A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Shalat termasuk ibadah yang paling esensial dalam agama Islam. Sejak seorang telah mencapai pubertas, baik lakilaki maupun perempuan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu. Ibadah shalat tiada diwajibkan atas anak kecil, namun hendaklah disuruh mereka bershalat apabila mereka sudah mencapai umur tujuh tahun. Dan hendaknya mereka dipukul lantaran tidak mau mengerjakan shalat, apabila umur mereka sudah mencapai sepuluh tahun agar mereka terlatih bisa mengerjakannya. 1 Salah satu nilai shalat yang dapat diaplikasikan di dalam kehidupan adalah penetapan waktunya. Memberikan pengaruh terhadap kedisiplinan dalam beraktivitas untuk mencapai kesuksesan. Tidak dapat diragukan lagi shalat menanamkan habit disiplin. Waktu-waktu yang sudah ditetapkan Allah untuk mengerjakan shalat, hal ini hanya mungkin ditepati oleh seseorang yang memiliki komitmen yang kuat terhadap disiplin. Shalat merupakan sarana pembentukan kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang perlu dibentuk sepanjang 1 Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Shalat, (Jakarta: PT Pustaka Rizki Putra, 2000), hlm

2 hayatnya, dan pembentukannya bukan merupakan pekerjaan mudah. Shalat merupakan kegiatan harian, kegiatan mingguan, kegiatan bulanan atau kegiatan amalan tahunan. Shalat dijadikan sebagai sarana pembentukan kepribadian, yaitu manusia yang bercirikan: disiplin, taat waktu, bekerja keras, mencintai kebersihan, senantiasa berkata yang baik, dan membentuk pribadi allahu akbar. 2 Di era globalisasi, masalah waktu menjadi hal yang sangat penting. Terlebih jika sudah berkaitan dengan bisnis dan kerja, sehingga sering menerjemahkan waktu sebagai time is money, waktu adalah uang. Shalat diperintahkan untuk umat lewat Nabi Muhammad Saw telah diatur sedemikian rupa oleh Allah SWT, mulai dari subuh, dzuhur, ashar, magrib dan isya. Sehingga shalat telah dan senantiasa mengajarkan kepada umat Islam untuk disiplin, taat waktu, sekaligus menghargai waktu itu sendiri, dan kerja keras. Hal ini sangat penting karena berkaitan dengan ketaatan pada aturan dan supremasi hukum. Shalat tak ubahnya seperti alarm untuk membangunkan, sebuah peringatan pada jam-jam di waktu siang dan malam, yang mengatur jadwal bagi manusia, menuntut tanggung jawab atas pelaksanaannya. Ketika seseorang tenggelam dalam urusan duniawinya, maka shalat memanggilnya dan membuatnya 2 Sentot Haryanto, Psikologi Shalat, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2007), hlm. 91 2

3 memahami bahwa satu hari telah berlalu dan hari baru telah dimulai. Shalat juga mengajarkan kepada manusia untuk senantiasa bersih, baik itu bersih lahiriah maupun batiniah. Karena sebelum melakukan shalat terlebih dahulu berwudhu. Suci dari najis dan hadats. Di samping itu juga dituntut kebersihan batin, yaitu senantiasa ikhlas hanya untuk Allah SWT. Shalat dimulai dari wudhu, mandi atau tayamum, setelah selesai melakukan shalat, dzikir, dan doa diharapkan shalat akan memberikan dampak kepada seseorang untuk senantiasa berkata baik sekaligus meninggalkan hal-hal yang tidak perlu, seperti ngrumpi, ngrasani, mengumpat, berkata kotor dan ucapan jelek yang lainnya. Shalat merupakan sarana hubungan manusia dengan Tuhan. Dengan shalat manusia dapat berdialog secara langsung tanpa perantara dengan Sang Pencipta. Menurut Zakiah Daradjat, yang dikutip Sentot Haryanto bahwa shalat, dzikir, doa, dan permohonan ampunan kepada Allah merupakan cara pelegaan batin yang mampu memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa. 3 Diakui oleh para ulama bahwa salah satu ibadah yang sangat penting di dalam Islam adalah shalat. Shalat memiliki kedudukan yang istimewa baik cara memperoleh perintahnya 3 Sentot Haryanto, Psikologi Shalat, hlm. 89 3

