PEMBUATAN GAME TOWER DEFENSE SHOOTER "FORTRESS DEFENDER W-AR" DENGAN FITUR AUGMENTED REALITY

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN GAME D.O.M MENGGUNAKAN UNITY

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dalam bidang komputer, banyak digunakan dalam

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Permainan War Of Piggy merupakan permainan tower defense berbasis

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Markerless Augmented Reality Pada Perangkat Android

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI PERMAINAN PETUALANGAN RENAL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RPG MAKER MV BERBASIS ANDROID : RENALDI AGUNG NUGROHO NPM :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan baik, diperlukan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. divisualisasikan dalam bentuk susunan gambar beserta teks cerita yang terurut sesuai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

PEMBUATAN GAME VIRTUAL REALITY AETHER MENGGUNAKAN OCULUS RIFT DK2 DAN LEAP MOTION CONTROLLER

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka yang digunakan antara lain pengertian game, pembuatan game,

Pengantar Teori Game

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras yang disarankan sebagai berikut: Tabel 4.1 Spesifikasi Game

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi pada era ini telah membuat banyak

BAB III PERANCANGAN GAME

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media pemebelajaran adalah salah satu komponen penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat melimpah. Salah satunya adalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diperlukan agar dapat mengimplementasikan game Job Seeker ini. a. Intel Pentium 4 2,34 Ghz. b. Memory (RAM) 512MB RAM

APLIKASI GAME EDUKASI BOOK OF PHANTASM DENGAN MENGGUNAKAN UNITY3D UNTUK MENINGKATKAN FREKUENSI BELAJAR

RANCANG BANGUN APLIKASI 3D SISTEM KELISTRIKAN BODY PADA KENDARAAN RINGAN (MOBIL) BERBASIS AUGMENTED REALITY. Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

GAME 3D NO WAY OUT DENGAN FITUR VIRTUAL REALITY

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya bermunculannya smartphone yang membantu pekerjaan manusia atau

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN APLIKASI

PEMBUATAN GAME "ANT SMASHER" BERBASIS AUGMENTED REALITY DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN TOMBOL VIRTUAL

PEMBUATAN APLIKASI PERMAINAN BACK TO THE EARTH MENGGUNAKAN C# DAN Js

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI ASAH OTAK ANAK BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN APLIKASI CONSTRUCT 2

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Tugas Akhir ini. Berikut merupakan landasan teori yang dapat diuraikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang industri, tidak terkecuali dalam industri game.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI GAME

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. suara, video, animasi, virtual 3D, dan sebagainya bisa diakses bisa diakses kapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

PENGEMBANGAN GAME EDUKASI 2D PLATFORMER PETUALANGAN RAMA SINTA BERBASIS ANDROID

Pembangunan Game First Person Shooter 3D Alien Hunter Berbasis Desktop Sidang Skripsi Refi Meisadri ( )

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Diploma III Program Studi Diploma III Teknik Informatika

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sendiri telah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Tabel Perkembangan Jaringan Perangkat Mobile (C.S. Patil, 2012: 1)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Pangeran Diponegoro ini adalah semua umur.

-Aplikasi Backend 1. Install dot NET framework 4 dr link berikut

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat Android dalam menjalankan aplikasi game Tetris Nusantara: Android : Gingerbread 2.3

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang baru. Contoh multimedia interaktif adalah multimedia. pembelajaran interaktif, aplikasi game, kios informasi, dll.

Persembahan untuk... iv

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ronald T. Azuma mendefinisikan Augmented Reality sebagai penggabungan

3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Cari Kata Indonesia ini adalah semua umur, sehingga segala usia dapat memainkan game ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. game hanya dijadikan sarana hiburan semata namun sekarang game telah. dan console tetapi sekarang sudah memasuki era mobile game.

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. game. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang sedang populer adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan game memang belakangan ini sangat pesat, game game

PEMBUATAN AUGMENTED REALITY TENTANG PENGENALAN HEWAN UNTUK ANAK USIA DINI BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE IMAGE TRACKING VUFORIA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

game yang ada dapat diinstal pada smartphonesecara offline. 1) Masuk pada layar menu utama dan klik icon menu setting pada layar.

