ANALISIS ALIRAN PERDAGANGAN TEH INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH KRISIS MONETER Oleh : ERWIN FAHRI A 14105542 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN ERWIN FAHRI. Analisis Aliran Perdagangan Teh Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Moneter. Dibawah Bimbingan RINA OKTAVIANI. Akhir tahun 1997 Indonesia mengalami berbagai perubahan yang mendasar baik di bidang politik, maupun perekonomian. Hampir seluruh sektor perekonomian mengalami masalah dalam kondisi sulit ini. Saat terjadi krisis ekonomi, sektor pertanian merupakan sektor yang cukup kuat menghadapi goncangan ekonomi dan dapat diandalkan dalam pemulihan perekonomian nasional. Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Salah satu subsektor pertanian yang cukup besar potensinya adalah hasil perkebunan di antaranya adalah teh. Komoditas teh bagi Indonesia hampir 100 tahun merupakan salah satu andalan penghasil devisa dari subsektor perkebunan. Komoditas teh, pada waktu itu menjadi salah satu usaha andalan pemerintah sebagai penompang penghasil devisa setelah karet, kelapa, kelapa sawit, kakao dan kopi. Teh mampu menjadi andalan utama alternatif ekspor ketika sektor industri lain terpuruk. Tahun 1997 volume ekspor teh merosot tajam menjadi 66.843 ton yang semula pada tahun 1996 volume ekspor teh sebesar 101.532 ton. Pada tahun 2003, posisi Indonesia masih berada diperingkat lima dalam ekspor teh dunia, atau kontribusinya baru sekitar tujuh persen. Indonesia yang merupakan eksportir teh terbesar kelima di dunia sejak 1993 mengalami penurunan volume ekspor. Pangsa pasar teh Indonesia di dunia yang pada 1993 sebesar 11 persen, pada 2005 menurun menjadi tujuh persen dari sekitar 1,3 juta ton pasar teh ekspor. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh variabel-variabel ekonomi dan non ekonomi, serta krisis moneter terhadap aliran perdagangan teh Indonesia. Selain itu, penelitian ini menganalisis perkembangan aliran perdagangan teh Indonesia ke negara-negara tujuan ekspor baik sebelum dan setelah krisis moneter. Analisis aliran perdagangan teh ke titik konsumsi ke berbagai negara tujuan ekspor teh, menggunakan suatu persamaan yang menyertakan berbagai faktor gravity model yang diperhitungkan. Penganalisaan aliran perdagangan teh Indonesia menggunakan persamaan regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square/OLS). Pemakaian metode OLS harus memenuhi beberapa asumsi agar dapat digunakan yaitu normalitas, homoskedastisitas dan multikolinieritas, dan beberapa pengujian hipotesis seperti koefisien determinasi (R 2 ), uji F dan t. Persamaan tersebut diterapkan terhadap faktor-faktor ekonomi dan non-ekonomi seperti GDP per kapita, jarak, populasi dan nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap dollar AS serta keadaan perekonomian Indonesia baik sebelum dan setelah krisis moneter yang diwakili oleh dummy untuk melihat hubungan dan pengaruhnya terhadap aliran perdagangan teh. Melalui aliran perdagangan ini akan diketahui negara tujuan yang memilki potensi terbesar terhadap aliran perdagangan teh Indonesia serta perkembangannya, baik sebelum dan setelah krisis moneter. Penelitian ini menggunakan data jenis sekunder berupa data deret ruang (cross section) tahun 1995 dan tahun 2006 yaitu data 15 negara yang selama ini menjadi tujuan aliran perdagangan teh Indonesia antara lain : Afganistan, Iran, Jepang, Malaysia, Pakistan, Singapura, Mesir, Australia, Amerika Serikat, Jerman, Republik Irlandia, Belanda, Polandia, Rusia dan Inggris.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif.
