BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat maka kebutuhan akan pangan juga akan semakin meningkat, dengan kata lain terjadi peningkatan konsumsi. Namun peningkatan dalam hal konsumsi di Indonesia terkadang tidak dapat diimbangi dengan peningkatan produksi. Beras merupakan komoditi pangan yang penting peranannya bagi pemerintah maupun rakyat Indonesia. Beras dikonsumsi oleh hampir seluruh rakyat Indonesia. Beras merupakan porsi terbesar dalam pengeluaran rumah tangga, terutama untuk penduduk yang miskin. Pengeluaran rumah tangga penduduk miskin dibelanjakan untuk pangan, sedangkan pengeluaran terbesar adalah untuk konsumsi beras. Peningkatan pangan terutama untuk produksi beras merupakan salah satu aset yang cukup berharga dalam membantu menyejahterakan rakyat, Perubahan pada produksi beras disebabkan oleh beberapa faktor, beberapa diantaranya adalah kondisi musim dan faktor internal tanaman padi, yaitu hama dan penyakit tanaman padi. Kondisi musim yang tidak menentu dapat menjadi salah satu faktor penyebab kemunduran produksi beras,sehingga terjadi gagal panen. Selain itu serangan hama dan penyakit tanaman padi juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya gagal panen sehingga jika kondisi ini tidak ditanggulangi maka 1
2 dalam jangka kurun waktu tertentu dapat menyebabkan masalah krisis pangan yang cukup serius. Dalam perkembangan teknologi sekarang ini, peran informasi sangat penting. Dengan membuat sistem yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi luas lahan, hama dan penyakit tanaman padi, maka masyarakat dan pemerintah dapat mengetahui pola serangan hama dan penyakit tanaman padi sehingga penyerangannya dapat dihindari dan diprediksi sehingga produksi beras akan meningkat dan membantu mensejahterakan masyarakat. 1.2. Rumusan Masalah Adapun perumusan masalah dari proyek ini adalah : 1. Bagaimana meramal luas serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi di Kabupaten Karawang? 2. Apakah Sistem Informasi Geografis dapat menjadi peringatan dini terhadap serangan hama dan penyakit tanaman padi di Kabupaten Karawang? 1.3 Tujuan Dan Manfaat 1.3.1. Tujuan Proyek ini bertujuan membuat Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi, serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi tersebut akan membuat pola, pola
3 tersebut akan menjadi perumusan yang digunakan untuk meramal, ramalanramalan ini selanjutnya akan menjadi peringatan dini. Hal ini dapat mempengaruhi hasil panen dan produktivitas dari tanaman padi di daerah kabupaten karawang 1.3.2. Manfaat Manfaat dari proyek ini adalah dapat mengetahui pola penyebaran hama dan penyakit tanaman padi dan dapat memprediksi dan mengantisipasi munculnya penyerangan kembali hama dan penyakit tanaman padi di kabupaten karawang 1.4 Ruang Lingkup Proyek ini dilakukan untuk menganalisa dampak serangan hama dan penyakit tanaman padi agar menghindari dampak kerusakan hasil panen lebih lanjut. Kemudian dibuat sistem informasi geografis yang dapat menggambarkan daerah cakupan penyerangan hama, luas sawah baku dan luas perluasan lahan tanam yang mengacu pada hasil analisa sebelumnya dengan menggunakan mapserver. Dalam penulisan ini metode yang digunakan adalah: Proyek akan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah berikut: 1. Studi Literatur dan Studi Pustaka Dalam studi literatur, berisi informasi mengenai data tanaman padi, luas lahan yang menjadi lahan tanaman padi, intensitas penyerangan hama terhadap daerah tersebut. Studi pustaka tentang alur sistem yang sudah ada.
4 2. Analisa Data Yang Didapat Setelah dilakukan studi literatur dan studi pustaka, maka selanjutnya akan dilakukan analisa terhadap luas lahan tanam yang cocok untuk tanaman padi yang kemudian diukur dengan tingkat intensitas serangan hama dan dampak yang ditimbulkan. Hasil analisa tersebut kemudian dimasukan kedalam bentuk tabel data yang mendeskripsikan luas lahan, tingkat intensitas serangan hama, luas serangan hama. 3. Studi Sistem Informasi Geografis (SIG) Setelah data hasil analisis sudah didapatkan, kemudian dilakukan studi SIG dengan mencari informasi yang berkaitan dengan penggunaan SIG di beberapa bidang, penelitan dan pengembangan yang telah dilakukan. 4. Penentuan Wilayah Menentukan wilayah lahan tanaman berupa warna yang menggambarkan kondisi dari lahan tersebut. 5. Pembuatan Layer Peta Setelah memahami mengenai mekanisme kerja SIG, kemudian akan dilakukan pembuatan layer-layer peta yang mendeskripsikan simbol dari luas perluasan lahan sawah, tingkat intensitas serangan hama pada tanaman padi. Setelah layer peta dibentuk kemudian dilakukan integrasi terhadap mapserver guna menampilkan data yang secara visual. 6. Pemindahan data kedalam PostgreSQL Tahap ini akan memindahkan data yang terdapat pada file.shp ke PostgreSQL yang digunakan untuk keperluan merubah data nantinya. 7. Pembuatan Web SIG menggunakan MapServer
5 Setelah memindahkan data ke PostgreSQL, selanjutnya membuat Web SIG dengan menggunakan mapserver yang memakai framework sebagai landasan pembuatan peta SIG. Kemudian menggunakan PHP sebagai pemrograman Web untuk menghubungkan web dengan SIG sehingga peta dapat ditampilkan pada halaman web. 8. Dokumentasi Pada tahap ini penulis akan mendokumentasikan aplikasi SIG yang telah dibuatnya secara terperinci.