Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING DI KELAS VII SMPN II TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING. Oleh : Cece Gosul NIM

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 CIDAUN KABUPATEN CIANJUR

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MAKALAH. Oleh Kusyeni

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

Jurnal Dialog: Volume III, Maret 2016 ISSN:

MAKALAH PENELITIAN. diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah

Oleh: Nandang Abdurachman

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE CONTEKSTUAL TEACHING and LEARNING PADA KELAS XI SMAN 1 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

MAKALAH. Oleh DINI NURHAYATI NPM

MAKALAH. Oleh : Tuti Nurhayati NPM :

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran

MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN

L I S N I A W A T I NPM

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.

Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

EFEKTIVITAS METODE PEMODELAN TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF OLEH SISWA KELAS IX

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRAMATISASI PADA SISWA KELAS X SMA YPI SUKAWENING GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MALAKAH

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD

Oleh Dewi Astuti. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. ABSTRAK

Disusun dan Diajukan oleh : SRI PRATIWI NIM Telah Diverifikasi dan Dinyatakan Memenuhi Syarat untuk Diunggah pada Jurnal Online

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENULISAN KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE CTL

MAKALAH. Oleh DEDE KOMALA

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SD

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP SILIWANGI BANDUNG 2012

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SD NEGERI MERDEKA 5/3 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

Oleh: NYIMAS LUKIAWATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN NEGERI 3 NARINGGUL KECAMATAN NARINGGUL KABUPATEN CIANJUR. Ugan Hermawan NIM :

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sebuah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terbagi

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA SILIWANGI 4 CIMAHI

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu. mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan.

MAKALAH. Oleh MIA KUSMIATI NPM :

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DALAM HATI SECARA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY INQUIRY DI KELAS X SMK AL HIKMAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari

M A K A L A H. Disusun oleh : NURHAYATI NIM

Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Quantum Writing

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV MI AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI KECAMATAN BEKASI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. menyimak (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3)

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (CERPEN) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VI SD. MATHLA UL KHAIRIYAH BANDUNG Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah e-mail : enengmona19@yahoo.com Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah karena kemampuan peserta didik dalam hal menulis cerita pendek masih sangat kurang. Karena sebagian para siswa menganggap jika menulis itu membutuhkan waktu yang sangat lama dan butuh kesabaran. Mengungkapkan ide dalam menulis cerita pendek masih belum kondusif. Untuk mengatasi hambatan dan kesulitan di atas diperlukan pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis mencoba menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Bandung. Pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah CTL. Populasinya adalah seluruh kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek pada siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Bandung. Data yang digunakan berupa skor tes sebelum dan sesudah memakai pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih efektif dibuktikan dengan hasil analisis yang menunjukkan kenaikan. Dari data yang tes yang dilakukan dapat dilihat adanya nilai rata-rata pretes atau nilai tes awal yaitu dengan nilai 7,33. Dan setelah dilakukan pendekatan CTL maka dilakukan tes akhir dan nilai yang dicapai yaitu 8,01. Maka berdasarkan hipotesis di atas, bahwa tindakan perbaikan kemampuan menulis cerita pendek pada siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) sangat tinggi, efektif, jelas dan bisa lebih memahami dalam penulisan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam menulis cerita pendek. Kata Kunci : pendekatan CTL PENDAHULUAN Latar belakang penelitian ini adalah karena kemampuan peserta didik dalam hal menulis cerita pendek masih sangat kurang. Jika kita perhatikan, kesan utama keberhasilan pembelajaran berbahasa berada di tangan guru sebagai orang yang mengorganisir pembelajaran. Hal ini berhubungan dengan salah satu aspek keterampilan berbahasa yaitu menulis. Namun dengan anggapan seperti itu kita harus buang jauh-jauh karena kenyataan keberhasilan pembelajaran tidak hanya ada ditangan guru, karena guru bukan penentu tunggal terhadap keberhasilan dalam belajar terutama pembelajaran menulis. Untuk mengatasi hambatan dan kesulitan di atas diperlukan pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis mencoba menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran siswa dapat dirumuskan sebagai berikut : Sejauh mana penggunaan metode mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis. Page 1

