IV. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg.

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

METODE PENELITIAN. a) Hasil Kuesioner b) Hasil Wawancara c) Observasi (Pengamatan)

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR)

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 3 METODE PENELITIAN

Akbar Arif Sujatmiko¹, Nur Baladina², Novi Haryati³ 1 ) Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI PROFESIONAL RUKO DI KAWASAN BUSSINESS PARK KOTA GORONTALO

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PASPOR PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

METODE KAJIAN PELAYANAN KEPUASAN PELANGGAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL F 212 KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menurut keadaan yang ditemukan di lapangan (facts finding) (Nawawi, 1998:73).

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 Metodologi Penelitian

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Analisis kepuasan BUMP terhadap penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana produksi pertanian oleh PT PEN dilakukan di Kabupaten Kerawang KecamatanRengasdengklok Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Kerawang merupakan salah satukabupaten lumbung padi di wilayah Pantura Propinsi Jawa Barat. Kegiatan pengambilan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2011. Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh data dan keterangan dari BUMP PT PEN serta semua pihak yang terkait. 4.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada pihak pengurus PT PEN, petani dan pegurus BUMP serta penyebaran kuisioner kepada responden. Pemilihan responden dilakukan secara sengaja untuk melihat sejauh mana mutu kualitas pelayanan dan pengadaan sarana dan prasarana produksi pertanian dari pengurus PT PEN terhadap BUMP. Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari studi kepustakaan serta penelusuran litaratur Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Pertanian Indonesia, serta penelitian terdahulu dan literatur yang berkaitan dengan penelitian. 4.3 Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data Metode pengambilan sampel dari anggota dilakukan secara Simple Random Sampling dimana tidak semua populasi untuk menjadi sampel tetapi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih. Dalam penarikan sampel dilakukan dengan cara undian. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 orang responden pada anggota BUMP PT PEN dan mantan anggota BUMP PT PEN. Undian tersebut didapat lima kelompok tani dua dari mantan anggota dan 3 33

dari anggota aktif, sehingga dalam satu kelompok tani terdapat sepuluh orang petani sebagai responden yang mewakili. Banyaknya responden yang diambil sebanyak 50 orang karena menurut Gay danumar (2003) ukuran minimum sampel yang digunakan sebagai desain penelitian minimal 30 orang. Pengambilan sampel dan wawancara dilakukan pada bulan Mei.Data yang di peroleh dari jawaban responden kemudian diolah secara kualitatif dan kuantitatif.pengolahan data dilakukan dengan komputer melalui programmicrosof Excel 2007. Skala likert digunakan untuk memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik produk. 4.4Uji Validitas Kuesioner Pengujian kuesioner dilakukan untukmenguji validitas dan reliabilitas suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah atribut di dalam kuesioner dianggap perlu oleh responden. Pengujian kuesioner dilakukan terhadap 50 responden yang digunakan untuk pengujian tingkat kepentingan dan persepsi kinerja pelayanan oleh PT PEN. Syarat responden uji validitas ialah BUMP telah bergabung dan mengikuti prosdur yang telah ditentukanoleh pihak PT PEN. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode Cochran Q test. Atribut yang disajikan dalam kuesioner uji ini merupakan pelayanan-pelayanan yang dilakukan oleh PT PEN. Responden ini diminta untuk memilih atribut mana tribut tersebut diuji untuk menentukan apakah layak atau tidak layak untuk dimasukkan ke dalam kuesioner selanjutnya. Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan pegolahan uji validitas atribut. 1. Menentukan hipotesis yang dilakukan Ho : Kemungkinan semua atribut pelayanan PT PEN dianggap perlu oleh semua responden. 34

