VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. METODELOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Distribusi Nilai WTP Responden Terhadap Paket Wisata Jogging Track Plus

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Eksternalitas Positif Potensi Wisata Air BKB

ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT. 7.1 Analisis Willingness To Accept dengan Pendekatan Metode Contingent Valuation Method

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

IV. METODE PENELITIAN. Maret Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) karena masyarakat dan instansi di daerah

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. Peningkatan jumlah industri ini diikuti oleh penambahan jumlah limbah, baik

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. ANALISIS PERSEPSI RUMAHTANGGA TERHADAP KONDISI KELAYAKAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DI DEKAT JALUR KRL

IV. METODE PENELITIAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

II. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL REKAP DATA. Status

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik.

mg/l yang merupakan tingkat konsentrasi COD tertinggi yang dapat dihasilkan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai ERP Dilihat dari Willingness To Pay (WTP) Pengguna Jalan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. beberapa kesimpulan sebagai berikut: orang dengan total tiket masuk sebesar Rp

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

HASIL REKAP DATA. Jenis Kelamin. Status Pernikahan

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY

BAB VII NILAI EKONOMI TUMBUHAN SOWANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. keindahan panorama alam, keanekaragaman flora dan fauna, keragaman etnis

KERANGKA PEMIKIRAN. akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan metode CVM akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour,

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. agar model tersebut menjadi valid sebagai alat penduga.

BAB IV INTEPRETASI DATA

V. DAMPAK SUBSIDI PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI PUPUK ORGANIK DI PROVINSI LAMPUNG

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus

BAB IV. Statistik Parametrik. Korelasi Product Moment. Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Ganda Regresi Logistik

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel. Sumber : data primer diolah (Lampiran 1)

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesediaan Membayar ( Willingness to Pay )

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

Nama : Ayu Agustina NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Herry Sussanto, SE., MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden per variabel independen dan dependen. dan tempat berjualan benda-benda dan kegiatan kesenian.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

VI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

Transkripsi:

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1. Analisis Kesediaan Membayar Responden Analisis kesediaan membayar dilakukan untuk mengetahui apakah responden bersedia atau tidak membayar daripada paket-paket wisata yang rencanaya akan dibuat di WWCN. Setiap responden ditanyakaan mengenai kesediaan membayar terhadap paket wisata jogging track plus dan paket wisata konservasi. Dari hasil wawancara yang dilakukan tehadap 80 responden, didapat responden yang menyatakan bersedia membayar untuk paket jogging track plus adalah sebanyak 53 orang (66,25%) sedangkan yang tidak bersedia 27 orang (33,75%). Dari 27 orang yang menyatakan tidak bersedia membayar, sebanyak 22 orang (81,48%) beralasan karena ketiadaan biaya. Sisanya beralasan tidak mau membayar paket wisata ini dikarenakan mempunyai penyakit yang tidak memungkinkan untuk mengikuti paket wisata tersebut seperti jantung, reumatik dan asma. Responden yang bersedia membayar untuk paket konservasi adalah sebanyak 67 orang (85%) dan 13 orang (15%) menyatakan tidak bersedia. Sama halnya seperti paket jogging track plus, kebanyakan alasan responden yang tidak bersedia membayar paket ini dikarenakan faktor biaya yang mahal. Dari 13 responden yang menyatakan tidak bersedia membayar karena mahalnya biaya ada sebanyak sepuluh orang (76,92%). Dua orang responden beralasan kegiatan paket wisata tersebut akan membosankan dan satu orang responden tidak memberikan alasanya. 51

