VALIDASI DAN VERIFIKASI MODEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VALIDASI DAN VERIFIKASI MODEL"

Transkripsi

1

2 DAFTAR ISI 1. Tujuan Umum Validasi dan Verifikasi Tipe Validasi Teknik Validasi Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Uji Kesamaan Dua Variansi Uji Kecocokan Model Simulasi (Chi Square Test)

3 VALIDASI DAN VERIFIKASI MODEL 1. Tujuan Umum 1. Praktikan dapat melakukan validasi terhadap model yang telah dibuat. 2. Praktikan dapat memberikan analisis kinerja sistem yang dimodelkan. 3. Praktikan mampu melakukan interpretasi terhadap output hasil simulasi. 2. Validasi dan Verifikasi Telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa model adalah representatif dari sistem nyata, bukan berarti semua variabel dari sistem nyata ditransformasikan ke model karena yang berpartisipasi adalah hanya variabel-variabel yang relevan dengan permasalahan dari sistem nyata yang akan dipecahkan. Maka tidak ada model yang secara absolut benar, dan tidak ada korespondensi satu-satu antara model dengan referensi sistemnya. Oleh sebab itu model yang telah dibangun harus diuji karakteristik dan kredibilitasnya, yaitu dengan uji validasi. Validasi merupakan langkah untuk meyakinkan bahwa model berkelakuan atau bersifat seperti sistem nyatanya. Suatu pendekatan paling nyata dalam suatu validasi adalah membandingkan output model dengan output dari sistem nyatanya. Dua tujuan umum dalam validasi : Menghasilkan suatu model yang representatif terhadap prilaku sistem nyatanya sedekat mungkin untuk dapat digunakan sebagai subtitusi dari sistem nyata dalam melakukan eksperimen tanpa mengganggu jalannya sistem. Meningkatkan kredibilitas model, sehingga model dapat digunakan oleh para manajer dan para pengambil keputusan lainnya. 2

4 Kemudian kita juga mengenal istilah Verifikasi. Verifikasi adalah proses pemeriksaan apakah logika operasional model (program komputer) sesuai dengan logika diagram alur. Kalimat sederhananya, apakah ada kesalahan dalam program? (Hoover dan Perry, 1989). Verifikasi memeriksa penerjemahan model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke dalam bahasa pemrograman secara benar (Law dan Kelton, 1991). Gambar 1. Relasi Verifikasi, Validasi dan Pembentukan Model Kredibel Pada prinsipnya tidak ada model yang memiliki validitas 100%, akan tetapi suatu model hanya valid untuk satu atau beberapa set experimental saja. Untuk melakukan validasi untuk set experimental yang banyak, maka akan menghabiskan biaya yang besar pula (Surgent, 2013). Berikut grafik yang menggambarkan hubungan antara tingkat kepercayaan suatu model terhadapa biaya. 3

5 Gambar 2. Tingkat Kepercayaan Model vs Cost 3. Tipe Validasi Tipe validasi model : a. Validasi Asumsi Model asumsi ini dibagi kedalam dua kelas, yaitu asumsi struktural dan asumsi data. Asumsi Struktural, meliputi pertanyaan-pertanyaan bagaimana sistem beroperasi dan asumsi ini juga melibatkan penyederhanaan dan penggambaran kenyaataan dari sistem. Sebagaian penulis memisahkan asumsi ini kedalam validasi proses. Contoh : - Jumlah operator pada setiap stasiun kerja, bisa tetap bisa variabel. - Melakukan diskusi dengan orang yang paham betul dengan proses yang diamati, seperti para manajer. Asumsi Data, harus didasarkan pada pengumpulan data yang reliabel/data terpercaya dan analisa statistik yang tepat dari suatu data. Contoh : - Jumlah output yang dihasilkan, termasuk produk yang baik maupun yang tidak cacat. 4

6 b. Validasi Output Cara yang paling mudah untuk melakukan validasi ini adalah dengan pendekatan visual. Beberapa orang ahli mengamati dan membandingkan antara output model terhadap sistem riil. Metode lain yang sering digunakan adalah dengan pendekatan statisik. 4. Teknik Validasi Beberapa teknik validasi output model untuk menguji kesesuaian dengan sistem nyatanya dapat dilakukan dengan : a. Animation: Teknik ini dilakukan dengan cara melihat prilaku animasi dengan sistem nyata. b. Comparison To The Other Model: Teknik ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil simulasi dengan model lainnya. Misalnya, kasus sederhana dari model simulasi dibandingkan dengan hasil yang diketahui dari model analitik. c. Data Relationship Correctness: Teknik ini dilakukan dengan cara melihat datadata yang digunakan untuk model simulasi, apakah data- data tersebut valid/ benar atau tidak. d. Degenerate Tests: Teknik ini dilakukan dengan cara melihat efek yang diberikan oleh input terhadap parameter- parameter tertentu pada model simulasi. Misalnya, apakah jumlah rata-rata dalam antrian server tunggal terus meningkat dari waktu ke waktu ketika tingkat kedatangan lebih besar dari tingkat layanan. e. Event Validity: Teknik ini dilakukan dengan cara melihat event pada model simulasi dan sistem nyata, apakah mereka mirip. Misalnya, membandingkan jumlah kebakaran dalam simulasi pemadam kebakaran dengan jumlah kebakaran aktual. 5