H1 : Kemungkinan semua atribut pelayanan PT PEN dianggap tidak perlu olehsemua responden. 2. Mencari Q hitung dengan rumus: Qhit k 1k Keterangan: k Ci Ri k Ci i n Ri i k 2 n Ci Ri i k i 2 2 : Jumlah atribut yang diuji : Jumlah skor atribut i : Jumlah skor responden i 3. Penentuan.05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 4. Hasil pengujian Tolak H 0 dan terima H 1,jika > Terima H 0 dan terima H 1,jika < Tabel 6 menunjukan atribut-atribut yang diujikan dalam uji validitas. Atribut diperoleh dari studi literatur dan observasi langsung terhadap proses pelayanan PT PEN terhadap sarana dan prasarana produksi pertanian. 35

Tabel 6.Atribut Uji Validitas Dimensi Berwujud (Tangible) Keandalan (Reability) Ketanggapan (Responsiviness) Jaminan/kepastian (Assurance) Kepedulian (Emphaty) Kode Atribut A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4 B5 B6 C1 C2 D1 D2 D3 D4 E1 E2 E3 E4 E5 Atribut Indikator Kepuasan Pelayanan Mutu saprodi Mutu fasilitas fisik Realisasi nilai tambah Kesesuaian bantuan yang diberikan Prosedur keanggotaan Sistem/prosedur pemasaran Kecepatan pelayanan Ketelitian dan keakuratan Kemudahan mendapatkan modal Harga gabah Pelayanan yang diberikan tepat waktu dalam menanggapi setiap keluhan petani Kesediaan karyawan memberikan informasi Kepercayaan, keyakinan, dan kejujuran pelayanan. Pengetahuan dan keterampilan pelayan Keramahan, Kesopanan penghargaan pelayanan Memberikan rasa aman dan membebaskan dari segala resiko atau keragu-raguan petani Menyediakan waktunya untuk melayani setiap keinginan petani. Pelayanan mudah dihubungi Komunikasi yang baik Mendengarkan pendapat petani Mengerti dan memahami kebutuhan petani. Apakah Atribut Dianggap Perlu Ya Tidak Hasil uji validitas menunjukkan suatu atribut tidak valid (tidak dianggap perluoleh responden), yaitu: sistem pemasaran, sehingga dikeluarkan dari pertanyaan kuesioner analisis kepentingan dan persepsi kinerja PT PEN. Sedangkan atribut yang dianggap valid (dianggap perlu oleh responden) yaitu: pada dimensi berwujud (Tangible) berupa mutu saprodi,fasilitas fisik,realisasi nilai tambah,fasilitas fisik yang disediakan sesuai dengan permintaan. Dimensi keandalan (Reability) berupa prosedur keanggotaan,prosedur pelayanan,kecepatan pelayanan,ketelitian dan keakuratan, realisasi janji,dan harga gabah. Dimensi ketanggapan (Responsiveness) berupa pelayanan yang diberikan tepat waktu 36

dalam menanggapi setiap keluhan petani dan Kesediaan karyawan memberikan informasi. Dimensi jaminan/kepastian (Assusance) berupa kepercayaan, keyakinan, dan kejujuran pelayanan,pengetahuan dan keterampilan pelayan,keramahan,kesopanan, penghargaan pelayanan,memberikan rasa aman dan membebaskan dari segala risiko atau keragu-raguan petani. Sedangkan dimensi Kepedulian (Emphaty) terdiri atas menyediakan waktunya untuk melayani setiap keinginan petani,pelayanan mudah dihubungi,komunikasi yang baik,mendengarkan pendapat petani, dan mengerti dan memahami kebutuhan petani. 4.5 Motode Analisa Data Penilaian kinerja pelayanan PT PEN menggunakan dua macam alat analisis yaitu Importance Peformance Analysis (IPA)untuk melihat persepsi terhadap kinerja dan kepentingan atribut pelayanan PT PEN dan Costumer Satisfaction Index (CSI)yang digunakan untuk melihat tingkat kepuasan anggotapetani terhadap atribut pelayanan PT PEN. 4.5.1 Metoda Importance Peformance Analysis (IPA) Importance Peformance Analysis (IPA) digunakan untuk menganalisa tingkat kepuasan konsumen dengan cara membandingkan kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan kinerja (peforma) atribut pelayanan yang berguna untuk pembangunan BUMP khususnya para petani yang efektif. Penilaian tingkat persepsi anggota terhadap kinerja dan kepentingan pelayanan PT PEN diambil dari data yang diperoleh dari kelompok tani yang bergabung dalam kelompok tani BUMP yang dibentuk oleh PT PEN. Untuk penilaian tingkat kepentingan kinerja pelayanan PT PEN diberikan skor terhadap masing-masing atribut. Atribut yang digunakan untuk menganalisis tingkat pelayanan dan kepuasan pelayanan PTPEN diperoleh dari studi literatur, observsi langsung proses pelayanan koperasi dan hasil uji validitas. Atribut yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 7. 37

