BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi di hari esok, segalanya serba tak menentu, akan tetapi kondisi ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi. Organisasi atau perusahaan

Instrumen Kepemimpinan Transformasional. (Multifactor Leadership Questionnaire-MLQ)

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh pelaksanaan gaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORITIS

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

Kepemimpinan Kyai..., Elly Nurmaningtyas Fajarwati, Program Pascasarjana UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Persaingan juga telah menyebabkan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan

Analisis interaksi motivasi...puji Lestari, FPsi UI, PENDAHULUAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang mendasari

BAB I PENDAHULUAN. wadah tersebut adalah organisasi. Dengan adanya organisasi, perangkat yang

Masih dari hasil penelitian Al-Ababneh (2010), tidak ada gaya kepemimpinan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. dari beberapa ahli mengenai Kepemimpinan. Pendapat tersebut adalah sebagai berikut :

KUESIONER. Responden. ( Mohon dibubuhi dengan stempel Perusahaan)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya UKDW

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu ketat, menuntut perusahaan untuk terus membenahi diri melalui pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, lingkungan kerja, serta kinerja yang dapat mendukung penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi adalah perusahaan terutama melakukan kegiatan usaha dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. performa organisasi. Menurut Mangkuprawira (2007), kinerja adalah hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. dicirikan dengan teknologi digital dan tercapainya hubungan global (global

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, LAMA MENJABAT, DAN MOTIVASI DIRI DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil studi PERC (Political and Economy Risk Consults)

GAMBARAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DI PT BANK X (STUDI DESKRIPTIF) Octarina Arista Ningrum, Unika Prihatsanti *

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa gambaran kepemimpinan transformasional kepala bidang di

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang ada

BAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT. Bravo Satria Perkasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk efisien dan efektif dalam setiap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini bila kita teliti dengan lebih seksama penyebabnya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahannya berbentuk Republik dengan kehadiran berbagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali.

BAB I PENDAHULUAN. meneliti masalah kreativitas dalam organisasi. Jika seluruh individu dalam. berada pada lingkungan usaha yang bersifat kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Menurut Hartati (dalam Afifah, 2011) Sumber daya manusia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek

1

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pelayan masyarakat yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance). Tata kelola kepemerintahan yang baik (Good

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo EFTE Event Creator

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Ping & Yue (2010) mendefinisikan leader-member exchange atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. heterogen terdiri dari penduduk asli, penduduk urbanisasi maupun imigran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB I PENDAHULUAN. utama roda pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. justru karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan seefektif mungkin. suatu tujuan perusahaan. Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Belakangan ini, lingkunagn bisnis mengalami perubahan yang sangat cepat. Globalisasi, libealisasi perdagangan, dan kemajuan teknologi informasi menciptakan realitas baru persaingan yang kian ketat. Tekanan - tekanan persaingan ini telah memaksa banyak organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti. Kita tak dapat memperkirakan dengan mudah apa yang akan terjadi di hari esok, segalanya serba tak menentu, akan tetapi kondisi ini tidak bisa dihindari. Kata Peter Drucker, kita hidup di era yang diskuntinyu. Apa yang terjadi hari ini belum tentu merupakan rentetan atau sambungan peristiwa kemarin, dan mungkin tidak akan menjadi bagian dari hari esok. Kondisi ini dipacu oleh adanya perubahan lingkungan yang sangat cepat disertai kemajuan teknologi dan sistem informasi yang juga begitu cepat. Perubahan lingkungan, khususnya lingkungan bisnis dan organisasi saat ini tidak sekedar berjalan sangat cepat tetapi juga bersifat tidak pasti. Implikasinya muncul fenomena fenomena baru seperti globalosasi, dunia tanpa batas atau hilangnya batas batas antara negara, antara daerah bahkan antar individu. Dalam lingkunan bisnis yang semakin komleks dan selalu berubah seperti saat ini diperlukan kepemimpinan yang mampu mengantisipasi ke depan, yang lebih relevan dengan situasi komleks seperti sekarang ini, Kepemimpinan transofrmasinal merupakan salah satu konsep terobosan yang berhasil menghidupkan kembali gairah studi. Kepemimpinan yang hampir mati selama dekade terakhir ini.