7 f. Extreme Condition Test: Struktur model dan keluaran harus masuk akal untuk setiap kondisi yang ekstrim dalam sistem. Sebagai contoh, jika persediaan dalam proses adalah nol, hasil produksi harus menjadi nol. g. Face Validity: Teknik ini dilakukan dengan cara melihat kewajaran dalam model menurut individu. Misalnya, logika dalam model konseptual mengoreksi hubungan antara input dan output dari model simulasi. h. Internal Validity: Beberapa replikasi (run) dari model stokastik yang dibuat untuk menentukan jumlah (internal) variabilitas stokastik dalam model. sebagian besar variabilitas antara replikasi dapat menyebabkan hasil model untuk dipertanyakan. i. Multistage Validation: Metode validasi ini terdiri dari 1). mengembangkan model teori, pengamatan, dan pengetahuan umum; 2). memvalidasi asumsi model, di mana memungkinka dengan pengujian empiris; dan 3). membandingkan (testing) hubungan input-output model untuk sistem nyata. j. Operational Graphics: Nilai dari berbagai ukuran kinerja, misalnya jumlah dan persentase dalam antrian server sibuk, akan ditampilkan secara grafis sebagai model berjalan melalui waktu; yaitu, perilaku dinamis dari indikator kinerja secara visual ditampilkan sebagai model simulasi berjalan melalui waktu untuk memastikan bahwa langkah-langkah kinerja dan model berperilaku dengan benar. k. Parameter Variability Sensitivity Analysis: Teknik ini terdiri dari perubahan nilainilai parameter input dan internal model untuk mengetahui pengaruh terhadap perilaku model atau output. Hubungan yang sama harus terjadi dalam model seperti dalam sistem nyata. Parameter yang sensitif, yaitu, menyebabkan perubahan yang signifikan dalam perilaku model atau output, harus dibuat cukup akurat sebelum menggunakan model. (Ini mungkin membutuhkan iterasi dalam pengembangan model.) l. Philosophy Of Science Methods: Tiga filsafat metode ilmu adalah rasionalisme, empirisme, dan ekonomi yang positif. Rasionalisme membutuhkan model yang akan dikembangkan secara logika (benar) dari seperangkat asumsi yang jelas 6

8 dinyatakan. Empirisme membutuhkan setiap model asumsi dan hasil yang akan divalidasi secara empiris. Ekonomi positif hanya membutuhkan bahwa hasil model yang benar dan tidak peduli dengan asumsi model atau struktur (hubungan kausal atau mekanisme). m. Predictive Validation: Model ini digunakan untuk memprediksi (perkiraan) perilaku sistem, dan kemudian perbandingan yang dibuat antara perilaku sistem dan ramalan model untuk menentukan apakah mereka adalah sama. n. Structured Walkthrough: Teknik ini dilakukan dengan cara mengkaji entitas secara resmi dengan orang tertentu akan kebenaran entitas tersebut. Misalnya, me-review baris demi baris kode komputer yang digunakan untuk memodelkan sistem dengan orang- orang tertentu. o. Trace: Teknik ini dilakukan dengan cara menelusuri perilaku dari jenis tertentu sebuah entitas dalam model untuk menentukan apakah logika model adalah benar. p. Historical Data Validation: Jika data historis yang ada (misalnya, data yang dikumpulkan pada sebuah sistem khusus untuk membangun dan menguji model), bagian dari data yang digunakan untuk membangun model dan data yang tersisa digunakan untuk menentukan (test) apakah model tersebut berperilaku seperti sistem atau tidak. 16 teknik validasi yang telah disebutkan di awal memerlukan seorang Ahli (expert) dalam melakukan uji validasinya. Untuk menentukan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan valid ataupun tidak. q. Turing Test: Teknik ini dilakukan dengan uji statistik untuk melihat perbedaan antara model simulasi dengan sistem nyata. Berikut merupakan beberapa contoh teknik statistical test dengan menggunakan Historical Data Validation: 7

9 4.1. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Uji kesamaan ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan performansi antara sistem riil dengan model simulasi yang diterjemahkan dalam nilai jumlah rata-rata output dari dua populasi tersebut. Jika dalam uji didapat hasil bahwa kedua nilai rata-rata tidak berbeda secara signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa model memiliki validitas yang cukup untuk parameter output rata rata. Karena yang akan diuji adalah kesamaan dua populasi, maka uji yang akan dilakukan adalah uji dua sisi.. dengan : H0 : μ1 = μ2 : Rata-rata output sistem riil = rata-rata output model Simulasi H1 : μ1 μ2 : Rata-rata output sistem riil Rata-rata output model Simulasi Untuk mencari t hitung digunakan rumus sebagai berikut : t hitung kemudian dibandingkan dengan t tabel N -1 adalah Derajat kebebasan α adalah tingkat kepercayaan Contoh : Langkah pengerjaan validasi dengan menggunakan software MS Excel, dengan data hasil simulasi dan riil produksi selama 30 hari produksi suatu industri adalah sebagai berikut: 8

