Percobaan H-1 dan H-2 Pengendapan Sol Hidrofob oleh Elektrolit dan Pengendapan Timbal Balik Sol Hidrofob

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KIMIA FISIK KI-3141

Pengendapan Timbal Balik Sol Hidrofob

Buku Saku. Sistem Koloid. Nungki Shahna Ashari

Menu Utama SK/KD SK/KD. Komponen utama minyak bumi INDIKATOR SIFAT LARUTAN KOLOID. Fraksi fraksi minyak bumi PENJERNIHAN AIR MINUM

kimia KTSP & K-13 KOLOID K e l a s A. Sistem Dispersi dan Koloid Tujuan Pembelajaran

KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID. Prediksi Andre jika filtrasi dikenakan cahaya

Sistem Koloid. A. Pengertian Sistem Koloid. Lampiran A.7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL

Pembersih Kaca PEMBERSIH KACA

BAB PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kimia Koloid KIM 3 A. PENDAHULUAN B. JENIS-JENIS KOLOID KIMIA KOLOID. materi78.co.nr

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID

Koloid. Bab. Peta Konsep. Kompetensi Dasar OLOID 153. Kimiaia untukk SMA dan MA kelas XIII

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Standar Kompetensi Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

Kimia Koloid. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc. Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Materi Koloid. No Larutan sejati Koloid Suspensi. Antara homogen dan. 5 Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring

KOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti

KOMPETENSI DASAR PETA KONSEP

Jenis Nama Contoh. padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam. gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu

Campuran koloid, suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan komponen-komponen pembentuknya

LAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI DISPERSI KOLOIDAL DAN SIFAT-SIFATNYA. Di susun oleh: : Linus Seta Adi Nugraha No. Mahasiswa : 09.

SISTEM KOLOID. Sulistyani, M.Si.

Download Soal dan Pembahasan Lainnya di: SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN..

Lampiran 8. Dasar Pengembangan Kisi-Kisi Soal Kimia SwC Kelas XI

Jenis larutan : elektrolit dan non elektrolit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIFAT-SIFAT KOLOID DAN KEGUNAANNYA

18/06/2015. Dispersi KOLOID. Dhadhang Wahyu

Purwanti Widhy H, M.Pd

Pemisahan Campuran 1.Filtrasi(Penyaringan) 2.Destilasi

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

MODUL 5 KIMIA KOLOID

Sistem Koloid 11/10/2017. Sifat sifat koloid. Pembuatannya. Penerapannya. Soal Tentang Dispersi. Perbandingan sifat Macam macam koloid

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM

XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I )

BAB VII SISTEM KOLOID

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN III) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA)

PEMISAHAN CAMPURAN proses pemisahan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menghadapi tuntutan masa depan yang penuh tantangan dan

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Lampiran 9. Kisi-Kisi Soal Kimia SwC Kelas XI

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen)

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

4 Hasil dan Pembahasan

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

Persiapan UN 2018 KIMIA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM (Aluminium Foil)

BAB 10 SISTEM KOLOID. Tujuan Pembelajaran

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Titik Leleh dan Titik Didih

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

PEMBAHASAN SOAL KIMIA KSM PROVINSI 2016 Oleh Urip Rukim ( JENJANG MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menciptakan situasi yang kondusif dalam proses pembelajaran IPA

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KOLOID DAN PROSES PEMBUATANNYA : SMAN 16 SURABAYA MATA PELAJARAN : KIMIA. KELAS / SEMESTER : XI / 2 (dua)

IKATAN KIMIA DALAM BAHAN

Teknik Bioseparasi. Dina Wahyu. Genap/ March 2014

Bilamana beberapa fase berada bersama-sama, maka batas di antara fase-fase ini dinamakan antarmuka (interface).

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk memecahkan masalah baik secara individu maupun kelompok. Oleh karena

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, dan perubahan itu sendiri karena usaha yang disengaja.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hal ini akan memberikan kestabilan terhadap sistem koloid.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

SILABUS. : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa.

