BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Laporan Keuangan PT Semen Gresik (PERSERO) Tbk.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA UNIT USAHA KONVEKSI KERUDUNG (NADIA COLLECTION)

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BREAK EVEN POINT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVENT POINT SERTA KEBIJAKAN MARK-UP PADA TUNAS G & A TOYS

ANALISA BREAK EVENT POINT

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Hal pertama yang dilakukan dalam menganalisa Break Even Point adalah

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik

BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point)

Manajemen Keuangan. Break-Even Point

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4

BAB II LANDASAN TEORI

How to Build a Good Financial Plan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Department of Business Adminstration Brawijaya University

MANAJEMEN SAINS 1.1. Pendekatan Manajemen Sains untuk Memecahkan Masalah

BREAK EVEN POINT & ANALISIS SENSIVITAS EKOTEK - 08

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK

MAKALAH MATEMATIKA EKONOMI BREAK EVENT POINT KELAS : B

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si

KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS

KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA. : Yuli Setia Ningsih :

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

2.2.2 Penggolongan Biaya Menurut sifatnya, biaya dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang

Biaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan.

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data 3.3 Metode Analisis Data Analisis Biaya Produksi

ANALISA BREAK EVEN POINT

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan. modal (money and capital markets atau macro finance), investasi

III. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi.

Andri Helmi M, SE., MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Biaya Pemasaran

ANALISA PENENTUAN HARGA SEWA RUANG GRAND CITY SURABAYA. Oleh: Rudy Arbai

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

Introduction to Management Science: Sains Manajemen. Taylor, B. W., 2009, Introduction to Management Science

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh:

ANALISIS BREAK EVEN TERHADAP PENJUALAN JASA SEWA KAMAR PADA HOTEL BATAM VIEW BEACH RESORT TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

Presentation Outline BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

MATERI KULIAH PERTEMUAN 2 KONSEP BIAYA PRINSIP TATA HITUNG BIAYA

: PENENTUAN LOKASI FASILITAS-FASILITAS PRODUKSI. M.O. By Nurul K, SE, M.Si

L2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

MATERI PRAKTIKUM MINGGU KE 5 ANALISIS CPV

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Penjualan Pabrik Kemplang Matahari 222 Palembang Tahun Jenis Produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

BREAK EVEN POINT. introduction

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

BULETIN AKUNTANSI STAF BAPEPAM dan LK PEMBERIAN TANTIEM DAN BONUS SERTA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan merupakan titik tolak bagi segala pemikiran dalam perusahaan dan tujuan

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS

PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

KUESIONER PETANI PAKKAT

Deposito Berjangka. Cadangan Piutang Ragu-ragu. Piutang Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap. Piutang Lain-lain - Lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA WARUNG BAKSO MANTAP DALAM PERENCANAAN LABA. Andika Hari Saputro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA RUMAH MAKAN TEKWAN 115

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk Laporan keuangan merupakan suatu informasi dari proses pencatatan dan transaksi transaksi yang terjadi selama periode keuangan tertentu. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen, yang digunakan untuk berbagai kepentingan, internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Para pemilik perusahaan akan berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk dapat menilai sukses dan atau setidaknya pimpinan dalam menjalankan operasionalnya dan tentuny juga menharapkan imbalan berupa deviden yang merupakan suatu kewajaran apabila mereka mengharapkan adanya pembagian keuntungan setiap akhir tahunannya. Data yang digunakan dalam laporan keuangan berasal dari laporan laba rugi yang pada umumnya disajikan setiap akhir tahun atau setiap bulan Desember. Berdasarkan data penjualan sebenarnya dibandingkan dengan rekapitasi Break Even Point dari tahun 2005 2009 tingkat penjualan PT. Semen Gresik (pesero) Tbk, telah mencapai titik Break Even Point. Break Even Point adalah suatu analisa untuk melihat perbandingan antara laba atau penjualan dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam hal ini, menunjukkan bahwa PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dalam perencanaan laba terlebih dahulu melakukan analisa break even point. Sehingga selama 1