10 Tabel 1. Data Produksi Hari Real Simulasi

11 Langkah-langkah: Tabel 2 Mean dan Standar Deviasi NYATA (1) SIMULASI (2) Mean SD (v) N Formula Excel: Mean =AVERAGE(data input) SD(V) =STDEV(data input) 1. Menentukan hipotesis : H0 : probabilitas semua kejadian sama (hasil simulasi sesuai dengan sistem nyata ) H1: hasil simulasi tidak sesuai dengan hasil riil produksi. 2. Taraf nyata (α) = 0,05 (α/2) = 0,025 T T Gambar 3. Grafik Daerah Penerimaan Uji Kesamaan Dua Rata Rata Ho tidak ditolak jika T < T hitung < T Ho ditolak jika T hitung < atau T hitung >

12 3. Statistik uji : Tabel 3. Perhitungan Uji Dua Rata-Rata Mencari Nilai T hitung Sp 2 = (N 1-1) V (N 2-1) V 2 2 Sp 2 = N 1 + N 2-2 T hitung = Mean 1 - Mean 2 T hitung = Sp 2 * (1/N 1 + 1/N 2 ) 4. Kesimpulan Tabel 4. Kesimpulan Karena - T < T hitung < T Yaitu : < < Dengan kata lain, data hasil simulasi dapat diterima atau sesuai dengan hasil dari sistem nyata. 11

13 4.2. Uji Kesamaan Dua Variansi Dalam melakukan proses pengujian selisih maupun kesamaan dua rata-rata, selalu diasumsikam bahwa kedua populasi memiliki variansi yang sama. Agar hasil uji kesamaan dua rata rata yang dilakukan diatas benar, maka diperlukan sebuah kepastian bahwa asumsi tentang persamaam dua variansi terpenuhi. Misalnya kita mempunyai dua populasi normal dengan variansi σ1 2 dan σ2 2. Akan diuji dua pihak dalam kesamaannya, maka hipotesis ujinya adalah : H0 : σ1 2 = σ2 2 H1 : σ1 2 σ2 2 Berdasarkan sampel acak yang independen maka diperoleh populasi satu dengan ukuran n1 dan variansi s1 2 sedangkan populasi dua dengan ukuran n2 dan variansi s2 2, maka untuk menguji hipotesisnya digunakan statistik uji : F = s 1 2 Kriteria pengujian adalah menerima H0 jika F α (n1 1, n2 1) < F < F 0.5 α (n1 1, n2 1). s 2 2 Dengan demikian F hitung berada dalam daerah penerimaan sebagaimana terlihat dalam gambar dibawah ini : Gambar 4. Grafik Daerah Penerimaan Uji Kesamaan Dua Variansi Contoh : Langkah pengerjaan validasi dengan menggunakan software MS Excel, dengan data hasil simulasi dan riil produksi selama 30 hari produksi suatu industry adalah sebagai berikut. 12

14 Tabel 5. Data Produksi Hari Real Simulasi

15 Langkah-langkah : Tabel 6. Mean dan Standar Deviasi NYATA (1) SIMULASI (2) Mean SD (v) N Formula Excel: Mean =AVERAGE(data input) SD (V) =STDEV(data input) 1. Menentukan hipotesis : H0 H1 : probabilitas semua kejadian sama (hasil simulasi sesuai dengan sistem nyata) : hasil simulasi tidak sesuai dengan hasil riil produksi. 2. Taraf nyata ( α ) = 0,05 Fhitung Ftabel(0.975) Ftabel(0.025) Gambar 5. Grafik Daerah Penerimaan Uji Kesamaan Dua Variansi Ho tidak Ho tidak ditolak jika F (29, 29) < F hitung < F (29, 29) Ho ditolak jika F hitung > F (29, 29) atau F hitung < F 0,975 (29, 29) F Tab =FINV(0.025,29,29) F Tab =FINV(0.0975,29,29) 14

16 3. Statistik uji : Tabel 7. Hasil F Hitung F Hitung = v1 ^2 v2 ^2 F Hitung = Kesimpulan : Tabel 8. Kesimpulan Karena F Tab 0,975 < F hitung < F tab 0,025 Yaitu: < < Dengan kata lain, data hasil simulasi dapat diterima atau sesuai dengan hasil dari sistem nyata. 15

17 4.3. Uji Kecocokan Model Simulasi (Chi Square Test) Proses Validasi yang terakhir adalah menguji bahan antara hasil model simulasi memiliki kecocokan dengan dengan sistem riil yang diamati. Metode yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat. Disebut juga uji kecocokan atau disebut uji kompatibilitas, memiliki tujuan adalah menguji apakah frekuensi yang diobservasikan (dihasilkan) melalui model simulasi memang konsisten dengan frekuensi teoritisnya (sistem riil). Rumus yang digunakan adalah: χ 2 = (O i E i ) 2 E i O i = observation data (data simulasi ke i) E i = expected data (data teoritis/sistem real ke i) χ 2 merupakan ukuran perbedaan antara frekuensi observasi dengan frekuensi teoritis. Apabila tidak ada perbedaan antar frekuensi observasi dengan frekuensi teoritis, maka χ 2 akan semakin besar pula. Contoh : Hasil simulasi (O i ) dan riil produksi yang (E i ) selama 7 bulan produksi suatu industri adalah sebagai berikut : Tabel 9. Data Produksi χ O i E i

