Tabel I.2 Unit bisnis dan produk yang dihasilkan PT. Len Industri (PT. Len Industri, 2014) (Lanjutan)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Hasil Produksi PT. Sampoerna Jaya Sentosa Tahun 2014

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan

Sumber daya manusia di Universitas Telkomyang terdiri dari TA (Tenaga Akademik) dan TPA (Tenaga Penunjng Akademik) akan dinilai kinerja masing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM

IMPLEMENTASI SISTEM PURCHASING DAN WAREHOUSE MANAGEMENT BERBASIS ODOO PADA PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk DENGAN METODOLOGI ASAP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. menawarkan solusi bisnis yang dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan maupun pemerintahan sangat memerlukan sebuah sistem dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Rincian Total Penjualan PT. SJS pada tahun Sumber: (PT. Sampoerna Jaya Sentosa, 2014) Total Penjualan (Kg)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anggota International Civil Aviation Organization (ICAO) terikat dengan

WORKSHOP SMOS

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi tersebut di dalam perusahaannya. canggih, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan

PERANCANGAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCES PLANNING MODUL ACCOUNTING ODOO 9 PADA PT. ARETHA NUSANTARA FARM DENGAN METODE ASAP

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3491

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

BAB 1 PENDAHULUAN. baik di pasar domestik maupun di pasar internasional/global. Dimana dalam

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Blok diagram sistem radar [2]

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

ABSTRAK. Kata kunci: material control, supplier, proyek, quality control, material, user. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM ERP WAREHOUSE MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat diantara perguruan-perguruan tinggi di

Pendahuluan BAB I BAB I PENDAHULUAN

Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB I PENDAHULUAN. memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% dan akan. mengalami peningkatan menjadi sebesar 5,2% pada tahun 2015.

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3195

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, perusahaan-perusahaan

ERP ( Enterprise Resource Planning )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU)

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

KAJIAN SISTEM JURNAL VOUCHER DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ERP SAP R/3 UNTUK MODUL REPORT AKUNTANSI KEUANGAN PADA PT. XYZ

PENGEMBANGAN MODUL MANUFACTURING BERBASIS ODOO DENGAN METODE ACCELERATED SAP PADA INGLORIOUS INDUSTRIES

STUDI KELAYAKAN PENERAPAN APLIKASI ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) PADA PT. BLAZER INDO GARMEN SKRIPSI. Oleh : Yusyonin

Kata Kunci: ERP, Purchase Management, Warehouse Management, Odoo, Accelerated SAP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dunia telah membuat jaringan bisnis semakin meluas. Sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengkomunikasikan data

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi sekarang ini,

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENDAHULUAN

Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi berbasis komputer mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam masyarakat bahkan didalam sebuah organisasi perusahaan. Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya (Maharsi, 2000). Saat ini perusahaan dihadapkan dalam kondisi lingkungan yang sering berubah-ubah dan bersifat kompetitif, maka dari itu diperlukan peran dari teknologi informasi dalam sebuah perusahaan untuk proses pengambilan keputusan dan perbaikan proses bisnis. Pengambilan keputusan dan perbaikan proses bisnis perusahaan dapat berjalan baik apabila perusahaan tersebut menerapkan teknologi informasi dengan baik dan benar sehingga perusahaan mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Pada penelitian ini perusahaan yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT. Len Industri yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang elektronika dan prasarana. PT. Len Industri merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam bisnis yang berbasis teknologi. Dari segi pendapatan PT. Len Industri memiliki jumlah pendapatan usaha bersih yang cukup tinggi dan cenderung meningkat disetiap tahunnya. Sumber pendapatan tersebut didapat Len dari penjualan beberapa produknya. Pada Tabel I.1 merupakan pendapatan usaha bersih PT. Len Industri dari tahun 2010 hingga 2014: Tabel I. 1 Pendapatan Usaha Bersih PT. Len Industri Tahun 2010-2014 (PT. Len Industri, 2014) No Tahun Pendapatan Usaha Bersih 1 2010 957.647.000.000 2 2011 1.384.028.000.000 3 2012 2.334.637.000.000 4 2013 2.058.074.000.000 5 2014 2.100.774.000.000 1

