EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Latar Belakang

METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu

Pada awal berdirinya pokdakan, usaha yang dilakukan oleh sebagian PERAN PENYULUH KLATEN PERKUAT MODAL USAHA POKDAKAN

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013

Tabel Capaian Kinerja Sasaran Urusan Kelautan Dan Perikanan. Tahun 2012 INDIKATOR SASARAN. Realisasi Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. karena itu manusia berperan aktif dalam mengembangkan daya kreatifitas

IMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG

I. PENDAHULUAN. beraneka jenis ikan hidup di perairan tersebut. Hal ini menjadi potensi alam yang

KUNJUNGAN KOORDINATOR WILAYAH REGIONAL SUMATERA KE KELOMPOK CALON PENERIMA ALOKASI DENFARM DARI DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN (INBUDKAN) DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2014

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Pemberian Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Di Desa Sari Kecamatan Sape Kabupaten Bima

FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat b.

I. PENDAHULUAN. pembangunan di Indonesia yakni sektor pertanian. Sektor pertanian. merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan upaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara manual (tangan). Dengan kemajuan teknologi tersebut dan

PROPOSAL USAHA BUDIDAYA IKAN LELE OLEH KELOMPOK: MINA TANI NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada

KONDISI TERKINI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN * 2009 ** Kenaikan ratarata(%)

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

A. Sarana & Prasarana Perikanan / Kolam B. Sarana & Prasarana Olahan Ikan Jumlah

Rencana Tahun Disnakkan. 12 bulan. Disnakkan. 42 unit. Disnakkan. 12 bulan. 25 jenis. 5 jenis. 10 jenis. Disnakkan

Sisvaberti Afriyatna Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang ABSTRAK

MINAPOLITAN DAN DESA LIMBANGAN, KETIKA KONSEP sdpembangunan DAN POTENSI KAWASAN DISATUKANcd ( oleh : Adi Wibowo)

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PERIKANAN KABUPATEN KAMPAR

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI POLEWALI MANDAR

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyimpan sumber daya alam yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 KEPALA SEKSI DISTRIBUSI PRODUKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 112 TAHUN 1980 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN INTENSIFIKASI TEMBAKAU RAKYAT TAHUN 1980

I. PENDAHULUAN. dan sumber devisa negara, pendorong pengembangan wilayah dan sekaligus

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SIAK. Tahun Anggaran 2014

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 16/PRT/M/2011 Tentang PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI TAMBAK

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

TUGAS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN GURAMEH. Nama : Kotot wijayanto Nim : Kelas : D3 Manajemen Informatika 2A

BOKS : PENGEMBANGAN SUB SEKTOR PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR DI KAWASAN MINAPOLITAN KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki potensi besar dalam

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 154 TAHUN 1980 TENTANG

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Bab IV Deskripsi Tambak Silvofishery di Desa Dabung

IV. METODE PENELITIAN

Arahan Pengendalian Konversi Lahan Pertanian ke Non-Pertanian di Kabupaten Gresik

2013, No.462

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG, KACANG HIJAU DAN SAPI DALAM MODEL KELEMBAGAAN PETANI, PERMODALAN DAN PEMASARAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

I. II. III. IV. V. I. PENDAHULUAN. yang diketahui memiliki potensi besar yang dapat terus dikembangkan dalam

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 202 PERATURAN BUPATI KERINCI

BAB I PENDAHULUAN. buatan. Diperairan tersebut hidup bermacam-macam jenis ikan. Hal ini merupakan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2015 TENTANG

PERUBAHAN RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN PELALAWAN TARGET KEGIATAN

Transkripsi:

EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN Program peningkatan produksi perikanan adalah program intensifikasi budidaya perikanan melalui pemeliharaan komoditas perikanan di wilayah Tebo dengan teknik spesifikasi wilayah. Terdapat 121 ha luas lahan rawa, 48 ha mempunyai potensi untuk dibuat kolam sedangkan yang termanfaatkan baru 7,5 ha (Dinas Peternakan dan Perikanan Tebo 2007). Program peningkatan produksi perikanan ini juga mendapat dukungan dari Pemerintahan Desa Tegal Arum, karena Desa Tegal Arum direncanakan pada Tahun 2015 nanti menjadi sentra produksi ikan, baik pembesaran maupun pembenihan. Untuk Desa Tegal Arum, bentuk kegiatannya adalah bantuan penguatan modal usaha berupa sarana dan prasarana produksi, bantuan uang tunai dan bantuan untuk mesin pembuat pakan ikan. Bantuan progaram dari pemerintah dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Bantuan Program Peningkatan Produksi Perikanan N o Pemberi Bantuan Tahun Bentuk Pemberian 1 Dinas Kelautan dan Perikanan 2003 Bantuan dana bergulir bagi UPR Propinsi Tahun 2003 yang diterima dalam bentuk saprokan (Sarana Produksi Perikanan) senilai Rp. 7.000.000,- 2 Dinas Peternakan dan Perikanan 2005 Bantuan gudang untuk tempat penyimpanan saprokan senilai Rp. 3 Balai Budidaya Air Tawar Jambi (BBAT) kerjasama dengan Japan International Co. Agc (JICA) 4 Dinas Peternakan dan Perikanan 5 Dinas Peternakan dan Perikanan 6 Dinas Peternakan dan Perikanan 7 Bantuan dari Gubernur Jambi dalam bentuk KUPEM 75.000.000,- 2005 Pendampingan dan pelatihan tentang budidaya ikan air tawar selama 1 tahun 2005 Bantuan pemeliharaan kolam berupa uang senilai Rp. 120.000,- 2006 Bantuan 1 mesin dissel, oven, mesin giling tepung, mesin cetak pelet. 2006 Bantuan uang tunai senilai Rp. 30.000.000,- 2006 Bantuan dana bergulir pada Tahun 2006 perpaketnya sebesar Rp. 1.170.650, - yang diterima dalam bentuk saprokan (Sarana Produksi Perikanan) Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Tebo Penerima Bantuan Sutiman (ketua); Joko Susanto Anggota Anggota

46 Bantuan Dana Bergulir Bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jambi yang diberikan kepada Sutiman (Ketua ) dan Joko Susanto selaku UPR (Usaha Pembenihan Rakyat ) dalam bentuk Sarana dan Prasana Produksi senilai Rp. 7.000.000,- dengan tujuan untuk membantu petani pemula yang bergerak di bidang pembenihan ikan. Pendekatan yang dilakukan dalam memberikan bantuan kepada UPR ini melalui koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Perikanan dalam pemberian bantuan. Batas waktu dari pengembali dari dana ini adalah selama lima tahun. Pemberian bantuan dana bergulir ini dalam pelaksanaanya sangat membantu UPR dalam mengembangkan usahanya. Pengembalian dana yang dipinjamkan seharusnya selama lima tahun tetapi dalam pelaksanaanya berlangsung selama enam tahun. Hal ini dikarenakan pada tahun 2005 terjadi bencana banjir sehingga benih yang sudah siap panen menjadi gagal. Kegagalan panen karena banjir ini seharus dapat dihindari akan tetapi karena adanya kepentingan dari Pemerintah Tebo terkait kedatangan Gubernur Jambi ke Desa Tegal Arum dalam rangka panen perdana, maka ikan yang harusnya dipanen ditunda menunggu kedatangan Gubernur Jambi tersebut. Belum lagi Gubenur Jambi datang untuk melakukan panen perdana, banjir sudah lebih dulu datang menghanyutkan benih yang siap untuk dipanen tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikemukan oleh Sutiman. Beliau mengungkapkan : sebenarnya benih itu sudah mau saya panen akan tetapi Ibu Ani (Kepala Bidang Perikanan) datang menemui saya dan mengatakan agar panennya ditunda dulu karena dua minggu lagi Bapak Gubernur akan datang berkunjung untuk melakukan panen perdana. Ternyata belum lagi Pak Gubernur datang, bajir sudah datang lebih dulu. Kerugian yang saya alami sekitar 20 juta lebih, sementara itu saya harus mengembalikan hutang saya Kelemahan dari program bantuan ini adalah pemasaran, ternyata belum menerapkan prinsip pembentukan jaringan. Dinas Peternakan dan Perikanan belum memikirkan jejaring dalam pemasaran benih ini. Pada awalnya benih yang dihasilkan oleh petani dibeli oleh pemerintah, akan tetapi pembelian

