PENDUGAAN NlLAl DAN SEBARAN TARGETSTRENGTH IKAN PELAGIS Dl SELAT MAKASSAR PADA BULAN OKTOBER Oleh FERl SUSANDI C

dokumen-dokumen yang mirip
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Kapal Survei dan Instrumen Penelitian

3. METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : PAHMI PARHANI C SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Oleh : HARDHANI EKO SAPUTRO C SKRIPSI

0643 DISTRIBUSI NILAI TARGETSTRENGTH DAN DENSITAS I ON PELAGIS DENGAN SISTEM AKUSTIK BIM TERBAGI D1 LAUT TIMOR PADA BULAN DESEMBER 2003

3 METODE PENELITIAN. Gambar 8 Peta lokasi penelitian.

INTERPRETASI SEB NILAI TARGET STRENGTH (TS) DAN DENSITAS DEmRSAL DENGAN BlETODE AIE)ROAKUSTIK DI TELUK PELABUWAN RATU

3 METODOLOGI PENELITIAN

terdistribusi pada seluruh strata kedalaman, bahkan umumnya terdapat dalam frekuensi yang ringgi. Secara horisontal, nilai target strength pada

PEMAlUIAN DUAL FREKUENSI DALAM PENDUGAAN DISTRIBUSI IKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIDROAKUSTIK (FURUNO FQ 80) DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN.

KARAKTERISTIK MASSA AIR ARLINDO DI PINTASAN TIMOR PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR

KERAGAMAN SUHU DAN KECEPATAN ARUS DI SELAT MAKASSAR PERIODE JULI 2005 JUNI 2006 (Mooring INSTANT)

3. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada koordinat 5º - 8 º LS dan 133 º º BT

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN KARAKTERISTIK AKUSTIK SUMBER DAYA PERIKANAN DI LAGUNA GUGUSAN PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU

AKUSTIK REMOTE SENSING/PENGINDERAAN JAUH

2. KONDISI OSEANOGRAFI LAUT CINA SELATAN PERAIRAN INDONESIA

PERBEDAAN KETEBALAN INTEGRASI DASAR PERAIRAN DENGAN INSTRUMEN HIDROAKUSTIK SIMRAD EY-60 DI PERAIRAN KEPULAUAN PARI

Gambar 8. Lokasi penelitian

HUBUNGAN TOPOGRAFI DASAR PERAIRAN DENGAN SEBARAN IKAN DI SELAT MALAKA

ME FEnR OF ME LORD IS ME BECIHtlIHG Of WLEDGE : BUT FOOLS DESPISE WISDGii N(D IHSIRUCTIM1.

DINAMIKA MASSA AIR DI PERAIRAN TROPIS PASIFIK BAGIAN BARAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERUBAHAN MUSIM DAN EL NINO SOUTHERN OSCILLATION

3. METODE PENELITIAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. Sedimen adalah kerak bumi (regolith) yang ditransportasikan melalui proses

Gambar 1. Diagram TS

Oleh: IRA RACHMASARI C

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perairan Laut Arafura di lokasi penelitian termasuk ke dalam kategori

HASIL DAN PEMBAHASAN

VARIABILITAS SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN BARAT SUMATERA DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANGIN MUSON DAN IODM (INDIAN OCEAN DIPOLE MODE)

Citra akustik Ikan Uji. Matriks Data Akustik. Hitungan Deskriptor. 15 Desk. teridentifikasi. 8 Desk. utama. Rancangan awal JSTPB JSTPB1

Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu Laut Cina Selatan yang berada. pada posisi antara 104'00' ' BT dan 03'00'-03'00'

DETEKSI SEBARAN IKAN PADA KOLOM PERAIRAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIDROAKUSTIK INTEGRASI KUMULATIF DI KECAMATAN SUMUR, PANDEGLANG BANTEN

DISTRIBUSI, DENSITAS IKAN DAN KONDISI FISIK OSEANOGRAFI DI SELAT MALAKA

3. DISTRIBUSI IKAN DI LAUT CINA SELATAN

METODE PENELITIAN. Tabel 2 Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. No. Alat dan Bahan Type/Sumber Kegunaan.

