BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

Bab III. Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan asosiatif. Menurut Nazir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Riset atau penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Statistika merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Penelitian. T - 2 Asosiatif Kuesioner Individu Pelanggan Cross

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan tentang desain penelitian: Tabel 3.1 Desain Penelitian

one-shot atau cross sectional, yaitu sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

BAB III METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III. Metodologi Riset. hubungan antar variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN Jenis, Lokasi, dan Ruang Lingkup Penelitian. desain penelitian yang bertujuan utama memperoleh pandangan mendalam

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk dapat. Tabel 3.1 Desain Penelitian.

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala atau fenomena (Sekaran, 2006). Unit analisis yang diteliti dalam penelitian ini adalah cabang, yaitu cabang-cabang PT X di region Jabodetabek. Sekaran (2006, p173) menjelaskan unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama tahap analisis selanjutnya. Penelitian ini menggunakan unit analisis cabang karena data dikumpulkan dari setiap cabang PT X di region Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan time horizon cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, baik selama periode harian, mingguan atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian (Sekaran, 2006). Hal ini ditunjukkan dalam tabel 3.1 berikut ini: 25

26 Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian Metode Unit Analisis Penelitian Time Horizon T-1 Asosiatif Survei Cabang Cross Sectional T-2 Asosiatif Survei Cabang Cross Sectional T-3 Asosiatif Survei Cabang Cross Sectional T-4 Asosiatif Survei Cabang Cross Sectional Sumber : Penulis, 2012 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel bebas (independen) pada penelitian ini adalah beban kerja (X). Sekaran (2006, p117) menjelaskan variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif. Variabel interverning pada penelitian ini adalah waktu lembur (Y). Variabel intervening yaitu variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan terikat namun sulit diukur.

27 Variabel terikat (dependen) pada penelitian ini adalah produktivitas (Z). Sekaran (2006, p116) menjelaskan variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Operasionalisasi dari variabel-variabel tersebut ditunjukkan pada tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala Beban kerja Sejumlah target -Tugas-tugas Besarnya Ratio pekerjaan atau -Lamanya target target hasil yang waktu kerja penjualan harus dicapai dalam -Model yang harus satu satuan waktu tertentu. (Keputusan Menteri Pendayagunaan struktur organisasi -Lingkungan kerja dicapai dalam satu bulan. Aparatur Negara Nomor KEP/75/M.PAN/7/ 2004.)

28 Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala Waktu lembur Pekerjaan yang -Mengejar Besarnya Ratio dilakukan dengan target waktu lembur tambahan waktu penjualan yang kerja regular. -Keterbatasan digunakan (Hugh Bucknall sumber daya karyawan. dan Zheng Wei, -Keterbatasan 2006) waktu Produktivitas Perbandingan -Efisiensi Jumlah Ratio antara output (hasil) -Efektivitas penjualan dengan (masukan). input dibandingkan dengan (Hasibuan, 2003) pengeluaran dalam satu bulan 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka dengan sumber data sekunder yang didapat langsung dari PT X yaitu data penjualan, data target penjualan, data lembur dan data karyawan. Menurut Sekaran (2006, p77), data sekunder adalah data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti.

29 Tabel 3.3 Jenis Data dan Sumber Data Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Data Sumber Data T-1 Kuantitatif Data Sekunder dari PT X T-2 Kuantitatif Data Sekunder dari PT X T-3 Kuantitatif Data Sekunder dari PT X T-4 Kuantitatif Data Sekunder dari PT X Sumber : Penulis, 2012 3.4 Teknik Pengumpulan Data Setiap penelitian yang akan dilakukan memerlukan sumber-sumber data, baik itu sumber data primer maupun sumber data sekunder. Data-data tersebut dapat diperoleh melalui berbagai teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) Wawancara Dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak perusahaan untuk mengetahui kondisi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan kegiatan operasi perusahaan 2) Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan secara langsung ke perusahaan untuk melihat dan memahami kondisi sebenarnya dari kegiatan operasional perusahaan.

30 3) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara menganalisa fakta-fakta yang berupa pendapat, hasil kerja, dan karya-karya para ahli yang terdapat dalam buku, jurnal, majalah, dan dokumen lainnya serta studi internet. Selain itu informasi juga diperoleh dari catatan dan dokumen perusahaan. 3.5 Teknik Pengambilan Data Populasi diartikan sebagai keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil dari pengukuran yang telah menjadi objek penelitian atau subjek yang berada dalam suatu wilayah dan telah memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan dan Kuncoro, 2008, p2). Dalam penelitian ini sebanyak 15 cabang PT X di region Jabodetabek digunakan sebagai populasi untuk pengambilan data. 3.6. Metode Analisis Dalam penelitian ini, terdapat beberapa metode analisis yang akan digunakan untuk pengolahan data dengan software SPSS 20. Seperti yang tersaji dalam tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4 Metode Analisis Data Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis T-1 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation

31 Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis T-2 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation T-3 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation T-4 Asosiatif Path Analysis dan Pearson Correlation Sumber : Penulis, 2012 3.6.1 Analisis Korelasi Berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2008), korelasi Pearson Product Moment (PPM) digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen). Rumus yang digunakan korelasi PPM (sederhana) adalah: r xy = { n n XY ( X )( Y ) 2 2 2 X ( X ) }{ n Y ( Y ) 2 } Keterangan: r = koefisien korelasi pearson N = jumlah subjek X = skor subjek pada suatu item Y = jumlah skor total subjek pada suatu tes

32 Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabilah nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut: Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien 0,80 1,000 0,60 0,799 0,40 0.599 0,20 0,399 0,00 0,199 Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008) Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut : KP = r 2 x 100% Dimana : KP : nilai koefisien determinan r : nilai koefisien korelasi Berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2008) pengujian signifikasi berfungsi apabila penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mencari makna generalisasi

33 dari hubungan variabel X terhadap variabel Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikan sebagai berikut: Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y Dasar Pengambilan Keputusan Jika nilai probabilitas 0.05 Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 > Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan yang signifikan. 3.6.2 Path Analysis Menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p2), model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Model path analysis yang dibicarakan adalah pola hubungan sebab akibat atau a set of hypothesized causal asymetric relation among the variables. Oleh sebab itu, rumusan masalah penelitian dalam kerangka path analysis berkisar pada: 1) Apakah variabel eksogen (X1, X2,..., Xk) berpengaruh terhadap variabel endogen Y?

34 2) Berapa besar pengaruh kausal langsung, kausal tidak langsung, kausal total maupun simultan seperangkat variabel eksogen (X1, X2,..., Xk) terhadap variabel endogen Y? 3.6.2.1 Asumsi Asumsi Path Analysis Asumsi yang mendasari path analysis berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2008) adalah sebagai berikut: 1) Pada model path analysis, hubungan antar variabel adalah bersifat linier, adaptif, dan bersifat normal. 2) Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang terbalik. 3) Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio. 4) Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. 5) Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliabel) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung. 6) Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori teori dan konsep konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau diuji berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.

35 3.6.2.2 Langkah Langkah Pengujian Path Analysis Menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p116), berikut langkah langkah dalam menguji dengan path analysis : 1) Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural. Struktur: Y = ρyx 1 X 1 + ρyx 2 X 2 + ρyε 1 2) Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi. a) Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. b) Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. 3) Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan). Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut : Ha : ρyx 1 = ρyx 2 = = ρyx k 0 Ho : ρyx 1 = ρyx 2 = = ρyx k = 0 Kaidah pengujian signifikansi dengan program SPSS Jika nilai probabilitas 0,05 Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 > Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 4) Menghitung koefisien jalur secara individu. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut : Ha : ρyx 1 > 0

36 Ho : ρyx 1 = 0 Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : Jika nilai probabilitas 0,05 Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 > Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 5) Meringkas dan menyimpulkan. 3.6.2.3 Model dan Persamaan Struktural Path Analysis Model struktural yaitu apabila setiap variabel terikat atau endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel bebas atau eksogen (X). Diagram jalur berikut menunjukkan struktur hubungan kausal antar variabel. X 1 ε 1 ε 2 R 12 ρyx 1 ρzx 1 R 13 X 2 ρyx 2 Y ρzy Z R 23 ρyx 3 ρzx 3 X 3 Gambar 3.1 Diagram Jalur Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008, p3)

37 Persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu : Y = ρyx 1 X 1 + ρyx 2 X 2 + ρyx 3 X 3 + ε 1 Z = ρzx 1 X 1 + ρzx 3 X 3 + ρzyy + ε 2 Keterangan : ρ = koefisien jalur (path coefficient), yang menunjukkan pengaruh langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen ε = faktor residual, yang menunjukkan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti atau kekeliruan pengukuran variabel Kategori seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam path analysis dilihat dari nilai koefisien beta akan diuraikan pada tabel 3.6 berikut ini Tabel 3.6 Kategori Pengaruh Variabel dalam Path Analysis Nilai Koefisien Beta 0,05 0,09 0,10 0,29 > 0,30 Kategori Pengaruh Lemah Sedang Kuat Sumber : Riduwan dan Sunarto (2007) 3.7 Rancangan Uji Hipotesis Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian sebagaimana diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian pada gambar 3.2 sebagai berikut:

38 Beban Kerja (X) Waktu Lembur (Y) Produktivitas (Z) Gambar 3.2 Rancangan Uji Hipotesis Sumber : Penulis, 2012 Hipotesis 1: Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari beban kerja (X) terhadap waktu lembur (Y). Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari beban kerja (X) terhadap waktu lembur (Y). Hipotesis 2: Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari beban kerja (X) terhadap produktivitas (Z). Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari beban kerja (X) terhadap produktivitas (Z).

39 Hipotesis 3: Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari waktu lembur (Y) terhadap produktivitas (Z). Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari waktu lembur (Y) terhadap produktivitas (Z). Hipotesis 4: Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari beban kerja (X) dan waktu lembur (Y) secara simultan terhadap produktivitas (Z). Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari beban kerja (X) dan waktu lembur (Y) secara simultan terhadap produktivitas (Z).

40 3.8. Rancangan Pemecahan Masalah Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian dan hipotesis sebagaimana diuraikan di atas, maka rancangan pemecahan masalah dapat dijelaskan pada gambar 3.3 sebagai berikut: Gambar 3.3 Kerangka Pemecahan Masalah Sumber : Penulis, 2012