LAPORAN KIMIA FISIK KI-3141

dokumen-dokumen yang mirip
Pengendapan Timbal Balik Sol Hidrofob

Percobaan H-1 dan H-2 Pengendapan Sol Hidrofob oleh Elektrolit dan Pengendapan Timbal Balik Sol Hidrofob

Buku Saku. Sistem Koloid. Nungki Shahna Ashari

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL

kimia KTSP & K-13 KOLOID K e l a s A. Sistem Dispersi dan Koloid Tujuan Pembelajaran

Menu Utama SK/KD SK/KD. Komponen utama minyak bumi INDIKATOR SIFAT LARUTAN KOLOID. Fraksi fraksi minyak bumi PENJERNIHAN AIR MINUM

18/06/2015. Dispersi KOLOID. Dhadhang Wahyu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Standar Kompetensi Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

KOMPETENSI DASAR PETA KONSEP

Jenis Nama Contoh. padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam. gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu

SISTEM KOLOID. Sulistyani, M.Si.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

BAB VII SISTEM KOLOID

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM

Sistem Koloid. A. Pengertian Sistem Koloid. Lampiran A.7

Kimia Koloid KIM 3 A. PENDAHULUAN B. JENIS-JENIS KOLOID KIMIA KOLOID. materi78.co.nr

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID

Jenis larutan : elektrolit dan non elektrolit

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Materi Koloid. No Larutan sejati Koloid Suspensi. Antara homogen dan. 5 Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN. Nama : Shinta Wijaya NRP : Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia

Pembersih Kaca PEMBERSIH KACA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIFAT-SIFAT KOLOID DAN KEGUNAANNYA

KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID. Prediksi Andre jika filtrasi dikenakan cahaya

Teknik Bioseparasi. Dina Wahyu. Genap/ March 2014

BAB PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kimia Koloid. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc. Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti

MODUL 5 KIMIA KOLOID

Download Soal dan Pembahasan Lainnya di: SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN..

Purwanti Widhy H, M.Pd

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen)

BAB 10 SISTEM KOLOID. Tujuan Pembelajaran

MODUL KIMIA sma XII MIPA SISTEM KOLOID. Yovita Emiliana Irmayanti

Koloid. Bab. Peta Konsep. Kompetensi Dasar OLOID 153. Kimiaia untukk SMA dan MA kelas XIII

LAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI DISPERSI KOLOIDAL DAN SIFAT-SIFATNYA. Di susun oleh: : Linus Seta Adi Nugraha No. Mahasiswa : 09.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I )

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

Campuran koloid, suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan komponen-komponen pembentuknya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KOLOID DAN PROSES PEMBUATANNYA : SMAN 16 SURABAYA MATA PELAJARAN : KIMIA. KELAS / SEMESTER : XI / 2 (dua)

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pengendapan. Sophi Damayanti

SEMESTER PROGRAM. School : Semester : 2 Academic Year :

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD

BAB I PENDAHULUAN. Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit

PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM (Aluminium Foil)

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang untuk memperoleh perubahan suatu tingkah laku yang baru

Laporan Praktikum KI3141 Kimia Fisik Percobaan G-3 Tegangan Permukaan Cairan Cara Cincin Du Nouy. : Gayatri Ayu Andari NIM :

A. PEMBUATAN SISTEM KOLOID B. DISPERSI KOLOID C. JENIS-JENIS KOLOID D. SIFAT-SIFAT KOLOID E. KOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFOB F

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menghadapi tuntutan masa depan yang penuh tantangan dan

GLOSARIUM. A : penyerapan pada permukaan. Aerosol : sistem koloid yang medium pendispersinya gas (8, B)

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN V DISPERSI KOLOID DAN SIFAT-SIFATNYA OLEH : NAMA : WD. INDAH WULAN H. H.