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang untuk memperoleh perubahan suatu tingkah laku yang baru

BAB 9 SISTEM KOLOID. Gambar 9.1 Sistem koloid Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BIOFISIK 2 (KOLOID, BUFFER, DAN TEKANAN OSMOTIK)

SEMESTER PROGRAM. School : Semester : 2 Academic Year :

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

A. PEMBUATAN SISTEM KOLOID B. DISPERSI KOLOID C. JENIS-JENIS KOLOID D. SIFAT-SIFAT KOLOID E. KOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFOB F

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT!

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

TINJAUAN PUSTAKA. nabati yang penting di Indonesia. Kelapa minyak sawit mengandung kurang lebih

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

Proses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA

GLOSARIUM. A : penyerapan pada permukaan. Aerosol : sistem koloid yang medium pendispersinya gas (8, B)

BAB.4 LAJU REAKSI. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi :

Transkripsi:

Percobaan H- dan H- Pengendapan Sol Hidrofob oleh Elektrolit dan Pengendapan Timbal Balik Sol Hidrofob. Tujuan.. Tujuan Percobaan H- mempelajari pengaruh penambahan elektrolit pada sol hidrofob menentukan nilai pengendapan ion ion bervalensi satu,dua,dan tiga terhadap sol hidrofob tertentu.. Tujuan Percobaan H- mempelajari pengaruh timbal balik dari dua sol hidrofob yang berlawanan muatan menentukan konsentrasi relatif kedua sol hidrofob tersebut pada saat terjadi pengendapan timbal balik sempurna. Prinsip Dasar Bila sedikit tepung dilarutkan pada air mendidih dan kemudian cairan hasilnya didinginkan,larutan finalnya akan mirip dengan larutan garam NaCl. Meski demikian, larutan tepung banyak berbeda dengan larutan garam. Satu perbedaannya adalah bila kita tempatkan larutan tepung dalam satu sisi membran cellophane ( kertas kaca ) dengan air pada sisi lainnya, tepung tidak akan berdifusi melalui membran. Dengan perlakuan yang sama garam akan berdifuso melalui membran. Percobaan yang mirip sekaligus akhirnya menyadarkan manusia akan adanya koloid dilakukan oleh Thomas Graham ( 80 ). Dia menemukan bahwa substansi seperti garam akan dengan mudah berpindah melalui membran parchemnt ( kertas kulit ) atau membran permeabel sejenisnya sedangkan substansi lain seperti albumin atau lem tidak dapat berpindah. Dia menamakan substansi pertama sebagai kristaloid sedangkan substansi kedua dinamakan koloid. Dia menamakan percobaannya tersebut sebagai dialisis dan sampai saat ini proses tersebut digunakan luas untuk pemurnian koloid.

Untuk memudahkan mengenali sistem padat-cair ataupun cair cair maka dipilahkan menurut diameter partikelnya: suspensi kasar dengan diameter partikel atau tetesan lebih besar dari 0-7 m, larutan koloid dengan diameter partikel atau tetesan antara 0-7 0-9 m, larutan murni dengan partikel terdistribusi sebagai molekul individu atau ion ion berdiameter kurang dari 0-9 m. Larutan koloid hanya satu bagian dari sistem besar yang bernama sistem dispersi. Sistem ini terdiri dari dua fasa yang saling terdistribusi satu dan lainnya, yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi. Keduanya dapat merupakan kombinasi dari fasa, cair,gas,dan padatan. 8 tipe sistem dispersi disajikan dalam tabel di bawah : Fasa Media terdispersi padat Pendispersi padat padat Istilah Contoh sol padat kaca berwarna cair sol cat,jelli buah,susu padat gas aerosol asap,debu cair padat emulsi jeli,mentega cair cair padat emulsi minyak rambut cair gas aerosol awan gas padat busa padat arang gas cair busa busa,krim Tipe sistem koloid yang paling banyak dipelajari dan akan dibahas pada percobaan ini adalah sistem koloid dengan medium pendispersi berupa cairan dan fasa terdispersi adalah padatan. Sistem ini sering disebut dengan nama sol. Sol dapat dibagi berdasarkan kesukaan nya pada pelarut :. lyophobic sols bila sol tersebut membenci pelarut. Bila pelarutnya adalah air maka disebut dengan sol hidrofob.. lyophilic sols bila sol tersebut menyukai pelarut. Bila pelarutnya adalah air maka disebut dengan sol hidrofil.

Perbedaan antara sol lyophobic dan sol lyophilic disajikan dalam tabel berikut ini : No Sifat Larutan Sol Sol Lyophilic Reversibel Rendah Larut Lyophobic Irreversibel Rendah difusi sangat Reversibel Tinggi difusi sangat berpindah lambat pada lambat pada melalui fasa fasa Sedimentasi kertas Tidak pendispersi Mengendap pendispersi Mengendap dengan Mengend ultracentrifu ap ga Efek Tyndall Tidak Terlihat Terlihat dan terlihat Pembeda Reversibilitas Viskositas Perpindahan Gerak 6 Brown Elektropores Tidak Terjadi Terjadi 7 is Tekanan terjadi Tinggi Rendah Rendah 8 Osmotik Koagulasi Tidak Terkoagulasi Terkoagulasi oleh terkoagul pada pada Elektrolit asi konsentrasi konsentrasi rendah tinggi Setiap partikel dispersi koloid dalam medium polar memiliki muatan permukaan. Ion ion dengan muatan yang sama tertolak menjauhi permukaan sehingga bila ditambah dengan gerakan gerakan partikel akibat panas akan timbul lapis rangkap listrik dan muatan terdistribusi kontinyu disekitarnya. Dalam sol terdapat dua gaya yang berperan yaitu gaya Van der Waals dan gaya elektrostatik. Gaya Van der Waals mempengaruhi partikel partikel sol agar saling tarik menarik sedangkan gaya elektrostatik mempengaruhi partikel partikel sol agar saling tolak menolak.

Kestabilan sol hidrofob disebabkan oleh hal di atas. Bila elektrolit ditambah pada sol hidrofob, bagian baur lapisan rangkap listrik( yang menyebabkan gaya elektrostatik ) menyempit sehingga terjadi proses adsorpsi ke dalam lapisan stern. Ion teradsorpsi akan menetralisir sebagian atau seluruh muatan permukaan partikel sehingga daerah tolak menolak lapisan rangkap listrik terkurangi ( gaya elektrostatik melemah ) sehingga jarak antar partikel cukup dekat menyebabkan gaya Van der Waals cukup besar sehingga terjadi flokulasi yaitu partikel sol menggumpal lalu mengendap. Konsentrasi elektrolit minimum ( mmol/l) yang diperlukan untuk terjadinya flokulasi sol hidrofob dalam waktu tertentu disebut konsentrasi flokulasi atau nilai pengendapan. Daya flokulasi suatu koloid bergantung pada besarnya muatan elektrolit tersebut seperti tergambar dalam persamaan di bawah ini : C flokulasi = 9.7 B ktγ / enaz6 keterangan : Cflokulasi = nilai pengendapan A = tetapan Avogadro T = suhu mutlak B = tetapan yang sama dengan k = konstanta Boltzman N = bilangan Avogadro.6 x 00A-det- e = muatan eletkron = permitivitas medium Z = valensi elektrolit pendispersi Persamaan tersebut menyiratkan bahwa nilai pengendapan elektrolit yang bervalensi satu, dua, dan tiga terhadap sol hidrofob tertentu akan mempunyai perbandingan : /6:/6:/6 atau 00 : 6 : 0.. Bila elektrolit digantikan dengan sol hidrofob lainnya yang berlawanan muatan, maka akan terjadi hal yang sama yaitu penetralan muatan sol yang terjadi timbal balik antar sol yang berbeda muatannya. Akibatnya gaya elektrostatik yang tolak menolak melemah sehingga gaya Van der Waals lebih dominan sehingga terjadi tarik menarik antar partikel sol yang menyebabkan terjadinya flokulasi. Kejadian ini disebut dengan pengendapan timbal balik. Dalam pengendapan ini, pengendapan sempurna hanya akan terjadi jika sol dicampurkan dengan perbandingan tertentu.