18 Langkah-langkah : 1. Menentukan hipotesis : H0 : probabilitas semua kejadian sama (hasil simulasi sesuai dengan sistem nyata ) H1: hasil simulasi tidak sesuai dengan hasil riil produksi. 2. Taraf nyata (α) = 0,05 3. Statistik uji : χ 2 hitung = (O i E i ) 2 E i 4. Daerah penolakan dengan α = 0,05 menjadi : Hitungan : χ 2 = ( ) 120 χ 2 > χ 2 (0,05; 6) = 12,592 ( dari tabel chi kuadrat ) 2 ( ) 2 ( ) Karena 2,500 < 12,592 maka H0 diterima 2 = 2,500 Dengan kata lain, data hasil simulasi dapat diterima atau sesuai dengan hasil dari sistem nyata. Contoh : Langkah pengerjaan validasi dengan menggunakan software MS Excel, dengan data hasil simulasi dan riil produksi selama 30 hari produksi suatu industri adalah sebagai berikut: 17

19 Tabel 10. Data Produksi Hari Real Simulasi

20 Langkah-langkah : Tabel 11. Relative Frequency Data Ke Simulasi (Actual) Historis (Expected) χ 2 hitung = (O i E i ) 2 E i , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,33 1. Masukkan data simulasi dan data real. 2. Hitung (O i E i ) 2 masing-masing data E i 19

21 3. Perhitungan χ 2 hitung dan χ2 tabel Tabel 12. Chi Kuadrat hitung, dan Chi Kuadrat Chi Kuadrat Hitung 6,45 Chi Kuadrat Tabel 42, Formula Excel: Chi kuadrat hitung =SUM(data χ 2 hitung ) Chi kuadrat tabel =CHIINV (probabilitas alfa, jumlah kelas - 1) 4. Menganalisis hasil perhitungan H0 : Data Hasil Simulasi Sesuai dengan Data Sistem Nyata H1 : Data Hasil Simulasi Tidak Sesuai dengan Data Sistem Nyata Jika Chi kuadrat Hitung < Chi kuadrat Table, maka H0 Diterima Jika Chi kuadrat Hitung > Chi kuadrat Table, maka H0 Ditolak 20

22 VALIDASI ANTRIAN A. Pendahuluan Seperti yang telah kita ketahui bahwa model yang telah di bangun/di buat harus di lakukan validasi terlebih dahulu. Berbeda dengan sistem manufaktur (flowshop/jobshop) validasi di lakukan dengan membandingkan data output historis dengan data output simulasi. Data output historis di dapat dari sistem nyatanya, sedangkan data output simulasi di peroleh dari hasil simulasi model yang telah di buat. Namun untuk validasi sistem jasa (antrian) berbeda dengan sistem manufaktur (jobshop/flowshop), sistem jasa (Antrian) di validasi dengan membandingkan waktu tunggu pada tempat antrian, dalam hal ini pada queue. Waktu tunggu yang di bandingkan pada validasi antrian sama dengan flowshop/jobshop yakni data historis dan data simulasi, untuk data historis di peroleh berdasarkan pengamatan teman teman di tempat penelitian masing masing, sedangkan data simulasi dapat di peroleh dari flexsim itu sendiri yakni menggunakan flexsim chart. B. Data Waktu Tunggu Berikut langkah langkah memperoleh data waktu tunggu simulasi : 1. Buka flexsim chart, klik time plots. Pilih staytime history pada pilihan variable, serta pilih queue yang ingin diuji pada pilihan object. Lalu klik view chart. 21

23 Gambar 6 Obj. Time Plot 22

24 2. Klik kanan pada grafik, lalu pilih properties Gambar 7 Chart Waktu tunggu 23

25 3. Klik tab data, sehingga muncul tampilan seperti dibawah ini. Gambar 8 Raw Data Waktu Tunggu Penjelasan: X artinya waktu saat flowitem keluar dari queue, sedangkan Y adalah waktu tunggu dari flowitem selama di queue. Sementara flowitem yang belum keluar dari queue tidak akan muncul waktu tunggunya. 24

26 4. Klik tab export, lalu klik tab data dibawahnya lalu pilih excel dan klik save. Gambar 9 Langkah Export File Ke Excel Setelah memperoleh data waktu tunggu simulasi kita lakukan tiga uji statistik, yakni uji kesamaan dua rata rata, uji kesamaan dua variansi, serta uji chi square. Perlu di ingat bahwa sistem antrian di lakukan menggunakan waktu tunggu pada masing masing queue Contoh : kita mempunyai 3 queue/tempat mengantri Validasi : validasi pada queue 1, validasi pada queue 2, validasi pada queue 3 dengan menggunakan ketiga uji yakni uji kesamaan dua rata rata, uji kesamaan dua variansi, dan uji chi square. Pada kasus di sini hanya mempunyai 1 queue/tempat antri/ruang tunggu Uji Kesamaan Dua Rata Rata Uji Kesamaan Dua Variansi 25