PENENTUAN SEBARAN Sa (Backscattering Area) DI LAUT FLORES BERDASARKAN METODE PROGRESSIVE THRESHOLD

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4. BAHAN DAN METODA. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI FISIK DAN DISTRIBUSI IKAN DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN DAN SELAT MALAKA PADA MUSIM TIMUR

Oleh : MUHAMMAD ALI MUSTOFA C SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Lintuk Melnperoleh Ge!ar Sajanz pada Fakultas Perikanan dan Illnu Kelaulan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SWIMMING LAYERS DAN SEBARAN DENSITAS IKAN PELAGIS KECIL DI SELAT MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN HIDROAKUSTIK DONWILL PANGGABEAN

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian

PENDUGAAN KELIMPAHAN DAN SEBARAN IKAN DEMERSAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE AKUSTIK DI PERAIRAN BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Bujur Timur ( BT) Gambar 5. Posisi lokasi pengamatan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

0?h PERBANDINGAN NILAI DAN SEBARAN KEPADATAN AKUSTIK IKAN DI PERAIRAN LAUT DALAM PARANGTRITIS DAN PACITAN PADA BULAN DESEMBER 2003

DISTRIBUSI SPASIAL KEPADATAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN ENGGANO

Scientific Echosounders

PENENTUAN PERBEDAAN ANTARA IKAN DENGAN MEGAPLANKTON MELALUI ANALISIS BEDA MEAN VOLUME BACKSCATTERING STRENGTH ( MVBS) Oleh: Fahad C

4. HASIL PEMBAHASAN. Sta Latitude Longitude Spesies Keterangan

MIGRASI HARIAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) SECARA VERTIKAL DENGAN PENDEKATAN AKUSTIK

HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai SUHU DAN SALINITAS. Oleh. Nama : NIM :

ANALISIS STRUKTUR LAPISAN TERMOKLIN Dl PERAIRAM LEPAS PANTAl SELATAN JAWA- SUMBAWA DAN HUBUNGANNYA DENGAN SEBARAN ZAT HARA

ANALISIS STRUKTUR LAPISAN TERMOKLIN Dl PERAIRAM LEPAS PANTAl SELATAN JAWA- SUMBAWA DAN HUBUNGANNYA DENGAN SEBARAN ZAT HARA

III METODE PENELITIAN

PENDUGAAM SEBARAN DAN KEPADATAN RELATIF GEROMBOLAN IKAN PELAGIK Dl PERAIRAN BARAT SUMATERA PADA MUSlM TlMUR. Oleh. YUDl WAHYUDI C 23.

3. METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI DATA INDERAAN MULTI SPEKTRAL UNTUK ESTIMASI KONDISI PERAIRAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DI SELATAN JAWA BARAT

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dl PERAIRAN SELATAN JAWA - SUMBAWA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. hidroakustik merupakan data hasil estimasi echo counting dan echo integration

HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Arus Tiap Lapisan Kedalaman di Selat Makassar Fluktuasi Arus dalam Ranah Waktu di Lokasi Mooring Stasiun 1

PEMANFAATAN TEKNOLOGI HIDROAKUSTIK DALAM PENGKAJIAN TINGKAB LAKU IKAN DI BAWAH CAHAYA LAMPU BAGAN APUNG DI PELABUHAN RATU.

POLA DISTRIBUSI SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

4. HUBUNGAN ANTARA DISTRIBUSI KEPADATAN IKAN DAN PARAMETER OSEANOGRAFI

PENDAHULUAN Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN TIPE DASAR PERAIRAN DENGAN DISTRIBUSI IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN PANGKAJENE SULAWESI SELATAN 2011

PENDAHULUAN Latar Belakang

Konsentrasi oksigen terlmut di pe~mukaan berkisar antara ( ) mvl, nilai yang terendah terdapat pada transek A ke arah pantai.

2. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar Laut Arafura merupakan paparan yang sangat luas. Menurut Nontji

Oleh : NIA SALMA PRlYANTl. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan C 31.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK MASSA AIR PADA BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER DI PERAIRAN TELUK SENUNU NUSA TENGGARA BARAT

ANALISIS SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN LAUT JAWA PADA MUSIM TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN DATA DIGITAL SATELIT NOAA 16 -AVHRR

BAB III METODOLOGI. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian di Samudera Hindia bagian Timur

DI PERAIRAN SELAT BALI

5. ESTIMASI STOK SUMBERDAYA IKAN BERDASARKAN METODE HIDROAKUSTIK

3. METODE PENELITIAN

DI PERAIRAN SELAT BALI

Oleh Satria Yudha Asmara Perdana Pembimbing Eko Minarto, M.Si Drs. Helfinalis M.Sc