periode 2005 2009 pencapaian titik break even point pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dapat dijadikan perencanaan laba. 4.2 Analisis Komponen Biaya PT. Semen Gresik (Persero)Tbk Dalam setiap perusahaan, unsure biaya merupakan salah satu unsure yang memegang peeranan penting dalam perencanaan perusahaan karena dengan diketaahuinya biaya biaya yang terjadi, maka perusahaan dapat menentukan berapa harga jual per unit agar perusahaan memperoleh suatu tingkatan tertentu. Untuk menerapkan analisis break even point kita menbuat penggolongan atau pengelompokkan biaya. Biaya biaya tersebut digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap meliputi biaya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh besarnya volume kegiatan. Sedangkan biaya variabel meliputi biaya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang jumlahnya dipengaruhi oleh besarnya volume kegiatan. Untuk Lebih jelasnya dibawah ini akan dijelaskan perkembangan biaya pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, yang sudah dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. 2

TABEL 4.1 PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk KLASIFIKASI BIAYA TAHUN 2005 (Dalam Ribuan Rupiah) Jenis biaya Biaya tetap Biaya variabel Beban pokok penjualan 4.640.412.855 Beban penjualan Ongkos angkut dan bongkat 545.070.297 Promosi 98.513.968 Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan 48.917.422 Perjalanan dinas 6.167.683 Pemeliharaan 6.368.459 Penyusutan dn amortasi 646.242 Penelitian dan perkembangan 1.646.177 Lain lain 15.301.022 Jumlah 49.563.664 5.313.480.461 Beban administrasi dan umum Gaji, upah, dan 292.714.744 Program kemitraan dan bina lingkungan 33.594.637 pemeliharaan 50.580.748 Jasa professional 16.388.801 Keperluan kantor 33.595.774 Pajak, asuransi, dan sewa 45.357.014 Perjalanan dinas 25.930.307 Penyusutan dan amortisasi 35.884.395 Promosi dan jamuan 24.428.342 Pemakaian bahan, listrik, air dan telepon 16.919.837 Pendidikan, latihan, dan pengembangan 18.205.810 Penyishan atas kerugian kontrak Pembelian - (Pembalikan penyisihan) / penambahan Penyisihan piutang ragu ragu 7.763.893 Lain lain 28.361.618 Jumlah 483.505.068 146.220.852 Total biaya 533.068.732 5.459.701.313 3

TABEL 4.2 PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk KLASIFIKASI BIAYA TAHUN 2006 (Dalam Ribuan Rupiah) Jenis biaya Biaya tetap Biaya variabel Beban pokok penjualan 5.400.345.664 Beban penjualan Ongkos angkut dan bongkat 630.087.496 Promosi 110.278.847 Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan 60.153.569 Perjalanan dinas 8.539.130 Pemeliharaan 4.041.408 Penyusutan dn amortasi 2.029.500 Penelitian dan perkembangan 1.015.406 Lain lain 23.220.866 Jumlah 622.183.069 6.177.528.817 Beban administrasi dan umum Gaji, upah, dan 352.859.266 Program kemitraan dan bina lingkungan 42.035.987 pemeliharaan 56.423.796 Jasa professional 13.765.918. Keperluan kantor 31.273.831 Pajak, asuransi, dan sewa 39.100.649 Perjalanan dinas 30.544.344 Penyusutan dan amortisasi 36.429.158 Promosi dan jamuan 28.551.375 Pemakaian bahan, listrik, air dan telepon 20.627.464 Pendidikan, latihan, dan pengembangan 26.279.860 Penyishan atas kerugian kontrak Pembelian - (Pembalikan penyisihan) / penambahan Penyisihan piutang ragu ragu 5.212.660 Lain lain 25.662.249 Jumlah 546.957.329 190.360.603 Total biaya 1.169.140.398 6.367.889.420 4

