BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI 3.1 Sistem Antrian Incoming Call THE TEMPO GROUP Gambar 3.1 Telepon Operator Secara umum Sistem Antrian Incoming Call di THE TEMPO GROUP dapat digambarkan sebagai berikut : a. Mempunyai 2 Operator, karena ada 2 Telepon Operator untuk melayani semua Incoming Call di THE TEMPO GROUP. b. Kapasitas antrian tak terbatas c. Sistem antrian menggunakan disiplin antrian FIFO (First In First Out) d. Penelpon yang masuk langsung masuk ke operator 1 dan operator 2 (penelpon masuk ke sistem antrian) membutuhkan waktu tunggu untuk bisa dilayani oleh operator. 19
20 e. Selanjutnya oleh operator penelpon akan disambungkan ke no. extension yang dituju oleh penelpon (waktu pelayanan oleh operator) f. Proses Incoming Call di sistem selesai Dengan menggunakan flowchart sistem antrian Incoming Call dapat digambarkan sebagai berikut : Mulai Penelpon memasuki sistem Menunggu Di antrian Operator Sibuk? Penelpon Dilayani Operator Selesai Gambar 3.2 Flowchart sistem antrian
21 3.2 Pembuatan Konfigurasi Arena Pada tahap ini dilakukan pembuatan simulasi dalam bentuk nyata dengan menggunakan software Arena untuk pembuatan simulasi yang harus dilakukan yaitu : 3.2.1 Pemilihan Modul Arena 1. Create: digunakan sebagai modul untuk kedatangan 2. Decide: digunakan sebagai modul untuk antrian 3. Process: digunakan sebagai modul untuk pelayanan Operator 1 dan 2 4. Dispose : digunakan sebagai modul untuk selesai. Berikut ini merupakan modul-modul dalam simulasi aktifitas Incoming Call di THE TEMPO GROUP Gambar 3.3 Modul simulasi aktifitas Incoming Call di THE TEMPO GROUP
22 Berikut pengisian data dan logika untuk masing-masing modul : a. Modul Incoming Langkah pertama dalam pembuatan simulasi model antrian ini menggunakan modul create. Modul ini digunakan sebagai titik awal masuknya entitas dalam model simulasi. Entitas dalam model simulasi ini adalah incoming call, Atribut dalam modul create ini sebagai berikut: Gambar 3.4 Atribut modul Create Pada item Name diisikan Incoming untuk menunjukkan bahwa modul ini digunakan untuk menyatakan kondisi saat Incoming call masuk ke sistem antrian. Pada item Expression diisikan ekspresi yang sesuai dengan hasil dari Input Analyzer. Pada item Units dipilih Second karena data yang digunakan dalam modul ini diukur dalam satuan detik. Item Entities per Arrival diisikan 1 dengan asumsi bahwa dalam setiap Incoming Call yang masuk hanya terdapat 1 penelepon saja. Max Arrival diisi dengan 2000 dengan asumsi bahwa dalam 5 hari
23 kerja maksimum Incoming Call yang bisa dilayani adalah 2000 call berdasarkan data dilapangan. Gambar 3.5 Hasil Input Analyzer ( Distribusi Probabilitas Rata-rata selisih waktu incoming call ) b. Modul Antrian Langkah kedua menggunakan modul decide, modul ini mempertimbangkan keputusan yang akan diambil dalam sistem. Atribut dalam modul decide ini sebagai
24 Gambar 3.6 Atribut modul decide Item Name diisi dengan Antri untuk menunjukkan bahwa modul ini digunakan untuk menyatakan kondisi ketika penelpon mengantri untuk kemudian menuju ke operator 1 atau operator 2. Untuk Type dipilih 2-way-by Chance dengan persentase 50% untuk menyatakan kondisi dimana penelpon selalu akan diarahkan ke operator yang sedang bebas. Selain itu, kedua operator memiliki kesempatan yang sama untuk menerima telepon. c. Modul Operator Langkah ketiga menggunakan modul process, di dalam modul ini terjadi proses utama dalam simulasi. Process dalam model simulasi ini ada 2, karena dalam sistem terdiri dari 2 operator dimana keduanya memiliki fungsi yang sama tanpa adanya prioritas apapun. Atribut dalam modul process ini sebagai berikut :
25 Modul Operator 1 Gambar 3.7 Atribut modul process Operator 1 Gambar 3.7 Menunjukkan Modul Operator 1 dengan nama modul Operator 1, dengan proses action : Seize Delay Release dan diisikan Expression sesuai dengan hasil input Analyzer yaitu 0.999+GAMM(5.61,2.03).
26 Gambar 3.8 Hasil Input Analyzer ( Distribusi Probabilitas Waktu Pelayanan Operator 1) Gambar 3.8 menunjukkan hasil input Analyzer dengan distribusi yang didapat distribusi Gamma dengan Expression 0.999 + GAMM(0, 0) dengan Square Error 0.028335.
27 Modul Operator 2 Gambar 3.9 Atribut modul process Operator 2 Gambar 3.9 Menunjukkan Modul Operator 2 dengan nama modul Operator 2, dengan proses action : Seize Delay Release dan diisikan Expression sesuai dengan hasil input Analyzer yaitu 0.999+GAMM(5.61,2.03).
28 Gambar 3.10 Hasil Input Analyzer ( Distribusi Probabilitas Waktu Pelayanan Operator 2 ) Gambar 3.10 menunjukkan hasil input Analyzer dengan distribusi yang didapat distribusi Gamma dengan Expression 0.999 + GAMM(0, 0) dengan Square Error 0.028335. d. Modul Selesai Langkah terakhir menggunakan modul dispose, modul ini digunakan sebagai titik akhir entitas dalam model simulasi. Atribut dalam modul dispose ini sebagai berikut.
29 Gambar 3.11 Atribut modul dispose 3.2.2 Verifikasi Model Setelah pembuatan modul maka dilakukan verifikasi model, yaitu langkah untuk mengetahui apakah model simulasi komputer yang telah dibangun dapat berjalan sesuai dengan spesifikasi model yang diinginkan. Verifikasi model dilakukan dengan teknik animasi, yaitu dengan cara melihat animasi pada hasil Arena. Berdasarkan animasi tersebut, simulasi telah berjalan sesuai dengan kondisi nyata dan sesuai dengan asumsi yang dibuat, yaitu penelpon masuk ke operator, kemudian bila operator sedang sibuk akan terdapat antrian, dan setelah penelpon selesai dilayani dan disambungkan oleh operator ke no. extension atau divisi dan department yang dituju oleh penelpon maka penelpon akan dianggap keluar dari sistem. Hasil verifikasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
30 Gambar 3.12 Hasil verifikasi model 3.2.3 Menjalankan Model Model yang telah dibuat dijalankan untuk mengetahui secara visual apakah model sudah dapat merepresentasikan kasus yang diamati. Beberapa output disajikan dalam gambar di bawah ini.
Gambar 3.13 Output Model Sistem Antrian Incoming Call 31