DIRECTORY PERALATAN PENELITIAN LAUT DALAM PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BIDANG SARANA PENELITIAN

APLIKASI METODE HIDROAKUSTIK DALAM PENENTUAN ARAH DAN KECEPATAN RENANG IKAN DI PERAIRAN LAUT ARAFURA PADA BULAN OKTOBER - NOVEMBER 2003

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sedimen dasar laut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Mei

berada di sisi pantai dan massa air hangat berada di lepas pantai. Dari citra yang diperoleh terlihat bahwa rrpweliit7g dapat dengan jelas terlihat

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Transkripsi:

PENDUGAAN NlLAl DAN SEBARAN TARGETSTRENGTH IKAN PELAGIS Dl SELAT MAKASSAR PADA BULAN OKTOBER 2003 Oleh FERl SUSANDI C06498002 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004

PENDUGAAN NlLAl DAN SEBARAN TARGET STRENGTH IKAN PELAGIS Dl SELAT MAKASSAR PADA BULAN OKTOBER 2003 Oleh FERl SUSANDI C06498002 SKRlPSl Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan PROGRAM STUD1 ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004

Feri Susandi (C06498002). Pendugaan Nilai dan Sebaran Target Strength lkan Pelagis di Selat Makassar pada Bulan Oktober 2003. Di bawah bimbinaan - I Nvoman - Arnava. -. dan Totok ~estirianoto. RINGKASAN Metode akustik merupakan metode yang menggunakan gelombang suara dan perambatannva untuk mendeteksi obvekltarget dalam suatu medium. Keunggulan metode akustik ini adalah berkecepatan tingg/, estimisi stock ikan secara langsung,memungkinkan memperoleh dan memproses data secara real time, akurasilketepatan tinggi, tidak merusak karena frekuensi yang digunakan tidak membahayakan si pernakai alat ataupun target. Metode akustik dapat memberikan informasi yang detail tentang densitas, distribusi kedalaman renang, ukuran panjang ikan dan variasi migrasi diurnal. Metode hidroakustik merupakan salah satu teknik yang terbaik dan tercanggih hingga saat ini, dengan menggunakan transduser split beam. Metode hidroakustik ini pada prinsipnya ditujukan untuk menaestimasi Taraet Strenoth, densitas dan kelim~ahan ikan per satuan luas atau volume perairan. Cara ini di~akukanden~an mengintegrasikan enerbi suara (echo) yang sebelumnva telah dikonversikan ke bentuk energi listrik dari target. Hasil intergrasi tersebut kemudian-dikonversikan ke dalam densitas ikanr Perolehan k&mpahan surnberdaya ikan akan diperoleh dari densitas yang terdeteksi dengan luasan area lokasi ikan yang menjadi target. Perairan Selat Makassar merupakan salah satu perairan yang dilalui oleh jalur utama Arlindo (Indonesian Throughflow), dirnana Arlindo ini sangat mempengaruhi kondisi oseanografis (suhu, salinitas, kandungan oksigen dan lain-lain) di Selat Makassar. Selat Makassar sangat dipengaruhi. - oleh angin musim yang terjadi pembelokan arah setiap enam bulan sekali. Angin musim ini dikena~seba~ai angin~uson Barat yang terjadi pada bulan Desember sampai Februari dan angin Muson Timur yang terjadi pada bulan Juni sampai Agustus (Wyrtki, 1961). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui distribusi secara vertikal dan horizontal Target Strength (TS) ikan pelagis di Selat Makassar dengan menggunakan sistim akustik bim terbagi dan melihat pengaruh parameter oseanografi (seperti suhu, salinitas dan arus) serta kontur dasar perairan terhadap sebaran TS ikan pelagis di Selat Makassar. Pengumpulan data dilapangan dilakukan pada bulan Oktober 2003 yang dilakukan diantara 117,67' BT - 119,33' BT dan 0,08' LS - 1,33' LS. Sedangkan pemrosesan dan analisa data dilakukan di Bogor pada bulan Juli - Agustus 2004. Kapal yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapal penelitian Baruna Jaya Vlll (1300 GT) milik Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Perangkat hidroakustik yang digunakan adalah SIMRAD EK 500 Scientific Echosounderversi 4.01 dengan frekuensi 38 khz, transmisi berkekuatan 2 kw yang mampu mendeteksi hingga kedalaman 10.000 meter serta panjang pulsa 0,3 (mldetik). Alat ini juga dilengkapi dengan komputer tipe pentium, program echo processor 81500 dan printer warna. Pengukuran parameter oseanografi seperti suhu dan salinitas dilakukan dengan alat CTD (Conductivity Temperature Depth) Sea Bird Profiler V 4,0 tipe SBE 19 Seabird untuk penentuan posisi (koordinat) Lintang dan Bujur digunakan alat penentu posisi GPS (Global Positioning System). Data yang diperoleh dari EK 500 disimpan dalam format ping (dibaca dengan BI 500). Setalah data ini dianalisis dengan SonarData Echoview diperoleh nilai Sv dan p,. Untuk menentukan TS maka digunakan formula berikut : TS=Sv-10l0g pv. dimana:ts : Target Srength

