau kembali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini era pembangunan telah menunjukkan perkembangan terutama

BAB I PENDAHULUAN. perbankan, juga tidak lepas dari pengaruh perkembangan di luar dunia bank,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kebutuhan keuangan masyarakat terus meningkat. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank. atau pinjaman uang untuk usaha kecil dan yang dijalankan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha adalah permodalan guna memenuhi kebutuhan perusahaan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat.

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Tinjauan Pemberian Kredit Guna Bhakti (KGB) Dengan Menggunakan Analisis 5c Pada Bank Bjb Kantor Cabang Tamansari Bandung

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dari penjualan asset perusahaan maupun pinjaman kredit ke bank.rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi sebagai intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat. masyarakat yang kekurangan dana (Ismail,2010:13).

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank

KEGIATAN BANK DALAM PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT. Oleh : Fatmah Paparang 1

Analisis Pemberian Kredit Dengan Metode Sliding Rate Dan Flat Rate Pada Bank Rakyat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam hal penyediaan dana. Bank dalam bahasa itali adalah banca yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan keuangan. Era modern sekarang ini keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional yang terbagi menjadi dua macam yaitu perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULAN. dikatakan sebagai jantung perekonomian negara. Kegiatan ekonomi suatu negara

PENGALOKASIAN DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. bank secara keseluruhan. Kredit berperan sebagai faktor pendorong dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kondisi persaingan bisnis dalam keadaan yang tidak menentu ditambah dengan krisis perekonomian, membuat setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan diri secara matang, profesional, fleksibel, dan tumbuh didalam pasar global. Perusahaan diharapkan memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang lebih dalam berbagai aspek, seperti aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek operasi, dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam penilaian kemampuan kinerja suatu perusahaan adalah kondisi keuangan yang memuaskan, karena dengan begitu perusahaan akan memerlukan pengendalian yang cermat, serta pengelolaan yang baik dalam manajemen keuangannya. Analisa kinerja untuk aspek keuangan menggunakan analisa rasio keuangan. Dalam menganalisa kinerja perusahaan dari aspek keuangan suatu perusahaan, maka analisa rasio merupakan salah satu alat untuk menganalisa data keuangan yang tercantum dalam laporan keuangan. Rasio keuangan tersebut dapat menjelaskan hubungan antara dua data keuangan dari tahun ke tahun dengan cara membandingkan rasio keuangan yang lalu pada satu perusahaan, maka akan dapat diketahui kinerja keuangan perusahaan tersebut setiap tahunnya. Melihat hubungan antara informasi dua data keuangan dari hasil analisa rasio, maka dapat diperoleh gambaran kondisi keuangan perusahaan sehubungan dengan kebijakan terhadap pengambilan keputusan. Namun rasio-rasio ini bukanlah suatu hasil yang mutlak dalam menilai kemampuan perusahaan 1

BAB I Pendahuluan 2 serta pengambil keputusan akhir. Rasio akan bermanfaat bila digunakan untuk menunjukkan perubahan arah dan pola keuangan perusahaan. Hal yang penting ketika menganalisa keadaan keuangan suatu perusahaan adalah data mengenai laba yang diperolehnya, selain itu kita juga dapat meninjau besarnya efektifitas perusahaan dalam mengelola dana yang tersedia, dan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk itu dapat digunakan analisis rasio dengan menilai tingkat likuiditas, tingkat aktivitas, tingkat solvabilitas, dan tingkat profitabilitas perusahaan. Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang perbankan memberikan pengertian mengenai bank badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Sumber dana bank dalam menyalurkan kredit sebagian besar diperoleh dari dana masyarakat berupa giro, tabungan, dan deposito. Bank harus memberikan perhatian yang khusus dalam pemberian kredit bagi calon debitur, karena bank mempunyai tanggung jawab atas dana nasabah yang dipercayakan kepadanya. Adanya pemberian persetujuan kredit baru adalah dikarenakan dua alasan, yakni dilihat dari sisi internal dan eksternal bank. Dari sisi internal, permodalan bank masih cukup kuat dan portofolio kredit meningkat, sedangkan di sisi eksternal bank adalah membaiknya prospek usaha nasabah. Namun pemberian kredit ini tidak menutup kemungkinan terhadap terjadinya kredit yang bermasalah atau kredit macet. Akibat yang timbul dari kredit macet adalah tidak terbayarnya kembali kredit tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya. Itu sebabnya