Tabel 7. Daftar Atribut yang Diuji Validitas dan Reabilitas A. Berwujud (Tangible) 1. Mutu saprodi 2. Mutu fasilitas fisik 3. Realisasi nilai tambah 4. Kesesuaian bantuan yang diberikan B. Keandalan(Reability) 1. Prosedur keanggotaan 2. Kecepatan pelayanan 3. Ketelitian dan keakuratan 4. Kemudahan mendapatkan modal 5. Harga gabah C. Ketanggapan (Responsiveness) 1. Pelayanan yang diberikan tepat waktu dalam menanggapi setiap keluhan petani 2. Kesediaan karyawan memberikan informasi D. Jaminan/kepastian(Assurance) 1. Kepercayaan, keyakinan, dan kejujuran pelayanan. 2. Pengetahuan dan keterampilan pelayanan 3. Keramahan pelayanan pengurus 4. Memberikan rasa aman dan membebaskan dari segala resiko atau keraguraguan petani E. Kepedulian (Emphaty) 1. Menyediakan waktunya untuk melayani setiap keinginan petani. 2. Pelayanan mudah dihubungi 3. Komunikasi yang baik 4. Mendengarkan pendapat petani 5. Mengerti dan memahami kebutuhan pelanggan Penilaian tingkat persepsi anggota terhadap kinerja dan kepentingan pelayanan BUMP PT PENdi ambil dari petani yang ikut bergabung dalam kelompok tani dan ikut serta kedalam BUMP yang dibentuk oleh PT PEN. Untuk penilaian tingkat kepentingan kinerja pelayanan PT PEN yang dimaksud adalah seberapa penting suatu atribut dianggap penting oleh konsumen atau dapat dikatakan sebagai seberapa besar kepentingan (harapan) konsumen terhadap suatu atribut. Sedangkan tingkat kinerja atau performa disini maksudnya adalah aktual suatu atribut yang dirasakan oleh konsumen. Dalam metode ini digunakan 2 variabel, yaitu X yang mewakili tingkat persepsi kinerja pelayanan dan Y yang mewakili tingkat kepentingan (harapan). Skor penilaian terhadap kedua variabel tersebut menggunakan skala likert: 38

Option pelayanan Bobot jawaban Option kepentingan Sangat baik 5 Sangat penting Baik 4 Penting Cukup baik 3 Cukup penting Tidak baik 2 Tidak penting Sangat tidak baik 1 Sangat tidak penting Dari masing-masing skor/bobot tersebut akan diperoleh penilaian tingkat kepentingan (harapan) dan tingkat pelayanan dari masing-maisng atribut yang ditetapkan. Nilai tersebut diperoleh dengan cara mengalikan skor masing-masing skala dengan jumlah jawaban responden yang memilih pada skala tersebut. Kemudian nilaidari hasil masing-masing perkalian tersebut selanjutnya dijumlahkan, sehingga akan didapatkan total skor penilaian tingkat kepentingan dan tingkat pelayanan untuk masing-masing atribut. Skor penilaian tingkat kinerja dankepentingan konsumen hasilnya berupa rata-rata skor masing-masing atribut untuk kinerja dan rata-rata skor masingmasing atribut untuk kepentingan dengan formulasi sebagai berikut: Xi X i dan Yi = Y i n n Keterangan: n : Jumlah responden Xi : Skor rata-rata tingkat kinerja pelayanan untuk atribut ke-i Yi : Skor rata-rata tingkat penilaian kepentingan untuk atribut ke-i : Total skor tingkat persepsi kinerja pelayanan pada responden ke-i i : Total skor tingkat kepentingan pada responden ke-i : 1.2.3...k(k=20) Menurut Supranto (2006), diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik (A,B), dimana A adalah rata-rata dari skor tingkat persepsi kinerja. Sedangkan B adalah rata-rata dari skor tingkat 39