Berdasarkan Tabel I.1 dapat dilihat besarnya jumlah pendapatan yang dihasilkan PT. Len Industri setiap tahunnya. Maka dari itu PT. Len Industri dikategorikan sebagai perusahaan level menengah keatas karena pendapatan bersih yang dimiliki PT. Len Industri melebihi angka 10 milyar sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Bab IV, Pasal 6 (Kementrian Dalam Negeri, 2008). Jumlah pendapatan yang diperoleh PT. Len Industri tersebut merupakan hasil penjualan dari produkproduk yang dimiliki oleh PT. Len Industri. Produk-produk yang dihasilkan PT. Len Industri tentunya tidak lepas dari peran serta unit bisnis yang mereka miliki. Pada Tabel I.2 merupakan tabel unit bisnis beserta produk yang dihasilkan pada PT. Len Industri: Tabel I. 2 Unit bisnis dan produk yang dihasilkan PT. Len Industri (PT. Len Industri, 2014) No Unit Bisnis Produk Yang Dihasilkan 1 Elektronika Pertahanan Secure Radio Communication, Combat Management System (CMS), Tactical Data Link, Surveillence & Reconnaissance System, Radio Base Station, Crypto Device Solution for Voice and Data Communication, Vehicular Intercommunication System, Radar Processing & Display Console, Transponder Sasaran Torpedo 2 Energi Terbarukan Modul Surya, Solar Home System (SHS), Penerangan Jalan Tenaga Surya, PLTS Hibrida, PLTS Grid Connected, PLTS Terpusat, Kwh Meter Prabayar 3 Information & Teknologi Komunikasi e-ktp, WiMAX, VSAT, Telepon Satelit Tenaga Suarya, DVB-T Transmitter (Pemancar TV Digital), FMTransmitter, Sistem Antena 4 Sistem Navigasi Automatic Dependent, Surveillance- Broadcast (ADS- B), Aeronautical Navigation Equipment, Marine Navigation Equipment, Simulator, Detection & Flow Management, SCADA, Radar Cuaca 2

Tabel I.2 Unit bisnis dan produk yang dihasilkan PT. Len Industri (PT. Len Industri, 2014) (Lanjutan) No Unit Bisnis Produk Yang Dihasilkan 5 Telekomunikasi Transportasi Kereta Api Sistem Interlocking, Automatic Warning System & Level Crossing, CTC, LED Signal, Traction System, Substation System, Railway Telecommunication System Dalam dokumen Annual Report PT. Len Industri tahun 2014 dikatakan bahwa PT. Len Industri akan melakukan peningkatan keunggulan bersaing produk dan layanan. Perusahaan harus mampu menciptakan daya saing strategis yang berkelanjutan, salah satunya melalui peningkatan kualitas produk (Resmi, 2011). Untuk melakukan peningkatan kualitas produk maka diperlukan proses inspection yang baik disetiap proses produksinya, mengingat PT. Len Industri memproduksi banyak varian produk dengan waktu produksi yang pendek maka dari itu diperlukan proses inspeksi yang tepat. Namun pada PT. Len Industri khususnya unit kerja Rekayasa Produksi selaku unit yang bertanggung jawab atas kualitas produk, masih mengalami beberapa permasalahan dalam melakukan proses inspeksi. Permasalahan tersebut yaitu proses penerimaan material dan konfirmasi tidak berjalan secara realtime sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam pelaksanaan produksi, selain itu belum adanya sistem database terpusat menyebabkan dokumentasi hasil kegiatan inspeksi tidak tersimpan dengan baik sehingga ketika ada pencarian data terkait karakteristik pemeriksaan sebagai pertimbangan untuk melakukan pelaksanaan produksi selanjutnya, bagian quality control tidak dapat menemukan informasi tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut proses pelaksanaan produksi tidak dapat melihat acuan dari hasil inspeksi yang dilakukan sebelumnya sehingga beberapa material masih mengalami reject. Pada Tabel I.3 merupakan jumlah dari beberapa produk dengan kualitas tidak sesuai atau reject pada PT. Len Industri tahun 2015. 3