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

BAB.4 LAJU REAKSI. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi :

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

BAB 9 SISTEM KOLOID. Gambar 9.1 Sistem koloid Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan

BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk memecahkan masalah baik secara individu maupun kelompok. Oleh karena

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Uji Pengendapan dengan Variasi Konsentrasi Koagulan dan Variasi Konsentrasi Flokulan

Skala ph dan Penggunaan Indikator

Lampiran 9. Kisi-Kisi Soal Kimia SwC Kelas XI

Bab 9. Sistem Koloid. A. Penggolongan dan Sifat-Sifat Koloid B. Kestabilan Koloid C. Pembuatan Koloid

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

Lampiran 8. Dasar Pengembangan Kisi-Kisi Soal Kimia SwC Kelas XI

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA

mengajar yang bervariasi merupakan manifestasi dari kreativitas seorang guru agar siswa tidak jenuh atau bosan dalam menerima pelajaran.

Laporan Kimia Fisik KI-3141

BIOFISIK 2 (KOLOID, BUFFER, DAN TEKANAN OSMOTIK)

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jalan Bhayangkara No. 12 (0286) Wonosobo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menciptakan situasi yang kondusif dalam proses pembelajaran IPA

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, dan perubahan itu sendiri karena usaha yang disengaja.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat memberikan

FENOMENA LISTRIK PADA PERMUKAAN. 1. Lapis rangkap listrik 2. Potensial Zeta 3. Jenis potensial

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

Persiapan UN 2018 KIMIA

Bab XII TUJUAN PEMBELAJARAN. Koloid. Koloid 251. Demonstrasi efek Tyndall oleh koloid. Berkas cahaya yang melewati koloid akan terlihat nyata.

SURFACE TENSION ( Tegangan Permukaan )

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ORGANIK DAN FISIK FA2212

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

HASIL DAN PEMBAHASAN. s n. Pengujian Fitokimia Biji Kelor dan Biji. Kelor Berkulit

PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin tinggi dan peningkatan jumlah industri di Indonesia.

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI-2221

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri. Pengetahuan bukanlah suatu imitasi dari kenyataan (realitas). Von

Transkripsi:

LAPORAN KIMIA FISIK KI3141 Percobaan H1 PENGENDAPAN SOL HIDROFOB OLEH ELEKTROLIT Percobaan H2 PENGENDAPAN TIMBAL BALIK SOL HIDROFOB Nama : Nisrina Rizkia NIM : 10510002 Kelompok :1 Tanggal Percobaan : 05 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 11 Oktober 2012 Asisten Praktikum : Hapsari D. (10508094) LABORATORIUM KIMIA FISIK PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2012

PENGENDAPAN SOL HIDROFOB OLEH ELEKTROLIT I. Tujuan Percobaan Menentukan nilai pengendapan ionion bervalensi satu, dua dan tiga terhadap sol hidrofob tertentu. II. Teori Dasar Partkel dispersi koloid dalam medium polar memiliki muatan listrik. Permukaan bermuatan ini mempengaruhi distribusi ion terdekat dalam medium pendispersi. Akan timbul lapis rangkap listrik dan distribusi muatan yang baur di sekitarnya. Penambahan elektrolit ke dalam sol hidrofob akan menyebabkan penyempitan bagian luar dari rangkap listrik dan proses adsorpsi ke dalam lapisan stern. Muatan pada permukaan partikel ternetralisasi sebagian atau seluruhnya oleh ion yang teradsorpsi. Daerha tolakmenolak lapisan rangkap listrik terkurangi dan memungkinkan jarak antara partikel cukup merapat sehingga ada gaya tarikmenarik van der waals. Dalam hal ini akan terjadi flokulasi, partikel sol menggumpal kemudian mengendap. Nilai pengendapan adalah konsentrasi elektrolit minimum yang diperlukan untuk terjadinya flokulasi sol hidrofob dalam waktu tertentu. Adapun persamaan untuk konsentrasi flokulasi yaitu: Cflokulasi = 9.75B2 3k5T5 2/e2NA2Z6 Nilai pengendapan elektrolit bervalensi satu, dua, dan tiga terhaap sol hidrofob akan mempunyai perbandingan III.Data Pengamatan Truangan = 26.5 C : : atau 100 : 16 : 0.13

[sol besi] = 9.19 g/liter [sol negatif] = 3.3333 g/liter [MgSO4] = 0.05 M [Na3PO4] = 0.005 M [NaF] = 0.2 M [(Al)2(SO4)3] = 0.005 M a. Sol Postif V elektrolit V air NaF Al2(SO4)3 MgSO4 Na3PO4 (ml) 1 2 3 4 5 (ml) 4 3 2 1 0 Variasi Sol Positif i) iii) MgSO4 NaF ii) Al2(SO4)3 V elektrolit V air Endapan (ml) 3.2 3.4 3.6 3.8 (ml) 1.8 1.6 1.4 1.2 iv) Na3PO4

