Mam MAKALAH ISLAM. Spirit Jum'at

dokumen-dokumen yang mirip
Mam MAKALAH ISLAM. Spirit Jum'at: Mari Bersilaturahim

Mbah Said, Sebuah Catatan Tentang Moderasi Islam Bagian I

Mam MAKALAH ISLAM. Wali Songo, Antara Legenda dan Fakta Sejarah

Mam MAKALAH ISLAM. Hikayat Kampung Akhirat

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS SEMPENA MENYAMBUT 1 RAMADHAN 1437 H TAHUN 2016 BENGKALIS, 5 JUNI 2016

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Merenungi Makna di Balik Penetapan Waktu Shalat Thursday, 25 April :16

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan

Mam MAKALAH ISLAM. Remaja Masjid Solusi Atasi Kegalauan Remaja

Mam MAKALAH ISLAM. Resolusi Tahun 2015, Be The New You!

Materi PAI. Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah. Oleh Yuliandre

MAKALAH ISLAM. Mbah Sa'id, Sebuah Catatan Tentang Moderasi Islam (Bagian II, Habis)

Mam MAKALAH ISLAM. Haji Syiar Islam Terbesar

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

Keistimewaan Hari Jumat

AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID

RAKERNAS III JKPI TAHUN 2013 DI KOTA BLITAR

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

Pdt Gerry CJ Takaria

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMA N 1 KAJEN

Persiapan Menuju Hari Akhir

3 Wasiat Agung Rasulullah

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI LAHIR IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA KE 25 TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI

Bantal dan Kasur Yang Melalaikan Shalat Subuh

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

WALI KOTA BLITAR. SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb.

Mam MAKALAH ISLAM. Wajah Baru Layanan KUA Pasca Tebrbitnya PP 48 Tahun 2014

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Hal ini disebabkan karena manusia dibekali akal pikiran, kesadaran,

Kedudukan Akal Dalam Islam

Takwa dan Keutamaannya

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

Kepatuhan Seorang Hamba

3 VIRUS POSITIF UNTUK MEMPERBAIKI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan

ESSAY BEBAS STUDY EXCURSIE Kebhinekaan dan Solidaritas Sosial Masyarakat Lamongan

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

Salah satu faktor yang memengaruhi memudarnya sikap nasionalisme adalah kurangnya pemahaman siswa tentang sejarah nasional Indonesia.

Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta Selasa, 26 November 2013

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB 4 BERPIKIR POSITIF

BUPATI SEMARANG TANGGAL 19 APRIL 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

SAMBUTAN PADA ACARA PERESMIAN MUSDA III PD. BKMM-DMI KOTA BANDUNG HARI/TANGGAL : SELASA, 26 APRIL 2016 : PUKUL WIB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kini, Oleh-oleh tidak hanya makanan dan batik

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, bukan hanya terjadi ketika seseorang

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya.

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

Membangun Solidaritas Merangkai Karya Terbaik untuk Teknologi Pendk. Oleh: Estu Miyarso

SOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. berupa laut. Dengan perairan laut seluas total 5,8 juta Km2, Indonesia menyimpan

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LOGO KONTRAK PERKULIAHAN ENDRA YUAFANEDI ARIFIANTO TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA. endraya.lecture.ub.ac.id

Mensyukuri Nikmat Al Quran

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini, merupakan data yang disajikan dari hasil penelitian di kelurahan Ukui.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Masjid Nurul Ibadah

BAB IV ANALISIS KOMUNIKASI KONFLIK KELOMPOK DI MASYARAKAT MALANG NENGAH

Akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Malang sebagaimana umumnya wilayah Jawa Timur lainnya,

SAMBUTAN pada acara pemancangan tiang pertama Menara Masjid dan tiang pertama Auditorium ISLAMI CENTER, Ujung Pandang Minggu, 8 Mei 1994

Seni Menata Hati Dalam Bergaul

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan

Beriman sebuah kata yang mudah sekali untuk diucapkan, mudah

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

IMPLEMENTASI NILAI PERSATUAN DALAM BERGOTONG ROYONG DI MASYARAKAT DESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

Oleh Candra Sumaryadi NIM Kelompok D. Untuk memenuhi syarat nilai dari mata kuliah Pancasila

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

Khutbah Jum'at. Sebelum Ramadhan Pergi. Bersama Dakwah 1

Mendidik Anak dengan Tauhid

ETIKA. Membangun Masyarakat Islam Modern. Informatika. Dr. Rais Hidayat.