4 yang dilakukan secara langsung, kedudukan shalat itu sendiri maupun kautamaannya bagi seluruh umat muslim. Perintah shalat diperoleh Nabi Muhammad Saw secara langsung dari Allah Swt, yaitu pada saat Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan isra mi raj. Sentot Haryanto mengungkapkan tentang pengakuan Quraish Syihab bahwa shalat merupakan inti dari peristiwa isra mi raj. Pada hakekatnya shalat merupakan kebutuhan akal pikiran dan jiwa manusia. 4 Peristiwa Isra Mi raj terjadi setahun sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah, tepatnya pada tanggal 27 rajab tahun ke-12 kenabian. Isra dan Mi raj adalah suatu perjalanan suci ilahiyah yang tiada bandingannya, suatu peristiwa yang suci, menjadi mukjizat yang agung dan terhormat bagi Nabi Muhammad SAW. Isra adalah Allah memperjalankan Nabi Muhammad SAW di malam hari dari Masjidil Haram yang berada di Makkah, menuju Masjidil Aqsha di Palestina. Sedangkan Mi raj adalah Allah memperjalankan Nabi Muhammad SAW naik dari Masjidil Aqsha menuju Sidrat al- Muntaha, yaitu tempat paling tinggi, yang di atasnya tidak ada sesuatu lagi, dan di dekatnya Jannatul Ma waa, taman tempat tinggal, surga yang paling indah. 5 4 Sentot Haryanto, Psikologi Shalat, hlm M. Zainal Arifin, Shalat: Mikraj Kita Kehadhirat-Nya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), hlm. 1 4

5 Allah Swt memerintahkan shalat lima waktu untuk menegakkan sebutan-nya, supaya manusia memakai hati, lidah dan anggota tubuhnya. Masing-masing dari hati, lidah dan anggota tubuh memperoleh bagian untuk menghambakan diri kepada Allah Swt. Inilah sebenarnya yang dimaksud beribadah kepada Allah Swt. 6 Namun Sekarang ini manusia berada dalam kecemasan, karena sudah terlena dengan kenikmatan dunia sehingga melupakan urusan akhirat. Dunia modern yang antara lain ditandai oleh semakin hilangnya batas ruang dan waktu telah membuat kehidupan manusia semakin kompleks. Semakin cepatnya perputaran siklus kehidupan, membuat orang merasakan terbatasnya waktu yang hanya tersedia 24 jam sehari. Berbagai perangkat teknologi seperti internet, televisi, handphone dan lain-lain mengalami peningkatan. Kemajuan teknologi mencuat di seluruh dunia, bahkan menjadi daya saing dan nilai tambah bagi manusia untuk merebut peluang kehidupan di dunia ini. Sehingga manusia berlomba-lomba untuk mencari ilmu dan harta. Bekerja keras mengumpulkan ilmu dan harta adalah ibadah dalam Islam. Tetapi ilmu dan harta itu harus diamalkan untuk kepentingan umat manusia. Kegiatan mengumpulkan ilmu dan harta pasti tidak lepas dari bekerja keras dan pemanfaatan waktu, tenaga dan biaya secara efisien. Kesibukan ini seringkali 6 Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Shalat, hlm

6 menggoda manusia untuk melupakan Allah, melupakan saudaranya sesama muslim, dan bahkan melupakan dirinya sendiri. Melupakan Allah karena lupa berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT, karena hakekatnya shalat merupakan ekspresi permohonan doa dan kesyukuran manusia kepada Allah SWT. 7 Melupakan manusia lainnya karena tidak sempat lagi shalat berjamaah dengan keluarga dan sesama muslim lainnya. Melupakan diri sendiri karena tidak lagi membina fisik dan mental secara rutin melalui kegiatan shalat. Salah satu contoh bagaimana sulitnya mengekspresikan rasa syukur ini tampak pada anak-anak di SMP/M.Ts. dan SMA/M.A. dalam rangka mengekspresikan rasa syukur, yaitu kelulusan dengan jalan pesta cat /pilox, baju, celana, rok, wajah, rambut dan sebagainya. Mereka berputar-putar keliling kota dan tidak jarang membuat keonaran, merusak dan mengganggu wanita. Jadi sangat ironis sekali, mereka bersyukur tapi dengan melakukan hal-hal yang dilarang agama. Islam mengajarkan cara bersyukur yang baik dan sopan santun tetapi perilaku anak remaja saat ini didominasi kenakalan dan kerusakan moral. Shalat adalah suatu kegiatan fisik dan mental-spiritual yang memberikan makna baik bagi hubungan dengan Allah, sesama manusia dan diri sendiri. Demikian penting dan bermaknanya shalat bagi kemaslahatan hidup di dunia dan di 7 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Tafsirnya, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), Jilid X, hlm