TABEL 4.3 PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk KLASIFIKASI BIAYA TAHUN 2007 (Dalam Ribuan Rupiah) Jenis biaya Biaya tetap Biaya variabel Beban pokok penjualan 5.600.143.971 Beban penjualan Ongkos angkut dan bongkat 556.288.325 Promosi 109.571.827 Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan 79.176.073 Perjalanan dinas 9.494.445 Pemeliharaan 6.616.660 Penyusutan dn amortasi 1.710.787 Penelitian dan perkembangan 483.781 Lain lain 19.342.697 Jumlah 80.886.860 6.310.941.706 Beban administrasi dan umum Gaji, upah, dan 399.786.293 Program kemitraan dan bina lingkungan 54.965.357 pemeliharaan 62.839.975 Jasa professional 42.419.699 Keperluan kantor 47.201.237 Pajak, asuransi, dan sewa 51.650.391 Perjalanan dinas 33.142.449 Penyusutan dan amortisasi 34.407.099 Promosi dan jamuan 13.462.793 Pemakaian bahan, listrik, air dan telepon 26.638.659 Pendidikan, latihan, dan pengembangan 27.905.297 Penyishan atas kerugian kontrak Pembelian - (Pembalika penyisihan) / penambahan Penyisihan piutang ragu ragu 3.112.365 Lain lain 23.592.225 Jumlah 661.447.738 159.676.101 Total biaya 742.334.598 6.470.617.807 5

TABEL 4.4 PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk KLASIFIKASI BIAYA TAHUN 2008 (Dalam Ribuan Rupiah) Jenis biaya Biaya tetap Biaya variabel Beban pokok penjualan 6.855.225.226 Beban penjualan Onkos angkut dan bongkar 698.277.373 Promosi 157.622.300 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 93.431.937 Pejalanan dinas 10.718.683 Pemeliharaan 5.908.989 Penyusutan dan amortisasi 3.765.601 Penelitian dan pengembangan 124.568 Lain lain 15.737.829 Jumlah 97,197,538 7,743,614,968 Beban administrasi dan umum Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 530,938,913 Program kemitraan dan bina lingkungan 74,440,519 Pemeliharaan 67,878,378 Jasa professional 34,171,861 Keperluan kantor 37,570,348 Pajak,asuransi, dan sewa 35,447,279 Perjalanan dinas 40,498,043 Penyusutan dan amortiaasi 40,363,512 Promosi dan jamuan 24,114,535 Pemakaian bahan,listrik,air dan telepon 25.901.893 Pendidikan,latihan,dan pengembangan 29,425,336 Penyisihan atas kerugian kontrak Pembeli 23,7600,000 (pembalikan penyisihan) / penambahan Penyisihan piutang ragu ragu 4,876,205 Lain lain 12,460,872 Jumlah 787.233.973 194.613.721 Total biaya 884.431.511 7.938.228.689 6

TABEL 4.5 PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk KLASIFIKASI BIAYA TAHUN 2009 (Dalam Ribuan Rupiah) Jenis biaya Biaya tetap Biaya variabel Beban pokok penjualan 7,613,708,634 Beban penjualan Ongkos angkut dan bongkar 910,115,901 Promosi 177,527,448 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 113,200,918 Perjalanan dinas 13,026,613 Pemeliharaa 6,716,228 Penyusutan dan amortisasi 4,020,387 Penelitian dan pengembangan 1,682,769 Lain lain 16,507,613 Jumlah 117,221,305 8,739,285,206 Beban admintrasi dan umum Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 633,927,567 Program kemitraan dan bina lingkungan 110,518,960 pemeliharaan 87,890,860 Jasa professional 73,414,626 Keperluan kantor 56,869,779 Pajak, asuransi, dan sewa 49,590,474 Perjalanan dinas 48,421,744 Penyusutan dan amortisasi 37,888,230 Promosi dan jamuan 33,751,647 Pemakaian bahan, listrik, air dan 26.296.947 telepon Pendidikan, latihan, dan pengembangan 25,422,347 Penyishan atas kerugian kontrak Pembelian (Pembalikan penyisihan) / penambahan Penyisihan piutang ragu ragu (2,475,027) Lain lain 7,261,912 Jumlah 985.156.956 203.623.110 Total biaya 1.102.378.261 8.942.908.316 7