Sambutan Presiden RI pada Buka Puasa Bersama dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 3 Agustus 2011 Rabu, 03 Agustus 2011

Bimbingan Islam di Musim Hujan

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan manusia lain, membutuhkan sebuah kelompok dalam bentuknya

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

SAMBUTAN WALI KOTA BANDUNG PADA ACARA UPACARA PERINGATAN HUT KE-72 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB IV ANALISA DATA. A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah

Transkripsi:

Mam MAKALAH ISLAM Spirit Jum'at 22 Desember 2014

Makalah Islam Spirit Jum'at Jaja Zarkasyi, MA Direktur Rumah Moderasi Islam (RUMI)

Setiap hari jum at, masjid-masjid akan dipenuhi umat Islam yang hendak menunaikan ibadah sholat Jum at. Di berbagai pelosok Jakarta, setiap jum atan jumlah jamaah bahkan meluber hingga ke jalanan. Tengok saja Masjid Cut Mutia Menteng, hingga ke taman dan bahkan di trotoar jalanan akan disesaki oleh para jamaah sholat jum at. Beberapa gedung yang tidak memiliki masjid dengan kapasitas besar, bahkan memvermak parkiran untuk dijadikan tempat sholat jumat. Rasanya kebanggaan sebagai umat Islam begitu terasa di hari jum at. Betapa tidak, pada hari jum at kita dapat menyaksikan bahwa masjid-masjid yang ada sangat sempit, sampai-sampai tidak bisa menampung jamaah yang membludak. Mereka dari berbagai profesi; supir taksi, penarik bajaj, pegawai kantoran, pegawai bank, tukang parkir, hingga para PNS membaur dalam suasana hangat, saling menyapa, saling berbagi sajadah atau koran sebagai alas. Belum lagi para penjual yang rela berbagi tempat untuk menjajakan barangnya, tanpa ada senggolan satu dengan yang lainnya. Hari jum at banyak memberi nilai yang sebetulnya tengah menghilang dari kehidupan berbangsa dan bernegara kita, setidaknya tengah meredup. Mentalitas, moralitas hingga sosial-kemasyarakatan, setidaknya itu yang tengah dilanda kiris. Mentalitas kita seperti mengarah pada individualis, mudah terpancing sebelum

tabayun, gemar mencaci daripada memberi solusi, mengkritik ala bumi hangus. Media sosial bak sampah yang dipenuhi dengan beragam gosip dan cercaan yang hanya didasarkan pada gosip-gosip tak bertuan, tak jelas asal dan usulnya. Bayangkan, ada sahabat kita yang setiap hari menampilkan link berita dari portal yang belum jelas akuntabilitasnya, profesionalitasnya. Tanpa disadari apa yang diposting telah menimbulkan banyak prasangka dan praduga buruk, menambah ruwet permasalahan, bahkan membuat orang lain sibuk dengan menjelekan keburukan, sementara lupa untuk merencanakan kebaikan yang visioner. Belajar dari semangat hari Jum at, mungkin kita perlu meningkatkan intensitas pertemuan dan sosialisasi dengan banyak kalangan dan latar belakang profesi, keahlian dan culture. Tanpa disadari, globalisasi telah menjauhkan masyarakat dari bersosialisasi, saling menyapa dan bertatap muka. Dalam jarak yang begitu jauh itu, maka apapun yang timbul dapat memicu lahirnya kesalahpahaman, kecurigaan dan bahkan permusuhan. Celakanya, banyak yang tak sadar telah terjerumus pada perangkap globalisasi, membawa agama menjauh dari kehidupan nyata, agama sebatas sebuah status di medsos. Karena itulah tepat kiranya jika silaturahim, dialog atau apapaun itu, untuk dikedepankan ketimbang