Dalam analisis data, model yang digunakan dalam analisis data adalah model regresi linier berganda dengan persamaan tunggal. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa sekitar 59,5 persen keragaman aliran perdagangan teh Indonesia ke negara-negara tujuan dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel bebas dalam model. Selain itu sisanya sebesar 40,5 persen keragaman volume ekspor teh Indonesia tidak dapat diterangkan oleh variasi variabel-variabel dalam model atau diterangkan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam model dan error. Berdasarkan uji statistik-t, diperoleh variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap besar kecilnya aliran perdagangan teh Indonesia ke negaranegara tujuan ekspor teh pada taraf lima persen yaitu nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap dollar AS dan jumlah penduduk negara tujuan, pada taraf 15 persen adalah harga teh Indonesia di negara tujuan dan jarak antara Indonesia dengan negara tujuan. GDP per kapita negara tujuan dan variabel dummy tidak berpengaruh nyata pada taraf pengujian statistik lima persen dan 15 persen. Pengujian statistik-f menunjukkan bahwa, secara bersama-sama semua variabel bebas dalam model dapat menjelaskan variasi perubahan aliran perdagangan teh Indonesia ke negara-negara tujuan baik sebelum krisis maupun setelah krisis moneter. Sebelum krisis volume ekspor teh Indonesia sebesar 79.227 ton, sedangkan setelah krisis moneter volume ekspor teh Indonesia tepatnya pada tahun 2006 sebesar 95.339 ton. Secara keseluruhan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu Analisis aliran perdagangan teh Indonesia ke negara-negara tujuan dengan gravity model dapat menjelaskan keragaman variasi variabel-variabel bebas dalam model sebesar 59,5 persen, sedangkan sisanya sebesar 40,5 persen keragaman aliran perdagangan teh Indonesia diterangkan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam model seperti hambatan perdagangan, selera dan pesaing serta error. Variabel bebas yang berpengaruh positif terhadap aliran perdagangan teh Indonesia adalah populasi negara tujuan dan keadaan perekonomian di Indonesia. Variabel yang memiliki pengaruh negatif terhadap aliran perdagangan teh Indonesia adalah GDP per kapita, jarak antara Indonesia dengan negara tujuan, harga teh Indonesia di negara tujuan dan nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap dollar AS. Populasi negera tujuan dan nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap dollar AS signifikan dengan pengujian statistik-t pada taraf lima persen, selain itu ada dua variabel bebas lainnya yang siginifikan pada pengujian statistik-t pada taraf 15 persen yaitu, harga teh Indonesia di negara tujuan dan jarak Indonesia dengan negara tujuan ekspor. Aliran perdagangan teh Indonesia ke negara-negara tujuan setelah krisis moneter lebih besar dibandingkan sebelum krisis. Negara yang paling banyak menyerap ekspor teh Indonesia sebelum krisis adalah Pakistan dengan volume ekspor mencapai 15924 ton dari total volume ekspor teh Indonesia. Rusia merupakan negara yang paling banyak menyerap ekspor teh Indonesia setelah krisis moneter yaitu sebesar 14882,83 ton. Mempertimbangkan potensi ekonomi dan non-ekonomi negara-negara yang potensial untuk aliran perdagangan teh Indonesia seperti Singapura yang memiliki jarak terdekat dengan Indonesia, Amerika Serikat memiliki populasi yang besar, Inggris merupakan negara dengan harga teh Indonesia yang kecil dan memiliki nilai tukar terhadap dollar AS yang tinggi. Sebaiknya ekspor teh Indonesia sudah dalam bentuk produk yang siap dikonsumsi, karena selama ini lebih banyak masih dalam bentuk setengah jadi. Dengan demikian, volume ekspor ke negara-negara tujuan akan meningkat dan mampu bersaing dengan negara pengekspor lainnya serta dapat memperluas pangsa pasar teh Indonesia ke negara lain.
