BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kecurangan atau fraud adalah suatu tindakan kebohongan yang disengaja,
|
|
- Djaja Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecurangan atau fraud adalah suatu tindakan kebohongan yang disengaja, ketidakbenaran dalam melaporkan aktiva perusahaan atau manipulasi data keuangan bagi keuntungan pihak yang melakukan manipulasi tersebut. Kecurangan umumnya terjadi karena adanya tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan adanya pembenaran (Mustika, Hastuti, & Heriningsih, 2016). Kecurangan akuntansi saat ini marak terjadi, baik sektor swasta maupun di sektor pemerintahan. Di Indonesia kecurangan akuntansi terjadi dalam hal tindakan, penyembunyian dan konversi yang dilakukan dengan maksud yang tidak benar. Permasalahan seperti ini memang banyak dijumpai di negara berkembang seperti Indonesia yang penegakan hukumnya masih lemah. Jenis fraud yang sering terjadi di Indonesia adalah korupsi, korupsi dilakukan karena adanya kesempatan. Kesempatan ini timbul karena pengendalian internal yang dilakukan perusahaan masih lemah. Pengendalian internal merupakan merupakan suatu sistem yang digunakan perusahaan untuk mencegah terjadinya pencurian, penggelapan, dan penggelapan aktiva pada perusahaan (Pertiwi, 2014). Semakin banyak pengendalian pada perusahaan diharapkan dapat mengurangi terjadinya kecurangan akuntansi. Dengan menurunnya kecurangan akuntansi perusahaan diharapkan akan beroperasi dengan baik. Namun hal itu
2 2 bertentangan dengan yang terjadi di Indonesia pada tahun Pada tahun 2015 Indonesian Corruption Watch (ICW) menyebutkan kerugian negara akibat tindak kasus korupsi mecapai 31,077 trilliun, dengan jumlah 550 kasus. Dengan rincian sebanyak 308 kasus terjadi pada semester pertama dan 242 kasus terjadi pada semester dua. Sebagian besar kasus kecurangan tersebut merupakan penyalahgunaan anggaran. Dari total kasus korupsi itu, penyalahgunaan anggaran berada dipersentase 24 persen, dengan jumlah 134 kasus, atau sebesar 803,3 miliar. Sedangkan modus kedua korupsi yang digunakan adalah penggelapan dengan 107 kasus dengan nilai kerugian 412,4 miliar disusul mark-up dengan 104 kasus dengan nilai kerugian 455 miliar dan yang keempat adalah penyalahgunaan wewenang sebanyak 102 kasus dengan kerugian 991,8 miliar. Korupsi disektor keungan daerah merupakan objek yang paling sering dilakukan kecurangan sebanyak 105 kasus dengan kerugian negara sebesar 385,5 miliar (Dwi, 2016). Beberapa penelitian terdahulu telah membahas tentang kecurangan akuntansi dari berbagai sumber dalam negeri maupun internasional. Penelitian jurnal-jurnal dalam negeri dilakukan oleh Junia (2016), Mustika, Hastuti, & Heriningsih (2016), Puspasari & Suwardi (2016), Ahriati, Basuki, & Widiastuty (2015), Eliza (2015), Shintadevi (2015), Delfi, Anugerah, & Azhar (2014), Pamungkas (2014), Kusumastuti & Meiranto (2012), dan Wilopo (2006), sedangkan jurnal-jurnal internasional penelitinya adalah Barra (2010) dan Erickson, Hanlon, & Maydew (2004). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kecurangan akuntansi secara signifikan dipengaruhi oleh faktor moralitas individu (Junia, 2016; Puspasari & Suwardi, 2016; Eliza, 2015), kesesuaian kompensasi (Junia, 2016; Shintadevi,
