Kajian Adaptasi Enam Varietas Unggul Baru Padi Sawah Irigasi Semi Teknis di Daerah Perbatasan Kalimantan Barat
|
|
- Hendra Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kajian Adaptasi Enam Varietas Unggul Baru Padi Sawah Irigasi Semi Teknis di Daerah Perbatasan Kalimantan Barat Sution, Tuti Sugiarti dan Serom Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat Jl. Budi Utomo No.45 Siantan Hulu Kalimantan Barat Abstrak Tujuan pengkajian ini untuk mendapatkan beberapa varietas unggul baru yang adaptif dengan tingkat produktivitas tinggi pada lahan sawah semi teknis. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2013, di desa Nekan, Kec. Entikong, Kab. Sanggau. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 6 perlakuan yaitu varietas Inpari 7, Inpari 8, Inpari 10, Inpari 20, Cibogo dan Inpara 2 dan diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan terdiri dari. Teknologi budidaya dilakukan dengan pendekatan Pengelolaan Lahan diolah secara sempurna menggunakan hand tractor. Pemupukan berdasarkan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), pengendalian OPT dengan prinsip PHT, penanaman sistem tanam legowo 2:1 ((20 cm x 40 cm) x 10 cm), umur bibit hari, jumlah 2-3 bibit lubang -1. Hasil pengkajian menujukan bahwa varietas Inpara 2 lebih tinggi dibanding varietas lain. Jumlah malai per rumpun dan bobot 1000 butir tidak berbeda antar varietas. Jumlah gabah per malai dan jumlah gabah isi per malai tertinggi pada varietas Inpara 2. Persentase gabah hampa cukup tinggi mencapai 22,82% pada varietas Inpari 7 dan tidak berbeda nyata dengan varietas Inpari 8, Cibogo dan Inpara 2. Sedangkan produksi tertinggi pada varietas Inpari 10 (7,05 t ha -1 ) hampir sama dengan produksi varietas Inpara 2 (6,97 t ha -1 ). Hampir semua varietas mempunyai potensi untuk dikembangkan karena mempunyai daya adaptasi yang cukup baik dengan produksi rata-rata > 4 t ha -1 jauh lebih tinggi dari varietas exsisting ciherang dan varietas unggul local yang mempunyai produksi rata-rata < 3 t ha -1. Kata kunci : Adaptasi VUB, PTT, Sawah Semi Teknis. Pendahuluan Kabupaten Sanggau merupakan salah satu sentral produksi padi di Provinsi Kalimantan Barat, dengan luas areal panen ha atau 9,01% dari luas areal panen Kalimantan Barat. Namun produkstivitasnya masih rendah yaitu 2,63 t ha -1 masih dibawah rata-rata Provinsi Kalimantan Barat 3,03 t ha -1 (BPS Kalbar, 2015). Rendahnya produktivitas padi di Kabupaten Sanggau karena petani masih banyak menggunakan varietas lokal dengan mutu benih rendah dan teknologi budidaya belum optimum, terutama pemupukan yang tidak sesuai dosis anjuran serta pengendalian hama dan penyakit masih jarang dilakukan. Senada dengan pendapat Atman (2007) bahwa rendahnya produktivitas padi disebabkan penggunaan benih kurang bermutu, penanaman varietas secara terus menerus, pemupukan tidak optimal dan kandungan bahan organik tanah rendah. Penggunaan varietas unggul merupakan salah satu cara yang harus dilakukan guna untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi. Penggunaan varietas yang sama secara terus menerus tanpa pergiliran dapat mengakibatkan munculnya serangan hama dan penyakit yang dominan akibat lingkungan mikro yang sesuai bagi perkembangan Organisme Penggangu Tanaman (OPT) tersebut. Kalimantan Barat merupakan daerah lintang khatulistiwa yang mempunyai curah hujan tinggi, merata sepanjang tahun, suhu udara yang tinggi serta kelembaban udara tinggi sehingga sangat ideal bagi perkembangan Organisme Penggangu Tanaman. Pada saat musim hujan serangan penyakit jamur akan cepat berkembang, sedangkan pada musim kemarau serangan hama lebih dominan seperti hama putih palsu,wereng coklat dan walangsangit, oleh sebab itu uji adaptasi 168 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
2 varietas unggul baru perlu dilakukan untuk mendapatkan varietas yang sesuai sehingga pergantian varietas dapat dilakukan secara terus menerus. Kecamatan Entikong merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten Sanggau yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia Bagian Timur, terletak pada 1,13 0 Lintang Utara hingga 0,37 0 Lintang Selatan dan sampai 111,19 0 Bujur Timur. Dengan luas wilayah 506,89 km 2. Uji adaptasi varietas unggul baru padi yang dilakukan pada daerah perbatasan agar diperoleh varietas yang adaptif, produktivitas tinggi serta rasanya disukai oleh masyarakat didaerah tersebut. Setiap daerah diharapkan mempunyai varietas unggulan, karena tidak semua varietas mempunyai daya adaptasi yang baik pada semua lokasi (Yahumri et al., 2015). Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka perlu adanya upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman yaitu penerapan paket teknologi dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) salah satunya dengan pengunaan varietas unggul. Tujuan penelitan ini adalah untuk mendapatkan 1-3 varietas unggul baru yang adaptif dengan tingkat produktivitas tinggi pada lahan sawah irigasi semi teknis di Desa Nekan, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau. Metodologi Pengkajian dilaksanakan di Desa Nekan, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, pada Musim Kemarau (MK) bulan Maret sampai Juli Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Varietas merupakan perlakuan yang ditanam Inpari 7, Inpari 8, Inpari 10, Inpari 20, Inpara 2 dan Cibogo dengan luas masing-masing sebesar 0,25 ha. Pengkajian dengan melibatkan 6 petani kooperator, masing-masing menanam 1 varietas. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan PTT. Persiapan lahan dilakukan dengan penyemprotan herbisida kontak, kemudian dilakukan pengolahan lahan dengan hand tractor secara sempurna (maxsimum tillage) yaitu satu kali bajak kemudian digaru sambil diratakan. Pembuatan tempat persemaian dilakukan dengan membuat bedengan, ukuran 1,5 m, panjang disesuaikan dengan panjang petak sawah. Perlakuan benih dengan larutan garam (30 g l -1 air), kemudian benih direndam selama satu malam, dikering anginkan selama 2 malam kemudian benih ditabur. Penanaman dilakukan pada umur hari setelah semai (hss), dengan sistem tanam legowo 2:1 (20 cm x 40 cm) x 10 cm), dengan jumlah tanaman 2-3 per lubang tanam. Penyiangan dilakukan secara manual dengan mencabut rumput sebelum pemupukan susulan pertama dan susulan kedua. Pengendalian OPT dilakukan berdasarkan konsep PHT. Pemupukan dilakukan berdasarkan hasil Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dengan takaran urea 150 kg ha -1, NPK kebomas 200 kg ha -1 dan SP kg ha -1. Aplikasi pupuk SP-36 diberikan satu kali pada saat pemupukan dasar bersama dengan pemberian urea dan NPK kebomas. Kemudian aplikasi pupuk NPK kebomas dan urea dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada umur 7 hari setelah tanam (hst), 35 hst dan 45 hst masing-masing 1/3 bagian. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah malai per rumpun, jumlah gabah per malai, jumlah gabah isi per malai, persentase gabah hampa, bobot 1000 butir dan produksi gabah kring panen (hasil ubinan 2 m x 5 m). Data hasil pengamatan kemudian dianalisis secara statistik dengan metoda analysis of variance (Anova). Untuk melihat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan (DMRT) pada tarap 5%. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 169
3 Komponen Pertumbuhan vegetatif Tanaman Hasil dan Pembahasan Data pada Tebel 1 dibawah menunjukkan, bahwa berdasarkan hasil analisis statistik tanaman tertinggi terdapat pada varietas Inpara 2 (114,75 cm). Varietas Inpari 7, Inpari 10 dan Cibogo mempunyai tinggi tanaman yang sama, namun lebih tinggi dibanding dengan varietas Inpari 8 dan Inpari 20. Tinggi tanaman merupakan karesteristik yang sangat penting untuk kerebahan tanaman dan kebiasaan petani dalam melakukan pemanenan. Tinggi tanaman selain dipengaruhi oleh faktor genetik juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Hasfiah et al., 2012). Tinggi tanaman merupakan sifat genetik, namun apabila terdapat perbedaan dari sifat genetiknya dapat disebabkan oleh faktor lingkungan (Bobihoe dan Jumakir, 2011). Uji adaptasi varietas unggul baru padi sawah tadah hujan pada musim tanam MK bulan April-Agustus 2012 di Desa serambai Jaya, Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau varietas Inpari 10 dan Cibogo mempunyai tinggi tanaman masing-masing 100,20 cm dan 96,00 cm (Sution dan Umar, 2013). Lebih rendah dibandingkan hasil pengkajian pada lahan sawah semi teknis 105,88 cm dan 105,00 cm. Varietas Inpara 2 mempunyai tinggi tanaman 114,75 cm lebih tinggi dibanding ditanam pada lahan pasang surut 101, 66 cm (Supriyo dan Dirgahayuningsih, 2011). Varietas yang mempunyai sifat genetik dengan daya adaptasi tinggi dapat memberikan pertumbuhan yang maksimum namun sebaliknya varietas yang mempunyai daya adaptasi yang rendah akan memberikan pertumbuhan lebih kecil (Rahman dan Fattah, 2013). Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman dan Jumlah Malai Per Rumpun pada Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah Semi Teknis. Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) Jlh Malai Per Rumpun (malai) Inpari 7 104,83 b 12,58 a Inpari 8 96,75 a 10,33 a Inpari ,88 b 13,42 a Inpari 20 94,63 a 12,92 a Cibogo 105,00 b 10,42 a Inpara 2 114,75 c 14,08 a Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh hurup yang sama pada kolom yang sama berarti tidak berbeda nyata menurut uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) taraf 5%. Jumlah malai per rumpun berdasarkan hasil analisis menunjukkan tidak terdapat perbedaan antar varietas (Tabel 1). Jumlah malai per rumpun antara 10,33 hingga 14,08 malai. Varietas Inpara 2 yang ditanam pada lahan pasang surut mempunyai jumlah malai per rumpun sebanyak 11,85 malai (Supriyo dan Dirgahayuningsih, 2011). Jumlah malai per rumpun pada varietas Inpari 10 dan Inpari 20 masing-masing 13,42 malai dan 12,92 malai. Menurut Minarsih et al. (2013) bahwa jumlah anakan produktif padi yang ditanam pada lahan sawah irigasi yaitu varietas Inpari 10 (12,65 batang) dan Inpari 20 (13,28 batang). Jumlah anakan berpengaruh terhadap jumlah malai per rumpun, sehingga terdapat korelasi positif antara jumlah malai dengan hasil, karena makin banyak jumlah malai maka makin tinggi hasil produksi tanaman padi. Anakan produktif per rumpun merupakan penentu terhadap jumlah malai dengan demikian anakan produktif merupakan salah satu komponen hasil yang berpengaruh langsung terhadap hasil gabah (Sima nulang, 2001). Jumlah malai per rumpun 170 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