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari perkembangan informasi saat ini, industri game sudah sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PEMANFAATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA GAME KEBUDAYAAN RAMA SINTA

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Berikut merupakan langkah langkah instalasi game Di sini ada Hantu. 1. Copyfile Di sini ada Hantu.xap ke dalam folder aplikasi Windows Phone

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

APLIKASI GAME ALIEN MENGGUNAKAN UNITY. : Dwi Handayani NPM : Pembimbing : Revida Iriana, S.Kom., MMSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat aplikasi-aplikasi baru yang bertujuan untuk memberikan informasi yang

Pemanfaatan Augmented Reality Pada Permainan Othello

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

AUGMENTED REALITY MEDIA PENDUKUNG PENGENALAN KAMPUS UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang mendukung dalam menjalankan game Lex the Animal

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Dilihat dari perkembangan teknologi informasi saat ini, industri game merupakan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI GAME

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. ada maka game tidak akan berjalan dengan baik. Elemen-elemen pembuatan game

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dunia informasi khususnya dalam bidang komputer dirasakan oleh banyak orang sebagai perkembangan yang sangat c

Transkripsi:

A22 Seminar NasionalTeknologiInformasi 2016 PEMBUATAN GAME TOWER DEFENSE SHOOTER "FORTRESS DEFENDER W-AR" DENGAN FITUR AUGMENTED REALITY Vicky Irmawan 1) Ir. Jeanny Pragantha, M.Eng 2) Rendi Kristyadi, 3) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara, Jakarta 11440 Indonesia email : chordius@gmail.com 1), jeanny11440@yahoo.com 2), rendi88@gmail.com 3) ABSTRAK Game "Fortress Defender W-AR" adalah game dengan genre Tower Defense Shooter yang menggunakan fitur Augmented Reality. Game ini dibuat dengan menggunakan Game Engine Unity3D dan ekstensi Vuforia SDK untuk fitur Augmented Reality-nya. Pemain harus melindungi benteng yang berada ditengah dari serangan musuh yang berdatangan dari arah Utara, Selatan, Timur dan Barat dengan cara menembaknya menggunakan senjata yang sudah disediakan seperti Gatling dan Rocket Launcher. Permainan berakhir jika poin HP benteng mencapai 0 dan benteng hancur. Pengujian game ini dilakukan dengan metode blackbox, alpha testing, dan beta testing melalui survei pada 30 user. Hasil pengujian menunjukan bahwa game ini memberikan pengalaman baru dalam bermain game karena fitur Augmented Reality yang membuat permainan menjadi lebih menarik dan membuat pemain senang memainkannya. Keywords Augmented Reality, Fortress Defender W-AR, Game 3D, Tower Defense Shooter, Unity3D. 1. Pendahuluan Game yang dibuat dengan judul "Fortress Defender W-AR" ini akan menggunakan teknologi Augmented Reality untuk membuat sebuah game dengan gameplay yang berbeda. Game "Fortress Defender W-AR" ini menggabungkan gameplay dari game dengan genre shooter dan tower defense. Pemain diharuskan untuk melindungi benteng dari serangan musuh dengan menembakinya serta mengendalikan pelindung benteng untuk menghalau tembakan yang datang dan menghancurkan roket yang berdatangan sebelum roketroket tersebut mengenai benteng. Pemain harus memiliki strategi yang bagus agar benteng terlindungi dari bahaya yang datang. 2. Dasar Teori Dalam melakukan perancangan suatu game tentu diperlukan dasar-dasar teori yang digunakan dalam membuat game tersebut agar game menjadi bagus dan sesuai dengan yang diinginkan. Beberapa dasar teori yang mendukung pembuatan dari game ini yang akan dijelaskan antara lain pengertian Augmented Reality, Vuforia SDK dan genre game. 2.1 Augmented Reality Augmented reality adalah teknologi yang dapat seolah-olah menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Selain menambahkan benda-benda maya, Augmented Reality juga dapat menghilangkan bendabenda yang sudah ada dengan cara menambahkan sebuah lapisan gambar maya untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Contohnya untuk menghilangkan sebuah meja, dapat dibuat lapisan gambar di atasnya seperti lantai untuk menutupi meja tersebut, jadi yang terlihat hanya lantai dalam bentuk maya yang terlihat muncul pada dunia nyata dan menutupi meja tersebut. Salah satu metode yang digunakan pada Augmented Reality adalah deteksi berbasis penanda. Penanda biasanya merupakan gambar hitam dan putih yang akan dikenali oleh komputer dari posisi dan orientasi penanda dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan tiga sumbu yaitu X, Y dan Z.[1] 2.2 Vuforia SDK Vuforia adalah sebuah Software Development Kit (SDK) buatan Qualcomm yang digunakan untuk membuat aplikasi dengan fitur Augmented Reality untuk perangkat mobile. Vuforia dapat mengenali dan mendeteksi gambar target dan objek 3D yang simpel seperti kotak. Fitur ini dapat membuat objek di dalam game dapat muncul pada target melalui kamera dan terlihat seperti berada di dunia nyata sehingga aplikasi 128

Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A22 yang dibuat dapat terlihat lebih interaktif dan hidup. Vuforia SDK mendukung berbagai jenis target 2D dan 3D termasuk target gambar tanpa penanda dan target 3D lebih dari satu. Vuforia mendukung game engine Unity3D dan SDK untuk Android dan ios. Vuforia memiliki beberapa fitur yang menarik seperti fitur pemindai objek, pemindai teks, mengenali bingkai penanda, tombol virtual, mengidentifikasi permukaan objek secara pintar, mengenali target gambar, benda silinder dan objek target yang sudah ditetapkan. [2] 2.3 Genre Game Genre game adalah sesuatu yang mendeskripsikan gaya dan bentuk dari permainan sebuah video game. Genre game juga menentukan bagaimana gameplay dari sebuah video game dan elemen-elemen yang ada di dalamnya. Dalam satu judul video game dapat berisi lebih dari satu genre game, seperti genre action yang di dalamnya juga memiliki gameplay dari genre racing. Ada banyak sekali genre game sekarang ini, berikut adalah jenis-jenis nya: 1.Action Game Action game adalah game yang memerlukan refleks dan reaksi yang cepat dari pemain dalam memainkannya. Game jenis ini biasanya fokus pada pertempuran di mana pemain harus menekan tombol secara cepat dan tepat untuk menyerang dan mengeluarkan jurus untuk melawan musuh. 2.Adventure Game Salah satu genre video game yang sudah lama muncul yaitu genre adventure, game jenis ini berfokus pada petualangan menjelajahi dunia dan memecahkan puzzle. Dengan sedikit unsur aksi atau tidak sama sekali, pemain harus mengikuti jalan cerita pada game untuk menjelajahi dunia di dalamnya dan menyelesaikan berbagai misi yang ditemukan. 3.Platformer Game Platformer game adalah jenis game yang cara bermainnya harus menggerakkan pemain melewati berbagai rintangan, melompati lantai, jurang dan objek-objek yang ada. Permainan berjalan dalam satu layar atau layar yang bergerak dari kanan ke kiri. Contoh dari game platformer yang sangat tekenal adalah "Super Mario Bros" pada konsol NES dari Nintendo. 4. Role Playing Game Role playing game atau yang biasa disingkat RPG adalah sebuah game adventure spesial yang biasanya memiliki tiga elemen utama yaitu tugas yang spesifik, proses meningkatkan dan evolusi karakter dengan poin experience, dan manajemen barang yang didapatkan dalam permainan seperti pedang, makanan, peralatan dan lain-lain. 5.Tower Defense Game Game dengan jenis tower defense adalah sebuah permainan yang mengharuskan pemain untuk melindungi "tower" dari serangan musuh yang berdatangan. Permainan ini melibatkan musuh yang berjalan dari satu sisi ke sisi lainnya untuk menyerang, biasanya jenis musuh yang muncul berbeda-beda dan harus diserang beberapa kali atau menggunakan senjata tertentu agar mati. Jika "tower" yang dilindungi pemain terus diserang oleh musuh, maka "tower" tersebut akan hancur dan permainan berakhir. Umumnya pada game jenis ini, pemain dapat membangun beberapa "tower" yang berupa menara atau bentuk lain seperti pasukan dan senjata otomatis. "tower" ini memiliki kemampuan dan harga yang berbeda-beda dan akan menyerang musuh secara otomatis setelah ditaruh, pemain harus menaruhnya di tempat yang strategis agar dapat menyerang banyak musuh dengan tepat. Tower defense pertama kali muncul di dalam game strategi klasik yang bernama "Rampart" pada tahun 1990. Game ini mengharuskan pemain melindungi kastil dengan menempatkan meriam dan melakukan perbaikan diantara beberapa ronde menyerang. Contoh gambar dari permainan "Rampart" ini dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Gameplay dari game Rampart 6. Shooter Game Genre Shooter game adalah sub-genre dari game action yang biasanya memerlukan reaksi dan kecepatan dari pemain. Umumnya tujuan dari game jenis ini adalah pemain harus menembak musuh yang berdatangan dan menyelesaikan misi tanpa harus mati tertembak oleh musuh. Beberapa karakteristik yang biasanya ada pada game shooter adalah sudut pandang orang pertama dengan kamera yang mengikuti pemain atau dapat juga menggunakan kamera yang tidak bergerak dan hanya bermain di satu layar saja. Biasanya game jenis ini dapat dimainkan sendiri atau sebagai grup dengan komputer atau pemain lain. 3. Rancangan dan Pembuatan 3.1 Gameplay Gameplay dari game "Fortress Defender W-AR" sederhana dan tidak menggunakan kontrol yang rumit sehingga mudah untuk dimainkan, berikut ini adalah perancangan dari gameplay-nya: 129