3 3 2015; Delfi, Anugerah, & Azhar, 2014; Erickson, Hanlon, & Maydew, 2004), ketaatan aturan akuntansi (Junia, 2016; Shintadevi, 2015; Wilopo, 2006), asimetri informasi (Wilopo, 2006), keefektifan pengendalian internal (Puspasari & Suwardi, 2016; Eliza, 2015; Shintadevi, 2015; Delfi, Anugerah, & Azhar, 2014; Barra, 2010; Wilopo, 2006), penegakan peraturan (Mustika, Hastuti, & Heriningsih, 2016), perilaku tidak etis (Mustika, Hastuti, & Heriningsih, 2016; Ahriati, Basuki, & Widiastuty, 2015; Wilopo, 2006), religiusitas (Pamungkas, 2014), moralitas manajemen (Kusumastuti & Meiranto, 2012; Wilopo, 2006), dan penalti (Barra, 2010) Akan tetapi, penelitian sebelumnya juga menunjukkan ketidakkonsistenan hasil. Junia (2016), Shintadevi (2015), Delfi, Anugerah, & Azhar (2014), dan Erickson, Hanlon, & Maydew (2004) melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif terhadap kecurangan akuntansi, sedangkan menurut Mustika, Hastuti, & Heriningsih (2016), Ahriati, Basuki, & Widiastuty (2015), Kusumastuti & Meiranto (2012), dan Wilopo (2006) kesesuaian kompensasi tidak berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi. Wilopo (2006) melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecurangan akuntansi, sedangkan menurut Mustika, Hastuti, & Heriningsih (2016), Ahriati, Basuki, & Widiastuty (2015), dan Kusumastuti & Meiranto (2012) asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi. Puspasari & Suwardi (2016), Eliza (2015), Shintadevi (2015), Delfi, Anugerah, & Azhar (2014), Barra (2010), dan Wilopo (2006) melakukan penilitian yang menunjukkan bahwa keefektifan pengendalian internal
4 4 berpengaruh negatif terhadap kecurangan akuntansi, sedangkan menurut Mustika, Hastuti, & Heriningsih (2016), Ahriati, Basuki, & Widiastuty (2015) dan Kusumastuti & Meiranto (2012) keefektifan pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi. Kusumastuti & Meiranto (2012) melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa moralitas manajemen tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap kecurangan akuntansi, sedangkan menurut Wilopo (2006) berpendapat bahwa moralitas manajemen berpengaruh negatif signifikan terhadap kecurangan akuntansi. Hasil yang tidak konsisten dan tidak signifikan pada variabel bebas yang mempengaruhi kecurangan akuntansi pada penelitian sebelumnya mungkin disebabkan oleh penelitiannya hanya menggunakan beberapa variabel bebas saja yang mungkin belum mewakili sepenuhnya kecurangan akuntansi. Peneliti tidak dapat mengontrol responden yang menjadi sampel penelitian, karena masih ada responden yang diwakili oleh orang lain untuk mengisi kuisioner. Oleh sebab itu, pada penelitian ini akan kembali melakukan penelitian dengan variabel-variabel yang belum konsisten seperti, kesesuaian kompensasi, asimetri informasi, dan moralitas manajemen. Adapun tambahan variabel dari saran Mustika, Hastuti, & Heriningsih (2016) yaitu gaya kepemimpinan.
5 5 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana pengaruh kesesuaian kompensasi terhadap kecurangan akuntansi? 2. Bagaimana pengaruh asimetri informasi terhadap kecurangan akuntansi? 3. Bagaimana pengaruh moralitas manajemen terhadap kecurangan akuntansi? 4. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kecurangan akuntansi? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh kesesuaian kompensasi terhadap kecurangan akuntansi 2. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh asimetri informasi terhadap kecurangan akuntansi 3. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh moralitas manajemen terhadap kecurangan akuntansi 4. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kecurangan akuntansi 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat: 1. Bagi Perusahaan Bagi pihak perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk dapat lebih memahami faktor-faktor yang dapat menpengaruhi kecurangan akuntansi, serta dapat membantu meminimalisir dan mengantisipasi
6 6 adanya tindak kecurangan akuntansi di lingkungan kerja, sehingga tujuan perusahaan tercapai dan selaras dengan kinerja manajemen. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan bahan pertimbangan untuk mengadakan penilitian lebh lanjut.
BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan semakin tinggi. Prawira, dkk. (2014) menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan akuntansi telah mendapat perhatian media sebagai dinamika yang sering terjadi di era globalisasi ini. Berkembangnya kompleksitas bisnis, kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kecurangan akuntansi saat ini telah menarik banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan kecurangan akuntansi saat ini telah menarik banyak perhatian media dan menjadi salah satu isu yang menonjol baik di dalam maupun di luar negeri. Kecurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpuji dan menimbulkan banyak kerugian bagi pihak pihak yang menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecenderungan kecurangan akuntansi merupakan tindakan yang tidak terpuji dan menimbulkan banyak kerugian bagi pihak pihak yang menggunakan jasanya. Perkembangan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan. Etika itu sendiri adalah kesepakatan bersama dan pedoman untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan umumnya menerapkan etika yang harus dipatuhi oleh para karyawannya, termasuk perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Etika itu sendiri adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengauditan disebut dengan fraud akhir akhir ini menjadi berita utama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecenderungan Kecurangan Akuntansi atau yang dalam bahasa pengauditan disebut dengan fraud akhir akhir ini menjadi berita utama dalam pemberitaan media yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut PSAP No.01 tentang Penyajian Laporan Keuangan, tujuan umum pelaporan keuangan pemerintah adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis seringkali terjadi kecurangan-kecurangan atau tindakan yang menyimpang dari prosedur akuntansi yang benar, dimana kecurangan tersebut disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perkembangan dunia akuntansi sudah sangat pesat. Namun setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, perkembangan dunia akuntansi sudah sangat pesat. Namun setiap keadaan, selalu mempunyai dua sisi. Kemajuan akuntansi selain membawa manfaat bagi masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan berperan dalam memberikan informasi keuangan yang sangat dibutuhkan para pemakai laporan keuangan. Peran vital laporan keuangan sering kali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. A. Latar Belakang Masalah Mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Saat ini kejahatan keuangan (finance crime) di Indonesia semakin marak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini kejahatan keuangan (finance crime) di Indonesia semakin marak terjadi. Kejahatan keuangan tersebut muncul karena adanya kesempatan seseorang untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu tentang sistem pengendalian internal pemerintahan (SPIP) mendapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Isu tentang sistem pengendalian internal pemerintahan (SPIP) mendapat perhatian cukup besar belakangan ini. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku auditor eksternal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengadaan Barang/Jasa pada Pemerintah Daerah saat ini sangat rentan akan
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengadaan Barang/Jasa pada Pemerintah Daerah saat ini sangat rentan akan adanya fraud. Jatiningtyas dan Kiswara (2013) menyatakan ada berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecurangan akuntansi dalam dunia usaha adalah suatu permasalahan yang tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kecurangan akuntansi dalam dunia usaha adalah suatu permasalahan yang tidak akan pernah habisnya untuk dibicarakan dan telah menarik banyak perhatian media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Peningkatan produktivitas suatu perusahaan dipegang dengan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa Indonesia menuju ekonomi pasar bebas setiap organisasi dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan membawa Indonesia menuju ekonomi pasar bebas setiap organisasi dituntut untuk dapat bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lahirnya era informasi menuntut pemerintah Indonesia agar mempersiapkan diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan berkepanjangan yang melanda di negara-negara berkembang seperti Asia dan Indonesia, dengan tuntutan dalam memasuki era globalisasi menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kecurangan akuntansi yang berkembang secara luas menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kecurangan akuntansi telah berkembang di berbagai Negara, termasuk di Indonesia. Kecurangan akuntansi yang berkembang secara luas menimbulkan kerugian yang
Lebih terperinciKECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Nafi Inayati Zahro Fakultas Ekonomi, Universitas Muria Kudus E-mail: nafi_umk@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini mengambil tema
