BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan untuk melihat pengaruh, melainkan ingin melihat terdapat atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel satu dengan yang lain, maka tidak terdapat variable bebas dan terikat. Adapun variabel dilabeli dengan variabel X dan variabel Y. Berikut adalah variabel X dan Y dalam penelitian ini : 1. Variabel X : kecerdasan emosional. 2. Variabel Y : kepuasan kerja. 3.1.2 Definisi Operasional Kecerdasan Emosional Definisi operasional dari kecerdasan emosi adalah kemampuan individu dalam mengenali, memahami perasaan dirinya dan orang lain, mengendalikan perasaanya sendiri, menjalin hubungan serta memotivasi diri sendiri untuk memandu pikiran agar dapat mengatasi masalah dan menjadi lebih baik. Untuk pengukuran tingkat kecerdasan emosi dalam penelitian ini diungkap dengan menggunakan skala kecerdasan emosi yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Goleman (2001), yaitu kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi, mengenali emosi orang lain, dan kemampuan sosial. 3.1.3 Definisi Operasional Kepuasan Kerja Definisi operasional dari kepuasan kerja merupakan suatu sikap diri karyawan yang positif terhadap pekerjaan dan faktor-faktor yang 20
21 mempengaruhi, seperti situasi kerja, hubungan sosial, keseluruhan organisasi, pengalaman individu dan sebagainya. Untuk pengukuran tingkat kepuasan kerja pada penelitian ini diungkap dengan menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang disusun berdasarkan adaptasi dan modifikasi Mardhaatillah (2010) berdasarkan Job Satisfaction Survey (JSS) yang disusun oleh Spector (1997). 3.1.4 Hipotesis H 1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kepuasan kerja pada buruh di PT. INKOSINDO SUKSES. H 0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kepuasan kerja pada buruh di PT. INKOSINDO SUKSES. 3.2 Subjek Penelitian dan Teknik Sampling 3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah buruh yang telah bekerja minimal selama 1 tahun atau bukan dalam masa training. Buruh yang dimaksud adalah yang berkarir secara formal pada rentang usia dewasa muda yaitu 18-40 tahun yang merupakan masa produktif dan 41-60 tahun atau masa dewasa madya. Menurut Hurlock (dalam Djamaludin, 2012) tahapan usia dewasa terbagi menjadi tiga yaitu dewasa muda (18-40 tahun), dewasa madya (41-60 tahun), dan dewasa lanjut (>60 tahun). Individu dewasa madya mampu menampilkan kualitas performa kerja yang lebih baik dari masa sebelumnya sehingga kepuasan kerja yang dirasakan juga mencapai puncaknya (Boyd & Bee, 2006). 3.2.2 Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel menurut Sugiyono (2011) terdiri dari dua jenis yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Probability sampling merupakan teknik dimana seluruh anggota populasi mendapat
22 peluang untuk menjadi sampel. Sedangkan non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar. Teknik non-probability sampling terbagi menjadi tiga macam yaitu purposive sampling, accidental sampling, dan quota sampling. Metode pengambilan sample yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu memilih sekelompok subjek berdasarkan ciri dan sifat yang sudah diketahui sebelumnya. 3.3 Desain Penelitian Tipe penelitian yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana dalam penelitian kuantitatif data yang diperoleh berupa angka yang kemudian akan dianalisis secara statistik (Seniati, Yualianto & Setiadi, 2005). Sementara itu, dari dua jenis penelitian kuantitatif yang ada, yaitu penelitian eksperimental dan penelitian non-eksperimental, penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental, karena tidak dilakukannya manipulasi pada variabel. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemungkinan hubungan antara dua variabel atau lebih dalam sebuah fenomena (Seniati, Yulianto & Setiadi, 2005). Peneliti menggunakan skala likert pada alat ukur kecerdasan emosional dan kepuasan kerja. Menurut Djaali dan Muljono (2007), skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Skala likert yang digunakan sebagai panduan untuk mengisi alat ukur dibuat dengan membagi pernyataan tersebut kedalam dua jenis sifat item yaitu item positif (favourable) dan item negatif (unfavourable). Skala alat ukur memiliki rentang jawaban dari Sangat Tidak Setuju (STS) sampai Sangat Setuju (SS). 3.4 Alat Ukur Penelitian Alat ukur penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana peneliti menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti mengenai kecerdasan
23 emosional dan akan dikorelasikan dengan alat ukur kepuasan kerja yang merupakan hasil adaptasi dari Mardhaatillah (2010) berdasarkan Job Satisfaction Survey (JSS) yang disusun oleh Spector (1997) untuk menghimpun data penelitian. 3.4.1 Alat Ukur Kecerdasan Emosional Dalam penelitian ini peneltiti menggunakan teori Goleman (2001) sebagai landasan alat ukur, lima aspek yang digunakan untuk mengukur kecerdasan emosi, antara lain : 1) mengenali emosi diri, 2) mengelola emosi diri, 3) motivasi, 4) mengenali emosi orang lain, 5) kemampuan sosial. Penulis menggunakan teori tersebut sebagai acuan pembuatan item kuesioner untuk pengukuran kecerdasan emosional karena teori tersebut paling baru dan dianggap memiliki cakupan yang lebih lengkap untuk dapat mengukur aspekaspek yang diinginkan. Skala alat ukur terdiri dari 5 rentang jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Netral (N), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Dalam menyusun item kuesioner terlebih dahulu penulis membuat kerangka item atau blueprint. Berikut adalah blueprint dari alat ukur kecerdasan emosional: Tabel 3. 1 Blueprint kuesioner kecerdasan emosional Dimensi Definisi Operasional Nomor Contoh Item Mengenali emosi diri Mengelola emosi diri Kemampuan untuk mencermati dan mengenali perasaan kita yang sesungguhnya Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri 1, 2, 3, 4r, 5r, 6, 7, 8r 9, 10, 11r, 12, 13r, 14r, 15, 16r, 17r, 18, 19 Saya selalu dapat mengetahui apa yang saya rasakan Saya tidak mengalami kesulitan dalam megendalikan perasaan
24 Dimensi Definisi Operasional Nomor Contoh Item Motivasi Kemampuan memotivasi diri untuk terus berusaha dalam mencapai tujuan, meningkatkan inisiatif diri dalam berkembang, lebih produktif, serta gigih dalam menghadapi rintangan dan frustasi. 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26r, 27r, 28, 29 Saya mampu memotivasi diri agar lebih baik Memahami emosi orang lain Kemampuan sosial Kemampuan merasakan perasaan orang lain, mampu menerima pandangan orang lain, mengelola hubungan dan menyelaraskan perasaan dengan beragam orang. Memiliki kemampuan menangani emosi, menjalin hubungan, membaca situasi sosial, berinteraksi dengan lancar, kemampuan memimpin, bernegosiasi, dan menyelesaikan masalah demi kerjasama. 30, 31r, 32r, 33, 34, 35, 36r, 37r 38, 39, 40, 41, 42, 43r, 44r, 45r, 46, 47r Saya tidak mudah mengenali perasaan orang lain saat mereka dalam masalah Saya dapat berinteraksi dengan baik dan lancar 3.4.2 Alat Ukur Kepuasan Kerja Alat ukur kepuasan kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil adaptasi dan modifikasi dari Mardhaatillah (2010) berdasarkan Job Satisfaction Survey (JSS) yang disusun oleh Spector (1997). Instrumen ini diadaptasi dengan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Adapun jumlah item dalam instrumen ini adalah 36 item, yang terdiri dari 9 aspek, yaitu : 1) gaji, 2) promosi, 3) atasan, 4) tunjangan, 5) imbalan non-finansial, 6) kondisi operasional, 7) rekan kerja, 8) sifat/jenis pekerjaan, 9) komunikasi. Skala alat ukur terdiri dari 6 rentang jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Agak Sesuai (AS), Agak Tidak Sesuai (ATS), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Berikut ini adalah tabel blueprint kuesioner kepuasan kerja :
