PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG Ira Afriani 1, Zulfaneti 2, Merina Pratiwi 2 1)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Student s comprehension of mathematical concept is relatively low for conducting this research. Purpose of this research to determine the students comprehension of mathematical concept by implementing cooperative learning model Snowball Throwing better than students comprehension of mathematical concept that apply to convention teaching of eight th grade student of Junior High School 17 Padang. This type of research is experimental research. The research population was a student of eight th grade at Junior High School 17 Padang. Sampling technique was randomly, selected class is the class VIII 1, as experimental class and the class VIII 2 as control class. Instrument used is final test with indicator concept of comprehension form of the test used is essay with totaling 9 item question. Data were analyzed by using a normality test, homogeny test, and t test. Based on the analysis of data obtained by the average result of the students comprehension of mathematical concept experimental was 87.30 and 68.04 the control class student. Hypothesis testing using one side of t'-test with MINITAB software, acquired P- value less than, so it can be concluded that the student comprehension of mathematical concept by applying cooperative learning model Snowball Throwing better than student comprehension of mathematical concept that applying conventional learning on student eight th grade at Junior High School 17 Padang. Keywords: Cooperative Learning Model Snowball Throwing, Concept Comprehension PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan sangat penting untuk menunjang perkembangan ilmu dan teknologi. Matematika dipelajari pada setiap jenjang pendidikan mulai tingkat SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi. Disamping itu, matematika juga mempunyai waktu serta jam pelajaran sekolah yang lebih banyak dibandingkan dengan pelajaran lainnya dan merupakan salah satu mata pelajaran penentu kelulusan siswa pada Ujian Nasional. Oleh karena itu, matematika sangat
dibutuhkan dalam dunia pendidikan maupun diluar pendidikan karena matematika dapat mengembangkan pola pikir siswa menjadi logis, kritis, sistematis, dan kreatif. Matematika juga merupakan upaya untuk membantu siswa dalam menemukan konsep dan prinsip matematika menurut kemampuannya sendiri. Sehubungan dengan pentingnya peranan matematika, maka siswa harus bisa menguasai berbagai kemampuan. Hal ini sejalan dengan peraturan Depdiknas (2004) yang dituangkan dalam Shadiq (2009:13) menyatakan tiga aspek kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam mempelajari matematika yaitu kemampuan pemahaman konsep, kemampuan penalaran dan komunikasi, serta kemampuan pemecahan masalah. Melihat pentingnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, maka seorang guru haruslah mampu menciptakan suasana pelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, terutama dalam menemukan konsep-konsep matematika. Kenyataannya sangat bertolak belakang sekali dengan yang ditemukan di SMPN 17 Padang. Hal ini bisa kita lihat dari rendahnya ketuntasan nilai ujian MID semester 1 siswa kelas VIII SMPN 17 Padang tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMPN 17 Padang pada tanggal 13 November 2012, penyebab kurangnya pemahaman konsep matematis siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya siswa belum siap untuk mengikuti pelajaran, masih ada siswa yang berbicara dengan temannya, ada yang masih mengerjakan tugas mata pelajaran selain matematika dan ada siswa yang masih melamun, sedangkan guru sudah memulai materi pelajaran. Guru masih kurang memberikan variasi metode dan Model dalam mengajar sehingga siswa terlihat jenuh dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang terjadi berlangsung satu arah, sehingga pemahaman konsep siswa tentang materi yang diajarkan belum maksimal, dan suasana belajar masih monoton. Selanjutnya dari hasil wawancara dengan salah seorang guru matematika SMPN 17 Padang, diperoleh informasi, siswa kurang 1
berminat dalam mengikuti pelajaran matematika. Siswa lebih cendrung menghapal rumus-rumus dan konsepkonsep matematis yang diberikan guru daripada berusaha menemukan dan memahami rumus-rumus dan konsep-konsep matematis tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru sebagai salah satu komponen utama dalam proses pembelajaran diharapkan mampu menggunakan Model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif sehingga dapat mendorong semangat siswa untuk mengembangkan potensinya masingmasing. Salah satu cara untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan menggunakan model pembelajaran koopreatif tipe Snowball Throwing yang dapat menstimulasikan keterlibatan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan dan merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan cara siswa berkreatifitas membuat soal matematika dan menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh temannya dengan ebaik-baiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Model Snowball Throwing lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMPN 17 Padang Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Afrianti (2011) dengan judul Penerapan Model Snowball Throwing Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI SMAN 1 Rao. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Snowball Throwing lebih baik daripada pembelajaran konvensional. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populai penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 17 Padang Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel penelitian diambil secara acak, kelas VIII 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 2 sebagai kelas kontrol. Variable bebas penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Snowball Throwing pada kelas eksperimen dan pembelarajan konvensional pada kelas control, dan variable terikatnya adalah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Pada pelaksanaan penelitian model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing di kelas eksperimen selama empat kali pertemuan. Sedangkan di kelas control diterapkan pembelajaran konvensional selama empat kali pertemuan dengan materi yang sama. Instrument penelitian yaitu tes akhir berbentuk esay yang terdiri dari empat belas butir soal dengan indicator pemehaman konsep yang berpedoman pada Iryanti (2004:14). Sebelum dilakukan tes akhir terlebih dahulu dilakukan uji coba tes di SMPN 20 Padang. Hasil dari uji coba dianalisis untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dan daya pembeda soal yang berpedoman (Depdiknas, 2001:28) dan reabilitas soal (Arikunto, 2006:239). Hasil dari analisis diperoleh 5 butir soal yang dibuang dan 9 butir soal yang diterima, reliable. HASIL PENELITIAN Berdasarkan tes akhir yang dilakukan pada kedua kelas sampel, diperoleh data tentang pemahaman konsep matematis siswa yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Perhitungan Rata-rata ( ) dan simpangan baku (S) Kelas S Xmaks Xmin Sampel Eksperimen 83,30 8,475 100 72 Kontrol 68,04 15,17 92 41 Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas control, dan simpangan baku kelas eksperimea lebih rendah dari pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tes akhir kelas kontrol memiliki nilai yang lebih beragam daripada kelas eksperimen. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui nilai tes akhir siswa pada kedua kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang tidak homogen. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan uji-t' dengan MINITAB. Uji hipotesis ini pada taraf nyata yang telah ditetapkan yaitu 0,05 diperoleh P-value sebesar 0,000. Berdasarkan uji tersebut P- value yang diperoleh kurang dari taraf nyata yang telah ditetapkan, maka
tolak H 0 dan terima H 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa menerapkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 17 Padang. PEMBAHASAN Berdasarkan dari hasil deskripsi data diketahui bahwa pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas control. Hal ini disebabkan karena model Snowball Throwing memberikan solusi yang dapat meningkatkan partisipasi dan interaksi belajar mengajar, hingga siswa aktif dalam belajar. Siswa ditemapatkan sebagai pusat pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dalam mengkontruksi konsep atau prinsip. Sehingga konsep atau prinsip tersebut dapat dipahami oleh siswa dengan baik dan bertahan lama diingatan siswa. Gambaran proses pembelajaran pada kelas ekpserimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing yaitu guru terlebih dahulu menyampaikan kegiatan proses pembelajaran Snowball Throwing. Kemudian menyampaikan sub-sub materi, membentuk siswa dalam kelompok heterogen, setiap kelompok dipilih seorang ketua. Guru menyerahkan bahan ajar, memanggil setiap ketua kelompok untuk mendapatkan penjelaan materi agar siswa dapat membuat soal (ola) yang akan dilemparkan dan dapat menjawab soal yang didapat dari kelompok lain. Setelah itu guru memilih secara cak pada tiap anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas nuntuk melihat bagaimana pemahaman konsep siswa dan mengevaluasi proses kelompok. Saat diberikan tes akhir sebaian besar siswa di kelas ekperimen sudah bia mengerjakan soal dengan baik. Mereka sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep, mengjklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu berdasarkan konsepnya, dan mengaplikasikan
konsep dan algoritma pemecahan masalah. Pada kelas control pembelajaran dilakukan secara konvensinal. Dalam proses pembelejaran siswa kurang termotivasi untuk mengerjakan soal yang diberikan, ini disebabkan karena sebagian besar mereka kurang tertarik dengan proses pembelajaran yang berlangsung, sehingga pada saat diberikan te akhir sebagian besar siswa tidak bias mengerjakannya dengan baik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian setelah melakukan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional. DAFTAR PUSTAKA tidak diterbitkan. Bukittinggi: STAIN. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. (2001). Penyusunan Butir-Butir Soal Dan Instrumen Penilaian. Jakarta: Depdiknas. Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas. Shadiq, Fadjar. (2009). Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas. Afrianti. (2011). Penerapan Strategi Snowball Throwing Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI SMAN 1 Rao. Skripsi