V elektrolit V air (ml) Endapan (ml) 3.2 3.4 3.6 3.8 1.8 1.6 1.4 1.2 b. Sol Negatif V elektrolit V air NaF Al2(SO4)3 MgSO4 Na3PO4 (ml) 1 2 3 4 5 (ml) 4 3 2 1 0 Variasi Sol Negatif Al2(SO4)3 V elektrolit V air (ml) Endapan (ml) 0.2 0.4 0.6 0.8 4.8 4.6 4.4 4.2 Pengamatan Sol Positif

Larutan setelah divariasikan Larutan Variasi MgSO4 Larutan Variasi Na3PO4 Larutan Variasi NaF Larutan variasi Al2(SO4)3 Pengamatan Sol Negatif

Gambar sol negatif keseluruhan Larutan NaF Larutan Al2(SO4)3 IV. Pengolahan Data Vtotal = Velektrolit Vair Vsol = 10 ml Larutan Na3PO4 Larutan MgSO4 Larutan variasi Al2(SO4)3

a. Sol Positif i) NaF Cp= ii) = Al2(SO4)3 Cp= iii) = = 0.0017 M MgSO4 Cp= iv) = 0.052 M = = 0.013 M = = 0.0017 M Na3PO4 Cp= b. Sol Negatif Al2(SO4)3 Cp= II. = = 0.0001 Pembahasan Dalam percobaan ini akan dilakukan pengamatan mengenai kestabilan sol hidrofob. Kestabilan sol hidrofob disebabkan oleh muatan sejenis dari partikelpartikel terdispersi, hingga terjadi tolak menolak antar partikel, dan adanya lapisan rangkap listrik pada antarmuka partikel terdispersi dengan medium pendispersinya. Gaya tolakmenolak antar partikel yang bermuatan sejenis mencegah partikelpartikel koloid bergabung dan mengendap. Apabila muatan listrik ini hilanga maka partikel koloid akan bergabung dan membentuk gumpalan, prosesnya disebut flokulasi dan gumpalannya disebut flok. Jika suatu elektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid, maka partikelpartikel koloid yang

bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation) dari elektrolit. Sementara itu, partikelpartikel koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion) dari elektrolit. Hal ini menyebabkan partikel partikel koloid tersebut dikelilingi oleh lapisan kedua yang memiliki muatan berlawanan dengan muatan lapisan pertama. Apabila jarak antara lapisan pertama dan kedua cukup dekat, maka muatan keduanya akan hilang sehingga terjadi koagulasi. Elektrolit yang digunakan dalam percobaan ini adalah elektrolit bervalensi satu, dua, dan tiga yaitu diantaranya NaF, MgSO4, Al2(SO4)3, dan Na3PO4. Perbandingan nilai pengendapan elektrolit bervalensi satu, dua, dan tiga adalah 100: 16: 0.13, sedangkan pada percobaan kali ini 0.052: 0.013 : 0.0017 atau 100: 25 : 3.3. Kesalahan yang terjadi dapat disebabkan oleh kesalahan dalam menentukan larutan yang memiliki endapan paling banyak. Hasil yang diperoleh kurang tepat karena dilihat hanya dari tingkat kejernihan larutan dan endapan terbanyak, serta pembuatan larutan yang divariasikan hanya sekali, jika dilakukan lebih detail mungkin akan mendapatkan hasil yang maksimal namun butuh waktu yang lebih lama. Campuran sol besi air elektrolit pada awalnya berwarna orange selurhnya, kemudian seiring bertambahnya waktu, perlahanlahan terjadi pengendapan sehingga bagian atas berupa larutan bening dan bagian bawah terdapat gumpalan yang mengendap akibat tertarik gravitasi. Pengendapan terbanyak ditentukan dengan melihat warna larutan yang paling bening. Penentuan dengan cara ini sangat subyektif sehingga diperoleh hasil yang kurang tepat. Pada sol negatif (sol arsen sulfida) endapan hanya dihasilkan dengan larutan elektrolit Al2(SO4)3 hal tersebut dikarenakan Al2(SO4)3 adalah elektrolit bervalensi tiga sehingga banyak muatan yang dapat mengelilingi permukaan sol sehingga mengganggu kestabilan dan akhirnya terbentuk endapan. Hal tersebut membuktikan bahwa sol negatif memiliki kestabilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sol positif.