Menurut konsep ini, tugas seorang pemimpin adalah berupaya memotivasi bawahannya agar dapat berprestasi melampui harapannya dan perkiraan sebelumnya. Esensi kepemimpinan adalah memfasilitasi pengembangan individu untuk merealisasi potensi dirinya. Kepemimpinan transformasional (transformasional leadership) adalah kepemimpinan yang hubungan pemimpin bawahan lebih dari sekedar pertukara dan selalu berusaha meningkatkan, memberi stimulasi intelektual dan memberi inspirasi kepada bawahan untuk lebih mementingkan kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi (Yulk, 1994:297). Kepemimpinan transformational ini merupakan kepemimpinan yang berupaya untuk memotivasi bawahannya agar dapat berprestasi melampoi harapannya dan perkiraan sebelumnya. Dengan kata lain kepemimpinan transformasional ini menambahkan motivasi dalam diri bawahannya agar dapat selalu bekerja dengan baik untuk mencapai kinerja yang maksimal. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat instrinsik atau ekstrinsik bagi seorang individu yang menyebabkan timbulnya sikap entosiasisme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan kegiatan tertentu (Winardi, 2002.2) dengan ada motivasi yang tertanam dalam diri bawahan akan menjadikan bawahan tersebut mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya. Dimana tujuan mereka bekerja tidak lagi semata mata karena igin mendapat uang, melainkan adanya dorongan yang kuat untuk mencapai kepuasan batin misalnya jabatan yang tinggi dengan berusaha mencapai kinerja yang maksimal. Kinerja ini nantinya akan menjadikan tolak ukur keberhasilan bawahan pada pekerjaan yang mereka

guluti. Motivasi juga dapat muncul dari dalam individu itu sendiri atau disebut motivasi intrinsik dapat pula berasal dari luar atau motivasi ekstrinsik. Pencapaian kinerja sebagai suatu konsep menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dan jasa tertentu dari seorang tenaga kerja. Pencapaian kinerja yang tinggi akan menguntungkan kedua pihak, yaitu pihak bawahan itu sendiri dan organisasi tempat mereka bekerja. Dengan tercapainya kinerja yang tinggi akan memberikan kepuasan bagi seorang bawahan sekaligus tercapainya tujuan organisasi. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya (Anwar, 2001:67). Penerapan kepemimpinan transformational pada PT. Pertiwi Agung menjadikan PT. Pertiwi Agung dapat bertahan ditengah persaingan yang semakin ketat. Banyaknya perusahaan yang sejenis tidak menjadikan PT. Pertiwi Agung terpuruk, namun menjadikan PT. Pertiwi Agung semakin berkembang pesat. Adapun keberhasilan ini tidak hanya tercapai dengan adanya kepemimpinan tranformasional yang diterapkan PT. Periwi Agung. melainkan juga adanya motivasi yang mendorong para karyawan PT. Pertiwi Agung ini untuk selalu bekerja dengan baik dalam pencapaian hasil kerja yang maksimal. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya kinerja dari para karyawan tersebut setiap harinya. Kesadaran dari karyawan ini menjadikan tujuan dari PT. Pertiwi Agung dapat tercapai, dimana tujuan tersebut adalah memproduksi hasil sebanyak banyaknya dengan sulalu memperhatikan mutu dan kualitas dari barang barang produksi yang dihasilkan.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMAIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. PERTIWI AGUNG BEKASI 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap kinerja karyawan. 1.3 Batasan Masalah Dalam penelitian ini, masalah dibatasi pada : 1. penelitian dilakukan pada karyawan PT. Pertiwi Agung 2. motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan teritegrasi kepada tujuan yang diinginkan. Untuk mengetahui sejauh mana motivasi karyawan, digunakan teori motivasi 2 faktor yang dikemukakan oleh Herzberg, dengan meneliti 2 faktor utama motivasi, yaitu (Stoner, 1994:15-17). a. faktor ekstrinsik yaitu kondisi ini diperlukan untuk mempertahankan level kepuasan kerja karyawan. Kondisi ini harus selalu ada dalam perusahaan. Apabila kondisi ini tidak

terdapat dalam sebuah perusahaan akan, mengakibatkan ketidak puasan terhadap karyawan. Kondisi ini meliputi gaji, keamanan kerja (fasilitas yang diberikan perusahaan untuk keamanan dan kenyamanan kerja karyawan), kebijakan perusahaan (aturan aturan kerja) serta hubungan dengan atasan (kerjasama dengan atasan). b. Faktor intrinsik yaitu kondisi yang digunakan untuk membangun level kepuasan karyawan, yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kondisi ini tidak selalu ada. Jika kondisi ini ada akan lebih meningkatkan motivasi, tetapi jika tidak ada, tidak akan mengakibatkan ketidak puasan karyawan. Kondisi ini meliputi prestasi (hasil kerja yang dicapai karyawan), pengakuan (penghargaan terhadap hasil kerja karyawan), tanggung jawab terhadap pekerjaan dan kemungkinan berkembang (kesempatan untuk menduduki tingkat yang lebih tinggi). 2. Gaya kepemimpinan yang diteliti adalah gaya kepamimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang hubungan pemimpin bawahan lebih dari sekedar pertukaran dan selalu beruaha meningkatkan, memberi stimulasi intelaktual dan memberi inspirasi kepada bawahan untuk untuk lebih mementingkan kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi (Yukl, 1994:297).