7 akhirat. Shalat adalah cara Allah untuk memberikan kasih sayangnya pada manusia agar mereka hidup dalam kebahagiaan dan kebermaknaan. Shalat akan menjadi sumber kedamaian hati setiap insan yang shalat dengan khusuk. Shalat mengajarkan bagaimana hidup bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa. Bagaimana seorang pemimpin negara harus memimpin umatnya, dan sebaliknya bagaimana umatnya harus menjaga kepemimpinan sang pemimpin, semua ini dapat dipelajari dari proses shalat berjamaah. Seluruh anak didik di seluruh penjuru dunia adalah calon pemimpin dan penerus generasi islami. Pendidikan shalat sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian anak didik. Mereka dituntut untuk berdisiplin shalat. Karena shalat adalah basis kehidupan yang akan membuat manusia berguna bagi alam semesta. Berdasarkan atas pemaparan masalah diatas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang peran guru PAI dalam meningkatkan kedisiplinan shalat siswa di Madrasah. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Kedisiplinan Shalat Siswa di Madrasah (Studi pada Siswa M.Ts. di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri Tahun 2013/2014) 7

8 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kedisiplinan shalat siswa di Madrasah Tsanawiyah Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri tahun 2013/2014? 2. Bagaimana peran guru PAI dalam meningkatkan kedisiplinan shalat siswa di Madrasah Tsanawiyah Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri tahun 2013/2014? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penelitian yaitu: a. Untuk mengetahui kedisiplinan shalat siswa di M.Ts. Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri tahun 2013/2014. b. Untuk mengetahui peran guru PAI dalam meningkatkan kedisiplinan shalat siswa di M.Ts. Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri tahun 2013/ Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 8

9 a. Bagi M.Ts. di kecamatan Giriwoyo kabupaten Wonogiri Dengan mengetahui peran guru PAI dalam meningkatkan kedisiplinan shalat siswa maka penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah yang bersangkutan. b. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman belajar bagi para guru, khususnya guru PAI. Mampu meningkatkan standar kompetensi, baik pada aspek penguasaan bidang studi, pemahaman peserta didik, meliputi pemahaman karakteristik peserta didik, dan tahapan perkembangannya dalam aspek intelektual, personal dan spiritual. c. Bagi Peserta Didik Peserta didik merupakan calon pemimpin dan generasi Islami, adanya peran Guru PAI dalam meningkatkan kedisiplinan shalat siswa diharapkan peserta didik dapat memperhatikan dan mengikutinya, agar memperoleh hasil yang memuaskan. Selain itu, agar peserta didik tumbuh menjadi generasi mukmin dan Islami. 9

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perintah shalat lima waktu untuk pertama kalinya diterima dan diwajibkan kepada umat Islam, tepatnya pada 27 Rajab Tahun kedua sebelum hijrah. Yang mana pada saat itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S1 Fakultas Psikologi Disusun oleh: Ugulia Meri Susilowati F 100

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan untuk menyembah Allah. Sebab, disembah maupun tidak disembah Allah tetaplah Allah. Esensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2012),hlm Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2012),hlm Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam taksonomi Bloom pemahaman termasuk dalam taksonomi hasil belajar ranah kognitif. Ranah kognitif merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL 71 BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL Sekolah merupakan institusi yang bertanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Seperti: orang kaya membutuhkan orang miskin, orang miskin membutuhkan orang kaya, orang kuat membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pribadi yang memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi. Dengan percaya diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pribadi yang memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi. Dengan percaya diri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman ini semua orang dituntut untuk menjadi pribadi yang mempunyai kapasitas lebih dalam berbagai hal. Semua orang juga dituntut untuk menjadi pribadi yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Disiplin Shalat Fardlu terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. DI LAPAS AMBARAWA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. DI LAPAS AMBARAWA 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. DI LAPAS AMBARAWA TANGGAL 2 JUNI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr.

