PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (CERPEN) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VI SD. MATHLA UL KHAIRIYAH BANDUNG Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah e-mail : enengmona19@yahoo.com Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah karena kemampuan peserta didik dalam hal menulis cerita pendek masih sangat kurang. Karena sebagian para siswa menganggap jika menulis itu membutuhkan waktu yang sangat lama dan butuh kesabaran. Mengungkapkan ide dalam menulis cerita pendek masih belum kondusif. Untuk mengatasi hambatan dan kesulitan di atas diperlukan pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis mencoba menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Bandung. Pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah CTL. Populasinya adalah seluruh kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek pada siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Bandung. Data yang digunakan berupa skor tes sebelum dan sesudah memakai pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih efektif dibuktikan dengan hasil analisis yang menunjukkan kenaikan. Dari data yang tes yang dilakukan dapat dilihat adanya nilai rata-rata pretes atau nilai tes awal yaitu dengan nilai 7,33. Dan setelah dilakukan pendekatan CTL maka dilakukan tes akhir dan nilai yang dicapai yaitu 8,01. Maka berdasarkan hipotesis di atas, bahwa tindakan perbaikan kemampuan menulis cerita pendek pada siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) sangat tinggi, efektif, jelas dan bisa lebih memahami dalam penulisan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam menulis cerita pendek. Kata Kunci : pendekatan CTL PENDAHULUAN Latar belakang penelitian ini adalah karena kemampuan peserta didik dalam hal menulis cerita pendek masih sangat kurang. Jika kita perhatikan, kesan utama keberhasilan pembelajaran berbahasa berada di tangan guru sebagai orang yang mengorganisir pembelajaran. Hal ini berhubungan dengan salah satu aspek keterampilan berbahasa yaitu menulis. Namun dengan anggapan seperti itu kita harus buang jauh-jauh karena kenyataan keberhasilan pembelajaran tidak hanya ada ditangan guru, karena guru bukan penentu tunggal terhadap keberhasilan dalam belajar terutama pembelajaran menulis. Untuk mengatasi hambatan dan kesulitan di atas diperlukan pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis mencoba menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran siswa dapat dirumuskan sebagai berikut : Sejauh mana penggunaan metode mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis. Page 1
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat mengatasi kesulitan siswa kelas IV SD Mathlaul Khairiyah dalam mengungkapkan gagasan pada pembelajaran menulis dan apakah penggunaan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Mathlaul Khairiyah dalam pembelajaran menulis? Tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mendeskripsikan penggunaan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam mengatasi kesulitan siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Bandung dalam mengungkapkan gagasan pada pembelajaran bercerita. Mendeskripsikan penggunaan metode meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Bandung dalam pembelajaran bercerita. Maka hipotesisnya adalah Pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek (cerpen). KAJIAN TEORI DAN METODE KAJIAN TEORI Penelitian ini berjudul Pembelajaran Apresiasi menulis cerita pendek (cerpen) dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Bandung Pembelajaran menulis merupakan kegiatan yang disengaja dengan cara mengungkapkan perasaan, pikiran, secara imajinatif kedalam bentuk kata-kata dan kalimat yang berupa tulisan. Cerpen artinya tuturan yang membentang bagaimana terjadinya sesuatu hal yang menceritakan kisahnya kurang Dari 10.000 kata yang memberikan kesan tunggal dan dominan serta memusatkan batasan tokoh dalam situasi tertentu. Pembelajaran dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah proses pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dalam suatu proses pendidikan untuk membantu siswa. Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah proses pembelajaran yang tersusun dan direncanakan secara runtut dengan melihat konteks kehidupan melalui kegiatan keterlibatan siswa dalam menulis cerita pendek dengan menuangkan gagasan, pikiran, perasaan dan ide secara imajinatif untuk memperoleh pengetahuan baru dalam bentuk kognitif siswa berdasarkan pengalamannya. METODE Penggunaan suatu metode dalam proses penelitian akan menentukan akan menentukan hasil dari penelitian tersebut. Ada tiga metode penelitian yang diungkapkan oleh Surachmad (1980:28) yaitu : Pertama Metode penelitian historic artinya penyelidikan yang menjelaskan data yang lampau. Kedua Metode penelitian deskriptif artinya penelitian yang menjelaskan tentang data pada waktu sekarang. Ketiga Metode penelitian eksperimental artinya penelitian yang mengandalkan kegiatan percobaan untuk meneliti suatu hasil. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran dengan pendekatan CTL dalam menulis cerita pendek. Dalam penelitian ini ditentukan kelas yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian siswa diberikan dulu pretes yaitu berupa tes awal pada pembelajaran menulis cerita pendek dan postes yaitu tes akhir pembelajaran menulis cerita pendek. Dalam penelitian ini digunakan dua macam penelitian tes yaitu nilai pretes dan nilai postes. Nilai pretes adalah nilai yang diperoleh siswa dari hasil menulis cerita pendek tanpa menggunakan pendekatan CTL. Dan nilai postes adalah nilai yang diperoleh siswa dari hasil menulis cerita pendenk dengan menggunakan pendekatan CTL. Populasi tidak berwujud manusia. Pupolasi dapat berwujud alat pelajaran, cara-cara mengajar, kurikulum, cara-cara administrasi dan sebagainya, Sutrisno Hadi (1984 : 72). Pendapat tersebut diperkuat Mohamad ali (1987 : 54) yang mengatakan bahwa pelaksanaan penelitian selalu berhadapan dengan objek yang diteliti baik berupa manusia, peristiwa, maupun gejala yang terjadi. Berdasarkan keterangan tersebut, maka populasi dalam penelitian adalah siawa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Kota Bandung. Sementara itu, yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Kota Bandung yang berjumlah orang Page 2
PEMBAHASAN DAN HASIL PEMBAHASAN Pembelajaran merupakan suatu kegiatan praktis yang didasarkan pada suatu konsep tertentu dan terikat dalam suatu situasi, serta terarah pada satu tujuan yang akan dicapai. Jadi, pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang kompleks dan suatu kegiatan komunikasi. Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa belajar bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap (Dimyati, 2002:157). Pembelajaran adalah sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu melalui proses belajar itu sendiri. Pembelajaran yang dipilih oleh guru dalam usaha mengefektifkan pembelajarannya dapat ditemukan berdasarkan kondisi-kondisi yang berkaitan dengan situasi di sekolah, ruang kelas, sarana yang tersedia, alokasi waktu dan materi yang disampaikan. Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk menggali potensi dan pengalaman belajar siswa agar mampu memenuhi pencapaian kompetensi yang telah diterapkan sebagai konsekuensi dari pembelajaran berbasis kompetensi. Materi pembelajaran harus dapat memberikan kecakapan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Aktifitas menulis merupakan suatu manifestasi dari kemampuan dan keterampilan menyimak, berbicara dan membaca. Beberapa ahli mengemukakan bahasa kadang-kadang berbeda, begitu pula dalam pemberian istilah menulis. Ada yang menyebutnya dengan mengarang, tetapi setelah diteliti, keduanya memiliki makna dan tujuan yang hampir sama (KBBI, 1991:1079). HASIL Hasil sebelum menggunakan pendekatan CTL yang dilakukan yaitu diadakanya pretes. Pretes dilakukan sebelum para siswa melakukan pembelajaran menulis cerita pendek tanpa menggunakan pendekatan CTL. Siswa menulis dengan kemampuannya sendiri tetati tetap diberikan arahan dan diberi tahu aspek apa saja yang akan dinilai.dan dibuktikan dengan adanya tabel berikut ini Tabel. 4 Nilai Tes Awal Nama Ejaan Isi Rapi Skor Rata Subjek 1 9 9 9 27 9 Subjek 2 7 7 7 21 7 Subjek 3 6 6 6 18 6 Subjek 4 9 9 9 27 9 Subjek 5 6 8 6 20 6.6 Subjek 6 9 9 9 27 9 Subjek 7 9 9 7 25 8.3 Subjek 8 6 9 6 21 7 Subjek 9 9 9 8 26 8.6 Subjek 10 6 9 6 21 7 Subjek 11 7 9 6 22 7.3 Subjek 12 6 9 7 22 7.3 Subjek 13 6 6 6 18 6 Subjek 14 6 6 7 19 6.3 Subjek 15 6 9 7 22 7.3 Subjek 16 9 9 9 27 9 Subjek 17 6 6 6 18 6 Subjek 18 9 9 8 26 8.6 Subjek 19 6 6 7 29 6.3 Subjek 20 7 9 8 24 8 Subjek 21 7 9 8 24 8 Subjek 22 6 6 7 19 6.3 Subjek 23 6 8 6 20 6.6 Subjek 24 6 9 6 21 7 Subjek 25 6 9 8 23 7.6 Subjek 26 8 9 9 26 8.6 Subjek 27 7 6 7 20 6.6 Subjek 28 6 6 6 24 6 Subjek 29 6 6 7 19 6.3 Subjek 6 9 7 22 7.3 219.9 = 7.33 Jumlah 208 239 216 668 Dari data diatas dapat diketahui bahwa hasil siswa dalam menuls cerita pendek adalah penilaian pada aspek ejaan terdapat 7 orang siswa yang mendapat nilai 9, 1 orang mendapat nilai 8, 5 orang siswa mendapat nilai 7, dan 17 orang siswa mendapat nilai 6. Nilai pada aspek isi cerpen terdapat 18 orang siswa mendapat nilai 9, 2 orang siswa mendapat nilai 8, 1 orang siswa mendapat nilai 7, dan 9 orang siswa mendapat nilai 6. Pada aspek kerapihan terdapat 5 orang siswa yang mendapat nilai 9, 5 orang siswa mendapat nilai 8, 10 orang siswa mendapat nilai 7, dan 10 orang siswa mendapat nilai 6. Setelah nilai pretes keluar, maka tindak lanjut dari penelitian ini akan dilakukan postes yaitu pembelajatan menulis cerpen dengan menggunakan pendekatan CTL. Penilaian pada aspek ejaan terdapat 1 orang siswa mendapat nilai 10, 5 orang siswa mendapat nilai 9, 7 orang siswa mendapat nilai 8, 17 Page 3
siswa mendapat nilai 7. Pada aspek isi cerpen terdapat 6 siswa mendapat nilai 10, 11 siswa mendapat nilai 9, 5 siswa mendapat nilai 8 dan 8 siswa mendapat nilai 7. Pada aspek kerapihan 5 orang siswa mendapat nilai 10, 3 siswa mendapat nilai 9, 10 siswa mendapat nilai 8, dan 12 siswa mendapat nilai 7. Pada aspek penggunaan bahasa terdapat 2 siswa mendapat nilai 10, 6 siswa mendapat nilai 9, 8 siswa mendapat nilai 8, dan 14 siswa mendapat nilai 7. Maka hasil yang didapat dapat dibuktikan dengan table berikut ini : Tabel. 