. Data Pengamatan N Nama Konsentrasi o 6 sol besi (III) oksida sol AsS NaF MgSO Al(SO) NaPO 9.9 gram/l. gram/l 0. M 0.0 M 0.000 M 0.000 M Percobaan H Untuk Besi (III) oksida Velektrolit Vair NaF Al(SO) MgSO NaPO Keterangan (*)

Data 0 Pengamata n gambar *= keruh -= tidak mengendap Variasi Al(SO) Urutan...6.8 banyakny a endapan NaF Urutan...6.8...6.8...6.8 banyakny a endapan MgSO Urutan banyakny a endapan NaPO

Urutan banyakny a endapan Untuk Arsen Sulfida Velektrolit Vair Data 0 NaF Al(SO) Larut semua Pengamata n gambar Variasi Arsen Al(SO) Al(SO) Urutan...6.8 banyaknya endapan MgSO NaPO Larut semua Larut semua

Percobaan H- No. Tabung 6 7 8 9 Vsol () 6 7 8 9 Vsol(-) 9 8 7 6 Pengamatan - Vsol ()...6.8 Vsol(-) 8.8 8.6 8. 8. 8 Pengamatan - Gambar Pengamatan Variasi No. Tabung

6 7 8 9...6.8 Gambar Pengamatan. Perhitungan dan Pengolahan Data Rumus Perhitungan : H- : C = H- : CawalxVpengendapan Vtotal = Percobaan H- [ sol ] V sol V total [C ] 7.8 7.6 7. 7. -

Cp= [ elektrolit ] V elektrolit V total Untuk NaF 0,,8 Cp= =0,07 Untuk MgSO 0,0,8 Cp= =0,08 Untuk Al(SO) 0,00, Cp= =0,00 Untuk NaPO 0,00, Cp= =0,00 Tabel Perhitungan H- V Elektrolit MgSO Al(SO) Kons Awal(M) 0.00 V pengendapan.8 total Nilai Pengendapan 0.08 NaF NaPO 0.000 0. 0.000..8. 0.00 0.07 0.00 Percobaan H- Konsentrasi relatif pengendapan = = [ sol ] V sol V total [C ] 9,9, =,08 0 [C]

= [ sol ] V sol V total [ C ] =, 8,8 =,90 0 [C],08 =0,76,90 [C ] Konstanta relatif = [C ] = 7. Kesimpulan konsentrasi awal elektrolit tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pengendapan suatu sol valensi suatu elektrolit sangat berpengaruh terhadap nilai pengendapan suatu sol Tabel Perhitungan H- V Elektrolit MgSO Al(SO) Kons Awal(M) 0.00 V pengendapan.8 total Nilai Pengendapan 0.08 NaF NaPO 0.000 0. 0.000..8. 0.00 0.07 0.00 sol sol yang berlawanan muatan akan saling mengendapkan pada pencampurannya konsentrasi relatif pengendapan sempurna ditentukan oleh kestabilan sol dalam membentuk muatannya konsentrasi relatif pengendapan 0,76

8. Daftar Pustaka Brown,G.I.Introduction to Physical Chemistry.p.07-.London : Longman. Buckingham,FRS.976.Physical Chemistry.p.-8.London : Butterworth. Daniels,Farrington.9.Physical Chemistry ndseries.p.6-6.new York:John Willey &Sons..9.Physical Chemistry stseries.p.66-67.new York:John Willey & Sons. Goddard,FW,EJF James.967.The Elements of Physical Chemistry.p.- 6.London:Longman Heys,H.L.9.Physical Chemistry.p.0-9.London:Harrap MEE,A.J.9.Physical Chemistry.p.60-69.London:Heinenman Educational Book Ltd. 9. Lampiran. Cara cara umum membuat sol : a. Metoda Dispersi a.. Dispersi Mekanik padatan berupa bubuk dan cairan diumpankan ke penggilingan koloid contoh : koloid grafit, kolodi tinta cetak a.. Peptisasi penambahan substansi lain dalam jumlah sedikit bila belum terbentuk koloid dengan air secara mekanik contoh : enzim pencernaan pada makanan a..dispersi Bredig s Arc sebuah panah terhenti diantara kawat emas yang dipasang dengan ujung terpisah mm pada air suling mengandung sedikit alkali, air dijaga tetap dingin dengan mengelilingkan es di sekitarnya. Panas dari panah menguapkan metal dan uapnya mengembun menjadi partikel koloid. contoh : sol emas,perak,dll. b. Metoda Kondensasi

b.. Pergantian Pelarut b.. Dekomposisi berganda b.. Hidrolisis dibuat dengan air berlebih sehingga terjadi substitusi yang oleh hidroksida yang menghasilkan sol b.. Metoda Oksidasi Reduksi contoh : sol kuning dibuat dengan melewatkan hidrogen sulfida pada SO terlarut. HS SO HO S. Arti dan guna dialisis : Dialisi adalah proses pemisahan/pemurnian cairan/sol dengan memanfaatkan peristiwa difusional larutan tersebut melali membran permeabel ( parchment membran ). Dialisis ddigunakan secara luas untuk pemurnian koloid. Contoh riil pemanfaatan dialisis : pemurnian albumin telur, melalui percobaan yang dilakukan Thomas Graham ( 80 ) pemurnian Cu(II)SO dari larutan ke pelarut murni haemodialisa ( cuci darah ) pada penderita gagal ginjal. Cara menentukan tanda muatan sol : Tanda muatan suatu sol dapat ditentukan dengan melakukan elektroforesis, sol yang bermuatan positif akan menuju pada katoda sedang yang negatif akan menuju anoda. Bila sol bermuatan positif, pada anoda warna sol akan hilang dan pada katodanya akan terbentuk warna yang lebih pekat, sebaliknya bila sol bermuatan negatif pada katoda warna sol akan hilang dan pada anoda akan terbentuk warna yang lebih pekat.. Bunyi hukum Hardy Schulze : Daya koagulasi suatu elektrolit tergantung pada muatannya Faktor yang mempengaruhi nilai pengendapan suatu sol adalah : suhu permitivitas medium pendispersi valensi/muatan ion konsentrasi ion ( tidak signifikan). Koloid Pelindung

merupakan koloid lyofilik yang diadsorpsi oleh partikel koloid lyofob sehingga koloid lyofob tersebut bertindak sebagai koloid lyofil sehingga seolah olah terlindung dari efek koagulasi oleh elektrolit karena koloid liofilik lebih stabil karena adanya lapisan air. Contoh : penambahan putih telur pada minyak zaitun dan cuka untuk membuat myones penggunaan gelatin pada es krim untuk mencegah pembentukan kristal kecil es 6. Proses penjernihan dengan air merupakan proses flokulasi partikel partikel pengotor yang terdispersi pada air. Air merupakan medium pendispersi yang baik bagi partikel partikel pengotor seperti lumpur tanah dan debu. Air yang merupakan sistem koloid tersebut untuk dijernihkan harus menetralkan partikel partikel terdispersinya. Penambahan tawas yang mengandung ion Al merupakan cara yang tepat untuk menetralkan muatan partikel tersebut sehingga terjadi koagulasi yang menjernihkan air. Itulah sebabnya air harus didiamkan terlebih dahulu setelah diberikan tawas, hal ini untuk memberikan kesempatan kepada tawas (ion Al) untuk mengikat partikel - partikel yang bermuatan sampai ternetralkan