Lebih terperinci

MAKNA ISRO MI ROJ DAN HIKMAH SHOLAT

MAKNA ISRO MI ROJ DAN HIKMAH SHOLAT MAKNA ISRO MI ROJ DAN HIKMAH SHOLAT Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya sehingga hingga detik ini masih dipertemukan kembali

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Penelitian 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran beribadah siswa Perencanaan yang dilakukan guru Pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kesadaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm. 42. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm. 42. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya memiliki dua kedudukan dalam hidup yaitu sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Sebagai makhluk pribadi, manusia mempunyai beberapa tujuan,

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG TANGGAL 7 JUNI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN

Lebih terperinci

SPIRITUAL SUPPLEMENT

SPIRITUAL SUPPLEMENT SPIRITUAL SUPPLEMENT 1. Lelaki dari Langit Saya mendengar Rasulullah Saw., bersabda, Riya (pamer) sekalipun kecil merupakan syirik. Dan sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang takwa dan tidak dikenal,

Lebih terperinci

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH Kejayaan Umat Dalam Berhijrah Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH Muharram awal bulan hijriyah, adalah bulan kemenangan dan kejayaan. Di bulan ini Allah Swt. memenangkan Musa beserta Bani Israil atas Fir aun dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pribadi muslim wajib melaksanakan syari at Islam dalam kehidupan pribadinya sekalipun sendirian, di mana pun ia berada. Dalam lingkup kehidupan pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat merupakan salah satu ibadah yang diwujudkan dengan perbuatan-perbuatan yang disertai dengan ucapan-ucapan dan do a sebagai upaya untuk mendekatkan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mukjizat (bukti kebenaran atas kenabian muhammad) yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang tertulis di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran tersebut menjadi hal yang biasa mengingat pendidikan merupakan. untuk memajukan mutu dan kualitas pendidikan di negeri ini.

BAB I PENDAHULUAN. Peran tersebut menjadi hal yang biasa mengingat pendidikan merupakan. untuk memajukan mutu dan kualitas pendidikan di negeri ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai agen of change memiliki peran yang sangat strategis dalam menyiapkan generasi masa depan yang tangguh, kokoh dan kredibel. Peran tersebut

Lebih terperinci

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran dan fungsi ganda, pertama peran dan fungsinya sebagai instrumen penyiapan generasi bangsa yang berkualitas, kedua, peran serta fungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat fundamental bagi manusia karena dengan pendidikan manusia dapat maju dan berkembang supaya

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN FIKIH MTs, IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGANNYA. 1. Pengertian dan Ruang Lingkup fikih MTs.

BAB II. TINJAUAN FIKIH MTs, IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGANNYA. 1. Pengertian dan Ruang Lingkup fikih MTs. BAB II TINJAUAN FIKIH MTs, IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGANNYA A. Tinjauan Umum Fikih MTs. 1. Pengertian dan Ruang Lingkup fikih MTs. Mata pelajaran fikih dalam kurikulum MTs. adalah salah satu bagian mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011 Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW TANGGAL

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA * Hari ini kita telah melewati pertengahan Rajab Beberapa hari lagi kita bertemu dengan 27 Rajab, yang oleh sebagian besar muslim di Indonesia diyakini sebagai tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama ibarat pakaian menyamakan agama dengan pakaian tentu tidak selalu tepat meskipun keduanya memiliki kemiripan. Orang bisa melakukannya dengan mudah saja ketika

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembiasaan Shalat Berjama ah di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembiasaan Shalat Berjama ah di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung BAB V PEMBAHASAN A. Pembiasaan Shalat Berjama ah di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiasaan shalat berjama ah siswa di sekolah dalam kategori sedang, yakni dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cinta kepada-nya. Dengan pancaran hatinya, ia akan sanggup