Variabel respon yang digunakan pada analisis ini adalah peluang responden memilih bersedia atau tidak bersedia membayar paket wisata dengan menggunakan analisis regresi logit. Jika responden bersedia membayar, maka diberi nilai satu dan jika responden tidak bersedia membayar, maka diberi nilai nol. Variabel-variabel penjelas (independent) yang digunakan dalam model logit terdiri dari variabel kontinu yaitu usia (USA), pedapatan (PNDPT), lama menempuh pendidikan (PNDKN), biaya perjalanan (BP), lama di lokasi (LK), dan frekuensi kunjungan sebelumnya (FK), sedangkan jenis kelamin (JK) merupakan variabel dummy. Berdasarkan hasil analis regresi logit, untuk paket wisata jogging track plus didapat nilai -2log likelihood sebesar 65,828 yang menghasilkan nilai Chisquare pada model sebesar 36,470 dengan signifikan 0,000. Kesimpulan dari hasil tersebut adalah hipotesis nol yang menyatakan bahwa semua slope dalam model sama dengan nol harus ditolak pada taraf nyata α=1%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat minimal satu slope model yang tidak sama dengan nol atau variabel penjelas secara bersamaan berpengaruh nyata terhadap peluang kesediaan dan ketidaksediaan responden untuk membayar paket wisata jogging track plus. Pengertian lain bahwa model logit yang dihasilkan dapat menjelaskan atau memprediksi pilihan responden. Hasil dari anlisis regresi logit mengenai kebersediaan pengunjung dalam membayar paket wisata jogging track plus dapat dilihat pada Tabel 17. 52

Tabel 17. Hasil Analisis Regresi Logit untuk Kesediaan Membayar Pengunjung Terhadap Paket Wisata Jogging Track Plus Variabel Koefisien Sig. Odds Ratio Constant -2,704 0,195 0,067 JK 0,028 0,968 1,028 USA -0,126 0,037 b 0,882 PNDKN 0,323 0,015 b 1,381 PNDPT 0,000 0,003 a 1,000 BP 0,000 0,089 c 1,000 LK 0,384 0,131 d 1,469 FK -0,069 0,432 0,934-2 Log likelihood = 65,828 Tests of Model Coefficients Chi-square Df Sig. Model 36,470 7 0,000 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 4,854 8 0,773 Sumber : Data Primer setelah diolah (2010) Keterangan : a signifikan pada tingkat kepercayaan 99% b signifikan pada tingkat kepercayaan 95% c signifikan pada tingkat kepercayaan 90% d signifikan pada tingkat kepercayaan 85% Berdasarkan uji kebaikan model dengan metode Hosmer-Lemeshow yang ditunjukkan pada Tabel 17 diperoleh nilai Chi-square sebesar 4,854 dengan signifikan 0,773 yang lebih besar dari taraf nyata α = 20%, sehingga model regresi yang dihasilkan dinyatakan model yang baik. Model regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut ; Li = -2,704+ 0,028JK -0,126USA + 0,323PNDKN +0,000 PNDPTN + 0,000 BP + 0,384LK -0,069FK. Hasil analisi regresi logit untuk kesediaan membayar responden untuk paket konservasi, didapat nilai -2log likelihood sebesar 44,232 yang menghasilkan 53

nilai Chi-square pada model sebesar 27,431 dengan signifikan 0,000. Kesimpulan dari hasil tersebut adalah hipotesis nol yang menyatakan bahwa semua slope dalam model sama dengan nol harus ditolak pada taraf nyata α=1% yakni menunjukkan bahwa terdapat minimal satu slope model yang tidak sama dengan nol atau variabel penjelas secara bersamaan berpengaruh nyata terhadap peluang kesediaan dan ketidaksediaan responden untuk membayar paket wisata konservasi. Hasil dari anlisis regresi logit mengenai kebersediaan pengunjung dalam membayar paket wisata konservasi dapat dilihat pada Tabel 18. Berdasarkan uji kebaikan model dengan metode Hosmer-Lemeshow yang ditunjukkan pada Tabel 18 diperoleh nilai Chi-square sebesar 2,962 dengan signifikan 0,937 yang lebih besar dari taraf nyata α = 20%, sehingga model regresi yang dihasilkan dinyatakan model yang baik. Model regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut ; Li = -3,578+1,037 JK -0,136 USA + 0,281 PNDKN +0,000 PNDPTN + 0,000 BP +0,672 LK -0,043 FK. 54