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wilopo (2006) kasus fraud (kecurangan) di Indonesia terjadi secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Wilopo (2006) kasus fraud (kecurangan) di Indonesia terjadi secara berulang-ulang, media massa banyak memberitakan hal tersebut sehingga bagi masyarakat kasus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum, melaksanakan good governance, tetapi jika moral tidak berubah dan sikap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik kecurangan akuntansi dalam organisasi hanya bisa dicegah dan dibasmi apabila ada komitmen tinggi untuk tidak melakukan berbagai bentuk kecurangan dari masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maraknya berbagai kasus fraud yang akhir-akhir ini terjadi di hampir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maraknya berbagai kasus fraud yang akhir-akhir ini terjadi di hampir seluruh Indonesia menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan masyarakat. Salah satu upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencatatan, penghilangan dokumen dan mark-up yang merugikan keuangan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dunia yang semakin berkembang ini, semakin tinggi tingkat kecurangan yang terjadi di sektor pemerintahan maupun di sektor swasta. Kecurangan terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntan adalah profesi yang memiliki tujuan fundamental sebagai penyedia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntan adalah profesi yang memiliki tujuan fundamental sebagai penyedia informasi transaksi ekonomi yang dilakukan oleh individu atau organisasi, melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa landasan hukum seperti peraturan-peraturan mengenai daerah otonom,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi di institusi pemerintah mulai dibangun dengan dikeluarkannya beberapa landasan hukum seperti peraturan-peraturan mengenai daerah otonom, pengenalan perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecenderungan kecurangan akuntansi telah menarik banyak perhatian media dan menjadi isu yang menonjol serta penting di mata pemain bisnis dunia. Kecurangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Sinyal Teori Sinyal menjelaskan tentang bagaimana para investor memiliki informasi yang sama tentang prospek perusahaan. Signaling theory juga menjelaskan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v ABSTRACT... vi ABSTRAKSI... vii KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fraud pada perusahaan semakin tinggi. Tindak fraud tersebut berupa pengambilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan membawa indonesia menuju ekonomi pasar bebas setiap organisasi dituntut untuk dapat bersaing dalam
Lebih terperinciSatu Dasawarsa Pemberantasan Korupsi Pendidikan, Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Jakarta, 29 Agustus 2013
Satu Dasawarsa Pemberantasan Korupsi Pendidikan, 2003-2013 Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Jakarta, 29 Agustus 2013 Latar Belakang Tujuan Pendidikan Pemenuhan hak warga negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengkhawatirkan timbulnya kecurangan (fraud) di lingkungan organisasi atau
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Akhir-akhir ini pimpinan suatu organisasi atau manajemen banyak yang mengkhawatirkan timbulnya kecurangan (fraud) di lingkungan organisasi atau perusahaan.
Lebih terperinciTREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 2017
TREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 217 LATAR BELAKANG 1. Informasi penanganan kasus korupsi yang ditangani oleh aparat penegak hukum tidak dipublikasi secara transparan, khususnya Kepolisian dan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan keuangan atau
BABI PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Fraud telah berkembang di berbagai negara termasuk di Indonesia dan umumnya fraud berkaitan dengan korupsi. Rahmawati (2013) menyatakan bahwa tindakan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kecurangan belakangan ini menjadi sorotan publik dan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Kecurangan belakangan ini menjadi sorotan publik dan menjadi pusat perhatian di kalangan pelaku bisnis di seluruh dunia. Di Indonesia pun tindakan kecurangan sepertinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya kecurangan berkaitan dengan korupsi. Dalam korupsi, tindakan yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Kecurangan telah berkembang di berbagai negara termasuk di Indonesia, umumnya kecurangan berkaitan dengan korupsi. Dalam korupsi, tindakan yang lazim dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecenderungan kecurangan akuntansi telah menarik banyak perhatian dunia dan menjadi isu yang sangat penting di mata pelaku bisnis (Zainal, 2013). Kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepanjang tahun Lembaga Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Tindakan korupsi di Indonesia semakin marak dipublikasikan di media massa maupun media cetak. Jumlah kasus korupsi di Indonesia meningkat 12% di sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecurangan merupakan bentuk penipuan yang sengaja dilakukan sehingga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kecurangan akuntansi telah mendapat banyak perhatian publik sebagai dinamika yang menjadi pusat perhatian para pelaku bisnis di dunia. Bahkan di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemberitaan media akhir-akhir ini mengangkat kembali maraknya kasus
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemberitaan media akhir-akhir ini mengangkat kembali maraknya kasus korupsi yang terjadi disejumlah daerah. Korupsisendiri merupakan bagian dari kecurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Praktik-praktik kecurangan (fraud) sudah semakin meluas di kalangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik-praktik kecurangan (fraud) sudah semakin meluas di kalangan masyarakat, termasuk di kalangan mahasiswa. Praktik-praktik kecurangan (fraud) ini terjadi karena
Lebih terperinciPENGARUH KEEFEKTIFAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI, ASIMETRI INFORMASI, DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN
PENGARUH KEEFEKTIFAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI, ASIMETRI INFORMASI, DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI DI BANK SWASTA TULUNGAGUNG SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan nasional erat hubungannya dengan tingkat kesehatan masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional erat hubungannya dengan tingkat kesehatan masyarakat, karena masyarakat yang sehat merupakan modal dasar dalam pembangunan. Oleh karena
Lebih terperinciOleh: INTAN SAFITRI FAUZYA NIM
PENGARUH KEEFEKTIFAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU, DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI DENGAN PERILAKU TIDAK ETIS SEBAGAI VARIABEL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kecurangan akuntansi telah berkembang dan mendapat banyak perhatian publik sehingga menjadi pusat perhatian para pelaku bisnis di dunia (Adelin dan Fauzihardani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. optimalnnya dampak dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang sedang menurun dan kurang optimalnnya dampak dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia saat ini, menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, dan mark-up yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecenderungan kecurangan akuntansi telah menarik banyak perhatian media dan menjadi isu yang menonjol serta penting dimata pemain bisnis dunia. Kecurangan (fraud) merupakan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Kecurangan (fraud) merupakan bentuk penipuan yangs engaja dilakukan sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kecenderungan kecurangan akuntansi telah menarik banyak perhatian media dan menjadi isu yang menonjol serta penting di mata pemain bisnis dunia. Kecurangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilaksanakan untuk menguji pengaruh keefektifan pengendalian internal, persepsi kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi dan budaya organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bidang merupakan integral dari aktivitas perusahaan sehingga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas perusahaan merupakan rangkaian dari setiap kegiatan-kegiatan baik itu pembelian, produksi, penjualan, pembayaran upah/gaji dan lain-lain. Setiap bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecurangan pada pemerintahan, baik pusat dan daerah sudah kerap kali
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kecurangan pada pemerintahan, baik pusat dan daerah sudah kerap kali ditemukan. Hal ini ditandai dengan maraknya kasus-kasus korupsi pejabat pemerintahan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. halnya dengan kejahatan yang terjadi di bidang ekonomi salah satunya adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan sektor publik sudah semakin kompleks, demikian halnya dengan kejahatan yang terjadi di bidang ekonomi salah satunya adalah kecurangan.
Lebih terperinci1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian Ariani et al tentang Analisis Pengaruh Moralitas Individu,
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Ariani et al (2014) Dalam penelitian Ariani et al tentang Analisis Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Informasi dan Keefektifan Pengendalian
Lebih terperinciDeteksi Kecurangan (Fraud) di Sektor Pemerintah (Studi Empiris pada SKPD di Kabupaten Jember)
Deteksi Kecurangan (Fraud) di Sektor Pemerintah (Studi Empiris pada SKPD di Kabupaten Jember) Taufik Kurrohman 1, Ekaning Pratiwi 2, Andriana 3 123 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maju Makmur merupakan sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maju Makmur merupakan sebuah organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial yang dibentuk guna menanggulangi kemiskinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya suatu perusahaan mempunyai tujuan jangka panjang yaitu untuk memperoleh pendapatan dalam rangka mempertahankan kelangsungan operasional perusahaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan pasar yang semakin tajam (Putri, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terjadinya kecenderungan kecurangan akuntansi membuat organisasi atau lembaga yang dikelola menjadi rugi. Sebagai contoh, volume produktivitas organisasi melemah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan Nasional bertujuan mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera. Untuk mewujudkannya perlu secara terus menerus ditingkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausalitas (sebab-akibat), yaitu jenis penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausalitas (sebab-akibat), yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel independen
Lebih terperinciJurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MORALITAS INDIVIDU, EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KETAATAN ATURAN AKUNTANSI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) (Studi Kasus Pada KSP Kecamatan Buleleng) 1 Made Dwi Kusuma
Lebih terperinciPENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN KOMPENSASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI
PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN KOMPENSASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI SKRIPSI Oleh : Nama: Avilia Yussy Primadhany No. Mahasiswa: 14312528
Lebih terperinciHeny Damayanti M. Elfan Kaukab Sri Hartiyah Program Studi AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Sains Al Qur an ABSTRAK
Pengaruh SistemPengendalian Internal, Sistem Kompensasi, Moralitas Individu dan Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Kasus pada Koperasi di Wonosobo) Heny Damayanti M.