III. Kesimpulan Nilai pengendapan elektrolit untuk sol positif Besi (III) Oksida adalah: NaF = 0.052 M Al2(SO4)3= 0.0017 M MgSO4 = 0.013 M Na3PO4= 0.0017 M Nilai pengendapan elektrolit untuk sol negatif Arsen (III) Oksida adalah: Al2(SO4)3 = 0.0001 M IV. Daftar Pustaka D.J Shaw, Introduction Colloid and Surface Chemistry, edisi ke2, 1970, hal 167176 FindlayKitchener, Practical Physical Chemistry, edisi ke8, hal 314

V. Lampiran 1. Sebutkan caracara umum membuat sol! 2. Apa arti dan gunanya dialisis? 3. Bagaimana cara menentukan tanda muatan sol? 4. Bagaimana bunyi hokum HardySchulze? Faktorfaktor apa yang mempengaruhi nilai pengendapan suatu sol? 5. Apa yang dimaksud dengan koloid pelindung? Berikan contohnya! 6. Jelaskan proses apa yang terjadi pada penjernihan air dengan menggunakan tawas! Jawab: 1. Dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu a. Kondensasi : Reaksi Redoks, Dekomposisi Rangkap, Hidrolisis, dan Pergantian Pelarut b. Mekanik : Peptisasi dan loncatan bunga listrik 2. Dialisis merupakan proses pemurnian koloid dengan membersihkan atau menghilangkan ionion pengganggu menggunakan suatu kantong yang terbuat dari selaput semipermiabel. Caranya, sistem koloid dimasukkan ke dalam kantong semipermeabel, dan diletakkan dalam air. Selaput semipermeabel ini hanya dapat dilalui oleh ionion, sedang partikel koloid tidak dapat melaluinya, dengan demikian akan diperoleh koloid yang murni. Ionion yang keluar melalui selaput semipermeabel ini kemudian larut dalam air. Dalam proses dialisis hilangnya ionion dari sistem koloid dapat dipercepat dengan menggunakan air yang mengalir.dialysis bertujuan untuk memurnikan.

Muatan suatu sol dapat diketahui dengan metode elektroforesis, koloid bermuatan 3. negatif akan bergerak ke anode (elektrode positif) sedang koloid bermuatan positif akan bergerak ke katode (elektrode negatif). 4. Hukum HardySchulze berbunyi : faktorfaktor yangmempengaruhi nilai pengendapan suatu sol antara lain lapisan rangkap listrik diantara permukaan partikel dan medium pendispersinya, afinitas partikelpartikel terdispersi. 5. Koloid yang bersifat melindungi koloid lain supaya tidak mengalami koagulasi. Koloid semacam ini disebut koloid pelindung. Koloid pelindung ini membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid yang lain sehingga melindungi muatan koloid tersebut. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi mengelompok. Contoh pemanfaatan koloid pelindung adalah sebagai berikut: Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan Kristal besar atau gula Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung. Zatzat pengemulsi seperti sabun dan detergen juga tergolong koloid pelindung. 6. Proses yang terjadi pada penjernihan air menggunakan tawas adalah koagulasi dan flokulasi. Koagulasi adalah penambahan koagulan yang menjadikan partikel tidak stabil dan membentuk flok. Sedangkan flokulasi adalah penggabungan flok menjadi ukuran yang lebih besar.