Tabel 18. Hasil Analisis Regresi Logit untuk Kesediaan Membayar Pengunjung Terhadap Paket Wisata Konservasi. Variabel Koefisien Sig. Odds Ratio Constant -3,578 0,167 0,028 JK 1,037 0,268 2,821 USA -0,136 b 0,080 0,873 PNDKN 0,281 b 0,084 1,325 PNDPT 0,000 a 0,032 1,000 BP 0,000 0,255 1,000 LK 0,672 b 0,070 1,958 FK -0,043 0,690 0,958-2 Log likelihood = 44,232 Tests of Model Coefficients Chi-square Df Sig. Model 27,431 7 0,000 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 2,962 8 0,937 Sumber : Data Primer setelah diolah (2010) Keterangan : a signifikan pada tingkat kepercayaan 95% b signifikan pada tingkat kepercayaan 90% Dari kedua hasil analisis tersebut didapat variabel kontinu yang berkoefisien positif terhadap peluang kesediaan membayar untuk kedua paket tersebut adalah sama yaitu lama menempuh pendidikan, pendapatan, biaya perjalanan dan lamanya di lokasi. Dapat disimpulkan jika nilainya meningkat satu satuan maka peluang responden bersedia membayar semakin besar. Pada variabel dummy, jika dummy bernilai satu maka peluang responden bersedia membayar akan lebih besar dari peluangnya untuk tidak bersedia membayar. 55

7.1.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar Responden. Varaiabel-variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap kesediaan responden dalam membayar paket wisata jogging track plus dan paket konservasi yaitu tingkat usia, lamanya menempuh pendidikan, tingkat pendapatan dan lamanya di loaksi. Variabel biaya perjalanan hanya berpengaruh nyata terhadap paket jogging track plus. 1. Usia Variabel tingkat usia pada paket jogging track plus memiliki P-value 0,037 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,05 dan paket konservasi memiliki P-value 0,080 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Kedua paket tersebut memiliki koefisien bertanda negatif berarti semakin bertambah usia pengunjung peluang untuk kebersediaan membayar paket wisata semakin kecil. Hal ini menunjukan bahwa peminat paket wisata baik paket jogging track plus maupun konservasi lebih banyak diminati oleh usia remaja. Nilai odds ratio variabel usia pada paket jogging track plus adalah sebesar 0,882 yaitu berarti pengunjung yang usianya lebih tua, peluang untuk membayar paket wisata jogging trakc plus turun 0,882 kali dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket wisata jogging trakc plus. Paket konservasi memiliki nilai odds ratio sebesar 0,873 yaitu berarti pengunjung yang usianya lebih tua, peluang untuk membayar paket wisata konservasi turun 0,873 kali dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket wisata konservasi. 2. Lamannya menempuh pendidikan 56

Variabel lamanya menempuh pendidikan pada paket wisata jogging track plus memiliki P value 0,015 berpengaruh nyata signifikan pada taraf nyata α = 0,05 dan paket wisata konservasi memiliki P value 0,084 berpengaruh nyata signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Keduanya memiliki koefisien positif yang artinya semakin lama tingkat pendidikan pengunjung, maka peluang pengunjung untuk membayar paket wisata semakin besar. Hal ini disebabkan karena seseorang yang mempuh pendidikan lebih lama biasanya pola fikir orang tersebut akan semakin tinggi, sehingga dapat lebih merasakan adanya manfaat dari paket-paket wisata tersebut. Paket wisata jogging track plus memiliki nilai odds ratio sebesar 1,381 berarti jika lamanya menempuh pendidikan meningkat satu tahun maka peluang pengunjung untuk membayar paket wisata jogging track plus 1,381 kali lebih tinggi dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket wisata jogging track plus. Paket konservasi memiliki nilai odds ratio sebesar 1,325 yang artinya jika lamanya pendidikan yang ditempuh meningkat satu tahun maka peluang pengunjung untuk membayar paket wisata konservasi lebih tinggi 1,325 kali dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket wisata konservasi. 3. Tingkat pendapatan Variabel tingkat pendapatan pada paket jogging track plus memiliki P-value 0,003 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,01. Paket konservasi memiliki P-value 0,032 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,05 Keduanya memiliki koefisien positif yang artinya semakin tinggi tingkat pendapatan responden, maka responden akan semakin bersedia membayar paket wisata. Hal ini dikarenakan semakin tinggi pendapatan seseorang maka 57