Tabel I. 3 Produk Reject PT. Len Industri tahun 2015 No Nama Produk Jumlah Produksi OK Reject Persentase Reject 1 Modul DDS 901 846 55 6% 2 Modul DSP 885 763 122 14% 3 Modul RX 888 768 120 13% 4 Modul TX 902 860 42 5% 5 Smart Card Reader 602 531 71 12% 6 Pembaca KTP el Kios-K 37 23 14 38% Dikarenakan belum adanya database terpusat dan proses konfirmasi tidak berjalan secara realtime pada PT. Len Industri, maka perusahaan dianjurkan untuk memanfaatkan teknologi informasi, salah satu teknologi informasi yang sesuai adalah penggunaan sistem ERP (Enterprise Resources Planning). ERP (Enterprise Resource Planning) adalah solusi perangkat lunak yang mengintegrasikan fungsi bisnis dan data ke dalam satu sistem untuk dibagikan dalam perusahaan (Seo, 2013). Dengan menggunakan sistem ERP maka perusahaan tersebut dapat memantau dan melakukan kontrol terhadap proses bisnis perusahaan yang sedang berlangsung seperti proses produksi, ketersediaan bahan material, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan dan sumber daya manusia. Penggunaan sistem ERP pada PT. Len Industri dapat mendukung jalannya produksi diperusahaan tersebut terutama pada proses quality management. Proses quality management yang terdiri dari beberapa kegiatan inspeksi tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Selain itu tingginya kompleksitas produksi pada PT. Len Industri sangat mendukung untuk diimplementasikannya sistem ERP karena proses inspeksi tentunya memerlukan waktu yang cukup lama dan tingkat ketelitian yang tinggi disetiap tahap inspeksinya. Dengan adanya sistem ERP modul quality management maka permasalahan yang dihadapi PT. Len Industri dapat teratasi dan perusahaan mampu mendapatkan informasi terkait produk yang mengalami reject seperti pada tahapan dimana produk tersebut paling banyak mengalami reject, informasi detail terhadap produk yang mengalami reject dan informasi lainnya. Dengan kata lain adanya 4

sistem ERP modul quality management ini tentunya dapat mendokumentasikan jalannya proses inspeksi yang ada didalam perusahaan dan dapat mengintegrasikan jalannya proses inspeksi disetiap tahapannya. Pengembangan sistem ERP sukses jika pemilihan dan pemeliharaan aplikasinya tepat. Menurut Jacqueline (2011) pada artikel monsoon academny dikatakan bahwa aplikasi SAP-ERP dapat ditandai dengan kompleksitas yang tinggi, aplikasi SAP- ERP mampu melakukan banyak fungsi yang berbeda untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan. Pada penelitian ini aplikasi yang digunakan adalah SAP-ERP, pemilihan aplikasi SAP-ERP sesuai dengan kondisi yang ada pada PT. Len Industri karena penggunaan aplikasi SAP-ERP cocok untuk perusahaan besar dengan tingkat kompleksitas yang tinggi, selain itu penerapan aplikasi SAP-ERP biasanya diimplementasikan untuk perusahaan berpenghasilan menengah ke atas hal ini terjadi dari tingginya biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk melakukan implementasi aplikasi SAP-ERP. Ketika pemilihan sistem ERP sudah ditentukan maka tahap selanjutnya adalah pemilihan metodologi implementasinya. Namun proses implementasi sistem ERP terkadang banyak mengalami kegagalan didalam perusahaan sebagai contohnya, di Indonesia lebih dari 80% perusahaan yang menerapkan sistem ERP mengalami kegagalan dalam implementasinya dan lebih dari 50% perusahaan didunia gagal memproleh pengembalian value yang optimal sedangkan di China hanya 10% dari perusahaan yang sukses melakukan implementasi sistem ERP (Lutovac & Manojlov, 2012). Sebagian besar kegagalan implementasi dari contoh tersebut dikarenakan kesalahan dalam pemilihan metodologi saat implementasi sistem ERP. Pemilihan metodologi yang tepat tentunya mengurangi resiko kegagalan pada proses implementasi dan memungkinkan sistem ERP dapat secara cepat diimplementasikan kedalam kegiatan operasional perusahaan. Oleh sebab itu pada penelitian ini metodologi yang digunakan mengikuti standar yang ditetap oleh SAP yaitu metodologi Accelerated SAP (ASAP). ASAP dipilih karena dirancang untuk standarisasi pelaksanaan SAP (Lutovac & Manojlov, 2012). 5