25 Tabel 3. 2 blueprint kuesioner kepuasan kerja Dimensi Definisi Operasinal Nomor Contoh Item Gaji Promosi puas terhadap gaji yang diberikan oleh perusahaan. puas terhadap kesempatan untuk mendapatkan promosi di perusahaan tempat dia bekerja. 1, 10r, 19r, 28 2, 11, 20, 33 Sebagai seorang buruh, saya mersa mendapatkan gaji sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan. Saya puas dengan kebijakan perusahaan dalam pengembangan karir karyawan. Atasan Tunjangan Imbalan nonfinansial Kondisi operasional Rekan kerja Sifat/jenis pekerjaan Komunikasi puas terhadap atasan di perusahaan tempat dia bekerja. puas dengan tunjangan yang diberikan oleh perusahaan. puas terhadap imbalan nonfinansial yang diberikan karena performa baik yang ditunjukan oleh individu dalam bekerja. puas terhadap peraturanperaturan dan prosedurprosedur yang berlaku di perusahaan tempat dia bekerja. puas terhadap rekan kerja di perusahaan tempat dia bekerja. puas terhadap sifat/jenis pekerjaan yang ia lakukan. puas dengan komunikasi yang terjalin dalam organisasi. 3, 12r, 21r, 30 4r, 13, 22, 29r 5, 14r, 23r, 32r 6r, 15, 24r, 31 7, 16r, 25, 34r 8r, 17, 27, 35 9, 18r, 26r, 36r Saya puas dengan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin saya. Saya merasa tidak puas dengan tunjangan yang diberikan oleh perusahaan. Saya merasa bahwa tugas yang saya kerjakan dihargai Banyak peraturan dan prosedur kerja yang menghambat saya dalam bekerja. Saya menikmati dan menyukai bekerja dengan rekan kerja saya yang lain. Saya terkadang merasa bahwa pekerjaan saya sebagai buruh tidak bermakna. Selama ini, komunikasi kerja di lingkungan kerja saya berjalan dengan lancar.
26 3.5 Metode Pengolahan Data Teknik pengolahan data akan dilakukan dengan mengkorelasikan hasil kuesioner kecerdasan emosional dengan kepuasan kerja menghitung hasil datadata yang telah diperoleh dari responden dan untuk semua analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan alat bantu berupa Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Selanjutnya penulis melakukan pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan program aplikasi statistik SPSS 20.0 untuk menguji validitas dan reliabilitas dari alat ukur dan memperbaiki butir-butir sehingga dapat digunakan dalam pengambilan data. 3.6 Validitas dan Reliabilitas Pada penelitian ini peneliti melakukan uji validitas untuk memastikan apakah alat ukur yang digunakan mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan adalah content validity sama face validity dengan melakukan pilot study, yaitu uji coba alat tes dengan melakukan tes dengan skala kecil untuk menguji realibilitas dan validitas item yang akan digunakan pada penelitian. Dalam pilot study peneliti mengambil sampel sebanyak 40 karyawan/buruh PT. INKOSINSO SUKSES. 3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Sebelum menyebar kuesioner untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti melakukan pilot study guna menghasilkan alat ukur yang valid dan reliabel. Untuk pilot study peneliti mengambil sampel sebanyak 40 buruh PT. INKOSINSO SUKSES. Pada uji validitas, peneliti akan mengeliminasi item yang tidak valid, yaitu item yang berada dalam tabel Corrected Item-Total Correlation yang memiliki nilai dibawah 0.25. Sedangkan untuk uji reliabilitas, peneliti mengacu pada angka koefisien Cronbach s Alpha. Alat ukur akan dinyatakan reliabel jika koefisien Cronbach s Alpha 0.6 sampai dengan mendekati 1. Berikut adalah hasil tes reliabilitas item kecerdasan emosional dan kepuasan kerja dalam pilot study :