4 berkaitan erat dengan karesteristik dari masing-masing varietas, umur bibit saat pindah dilapangan serta jumlah bibit yang ditanam. Komponen Hasil Pada Tabel 2 dibawah menunjukan bahwa hasil analisis terhadap beberapa varietas unggul baru padi yang ditanam pada lahan sawah semi teknis menunjukkan bahwa jumlah gabah isi per malai tertinggi pada varietas Inpara 2 (86,11 biji).menurut Fadjri ( 2012) varietas Inpara yang ditanam pada lahan bukaan baru di Kabupaten Marauke mempunyai jumlah gabah isi per malai sebanyak 129,4 biji. Varietas Inpari 10, Inpari 20 dan Inpari 8 mempunyai jumlah gabah isi yang hampir sama masing-masing 81,05 biji, 80,53 biji dan 79,03 biji. Sedangkan jumlah gabah isi per malai paling sedikit terdapat pada varietas Cibogo (70,73) dan Inpari 7 (71,21 biji). Varietas Cibogo yang ditanam pada dengan pendekatan PTT mempunyai jumlah gabah isi 63,66 biji (Senewe dan Alfons, 2011). Menurut Yahumri et al. (2015) bahwa jumlah gabah isi per malai varietas Inpari 10 (63,64 biji) lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada lahan sawah semi teknis sebanyak 80,19 biji. Ditambahkan oleh Sution dan Umar (2014) jumlah gabah isi yang ditanam pada lahan sawah tadah hujan varietas Inpari 10 dan Cibogo masing-masing 99,8 biji dan 67,2 biji. Jumlah gabah isi per malai berhubungan nyata dengan hasil tanaman tetapi sangat dipengaruhi oleh gabah hampa. Jumlah gabah isi per malai mempunyai korelasi nyata dengan hasil, sehingga jumlah gabah isi per malai merupakan salah satu acuan kriteria seleksi untuk mendapatkan hasil tinggi (Bobihoe dan Jumakir, 2011). Tabel 2. Rata-rata Jumlah Gabah Isi Per Malai, Persentase Gabah Hampa dan Jumlah Gabah per Malai pada Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah Semi Teknis. Perlakuan Jlh Gabah Isi Per Malai (biji) Persentase Gabah Hampa (%) Jlh Gabah Per Malai (biji) Inpari 7 71,21 a 22,82 d 92,28 a Inpari 8 79,03 b 22,20 cd 101,58 b Inpari 10 81,05 b 19,80 bc 101,08 b Inpari 20 80,53 b 14,96 a 94,68 a Cibogo 70,73 a 21,25 cd 89,85 a Inpara 2 86,11 c 20,76 cd 108,68 c Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh hurup yang sama pada kolom yang sama berarti tidak berbeda nyata menurut uji Duncan taraf 5%. Persentase gabah hampa pada Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa varietas Inpari 7 mempunyai persentase gabah hampa tertinggi (2 2,82%) namun tidak berbeda dengan varietas Inpari 8, Cibogo dan Inpara 2, sedangkan persentase gabah hampa terendah pada varietas Inpari 20 (14,96). Menurut Minarsih et al. (2013) bahwa hasil uji adaptasi varietas unggul baru padi sawah irigasi dengan pendekatan PTT menunjukkan Inpari 20 dan Inpari 10 mempunyai persentase gabah hampa lebih rendah dibanding varietas lainnya. Persentase gabah hampa akan mempengaruhi hasil produksi tanaman padi, karena semakin tinggi persentase gabah hama maka pengaruhnya terhadap hasil padi semakin besar, dimana makin tinggi gabah hampa mengakibatkan produksi tanaman padi rendah. Gabah hampa memperlihatkan ketidak mampuan tanaman dalam melakukan pengisian bulir tanaman, bisa disebabkan oleh faktor lingkungan. Jumlah gabah per malai tertinggi pada varietas Inpara 2 (108, 68), diikuti oleh varietas Inpari 8 (101,58 biji) dan Inpari 10 (101,08 biji). Sedangkan jumlah gabah per malai paling sedikit Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 171
5 pada varietas Inpari 20 (94,68 biji), varietas Inpari 7 dan Cibogo (Tabel 2). Jumlah gabah yang banyak per malai belum tentu menghasilkan produksi yang tinggi karena sangat dipengaruhi oleh jumlah gabah hampa per malai atau persentase gabah hampa. Tabel 3. Rata-rata Bobot 1000 butir dan Hasil Gabah Kering Panen pada Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah Semi Teknis Perlakuan Bobot 1000 butir (g) Hasil ubinan ukuran 2 m x 5 m (t ha -1 ) Inpari 7 28,63 a 5,58 bc Inpari 8 25,19 a 4,47 a Inpari 10 29,76 a 7,05 d Inpari 20 28,69 a 6,48 cd Cibogo 30,15 a 4,83 ab Inpara 2 26,41 a 6,97 d Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh hurup yang sama pada kolom yang sama berarti tidak berbeda nyata menurut uji Duncan taraf 5%. Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa bobot 1000 butir terhadap beberapa varietas unggul baru pada lahan sawah irigasi semi teknis berkisar antara 25,19 g sampai 30, 15 g. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat perbedaan antar varietas terhadap bobot 1000 butir. Menurut Minarsih et al. (2013) bahwa bobot 1000 butir varietas Inpari 10 (27,78 g) dan varietas Inpari 20 (26,45 g). Secara tidak langsung bobot gabah 1000 butir mengambarkan besar kecilnya ukuran gabah suatu varietas padi. Varietas yang gabahnya ukurannya besar maka bobot 1000 butir akan mempunyai nilai yang lebih tinggi, demikian juga sebaliknya bahwa ukuran gabah yang kecil akan menghasilkan bobot 1000 butir lebih rendah. Ukuran gabah dapat dipengaruhi oleh sifat genetik serta daya adaptasinya dengan lingkungan tumbuhnya. Bobot gabah seringkali berlawanan dengan jumlah gabah per malai, dimana suatu varietas menghasilkan gabah yang banyak bobotnya lebih rendah, tetapi jika suatu varietas menghasilkan jumlah gabah sedikit mempunyai gabah yang besar sehingga bobotnya tinggi. Produksi yang tinggi juga dapat dicapai dengan jumlah gabah yang banyak walaupun ukuran tidak terlalu besar sehingga hasil akhirnya juga kurang lebih sama. Ukuran gabah yang kecil dapat dipengaruhi akibat banyaknya jumlah anakan karena terjadi kompetisi dalam mendapatkan unsur hara dan karbohidrat (Kaihatu dan Pasireron, 2011). Korelasi hasil nyata dengan bobot 1000 butir dan gabah isi per malai merupakan salah satu acuan kriteria seleksi untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi (Bobihoe dan Jumakir. 2011). Hasil panen per hektar berdasarkan ubinan dengan ukuran 2 m x 5 m atau 2 m x 5 baris legowo, secara analisis tertinggi pada varietas Inpari 10 (7,05 t ha -1 ) dan hasil penen terendah pada varietas Inpari 8 (4,47 t ha -1). Berdasarkan potensi pengembangan varietas terdapat 4 varietas yang mempunyai produksi diatas 5 t ha -1, bahkan dari 6 varietas tersebut produksinya diatas 4 t ha - 1, hal ini menunujukan bahwa hampir semua varietas mempunyai daya adaptasi yang sesuai pada lahan sawah irigasi semi teknis, tergantung petani dilokasi penelitian yang memilih. Produktivitas yang hampir sama, biasanya pilihan petani terhadap varietas sangat ditentukan oleh citra rasa nasinya. Hasil produksi tanaman padi lebih dipengaruhi oleh jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi per rumpun dan bobot 1000 butir. Hal ini ditunjukan pada varietas Inpara 2 yang mempunyai jumlah malai per rumpun dan jumlah gabah ini per rumpun tertinggi namun produktivitasnya lebih rendah dibanding varietas Inpari 10 hal ini lebih dipengaruhi oleh bobot 172 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
6 1000 butir dimana varietas Inpara 2 hanya 26,41 g sedangkan Inpari 10 sebesar 29,76 g. Hasil produksi gabah kering giling varietas Inpari 10 dan Inpari 20 yang ditanam pada lahan sawah irigasi di Klaten dengan produksi masing-masing 6,64 t ha -1 dan 7,07 t ha -1 (Minarsih et al., 2013). Hasil panen merupakan variabel agronomis penting yang menjadi salah satu indikator varietas unggul tersebut diterima atau diadopsi oleh petani. Varietas padi yang mempunyai potensi hasil tinggi mempunyai ciri-ciri batang pendek dan kuat, daun tegak, sempit dan tebal (Makarim dan Suhartatik, 2009). Kesimpulan 1. Hasil kajian menunjukkan bahwa varietas unggul baru yang ditanam pada lahan sawah irigasi semi teknis mempunyai daya adaptasi yang berbeda antar varietas. 2. Varietas Inpari 10 dan Inpara 2 mempunyai produktivitas yang lebih tinggi dibanding varietas lainnya masing-masing 7,05 t ha -1 dan 6,97 t ha Terdapat 4 varietas unggul baru yang mempunyai produkstivitas >5 t ha -1, sehingga peluang untuk dikembangkan cukup tinggi dalam upaya mengganti varietas lokal yang ditanam secara turun temurun oleh petani. Daftar Pustaka Atman Varietas Unggul Baru Padi sawah Batang Lembang : Deskripsi dan Teknologi Budidaya. Jurnal Ilmiah Tambua. VI (2) : Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat Kalimantan Barat Dalam Angka. Badan Pusat Stastistik Kalimantan Barat. Pontianak. Bobihoe, J., dan Jumakir Uji Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah di Provinsi Jambi. Prosiding Seminar Nasional Pengkajian dan Diseminasi Inovasi Pertanian Menduking Program Strategi Kementrian Pertanian Buku 3, Cisarua 9-11 Desember Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor. Fadjry, D., K. Arifuddin, K. Syafruddin dan Nicholas Pengkajian Varietas Unggul Baru Padi Yang Adaptif Pada Lahan Sawah Bukaan Baru Untuk Meningkatkan Produksi >4 t ha -1 GKP di Kabupaten Merauke Provinsi Papua. Prosiding InSINas. PG Hasfiah., M. Taufik dan T. Wijayanto Uji Daya Hasil dan Ketahanan Padi Gogo Lokal Terhadap Penyakit Blas (Pyricularia oryzae) Pada Berbagai Dosis Pemupukan. Berkala Penelitian agronomi. 1(1) : Kaihatu, S.S., dan M. Pesireron Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah di Morokai. Jurnal Agrivigor 11(2): Makarim, A.K., dan I. Las Terobosan Peningkatan Produksi Padi sawah Irigasi Melalui Pengembangan Model Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT ). dalam B. Suprihatno et al. Inovasi Teknologi Padi Menuju Swasembada Beras Berkelanjutan. Buku Satu. Balitbangtan, Badan Litbang Pertanian. Makarim, A.K., dan E. Suhartatik Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Padi Inovasi Teknologi Produksi Buku 2. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Sukamandi Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 173