BAB I Pendahuluan 3 pemberian kredit memiliki risiko atas ketidakmampuan perusahaan atau nasabah dalam membayar bunga dan mengembalikan kreditnya pada saat jatuh tempo. Jadi, untuk kepentingan keamanan dan pengendalian risiko, setiap pemberian kredit yang dilakukan bank harus disertai dengan adanya jaminan atas pemberian kredit tersebut. Heliana (2008) menyatakan banyak peristiwa yang membuktikan bahwa kredit yang bermasalah atau kredit macet, sering terjadi akibat dari pemberian kredit yang tidak begitu ketat. Di Indonesia masalah kredit macet, yang dalam istilah perbankan disebut dengan Non Performing Loan (NPL) menduduki peringkat tertinggi dibandingkan dengan beberapa negara lain, yakni 55%. Persentase ini adalah perbandingan antara kredit macet atau bermasalah dengan total pemberian kredit perbankan. Tingginya NPL di Indonesia tidak terlepas dari kurang patuhnya bank-bank di Indonesia terhadap prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit. Fenomena kredit macet terutama terjadi pada bank-bank di Indonesia. Tidak sedikit bank-bank di Indonesia dilikuidasi akibat Non Performance Loan yang cukup besar. Hal ini terjadi pada perioda tahun 1997 dan 2004. Kredit yang diberikan tanpa didahului oleh analisis laporan keuangan yang professional dapat diragukan mutunya sehingga dapat menimbulkan kredit macet dan bermasalah. Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk mengurangi dugaan murni, terkaan dan intuisi, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambil keputusan, sehingga apabila bank memberikan kredit setelah menganalisis laporan keuangan akan mengurangi risikorisiko yang ada.

BAB I Pendahuluan 4 Menurut Herianto (2006) yang sebelumnya meneliti peranan analisis laporan keuangan terhadap efektifitas pemberian kredit modal dengan hasil penelitian menunjukkan kondisi keuangan perusahaan baik dan lebih stabil sehingga permohonan kreditnya diterima. Pengambilan keputusan pemberian kredit akan lebih baik jika disertai prinsip pemberian kredit. Seperti yang dilakukan Untung (2006) yang menganalisis laporan keuangan dengan menyertakan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition) dengan hasil perusahaan layak memperoleh pemberian kredit. Setiawan (2006) yang menyertakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas dengan hasil dengan menggunakan analisis rasio tersebut dapat menunjang efektifitas penilaian atas permohonan kredit. Mahardika (2006) yang meneliti dengan topik yang hampir sama dengan penelitian sebelumnya menunjukkan pengaruh yang positif antara analisis laporan keuangan terhadap efektifitas pemberian kredit modal yang didukung dengan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition) dan 7P (Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability, Protection). Hasil positif yang ditunjukkan oleh peneliti-peneliti sebelumnya menarik perhatian penulis untuk meneliti ulang sebuah perusahaan yang mengajukan permohonan kredit pada sebuah bank, dimana pihak bank harus melihat kondisi keuangan perusahaan tersebut dengan melakukan analisis laporan keuangan dalam upaya menunjang efektifitas penilaian atas permohonan kredit tersebut dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diperoleh gambaran kondisi keuangan perusahaan, karena permohonan kredit atau pinjaman dana yang dilakukan oleh

BAB I Pendahuluan 5 perusahaan berhubungan dengan tingkat pengembalian yang akan dilakukan oleh perusahaan kepada pihak bank, dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh kedua belah pihak. Penelitian ini merupakan replikasi dari Herianto (2006), yang membedakan penelitian sebelumnya hanya menggunakan tiga (3) rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas, serta menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan selama kurun waktu tiga (3) tahun, sedangkan penulis akan menambahkan rasio aktivitas sehingga menjadi empat (4) rasio, yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Mengingat pentingnya laporan keuangan dalam proses penilaian permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah kepada pihak bank dalam hal ini PT. Bank Perkreditan Rakyat di Bandung, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul: Pengaruh Analisis Laporan Keuangan dalam Efektifitas Penilaian Permohonan Kredit. 1.2 Identifikasi Masalah Salah satu tugas pokok bank adalah menyalurkan dana bagi berbagai pihak yang membutuhkan dana tersebut. Dari latar belakang yang telah diuraikan, banyak hal yang perlu mendapat perhatian bank, sebelum memutuskan untuk memberikan kredit. Masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: Apakah analisis laporan keuangan berpengaruh positif dalam menilai efektifitas penilaian permohonan kredit modal kerja?