A22 Seminar NasionalTeknologiInformasi 2016 1. Pada tengah layar terdapat crosshair dan pemain harus mengarahkannya ke arah lawan dengan menggerakkan ponselnya untuk menembak lawan. 2. Pemain dapat menembak lawan dengan menekan tombol untuk menembak pada layar sentuh. 3. Pemain harus melindungi benteng yang ada di tengah dari serangan musuh yang berdatangan dan tembakan atau roket yang datang ke arah benteng. 4. Benteng memiliki bar kerusakan yang akan terus berkurang jika diserang musuh. 5. Musuh yang datang dapat menyerang dengan beberapa cara, cara pertama adalah musuh berjalan ke arah benteng dan jika menabrak benteng maka bar kerusakan benteng akan berkurang. Cara kedua adalah musuh dapat menembak benteng, jika tembakan mengenai benteng maka bar kerusakan benteng akan berkurang, agar tembakan tidak mengenai benteng maka pemain harus melindunginya dengan pelindung benteng atau menembak projektil musuh. Pelindung hanya ada di satu sisi saja dan dapat dipindahkan ke semua sisi bergantian, jika serangan musuh datang dari sisi Utara maka pemain harus memindahkan pelindung benteng ke sisi utara begitu juga untuk sisi yang lain. 6. Permainan berakhir jika bar kerusakan dari benteng mencapai 0. 7. Pemain diberikan senjata permanen Gatling Gun yang memiiki daya serangan yang kecil tetapi dapat digunakan secara tidak terbatas, lalu pemain diberikan juga senjata lain yang memiliki daya serang lebih besar tetapi hanya dapat digunakan secara terbatas. Pemain dapat meningkatkan daya serang dari senjata permanen atau membeli senjata yang kuat dengan menggunakan koin yang didapatkan dari musuh. 8. Terdapat tiga stage dalam game ini yaitu "Castle War", "Pirate's Assault" dan "Sky Blast". Pada setiap stage memiliki 5 level, level 1 sampai 4 adalah level biasa dengan sejumlah musuh yang harus dihancurkan dan jenis musuh yang bertambah kuat di setiap levelnya, sedangkan level 5 adalah level yang bersifat tanpa akhir, jadi jika pemain sudah melewati level 1 sampai 4, maka pada level 5 pemain harus bertahan selama mungkin untuk melindungi benteng dan mendapatkan skor sebanyak-banyaknya. 9. Game ini menggunakan fitur Augmented Reality dalam permainannya, pada saat memulai permainan, pemain menggunakan sebuah penanda yang dideteksi dengan kamera ponsel. Penanda tersebut berfungsi untuk memunculkan objek benteng di atasnya dan musuh yang berdatangan dalam permainan. 3.2 Pembuatan Gameplay Proses pembuatan gameplay-nya terbagi menjadi beberapa langkah yang diawali dengan proses pembuatan script. Berikut ini adalah script-script yang dibuat dan digunakan pada game "Fortress Defender W- AR": 1. Enemy Script Script yang digunakan untuk mengatur gerakan dan behaviour dari musuh yang ada pada permainan, antara lain tankjenis1, tankjenis2, tankjenis3, tankjenis4, tankjenis5, planejenis1, planejenis2, planejenis3, planejenis4, planejenis5 dan helikopter untuk mengatur gerakan musuh, kecepatan musuh, rotasi musuh dan posisi musuh. Script helifanscript digunakan untuk membuat baling-baling musuh jenis helikopter berputar. Contoh dari musuh-musuh yang sudah diberikan script ini dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Musuh yang sudah diberikan script 2. Game Management Script Script yang digunakan untuk mengatur permainan antara lain script autofoc untuk mengatur agar kamera device menjadi mode auto-focus, barrier_script untuk mengatur posisi barrier ketika sisi-sisi benteng ditekan, tampilan dari barrier pada permainan dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Tampilan barrier pada permainan Script bulletbehaviour digunakan untuk mengatur peluru/roket yang ditembak pemain seperti kecepatan dan arah geraknya, buttonmanagement berisi funngsifungsi yang digunakan untuk tombol dalam permainan, camerarotation untuk membuat kamera berputar dan 130

Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A22 naik/turun dengan mengatur kecepatan secara acak pada menu Title Screen yang tampilannya seperti pada Gambar 4. Gambar 4 Tampilan menu Title Screen dengan kamera berputar menggunakan script camerarotation Script castleflamerumble dan castlerumblescript digunakan untuk membuat benteng bergetar dan runtuh saat HP benteng mencapai 0, tampilan ada saat benteng runtuh dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 6 Tampilan button senjata yang dapat dipilih dengan menggunakan script gunscript Script rocketbehaviour, rockethelibehaviour dan tank_bullet_script untuk mengatur gerakan dan kecepatan dari peluru/roket, tampilan musuh yang sedang menembakan peluru dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 5 Tampilan pada saat benteng runtuh menggunakan script castleflamerumble dan castlerumblescript castlescript untuk mengatur atribut benteng, csvread untuk membaca file csv yang berisi jenis-jenis musuh dan waktu kemunculannya, csvtitle untuk mengatur musuh yang berdatangan pada menu Title Screen, gunscript untuk mengatur senjata yang sedang dipilih pemain, tampilan dari button untuk memilih senjata yang bisa digunnakan dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 7 Musuh yang sedang menembakan peluru. 4. Hasil Pengujian Pengujian dilakukan dengan menggunakan 3 metode, yaitu blackbox testing, alpha testing, dan beta testing. Pada pengujian beta testing dilakukan dengan melakukan survey pada orang-orang yang memainkan game "Fortress Defender W-AR" ini dan pemain akan mengisi kuesioner yang diberikan. Hasil persentase kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1, jawaban dengan nilai 1 untuk paling tidak setuju dan jawaban dengan nilai 5 untuk paling setuju. 131

