BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Transkripsi

1 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Dalam proses perancangan suatu aplikasi diperlukan analisa konsep yang tepat agar proses pembuatan dapat berjalan dengan baik dan sistem yang dibuat sesuai yang diinginkan. Setelah analisis perlu dilakukan suatu perancangan aplikasi yang bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana jalannya aplikasi tersebut. Selain itu perancangan juga dapat mempermudah programmer dalam mengimplementasikan aplikasi tersebut. 3.1 Konsep Dalam membuat sebuah aplikasi pengenalan alat musik tradisional Indonesia menggunakan Augmented Reality tentunya harus diawali dengan proses pembuatan konsep yang berisi mengenai analisa permasalahan, analisa kebutuhan, deskripsi umum sistem dan alur kerja sistem Analisa Permasalahan Media pembelajaran pengelan alat musik tradisional Indonesia untuk masyarakat pada umunya hanya berada pada media buku maupun video. Sedangkan media pembelajaran interaktif masih jarang ditemukan, media interaktif merupakan media yang menarik untuk mempelajari sesuatu, dalam hal ini pengelanan alat musik tradisional Indonesia. Pada umumnya masyarakat lebih mudah menyerap informasi dari media interaktif dibandingkan buku maupun tulisantulisan pada media. Berikut ini penulis melakukan analisa permasalahan apa saja dalam membuat aplikasi pengenalan alat musik tradisional Indonesia untuk masyarakat berbasis Augmented Reality pada Android: 1. Data-data apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi? 2. Bagaimana cara melakukan pembuatan model 2D dan 3D untuk membuat bentuk alat musik tradisional Indonesia? 3. Bagaimana cara merancang antarmuka aplikasi yang menarik dengan navigasi yang mudah untuk dipahami? 21

2 22 4. Bagaimana cara membuat desain marker unik dan dapat memudahkan user untuk menggunakan aplikasi ini? 5. Bagaimana cara memberikan suara pada alat musik tradisional Indonesia ketika terjadi sentuhan ataupun animasi yang sudah tersusun secara sekuensial/urut? Analisa Kebutuhan Perangkat keras atau hardware yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah satu set komputer dengan spesifikasi: 1. Processor: Intel(R) Core(TM) i5-3337u 1.80GHz (4 CPUs), ~1.8GHz 2. Memory: 4096MB RAM 3. Harddisk Drive (HDD): 500GB 4. Video Graphics Addapter (VGA): NVIDIA GEFORCE GT720M 2GB DDR3 5. Mouse: TECH TITAN 6. Keyboard: Include Laptop Sedangkan perangkat lunak atau software yang digunakan untuk membantu penelitian ini adalah: 1. Microsoft Windows 7 Ultimate SP1 32-bit sebagai sistem operasi. 2. Autodesk 3ds Max bit sebagai aplikasi pemodelan objek. 3. Unity Game Engine sebagai aplikasi pengembangan Android. 4. Mono Develop-Unity sebagai scripting editor. 5. Vuforia sebagai SDK Augmented Reality. 6. Android SDK sebagai compiler untuk membuat Android package (.apk). 7. Adobe Photoshop CS6 sebagai editor gambar. 8. Adobe Ilustrator CS3 sebagai editor gambar.

3 23 Sedangkan device yang digunakan untuk membantu penelitian ini adalah satu buah smartphone dengan spesifikasi: 1. Device: LG G2 Mini 2. Operating System: Android (Kit Kat) 3. Chipset: Qualcomm MSM8916 Snapdragon Memory: 1 GB Deskripsi Umum Sistem Aplikasi pengenalan alat musik tradisional Indonesia ini akan menampilkan objek 3D alat musik tradisional Indonesia dan juga akan mengeluarkan suara atau nada dari permainan alat musik tersebut. Objek 3D alat musik tradisional Indonesia ini nantinya dapat menunjukan ditail objeknya yang dimaksudkan untuk pengguna bisa melihat lebih detail bentuk dari alat musik tradisional Indonesia. Pengguna akan melihat objek 3D alat musik tradisional Indonesia dalam bentuk tampilan augmented reality. Aplikasi pengenalan alat musik tradisional Indonesia menggunakan metode User Defined Target. Pengguna menggunakan kamera pada device kemudian sistem melakukan proses konversi Format Pixel dari inputan yang telah diambil oleh Camera Frame atau bisa disebut juga proses Capture foto yang kemudian didefinisikan sebagai Tracker. Dalam ruang lingkup Tracker terjadi proses penditeksian objek baru, dalam hal ini yang dideteksi adalah Marker / foto yang sudah didefinisikan sebelumnya, kemudian setelah Marker / foto terdeteksi sistem melakukan load data dari Database lokal berupa karakter. Setelah data di-load dari Database lokal, sistem melakukan Tracking pada Marker yang telah terdeteksi kemudian dilanjutkan proses konversi Frame kembali untuk melakukan proses selanjutnya yaitu pada ruang lingkup aplikasi dilakukan proses pemanggilan objek menggunakan Query yang dilanjutkan pada proses Update logika dari aplikasi yang kemudikan dilakukan proses Render Graphics berupa objeck karakter. Output yang dihasilkan terdiri dari dua Layer yaitu

