Keragaan Varietas Unggul Baru Inpari dan Inpara di Kabupaten Kutai Kartanegara

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Padi merupakan komoditas yang sangat penting, karena saat ini beras

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI PTT PADI DAN PENDAMPINGAN SL-PTT DI KALIMANTAN TENGAH

POTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani

Meinarti Norma Setiapermas, Widarto, Intan Gilang Cempaka dan Muryanto

Varietas Padi Unggulan. Badan Litbang Pertanian. Gambar 1. Varietas Inpari 19 di areal persawahan KP. Sukamandi, Jawa Barat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

ADOPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN:

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MELALUI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) DI PROVINSI JAMBI

PENDAHULUAN Latar Belakang

Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

MEMILIH VARIETAS BARU SPECIFIK LOKASI DI KECAMATAN MAOS. Oleh : Widi Riswanto* B. UJICOBA PENANAMAN VARIETAS UNGGUL BARU DI KECAMATAN MAOS

Abstrak. Kata kunci : inovasi, padi sawah, peningkatan, produktivitas. Pendahuluan

Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. pokok sebagian besar penduduk di Indonesia. karbohidrat lainnya, antara lain: (1) memiliki sifat produktivitas tinggi, (2) dapat

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

PENGEMBANGAN PADI GOGO VARIETAS SITU PATENGGANG DI LAHAN KERING KECAMATAN BRINGIN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi

BAHAN PEMAPARAN DALAM RANGKA MUSRENBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN OLEH : BUPATI KUTAI KARTANEGARA RITA WIDYASARI, Ph.D

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU ABSTRAK

SOSIALISASI REKOMENDASI TEKNOLOGI PTT BERDASARKAN KALENDER TANAM TERPADU MT II TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

LAPORAN HASIL JUDUL KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN GOWA. Andi Ella, dkk

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17

RESPON PETANI TERHADAP BEBERAPA JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BIMA MELALUI PENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

Abstrak

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN SL-PTT PADI DAN JAGUNG DI PROVINSI BENGKULU

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m-p3mi) Berbasis Padi Palawija

TEKNOLOGI PRODUKSI PADI MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN DI SULAWESI SELATAN

UPAYA PERCEPATAN ADOPSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARI

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. Tahun. Pusat Statistik 2011.htpp:// [Diakses Tanggal 9 Juli 2011]

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Kajian Adaptasi Enam Varietas Unggul Baru Padi Sawah Irigasi Semi Teknis di Daerah Perbatasan Kalimantan Barat

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan

SEKAPUR SIRIH. Tenggarong, Agustus 2010 Kepala BPS Kutai Kartanegara. Ir. Gunadi Irianto NIP

PENDAMPINGAN KAWASAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA DI KABUPATEN BANTAENG

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

Kajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan dengan tujuan

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2 1 MENINGKATKAN HASIL GABAH. Oleh : Drh. Saiful Helmy

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

Keywords: assistance, SL-PTT, rice Inpari, increased production

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Lahan dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

KERAGAAN PRODUKSI DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADA SL PTT DI KABUPATEN KUANSING

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

Rakitan Inovasi Teknologi Pengelolaan Lahan Bekas Penambangan Batubara untuk Budidaya Padi

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penyerapan dan Efek-vitas Anggaran di Daerah

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)

UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI MELALUI VARIETAS UNGGUL BARU MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN DI PROVINSI JAMBI

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pedoman Umum. PTT Padi Sawah

I. PENDAHULUAN. karena pangan menempati urutan terbesar pengeluaran rumah tangga. Tanaman

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Jurnal online Pertanian Tropik Pasca Sarjana FP USU Vol.1, No.1. Juni 2013

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Transkripsi:

Keragaan Varietas Unggul Baru Inpari dan Inpara di Kabupaten Kutai Kartanegara Muryani Purnamasari dan Muhamad Hidayanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur Jl.P.M. Noor Sempaja, Samarinda E-mail: muryani_p@yahoo.com; mhidayanto@yahoo.com Abstrak Verietas unggul baru (VUB) merupakan salah satu komponen yang berperan penting dalam upaya meningkatkan produktivitas padi. Uji adaptasi VUB padi dilakukan untuk dapat meningkatkan produktivitas padi di atas rata rata yaitu lebih dari 5,6 ton GPK/ha, yang dilaksanakan dua musim tanam tahun 2012-2014 di Kabupaten Kutai Kartanegara. Dilaksanakan di 7 kecapatan yaitu Loa Kulu, Marang Kayu, Anggana, Tenggarong Seberang, Tenggarong, Sebulu dan Kota Bangun. Varietas unggul baru (VUB) yang digunakan yaitu Inpari 1,4,6,7,8,9,10,13,14,15 dan inpara 3 dan 5. Dari hasil ujiadaptasi diperoleh produktivitas rata-rata di setiap kecamatan bervariasi: (1) Loa kulu: Inpari 10 produktivitas 7,0 ton GKP/ha, (2) Marang Kayu: Inpari 14 dan Inpari 6 produktivitas 6,7 ton GKP/ha, (3) Anggana: Inpari 15 dan Inpara produktivitas 7,6 ton GKP/ha, (4) Tenggarong: Inpari 13 produktivitas 8,2 ton GKP/ha, (4) Tenggarong Seberang : Inpari 1,4,6,7,10,13,14 dan 15 produksitivitas 6,5 8,2 ton GKP/ha, (6) Sebulu: Inpari 7, 10, 14 dan 15 produktivitas 6,3 7,3 ton GKP/ha dan (7) Kota Bangun: Inpari 15 produktivitas 6,0 ton GKP/ha. Hasil ujiadaptasi menunjukkan bahwa dengan menggunakan VUB dapat meningkatkan produktivitas sebesar 23 47% dibandingkan dengan tanpa menggunakan VUB. Kata kunci : Padi, produktivitas, uji adaptasi, varietas unggul baru Pendahuluan Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, maka permintaan terhadap bahan pangan terutama padi juga mengalami peningkatan. Menurut hasil sementara Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 2025, maka pada tahun 2025 akan mencapai 273,7 juta jiwa, (BPS, 2008). Dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,3 persen, atau 2,7 juta jiwa per tahun maka diperlukan tambahan penyediaan bahan pangan yang terus meningkat setiap tahunnya. Disisi lain, pada periode tahun 2002 2003, perkembangan produksi bahan pangan strategis di Indonesia menunjukkan gejala yang cenderung mendatar ( leveling-off), sehingga pada kenyataannya peningkatan produksi tidak mampu mengimbangi laju pertumbuhan penduduk, sehingga ketergantungan Indonesia terhadap bahan pangan impor cenderung meningkat. Varietas Unggul Baru (VUB) padi merupakan salah satu komponen penting dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi padi nasional. Kementerian Pertanian telah melepas 233 varietas unggul baru (VUB) padi, antara lain VUB padi sawah inhibrida, 35 VUB padi hibrida, 30 VUB padi gogo dan 24 VUB padi rawa/pasang surut. Varietas unggul tersebut memberikan kontribusi yang bersar terhadap peningkatan produksi, karena umumnya berdaya hasil tinggi. Varietas unggul tersebut terus diperbaiki keunggulannya melalui proses pemuliaan, dan apabila memenuhi persyaratan, selanjutnya dilepas secara resmi oleh Pemerintah (Menteri Pertanian) sebagai varietas unggul baru (VUB). Sebagaimana tertuang dalam permentan No 24 tahun 2011 tentang Tata Hubungan kerja Antara Kelembagaan Teknis, Penelitian dan Pengembangan dan Penyuluhan pertanian dalam mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), Badan Litbang Pertanian diharapkan dapat menyediakan: (i) rekomendasi teknologi spesifik lokasi sesuai usulan Direktorat Jenderal 228 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian

Tanaman Pangan, (ii) kalender dan pola tanam, (iii) informasi dan teknologi adaptas i terhadap perubahan iklim, (iv) benih dasar dan merekomendasikan varietas unggul baru dalam spesifik lokalita (Abdurachman et al., 2012). Oleh karena itu, BPTP Kaltim sebagai sebagai institusi Pusat dari Badan Litbang Pertanian di daerah mempunyai kewajiban melakukan pengujian VUB padi, sebagai upaya untuk dapat meningkatkan produktivitas padi, pilihan varietas sesuai dengan kondisi setempat atau spesifik lokasi. Metodologi Tempat dan waktu Uji adaptasi VUB padi dilaksankan di 7 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara(Loa Kulu, Marang Kayu, Anggana, Tenggarong Seberang, Tenggarong, Sebulu dan Kota Bangun), Kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan dilaksanakan tahun 2012 2014, pada musim rendengan dan gadu. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan yaitu benih VUB padi Inpari 1,4,6,7,8,9,10,13,14,15 dan inpara 3 dan 5. Pupuk yang digunakan NPK Pelangi, Urea, kapur (dolomit), dan obat-obatan. Alat yang digunakan adalah alat olah tanah dan alat pendukung tanam lainnya. Pelaksanaan Kegiatan Dilakukan dengan persiapan lahan, membuat persemaian, pemeliharaan persemaian, pemcabutan bibit (umur bibit 17 25 hari setelah semai), sistem tanaman jarwo (jajar legowo 2:1) dengan jarak tanam 20 cm x 40 cm antar legowo dan 20cm x 10 cm dalam legowo, melakukan pemupukan dengan dosis pupuk ditetapkan berdasarkan perangkat uji tanah sawah (PUTS), pemeliharaan tanaman, dan pemanenan sesuai juknis. Dilakukan pengambilan data produktivitas dan ketahanan terhadap hama penyakit perkecamatan dari masing masing VUB yang diujiadaptasikan Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umum Lokasi Kegiatan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas Wilayah 27.263.10 km² terletak antara 115º26 Bujur Timur dan 117º36 Bujur Barat serta diantara 1º28 Lintang Utara dan 1º08 Lintang Selatan (BPS Kaltim, 2014). Dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dibagi menjadi 18 Kacamatan. Kedelapan belas Kecamatan tersebut adalah Samboja, Muara Jawa, Sanga-Sanga,Loa Janan, Loa Kulu, Muara Muntai, Muara Wis, Kota Bangun, Tenggarong, Sebulu, Tenggarong seberang, Anggana, Muara Badak, Marang Kayu, Muara Kaman, Kenohan, Kembang Janggut dan Tabang.Luasan sawah kutai Kartanegara. Dilihat dari Struktur dan Basis Perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara, terdapat dua sektor yang mendominasi perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu sektor Pertambangan dan sektor Pertanian (BPS Kaltim, 2014). Kontribusi sektor pertanian 13,84% dari delapan sektor secara keseluruhan, dimana sektor pertanian, subsektor kehutanan, peternakan dan pertanian pangan memiliki peranan yang dominan. Potensi lahan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara diperkirakan sebesar 79.963 Ha dan lahan bukan sawah 1.890.702 ha. Dari potensi untuk lahan Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 229

sawah, baru dimanfaatkan sekitar 26.086 ha (32,62%), sedangkan laha n bukan sawah sekitar 418.213 ha (41.85%). Perkembangan luas panen, produksi padi serta hasil per hektar di Kalimantan Timur pada tahun 2014 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Secara riil luas panen padi naik dari 102.912 ha pada tahun 2013 menjadi 100.262 ha pada tahun 2014. Kemudian untuk hasil per hektarnya menurun menjadi 42,55 kuintal per ha. Daerah Kabupaten/ Kota yang memiliki luas panen dan produksi padi (sawah + ladang) terbesar di Kaltim adalah Kabupaten Kutai Kartanegara. Luas panen padi sawah di Kabupaten ini mencapai 39.679 ha dengan produktivitas 49,02 kuintal per ha (Distan Kurak, 2014). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sekitar 45,60 persen produksi padi di Kalimantan Timur dihasilkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Lahan sawah di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah tadah hujan. Tingkat kesuburan tanah di Kalimantan Timur umumnya tergolong sangat rendah sampai rendah. Kondisi ini sesusi dengan hasil analisis tanah, yang melalui beberapa parmaterhal ini ditunjukkan oleh beberapa parameter uji antara lain: ph tanah masam-agak masam, kandungan C-organik rendah, N total sangat rendah, P total dan K total umunya tinggi namum P tersedia rendah, KTK dan Kejenuhan basah (<35%) rendah (BPTP Kaltim, 2012). B. Produktivitas VUB padi di Kabupaten Kutai Karta Negara Introduksi VUB padi melalui kegiatan ujiadaptasi Inpari 1,4,6,7,8,9,10,13,14,15 dan inpara 3, dan 5 sebagian disukai oleh petani karena produktivitas tinggi, pulen, aromatik (harum), dan sebagian tahan terhadap hama penyakit. Sebaliknya varietas tertentu dengan produksi tinggi tetapi tektur nasi pera kurang diminati petani di Kutai Kartanegara. Tabel 1. Produktivitas hasil ujiadaptasi di Kabupaten Kutai Kartanegara (ton/ha) No Lokasi (Kecamatan) dan Produktivitas (ton GKP/ha) Varietas Loa Marang Tenggarong Kota (VUB) Anggana Tenggarong Sebulu Kulu Kayu Seberang Bangun 1. Inpari 1 - - - 6,6 - - - 2. Inpari 4 - - - 7,0 - - - 3. Inpari 6-6,7-8,6 - - - 4. Inpari 7 7,5 6,5-7,5 - - 5,4 5. Inpari 8 - - - 6,4 - - - 6. Inpari 9 - - - 6,5 - - - 7. Inpari 10 7,0 5,8 5,5 7,4 7,0 5,5 8. Inpari 13 - - - 6,8 8,2 - - 9. Inpari 14-6,8-6,5-7,2-10. Inpari 15-4,3 6,0 6,5-7,3 5,3 11. Inpara 3 - - 4,5 - - - - 12. Inpara 5-5,8 7,6 - - - - Sumber: data primer Produktivitas VUB pada masing masing kecamatan bervariasi. Di Kecamatan Loa Kulu varietas yang dominan dan produktivitasnya tinggi yaitu inpari 7 dan inpari 10. Kecamatan Marang Kayu varietas yang dominan dan produktivitas tinggi yaitu Inpari 6, 7 dan inpari 14. Sedangkan di Kecamatan Anggana varietas yang dominan dan produktivitasnya tinggi yaitu Inpari 15 dan Inpara 5. Di Kecamatan Tenggarong Seberang hampir semua varietas produktivitasnya tinggi dan disukai petani yaitu Inpari 6, 7, 10, 13 dan Inpari 15. Di Kecamatan Tenggarong varietas yang dominan inpari 13, di Kecamatan Sebulu varietas yang dominan Inpari 230 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian

10 dan Inpari 15. Di Tenggarong Seberang Inpari 14 kurang disukai karena kurang tahan terhadap serangan hamanya penyakit. Di Kecamatan Kota Bangun varietas yang dominan adalah inpari 10 (tahan terhadap kekeringan), Inpari 7 dan inpari 15 serangan hamanya cukup tingg (kurang tahan). Tabel 2. Potensi Hasil dan Kisaran Produktivitas Uji adaptasi No Varietas (VUB) Produktivitas Rata-rata hasil Potensi hasil (ton/ha) (ton/ha) (ton/ha) Hasil Uji 1. Inpari 1 6,6 7,30 10,00 2. Inpari 4 7,0 6,04 8,80 3. Inpari 6 6,7-8,6 6,82 8,60 4. Inpari 7 5,4-7,5 6,20 8,7 5. Inpari 8 6,4 6,30 9,90 6. Inpari 9 6,4 6,40 9,30 7. Inpari 10 5,5-7,4 4,80 7,00 8. Inpari 13 6,8-8,2 6,60 8,00 9. Inpari 14 6,5-7,2 6,60 8,20 10. Inpari 15 4,3-7,3 6,10 7,50 11. Inpara 3 4,5 4,60 5,60 12. Inpara 5 5,8-7,6 4,50 7,20 Sumber: data primer ; Balitpa Sukamandi, 2015. C. Ketahanan Terhadap Serangan Hama dan Penyakit Ujiadaptasi VUB padi yang dilakukan di tujuh Kecamatan menunjukkan produktivitas yang sangat baik dan adaptif di semua lokasi. Budidaya yang dilakukan melalui pendekatan pengeloloaan tanaman terpadu (PTT) yaitu: (a) bibit muda saat (17-21 hari setelah semai) dengan 2-3 bibit, (b) pemupukan berdasarkan PUTS dan BWD, (c) penanaman dengan sistem jajar legowo 2:1, dan (d) penggunakan benih unggul bersertifikat (Nurbani et al., 2012; Nurbani et al., 2013). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa antar VUB berbeda ketahanannya terhadap serangan hama dan penyakit. Untuk Inpari 1,4,6,7,13,15, Inpara 3 dan 5 hampir di semua lokasi tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Sedangkan Inpari 8,9,10 dan 14 kurang tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Hasil ujiadaptasi menunjukkan bahwa hampir semua varietas produktivitasnya di atas rata-rata hasil, dan yang produktivitasnya di bawah rata-rata hasil yaitu Inpari 7,14 dan Inpara 3. Dari 12 varietas yang diujiadaptasikan, hanya satu VUB yang mendekati potensi hasil yaitu Inpari 10 dan Inpara 5, sedangkan VUB lainnya tidak ada yang produktivitasnya melebihi dari potensi hasil. Tabel 2. VUB Padi dan Ketahanan terhadap Hama Penyakit No VUB Padi Blas (Pyricularia oryzae) Wereng Hama dan Penyakit Hawar daun Bercak daun coklat Sundep 1. Inpari 1 Tahan Tahan Tahan Tahan Tahan 2. Inpari 4 Tahan Tahan Tahan Tahan Tahan 3. Inpari 6 Tahan Tahan Tahan Tahan Tahan 4. Inpari 7 Tahan Tahan Tahan Tahan Tahan 5. Inpari 8 Tahan Tidaktahan Tahan Tahan Tahan 6. Inpari 9 Tahan Tidaktahan Tahan Tahan Tahan 7. Inpari 10 Tahan Tahan Tahan Tidak tahan Tidak tahan Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 231