I.2 Perumusan Masalah Dengan melihat latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, adapun permasalahan yang dapat dirumuskan adalah: 1. Bagaimana mengembangkan aplikasi SAP-ERP modul quality management pada proses inspeksi PT. Len Industri untuk menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada? 2. Bagaimana bagian lain yang terdapat pada divisi produksi memiliki keterkaitan dengan proses inspeksi yang dilakukan oleh bagian quality control? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengembangkan aplikasi SAP-ERP modul quality management untuk melakukan konfirmasi penerimaan dan hasil inspeksi secara realtime. Selain itu, aplikasi SAP-ERP dapat mendukung jalannya proses inspeksi sehingga dokumentasi hasil inspeksi dapat tersimpan dengan baik agar dapat dijadikan acuan untuk melaksanakan proses produksi selanjutnya. 2. Menyediakan sistem yang terintegrasi agar proses pelaksanaan inspeksi yang melibatkan keterkaitan bagian lain dapat berjalan sesuai dengan perencanaan inspeksi. I.4 Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Dalam penelitian ini tidak dilakukan pembahasaan terhadap biaya implementasi, insfrastruktur dan keamanan sistem 2. Penelitian ini hanya membahas quality management pada bagian produksi. 3. Penelitian ini hanya membahas proses quality planning dan quality inspection pada quality management. 4. Jumlah produk yang dianalisis tidak menyeluruh melainkan diambil beberapa produk dengan teknik sampling. 5. Penelitian ini dilakukan hingga tahap final preparation. 6. Tidak membahas aktifitas pelatihan pegawai dan migrasi data yang ada tahap final preparation. 6

I.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Hasil analisis penerapan sistem ERP modul quality management pada PT. Len Industri dapat dijadikan referensi diperusahaan lain dengan skala bisnis dan permasalahan yang sama. 2. Dengan penerapan sistem ERP modul quality management dalam perusahaan dapat memperbaiki proses yang sudah berjalan sehingga berdampak baik terhadap jalannya proses bisnis pada bagian produksi perusahaan. 3. Memberikan kebutuhan divisi produksi perusahaan dalam melaksanakan tugas kontrol terhadap kualitas produksi sehingga kinerja divisi produksi dapat meningkat. 4. Memberikan rekomendasi atas adanya kekurangan yang mungkin ditemukan selama evaluasi kinerja sistem ERP modul quality management. I.6 Sistematika Penulisan Berikut merupakan gambaran singkat mengenai Tugas Akhir yang dijelaskan dalam sistematika penulisan yang terdiri dari: 1. BAB I Pendahuluan Pada bab ini penulis menjelaskan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 2. BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini penulis menjelaskan ilmu dan metode yang relevan dengan permasalahan yang ada sehingga dapat digunakan untuk mendukung jalannya proses penelitian. 3. BAB III Metodologi Penelitian Pada bab ini penulis menjelaskan secara rinci dan lengkap mengenai tahaptahap yang dilakukan dalam pelaksanaa penelitian ini, tahap tersebut dimulai dari tahapan persiapan, kemudian melakukan perencanaan konsep, tahap realization, dan hingga tahapan akhir penelitian. 4. BAB IV Project Preparation dan Blueprint Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dan melakukan analisis pada proses bisnis As Is, proses bisnis aplikasi SAP- 7

ERP (To Be), analisis form, analisis gap dan fit, proses bisnis target sesuai hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya serta menggambarkan usecase diagram dan activity diagram terhadap pengembangan yang dilakukan. 5. BAB V Realization dan Final Preparation Pada bab ini penulis melakukan konfigurasi pada aplikasi dan pengujian dengan melakukan integration testing dan user acceptance testing. Prosedur pengoperasian terhadap aplikasi juga terdapat pada bab ini. 6. BAB VI Penutup Pada bab ini penulis menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran terhadap proses penelitian ini. 8