27 Untuk uji kesamaan dua rata rata sama seperti validasi pada flowshop/jobshop yang telah di jelaskan pada pertemuan tutorial di kelas. Uji Kecocokan Model Simulasi (Chi Square Test) C. Chi Square Test Disebut juga uji kecocokan atau disebut uji kompatibilitas, bertujuan menguji apakah frekuensi yang diobservasikan (dihasilkan) melalui model simulasi memang konsisten dengan frekuensi teoritisnya (sistem riil). Berikut langkahlangkah pengujian model simulasi dengan Chi Square Test: Diketahui data hasil pengamatan serta hasil simulasi waktu tunggu pada suatu sistem antrian adalah sebagai berikut: Tabel 13 Data Waktu Tunggu Data ke- Waktu Menunggu Historis Simulasi 1 167,06 172, ,62 137, ,77 186, ,06 130, ,28 220, ,7 151, ,89 137, ,24 171, ,84 158, ,87 173, ,3 122, ,65 103, ,6 121, ,77 140, ,44 175, ,89 146,01 26

28 Data ke- Waktu Menunggu Historis Simulasi ,52 135, ,91 141, ,9 195, ,16 211, ,44 168, ,64 121, ,65 163, ,35 153, ,27 125, ,24 163, ,22 115, ,08 208, ,38 142, ,94 169, ,72 137, ,64 106, ,02 163, ,44 178, ,79 171,77 1. Buat frekuensi relatif masing-masing data dimana data historsis sebagai expected data dan data simulasi sebagai actual data, lalu sortir mulai dari yang paling kecil hingga ke yang paling besar, pastikan total jumlah frekuensi relatif masing-masing data 35, sesuai dengan jumlah data seperti pada tabel berikut: 27

29 Historis (Expected) Sumulasi (Actual) Waktu Relative Waktu Relative Tunggu frequency Tunggu frequency

30 Historis (Expected) Sumulasi (Actual) Waktu Relative Waktu Relative Tunggu frequency Tunggu frequency Total Menentukan Interval Kelas Interval kelas merupakan selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas yang lain. panjang kelas data yang Dalam menentukan interval kelas, menggunakan data historis sebagai patokannya dan data simulasi mengikuti. Rumus interval kelas: Dimana Interval Kelas = Jangkauan Jumlah Kelas Jangkauan = data max historis data min historis = 244,44 102,24 = 142,2 Jumlah Kelas = 1 + 3,3 log n historis = 1 + 3,3 log 35 = 6,

31 Maka Interval Kelas = 142,2 7 = 20,31 a) Kelas pertama: Batas bawah: 102,24 (nilai terkecil) Batas atas: 102, ,31 = 122,55 Maka interval kelas pertama = 102,24 122,55 b) Kelas kedua: Batas bawah: 122,55 + 0,01 = 122,56 Batas atas: 122, ,31 = 142,87 Maka interval kelas pertama = 122,56 142,87 c) Dan seterusnya 3. Membuat kelas data Setelah didapatkan interval kelasnya, lalu dibuat distribusi frekuensinya seperti pada tabel berikut: WAKTU Relative Frequency TUNGGU Historis (Expected) Simulasi (Actual) 102,24-122, ,56-142, ,88-163, ,19-183, ,51-203, ,82-224, ,13-244, Total

32 4. Menghitung Probabilitas dan Probabilitas Kumulatif Melakukan perhitungan nilai probabilitas dari masing-masing kelas pada data historis maupun data simulasi. Rumus perhitungan probabilitas adalah sebagai berikut: Probabilitas = Frekuensi Tiap Kelas / Jumlah Data Keseluruhan Setelah mendapatkan nilai probabilitas masing-masing kelas, kemudian mencari niai probabilitas kumulatif. Prob. Kumulatif (kelas pertama) = Prob. Kelas Pertama Prob. Kumulatif (kelas lainnya) = Prob. Kumulatif Kelas Sebelumnya Prob. Kelas Tersebut Contoh: Prob. kumulatif kelas ke 2 = Prob. kumulatif kelas ke 1 + Prob. kelas ke 2 Probabilty Probabilitas Komulatif Historis (Expected) Simulasi (Actual) Historis (Expected) Simulasi (Actual) Menghitung Chi 2 Hitung Dengan rumus: χ 2 hitung = (O i E i ) 2 E i 31

33 O i = data observasi (data simulasi) E i = data harapan (data historis) 6. Menghitung Chi 2 Tabel Chi kuadrat tabel = CHIINV(probability;deg_freedom) = CHIINV (probabilitas alfa; jumlah kelas - 1) = 12, Kesimpulan Validasi Antrian Menganalisis hasil perhitungan Jika Chi kuadrat Hitung < Chi kuadrat Table, H0 Diterima Jika Chi kuadrat Hitung > Chi kuadrat Table, H0 Ditolak = IF(Chi hitung < Chi tabel ;"DITERIMA";"DITOLAK") Kesimpulan Validasi Antrian: 1. Model valid ketika validasi pada waktu tunggu semua queue sudah valid 2. Jika terdapat waktu tunggu pada salah satu queue yang tidak valid, maka perlu di lakukan perbaikan model, jika masih belum di lakukan pengambilan data model ulang. 3. Jika sudah melakukan pengambilan data ulang, model belum valid maka di lakukan validasi asumsi, baik itu asumsi struktur maupun asumsi data. 32