BAB I PENDAHULUAN. dengan cinta kepada-nya. Dengan pancaran hatinya, ia akan sanggup 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Shalat merupakan media yang dapat menghubungkan seseorang dengan pencipta alam semesta ini. Jika seseorang menegakkan shalat secara benar sesuai dengan aturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul Kedudukan agama dalam kehidupan masyarakat maupun kehidupan pribadi sebagai makhluk Tuhan merupakan unsur yang terpenting, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, bukan hanya terjadi ketika seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, bukan hanya terjadi ketika seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Religius (religiosity) merupakan ekspresi spiritual seseorang yang berkaitan dengan sistem keyakinan, nilai, hukum yang berlaku. Religiusitas diwujudkan dalam

Lebih terperinci

Isra Mi'raj dan Makna Fundamental Shalat

Isra Mi'raj dan Makna Fundamental Shalat Isra Mi'raj dan Makna Fundamental Shalat Oleh: Muhammad Irfan Helmy "Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-nya pada malam hari dari masjid al-haram ke al-masjid al-aqsha yang telah Kami berkahi

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Memakmurkan Masjid. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Memakmurkan Masjid. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah Azza wa Jalla. Taqwa yang juga menjadi wujud syukur kita kepada Allah atas segala nikmat yang telah dianugerahkannya

Lebih terperinci

USIA MENJELANG REMAJA MERUPAKAN MASA TRANSISI YANG KRUSIAL

USIA MENJELANG REMAJA MERUPAKAN MASA TRANSISI YANG KRUSIAL USIA MENJELANG REMAJA MERUPAKAN MASA TRANSISI YANG KRUSIAL Oleh: Nunung NS Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab

Lebih terperinci

ISRA MI RAJ NABI SAW. DAN PEMBANGUNAN MORALITAS BANGSA

ISRA MI RAJ NABI SAW. DAN PEMBANGUNAN MORALITAS BANGSA ISRA MI RAJ NABI SAW. DAN PEMBANGUNAN MORALITAS BANGSA Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 12/05/2015 1 Pendahuluan Isra Mi raj terjadi setahun sebelum Nabi saw. hijrah ke Madinah. Nabi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Zakiyah Daradjat, pendidikan Islam ialah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh.

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW SMP NEGERI 14 DEPOK H / 2007 M

PROPOSAL KEGIATAN PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW SMP NEGERI 14 DEPOK H / 2007 M PROPOSAL KEGIATAN PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW SMP NEGERI 14 DEPOK - 1428 H / 2007 M I. Pendahuluan Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang penuh dengan rahmat dan hidayah (kebajikan). Didalamnya

Lebih terperinci

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mahasiswa termasuk dalam golongan remaja akhir yaitu berusia tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mahasiswa termasuk dalam golongan remaja akhir yaitu berusia tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan salah satu kelompok masyarakat yang rentan terhadap masalah kesehatan mental. Berdasarkan usia perkembangannya, mahasiswa termasuk dalam golongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam menjelaskan bahwa pada hakikatnya penciptaan jin dan manusia untuk menjadi pengabdi kepada pencipta-nya yaitu Allah swt. Dalam hal ini manusia harus senantiasa

Lebih terperinci

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD S.A.W 27 RAJAB 1433 H Dan PERLOMBAAN HAPALAN AYAT SUCI ALQURAN & TAHTIM ALQUR AN

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD S.A.W 27 RAJAB 1433 H Dan PERLOMBAAN HAPALAN AYAT SUCI ALQURAN & TAHTIM ALQUR AN PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD S.A.W 27 RAJAB 1433 H Dan PERLOMBAAN HAPALAN AYAT SUCI ALQURAN & TAHTIM ALQUR AN I. Pendahuluan Syukur Alhamdulillah kepada Allah S.W.T

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran Islam yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari

Lebih terperinci

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut; Kkeberkahan puasa yang bentuk konkretnya bisa kita saksikan di bulan Ramadhan. Saat bulan itu ada ibadah shalat Tarawih dan kecendenderungan umat untuk bersemangat menjalankan shalat berjamaah. Kebaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama Allah yang kepada Nabi Muhammad SAW, dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu sendiri didirikan atas lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah hal yang perlu diperhatikan lagi di negara ini. Pendidikan juga dibuat oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah ibadah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ma arif 7 Sunan Drajat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Ma arif 7 Sunan Drajat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian penulis yang berjudul Optimalisasi Fungsi Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Potensi Berorganisasi Siswa di MA Ma arif 7 Sunan Drajat, maka