semakin tinggi pula kemampuan ekonominya sehingga semakin tinggi pula kesempatan orang tersebut untuk mengikuti paket wisata. Paket jogging track plus dan konservasi memiliki nilai odds ratio yang sama yakni satu, artinya tingkat pendapatan tidak mempengaruhi peluang pengunjung untuk membayar paket wisata jogging track plus dan konservasi. 4. Biaya perjalanan Variabel biaya perjalanan pada paket wisata jogging trakc plus memiliki P value sebesar 0,089 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Koefisien biaya perjalanan bertanda positif dan tidak sesuai dengan hipotesis awal, dimana biaya perjalanan akan berpengaruh secara negatif terhadap kesediaan pengunjung membayar paket wisata. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah uang yang dikeluarkan dalam berwisata bagi responden bukan menjadi suatu masalah jika dibandingkan dengan manfaat yang akan diterimanya. Nilai odds ratio biaya perjalanan sebesar satu berarti biaya perjalanan tidak mempengaruhi peluang pengunjung untuk membayar paket jogging trakc plus. Variabel biaya perjalanan pada paket konservasi tidak berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar pengunjung karena memiliki p value yang lebih besar dari taraf nyata α = 0,15 yaitu 0,255 5. Lamanaya di lokasi Variabel lamanya dilokasi pada paket jogging trakc plus memiliki P value sebesar 0,131 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,15. Pada paket konservasi P valuenya sebesar 0,070 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Variabel lamanya dilokasi pada kedua paket memiliki 58

tanda keofisien positif, artinya semakin lama pengunjung berada ditempat lokasi maka semakin bersedia responden membayar paket wisata. Nilai odds ratio lamanya di lokasi pada paket jogging track plus sebesar 1,469 artinya jika lama waktu yang dihabiskan pengunjung dilokasi di lokasi meningkat satu jam,maka peluang untuk membayar paket jogging track plus 1,469 kali lebih tinggi dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket jogging track plus. Paket konservasi memiliki nilai odds ratio sebesar 1,958 artinya jika lama waktu yang dihabiskan pengunjung dilokasi meningkat satu jam maka peluang membayar paket konservasi 1,958 kali lebih besar dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket konservasi. Variabel jenis kelamin dan frekuensi kunjungan tidak berpengaruh terhadap kesediaan membayar responden terhadap paket wisata jogging track plus dan konservasi. Variabel jenis kelamin tidak berpengaruh nyata pada keduanya karena memiliki p value yang lebih besar dari taraf nyata α = 0,15 yaitu 0,968 dan 0,268, hal ini dikarenakan karena kegiatan-kegiatan yang ada pada paket jogging track plus maupun konservasi dapat diikuti oleh semua jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Variabel frekuensi kunjungan pada kedua paket tersebut memiliki P value yang lebih besar dari taraf nyata α = 0,15 yaitu 0,432 dan 0,690. Hal ini disebabkan karena kebanyakan responden adalah pengunjung yang baru pertama kali datang ke tempat wisata ini, yaitu sebanyak 45 orang responden (56 %). 59

7.2. Analisis Nilai Willingness To Pay (WTP) dengan Pendekatan Contingent Valuation Methode Pendekatan Contingent Valuation Method (CVM) dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis nilai WTP responden WWCN terhadap tarif paket wisata yang direncanakan oleh pengelola WWCN. Adapun hasil pelaksanaan langkah kerja dalam metode CVM adalah sebagai berikut : 1. Membuat Hipotesis Pasar Seluruh responden diberikan informasi mengenai rencana pembuatan paket wisata di WWCN yakni paket jogging track plus dan paket konservasi. Responden juga diberikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan dalam paket wisata, manfaat serta fasilitas yang diberikan oleh pihak pengelola dalam tiap paket wisata. Adanya paket-paket wisata ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pengunjung dalam berwisata, selain itu juga pengunjung dapat berpartisipasi dalam menjaga kelesatarian sumber daya yang terdapat di tempat wisata ini. Pengelola dalam merencanakan paket wisata ini sudah mengestimasi mengenai tarif paket wisata yang nantinya akan dikenakan. Informasi mengenai tarif maksimal yang bersedia dibayarkan oleh pengunjung terhadap paket wisata tersebut sangat diperlukan bagi pengelola, yaitu sebagai bahan pertimbangan kembali dalam menentukan tarif untuk paket wisata. 2. Mendapatkan Nilai Lelang (Bids) WTP Pada penelitian ini nilai penawaran yang digunakan untuk mengetahui nilai WTP masing-masing paket wisata responden didapatkan melalui metode permainan lelang (Bidding Game). Dimana responden diberi pertanyaan secara 60

berulang-ulang tentang keinginan membayar sejumlah tertentu sampai mendapatkan nilai maksimum yang ingin dibayarkan. 3. Menghitung Nilai Rata-Rata WTP Dugaan nilai rata-rata WTP responden WWCN terhadap tarif maksimal untuk paket wisata diperoleh berdasarkan rasio jumlah nilai WTP yang diberikan responden dengan jumlah total responden yang bersedia membayar. Distribusi nilai WTP responden untuk masing-masing paket wisata dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Mengacu pada Lampiran 1 dan Lampiran 2 diperoleh nilai rata-rata WTP responden untuk paket jogging track plus adalah sebesar Rp 56.132,00 sedangkan untuk paket konservasi nilai rata-rata WTPnya adalah sebesar Rp 127.313,00. Nilai rata-rata WTP responden terhadap kedua paket tersebut ternyata lebih kecil dari rencana tarif yang akan diberlakukan oleh pihak pengelola yakni Rp 65.000 dan Rp 170.000. 4. Memperkirakan Kurva WTP Kurva lelang atau bid curve diperoleh, misalnya dengan meregresikan WTP sebagai variabel tidak bebas (dependent variabel) dengan bebarapa variabel bebas (Fauzi, 2004). Berdasarkan analisis regresi berganda, bahwa nilai WTP dipengaruhi secara nyata oleh variabel tingkat pendapatan, lamanya menenempuh pendidikan. Hubungan tingkat pendapatan dan nilai WTP pada paket jogging track plus dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 untuk paket konservasi. 61

WTP 150000 100000 50000 0 Hubungan Pendapatan dan WTP 0 2000000 4000000 6000000 Pendapatan hubungan WTP dan Pendapatan Linear (hubungan WTP dan Pendapatan ) Gambar 2. Grafik Hubungan Tingkat Pendapatan dan Nilai WTP Pada Paket Wisata Jogging Track Plus. 250000 200000 150000 100000 50000 0 WTP Hubungan Pendapatan dan WTP 0 1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 Pendapatan Hubungan Pendapatan dan WTP Linear (Hubungan Pendapatan dan WTP ) Gambar 3. Grafik Hubungan Tingkat Pendapatan dan Nilai WTP Pada Paket Wisata Konservasi. 5. Menjumlahkan Data Untuk Menentukan Total WTP (TWTP) Nilai total WTP (TWTP) responden dihitung berdasarkan data distribusi WTP responden. Nilai rataan WTP yang telah diperoleh kemudian dikalikan dengan populasi pengunjung. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai TWTP responden pengunjung WWCN untuk paket jogging track plus adalah sebesar Rp 387.366.932,00 sedangkan untuk paket konservasi nilai TWTPnya adalah Rp 878.587.013,00. Dimana asumsi total populasi dalam sebulan yaitu 6.901 orang. 62

Dari hasil analisis WTP dengan menggunakan metode CVM menghasilkan nilai rataan WTP pengunjung terhadap paket wisata lebih kecil dari tarif yang direncanakan oleh pengelola. Hal tersebut tidak sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa nilai WTP pengunjung lebih besar dari nilai tarif yang sudah direncanakan oleh pengelola. Pengelola dalam menentukan tarif paket wisata menggunakan pendekatan harga pasar. Biaya yang dikenakan pada pengunjung terhadap paket jogging track plus terdiri dari biaya masuk kawasan, makan siang, snack, jalur track, medis, dan pemandu. Biaya yang dikenakan untuk paket Konservasi terdiri dari biaya masuk kawasan, makan empat kali, tenda regu, api unggun, lampu penerangan, bibit, pemandu, dan lobang tanam. Hasil WTP ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak pengelola dalam menetapkan tarif paket wisata. Pihak pengelola dapat menurunkan biaya tetap dan biaya variabel dalam paket wisata tersebut. Turunnya tarif paket wisata nantinya akan dapat meningkatkan jumlah permintaan pengunjung terhadap paket wisata tersebut, sehingga akan terbentuk keseimbangan harga pasar baru yang efisien dari paket wisata tersebut. Perbedaan tarif yang direncanakan pihak pengelola dengan nilai rataan WTP pengunjung tidak terlalu jauh pada paket jogging track plus. Pengelola dapat mengurangi sedikit komponen biaya pada paket jogging track plus biaya yang dapat dikurangi oleh pengelola adalah seperti pada biaya jalur track, biaya operasional seperti biaya pemandu dan biaya medis dapat dikurangi sebesar Rp 25.000. Makan siang dan snack dapat diganti dengan menu lain yang biayanya lebih murah. Perbandingan rincian anggaran biaya paket jogging track plus yang 63

awal dan biaya yang telah disesuaikan dengan nilai WTP dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. Paket konservasi memiliki nilai WTP yang sangat jauh berbeda dengan tarif awal yang akan dikenakan oleh pengelola. Pihak pengelola untuk menyesuaikan dengan tarif dari WTP pengunjung harus cukup banyak mengurangi komponen biaya yang ada. Biaya tetap yang dapat dikurangi oleh pihak pengelola adalah biaya untuk tenda regu, lampu penerangan, dan api anggun. Biaya pemandu dapat dikurangi oleh pihak pengelola. Makan sebanyak empat kali dapat dikurangi menjadi tiga kali dan digantikan dengan snack, selain itu pihak pengelola dapat mengganti menu dengan menub yang lebih murah. Perbandingan anggaran biaya paket konservasi yang awal dan biaya yang telah disesuaikan dengan nilai WTP dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6. 7.3. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai WTP Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP responden terhadap paket wisata di WWCN dianalisis menggunakan analisis regresi berganda dengan mengunakan enam variabel penjelas, yaitu variabel lamanya menempuh pendidikan (PNDKN), tingkat pendapatan (PNDPT), biaya perjalanan (BP), lama di lokasi (LK), jumlah tanggungan (JT) dan frekuensi kunjungan (JK). Hasil analisis regresi berganda untuk masing-masing paket wisata dapat dilihat pada Tabel 19 dan Tabel 20. 64

Tabel 19. Hasil Analisis Regresi Berganda Fungsi WTP Responden Terhadap Paket Wisata Jogging Track Plus Standar Variabel Koefisien P-value VIF Keofisien (Beta) Constant 8316 0,470 PNDKN 1633,9 c 0,056 1,5 0,209 PNDPTN 0,013528 a 0,000 2,4 0,741 - -0,00350 0,960 2,4 BP 0,006 LK JT 1016 0,501 1,2-1022 0,514 1,5 FK 114,4 0,872 1,1 R-sq 66,30% F-statistik 15,06 0,000 Durbin Watson 1,58316 Sumber : Data Primer, Diolah (2010) 0,063 0,071 0,015 Tabel 20. Hasil Analisis Regresi Berganda Fungsi WTP Responden terhadap paket Konservasi. Standar Variabel Koefisien P-value VIF Keofisien (Beta) Constant 45448 0,029 PNDKN 3278 b 0,034 1,7 0,215 PNDPTN 0,027925 a 0,000 2,1 0,770 BP -0,18099 c 0,051 1,8-0,201 LK 429 0,873 1,2 0,013 JT 2733 0,286 1,6 0,102 FK 804,4 0,413 1,2 0,068 R-sq 65,20% F-statistik 18,72 0,000 Durbin Watson 1,55233 Sumber : Data Primer, Diolah (2010) Keterangan : a signifikan pada tingkat kepecayaan 99%, b signifikan pada tingkat kepecayaan 95% c signifikan pada tingkat kepecayaan 90% 65