Berikut adalah pengelompokkan kedalam biaya tetap dan biaya variabel dari tahun 2005-2009 yaitu : Table 4.6 PT. SEMEN GRESIK TBK REKAPITULASI BIAYA TAHUN 2005 2009 (Dalam Ribuan Rupiah) Tahun Biaya Tetap Biaya Variabel Total Biaya 2005 533.068.732 5.459.701.313 5.992.770.045 2006 1.169.140.398 6.367.889.420 7.537.029.818 2007 742.334.598 6.470.617.807 7.212.952.405 2008 884.431.511 7.938.228.689 8.822.660.200 2009 1.102.378.261 8.942.908.316 10.045.286.577 Sumber Laporan Perusahaan yang telah di olah 4.3 Analisis perkembangan Volume dan hasil Penjualan PT.Semen Gresik (PERSERO) Tbk 8

Tabel 4.7 PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk REKAPITULASI PERKEMBANGAN VOLUME DAN HASIL PENJUALAN TAHUN 2005-2009 (Dalam Unit) TAHUN Volume Penjualan (ton unit) Hasil Penjualan 2005 15.562.340 7.532.208.191.000 2006 16.755.078 8.727.857.819.000 2007 16.944.336 9.600.800.642.000 2008 17.659.418 12.203.840.050.000 2009 17.762.350 14.387.849.799.000 Sumber Laporan Tahunan PT. Semen Gresik (persero)tbk 4.4 Analisis Break Even Point Tahun 2005 2009 Analisis Break Even Point merupakan saran untuk menentukan titik dimana penjualan akan impas menutupi biaya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dalam analisis Break Even Point perhitungannya dapat dilakukan dengan pendekatan matematis dimana biaya sudah diketahui dan digolongkan ke dalam biaya vriabel dan biaya tetap. Berdasarkan data yang telah ada, maka tingkat break even point dapat dihitung sebagai berikut : 9

TAHUN 2005 Menggunakan cara margin kontribusi : MK/unit = P/unit VC/unit MKrasio = MK/unit = 484.002 340.828 P/unit = 143.174 = 143.174 484.002 = 0,296 Maka : BEP(unit) = FC BEP(Rp) = FC MK/unit MKrasio = 533.068.732 = 533.068.732 143.174 0,296 = 3.723,22 = 1.800.907.878 Menggunakan cara BEP (titik impas) : BEP(Rp) = FC 1 VC/unit P/unit = 533.068.732 1 340.828/unit 484.002/unit = 533.068.732 1 0,704 = 533.068.732 0,296 = 1.800.907.878 10

BEP (unit) = FC P/unit VC/unit = 533.068.732 484.002/unit 340.828/unit = 533.068.732 143.174/unit = 3.723,22 unit TAHUN 2006 Menggunakan cara margin kontribusi : MK/unit = P/unit VC/unit MKrasio = MK/unit = 810.019 380.057 P/unit = 429.962 = 429.962 810.019 = 0,531 Maka : BEP(unit) = FC BEP(Rp) = FC MK/unit MKrasio = 1.169.140.398 = 1.169.140.398 429.962 0,531 = 2.719,17 = 2.201.770.994 Menggunakan cara BEP (titik impas) : BEP(Rp) = FC 1 VC/unit P/unit = 1.169.140.398 1 380.057/unit 810.019/unit 11

= 1.169.140.398 1 0,469 = 1.169.140.398 0.531 = 2.201.770.994 BEP(unit) = FC P/unit VC/unit = 1.169.140.398 810.019/unit 380.057/unit = 1.169.140.398 429.962/unit = 2.719,17 unit TAHUN 2007 Menggunakan cara margin kontribusi : MK/unit = P/unit VC/unit MKrasio = MK/unit = 566.608 381.874 P/unit =184.734 = 184.734 566.608 = 0,326 Maka : BEP(unit) = FC BEP(Rp) = FC MK/unit MKrasio = 742.344.598 = 742.344.598 184.734 0,326 = 4.018,40 = 2.277.099.994 12