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat mengatasi kesulitan siswa kelas IV SD Mathlaul Khairiyah dalam mengungkapkan gagasan pada pembelajaran menulis dan apakah penggunaan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Mathlaul Khairiyah dalam pembelajaran menulis? Tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mendeskripsikan penggunaan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam mengatasi kesulitan siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Bandung dalam mengungkapkan gagasan pada pembelajaran bercerita. Mendeskripsikan penggunaan metode meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Bandung dalam pembelajaran bercerita. Maka hipotesisnya adalah Pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek (cerpen). KAJIAN TEORI DAN METODE KAJIAN TEORI Penelitian ini berjudul Pembelajaran Apresiasi menulis cerita pendek (cerpen) dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Bandung Pembelajaran menulis merupakan kegiatan yang disengaja dengan cara mengungkapkan perasaan, pikiran, secara imajinatif kedalam bentuk kata-kata dan kalimat yang berupa tulisan. Cerpen artinya tuturan yang membentang bagaimana terjadinya sesuatu hal yang menceritakan kisahnya kurang Dari 10.000 kata yang memberikan kesan tunggal dan dominan serta memusatkan batasan tokoh dalam situasi tertentu. Pembelajaran dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah proses pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dalam suatu proses pendidikan untuk membantu siswa. Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah proses pembelajaran yang tersusun dan direncanakan secara runtut dengan melihat konteks kehidupan melalui kegiatan keterlibatan siswa dalam menulis cerita pendek dengan menuangkan gagasan, pikiran, perasaan dan ide secara imajinatif untuk memperoleh pengetahuan baru dalam bentuk kognitif siswa berdasarkan pengalamannya. METODE Penggunaan suatu metode dalam proses penelitian akan menentukan akan menentukan hasil dari penelitian tersebut. Ada tiga metode penelitian yang diungkapkan oleh Surachmad (1980:28) yaitu : Pertama Metode penelitian historic artinya penyelidikan yang menjelaskan data yang lampau. Kedua Metode penelitian deskriptif artinya penelitian yang menjelaskan tentang data pada waktu sekarang. Ketiga Metode penelitian eksperimental artinya penelitian yang mengandalkan kegiatan percobaan untuk meneliti suatu hasil. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran dengan pendekatan CTL dalam menulis cerita pendek. Dalam penelitian ini ditentukan kelas yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian siswa diberikan dulu pretes yaitu berupa tes awal pada pembelajaran menulis cerita pendek dan postes yaitu tes akhir pembelajaran menulis cerita pendek. Dalam penelitian ini digunakan dua macam penelitian tes yaitu nilai pretes dan nilai postes. Nilai pretes adalah nilai yang diperoleh siswa dari hasil menulis cerita pendek tanpa menggunakan pendekatan CTL. Dan nilai postes adalah nilai yang diperoleh siswa dari hasil menulis cerita pendenk dengan menggunakan pendekatan CTL. Populasi tidak berwujud manusia. Pupolasi dapat berwujud alat pelajaran, cara-cara mengajar, kurikulum, cara-cara administrasi dan sebagainya, Sutrisno Hadi (1984 : 72). Pendapat tersebut diperkuat Mohamad ali (1987 : 54) yang mengatakan bahwa pelaksanaan penelitian selalu berhadapan dengan objek yang diteliti baik berupa manusia, peristiwa, maupun gejala yang terjadi. Berdasarkan keterangan tersebut, maka populasi dalam penelitian adalah siawa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Kota Bandung. Sementara itu, yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Kota Bandung yang berjumlah orang Page 2