menumpahkan segala curiga dan ketidaksetujuan melalui medsos. Saya teringat dengan khutbah jum at seorang khotib di sebuah basement gedung perkantoran, 2 bulan yang lalu. Dalam khutbahnya, sang khotib mengistilahkan semakin banyak orang yang kita sapa, akan ada banyak perspektif yang akan memperkaya mentalitas dan moralitas kita. Sebaliknya, semakin sedikit dan membatasi pergaulan, akan semakin miskin dengan perspektif, dan inilah benih lahirnya pribadi yang individualis, merasa benar sendiri, merasa pintar sendiri, merasa dan merasa paling ter dan ter.. Rasanya benar, semakin kita banyak menyapa sahabat-sahabat dengan latar belakang budaya, profesi, bahkan agama sekalipun, bergaul, berdiskusi dan berdialog, akan memberi kita banyak sikap bijak dalam menyikapi perbedaan. Maka, momentum jum atan sesungguhnya memberi peringatan bagi kita bahwa masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, namun juga untuk memperkuat tali ukhuwah, solidaritas dan soliditas umat. Bisa dibayangkan jika intensitas pertemuan dan saling sapa itu sangat tingggi, maka ini akan mereduksi potensi konflik dan kesalahpahaman menjadi nilai-nilai kebersamaan da saling menghargai. Jum atan juga memberi arti penting lainnya bagi kita, yaitu semangat berbagi dalam kelapangan. Berbagi sajadah dan koran sebagai tempat sujud merupakan

cerminan bahwa kelapangan itu harus dibagi, tidak untuk dikuasai sendiri. Kita hanya mengambil tempat yang cukup untuk dapat duduk dan beridri dengan nyaman, tidak mengambil tempat yang sangat luas dan berlebihan. Mentang-mentang pejabat, lalu seenaknya mengambil tempat duduk yang begitu luas, ini tidak terjadi dalam jum atan. Semuanya berbagi, semuanya saling memberi jatah tempat yang sebelumnya memang sudah sempit. Nilai ini patut kita terapkan sebagai pengikat nilainilai kebangsaan. Semangat berbagi kelapangan merupakan nilai luhur yang akan membawa bangsa ini menjadi besar, kuat dan berwibawa. Terkadang kita bingung dengan masih adanya mereka yang tak mendapatkan akses pendidikan, kesehatan; berada dalam garis kemiskinan, keterpurukan. Darimanakah perubahan itu harus dimulai? Salah satu jawabannya adalah dimulai dari semangat berbagi kelapangan kepada sesama. Si kaya menyantuni si miskin, yang pintar mengajari yang masih terbelakang, yang kuat menyayangi yang lemah, inilah contoh semangat berbagi yang sangat kita butuhkan demi kuatnya ketahanan bangsa ini. Inilah spirit jum at yang begitu dinanti kehadirannya, hingga para jamaah rela berdesakan dan tersengat panas matahari demi menunaikan ibadah sholat jum at, demi pertemuan terbaik bersama para sahabat muslim lainnya, demi sapaan dan salaman hangat, demi kebersamaan yang begitu kuat. Inilah spirit jumat yang

telah memanggil para pekerja untuk sejenak melupakan kesibukan dan prasangka, membaur mencipta ikatan spiritual yang begitu nikmat dan menenteramkan. Rasanya akan sangat bahagia jika suasana jamaah masjid yang meluber ini juga berlaku pada sholat-sholat lainnya; subuh, zuhur, ashar, magrib dan isya. Inilah semangat perubahan yang nyata, jihad yang besar, mentransformasikan individualisme menjadi kebersamaan, persahabatan dan saling menghormati dalam keragaman. Wallâhu a lam bishshawâb. Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini