PENGARUH RETRIBUSI KEMACETAN TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN TESIS MAGISTER Oleh: Ir. TONY WILMAR NIM : 25095041 PROGRAM STUDI REKAYASA TRANSPORTASI JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1998
ABSTRAK PENGARUH RETRIBUSI KEMACETAN TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN. Oleh : Tony Wilmar, Bidang Studi Rekayasa Transportasi, Program Magister Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung, 1998. Salah satu cara untuk mengendalikan perilaku pemakai jalan dalam memilih rute perjalanan adalah melalui retribusi kemacetan. Secara teoritis bila retribusi diterapkan terjadi penurunan volume kendaraan yang melewati jalan yang dikenakan retribusi kemacetan karena beberapa kendaraan akan pindah ke jalan alternatif. Tesis ini bertujuan untuk memeriksa kinerja jaringan jalan dengan diterapkannya berbagai jenis retribusi kemacetan. Dalam pemeriksaan jaringan dua ruas yang terdiri jalan bypass dan jalan pusat kota di mana jalan kotanya dijadikan obyek retribusi kemacetan, ditemukan nilai total biaya pada kondisi User Equlibrium (UE) adalah 12,1 smp-jam/jam. Bila retribusi optimal diterapkan, maka nilai total travel time nya adalah 10,6 smp-jam/jam. Selisih biaya ini menunjukkan adanya peluang keuntungan ±12 % bila retribusi optimal diterapkan. Dan sisi perbandingan volume kapasitas (pvk) ditemukan pvk jalan kota berubah dari 1,2 ke 1 dan bypass berubah dari 0,2 ke 0,3. Ini menunjukkan bahwa adanya pengemudi yang beralih dari pusat kota ke jalan bypass. Dalam pemeriksaan dengan jaringan sederhana yang terdiri dari jaringan pusat kota, jaringan melingkar dan radial, sebagaimana layaknya jaringan jalan kota, ditemukan total biaya menurut UE dan System Optimum (SO) adalah 1414,3 smp-jam/jam dan 905,2 smp-jam/jam, dengan perkataan lain terdapat peluang sebesar 36 % untuk mengefisiensikan jaringan. Penerapan retribusi kemacetan dengan metode point-based di jalan radial luar (arah ke dalam kota) terdapat peluang menurunkan total biaya sebesar 21 %. Sedangkan dengan metode area-based di jalan radial dalam (arah ke dalam pusat kota) terdapat peluang menurunkan total biaya sebesar 9 %. Dari sisi pvk dengan diterapkannya retribusi point based, pvk jalan pusat kota, radial dalam, radial luar dan lingkar dalam mengalami penurunan, sedangkan pvk jalan lingkar luar mengalami peningkittan. Pemeriksaan retribusi berdasarkan area-based, pvk jalan pusat kota dan jalan radial dalam dan radial luar mengalami penurunan tetapi pvk jalan lingkar dalam dan luar mengalami peningkatan. Dalam pemeriksaan jaringan Bandung ditemukan peluang untuk menurunkan total biaya sebesar 8,3 % bila jaringan dikendalikan secara optimal. Namun penerapan retribusi pointbased maupun area-based menghasilkan total biaya menjadi meningkat dibandingkan pada kondisi UE, yang artinya retribusi point-based atau area-based tidak menguntungkan bila diterapkan. Walupun demikian waktu tempuh pusat kota dengan penerapan area-based ditemukan menurun. Dengan menerapkan retribusi kemacetan diharapkan terjadi penurunan tingkat kemacetan pada suatu jalan/daerah atau penurunan total biaya di sistem, disamping perolehan pendapatan dalam bentuk moneter. Namun peluang tingkat keberhasilan dalam mencoba menurunkan nilai indikator tersebut sangat bergantung kepada karakteristik jaringan dan tingkat permintaan perjalanan.
ABSTRACT THE INFLUENCE OF CONGESTION CHARGING UPON ROAD NETWORK PERFORMANCE by : Tony Wilmar, Transportation Engineering, Post Graduate Program of Civil Engineering, Institute of Technology Bandung, 1998. Congestion charging is one way to control behaviour of road users in choosing their routes. Theoretically, this would reduce number of vehicles passing through a road on which charge is implemented, as some vehicles will divert to alternative routes. The objective of this thesis is to examine road network performance when various congestion charges are introduced. In the examination of two-links network consisting bypass and city centre road, applying optimal charge on city centre road reduce total travel cost from 12.1 pcuhr/hr in user equilibrium condition to 10.6 pcu-hr/hr in system optimum. This gives benefit about 12 %. The volume capacity ratio (VCR) on city centre road change from 1.2 to 1, and on bypass from 0.2 to 0.3. This shows that there are users moving from city centre road to bypass road. In the examination of simple network consisting city centre road network, ring and radial road network, it was found that the total costs under UE and SO condition are 1414.3 pcu-hr/hr and 905.2 pcu-hr/hr respectively, which gives benefit 36 %. Introducing point-based charging on radial road reduce total cost by 21 %, whereas area based charging applied on city centre road reduce total cost by 9 % pcu-hr/hr. Moreover, implementing point-based charging it was found that VCR on the city centre road, inner radial, outer radial and inner ring road are all decreased, whereas VCR of outer ring road is increased. With area-based charging method VCR on the city centre, inner radial and outer radial are decreased, but VCR of outer ring road and inner ring road are increased. In the examination using Bandung network, it was found that the difference in total cost between UE and SO is 8.3 %, in other words, there has a chance to increase network efficiency by 8.3 %, if network is optimally controlled. Implementing pointbased and area-based charging causes total cost increase beyond the UE level, it means point-based and area-based charging give negative results to the system. Travel time on the city centre, however, decrease if area-based charging is implemented. Finally, it is expected that implementing congestion charge would ease congestion and reduce total cost, apart from revenue gained. However, the magnitude of efficiency gained is primarily depending on the road network characteristic and the level of trip demand.