7 Minasih, S., B. Prayudi dan Warsito Keragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah Irigasi Dengan Menerapakn Pengelolaan tanaman Terpadu (PTT) di Kabupaten Klaten. Seminar Nasional Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan. Fakultas Pertanian. Universitas Trunojoyo Madura Rahman, A., dan A. Fattah Kajian Varietas Unggul Baru Padi sawah Pada Musim Hujan dan Kemarau di Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Padi Adaptif Perubahan Iklim Global Mendukung Surplus 10 Juta Ton Beras Tahun Buku 2. Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Sukamandi. Senewe, R.E., dan J.B. Alfons Kajian Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru Padi sawah Pada Sentral Produksi Padi di Seram Bagian Barat Provinsi Maluku. Jurnal Budidaya Pertanian. 7 (2) : Simanulang, Z.A Kriteria Seleksi Untuk Sifat Agronomis dan Mutu. Pelatihan dan Koordinasi Program Pemuliaan Partisipatif ( Shuttle Breeding) dan Uji Multilokasi. Sukamandi 9-14 April Balai Penelitian Padi Sukamandi. Supriyono, A., dan R. Dirgahayunigsih Pengkajian Tangap Padi VUB Terhadap Ameliorasi Untuk Meningkatkan Peoduktivitas dan Pendapatan Usahatani Padi Melalui Pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) di Lahan Pasang Surut. Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Petani Melaui Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi. Balai Pesar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Magelang Jurusan Penyuluh Pertanian Yogyakarta. Yogyakarta. Sution dan A. Umar Adaptasi Varietas Unggul Baru Dengan Pendekatan Pengelolaan tanaman Terpadu (PTT) sawah tadah Hujan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Padi Adaptif Perubahan Iklim Global Mendukung Surplus 10 Juta Ton Beras Tahun Buku 2. Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Sukamandi. Yahumri., A. Damiri, Yartiwi dan Afrizon Keragaan Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Unggul Baru Padi sawah di Kabupaten Seluma, Bengkulu. Jurnal Pro Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1(5) : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU
PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN
Lebih terperinciSELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO
SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO Sutardi, Kristamtini dan Setyorini Widyayanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ABSTRAK Luas
Lebih terperinciKERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU Yartiwi, Yahumri dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH
Seminar Nasional : Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH Asmarhansyah 1) dan N. Yuliani 2)
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di lahan sawah Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor dan di Laboratorium Ekofisiologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Lebih terperinciVarietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 125-130 Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak Morphological Characterization
Lebih terperinciAbstrak
Peningkatan Produktivitas dan Finansial Petani Padi Sawah dengan Penerapan Komponen Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) (Studi Kasus di Desa Kandai I Kec. Dompu Kab. Dompu) Yuliana Susanti, Hiryana
Lebih terperinciPENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT
PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT Handoko Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Lahan sawah intensif produktif terus mengalami alih fungsi,
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciJurnal online Pertanian Tropik Pasca Sarjana FP USU Vol.1, No.1. Juni 2013
47 KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH BERBASIS PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI DATARAN TINGGI TAPANULI UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA Novia Chairuman 1*) 1) Balai Pengkajian
Lebih terperinciADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU ABSTRAK
ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU Nurmegawati dan Wahyu Wibawa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl Irian km 6,5 Kota Bengkulu ABSTRAK Pemanfaatan
Lebih terperinciKeragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan
Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan Suparman dan Vidya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah Jl. G. Obos Km. 5 Palangka Raya E-mail : arman.litbang@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teoritis 2.1.1. Sawah Tadah Hujan Lahan sawah tadah hujan merupakan lahan sawah yang dalam setahunnya minimal ditanami satu kali tanaman padi dengan pengairannya sangat