ANALISIS ALIRAN PERDAGANGAN TEH INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH KRISIS MONETER Oleh : ERWIN FAHRI A 14105542 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA PERTANIAN Pada Institut Pertanian Bogor PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh : Nama : ERWIN FAHRI NRP : A 14105542 Judul : ANALISIS ALIRAN PERDAGANGAN TEH INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH KRISIS MONETER Dapat Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Rina Oktaviani. Ph. D NIP. 131 846 872 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019 Tanggal Kelulusan : 09 Januari 2008
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ANALISIS ALIRAN PERDAGANGAN TEH INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH KRISIS MONETER MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN. Bogor, Januari 2008 Erwin Fahri A 14105542
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Langsa Aceh Timur Nanggroe Aceh Darussalam 3 Oktober 1983 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak Rahmad Ali dan Ibu Syamiani. Penulis menamatkan pendidikan sekolah dasar di SDN Sidorejo Langsa pada Tahun 1996, kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Langsa, hingga lulus pada Tahun 1999. Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Langsa dan lulus pada Tahun 2002. Tahun 2002 penulis diterima menjadi mahasiswa pada Program Studi Diploma III Manajer Alat dan Mesin Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyelesaikan program Diploma III pada Tahun 2005. Pada Tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Aliran Perdagangan Teh Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Moneter. Penelitian ini dilakukan bertujuan menganalisis bagaimana pengaruh variabel-variabel ekonomi dan non ekonomi serta krisis moneter, terhadap aliran perdagangan teh Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis perkembangan aliran perdagangan teh Indonesia ke negara-negara tujuan ekspor baik sebelum dan setelah krisis moneter. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan baik pada saat ini maupun pada saat mendatang. Bogor, Januari 2008 Erwin Fahri A14105542
UCAPAN TERIMA KASIH Bersamaan dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas bantuan dan kerjasamanya baik berupa moril maupun materil yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, yaitu kepada : 1. Allah SWT atas segala karunia, taufiq dan kebesaran-nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Ayah, ibu serta abang-abangku yang akan selalu kucintai Terima kasih atas segala pengorbanan, serta tidak bosan-bosannya memberikan kasih sayang, bimbingan, dukungan, semangat dan doanya yang terus mengalir tanpa batas ruang dan waktu hingga selesainya skripsi ini. 3. Rina Oktaviani. Ph. D, selaku dosen pembimbing skripsi atas waktu dan kesabarannya dalam membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Dr. Ir. Ratna Winandi. Ms, selaku dosen penguji utama yang telah memberikan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini. 5. Dra. Yusalina. Ms, selaku dosen penguji dari komisi pendidikan yang telah memberikan masukan untuk penulisan yang lebih baik. 6. Anit yang setia menemani dan membantu penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini, terima kasih untuk semuanya. 7. Keluarga besar MAMPER S khususnya di X10C Agus, Abenk, Bagoey, Urip, Opie, Cesper, Lukman, Boy, Igor, Koroev, Jaloe, Capoeng, Eko dan Anggia. 8. Kepada seluruh Staf pengajar dan tata usaha, serta rekan-rekan Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. 9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii iv v I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan Penelitian... 8 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Teh... 9 2.2 Masuknya Teh ke Indonesia... 9 2.3 Manfaat Teh... 10 2.4 Penelitian Terdahulu... 11 2.5 Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Terdahulu... 15 III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran teoritis... 16 3.1.1 Krisis moneter... 16 3.1.2 Perdagangan Luar Negeri... 17 3.1.3 Aliran Perdagangan dan Gravity Model... 21 3.1.4 Ekspor dan Nilai Tukar... 29 3.1.5 Analisis Regresi Berganda... 30 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional... 31 IV METODE PENELITiAN 4.1 Jenis dan sumber Data... 35 4.2 Metode Analisis dan Pengolahan Data... 35 4.3 Analisis Data... 36 4.4 Perumusan Model... 37 4.5 Pengujian Asumsi... 38 4.5.1 Uji Normalitas... 39 4.5.2 Uji Multikolinieritas... 40 4.5.3 Uji Homoskedastisitas... 41 4.6 Pengujian Hipotesis... 41 4.6.1 Koefisien Determinasi... 42 4.6.2 Uji t... 42 4.6.3 Uji F... 43 V Analisis Aliran Perdagangan Teh Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Moneter 5.1 Pengujian Asumsi... 45 5.2 Pengaruh Variabel-variabel Ekonomi dan Non Ekonomi, serta Krisis Moneter Terhadap Aliran Perdagangan Teh Indonesia... 47