4 24 Layer Background dan Layer Foreground. Pada Layer Background sistem melakukan Render Camera Preview sebagai lingkungan nyata dan pada Layer Foreground dilakukan Render objek Virtual yang berupa karakter 3D yang kemudian Layer tersebut aktif secara bersamaan dan terlihat karakter 3D menempel pada dunia nyata. 3.2 Perancangan Perancangan sistem merupakan gambaran seketsa pengaturan dan pembuatan dari beberapa aturan yang terpisah kedalam satu kesatuan. Tujuan dari perancangan aplikasi ini untuk memberikan gambaran kepada pengguna tentang aplikasiyang akan dibuat serta memberikan ilustrasi atau rekayasa aplikasi yang lengkap untuk mengimplementasikan kedalam program tersebut Perancangan Objek Perancangan objek merupakan gambaran dari sebuah objek yang ada dalam aplikasi. Dalam aplikasi ini objek yang akan ditampilkan dalam bentuk 3D disertai dengan suara pendukung. Objek yang ada dalam aplikasi ini, yaitu alat musik tradisional Indonesia yang dapat mengeluarkan suara. Alat musik tradisioanal Indonesia tersebut, yaitu: 1. Gambang Gambar 3.1 Gambang

5 25 Gambang adalah alat musik tradisional yang terdiri dari 18 buah bambu yang dimainkan dengan cara dipukul. 2. Kendang Gambar 3.2 Kendang Kendang merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Biasanya dimainkan dengan tangan atau dengan alat pemukul gendang. 3. Kecrek Gambar 3.3 Kecrek Kecrek berfungsi sebagai alat pemberi isyarat dan penghias irama lagu jika dimainkan alat ini akan mengeluarkan suara crek crek crek.

6 26 4. Rebana Biang Gambar 3.4 Rebana Biang Rebana biang merupakan jenis rebana paling besar dari empat rebana lainnya yang biasa dimainkan bersamaan dengan cara duduk dan menyangga rebana tersebut dengan telapak kaki dan lutut. 5. Bonang Gambar 3.5 Bonang

7 27 Bonang merupakan satu bagian dari seperangkat gamelang jawa bonang biasanya dimainkan untuk membentuk pola-pola lagu biasa untuk untuk menuntun alur lagu gendhing Storyboard Gambar 3.5 Storyboard Kecrek Flow Chart Flow Chart adalah pengembangan secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flow Chart menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Aplikasi pengenalan alat musik tradisional Indonesia untuk masyarakat berbasis Augmented Reality pada Android ini digunakan satu User saja, dimana User tersebut dapat menjalankan aplikasi ini dengan media marker yang sudah ditentukan. Secara umum alur sistem aplikasi yang dibuat adalah sebagai berikut: 1. User membuka aplikasi melalui Smartphone yang sudah terpasang aplikasi ini. 2. Aplikasi akan menampilkan Splash Screen selama tiga detik. 3. Aplikasi akan menampilkan Main Menu dimana User akan memilih tombol untuk memulai, panduan, atau keluar aplikasi. 4. User akan menekan tombol Panduan untuk menampilkan intruksi pemakaian aplikasi. 5. Jika User sudah mengerti cara menggunakan aplikasi ini, maka User dapat menekan tombol X untuk menutup jendela panduan dan kembali ke menu utama.

8 28 6. Jika User menekan tombol Mulai, maka aplikasi menampilkan mode kamera dimana User dapat mengarahkan kamera ke arah Marker untuk dapat memunculkan objek 3D alat musik tradisional Indonesia beserta dengan suara dari alat musik tersebut bila disentuh dibagian objek tersebut. Gambar 3.3 Flow Chart System Perancangan Sistem Marker Marker adalah sebuah objek fisik atau tempat dimana lingkungan nyata dan lingkungan virtual tergabung menjadi satu. Dengan ini komputer dapat mengenali sebagai tempat dimana informasi digital akan ditampilkan. Dimana masing-masing marker akan didefinisikan koordinatnya dan akan memunculkan

9 29 objek 3D. Marker yang digunakan ialah gambar dari alat musik tradisional Indonesia itu sendiri. Gambar 3.4 Marker Gambang Gambar 3.5 Marker Kendang

10 30 Pada gambar 3.5 dan gambar 3.6 merupakan salah satu desain marker yang digunakan untuk memunculkan objek alat musik tradisional Indonesia 3D. Gambar 3.6 Flow Chart pembuatan Marker Perancangan Tampilan Aplikasi Perancangan aplikasi merupakan gambaran, seketsa untuk memberikan gambaran kepada pengguna tentang aplikasi yang akan dibuat serta memberi ilustrasi atau rekayasa aplikasi yang lengkap

11 31 untuk diimplementasikan ke dalam program tersebut. Perancangan User Interface merupakan perancangan halaman tampilan dalam aplikasi yang akan dibuat. Perancangan User Interface ini merancang halaman dalam proses input maupun output dalam aplikasi AR. Gambar 3.7 Rancangan Splash Screen Setelah muncul Splash Screen maka user akan ditujukan oleh aplikasi ke halaman Menu Utama seperti yang disajikan pada gambar 3.8 Gambar 3.8 Rancangan Halaman Menu Utama

12 32 Adapun penjelasan desain user interface seperti pada gambar 3.8 yaitu sebagai berikut : a. Mulai Halaman ini disediakan untuk pengguna memulai aplikasi AR alat musik Indonesia. Dengan mengarahkan kamera ke arah Marker maka akan muncul objek sesuai dengan marker tersebut. Gambar 3.9 Rancangan Tampilan Halaman AR Setelah aplikasi mendeteksi marker, maka aplikasi akan memunculkan objek yang sesuai dengan marker. User juga dapat melihat objek lain dengan

13 33 menekan tombol nama alat musik tradisional Indonesia tersebut, seperti yang ada pada interface. User bisa memainkan objek alat musik tradisional Indonesia dengan cara menekan bagian-bagian dari objek 3D tersebut, maka alat musik tradisional indonesia akan mengeluarkan suara atau nada. b. Panduan Halaman ini berisikan panduan bagaimana menggunakan aplikasi AR alat musik Indonesia secara menyeluruh. Gambar 3.10 Rancangan tampilan Slide Show Panduan