BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Etika itu sendiri adalah kesepakatan bersama dan pedoman untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi dan kemajuan teknologi telah menjadi ciri khas bagi bisnis saat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan yang dilakukan adalah menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terpuji dan menimbulkan banyak kerugian bagi pihak pihak yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam era teknologi maju dan globalisasi, semua organisasi, apapun

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan adalah profesi yang memiliki tujuan fundamental sebagai penyedia

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kecurangan akuntansi yang berkembang secara luas menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. mengkhawatirkan timbulnya kecurangan (fraud) di lingkungan organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN. membawa Indonesia menuju ekonomi pasar bebas setiap organisasi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik di negara berkembang dan negara maju. (Andreas, 2014 :1). Kecurangan

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan, penghilangan dokumen dan mark-up yang merugikan keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. didirikan dan menjadikan iklim persaingan di antara perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas perbankan atau

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi dunia usaha yang penuh persaingan pada saat ini, berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan Menurut Mangkunegara (2000: 67) adalah hasil kerja

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk

BAB I PENDAHULUAN. perhatian masyarakat dunia. Semakin banyaknya kasus-kasus besar yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perkembangan dunia akuntansi sudah sangat pesat. Namun setiap

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Sehingga hal ini menuntut perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, akan. persaingan yang semakin meningkat dan kompleks. Hal tersebut mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PLN PERSERO AREA CIPUTAT. Teguh Tri Utomo EB10

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kecurangan akuntansi saat ini telah menarik banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis finansial global, diperkirakan telah mempengaruhi pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kecurangan belakangan ini menjadi sorotan publik dan menjadi

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis pengaruh persepsi tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. luar maupun di dalam organisasi. Fraud biasanya menyangkut penyajian yang secara

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. membuat keputusan bisnis yang tepat dalam mencapai suatu tujuannya. Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kecurangan atau fraud adalah suatu tindakan kebohongan yang disengaja,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis diera global

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU REPUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. (google, wikipedia)

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan terhadap kinerja perusahaan (Wardhini, 2011:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGELUARAN KAS PADA PT. SURVEYOR INDONESIA (PERSERO) CABANG MEDAN OLEH : : TOMY RENALDI HUTAPEA

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. jarang ditemukan dalam sistem perekonomian sebuah negara saat ini yang. tidak menggunakan uang tunai sebagai alat tukar.

BAB I PENDAHULUAN. pengauditan disebut dengan fraud akhir akhir ini menjadi berita utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. cenderung masih terbatas, pimpinan masih dapat mengawasi jalannya

BAB I PENDAHULUAN. yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Kas merupakan sumber atau sasaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bersaing menghasilkan keuntungan dituntut untuk dapat menekan biaya agar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya dikarenakan ruang lingkup dan luas perusahaan yang telah meluas

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (Competitive

BAB I PENDAHULUAN. maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh juga maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya penyelamatan dan penyempurnaan yang meliputi produktifitas, efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. fraud pada perusahaan semakin tinggi. Tindak fraud tersebut berupa pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maka akan memerlukan banyak pegawai. akan dicapai baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang,

PENGARUH KEEFEKTIFAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI, ASIMETRI INFORMASI, DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang. telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan

Kuesioner Peranan Controller Dalam Pengelolaan Persediaan Bahan baku Guna Menunjang Kelancaran Proses Produksi. No Variabel independen Ya Ragu-ragu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, kasus fraud yang terjadi di perbankan semakin marak.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan arahan yang dilakukan suatu perusahaan kepada para. karyawannya untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penjualan merupakan sumber pendapatan utama perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan nasional erat hubungannya dengan tingkat kesehatan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. kredit. Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang jasa, kepercayaan. pengelola bank maupun masyarakat pengguna jasa bank.

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya era informasi menuntut pemerintah Indonesia agar mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN (Studi Kasus PT CHERIA ALAM MANDIRI) Mita Kurniasih EB10

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maju Makmur merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kecurangan akuntansi dalam dunia usaha adalah suatu permasalahan yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan (Zainal, 2013). Kecurangan

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang sistem pengendalian internal pemerintahan (SPIP) mendapat

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan umumnya menerapkan etika yang harus dipatuhi oleh para karyawannya, termasuk perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Etika itu sendiri adalah kesepakatan bersama dan pedoman untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota perusahaan/organisasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi. Profesi yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup karyawan, manajer, maupun pimpinan perusahaan. Namun, tidak jarang dalam suatu perusahaan ada oknum yang tidak melaksanakan etika yang ditetapkan oleh perusahaan dengan berbagai alasan. Perilaku seperti ini disebut perilaku tidak etis. Perilaku tidak etis adalah gejala-gejala dari timbulnya kecurangan (fraud) dalam perusahaan. Kecurangan dapat dibedakan antara penyalahgunaan aktiva dan kecurangan pelaporan keuangan yang sering disebut juga kecurangan manajemen. Kecurangan laporan keuangan atau kecurangan manajemen merupakan salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabui pemakai laporan keuangan. Salah satu laporan keuangan yang diselesaikan oleh bagian akuntansi dan ditangani oleh manajemen perusahaan secara langsung adalah pengelolaan gaji dan upah karyawan. Selain itu, gaji juga merupakan bidang yang menyebabkan