PENGENDAPAN TIMBAL BALIK SOL HIDROFOB I. Tujuan Percobaan Menentukan konsentrasi relatif dua sol hidrofob yang berlawanan muatan pada saat terjadi pengendapan timbal balik sempurna II. Teori Dasar Kestabilan sol hidrofob disebabkan karena adanya lapisan rangkap listrik di antara permukaan partikel dan medium pendispersinya. Permukaan partikel terdispersi mengadsorpsi ionion tertentu sehingga partikel tersebut memperoleh muatan listrik tertentu. Partikelpartikel koloid akan bermuatan sejenis maka satu sama lain saling tolakmanolak dan ionion di sekitarnya terdistribusi membnetuk lapisan rangkap listrik menyesuaikan diri dengan muatan pada permukaan partikel tersebut. Jadi adanya sedikit elektrolit dapat menstabilkan sol. Sol hidrofob dapat diendapkan dengan menambahkan elketrolit. Antaraksi yang terjadi antara partikel sol dengan ion yang berlawanan muatan akan mengakibatkan penetralan muatan partikel, menghilangkna kestabilan sol tersebut karena hilangnya gaya tolakmenolak antar partikel dan sol tersebut akan mengalami flokulasi akhirnya partikelpartikel sol akan mengendap. Efek yang sama akan dialami apabila ke dalam suatu sol ditambahkan sol lain yang berlawanan jenis.

III.Data Pengamatan Truangan = 26.5 C Mr Besi (III) Oksida = 159.7 g/mol Mr Arsen (III) Sulfida = 246.04 g/mol [sol besi] = 9.19 g/liter / Mr = 9.19/159.7 = 0.057545398 M [sol negatif] = 3.3333 g/liter/ Mr = 3.3333/264.04 = 0.012624224 M No tabung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 V sol (ml) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 V sol (ml) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Endapan Setelah divariasikan No tabung 1 2 3 4 5 6 7 8 V sol (ml) 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 V sol (ml) 9.8 9.6 9.4 9.2 9.0 8.8 8.6 8.4 Endapan

9 1.8 8.2 IV. Pengolahan Data [C] = = [C] = = Konsentrasi Relatif = V. = 0.004603632 M = 0.011614286 M = = 0.396376663 M Pembahasan Muatan koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid. Sol posotif mengadsorpsi kation dari medium pendispersinya, sedangkan sol positif mengadsorpsi anion dari medium pendispersinya. Partikelpartikel koloid yang bermuatan sejenis akan tolakmenolak dan ionion di sekitarnya akan terdistribusi membentuk lapisan rangkap listrik menyesuaikan diri dengan muatan pada permukaan partikel tersebut.

Kestabilan sol hidrofob disebabkan karen adanya lapisan rangkap listrik di anatara permukaan partikel dan medium pendispersinya. Pemukaan partikel terdispersi mengadsorpsi ionion tertentu sehingga partikel akan bermuatan. Partikelpartikel koloid akan bermuatan sejenis maka akan tolakmenolak. Hal tersebutlah yang diakibatkan dengan penambahan elektrolit, hal yang sama juga akan dilihat jika penambahan sol hidrofob yang berlawanan muatan dilakukan, penambahan dalam jumlah yang sedikit mungkin dapat menstabilkan sol, namu pada penambahan jumlah tertentu akan membuat sol terflokulasi karena akan terjadi penetralan muatan partikel. Dalam percobaan kali ini yang semulanya hanya terdapat sol pisitif (Besi (III) oksida) kemudian ditambahkan dengan sol negatif (Arsen (III) oksida), maka interaksinya akan menyebabkan penetralan muatan partikel, menghilangkan kestabilan sol tersebut karena hilangnya gaya tolakmenolak antar partikel dan sol tersebut akhirnya terflokulasi, partikelpartikel sol akan mengendap. Dalam hal ini akan terjadi bila kedua sol dicampurkan dengan perbandingan tertentu. Pada awalnya didapatkan volume sol positif 1 ml dan volume sol negatif 9 ml di mana terjadi endapan, setelah dilakukan variasi terhadap keduanya maka didapatkan volume sol positif 0.8 ml dan volume sol negatif 9.2 ml di mana terbentuk endapan paling banyak. Dari hasil percobaan diperoleh konsentrasi relatif di mana terjadi pengendapan secara sempurna yaitu 0.396376663 M. VI. Kesimpulan Konsentrasi relatif kedua sel hidrofob adalah 0.396376663 M VII. Daftar Pustaka G.f.Levvet, Findlay s Practical Physical Chemistry 9nd ed, hal. 402403

S.Glasstone, Textbook of Chemistry, 2nd ed, 1946, hal.12431245