34 STUDI KASUS 1 Diketahui data historis dari PT Delsim Star adalah sebagai berikut: Hari Total Output Hari Total Output Tugas anda: Validasi model yang telah dibuat. Selamat mengerjakan. Push Yourself Until the Limit DELSIM Lab (Genap)

35 STUDI KASUS 2 Diketahui data historis dari PT DelMint adalah sebagai berikut: Hari Total Output Hari Total Output Tugas anda: Validasi model yang telah dibuat. Selamat mengerjakan. Push Yourself Until the Limit DELSIM Lab (Genap)

ANALISA OUTPUT DAN DESAIN EKPERIMEN

ANALISA OUTPUT DAN DESAIN EKPERIMEN DAFTAR ISI 1. Tujuan Umum... 2 2. Analisa Output... 2 2.1. FlexSim Chart... 2 2.2. Langkah-Langkah Analisa Output Menggunakan FlexSim Chart... 3 3. Desain Eksperimen... 6 3.1. Experimenter... 6 3.2. Langkah-Langkah

Lebih terperinci

Modul 2017/2018 TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia

Modul 2017/2018 TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER 5 2017/2018 Modul DESAIN EKSPERIMENT & PEMILIHAN ALTERNATIF Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia DAFTAR ISI 1. Tujuan Umum... 2 2. Desain

Lebih terperinci

7/28/2005 created by Hotniar Siringoringo 1

7/28/2005 created by Hotniar Siringoringo 1 Model Simulasi Representasi kredibel model. kredibel. verifikasi dan validasi Verifikasi proses pemeriksaan apakah logika operasional model (program komputer) sesuai dengan logika diagram alur. (Hoover

Lebih terperinci

VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL SIMULASI

VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL SIMULASI VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL SIMULASI Model simulasi yang dibangun harus kredibel. Representasi kredibel sistem nyata oleh model simulasi ditunjukkan oleh verifikasi dan validasi model. Verifikasi adalah

Lebih terperinci

VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL SIMULASI

VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL SIMULASI VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL SIMULASI Model simulasi yang dibangun harus kredibel. Representasi kredibel sistem nyata oleh model simulasi ditunjukkan oleh verifikasi dan validasi model. Verifikasi adalah

Lebih terperinci

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS Latar Belakang Pelayanan terpusat di satu tempat Antrian pemohon SIM yg cukup panjang (bottleneck) Loket berjauhan Sumber daya terbatas Lamanya

Lebih terperinci

METODOLOGI Kerangka Pemikiran

METODOLOGI Kerangka Pemikiran METODOLOGI Kerangka Pemikiran Semakin berkembangnya perusahaan agroindustri membuat perusahaanperusahaan harus bersaing untuk memasarkan produknya. Salah satu cara untuk memenangkan pasar yaitu dengan

Lebih terperinci

Analisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng

Analisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng Analisis Model dan Simulasi Hanna Lestari, M.Eng Simulasi dan Pemodelan Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Simulasi

Lebih terperinci

SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG

SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu fenomena

Lebih terperinci

Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang

Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

Teknik Simulasi. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika.

Teknik Simulasi. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika. Teknik Simulasi Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen pada umumnya menggunakan

Lebih terperinci

Sistem, Model dan Simulasi

Sistem, Model dan Simulasi Sistem, Model dan Simulasi Sistem dan model Sistem merupakan kumpulan elemen ng bekerja bersama untuk mencapai tujuan ng diharapkan. Karakteristik atau ciri-ciri system : Sistem terdiri dari berbagai elemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode gabungan, yang menyatukan antara studi pustaka yang penulis lakukan, dimana semua bahan diperoleh dari sumber buku-buku

Lebih terperinci

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Uji t dengan 2 kelompok Uji t Tidak Berpasangan Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pergerakan Harga Saham Pergerakan harga harian indeks LQ45 dan lima saham perbankan yang termasuk dalam kelompok LQ45 selama periode penelitian ditampilkan dalam bentuk

Lebih terperinci

Pertemuan 14. Teknik Simulasi

Pertemuan 14. Teknik Simulasi Pertemuan 14 Teknik Simulasi Pengantar Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumusan dari permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Rumusan dari permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG ( Cukup 3 paragraf saja ) - Jelaskan mengenai keadaan/masalah perusahaan yang diamati - Uraikan fungsi simulasi untuk mengatasi permasalahan yang ada pada obyek yang

Lebih terperinci

Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi

Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi T E K N O S I M 008 Yogyakarta, 16 Oktober 008 Irwan Sukendar, Dewi Retno F, Dian Setiadi, Dwi Riyanti, Eko Pramudyo,

Lebih terperinci

14. VALIDASI MODEL.

14. VALIDASI MODEL. 14. VALIDASI MODEL alsen.medikano@gmail.com 1 1. KE-KOMPLEKS-AN MODEL Fungsi sejumlah variabel yang secara eksplisit dimasukkan kedalam struktur model dan ketepatan nilai yang berkaitan dengan setiap variabel

Lebih terperinci

BAB III SIMULASI Definisi Simulasi Tahapan Simulasi

BAB III SIMULASI Definisi Simulasi Tahapan Simulasi BAB III SIMULASI 3. 1. Definisi Simulasi Simulasi adalah proses merancang model dari suatu sistem yang sebenarnya, mengadakan percobaan-percobaan terhadap model tersebut dan mengevaluasi hasil percobaan