PEMBAHASAN DAN HASIL PEMBAHASAN Pembelajaran merupakan suatu kegiatan praktis yang didasarkan pada suatu konsep tertentu dan terikat dalam suatu situasi, serta terarah pada satu tujuan yang akan dicapai. Jadi, pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang kompleks dan suatu kegiatan komunikasi. Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa belajar bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap (Dimyati, 2002:157). Pembelajaran adalah sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu melalui proses belajar itu sendiri. Pembelajaran yang dipilih oleh guru dalam usaha mengefektifkan pembelajarannya dapat ditemukan berdasarkan kondisi-kondisi yang berkaitan dengan situasi di sekolah, ruang kelas, sarana yang tersedia, alokasi waktu dan materi yang disampaikan. Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk menggali potensi dan pengalaman belajar siswa agar mampu memenuhi pencapaian kompetensi yang telah diterapkan sebagai konsekuensi dari pembelajaran berbasis kompetensi. Materi pembelajaran harus dapat memberikan kecakapan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Aktifitas menulis merupakan suatu manifestasi dari kemampuan dan keterampilan menyimak, berbicara dan membaca. Beberapa ahli mengemukakan bahasa kadang-kadang berbeda, begitu pula dalam pemberian istilah menulis. Ada yang menyebutnya dengan mengarang, tetapi setelah diteliti, keduanya memiliki makna dan tujuan yang hampir sama (KBBI, 1991:1079). HASIL Hasil sebelum menggunakan pendekatan CTL yang dilakukan yaitu diadakanya pretes. Pretes dilakukan sebelum para siswa melakukan pembelajaran menulis cerita pendek tanpa menggunakan pendekatan CTL. Siswa menulis dengan kemampuannya sendiri tetati tetap diberikan arahan dan diberi tahu aspek apa saja yang akan dinilai.dan dibuktikan dengan adanya tabel berikut ini Tabel. 4 Nilai Tes Awal Nama Ejaan Isi Rapi Skor Rata Subjek 1 9 9 9 27 9 Subjek 2 7 7 7 21 7 Subjek 3 6 6 6 18 6 Subjek 4 9 9 9 27 9 Subjek 5 6 8 6 20 6.6 Subjek 6 9 9 9 27 9 Subjek 7 9 9 7 25 8.3 Subjek 8 6 9 6 21 7 Subjek 9 9 9 8 26 8.6 Subjek 10 6 9 6 21 7 Subjek 11 7 9 6 22 7.3 Subjek 12 6 9 7 22 7.3 Subjek 13 6 6 6 18 6 Subjek 14 6 6 7 19 6.3 Subjek 15 6 9 7 22 7.3 Subjek 16 9 9 9 27 9 Subjek 17 6 6 6 18 6 Subjek 18 9 9 8 26 8.6 Subjek 19 6 6 7 29 6.3 Subjek 20 7 9 8 24 8 Subjek 21 7 9 8 24 8 Subjek 22 6 6 7 19 6.3 Subjek 23 6 8 6 20 6.6 Subjek 24 6 9 6 21 7 Subjek 25 6 9 8 23 7.6 Subjek 26 8 9 9 26 8.6 Subjek 27 7 6 7 20 6.6 Subjek 28 6 6 6 24 6 Subjek 29 6 6 7 19 6.3 Subjek 6 9 7 22 7.3 219.9 = 7.33 Jumlah 208 239 216 668 Dari data diatas dapat diketahui bahwa hasil siswa dalam menuls cerita pendek adalah penilaian pada aspek ejaan terdapat 7 orang siswa yang mendapat nilai 9, 1 orang mendapat nilai 8, 5 orang siswa mendapat nilai 7, dan 17 orang siswa mendapat nilai 6. Nilai pada aspek isi cerpen terdapat 18 orang siswa mendapat nilai 9, 2 orang siswa mendapat nilai 8, 1 orang siswa mendapat nilai 7, dan 9 orang siswa mendapat nilai 6. Pada aspek kerapihan terdapat 5 orang siswa yang mendapat nilai 9, 5 orang siswa mendapat nilai 8, 10 orang siswa mendapat nilai 7, dan 10 orang siswa mendapat nilai 6. Setelah nilai pretes keluar, maka tindak lanjut dari penelitian ini akan dilakukan postes yaitu pembelajatan menulis cerpen dengan menggunakan pendekatan CTL. Penilaian pada aspek ejaan terdapat 1 orang siswa mendapat nilai 10, 5 orang siswa mendapat nilai 9, 7 orang siswa mendapat nilai 8, 17 Page 3