27 Tabel 3. 3 Hasil reliabilitas kuesioner kecerdasan emosional dalam pilot study Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.609 47 Tabel 3. 4 Hasil reliabilitas kuesioner kecerdasan emosional setelah eliminasi item Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.761 15 Tes kuesioner kecerdasan emosional terdiri dari 47 item dimana diantaranya terdapat item favorable dan unfavorable. Setelah tes diberikan kepada 40 buruh PT. INKOSINDO SUKSES, data dari tes tersebut diinput lalu diolah menggunakan SPSS 20.0. Setelah diolah cornbach s alpha yang didapat adalah 0.609. Lalu setelah eliminasi item yang tidak valid sebanyak 32 item, maka reliabilitas yang didapat adalah 0.761. Tabel 3. 5 Hasil reliabilitas kuesioner kepuasan kerja dalam pilot study Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.822 36 Tabel 3. 6 Hasil reliabilitas kuesioner kepuasan kerja setelah eliminasi item Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.853 21
28 Tes kuesioner kepuasan kerja terdiri dari 36 item dimana diantaranya terdapat item favorable dan unfavorable. Setelah tes diberikan kepada 40 karyawan/buruh PT. INKOSINDO SUKSES, data dari tes tersebut diinput lalu diolah menggunakan SPSS 20.0. Setelah diolah cornbach s alpha yang didapat adalah 0.822. Lalu setelah dilakukan eliminasi item yang tidak valid sebanyak 15 item, maka reliabilitas yang didapatkn menjadi 0.853. Setelah melakukan pilot study, maka terdapat item-item yang harus dieliminasi karena tidak valid, berikut adalah item-item yang tidak valid dalam kuesioner kecerdasan emosional dan kepuasan kerja : Tabel 3. 7 Daftar item yang valid dalam kuesioner kecerdasan emosional Dimensi Nomor Mengenali emosi diri 3, 4, 6 Mengelola emosi diri 10, 11, 13, 15, 16, 19 Motivasi 20, 23 Memahami emosi orang lain 35 Kemampuan sosial 38, 40, 44 Tabel 3. 8 Daftar item yang valid dalam kueseioner kepuasan kerja Dimensi Nomor Gaji 1, 19, 28 Promosi 2, 20, 33 Atasan 21 Tunjangan 4, 22, 29 Imbalan non-finansial 5, 23, 32
29 Dimensi Nomor Kondisi operasional 15, 24, 31 Rekan kerja 34 Sifat/jenis pekerjaan 27, 35 Komunikasi 18, 36 3.7 Prosedur 3.7.1 Persiapan Penelitian Dalam tahap persiapan penelitian, peneliti melakukan beberapa langkah sebagai berikut : 1. Melakukan studi literatur mengenai kecerdasan emosional, kepuasan kerja, dan demo buruh. 2. Melakukan proses translasi, adaptasi, dan expert judgement alat ukur kecerdasan emosional dan kepuasan kerja. 3. Mencari dan menentukan tempat pengambilan sample penelitian, yaitu wilayah industri/pabrik. 4. Mengajukan perizinan pelaksanaan penelitian ke beberapa pabrik. 5. Memperbanyak kuesioner penelitian dan mempersiapkan reward bagi partisipan. 3.7.2 Pelaksanaan Penelitian Prosedur pengambilan data untuk penelitian yang sebenarnya berlangsung dilapangan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pada tanggal 30 Desember 2013 sampai dengan 17 Januari 2014 peneliti melakukan pengambilan data dengan subjek yang memiliki kriteria yang diinginkan oleh peneliti yang berada di PT. INKOSINDO SUKSES.
30 2. Selama rentang waktu pengambilan data, peneliti menyebar kuesioner sebanyak 60 buah. 3. Kemudian, kuesioner yang didapat oleh peneliti selanjutnya diinput dan diolah dengan bantuan program SPSS versi 20.0.