Lebih terperinciKAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO
KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO Yati Haryati dan Agus Nurawan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat Jl. Kayuambon No. 80 Lembang, Bandung Email : dotyhry@yahoo.com
Lebih terperinciPENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI
PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI Endjang Sujitno, Kurnia, dan Taemi Fahmi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat Jalan Kayuambon No. 80 Lembang,
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
KERAGAAN VARIETAS KEDELAI DI KABUPATEN LAMONGAN Eli Korlina dan Sugiono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur Jl. Raya Karangploso Km. 4 Malang E-mail korlinae@yahoo.co.id ABSTRAK Kedelai merupakan
Lebih terperinciKomponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:
AgroinovasI Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Rawa Meningkatkan Produktivitas Dan Pendapatan Petani Di Lampung, selain lahan sawah beririgasi teknis dan irigasi sederhana, lahan rawa juga cukup potensial
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilakukan di lahan sawah Desa Situgede, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dengan jenis tanah latosol. Lokasi sawah berada pada ketinggian tempat 230 meter
Lebih terperinciPENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK
PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH Andi Ishak, Bunaiyah Honorita, dan Yesmawati Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Semawung, Kec. Andong, Boyolali (lahan milik Bapak Sunardi). Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR
KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR Charles Y. Bora 1 dan Buang Abdullah 1.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur. Balai Besar Penelitian
Lebih terperinciPELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN
PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan Ahmad Damiri dan Yartiwi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu
Lebih terperinciPENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 PENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA Fadjry Djufry Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN KALIMANTAN SELATAN THE PERFORMANCE OF SOME NEW RICE AT RAINFED LOWLAND SOUTH KALIMANTAN Khairuddin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK
AgroinovasI PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK Lahan rawa lebak merupakan salahsatu sumberdaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan di Provinsi
Lebih terperinciUJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI
UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI AANB. Kamandalu dan S.A.N. Aryawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Uji daya hasil beberapa galur harapan
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR
UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR Amir dan St. Najmah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan pada lahan sawah
Lebih terperinciPENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17
PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17 Khairatun Napisah dan Rina D. Ningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat No. 4 Banjarbaru,
Lebih terperinciKeragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi pada Lahan Sawah di Kalimantan Barat
Keragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi pada Lahan Sawah di Kalimantan Barat Agus Subekti 1 dan Lelya Pramudyani 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat 2 Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
12 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Ragam Analisis ragam dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap karakter-karakter yang diamati. Hasil rekapitulasi analisis ragam (Tabel 2), menunjukkan adanya
Lebih terperinciKAJIAN KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN ABSTRAK PENDAHULUAN
KAJIAN KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN 1 Maintang, 1 Asriyanti Ilyas 2 Edi Tando, 3 Yahumri 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3. 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2009 sampai dengan Juli 2010. Penelitian terdiri dari percobaan lapangan dan analisis tanah dan tanaman
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Amir dan M. Basir Nappu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR Khairatun Napisah dan Muhammad Yasin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat 4
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH IRIGASI DENGAN MENERAPKAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) DI KABUPATEN KLATEN PERFORMANCE OF SOME
Lebih terperinciKAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo
KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah Jl. G.
Lebih terperinciEfisiensi Penggunaan Pupuk dan Lahan dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah
Prosiding Seminar Nasional Budidaya Pertanian Urgensi dan Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Bengkulu 7 Juli 2011 ISBN 978-602-19247-0-9 180 Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Lahan dalam Upaya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kandungan Hara Tanah Analisis kandungan hara tanah pada awal percobaan maupun setelah percobaan dilakukan untuk mengetahui ph tanah, kandungan C-Organik, N total, kandungan
Lebih terperinciKeragaan Varietas Unggul Baru Inpari dan Inpara di Kabupaten Kutai Kartanegara
Keragaan Varietas Unggul Baru Inpari dan Inpara di Kabupaten Kutai Kartanegara Muryani Purnamasari dan Muhamad Hidayanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur Jl.P.M. Noor Sempaja, Samarinda
Lebih terperinciCiparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Unit
Lebih terperinciPENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI
PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI 0784: Fadjry D. dkk. PG-29 PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH
Lebih terperinciKeragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung 24 Mei 2014 ISBN 978-602-70530-0-7 halaman 43-49 Keragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA Tota Suhendrata dan Setyo Budiyanto Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciDampak Minat Petani terhadap Komponen PTT Padi Sawah di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat
Dampak Minat Petani terhadap Komponen PTT Padi Sawah di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat Juliana C. Kilmanun Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat Jl.BudiUtomo No.45. Siantan Hulu Kalimantan
Lebih terperinciPOTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Agros Vol.17 No.1, Januari 2015: 132-138 ISSN 1411-0172 POTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT POTENTIALLY DEVELOPMENT OF RICE NEW SUPERIOR VARIETIES IN WEST
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dimulai dari April 2009 sampai Agustus 2009. Penelitian lapang dilakukan di lahan sawah Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG Rr. Ernawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Jl. Z.A. Pagar Alam No. 1ª Bandar lampung E-mail: ernawati
Lebih terperinciDENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT
DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT Penerapan Padi Hibrida Pada Pelaksanaan SL - PTT Tahun 2009 Di Kecamatan Cijati Kabupaten Cianjur Jawa Barat Sekolah Lapang (SL) merupakan salah satu metode
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lahan penelitian yang digunakan merupakan lahan yang selalu digunakan untuk pertanaman tanaman padi. Lahan penelitian dibagi menjadi tiga ulangan berdasarkan ketersediaan
Lebih terperinciPENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI
0784: Fadjry D. dkk. PG-29 PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI >4 TON/HA GKP DI KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA Fadjry D. 1,, Arifuddin
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan komoditas strategis yang berperan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional, dan menjadi basis utama dalam revitalisasi pertanian. Sejalan dengan
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT
Seminar Nasional Serealia, 2013 KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT Syuryawati, Roy Efendi, dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Untuk
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA
Seminar Nasional Serealia, 2013 PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Muhammad Thamrin dan Ruchjaniningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU
KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU Yartiwi dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jalan Irian km
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAMPUNG SELATAN
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAMPUNG SELATAN Nina Mulyanti dan Yulia Pujiharti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Jl. Hi. Z.A Pagar Alam No. 1a Rajabasa,
Lebih terperinciKAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU
KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU BPTP RIAU 2012 PENDAHULUAN Kebutuhan beras sebagai sumber kebutuhan
Lebih terperinciVI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada
27 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada 105 13 45,5 105 13 48,0 BT dan 05 21 19,6 05 21 19,7 LS, dengan
Lebih terperinciPERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA
PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA M. Eti Wulanjari dan Seno Basuki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah
Lebih terperincisosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.