Lebih terperinciFenomena korupsi di Timor Leste dibuktikan dengan adanya penyalahgunaan kekuasaan, pemalsuan dokumen tender dengan memberi proyek jutaan dollar
PENDAHULUAN Kecurangan merupakan sebuah representasi yang salah atau penyembunyian fakta-fakta yang material untuk mempengaruhi seseorang agar mau mengambil bagian dalam suatu hal yang berharga (Sawyer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebohongan yang disengaja, ketidakbenaran dalam melaporkan aktiva
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kecurangan Akuntansi atau yang dalam bahasa pengauditan disebut dengan Fraud akhir-akhir ini menjadi berita utama dalam pemberitaan media yang sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa setiap perusahaan yang berbentuk perseroan terbuka, bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1998 menyatakan bahwa setiap perusahaan yang berbentuk perseroan terbuka, bidang usaha perseroan berkaitan dengan
Lebih terperinciProf. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA.
www.bpkp.go.id PERBAIKAN PENGENDALIAN INTERNAL DI SEKTOR PUBLIK MELALUI PERAN INTERNAL AUDIT DALAM UPAYA PENCEGAHAN FRAUD Oleh: Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA. Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Longenecker, Moore & Petty (2001) perusahaan yang berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman yang semakin maju seperti saat ini menuntut seluruh lembaga atau perusahaan untuk terus membenahi dan memperbaiki kinerjanya secara berkelanjutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain (Tuanakotta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecurangan dapat didefinisikan sebagai suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis pada era globalisasi seperti saat ini semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia bisnis pada era globalisasi seperti saat ini semakin meningkat dan bertambah pesat, globalisasi ini tidak bisa dibendung sehingga mau tidak
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, maka dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dimulai dari Negara-negara berkembang hingga Negara maju pun tidak luput dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraud (kecurangan) hingga saat ini merupakan hal yang sering terjadi saat ini. Dimulai dari Negara-negara berkembang hingga Negara maju pun tidak luput dari aksi ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang sedang menurun dan kurang optimalnya dampak dari peraturan-peraturan yang di buat oleh pemerintahan Indonesia saat ini, menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah fraud (kecurangan) sering kita jumpai baik di lingkungan organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah fraud (kecurangan) sering kita jumpai baik di lingkungan organisasi pemerintahan maupun perusahaan. Tindakan kecurangan atau fraud dalam perusahaan dapat diartikulasikan
Lebih terperinciPENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, INTEGRITAS DAN ASIMETRI INFORMASI PADA KECURANGAN AKUNTANSI
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, INTEGRITAS DAN ASIMETRI INFORMASI PADA KECURANGAN AKUNTANSI (Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Klungkung) Skripsi Oleh: Ni Komang Linda Lestari Nim : 1315351027
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang sedang menurun dan kurang optimalnya dampak dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintahan Indonesia saat ini, menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia yang bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kantor Pertanahan merupakan Lembaga Pemerintahan di tingkat Kabupaten/Kota yang melaksanakan tugas pelayanan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Lebih terperinciPENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, WHISTLEBLOWING SYSTEM DAN MORALITAS APARAT TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BULELENG
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, WHISTLEBLOWING SYSTEM DAN MORALITAS APARAT TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BULELENG 1 I Gede Adi Kusuma Wardana, 1 Edy Sujana, 2 Made Arie
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis pengaruh persepsi tentang
BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis pengaruh persepsi tentang keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, dan budaya etis organisasi terhadap kecurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum menyediakan informasi keuangan perusahaan pelapor bagi investor,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut IFRS (http://www.ifrs.org), laporan keuangan memiliki tujuan umum menyediakan informasi keuangan perusahaan pelapor bagi investor, pemberi modal, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang berkembang dengan pesat telah menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang berkembang dengan pesat telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan mengharuskan perusahaan untuk memanfaatkan dan mengalokasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengawasan terhadap kinerja perusahaan (Wardhini, 2011:1).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan lingkungan bisnis yang dinamis, maka kebutuhan akan informasi akuntansi yang dapat dipercaya, akurat dan tepat semakin dirasakan. Untuk memberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa Teori keagenan dalah suatu kontrak antara satu orang atau lebih yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Keagenan Jensen dan Meckling (1976) dalam Krisdayanthi (2015) menyatakan bahwa Teori keagenan dalah suatu kontrak antara satu orang atau lebih yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan juga selaras dengan hak dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 sebagaimana yang telah diganti dengan Undang-Undang Nomor