Lebih terperinci

Outline 0 PENDAHULUAN 0 PENTINGNYA VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL 0 VERIFIKASI MODEL 0 VALIDASI MODEL 0 PENGUJIAN SOLUSI 0 ATURAN PENGUJIAN VALIDITAS

Outline 0 PENDAHULUAN 0 PENTINGNYA VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL 0 VERIFIKASI MODEL 0 VALIDASI MODEL 0 PENGUJIAN SOLUSI 0 ATURAN PENGUJIAN VALIDITAS Outline 0 PENDAHULUAN 0 PENTINGNYA VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL 0 VERIFIKASI MODEL 0 VALIDASI MODEL 0 PENGUJIAN SOLUSI 0 ATURAN PENGUJIAN VALIDITAS Pendahuluan 0 Analisis model merupakan tahap pemahaman

Lebih terperinci

TEKNIK SIMULASI. Nova Nur Hidayati TI 5F

TEKNIK SIMULASI. Nova Nur Hidayati TI 5F TEKNIK SIMULASI Nova Nur Hidayati TI 5F 10530982 PENDAHULUAN TUJUAN MEMPELAJARI SIMULASI Melalui kuliah ini diharapkan kita dapat mempelajari suatu sistem dengan memanfaatkan komputer untuk meniru (to

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Tes Setiap penyusunan instrumen dalam penelitian selalu memperhitungkan beberapa pertimbangan seperti apa yang hendak diukurnya, apakah data yang terkumpul

Lebih terperinci

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya BAB 2 Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya Misalnya seorang penjaga gudang mencatat berapa sak gandum keluar dari gudang selama 15 hari kerja, maka diperoleh distribusi data seperti berikut.

Lebih terperinci

6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi

6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi Simulasi dan Pemodelan Analisis lii Model dan Simulasi Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Hanna Lestari, M.Eng Simulasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam Kamus Bahasa Inggris dari Oxford [13] menjelaskan simulasi : The

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam Kamus Bahasa Inggris dari Oxford [13] menjelaskan simulasi : The BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teknik Simulasi Dalam Kamus Bahasa Inggris dari Oxford [13] menjelaskan simulasi : The Technique of imitating then behaviour of some situation or system (economic, mechanical,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

SIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR DI SPBU GUNUNG PANGILUN

SIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR DI SPBU GUNUNG PANGILUN SIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR DI SPBU GUNUNG PANGILUN Dio Putera Hasian, Aldie Kur anul Putra Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian terjadi apabila waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data yang dilakukan dibatasi hanya di dalam wilayah Jabodetabek. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer maupun data sekunder. Data primer meliputi kriteria drainase

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan menjelaskan tentang hasil pengujian perhitungan secara matematis dengan membandingkan histogram data mentah dan distribusi probabilitias teoritis. Data mentah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Kelompok kontrol diperlukan untuk melihat sejauh mana peningkatan berpikir kritis dengan pembelajaran menggunakan multimedia animasi, yang selanjutnya dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN SIMULASI

BAB III KAJIAN SIMULASI BAB III Kajian Simulasi 12 BAB III KAJIAN SIMULASI 3.1 Kajian simulasi tentang efektifitas pengujian 1 outlier Kajian terhadap literatur menghasilkan kesimpulan bahwa pendeteksian outlier dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Dari sudut pandang sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng

BAB III METODE PENELITIAN. Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Bandung Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng No.37A Bandung.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PT. Soho

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PT. Soho 8 LAMPIRAN Struktur Organisasi PT. Soho 83 LAMPIRAN Perhitungan Jumlah Sampel Minimum Menurut Sritomo (995, p 84), untuk menetapkan jumlah observasi yang seharusnya dibuat (N ) maka disini harus diputuskan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai peneltian terdahulu, penelitian sekarang, dan landasan teori sebagai dasar penelitian.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai peneltian terdahulu, penelitian sekarang, dan landasan teori sebagai dasar penelitian. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan mengenai peneltian terdahulu, penelitian sekarang, dan landasan teori sebagai dasar penelitian. 2.1. Tinjauan Pustaka Berikut ini merupakan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian. Mengetahui penggunaan media charta dan strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas XI di MAN Kendal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 )

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) Tujuan Praktikum: Membantu mahasiswa memahami materi Distribusi Chi Square Pengambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan syarat Distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI

BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI 3.1 Sistem Antrian Incoming Call THE TEMPO GROUP Gambar 3.1 Telepon Operator Secara umum Sistem Antrian Incoming Call di THE TEMPO GROUP dapat digambarkan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan evaluasi simulasi pelayanan retoran cepat saji dengan menggunakan metode next event time advance.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Kemudian desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP N 28 Padang, yang terdiri dari deskripsi data dan analisis data, penguraian hipotesis dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS HENDRY admin teorionline.net Phone : 02-834 4694 / email : klik.statistik@gmail.com Tentang Regresi Sederhana Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis

Lebih terperinci

Bab VI Perbandingan Model Simulasi menggunakan Metode Monte Carlo dan Metode Functional Statistics Algorithm (FSA)