A22 Seminar NasionalTeknologiInformasi 2016 Pertanyaan Apakah anda pernah memainkan game dengan fitur Augmented Reality? Apakah fitur Augmented Reality yang digunakan pada game ini membuat game menjadi lebih menarik? Apakah gameplay dari game ini menarik? Apakah tampilan dan desain dari game ini menarik? Apakah kontrol dari game ini sudah bagus? Apakah Anda merasa senang memainkan game ini? Apakah musik dan sound effect yang digunakan dalam game ini sudah sesuai dengan fungsinya? Tabel 1 Hasil Persentase Kuesioner Jawaban/ Nilai Jumlah Persentase (%) Pernah 6 20 Tidak Pernah 24 80 2 0 0 3 2 6.6 5 15 50 2 2 6.6 3 7 23.3 4 15 50 5 6 20 2 1 3.3 3 12 40 5 4 13.3 2 3 10 3 10 33.3 4 16 53.3 5 1 3.3 2 2 6.6 3 9 30 4 10 33.3 5 9 30 1 1 3.3 2 2 6.6 3 9 30 5 5 16.6 Pertanyaan Apakah game ini membuat anda ingin memainkannya lagi berulangulang? Secara keseluruhan, apakah game ini memberikan pengalaman baru bagi anda? Bagaimana tingkat kesulitan dari setiap stage dalam game ini? Stage Castle War Stage Pirate's Assault Stage Sky Blast Tabel 1 (lanjutan) Jawaban/ Nilai Jumlah Persentase (%) 1 2 6.6 2 3 10 3 5 16.6 5 7 23.3 2 0 0 3 5 16.6 4 12 40 5 13 43.3 5. Pembahasan Hasil Pengujian Sangat 2 6.6 Mudah Mudah 11 36.6 Kurang 9 30 Sulit 7 23.3 Sangat Sulit 1 3.3 Sangat 0 0 Mudah Mudah 3 10 Kurang 13 43.3 Sulit 14 46.6 Sangat 0 0 Sulit Sangat 0 0 Mudah Mudah 1 3.3 Kurang 9 30 Sulit 18 60 Sangat 2 6.6 Sulit Setelah pengujian black box testing, alpha testing, dan beta testing dilakukan, ditemukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Semua modul pada game ini sudah berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan rancangan. 2. 15 responden (50%) sangat setuju, 13 responden (43.3%) setuju dan 2 responden cukup setuju jika fitur Augmented Reality membuat game menjadi lebih menarik. 3. 6 responden (20%) sangat setuju dan 15 responden (50%) setuju bahwa gameplay dari game "Fortress Defender W-AR" menarik. 7 responden (23.3%) menjawab gameplay-nya cukup menarik dan 2 responden (6.6%) tidak terlalu menyukai gameplaynya. 4. 4 responden (13.3%) sangat setuju dan 13 responden (43.3%) setuju tampilan dan desain dari game "Fortress Defender W-AR" menarik. 12 responden (40%) beranggapan bahwa tampilan dan desainnya 132

Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A22 cukup menarik dan 1 responden (3.3%) kurang menyukai tampilan dan desainnya. 5. 1 responden (3.3%) menjawab sangat setuju dan 16 (53.3%) responden menjawab setuju kontrol dari game "Fortress Defender W-AR" sudah bagus. 10 responden (33.3%) menjawab kontrolnya cukup bagus dan 3 responden (10%) menjawab kontrol dari game ini kurang bagus. 6. 9 responden (30%) sangat senang memainkan game "Fortress Defender W-AR", 10 responden (33.3%) menjawab senang memainkannya. 9 responden (30%) cukup senang memainkannya dan 2 responden (6.6%) merasa bahwa game "Fortress Defender W- AR" kurang menyenangkan. 7. 5 responden (16.6%) menjawab sangat setuju dan 13 responden (43.3%) menjawab setuju bahwa musik dan efek suara yang digunakan sudah sesuai dengan fungsinya. 9 responden (30%) menyatakan sudah cukup sesuai, 2 responden (6.6%) menjawab kurang sesuai dan 1 responden (3.3%) menjawab tidak sesuai dengan fungsinya. 8. 7 responden (23.3%) menjawab sangat ingin memainkan game "Fortress Defender W-AR" berulang-ulang dan 13 responden (43.3%) ingin memainkannya lagi. 5 responden (16.6%) menjawab cukup ingin memainkannya lagi, 3 responden (10%) kurang ingin memainkannya lagi dan 2 responden (6.6%) tidak ingin memainkannya lagi. 9. 13 responden (43.3%) menjawab sangat setuju dan 12 responden (40%) menjawab setuju game "Fortress Defender W-AR" memberikan pengalaman baru dalam memainkan game. 5 responden (16.6%) menyatakan game "Fortress Defender W-AR" cukup memberikan pengalaman yang baru dalam memainkan game. 10. Untuk tingkat kesulitan pada stage Castle War sebanyak 1 responden (3.3%) menjawab sangat sulit, 7 responden (23.3%) menjawab sulit, 9 responden (30%) menjawab kurang, 11 responden (36.6%) menjawab mudah dan 2 responden (6.6%) menjawab sangat mudah. Untuk tingkat kesulitan dari stage Pirate's Assault sebanyak 14 responden (46.6%) menjawab sulit, 13 responden (43.3%) menjawab kurang dan 3 responden (10%) menjawab mudah. Untuk tingkat kesulitan dari stage Sky Blast sebanyak 2 responden (6.6%) menjawab sangat sulit, 18 responden (60%) menjawab sulit, 9 responden (30%) menjawab kurang dan 1 responden (3.3%) menjawab mudah. Setelah melakukan proses pengujian, dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa banyak responden yang belum pernah memainkan game dengan fitur Augmented Reality sehingga game "Fortress Defender W-AR" memberikan pengalaman baru bagi para responden. 93.3% responden menjawab gameplay dari game "Fortress Defender W-AR" menarik dan dengan fitur Augmented Reality membuat game-nya menjadi lebih menarik lagi. Banyak responden yang merasa senang dan ingin memainkan game "Fortress Defender W-AR" lagi. Namun ada beberapa responden yang masih kurang paham dengan fitur Augmented Reality sehingga membuat kontrol permainan menjadi agak sulit dan asing bagi yang baru mencobanya. 6. Kesimpulan dan Saran Setelah tahap pengujian game "Fortress Defender W- AR" selesai, dari data kuesioner dan komentar para responden dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Fitur Augmented Reality pada game "Fortress Defender W-AR" memberikan pengalaman baru bagi para pemainnya dan membuat permainan menjadi lebih menarik. 2. Gameplay dari game "Fortress Defender W-AR" sudah menarik. 3. Game "Fortress Defender W-AR" dapat menghibur dan membuat pemain ingin memainkannya lagi. Hasil kuesioner yang dilakukan oleh responden memberikan beberapa saran agar game menjadi lebih baik, antara lain: 1. Grafik dibuat lebih menarik lagi seperti Menu Loading yang tampilannya harus ditambahkan sesuatu agar lebih menarik dan grafiknya jangan terlihat stretching. 2. Variasi stage dibuat lebih banyak. 3. Tambahkan notifikasi posisi musuh agar lebih mudah dalam memilih mana yang lebih dekat dengan benteng. 4. Kontrol dibuat lebih mudah misalnya dengan mengubah tombol memilih senjata dan tembak yang harusnya digabung agar lebih mudah dilakukan. REFERENSI [1] Harits, Pengertian Augmented Reality, http://www.haritsthinkso.com/2010/12/augmentedreality-adalah-teknologi-yang.html, 21 februari 2016. [2] Vuforia, Features, https://www.vuforia.com/features, 21 februari 2016. Vicky Irmawan, mahasiswa tingkat akhir Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara, Jakarta Ir. Jeanny Pragantha, M.Eng, memperoleh gelar Ir. dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986. Kemudian memperoleh gelar M.Eng. dari Asian Institute of Technology, Bangkok pada tahun 1989. Saat ini sebagai dosen Program Studi Teknik Informatika dan Pudek I Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara, Jakarta. Rendi Kristyadi, S. Kom, MMSI, memperoleh gelar S.Kom dari Universitas Bina Nusantara pada tahun 2010. Kemudian memperoleh gelar MMSI. dari Universitas Bina Nusantara pada tahun 2012. Saat ini sebagai dosen tidak tetap Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara dan bekerja sebagai project manager di PT. Altermyth, Jakarta. 133