PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Alamat : Jln. Raya Ratahan Belang Kompleks Perkantoran Blok B Kel. Pasan Kec. Ratahan KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA NOMOR : 11 TAHUN TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TAHUN 2017 KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Bupati Minahasa Tenggara Nomor 69 Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun , perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan ; b. bahwa penetapan Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud pada pertimbangan huruf a, perlu di atur dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala. Mengingat : a. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; b. Peraturan Bupati Minahasa Tenggara No. 69 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN) KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. KESATU : Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kelautan Dan Kabupaten Minahasa Tenggara, dengan rincian sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

2 KEDUA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU, merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh Kelautan Dan Kabupaten Minahasa Tenggara dalam menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Kelautan Dan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun KETIGA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU, disusun dengan mengacu kepada Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dan ditetapkan dalam bentuk Keputusan Kepala Kelautan Dan Kabupaten Minahasa Tenggara. KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini maka akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Ratahan pada tanggal 2017 Kepala Kelautan Dan Kabupaten Minahasa Tenggara, Ir. DJONY RONSUL, M.Eng Pembina Utama Muda / III C NIP

3

4 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA SKPD DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Nomor : 11 Tahun 2017 Tanggal : DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN ALASAN PENJELASAN FORMULASI / CARA PENGUKURAN SUMBER DATA KETERANGAN / KRITERIA 1 Terpenuhinya kebutuhan perikanan masyarakat Tangkap Salah satu pendongkrak produksi perikanan adalah Cara menghitung : hasil tangkapan ikan oleh nelayan di laut. Sesuai Total produksi = jumlah produksi per jenis dengan data teknis yang menunjukkan bahwa armada atau alat tangkap x jumlah armada panjang garis pantai Kabupaten Minahasa atau alat tangkap x rata - rata trip melaut Tenggara adalah 102 km dengan 3 wilayah kecamatan yang terletak di pesisir pantai merupakan alasan yang wajar jika hasil tangkapan ikan menjadi target dalam menopang ketersediaan pangan di Kabupaten Minahasa Tengara. Selain itu hasil perikanan tangkap dapat menjadi pemacu faktor ekonomi bagi masyarakat khususnya nelayan. Jumlah produksi ikan berbeda berdasarkan jenis armada maupun alat tangkap. Jenis ikan tangkapan yang dihitung produksinya adalah Tuna, Cakalang, gkol, Layang, Sardin, Lamadang, Kembung, Selar, Kakap, Kerapu, Kuwe Budidaya Wilayah darat juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber produk perikanan yaitu budidaya ikan. Tingkat konsumsi ikan budidaya yang tinggi belum diimbangi dengan ketersediaan pasokan ikan air tawar di daerah. Sehingga perlunya peningkatan produksi budidaya ikan untuk menghambat masuknya produk kan dari luar. Cara menghitung : Luas Lahan x (padat tebaran - 10% kematian) Ket : Ikan konsumsi Ikan Nila 7-10 ekor per meter kubik Ket : Ikan konsumsi Ikan Mas 3-5 ekor per meter kubik Ikan budidaya unggulan adalah ikan mas dan ikan nila. Selain itu ada percontohan budidaya ikan bandeng dan kuwe.

5 No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN ALASAN PENJELASAN FORMULASI / CARA PENGUKURAN SUMBER DATA KETERANGAN / KRITERIA Benih Ikan Ekor Pengembangan produksi benih sebagai penopang produksi perikanan budidaya. Dengan hadirnya bibit ikan unggul di daerah akan mempermudah bagi pembudidaya dalam mengembangkan usaha budidaya. Untuk itu diperlukan peningkatan produksi benih dalam menjamin ketersediaan benih di daerah Cara menghitung jumlah produksi benih dengan menghitung produksi benih yang ada di UPR dan BBI Total = luas kolam x padat terbar per meter kubik Ket : benih ikan ukuran 8-10 dengan padat tebaran 25 ekor dalam 1m3. Benih ikan saat ini disediakan oleh Balai Benih Ikan dan UPR. Optimalisasi pengelolaan sumberdaya perikanan Olahan Hasil Selain ikan segar, ikan hasil produk olahan juga menjadi target konsumsi masyarakat. Produksi perikanan olahan merupakan alternatif lain sebagai penopang ketersediaan pangan daerah selain ikan segar. Selain itu pemasarannya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Cara menghitung : Produksi kg/bln x jumlah bulan aktif produksi Produksi olahan merupakan produk lanjutan dari produk tangkapan ikan segar. Produk unggulan adalah ikan asap atau yang dikenal dengan ikan fufu. Produk olahan lainnya adalah abon, ikan garam, bakso ikan, nuget ikan dll. Kepala Ir. DJONY RONSUL, M.Eng Pembina Utama Muda / III C NIP