kepentingan dari seluruh bauran dimensi pemasaran yang mempengaruhi konsumen. Xi = Nilai A (X i ) dan B (Y i ) diperoleh rumus sebagai berikut: Xi dan Yi = k kyi Keterangan: A B Yi Xi i : Batas sumbu X (tingkat kinerja) : Batas sumbu Y (tingkat kepentingan) : Skor rata-rata tingkat kepentingan atribut pelayanan ke i : Skor rata-rata tingkat kinerja atribut pelayanan ke i : 1.2.3...k(k=20) Gambar 4 menunjukkan diagram kartesius yang dimaksud oleh Supranto (2006). Y ( tingkat kepentingan) B Kuadran I Atributes to Improve Kuadran II Keep up with the good work Kuadran III Atributes to Maintain Kuadran IV Atributes to De-emphasize A X ( tingkat persepsi kinerja) Gambar 4. Diagram Importance dan Performance Matrix Sumber: Supranto(2006) 40

Diagram kartesius ini dibagi menjadi empat kuadran,dimana setiap kuadran akan menggambarkan kondisi yang berbeda-beda yaitu: 1) Kuadran 1 ( Prioritas Utama) Merupakan nilai yang menunjukkan harapan konsumen yang tinggi, tetapi secara performa jasa sesungguhnya masih rendah sehingga dapat dikatakan bahwa PT PEN belum dapat memenuhi kebutuhan (harapan) konsumen (belum memperoleh kepuasan). 2) Kuadran II (Pertahankan prestasi) Bermakna puas menurut responden namun kualitas pelayanan penyuluh tidak berkualitas, maka pelayanan pelayanan penyuluh perlu diperbaikan. 3) Kuadran III ( Prioritas rendah) Merupakan kepentingan konsumen rendah, dimana performa produk sesungguhnya juga rendah yang dalam arti kepentingan konsumen ini telah dipenuhi oleh perusahaan (telah memperoleh kepuasan) 4) Kuadran IV (Prioritas berlebihan) Bermakna tidak tidak penting menurut responden, namun kualitas pelayanan penyuluh berkualitas, maka kegiatan ini merupakan kegiatan mubazir atau siasia saja. 4.5.2 Metode Costumer Satisfaction Index (CSI) Metode ini merupakan indeks yang mengukur tingkat kepuasan konsumen atau anggota berdasarkan atribut-atribut tertentu. Hal ini tergantung kepada kebutuhan informasi yang ingin didapatkan perusahaan terhadap konsumen (Massnick 1990, diacu dalam Palapa 2006) Hasil dari metode ini didapat dari pengukuran terhadap tingkat kepentingan (importance) dan tingkat kinerja (performance) yang berguna untuk pengembangan program pemasaranuntuk kepuasan konsumen (Rahman 2006 diacudalam Supranto 2008). Penelitian ini juga mengukur tingkat kesesuaian responden. Tingkat kesesuaian diperoleh dari perbandingan penilaian tingkat kepentingan dan persepsi kinerja pelayanan PT PEN. Penilaian ini akan menunjukkan kesesuaian antara persepsi kinerja pelayanan kepentingan pelayanan PT PEN. Jika 41