Menggunakan Cara BEP (titik impas) : BEP(Rp) = FC 1 VC/unit P/unit = 742.344.598 1 381.874/unit 566.608/unit = 742.344.598 1 0,674 = 742.344.598 0,326 = 2.277.099.994 BEP(unit) = FC P/unit VC/unit = 742.344.598 566.608/unit 381.874/unit = 742.334.598 184.734/unit = 4.018,40 unit TAHUN 2008 Menggunakan cara margin kontribusi : MK/unit = P/unit VC/unit MKrasio = MK/unit = 691.407 449.518 P/unit =241.889 = 241.889 691.407 = 0,035 13

Maka : BEP(unit) = FC BEP(Rp) = FC MK/unit MKrasio =884.431.511 = 884.431.511 241.889 0,035 =3.656,35 = 2.526.947.174 Menggunakan Cara BEP (titik impas) : BEP(Rp) = FC 1 VC/unit P/unit = 884.431.511 1 449.518/unit 691.407/unit = 884.431.511 1 0,650 = 884.431.511 0,35 = 2.526.947.174 BEP(unit) = FC P/unit VC/unit = 884.431.511 691.407/unit 449.518/unit = 884.431.511 241.889 = 3.656,35 unit 14

TAHUN 2009 Menggunakan cara margin kontribusi : MK/unit = P/unit VC/unit MKrasio = MK/unit = 810.020 506.475 P/unit =306.545 = 306.545 810.020 = 0,378 Maka : BEP(unit) = FC BEP(Rp) = FC MK/unit MKrasio =1.102.378.261 =1.102.378.261 306.545 0,378 =3.596,16 = 2.916.344.606 Menggunakan Cara BEP (titik impas) : BEP(Rp) = FC 1 VC/unit P/unit = 1.102.378.261 1 503.475/unit 810.020/unit = 1.102.378.261 1 0,622 = 1.102.378.261 0,378 = 2.916.344.606 15

BEP(unit) = FC P/unit VC/unit = 1.102.378.261 810.020/unit 503.475/unit = 1.102.378.261 306.545 = 3.596,14 unit Berdasarkan hasil perhitungan break even point diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Pada tahun 2005, break even point sebesar Rp 1.800.907.878 atau 3.723,22 unit. Ini berarti apabila perusahaan tersebut hanya mampu menjual barangnya sebanyak 3.723,22 unit maka perusahaan tidak akan memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian. Dengan demikian, apabila perusahaan mampu menjual barangnya sebanyak lebih dari 3.723,22 unit atau dengan penjualan lebih dari Rp 1.800.907.878 Pada tahun 2006, break even point sebesar Rp 2.201.770.994 atau 2.719,17 unit. Ini berarti apabila perusahaan tersebut hanya mampu menjual barangnya sebanyak 2.719,17 unit maka perusahaan tidak akan memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian. Dengan demikian, apabila perusahaan mampu menjual barangnya sebanyak lebih dari 2.719,17 unit atau dengan penjualan lebih dari Rp 2.201.770.994 Pada tahun 2007, break even point sebesar Rp 2.277.099.994 atau 4.018,40 unit. Ini berarti apabila perusahaan tersebut hanya mampu menjual 16

barangnya sebanyak 4.018,40 unit maka perusahaan tidak akan memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian. Dengan demikian, apabila perusahaan mampu menjual barangnya sebanyak lebih dari 4.018,40 unit atau dengan penjualan lebih dari Rp 2.277.099.994 Pada tahun 2008, break even point sebesar Rp 2.526.947.174 atau 3.656,35 unit. Ini berarti apabila perusahaan tersebut hanya mampu menjual barangnya sebanyak 3.656,35 unit maka perusahaan tidak akan memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian. Dengan demikian, apabila perusahaan mampu menjual barangnya sebanyak lebih dari 3.656,35 unit atau dengan penjualan lebih dari Rp 2.526.947.174 Pada tahun 2009, break even point sebesar Rp 2.916.344.606 atau 3.596,14 unit. Ini berarti apabila perusahaan tersebut hanya mampu menjual barangnya sebanyak 3.596,14 unit maka perusahaan tidak akan memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian. Dengan demikian, apabila perusahaan mampu menjual barangnya sebanyak lebih dari 3.596,14 unit atau dengan penjualan lebih dari Rp 2.916.344.606 17