pemborosan banyak sumber daya perusahaan karena inefisiensi atau pencurian melalui perilaku tidak etis dan kecurangan. Tingginya perilaku tidak etis dalam sistem penggajian yang dilakukan oleh karyawan disebabkan oleh informasi yang diterima manajemen tidak akurat, tidak relevan, tidak lengkap dan tidak tepat waktu sehingga menjadi penghambat bagi para pembuat keputusan dalam mengambil kebijakan yang tepat bagi pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengendalian intern untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Pengendalian ini berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan serta melindungi sumber daya organisasi, baik yang berwujud maupun tidak. Pengendalian intern yang efektif sekalipun tidak menjamin kelangsungan hidup perusahan karena pengendalian ini mempunyai kelemahan, yakni dapat dimanfaatkan oleh karyawan bersangkutan yang berkolusi untuk kepentingan pribadinya. Dengan demikian, pengendalian intern yang efektif saja tidak cukup untuk menghidari kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Hasil penelitian Wilopo (2006) membuktikan serta mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa perilaku tidak etis manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi dapat diturunkan dengan meningkatkan kefektifan pengendalian intern, ketaatan aturan akuntansi, moralitas manajemen, serta menghilangkan asimetri informasi. Hasil penelitian Wilopo tersebut juga menunjukkan bahwa dalam upaya menghilangkan perilaku tidak

etis manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi memerlukan usaha yang menyeluruh, tidak secara parsial. Menurut Wilopo, upaya menghilangkan perilaku tidak etis manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi, antara lain: mengefektifkan pengendalian intern, termasuk penegakan hukum, perbaikan sistem pengawasan dan pengendalian, pelaksanaan good governance dan memperbaiki moral dari pengelola perusahaan, yang diwujudkan dengan mengembangkan sikap komitmen terhadap perusahaan, negara dan masyarakat. Ada beberapa contoh perilaku tidak etis karyawan yang terkait penggajian, antara lain: menyalahgunakan kedudukan sehingga dapat mengakses sistem penggajian, memberikan gaji karyawan lebih cepat dari pada waktunya dikarenakan karyawan tersebut adalah kerabat atau teman dari staf payroll, tidak memberikan gaji karyawan sesuai nominal, serta mengeluarkan uang dari kas penggajian untuk keperluan pribadi. Sebagai contoh nyata di Indonesia adalah kasus Citibank dimana salah satu manajernya telah menampung dana pencucian uang nasabahnya selama 10 tahun dan ternyata pihak Citibank telah lama mengetahui praktik Manajer tersebut yang kini telah merugikan nasabah sebesar Rp16,03 miliar. Namun, karena turut juga menerima keuntungan, pihak Citibank tidak mengambil tindakan apapun. Pihak City Bank tentu saja telah melakukan perilaku tidak etis dimana mereka tidak melakukan apa-apa (no action). Dalam rangka mengurangi terjadinya perilaku tidak etis seperti dalam fenomena tersebut dan juga untuk mencapai tujuan perusahaan, maka para

karyawan dalam suatu perusahaan perlu diyakinkan bahwa manajemen perusahaan itu sendiri menjalankan prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral sehingga dapat menjadi teladan dan pedoman bagi para karyawan didalamnya. Disinilah peran moralitas manajemen dibutuhkan. Selain moralitas manajemen diperlukan juga pendekatan terhadap individu-individu didalam perusahaan untuk meyakinkan bahwa kebutuhan mereka dapat terpenuhi sesuai dengan perkerjaan dan loyalitas yang mereka berikan kepada perusahaan. Pendekatan individu itu sendiri menyatakan bahwa suatu tindakan adalah bermoral jika tindakan tersebut mendukung kepentingan jangka panjang individu yang akhirnya mengarah pada kebaikan yang lebih besar. Salah satu pendekatan individu yang dilakukan pemberi kerja dengan cara menyeimbangkan biaya kompensasi pada suatu tingkat yang menjamin daya saing organisasional yang memberikan penghargaan yang memadai untuk para karyawan atas pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan kinerja mereka. Salah satu tujuan program kompensasi yang efektif adalah kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku. Dengan pemberian kompensasi yang sesuai dengan harapan karyawan, maka akan memperkecil risiko kecurangan dan perilaku tidak etis. Dengan begitu pentingnya masalah kepatuhan pengendalian intern, moralitas manajemen, sistem kompensasi dan perilaku etis karyawan sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kepatuhan Pengendalian Intern, Moralitas Manajemen dan Sistem Kompensasi terhadap Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian (Studi Kasus pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan) 1.2.Perumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka perumusan masalahnya adalah : 1. Apakah pengendalian intern, moralitas manajemen dan sistem kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian? 2. Apakah pengendalian intern, moralitas manajemen dan sistem kompensasi secara simultan berpengaruh terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengendalian intern, moralitas manajemen dan sistem kompensasi berpengaruh terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian baik secara simultan maupun parsial.

1.3.2. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini antara lain adalah untuk: 1. Peneliti Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan apabila dimintai pendapat mengenai pengaruh pengendalian intern, moralitas manajemen dan sistem kompensasi terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian sebagai salah satu sumber informasi untuk mengambil keputusan dalam penerapan pengendalian intern, moralitas manajemen dan sistem kompensasi. 2. Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan perusahaan sebagai informasi yang diperlukan sehubungan dengan penerapan pengendalian intern, moralitas manajemen, dan sistem kompensasi serta apa hubungannya dengan perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. 3. Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dan dasar pengembangan bagi penelitian sejenis selanjutnya.