pembobotan dari persepsi kinerja lebih besar atau sama dengan bobot tingkat kepentingan anggota terhadap atribut, berarti persepsi terhadap kinerja pelayanan PT PEN telah sesuai terhadap keinginan anggota kelompok tani. Begitu juga sebaliknya, jika pembobotan dari persepsi kinerja lebih kecil dari tingkat kepentingan anggota, berarti persepsi terhadap kinerja pelayanan PT PEN belum sesuai dengan apa yang diinginkan oleh anggota.rumus yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian responden adalah sebagai berikut: Xi Tki= x 100persen Yi Dimana: Tki : Tingkat kesesuaian responden Xi : Bobot penilaian persepsi kinerja atribut pelayanan PT PEN Yi : Bobot penilaian kepentingan atribut pelayanan PT PEN Jika Tki <100 persen, kinerja pelayanan PT PEN belum sesuai dengan keinginan petani 100 persen, kinerja pelayanan PT PEN telah sesuai dengan keinginan petani. Secara umum ada empat langkah dalam perhitungan Costumer Satisfaction Index,(Dickson 1991, diacu dalam Firwiyanto 2008). 1) Menentukan Mean Importance Score (MIS)dan Mean Satisfaction Score (MSS). Nilai ini berasal dari rata-rata tingkat kepentingan dan kepuasan tiap anggota. Didalam penelitianinimean Importance Scorediasumsikan identik dengan Mean Satisfaction Score. MIS = n Yi 1 n dan MSS= i n i1 n Xi Dimana: n : Jumlah responden Xi : Nilai kinerja atribut ke-i 42

Yi : Nilai kepentingan atribut ke-i 2) Membuat Weight Factor (WF) Bobot ini merupakan persentase dari nilai MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut. WFi = Dimana: p i1 MISi MISi x 100persen p : Jumlah atribut kepentingan (k =20) i : Atribut pelayanan BUMP ke i 3) Membuat Weight Score (WS) Bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factor (WF) dengan ratarata tingkat kepuasan (MSS). WSi = WFi x MSSi Dimana: i : Atribut pelayanan BUMP ke i 4) Menentukan Costumer Satisfaction Index (CSI) Indeks kepuasan konsumen dapat dihitung sebagai berikut: CSI= Dimana : p i1 WSi 5 x 100persen 5 : Skala tertinggi didalam penelitian i : Atribut pelayanan BUMP ke i p : Jumlah atribut kepentingan (k =20) Skala kepuasan konsumen yang umum dipakai dalam menginterprestasikan indeks adalah skala nol sampai dengan satu. Tingkat kepuasan tertinggi yang dicapai bila indeks mencapai 100 persen dengan rentang kepuasan responden berkisar antara 0-100 persen. Untuk mendapatkan skala linier 43

numerik (Astuti 2005 dalam Simamora 2008) dapat dilakukan dengan mencari Rentang Skala (RS) dengan menggunakan rumus: m n RS = b Dimana: RS : Rentang Skala m n b : Skor tertinggi : Skor terendah : Jumlah kelas atau kategori yang dibuat Penelitian ini menggukan rentang skala sebagai berikut: RS = 100% 0% = 20persen atau 0,2 5 Berdasarkan rentang skala di atas diperoleh skala kepuasan responden sebagai berikut: Tabel 8.Rentang Skala Kepuasan Responden Rentang Skala Kategori Kepuasan 0,00-0,20 Sangat tidak puas 0,21-0,40 Tidak puas 0,41-0,60 Cukup puas 0,61-0,80 Puas 0,81-1,00 Sangat puas 4.5.3 Analisis Deskriptif Metode ini berguna untuk menggambarkan sesuatu yang tengah berlangsung pada riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Analisis deskriptif digunakan dalam menggambarkan profil responden dan tingkat kepuasan responden terhadap bantuan yang diberikan dengan cara mentabulasikan secara sederhana data yang diperoleh. Analisis deskriptif ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama mentabulasikan data mengenai responden dan tahap kedua menginterpretasikan data hasil tabulasi tersebut. 44