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah shalat dalam membina kepribadian siswa di SMA merupakan program yang dirancang sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bab-bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bab-bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 152 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dituangkan pada bab-bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan umat manusia yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa adanya sebuah pendidikan, maka tidak mungkin suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mendirikan shalat merupakan suatu ibadah yang wajib dilakukan bagi seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada manusia tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran keikhlasan, kejujuran, keadilan,

Lebih terperinci

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Khutbah Pertama???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya: Lailatul Qadar Malam Lailatul Qadar ialah malam diturunkan Al-Qur an dan dirinci segala urusan manusia seperti rezeki, kematian, keberuntungan, hidup dan mati. Malam itu ada di setiap bulan Ramadhan. Allah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini dengan terjadinya perkembangan global disegala bidang kehidupan, selain dapat mengindikasikan kemajuan umat manusia di satu pihak, juga mengindikasikan

Lebih terperinci

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan Sudah seharian Kenthus merenung di depan beranda rumahnya. Tak tahu apa yang harus dilakukannya. Wajahnya tampak putus asa. Hatinya resah. Ia berfikir bahwa semua lingkungan di sekitarnya tidak ada yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2000), hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. 2000), hlm. 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk Tuhan yang berakal, manusia merupakan satu-satunya makhluk yang diciptakan oleh Allah swt, dengan segala kelebihan dibanding makhluk lain baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, banyak peristiwa-peristiwa menyimpang yang terjadi di kalangan pelajar, mulai dari tawuran, seks bebas, pembunuhan, sekelompok pemuda-pemuda yang berbuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi telah membawa kehidupan manusia menjadi semakin universal pada setiap asepek, baik budaya, adat istiadat maupun kehidupan beragama.sehingga masyarakat

Lebih terperinci

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 - Sebuah bulan yang didambakan kehadirannya oleh setiap muslim, yakni bulan Ramadan 1432 H, telah meninggalkan kita dan insya Allah kikta akan bertemu lagi 11 bulan yang akan datang jika Allah memberi kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- Nya.. Dalam menanamkan keyakinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanat dari Allah SWT yang harus dijaga dan dibina, hatinya yang suci adalah permata yang sangat mahal harganya. Pada dasarnya anak harus memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari semua segi pendidikan lainnya. Betapa pentingnya pendidikan agama itu bagi setiap warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat dalam rangka melahirkan manusia beriman dan bertaqwa kepada

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya. karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan menggunakan

BAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya. karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan menggunakan 105 BAB V PEMBAHASAN A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya Sebagaimana yang telah di konsepkan dalam penanaman pendidikan karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan

Lebih terperinci

HIKMAH RAMADHON (Dikutip dari Kuliah Subuh Ust.Ir.Al-Bahra,M.Kom di Masjid Nurul Hidyah, Citra Raya)

HIKMAH RAMADHON (Dikutip dari Kuliah Subuh Ust.Ir.Al-Bahra,M.Kom di Masjid Nurul Hidyah, Citra Raya) No.36/Th.2/ Ramadhon 1429H/September 2008 Jum at I HIKMAH RAMADHON (Dikutip dari Kuliah Subuh Ust.Ir.Al-Bahra,M.Kom di Masjid Nurul Hidyah, Citra Raya) $yγ ƒr' tƒ t Ï%!$# (#θãζtβ#u =ÏGä. ãνà6ø n=tæ ãπ$u

Lebih terperinci

HOME WORK ACTIVITY TAHUN PELAJARAN

HOME WORK ACTIVITY TAHUN PELAJARAN SMA AL FALAH KETINTANG Jl. Ketintang Madya No.81 smaalfalah-ketintang.sch.id HOME WORK ACTIVITY TAHUN PELAJARAN 2017-2018 Instrumen Melaksanakan Kebaikan Kepada Tetangga Atau Orang Lain www.smaalfalah-ketintang.sch.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Objek Persaingan dalam dunia perekonomian kini telah melanda berbagai penjuru dunia. Sebagian orang terjebak dalam egonya untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis merupakan negara yang kaya dibandingkan dengan negara yang lainnya, hal ini dapat dibuktikan