Lebih terperinci6. Variabel moralitas manajemen tidak memiliki pengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka dapat dihasilkan simpulan sebagai berikut : 1. Pada hasil pengujian koefisien determinasi (R 2 ) yang menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan (Zainal, 2013). Kecurangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecenderungan kecurangan akuntansi telah menarik banyak perhatian media dan menjadi isu yang menonjol serta penting di mata pemain bisnis dunia. Kecurangan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya. Dalam hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi dalam dunia usaha secara umum, dimana dunia usaha dituntut untuk lebih meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara. Pemerintah negara-negara di dunia menaruh perhatian yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi sebagian besar negara, tak terkecuali Indonesia sebagai negara berkembang, pajak merupakan unsur paling penting dalam menopang anggaran penerimaan negara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan informasi seperti saat ini lingkungan bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dan informasi seperti saat ini lingkungan bisnis mengalami perubahan dan persaingan yang sangat ketat. Untuk itu perusahaan dituntut untuk menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala jenis kejahatan yang semakin merajalela. Tidak hanya kejahatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera. Untuk mewujudkan perlu secara terus menerus ditingkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang punggung perekonomian
Lebih terperinciFakta Korupsi di Sektor Pengadaan Tidak ada korupsi yang ongkosnya semahal korupsi dalam pengadaan barang dan jasa (Donald Strombom, 1998) Bank Dunia
Mencegah Korupsi di Bidang Pengadaan Barang & Jasa Instansi Pemerintah Oleh : Adnan Topan Husodo (Wakil Koordinator ICW) Fakultas Hukum UI, 22 Juni 2010 Fakta Korupsi di Sektor Pengadaan Tidak ada korupsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan suatu kondisi yang dibutuhkan seorang manusia untuk dapat beraktivitas dengan baik sebagai penunjang dalam pembangunan. Usaha yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun BPK merupakan suatu lembaga negara yang bebas dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 adalah lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, dalam kehidupan kita sehari hari tindak kejahatan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, dalam kehidupan kita sehari hari tindak kejahatan dan pelanggaran menjadi sesuatu hal yang sudah menjadi suatu hal yang wajar untuk dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus memiliki akar dan memiliki nilai-nilai luhur yang menjadi dasar bagi etika
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi bertanggungjawab untuk berusaha mengembangkan suatu perilaku organisasi yang mencerminkan kejujuran dan etika yang dikomunikasikan secara tertulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga sudah diakui pula sebagai masalah internasional. Tindak pidana korupsi telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak pidana korupsi disamping sudah diakui sebagai masalah nasional juga sudah diakui pula sebagai masalah internasional. Tindak pidana korupsi telah terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menentu, hal ini dikarenakan ketidakpastian keadaan politik dan perekonomian dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang mengalami keadaan yang tidak menentu, hal ini dikarenakan ketidakpastian keadaan politik dan perekonomian dalam
Lebih terperinciKEDUA PERTAMA. Memahami pengertian risiko fraud. Memahami bagaimana mengidentifikasi dan upaya menyikapi risiko fraud
PERTAMA KEDUA Memahami pengertian risiko fraud Memahami bagaimana mengidentifikasi dan upaya menyikapi risiko fraud Lord Acton 1887 : Kekuasaan cenderung korup dan kekuasaan yang absolut mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam era teknologi maju dan globalisasi, semua organisasi, apapun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi maju dan globalisasi, semua organisasi, apapun jenis, bentuk, skala operasi dan kegiatannya memiliki risiko terjadinya fraud. Jenis manipulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi suatu kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut. Internal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemeriksaan intern memiliki peranan penting dalam menunjang efektivitas kegiatan operasional pada perusahaan dan digunakan untuk menguji dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia dan bahkan kasus yang terjadi di Indonesia. Dengan munculnya isu-isu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu-isu mengenai tindakan etis dalam dunia atau bidang akuntansi semakin lama semakin meningkat, mulai dari kasus yang sangat menggemparkan dunia dan bahkan kasus yang
Lebih terperinci