4.6. Defenisi Operasional 1. Mutu sarana prasarana produksi pertanian adalah penilaian petani terhadap kualitas penyediaan saprodi kepada petani. 2. Fasilitas fisik adalah penilaian petani terhadap mutu bantuan fisik yang dibeikan dengan indikator: a. Pompa air b. Traktor c. Mesin penggilingan 3. Realisasinilai tambah adalah penilaian petani terhadap realisasi kegiatan program peningkatan nilai tambahdari hasil produk pertanian yang berkesinambungan. 4. Kesesuaian bantuan yang diberikanadalah penilaian petani terhadap kesesuaian kapasitas dan kualitas yang diberikan oleh petani. 5. Prosedur keanggotaanadalah penilaian petani terhadap prosedur untuk ikut bergabung menjadi anggota tani atau kelompok tani kedalam BUMP dengan indikator: a. Proses untuk menjadi anggota tidak berbelit-belit b. Jaminan c. Sistem saham 6. Kecepatan pelayananadalah penilaian petani terhadap kecepatan karyawan dalam melayani bantuan jasa penyuluhan petani. 7. Ketelitian dan keakuratan dalam memenuhi kebutuhan petaniadalah penilaian petani kepada karyawan dalam ketelitian dan keakuratan menyediakan bantuan yang diinginkan oleh petani. 8. Kemudahan mendapatkan modal adalah penilaian petani terhadap kelancaran petani itu sendiri dalam proses peminjaman dan pengembalian modal pinjaman. 9. Harga gabah adalah penilaian petani terhadap harga beli gabah oleh BUMP terhadap petani dinilai baik jika harga gabah dibelidengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar. 10. Kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan keluhan dinilai baik jika setiap karyawan dapat langsung melayani keluhan petani. 45

11. Kesediaan karyawan memberikan informasiadalah penilaian kepada karyawan dalam memberikan informasi sejelas mungkin pada petani terhadap saprodi yang ada 12. Kepercayaan, keyakinan,dan kejujuran pelayanan oleh penyuluh lapang adalah penilaian penting bagi petani kepada setiap informasi yang disampaikan penyuluh akan kebutuhan petani. 13. Pengetahuan dan keterampilan pelayan oleh penyuluh lapangadalah seberapa mengerti penyuluh dalam memberikan informasi secara tepat dan akurat untuk setiap informasi yang dibutuhkan petani di lapang. 14. Keramahan pelayanan pengurusmerupakan sebuah bentuk penghargaan terhadap pelanggan. Keramahan menjadi wujud darisebuah perhatian kepada konsumen. 15. Memberikan rasa aman dan membebaskan dari segala resiko atau keraguraguan petaniterhadap apa yang telah diberikandan disampaikan oleh karyawanserta penyuluh lapang. 16. Menyediakan waktunya untuk melayani setiap keinginan petani adalah penilaian terhadap karyawan dan penyuluh lapang yang dinilai baik jika karyawan serta penyuluh lapang siap setiap saat untuk melayni keinginan petani. 17. Adanya kotak saran atau nomor telepon yang dapat dihubungiadalah penilaian terhadap BUMP dan bernilai baik jika BUMP menyediakan kotak saran atau posko penampungan saran serta nomor telepon yang dapat dihubungi untuk meyampaikan keluhan. 18. Komunikasi yang baikadalah penilaian terhadap karyawan dan penyuluhan dan bernilai baik apabila cara komunikasi yang disampaikan oleh penyuluh lapang serta karyawan terhadap petani sopan. 19. Mendengarkan pendapat petani,penilaian terhadap BUMP serta penyuluh lapang yang bersedia menerima pendapat yang disampaikan oleh petani. 20. Mengerti dan memahami kebutuhan adalah penilaian terhadap BUMP yang sangat peka terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh petani. 46