Sv : Volume Back Scattering Strength PV : densitas ikan dalam satuan volume Raw Data (data mentah) yang diperoleh dari SIMRAD EK-500 dibuka dengan menggunakan software SonarData Echoview v3. Echogram yang ditampilkan di SonarData Echoview di-setting dengan grid GPS distance sebesar 1 n.mi. dan range grid per kedalaman dengan pemisahan kedalaman setiap 25 m yang berkisar dari kedalaman 5 m - 225 meter. Analisis distribusi frekuensi Sv menggunakan nilai minimum Sv adalah -80 db dan maksimum -40 db. Dari tampilan echogram pada SonarData Echoview diperoleh Nilai Sv mean (db), nilai n, serta posisi Lintang dan Bujur. Dari data yang diperoleh ini maka Nilai TS dapat ditentukan. TS yang diperoleh ini dianalisis secara deskriptif untuk menjelaskan variasi distribusi TS berdasarkan keseluruhan kedalaman perairan maupun berdasarkan lapisan kedalaman kolom air yang dialokasikan masing-masing kurang lebih 25 meter (5-25, 25-50,50-75,75-100, 100-125, 125-150, 150-175, 175-200 dan 200-225 meter). Nilai-nilai sebaran TS, Lintang, Bujur dan Kedalaman serta frekuensi TS ini diplotkan dengan menggunakan Golden Software Surfer 8. Untuk lebih jelas, maka fenomena suhu, salinitas, estimasi TS per-layer (strata kedalaman) akan divisualisasikan dalam bentuk peta kontur horisontal (penampang datar) dan peta sebaran vertikal. Dasar perairan Selat Makassar pada St.02 mencapai kedalaman 2216,54 m dan St.10 merupakan stasiun yang paling dalam yaitu sampai pada kedalaman 2360,14 m yang berada pada posisi 0,50 Lintang Selatan dan 118,75 Bujur Timur. Stasiun yang memiliki kedalaman paling rendah adalah St.12 yang hanya sampai pada kedalaman 96,43 m yang berada pada posisi 0,50 Lintang Selatan dan 117,90 Bujur Timur yang dekat dengan perairan pantai Kalimantan bagian Timur. Sedangkan stasiun-stasiun lainnya berkisar pada kedalaman 298,lO m sampai dengan 368,58 m. Suhu di lapisan homogen berkisar antara 29,27 OC - 28,51 OC yang ketebalannya mencapai kedalaman 50 m. Di bawahnya terdapat lapisan termoklin sampai pada kedalaman 300 m dengan kisaran suhu 28,51 OC - 9,98 OC. Dari kedalaman 300 m - 1200 m suhu turun secara perlahan sampai suhu 4,08 OC. Di bawah ke dalaman 1200 m suhu cenderung stabil pada kisaran suhu 3,83 OC - 3,62 OC. Pada lapisan homogen sampai kedalaman 50 m salinitas berada pada kisaran 33,42 psu - 33,77 psu dan mencapai salinitas maksimum sebesar 34,75 psu pada kedalaman 120 m. Di bawah salinitas maksimum ini sebarannya turun sampai 34,45 psu pada kedalaman 300 m. Nilai salinitas ini naik lagi sampai kedalaman 500 m sebesar 34,51 psu. Untuk kedalaman di bawah 500 m ini salinitas cenderung turun stabil dari nilai 34,52 psu - 34,59 psu. Di lapisan homogen ini nilai salinitas banyak dipengaruhi oleh angin tetapi di bawah lapisan homogen sebaran nilai salinitas ini lebih banyak dipengaruhi oleh sirkulasi air di lapisan dalam. Sebaran target dengan nilai TS -50 db sld -55 db meningkat tajam pada kedalaman 50 m dan mulai turun kembali pada kedalaman 75 dan 100 m. Sedangkan target dengan nilai TS -60 db sld -65 db terjadi peningkatan tajam mulai pada kedalaman 100 m seterusnya naik sampai pada kedalaman 175 m lalu turun kembali sampai pada kedalaman 225 m namun penurunan ini tidak jauh berbeda dari kedalaman 175 m. Diduga target dengan nilai TS -60 db sld -65 db ini termasuk kedalam golongan ikan yang lebih cocok pada daerah stenohalin dimana di daerah ini nilai salinitas air laut relatif konstan. Sedangkan target dengan nilai TS -50 db sld -55 db merupakan ikan-ikan yang lebih cocok hidup pada daerah euryhalin dimana terdapat perbedaan salinitas yang cukup besar pada lapisan perairan ini. Pertemuan kedua jenis pola pengelompokan ini adalah pada kedalaman 100 m. Sementara pada kedalaman sekitar 100 meter ini adalah dimana terdapat nilai salinitas tertinggi. Setelah itu terjadi lagi penurunan nilai salinitas untuk kedalaman di bawah dari strata kedalaman pada nilai salinitas maksimum ini.