47 yang dilakukan oleh pemerintah ini hanya beberapa kali saja. Selanjutnya benih yang dihasilkan oleh Sutiman dan Joko Riyanto dijual kepada anggota dan masyarakat sekitar. Selain masalah pemasaran, kuntitas dan kualitas benih yang dihasilkan juga masih belum memenuhi kebutuhan pasar, hal ini disebabkan belum adanya pendampingan teknis dalam hal pembenihan ikan yang diberikan, baik oleh dinas propinsi maupun dinas kabupaten. Bantuan Gudang Bantuan gudang senilai Rp. 75.000.000,- diberikan kepada dengan tujuan untuk tempat penyimpanan saprokan. Pendekatan yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan dalam memberikan bantuan ini tanpa melibatkan, sehingga pencapaian hasil dari bantuan gudang yang diberikan tidak memberikan manfaat yang besar kepada. Hal ini terlihat dari tidak berfungsinya gudang tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikemukan oleh Sutiman. Beliau mengungkapkan : kami sudah sampaikan kepada Pak Eka agar dana senilai Rp. 75.000.000,- agar dapat dialihkan untuk pengerukan dan pelebaran sungai serta pembangunan irigasi. Kami juga siap untuk swadaya apa bila dana Rp. 75.000.000,- tersebut ternyata kurang untuk pengerukan dan pelebaran sungai serta pembangunan irigasi, akan tetapi Pak Eka menjawab dana yang diberikan tidak dapat dialihkan untuk kegiatan yang lain. Disisi lain lebih membutuhkan pengerukan dan pelebaran sungai serta pembangunan irigasi untuk mengatur pengairan ke kolam yang jauh dari sungai dan juga untuk mengatur debit air agar bencana banjir tidak terulang lagi, akan tetapi keinginan dari untuk pengerukan dan pelebaran sungai serta pembangunan irigasi ini tidak didukung oleh program. Pendampingan dan Pelatihan Pendampingan dan pelatihan tentang budidaya ikan air tawar yang diberikan oleh Balai Budidaya Air Tawar Jambi (BBAT) kerjasama dengan Japan International Co. Agc (JICA) bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petani

48 ikan dalam budidaya ikan air tawar. Sasaran yang dituju dari pendampingan dan pelatihan ini adalah seluruh anggota. Pedekatan dari bantuan ini adalah dengan melihat kapasitas teknis dari petani ikan di dalam budidaya ikan air tawar. Capaian hasil dari bantuan pendampingan dan pelatihan ini adalah petani ikan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya ikan air tawar. Kelemahan dari bantuan ini adalah tidak melibatkan seluruh anggota, yang ikut dalam bantuan ini. Beberapa pengurus saja yang terlibat sehingga tidak seluruh anggota memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sama dalam budidaya ikan air tawar. Bantuan Pemeliharaan Kolam Bantuan pemeliharaan kolam berupa uang senilai Rp. 120.000,- yang diberikan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan ini bertujuan untuk membantu petani dalam biaya perawatan kolam, seperti perbaikan tanggul kolam, perbaikan irigasi, dll. Bantuan ini diberikan dengan kepada seluruh anggota Mina Sari. Capaian hasil dari bantuan ini adalah beberapa dari anggota memang memanfaatkan dana bantuan ini untuk pemeliharaan kolam, akan tetapi ada juga beberapa anggota menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Bantuan Mesin Pembuat Pakan Ikan Bantuan mesin pembuat pakan ikan ini terdiri dari 1 mesin dissel, oven, mesin giling tepung, mesin cetak pelet. tujuan dari pemberian mesin pembuat pakan ini adalah untuk membantu petani dalam mengatasi mahalnya harga pakan ikan, sehingga dapat membantu petani dalam meningkatkan pertumbuhan ikan agar dapat mencapai ukuran konsumsi yaitu 4:2 (4 ekor dalam 1 kg). Sasaran dari bantuan ini adalah seluruh anggota. Pemberian bantuan ini dikarenakan adanya permintaan dari kepada pemerintah untuk dapat membantu dalam mengatasi pengadakan pakan ikan.