5 Nilai Tes Akhir Nama Ejaan Isi Rapi Bahasa Skor Rata 1 8 9 7 7 31 7.75 2 7 7 7 7 28 7 3 8 9 8 8 33 8.25 4 7 9 8 7 31 7.75 5 7 9 7 7 7.5 6 8 8 7 8 31 7.75 7 7 9 8 8 32 8 8 7 7 7 7 28 7 9 9 10 10 9 38 9.5 10 7 7 7 7 28 7 11 9 9 9 9 36 9 12 8 9 9 8 34 8.5 13 7 7 7 7 28 7 14 7 7 7 7 28 7 15 7 9 8 8 32 8 16 10 10 10 10 40 10 17 7 8 7 7 29 7.25 18 8 9 8 9 34 8.5 19 7 9 8 8 32 8 20 9 10 10 9 38 9.5 21 9 10 10 9 38 9.5 22 7 7 8 7 29 7.25 23 7 9 8 8 32 8 24 7 8 8 7 7.5 25 8 10 9 9 26 9 26 9 10 10 10 39 9.75 27 8 8 8 8 32 8 28 7 7 7 7 28 7 29 7 8 7 7 29 7.25 7 7 7 7 28 7 Jumla h 2 255 241 236 962 240.5 = 8.01 Hasil penelitiaan menunjukkan adanya peningkatan nilai pada pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Bandung. Dibuktikan dengan adanya table perbandingan nilai pretes dan nilai postes berikut ini Tabel. 6 Perbandingan Tes Awal dan Tes Akhir NO Nama Siswa Pretes Postes 1 Subjek 1 9 7.75 2 Subjek 2 7 7 3 Subjek 3 6 8.25 4 Subjek 4 9 7.75 5 Subjek 5 6.6 7.5 6 Subjek 6 9 7.75 7 Subjek 7 8.3 8 8 Subjek 8 7 7 9 Subjek 9 8.6 9.5 10 Subjek 10 7 7 11 Subjek 11 7.3 9 12 Subjek 12 7.3 8.5 13 Subjek 13 6 7 14 Subjek 14 6.3 7 15 Subjek 15 7.3 8 16 Subjek 16 9 10 17 Subjek 17 6 7.25 18 Subjek 18 8.6 8.5 19 Subjek 19 6.3 8 20 Subjek 20 8 9.5 21 Subjek 21 8 9.5 22 Subjek 22 6.3 7.25 23 Subjek 23 6.6 8 24 Subjek 24 7 7.5 25 Subjek 25 7.6 9 26 Subjek 26 8.6 9.75 27 Subjek 27 6.6 8 28 Subjek 28 6 7 29 Subjek 29 6.3 7.25 Subjek 7.3 7 Jumlah 219.9 = 7.33 240.5 = 8.01 Dari penelitian yang dilakukan di kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah bahawa pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan pendekatan CTL lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan pendekatan CTL. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Dengan adanya pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), maka pembelajaran menulis cerita pendek pada siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah mengalami perubahan dan peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan adaya hasil dari pretes tanpa pendekan CTL yaitu dengan nilai 7.33. dan setelah menggunakan pendekatan CTL maka nilai postes yang dicapai adalah 8.01. Page 4
SARAN Saran yang diberikan atas penelitian ini bahwa dengan adanya pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan pendekatan CTL akan memudahkan siswa dalam melatih kebiasaan menulis cerita pendek sesuai dengan ketentuan, cirri-ciri dan syarat yang harus digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen. Maka diharapan para siswa dapat dengan giat dan terus berlatih agar kemampuan menulis cerpen dapat lebih meningkat lagi. Sebagai seorang guru juga diharapkan terus mengarahkan siswanya agar terus berlatih dalam pembelajaran menulis cerpen agar tidak ada lagi kesalahan-kesalahan dalam penulisan cerpen. DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. 1983. Guru Dalam Proses Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Anshar, Abdulah Ambary Muhammad. 1974. Intisari Sastra Indonesia. Bandung: Jatnika. Arikunto, Suharsini dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Depdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Akhadiah, dkk. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Depdiknas. 2004. Pedoman Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Pembinaan Kepada Masyarakat. Tarigan, HG. 1986. Menulis Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Johnson, Elaine B. 2011. Contextual Teaching and Learning (CTL), menjadikan Kegiatan Belajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Kifa. Sadiman, Arief S dkk 2006. Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Depdiknas (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta ; Dirjen PMPTK Page 5