Judul Nama Mahasiswa NRP Program Studi : PENDUGAAN NlLAl DAN SEBARAN TARGET STRENGTH IKAN PELAGIS Dl SELAT MAKASSAR PADA BULAN OKTOBER 2003 : Feri Susandi : C06498002 : llmu Kelautan Menyetujui : I. Komisi Pembimbing I &@- Dr. Ir. I Nvoman Arnaya. M.Sc Ketua Dr. Ir. Totok Hestirianoto. M.Sc Anggota II. Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan Tanggal Lulus : 06 September 2004

KATA PENGANTAR Puji dan syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "Pendugaan Nilai dan Sebaran Target Strength lkan Pelagis di Selat Makassar pada Bulan Oktober 2003" sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar sarjana pada Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, lnstitut Pertanian Bogor. Rasa terima kasih dengan tulus penulis berikan kepada sernua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, terutama kepada : 1. Dr. Ir. I Nyoman Arnaya, M.Sc. dan Dr. Ir. Totok Hestirianoto, M.Sc. selaku Komisi Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan hingga akhir penyelesaian skripsi ini. 2. Tim Suwei Selat Makassar BJ Vlll (Oktober 2003), P20 LIPI, Ir. Donwill Pangabean, Pak Samsul atas izin penggunaan data, informasi, saran dan dukungannya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. 3. Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc dan Dr. Ir. Nyoman Metta N Natih, M.Si sebagai Dosen Penguji Tamu dan wakil Program Studi yang telah memberikan rnasukan dan saran yang sangat berharga pada saat ujian akhir. 4. Ayahanda Murtias D, lbunda Salma, Kakanda Doni dan Keluarga, Serta Adik-adikku tercinta, Fatmawelda, Deswari Susanti, Hari Kartika Sari, Ridwan Salmon, Yulianda Salmon, M. lrsyad dan "Si Mungil" Fajra Kartika serta Adinda tersayang Gita Agustrina yang telah mernberikan sernangat, dorongan dan kasih sayang selarna penulis menyelesaikan skripsi ini. 5. Orang tuaku Mamak H. Abdul Aziz Dawis, Etek Farida Aziz Damis yang telah memberikan semangat, dorongan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis dengan segala keterbatasan yang dimiliki menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak, terutama sekali dari pembimbing yang merupakan pegangan utama dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis berdoa agar skripsi ini bisa berinanfaat bagi semua pihak. ferutama untuk diri penulis sendiri. Amin! Bogor. Agustus 2004

DAFTAR IS1 Halarnan RINGKASAN... iii LEMBAR PENGESAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR IS1... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xiii 1. PENDAHULUAN.... 1 1.I Latar Belakang... 1 1.2Tujuan... 2 2. TINJAUAN PUSTAKA... 2.1 lkan Pelagis 2.2 Prinsip Kerja Metode Akustik 2.3 Target Stregth 2.4 Pendugaan Densitas lkan 2.5 SIMRAD EK 500 Scientific EchosounderVersi 4.01... 2.6 Keadaan Umurn Selat Makassar 2.7 Suhu dan Salinitas Air Laut... 3. METODOLOGI PENELlTlAN... 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian... 3.2 Kapal Survei 3.3 lnstrurnen dan Peralatan Penelitian............. 3.4 Alat Pemrosesan Data... 3.5 Desain Survei 3.6 Perolehan Data 3.7 Analisis Data.,,....................................... 4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 31 4.1 Sebaran Kedalaman Stasiun Penelitian dan Batimetri Lokasi Penelitian... 31