49 Capaian hasil dari bantuan mesin pembuat pakan ini tidak maksimal hal ini disebabkan kapasitas mesin giling tepung tidak sesuai dengan kapasitas mesin pelet, setelah dilakukan penghitungan ternyata mesin giling tepung yang diberikan hanya dapat menghasilkan 20 kg/hari sedangkan kapasitas mesin pelet dapat menghasilkan 500 kg/jam. Bantuan uang tunai Bantuan uang tunai senilai Rp. 30.000.000,- diberikan dengan tujuan agar dapat membantu petani ikan dalam peningkatan usaha budidaya ikan air tawar secara berkelompok. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan melibatkan seluruh anggota dan pengurus dalam pengelola bantuan yang diberikan. Bantuan tunai yang diberikan oleh pemerintah ini digunakan untuk keperluan pembelian mesin giling tepung seharga Rp. 13.000.000,- dan mesin disel seharga Rp. 5.600.000,- sisanya untuk menambah modal dalam pembelian bahan-bahan pembuatan pakan ikan. Penggantian mesin giling tepung yang baru ini hanya berjalan 8 bulan, hal ini disebabkan kapasitas mesin giling tepung yang baru ternyata juga belum dapat mengimbangi kapasitas mesin pelet, akibatnya produksi pakan buatan kembali terhenti. Kelemahan dari bantuan ini adalah tidaknya pengarahan yang jelas dari pemerintah dalam penggunaan dana yang diberikan sehingga dana yang diberikan tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh. Bantuan Dana Bergulir Bantuan dana bergulir perpaketnya sebesar Rp. 1.170.650, - yang diterima dalam bentuk saprokan (Sarana Produksi Perikanan) diberikan dengan tujuan adalah untuk meningkatkan usaha petani ikan dalam budidaya ikan. Sasarannya adalah seluruh anggota. Pemberian bantuan dana bergulir ini dikenakan bunga 6%. Pelaksanaannya dana yang digulirkan tersebut tidak semuanya kembali kepada pemerintah. Hal ini disebabkan rendahnya kesadaran dari anggota untuk mengembalikan dana pinjaman tersebut. Rendahnya kesadaran dari anggota

50 menunjukan tidak adanya pengaturan yang jelas dalam penggunaan dana bergulir. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Legiman. Beliau mengungkapkan : Walaupun sudah diberitahu bahwa dana yang diberikan kepada kami adalah merupakan pinjaman tapi pada pelaksanaanya saya melihat tidak ada teman-teman yang mengembalikan pinjaman tersebut, kata mereka bantuan pemerintah tersebut tidak perlu secepatnya dikembalikan dan bahkan bisa kena pemutihan. Akhirnya saya juga tidak tidak mau mengembalikan pinjaman tersebut dan memang sampai sekarang tidak pernah ada lagi penagihan dari pengurus. Ikhtisar Berdasarkan hasil evaluasi program peningkatan produksi perikanan yang sudah dilaksanakan, baik melalui pengamatan langsung maupun hasil wawancara di lapangan terlihat bahwa program program peningkatan produksi perikanan melalui berupa bantuan dana bergulir, bantuan gudang, pendampingan dan pelatihan, bantuan pemeliharaan kolam, bantuan mesin pembuat pakan ikan, dan bantuan uang tunai, lebih berorientasi pada peningkatan usaha melalui bantuan fisik sementara untuk peningkatan keterampilan lebih diakses oleh lapisan atas (pengurus). Pemerintah dalam pemberian program belum melakukan pendekatan pelaksanaan program yang partisipatif atau belum memberdayakan petani ikan. Beberapa program yang diberikan, capaian hasilnya masih belum maksimal hal ini terjadi karena dalam memberikan bantuan masih belum melihat kebutuhan praktis dan kebutuhan strategis baik secara individu maupun kelembagaan, selain itu kelembagaan yang ada belum dimanfaatkan untuk memberdayakan petani ikan.