Bab VI Perbandingan Model Simulasi menggunakan Metode Monte Carlo dan Metode Functional Statistics Algorithm (FSA) 37 Bab VI Perbandingan Model Simulasi menggunakan Metode Monte Carlo dan Metode Functional Statistics Algorithm (FSA) VI.1 Probabilitas Integral (Integral Kumulatif) Ketika menganalisis distribusi probabilitas,

Lebih terperinci

ANALISA PERSAMAAN SIMULTAN

ANALISA PERSAMAAN SIMULTAN ANALISA PERSAMAAN SIMULTAN 1. PEMBUATAN MODEL Persamaan simultan merupakan persamaan yang terdiri dari lebih dari satu persamaan, dimana salah satunya merupakann persamaan identitas, sedangkan persamaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 158 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon Jurnal Barekeng Vol. 8 No. 1 Hal. 45 49 (2014) ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon SALMON NOTJE AULELE Staf Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Simulasi 2.1.1 Pengertian Metode Simulasi Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Sugiyono (2014, hlm. 3&6) mengemukakan secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, dengan desain control

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, dengan desain control 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, dengan desain control group pretest-posttest ( Suharsimi Arikunto 2006 :86 ) yang dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Blanchard (2000) mendefinisikan sistem sebagai sekumpulan dari elemen-elemen yang mempunyai fungsi bersama untuk mencapai suatu tujuan (Miftahol, 2009). Sedangkan Law (2004)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 80 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian yang telah penulis lakukan di SMPN 1 Batang Anai terdiri dari tiga kelas sampel, yaitu dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu

Lebih terperinci

Dasar-dasar Simulasi

Dasar-dasar Simulasi Bab 3: Dasar-dasar Simulasi PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM M O N I C A A. K A P P I A N T A R I - 2 0 0 9 Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw-

Lebih terperinci

STUDI ANTRIAN DI PINTU MASUK GERBANG TOL PASTEUR. Deasi Harnesi NRP : Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc

STUDI ANTRIAN DI PINTU MASUK GERBANG TOL PASTEUR. Deasi Harnesi NRP : Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc 22 STUDI ANTRIAN DI PINTU MASUK GERBANG TOL PASTEUR Deasi Harnesi NRP : 0221099 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Transportasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Pada Bab ini akan dilakukan pembahasan untuk menetapkan beban overbooking melalui model penghitungan. Untuk dapat melakukan penghitungan tersebut, terlebih dahulu

Lebih terperinci

Pengertian Kerangka Validasi Teknik-Teknik Validasi

Pengertian Kerangka Validasi Teknik-Teknik Validasi Validasi Model Pengertian Kerangka Validasi Teknik-Teknik Validasi 1. Pengertian Validasi adalah tahapan untuk memperoleh gambaran apakah model telah sesuai (match) dengan sistem yang diwakilinya (representativeness)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

METODA REPLIKASI PADA SIMULASI SISTEM ANTRIAN M/M/1

METODA REPLIKASI PADA SIMULASI SISTEM ANTRIAN M/M/1 Media Informatika Vol. 4 No. 3 (2005) METODA REPLIKASI PADA SIMULASI SISTEM ANTRIAN M/M/1 Ekabrata Yudhistyra Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental, merupakan metode untuk memperoleh data yang akurat dari data yang akan diteliti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah antrian adalah masalah umum yang pernah dan akan dialami oleh siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti antrian kendaraan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Saji Dengan Menggunakan Metode Next-event Time Advance.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Saji Dengan Menggunakan Metode Next-event Time Advance. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis dari permasalahan yang diambil beserta rancangan sistem dari Aplikasi Simulasi Pelayanan Restoran Cepat Saji Dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan BAB III METODA PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan langkah preview (membaca selintas dengan cepat),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian ini dimulai Desember dengan mendata namanama peserta didik dan nilai sebelum eksperimen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan sebab-akibat antara model dan pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu tahun pelajaran 2014/2015 semester genap yang terdiri atas enam kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis

Lebih terperinci

BAB III HASIL ANALISIS

BAB III HASIL ANALISIS 51 BAB III HASIL ANALISIS 3.1 Pengumpulan Data Pada tahap ini, penulis secara langsung mengambil data dari PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan pada periode Januari 00 sampai dengan Desember 006. Disamping

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Hari dan Shift Praktikum : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UKURAN STATISTIK Pendahuluan Ukuran statistik

Lebih terperinci

SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG

SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG Harry Rahmadi Putra, Martha Eko Prima Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Bank BRI Unit Pasar Baru merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar 22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 118 siswa dan

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Klasifikasi Metode Dependensi dan Interdependensi Analisis Multivariat

Gambar 2.1 Klasifikasi Metode Dependensi dan Interdependensi Analisis Multivariat Bab Landasan Teori.1 Analisis Multivariat Analisis statistik multivariat merupakan metode dalam melakukan penelitian terhadap lebih dari dua variable secara bersamaan. Dengan menggunakan teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2012:3). Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2012:3). Metode yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (01:3). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Yang Digunakan Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut Sugiyono (008 : ), yaitu : Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari

Lebih terperinci

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Jika kita menganalisis data yang mempunyai lebih dari satu variabel, belum tentu analisis data tersebut dikategorikan analisis multivariat, bisa saja analisis

Lebih terperinci