TABEL 4.8 PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk REKAPITULASI PERHITUNGAN BEP DAN MARGIN KONTRIBUSI TAHUN 2005-2009 Tahun penjualan BEP(unit) BEP(Rp) MK/unit MKrasio 2005 7.532.208.191 3.723,22 1.800.907.878 143.174 0,296 2006 8.727.857.819 2.719,17 2.201.770.994 429.962 0,531 2007 9.600.800.642 4.018,40 2.277.099.994 184.734 0,326 2008 12.203.840.050 3.656,35 2.526.947.174 241.889 0,035 2009 14.387.849.799 3.596,14 2.916.344.606 306.545 0,378 Sumber : Laporan Tahunan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk,yang telah diolah Berdasarkan table 4.3 dapat diketahui bahwa tingkat break even point atau titik impas pada PT. Semen Gresik (persero) Tbk dari tahun 2005 2009 mengalami peningkatan di dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Biaya biaya yang dimaksud adalah biaya tetap dan biaya variabel. Di dalam perhitungan break even point selain menggunakan pendekatan matematis juga digunakan pendekatan grafik. Berdasarkan pada perhitungan diatas, maka dapat diketahui grfik break even point PT Semen Gresik (persero) Tbk sebagai berikut. 18

TABEL 4.9 PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk GRAFIK BREAK EVEN POINT TAHUN 2005 Pendapatan dan Biaya (Rp) Untung TR TC Break Even Point 1.800.907.878 MK VC 533.068.732 FC Rugi C 3.723,22 volume penjualan (unit) Sumber : Laporan Tahunan PT. Semen Gresik (persero)tbk 19

GAMBAR 4.10 PT. SEMEN GRESIK (PERSERO)Tbk GRAFIK BREAK EVEN POINT TAHUN 2006 Pendapatan dan Biaya (Rp) Untung TR TC Break Even Point 2.201.770.994 MK VC 1.169.140.398 FC Rugi C 2.719,17 volume penjualan (unit) Sumber : Laporan Tahunan PT. Semen Gresik (persero)tbk 20

GAMBAR 4.11 PT. SEMEN GRESIK (PERSERO)Tbk GRAFIK BREAK EVEN POINT TAHUN 2007 Pendapatan dan Biaya (Rp) Untung TR TC Break Even Point 2.277.099.994 MK VC 742.344.598 FC Rugi C 4.018,14 volume penjualan (unit) Sumber : Laporan Tahunan PT. Semen Gresik (persero)tbk 21

GAMBAR 4.12 PT. SEMEN GRESIK (PERSERO)Tbk GRAFIK BREAK EVEN POINT TAHUN 2008 Pendapatan dan Biaya (Rp) Untung TR TC Break Even Point 2.526.947.174 MK VC 884.431.511 FC Rugi C 3.656,35 volume penjualan (unit) Sumber : Laporan Tahunan PT. Semen Gresik (persero)tbk 22

GAMBAR 4.13 PT. SEMEN GRESIK (PERSERO)Tbk GRAFIK BREAK EVEN POINT TAHUN 2009 Pendapatan dan Biaya (Rp) Untung TR TC Break Even Point 2.916.344.606 MK VC 1.102.378.261 FC Rugi C 3.596,14 volume penjualan (unit) Sumber : Laporan Tahunan PT. Semen Gresik (persero)tbk 23