Lebih terperinci

أهلها هلندوس الشيخ مد صالح ملنجد

أهلها هلندوس الشيخ مد صالح ملنجد BARU MASUK ISLAM DAN TIDAK MAMPU MENAMPAKKAN KEISALAMANNYA, BAGAIMANA CARA SHALAT DIANTARA KELUARGANYA YANG HINDU? أسلمت حديثا ولا ستطيع إظهار إسلامها فكيف تص ب أهلها هلندوس ] إندوني - Indonesian [ Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN A. Analisis Pelaksanaan Program Pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan Alquran merupakan kitab

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan secara teoritis maupun hasil penelitian

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan secara teoritis maupun hasil penelitian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan secara teoritis maupun hasil penelitian empiris teantang usaha guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kedisiplinan ibadah pada siswa MAN Kunir

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang harus segera diselesaikan atau dicarikan solusinya oleh pemerintah terutama dinas pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. agama. Minat terhadap agama pada remaja tampak dari aktivitas mereka dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. agama. Minat terhadap agama pada remaja tampak dari aktivitas mereka dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu minat yang berkembang pada masa remaja adalah minat terhadap agama. Minat terhadap agama pada remaja tampak dari aktivitas mereka dalam membahas hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya.

Lebih terperinci

MENGHAYATI PERAN ISTRI

MENGHAYATI PERAN ISTRI MENGHAYATI PERAN ISTRI Perhiasan yang paling indah Bagi seorang abdi Allah Itulah ia wanita shalehah Ia menghiasi dunia.. --------------------------------------------------------------------- Ada yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam sehari semalam, kemudian diturunkan hingga lima kali shalat, tetapi ganjarannya menyamai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan-keinginan untuk tetap survive dalam meniti masa depan dan cita-cita.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan-keinginan untuk tetap survive dalam meniti masa depan dan cita-cita. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin besarnya arus globalisasi yang membawa suasana kehidupan semakin penuh dengan persaingan, sehingga semua disibukkan dengan keinginan-keinginan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG 77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. agama akan menjadi anak yang hidupnya tanpa norma-norma agama. akan menjadikan corak kepribadiannya di masa dewasa mendatang.

BAB V PEMBAHASAN. agama akan menjadi anak yang hidupnya tanpa norma-norma agama. akan menjadikan corak kepribadiannya di masa dewasa mendatang. BAB V PEMBAHASAN Pendidikan yang baik sesuai dengan nilai-nilai agama akan melahirkan anak yang baik dan agamis. Sebaliknya, anak tanpa pendidikan agama dan pembinaan agama akan menjadi anak yang hidupnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kegiatan amaliah dan diniah penting untuk diterapkan di sekolah sebagai wujud pembiasaan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam, terlebih untuk anak

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010

Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010 Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR'AN (MTQ) TINGKAT NASIONAL KE-XXIII TAHUN

Lebih terperinci

Dalam sejarah pemikiran Islam klasik, ada kontroversi qadarîyahjabarîyah

Dalam sejarah pemikiran Islam klasik, ada kontroversi qadarîyahjabarîyah Q QADARÎYAH-JABARÎYAH Dalam sejarah pemikiran Islam klasik, ada kontroversi qadarîyahjabarîyah yang dikaitkan dengan masalah takdir (taqdîr, sebagai istilah Ilmu Kalam) dan ikhtiar (ikhtiyâr). Dalam hal

Lebih terperinci

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Al Qur an merupakan petunjuk dari Allah Swt bagi makhluknya, jin dan manusia, yang harus diikuti sebagai pedoman dalam

Lebih terperinci

Bab 1 Keadaan Sepeninggal Ramadan

Bab 1 Keadaan Sepeninggal Ramadan Bab 1 Keadaan Sepeninggal Ramadan Langit, Bumi, dan Para Malaikat Menangis Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keistimewaan. Ia memang khusus diturunkan oleh Allah untuk hamba-hamba-nya yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah.

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah. BAB I PENDAHULUAN Dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern, kehadiran bimbingan konseling Islami telah menjadi wawasan baru dalam perkembangan keilmuan bimbingan dan konseling di sekolah ataupun di madrasah.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO 75 BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO Setelah dilakukan penelitian dan pengkajian adapun kandungan dalam novel Nak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama adalah unsur terpenting dalam pembangunan mental dan akhlak. Jika kita mempelajari pendidikan agama, maka akhlak merupakan sesuatu yang sangat

Lebih terperinci