BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Praktik kerja lapangan adalah salah satu kegiatan wajib yang dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusan seperti yang telah di atur dalam kurikulum Progam Diploma 3 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Penulis memilih tempat praktik lapangan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja yang beralamat di Jalan Lingkar Utara Maguwoharjo, Depok, Sleman, selama kurang lebih 2 (dua) bulan atau delapan minggu terhitung dari tanggal 02 Maret sampai dengan 30 April 2015. Adapun alasan yang mendasari pemilihan tempat praktik kerja lapangan bagi penulis dikarenakan penulis tertarik dan ingin mempelajari tentang tugas dan wewenang dari Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Tujuan Tujuan Praktik Kerja Lapangan ini terbagi dalam tujuan subjektif dan tujuan objektif. 1. Tujuan Subjektif : 1
Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari Program Diploma III Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan mendapatkan gelar Ahli Madya Hukum. 2. Tujuan Objektif a. Mengembangkan keterampilan dan keahlian yang telah diterima selama perkuliahan dengan praktik-praktik nyata dalam dunia kerja serta menambah wawasan tentang kondisi dan keadaan dunia kerja secara profesional dan nyata. b. Menumbuhkan sikap mandiri, sigap, tanggap, profesional serta tanggung jawab pada mahasiswa. C. Manfaat : 1. Manfaat yang didapat penulis selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan : a. Mengetahui kondisi dunia kerja yang sesungguhnya dan belajar menyesuaikan diri ditempat Praktik Kerja Lapangan khususnya di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. b. Mendapat kesempatan untuk mengimplementasikan teori-teori yang telah dipelajari selama masa perkuliahan dan membandingkan penerapan teori-teori tersebut dalam praktik dunia kerja yang nyata. 2
c. Mendapat pengetahuan dan pengalaman baru baik yang terkait dengan ranah hukum maupun ranah lainnya D. Keaslian Penulisan Dalam Laporan Tugas Akhir Milik penulis yang berjudul PENERAPAN NORMA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT PADA PERUSAHAAN X DI WILAYAH KABUPATEN SLEMAN, dipaparkan bahwa dalam penerapan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) sebuah perusahaan akan mengeluarkan kebijakan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) yang wajib di taati dan dijalankan oleh semua pekerja dan pengurus. Penerapan norma K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dijalankan dalam satu sistem yang sudah diatur dengan baik yaitu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Perusahaan tidak bertindak langsung terhadap penerapan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) namun perusahaan membentuk P2K3 (panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja) yang bertanggung jawab langsung terhadap penerapan yang aman dan nyaman pada pekerja dan meminimalisir resiko-resiko yang mungkin terjadi di lingkungan kerja. Perusahaan yang tidak memungkinkan menggunakan tenaga manusia dalam mendukung proses produksi diwajibkan untuk memakai Pesawat Angkat dan Angkut. Operator Pesawat Angkat dan Angkut juga harus memenuhi persyaratan standar untuk pengoperasian Pesawat Angkat dan Angkut. P2K3 (panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja) berperan penting untuk selalu 3
mengontrol dan atau memberikan sosialisasi kepada para operator tentang bahaya dan resiko yang mungkin terjadi agar para operator tidak lalai dalam bekerja. Laporan Tugas Akhir yang memiliki kesamaan pokok tema tentang K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) antara lain : 1. Laporan Tugas Akhir milik Witri Kuswanto yang berjudul Identifikasi Potensi Resiko Kecelakaan Pada Pengoperasian Tower Crane. Dalam Tugas Akhir Witri Kuswanto memaparkan tentang norma K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dan juga safety plan untuk menanggulangi bahaya dan resiko yang mungkin dapat terjadi. Safety plan merupakan analisa yang dibuat berdasarkan jenis-jenis pekerjaan untuk mencegah kecelakaan. Dalam penggunaan alat berat berupa tower crane yang dipakai pada konstruksi bangunan akan lebih efektif dilakukannya safety plan untuk menanggulangi resiko dan bahaya yang akan terjadi. Safety plan ini kebanyakan diterapakan pada konstruksi bangunan yang menggunakan alat-alat berat misalnya berupa tower crane. Dari penjabaran diatas, dapat diketahui bahwa antara refleksi yang ditulis oleh Penulis dengan refleksi yang ditulins oleh Penulis lain, terdapat kesamaan tema pokok yaitu K3 (keselamatan dan kesehatan kerja). Namun, antara refleksi Penulis dan Penulis lain jabarkan terdapat perbedaan yang lebih menonjol adalah penulis lebih menekan pada K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) Pesawat Angkat dan Angkut yang lebih 4
banyak memaparkan tentang P2K3 (panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja) untuk menanggulangi bahaya dan resiko yang mungkin terjadi pada perusahaan yang menggunakan alat-alat berat khusus forklift. 5