Grafik break even point adalah grafik yang menggmbarkan titik perpotongan antara total revenue dan total cost. Berikut ini penjelasan gambar grafik diatas dari tahun 2005 2009. Pada tahun 2005, tingkat break even point yang dapat dicapai oleh perusahaan sebesar Rp 1.800.907.878dan volume penjualan sebesar 3.723,22 unit, perpotongan antara garis total revenue (TR) dan garis total cost (TC) akan diperoleh titik break even point. Dari titik perpotongan tersebut apabila ditarik ke kiri dapat diketahui tingkat penjualan pada saat break even point, sedangkan apabila ditarik ke bawah akaan diketahui volume penjualan pada saat break even point. Informasi lain yang diarsis di bawah break even point merupakan daerah dimana perusahaan menderita kerugian dan daerah yang diberi arsir berada diatas break even point merupakan daerah dimana perusahaan mendapatkan laba, untuk lebih jelas lihat gambar 4.9 Pada tahun 2006, tingkat break even point yang dapat dicapai oleh perusahaan sebesar Rp 2.201.770.994 dan volume penjualan sebesar 2.719,17 unit, perpotongan antara garis total revenue (TR) dan garis total cost (TC) akan diperoleh titik break even point. Dari titik perpotongan tersebut apabila ditarik ke kiri dapat diketahui tingkat penjualan pada saat break even point, sedangkan apabila ditarik ke bawah akaan diketahui volume penjualan pada saat break even point. Informasi lain yang diarsis di bawah break even point merupakan daerah dimana perusahaan menderita kerugian dan daerah yang diberi arsir berada diatas break even point merupakan daerah dimana perusahaan mendapatkan laba, untuk lebih jelas lihat gambar 4.10 24

Pada tahun 2007, tingkat break even point yang dapat dicapai oleh perusahaan sebesar Rp 2.277.099.994 dan volume penjualan sebesar 4.018,40 unit, perpotongan antara garis total revenue (TR) dan garis total cost (TC) akan diperoleh titik break even point. Dari titik perpotongan tersebut apabila ditarik ke kiri dapat diketahui tingkat penjualan pada saat break even point, sedangkan apabila ditarik ke bawah akaan diketahui volume penjualan pada saat break even point. Informasi lain yang diarsis di bawah break even point merupakan daerah dimana perusahaan menderita kerugian dan daerah yang diberi arsir berada diatas break even point merupakan daerah dimana perusahaan mendapatkan laba, untuk lebih jelas lihat gambar 4.11 Pada tahun 2008, tingkat break even point yang dapat dicapai oleh perusahaan sebesar Rp 2.526.947.174 dan volume penjualan sebesar 3.656,35 unit, perpotongan antara garis total revenue (TR) dan garis total cost (TC) akan diperoleh titik break even point. Dari titik perpotongan tersebut apabila ditarik ke kiri dapat diketahui tingkat penjualan pada saat break even point, sedangkan apabila ditarik ke bawah akaan diketahui volume penjualan pada saat break even point. Informasi lain yang diarsis di bawah break even point merupakan daerah dimana perusahaan menderita kerugian dan daerah yang diberi arsir berada diatas break even point merupakan daerah dimana perusahaan mendapatkan laba, untuk lebih jelas lihat gambar 4.12 Pada tahun 2009, tingkat break even point yang dapat dicapai oleh perusahaan sebesar Rp 2.916.344.606 dan volume penjualan sebesar 3.596,14 unit, perpotongan antara garis total revenue (TR) dan garis total cost (TC) akan 25

diperoleh titik break even point. Dari titik perpotongan tersebut apabila ditarik ke kiri dapat diketahui tingkat penjualan pada saat break even point, sedangkan apabila ditarik ke bawah akaan diketahui volume penjualan pada saat break even point. Informasi lain yang diarsis di bawah break even point merupakan daerah dimana perusahaan menderita kerugian dan daerah yang diberi arsir berada diatas break even point merupakan daerah dimana perusahaan mendapatkan laba, untuk lebih jelas lihat gambar 4.13 26