siswa mendapat nilai 7. Pada aspek isi cerpen terdapat 6 siswa mendapat nilai 10, 11 siswa mendapat nilai 9, 5 siswa mendapat nilai 8 dan 8 siswa mendapat nilai 7. Pada aspek kerapihan 5 orang siswa mendapat nilai 10, 3 siswa mendapat nilai 9, 10 siswa mendapat nilai 8, dan 12 siswa mendapat nilai 7. Pada aspek penggunaan bahasa terdapat 2 siswa mendapat nilai 10, 6 siswa mendapat nilai 9, 8 siswa mendapat nilai 8, dan 14 siswa mendapat nilai 7. Maka hasil yang didapat dapat dibuktikan dengan table berikut ini : Tabel. 5 Nilai Tes Akhir Nama Ejaan Isi Rapi Bahasa Skor Rata 1 8 9 7 7 31 7.75 2 7 7 7 7 28 7 3 8 9 8 8 33 8.25 4 7 9 8 7 31 7.75 5 7 9 7 7 7.5 6 8 8 7 8 31 7.75 7 7 9 8 8 32 8 8 7 7 7 7 28 7 9 9 10 10 9 38 9.5 10 7 7 7 7 28 7 11 9 9 9 9 36 9 12 8 9 9 8 34 8.5 13 7 7 7 7 28 7 14 7 7 7 7 28 7 15 7 9 8 8 32 8 16 10 10 10 10 40 10 17 7 8 7 7 29 7.25 18 8 9 8 9 34 8.5 19 7 9 8 8 32 8 20 9 10 10 9 38 9.5 21 9 10 10 9 38 9.5 22 7 7 8 7 29 7.25 23 7 9 8 8 32 8 24 7 8 8 7 7.5 25 8 10 9 9 26 9 26 9 10 10 10 39 9.75 27 8 8 8 8 32 8 28 7 7 7 7 28 7 29 7 8 7 7 29 7.25 7 7 7 7 28 7 Jumla h 2 255 241 236 962 240.5 = 8.01 Hasil penelitiaan menunjukkan adanya peningkatan nilai pada pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah Bandung. Dibuktikan dengan adanya table perbandingan nilai pretes dan nilai postes berikut ini Tabel. 6 Perbandingan Tes Awal dan Tes Akhir NO Nama Siswa Pretes Postes 1 Subjek 1 9 7.75 2 Subjek 2 7 7 3 Subjek 3 6 8.25 4 Subjek 4 9 7.75 5 Subjek 5 6.6 7.5 6 Subjek 6 9 7.75 7 Subjek 7 8.3 8 8 Subjek 8 7 7 9 Subjek 9 8.6 9.5 10 Subjek 10 7 7 11 Subjek 11 7.3 9 12 Subjek 12 7.3 8.5 13 Subjek 13 6 7 14 Subjek 14 6.3 7 15 Subjek 15 7.3 8 16 Subjek 16 9 10 17 Subjek 17 6 7.25 18 Subjek 18 8.6 8.5 19 Subjek 19 6.3 8 20 Subjek 20 8 9.5 21 Subjek 21 8 9.5 22 Subjek 22 6.3 7.25 23 Subjek 23 6.6 8 24 Subjek 24 7 7.5 25 Subjek 25 7.6 9 26 Subjek 26 8.6 9.75 27 Subjek 27 6.6 8 28 Subjek 28 6 7 29 Subjek 29 6.3 7.25 Subjek 7.3 7 Jumlah 219.9 = 7.33 240.5 = 8.01 Dari penelitian yang dilakukan di kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah bahawa pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan pendekatan CTL lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan pendekatan CTL. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Dengan adanya pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), maka pembelajaran menulis cerita pendek pada siswa kelas VI SD. Mathla ul Khairiyah mengalami perubahan dan peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan adaya hasil dari pretes tanpa pendekan CTL yaitu dengan nilai 7.33. dan setelah menggunakan pendekatan CTL maka nilai postes yang dicapai adalah 8.01. Page 4

SARAN Saran yang diberikan atas penelitian ini bahwa dengan adanya pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan pendekatan CTL akan memudahkan siswa dalam melatih kebiasaan menulis cerita pendek sesuai dengan ketentuan, cirri-ciri dan syarat yang harus digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen. Maka diharapan para siswa dapat dengan giat dan terus berlatih agar kemampuan menulis cerpen dapat lebih meningkat lagi. Sebagai seorang guru juga diharapkan terus mengarahkan siswanya agar terus berlatih dalam pembelajaran menulis cerpen agar tidak ada lagi kesalahan-kesalahan dalam penulisan cerpen. DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. 1983. Guru Dalam Proses Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Anshar, Abdulah Ambary Muhammad. 1974. Intisari Sastra Indonesia. Bandung: Jatnika. Arikunto, Suharsini dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Depdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Akhadiah, dkk. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Depdiknas. 2004. Pedoman Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Pembinaan Kepada Masyarakat. Tarigan, HG. 1986. Menulis Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Johnson, Elaine B. 2011. Contextual Teaching and Learning (CTL), menjadikan Kegiatan Belajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Kifa. Sadiman, Arief S dkk 2006. Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Depdiknas (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta ; Dirjen PMPTK Page 5