No VUB Padi Blas (Pyricularia oryzae) Wereng Hama dan Penyakit Hawar daun Bercak daun coklat Sundep 8. Inpari 13 Tahan Tahan Tahan Tahan Tahan 9. Inpari 14 Tahan Tahan Tidaktahan Tidak tahan Tidak tahan 10. Inpari 15 Tahan Tahan Tahan Tahan Tahan 11. Inpara 3 Tahan Tahan Tahan Tahan Tahan 12. Inpara 5 Tahan Tahan Tahan Tahan Tahan Sumber: data primer VUB yang pada Display yang disukai petani pada tujuh (7) Kecamatan yaitu: Varrietas Inpari 1,4,6,7,10,15, pada varietas tersebut produksi hasil yang tinggi rasa nasinya enak terutama pada Inpari 7. Inpari 13 tahan terhapat penyakit tetapi petani sebagian kurang tertarik karena pada saat panen perontokan sulit. Ipara 3 dan Inpara 5 tahan terhapat penyakit dan produktivitasnya relatif tinggi tetapi rasa nasinya kurang disukai petani. Sedangkan Inpari 8,9,14 tidak tahan wereng petani kurang berminat untuk menanam. Kesimpulan 1. Produktivitas VUB Padi di setiap lokasi ujiadaptasi di Kabupaten Kutai Kartanegara produktivitasnya berbeda antara lokasi yang satu dengan yang lain. 2. VUB yang berkembang dan produktivitas cukup tinggi di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah Inpari 1,4,6,7,10 dan Inpari 15. Sedangkan VUB yang tahan terhapat penyakit dan di sukai petani yaitu: inpari 1,4,6,7,10 dan Inpari 15. 3. Peningkatan produktivitas VUB yang diujiadaptasi berkisar antara 20 40% dibandingkan dengan produktivitas yang tidak menggunakan VUB. Daftar Pustaka Abdurachman, S., E Suhartatik, A. Kasno dan D. Setyono. 2007. Modul E Pemupukan Tanaman padi spesifik Lokasi. Balai besar Penelitian Tanaman padi Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian. Bogor. Aswaldi A. 2005.Model dan sistem Perbenihan: Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Akselerasi Pembangunan Pertanian Melalui Pengetahuan Sistem Perbenihan, 25-26 November 2005. Pusat analisis Sosialisasi Ekonomi Pertanian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur. 2012. Laporan Tahunan. BPTP Kaltim. Samarinda. Badan Pusat Statistik. 2008. Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 2025. BPS. Jakarta. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur.2014.Kalimantan Timur Dalam Angka. Samarinda. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. 2014. Statistik Padi dan Palawija Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda. Balai Besar Penelitian Padi. 2015. Deskripsi Varietas Unggul Baru Padi Inbrida padi sawah Irigasi (Inpari), Inbrida Padi Gogo (Inpago), Inbrida Padi Rawa (Inpara), Hibrida padi (Hipa). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. 232 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian

Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Kartanegara. 2014. Laporan Tahunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kutai Kartanegara. Tenggarong. Nurbani, dan Muryani Purnamasari. 2013 Teknik Ubinan Pendugaan Produktivitas Padi Jajar Legowo 2 : 1. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kaltim. Samarinda. Nurbani, Hidayanto M, Muryani Purnamasari, Tarbiyatul, Farid Rahmad Abadi, dan Noor Roufig Ahmadi. 2012. Pendampingan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi di Kalimantan Timur. Samarinda 41 hal. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 233