Dimensi gaya kepemimpinan yang diteliti adalah : a. Pengaruh idealis (Idealized influence / charisma) Perilaku yang menekankan pentingnya nilai-nilai, komitmen, dan keyakinan untuk mencapai tujuan, dengan mempertimbangkan akibat moral dan etika dari keputusannya. Pemimpin ini memberikan kemampuan untuk berinspirasi untuk mewujudkan standar moral dan etika yang tinggi. Merangsang komitmen anggota, memberi keyakinan kepada anggota tentang pencapaian tujuan organisasi dan untuk kerja. b. Motivasi Inspirasional (Inspirational motivatino) Pemimpin mengkomunikasikan harapan-harapan yang tinggi penggunaan simbol untuk memusatkan usaha, mengekspresikan tujuan penting melalui cara yang sederhana. Pemimpin berusaha memberikan arti dan makna dan kemampuan untuk mencapai ciptaan citra dari pernyataan organisasi dimasa depan. c. Rangsangan intelektual (Intellectual stimulation) Perilaku pemimpin yang mendorong bawahan untuk memikirkan cara kerja yang dilakukan dan mendorong bawahan untuk mencari cara kerja baru. Pemimpin mempromosikan intelejensia, rasionalitas dan penyelesaian masalah, masalah semangat untuk keluar dari pekerjaan rutin, serta merangsang jalan keluar yang inovatif. d. Konsiderasi individual (Individualized Consideration) Pemimpin memberi perhatian secara personal, menjamu tiap karyawan secara individual, melatih dan memberi nasehat atau saran. Pemimpin memperlakukan anggota secara pribadi yang utuh

dan menghargai perhatian anggota terhadap organisasai. Oleh karena itu, anggota merasa diperhatikan dan diperlakukan secara khusus oleh atasannya, sehingga bersedia menampilkan untuk kerja yang maksimal 3. Kinerja karyawan Untuk mengukur kinerja, masalah yang paling pokok adalah menempatkan kriterianya. Menurut (Jessup, 1979) yang pertama dilakukan dalam hal ini adalah ukuran mengenai sukses, dan bagian bagian mana yang dianggap penting sekali dalam suatu pekerjaan usaha untuk menentukan ukuran tentang sukses. Adapun indicator variable kinerja antara lain (Sugiyono, 2002, 235) a) Kualitas kerja Kualitas kerja adalah hasil yang diperoleh dari pekerjaan sendiri yang tidak dapat diukur dengan angka angka, misalnya: ketaatan dalam prosedur, disiplin, dedikasi. b) Kuantitas kerja Kuantitas kerja adalah hasil yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri yang dapat diukur dengan angka angka, misalnya: pencapaian target tanpa waktu, produktif. c) Etike kerja Etika kerja adalah panduan tingkah laku obyektif, jujur, dan semangat pengabdian yang menjadi pegangan setiap karyawan berdasarkan nilai nilai akhlak mulia.

d) Kreatifitas kerja Kreatifitas kerja adalah mengembangkan sesuatu yang baru yang tidak ada sebelumnya dalam suatu pekerjaan, misalnya: inovatif, terobosan baru, keterbukaan. e) Kemandirian Kemendirian adalah seseorang yang mampu bekerja sendiri. Adapun gambaran dari variable dan aspek yang akan diteliti adalah sebagai berikut Motivasi > Faktor ekstrinsik > faktor intrinsik Kinerja > kualitas kerja > kuantitas krja > etika kerja Kepemimpinan Transformasinal > kreatifitas kerja > kemandirian > intellectual stimulation > individualized consideration > inspirational motivation > idealised influence Gambar 3.1 Variabel Dan Aspek Yang Diteliti

1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana hubungan kepemimpinan transformasional terhadap motivasi kinerja karyawan pada PT. PERTIWI AGUNG. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini berguna untuk : 1. Bagi penulis : Sebagai sumbangan dan memperluas wawasan bagi kajian ilmu yang telah dipelajari diperkuliahan dalam ilmu manajemen sumber daya manusia sehingga dapat dijadikan sebagai suatu rujukan untuk mengembangkan penelitian sumber daya manusia yang akan datang. 2. Bagi perusahaan : Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi pimpinan perusahaan untuk dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja karyawan, dengan demikian pemimpin dapat merencanakan dan menentukan prioritas di berbagai sektor. 3. Bagi pembaca : Dapat memberikan sumbangan penting dan memperluas kajian ilmu manajemen khususnya sumber daya manusia yang menyangkut peningkatan kinerja karyawan.