Halarnan 4.2 Sebaran Menegak dan Melintang Suhu... 32 4.3 Sebaran Menegak dan Melintang Salinitas... 34 4.4 Sebaran Suhu Per Strata Kedalarnan... 38 4.5 Sebaran Nilai Target Strength... 43 4.5.1 Sebaran Vertikal... 43 1) Sebaran Frekuensi Nilai Target Strength... 43 2) Sebaran Nilai Target Strength pada Lokasi Penelitian... 45 4.5.2 Sebaran Horizontal Target Strength... 1) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman 5m-25rn...... 2) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman 25m-50m... 3) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman... 50 m-75m 4) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman... 75 m-100 m 5) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman... 100 m-125 m.... 6) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman 125 m. 150 m... 7) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman... 150 m-175 m... : 8) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman... 175m-200m 9) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman 200 rn. 225 m... 72 10) Sebaran Nilai Target Strength pada Keseluruhan Lokasi Penelitian....... 75 4.6 Hubungan Sebaran Target Strength dengan Faktor Oseanografi... 76 5. KESIMPULAN DAN SARAN... 79 5.1 Kesimpulan... 79... 5.2 Saran 79 DAFTAR PUSTAKA... 80 LAMPIRAN... 83

DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Hasil Pengukuran Target Strength dari Beberapa Penelitian (MacLennan dan Simmonds, 1992)... 10 2. Nilai Produksi Perikanan Laut Menurut Jenis lkan di Kalimatan dan Sulawesi Tahun 2000 (Satuan Rp.lOOO)... 20 3. Posisi dan Kedalaman Stasiun Penelitian Oseanografi...... 32 4. Nilai Suhu Per Strata Kedalaman... 38 5. Sebaran Frekuensi Nilai Target Strength... 45 6. Klasifikasi lkan Pelagis serta Sebaran Nilai Target Strength dan Dugaan Panjang lkan (cm)... 45

DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Prinsip Kerja Sistim Akustik (Arnaya, 1991) 2. Konfigurasi Tranduser untuk : (a) Full Beam. (b) Split Beam System (Ehrenberg, 1983) dan (c) Sistirn Penarnaan Kuadran Beam (MacLennan dan Sirnrnonds. 1992)... 3. Prinsip dari Spleat Beam Echosounder (MacLennan. 1990)... 4. Pemantulan Suara (Echo) dari Single dan Multlple Target (Burczynski, 1982) 5. Massa Air Termoklin Samudera Pasifik Utara dan Pasifik Selatan (Ilahude dan Gordon, 1996 dalam Naulita. 1998) 6. a. Pola Pergerakan Arus Permukaan di Perairan Indonesia pada Bulan Februari (Musim Barat) (Wyrtki, 1961)... b. Pola Pergerakan Arus Permukaan di Perairan Indonesia pada Bulan Juni (Musim Timur) (Wyrtki, 1961) 7. Lokasi Penelitian dan Transek Pelayaran (Cruise Track) yang Digunakan (P20 LIPI, 2003)...... 8. Blok Diagram Sistem Pemrosesan Data untuk Memperoleh Nilai Target Strength 9. a. Contoh Tampilan Echogram pada SonarData Echoview... b. Hasil lntegrasi pada Cell yang diseleksi c. Jendela Properti Echogram d. Distribusi Frekuensi pada Cell 10. Diagram Alir Pengolahan dan Analisa Data... 11. Batimetri Daerah Penelitian dan Lokasi Stasiun Oseanografi Penelitian sepanjang Trek Akustik... 12. Sebaran Menegak Suhu pada St.01 sampai dengan St.16... 13. a. Sebaran Melintang Suhu Leg 1 (St.01 -St.04)... b. Sebaran Melintang Suhu Leg 2 (St.05 - St.08)... c. Sebaran Melintang Suhu Leg 3 (St.09 - St.12)... d. Sebaran Melintang Suhu Leg 4 (St.13 - St.16)... 14. Sebaran Menegak Salinitas pada St.01 sarnpai dengan St.16... 15. a. Sebaran Melintang Salinitas Leg 1 (St.01 -St.04)... b. Sebaran Melintang Salinitas Leg 2 (St.05-3.08)... c. Sebaran Melintang Salinitas Leg 3 (St.09 - St.12)... d. Sebaran Melintang Salinitas Leg 4 (St.13 - St.16)... 16. Sebaran Menegak Transrnisi Cahaya di Selat Makassar pada Bulan Oktober 2003...