BAB I Pendahuluan 6 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh analisis laporan keuangan yang digunakan pihak bank dalam menilai efektifitas penilaian permohonan kredit modal kerja. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk skripsi ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dari segi: 1. Kegunaan Bagi Pengembangan Ilmu Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau pengetahuan di bidang analisis laporan keuangan khususnya menyangkut efektifitas pemberian kredit modal kerja. 2. Kegunaan Operasional: a. Bagi Penulis Diharapkan dapat memberikan peluang untuk menambah wawasan berpikir, memperluas pengetahuan, baik dalam teori maupun praktik mengenai pentingnya analisis laporan keuangan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan pada saat suatu perusahaan ingin memberikan kredit modal kerja. Dalam teori berarti memperoleh pemahaman dan penghayatan yang diperoleh pada saat kuliah. Dalam praktik, diharapkan dapat menambahkan pengetahuan dan penerapan dalam kegiatan perbankan.

BAB I Pendahuluan 7 b. Bagi Pihak Bank Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan pemikiran bagi pihak bank bahwa menganalisis laporan keuangan sebelum mengambil keputusan merupakan hal penting untuk menghindari Non Performance Loan. c. Bagi Pihak Lain Penelitian ini bisa dijadikan bahan informasi yang bermanfaat dan masukan sesuai dengan kebutuhan. d. Pembaca Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan pengaruh analisis laporan keuangan terhadap efektifitas pemberian kredit modal kerja. 1.5 Kontribusi Penelitian Penelitian ini mengenai peranan dari analisis laporan keuangan terhadap efektifitas pemberian kredit modal kerja. Seperti yang telah dilakukan oleh Herianto (2006) yang meneliti peranan analisis keuangan terhadap efektifitas pemberian kredit modal kerja dan penelitian sebelumnya Sandy (2004) tentang evaluasi kinerja laporan keuangan perusahaan dalam permohonan kredit. Pada penelitian sebelumnya tumpuan utama pembahasan adalah bagaimana bank memutuskan apakah suatu perusahaan dalam

BAB I Pendahuluan 8 mengajukan permohonan kredit dinilai layak atau tidak, berdasarkan pada penilaian kinerja laporan keuangan perusahaan. Pada judul yang diteliti oleh penulis sekarang yang mempunyai judul sama dengan penelitian Herianto (2006), tetapi pembahasan lebih dikembangkan dan diperinci yaitu bagaimana bank memutuskan apakah suatu perusahaan atau perorangan dalam mengajukan permohonan kredit dinilai efektif atau tidak, dengan cara membandingkan hasil analisis laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan dengan standar rasio dan prosedur permohonan kredit yang sudah ditetapkan oleh pihak bank. Yang membedakan penelitian ini adalah sebelumnya hanya menggunakan tiga (3) rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas, serta menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan selama kurun waktu tiga tahun (2002-2004), sedangkan penulis akan menambahkan rasio aktivitas sehingga menjadi empat (4) rasio, yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio provitabiltas, dengan menggunakan kurun waktu selama tiga tahun (2005-2007) untuk laporan keuangan perusahaan. Kredit adalah salah satu kegiatan pokok bank, dari hasil aktivitas pemberian kredit bank memperoleh keuntungan berupa bunga. Aktivitas pemberian kredit ini mengandung tingkat risiko tertentu, untuk menghindarinya maka bank harus mengadakan penelitian yang seksama atas dasar syarat-syarat teknis bank dengan 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition), 7P (Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability, Protection), 3R (Return, Repayment, dan Risk bearing). Selain itu bank juga perlu memperhatikan aspek-aspek pertimbangan kredit

BAB I Pendahuluan 9 untuk menilai kelayakan kredit bank. Secara umum aspek tersebut meliputi: aspek ekonomi, aspek teknis, aspek yuridis, aspek kemanfaatan dan kesempatan kerja serta aspek yang penting dan harus dianalisis adalah aspek keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pengambilan keputusan pemberian kredit guna mengamankan kredit bank dan untuk mengetahui sejauh mana peranan serta manfaat analisis laporan keuangan terhadap pengambilan keputusan pemberian kredit guna mengamankan kredit bank.