Berdasarkan hasil analilsis regtesi bergganda tersebut diketahui nilai R 2 untuk paket jogging track plus sebesar 66,30 persen. Artinya bahwa keragaman nilai WTP responden dapat dijelaskan oleh variabel dalam model sebesar 66,30 persen sedangkan sisaanya sebesar 33,70 persen dijelaskan oleh variabel di luar model. Begitupula dengan paket konservasi yang memliki nilai R 2 sebesar 65,20 persen yang artinya bahwa keragaman nilai WTP responden dapat dijelaskan oleh variabel dalam model sebesar 65,20 persen sedangkan sisaanya sebesar 34,80 persen dijelaskan oleh variabel di luar model. Nilai F hitung pada masing-masing paket wisata adalah sebesar 15,061 dan 18,72 dengan P value yang sama yaitu 0,000 menunjukan variabel-variabel penjelas dalam model kedua paket secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf α = 0,01. Model yang dihasilkan telah diuji multikolinearitas, heteroskedasitas dan normalitasnya, berdasarkan hasil uji diketahui bahwa model tidak mengalami pelanggaran asumsi OLS. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa variabel pendapatan adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap besarnya nilai WTP yang diberikan oleh responden untuk kedua paket wisata tersebut. Hal tersebut dikarenakan variabel pendapatan memiliki nilai beta koefisien yang lebih besar dibandingkan dengan variabel-variabel lainya. Model regresi yang diperoleh dari hasil analisi data tersebut adalah sebagai berikut. Model paket wisata jogging track plus : WTP = 8316 + 1634 PNDKN + 0,0135 PNDPTN - 0,0035 BP + 1016 LK - 1022 JT+ 114 FK + ε i 66

Model paket wisata Konservasi WTP = 45448 + 3278 PNDKN + 0,0279 PNDPTN - 0,181 BP + 429 LK + 2733 JT + 804 FK +ε i Variabel-variabel yang mempengaruhi secara nyata trehadap nilai WTP responden untuk masing-masing paket wisata adalah sebagai berikut : 1. Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan berpengaruh nyata terhadap nilai WTP. Paket wisata jogging track plus dan konservasi memiliki P value yang sama yakni 0,000 sehingga mempengaruhi nilai WTP secara signifikan pada taraf nyata α = 0,01. Keduanaya memiliki koefisien bertanda positif yang berarti bahwa semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula nilai WTP responden terhadap paket-paket wisata. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi pendapatan seseorang maka orang tersebut akan lebih memperhatikan kebutuhan lain selain kebutuhan pokok yang sudah terpenuhi seperti rekreasi. Sehingga responden akan membayar nilai WTP yang lebih besar untuk memenuhi kepuasannya. 2. Tingkat Pendidikan Variabel tingkat pada paket wisata jogging track plus memiliki P value sebesar 0,056 signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Pada paket konservasi memiliki P value sebesar 0.034. Kedua koefisien variabel ini bertanda positif artinya semakin lama responden menempuh pendidikan semakin besar nilai WTP yang diberikan. Hal tersebut dikarenakan responden yang lebih lama menempuh pendidikan cenderung lebih memiliki tingkat kesadaran akan manfaat yang akan 67

diterima dengan mengikuti paket wisata baik untuk diri sendiri maupun lingkungan. 3. Biaya perjalanan Variabel biaya perjalanan hanya berpengaruh nyata pada paket konservasi, dimana p value pada paket ini sebesar 0,051 signifikan pada taraf α = 0,1. Koefisien variabel biaya perjalanan bertanda negatif, yang artinya semakin besar biaya perjalanan maka besar nilai WTP yang diberikan semakin kecil. Hal ini dikarenakan, responden yang mengeluarkan biaya perjalanan yang besar akan merasa keberatan untuk memberikan nilai WTP yang besar. Pada paket jogging track plus variabel biaya perjalanan memiliki nilai p value yang lebih besar pada taraf α = 0,15 yaitu sebesar 0,960 sehingga variabel ini tidak berpengaruh nyata terhadap nilai WTP unutk paket jogging track plus. Variabel-variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap paket wisata jogging track plus maupun paket konservasi yaitu variabel jumlah tanggungan, lama dilokasi dan frekuensi kunjungan dimana pada semua variabel tersebut memiliki P value yang lebih besar pada taraf α = 0,15. Variabel jumlah tanggungan, lama di lokasi dan jumlah frekuensi kunjungan tidak dapat mencerminkan minat responden akan paket-paket wisata tersebut, hal ini dikarenakan nilai WTP yang diberikan responden dicerminkan oleh tingkat pendapatan dan pendidikan yang diikuti oleh pemahaman mengenai kepuasan akan berekreasi serta manfaat yang dapat diraskan oleh adanya paket-paket wisata 68