85 VI. KERAGAAN USAHATANI PETANI PADI DI DAERAH PENELITIAN 6.. Karakteristik Petani Contoh Petani respoden di desa Sui Itik yang adalah peserta program Prima Tani umumnya adalah petani yang mengikuti transmigrasi
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI PADI MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN DI SULAWESI SELATAN
TEKNOLOGI PRODUKSI PADI MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN DI SULAWESI SELATAN Astiani Asady, SP., MP. BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BONE 2014 OUT LINE: PENDAHULUAN
Lebih terperinciKERAGAAN TANAMAN PADI BERDASARKAN POSISI TANAMAN TERHADAP KOMPONEN HASIL PADA SISTEM TANAM LEGOWO 4:1 ABSTRAK
KERAGAAN TANAMAN PADI BERDASARKAN POSISI TANAMAN TERHADAP KOMPONEN HASIL PADA SISTEM TANAM LEGOWO 4:1 Yartiwi, Ahmad Damiri dan Wawan Eka Putra Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl.
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang
Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Nama Varietas : Ciherang Kelompok : Padi Sawah Nomor Seleksi : S3383-1d-Pn-41 3-1 Asal Persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-3-1//IR19661-131- 3-1///IR64
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan
10 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Babakan Sawah Baru, Darmaga Bogor pada bulan Januari 2009 hingga Mei 2009. Curah hujan rata-rata dari bulan Januari
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Desa Situ Gede Kecamatan Bogor Barat, Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2009 Februari 2010. Analisis tanah dilakukan
Lebih terperinciLampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan
Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3 Nomor persilangan : BP3448E-4-2 Asal persilangan : Digul/BPT164-C-68-7-2 Golongan : Cere Umur tanaman : 110 hari Bentuk tanaman : Sedang Tinggi tanaman : 95
Lebih terperinciInovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional
Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Dewasa ini, Pemerintah Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) ingin mewujudkan Sumsel Lumbung Pangan sesuai dengan tersedianya potensi sumber
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERBENIHAN (UPBS) PADI DI SUMATERA UTARA. Tim UPBS BPTP Sumatera Utara
PENGEMBANGAN PERBENIHAN (UPBS) PADI DI SUMATERA UTARA Tim UPBS BPTP Sumatera Utara LATAR BELAKANG Pencapaian swasembada beras berkelanjutan dapat terwujud melalui peningkatan produksi padi nasional. Secara
Lebih terperinciOleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)
Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul) PENDAHULUAN Pengairan berselang atau disebut juga intermitten adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian untuk:
Lebih terperinciKeywords: assistance, SL-PTT, rice Inpari, increased production
Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi Juni, 2012 PENINGKATAN PRODUKSI BERAS MELALUI PENDAMPINGAN SL-PTT PADI INPARI DI KABUPATEN BOJONEGORO Nurul Istiqomah dan Handoko Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciKERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG PENDAHULUAN
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG Ahmad Damiri, Eddy Makruf dan Yartiwi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Lebih terperinciAndi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu HP:
PROSES DISEMINASI TEKNOLOGI EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI KELURAHAN KEMUMU KECAMATAN ARGAMAKMUR KABUPATEN BENGKULU UTARA Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciPENGELOLAAN TERPADU PADI SAWAH (PTPS): INOVASI PENDUKUNG PRODUKTIVITAS PANGAN
PENGELOLAAN TERPADU PADI SAWAH (PTPS): INOVASI PENDUKUNG PRODUKTIVITAS PANGAN Ameilia Zuliyanti Siregar Departemen Agroekoteknologi Fakultas Pertanian zuliyanti@yahoo.com,azs_yanti@gmail.com Pendahuluan
Lebih terperinciPenampilan VUB Padi untuk Meningkatkan Produktivitas di Lahan Sub Optimal di Kalimantan Barat
Penampilan VUB Padi untuk Meningkatkan Produktivitas di Lahan Sub Optimal di Kalimantan Barat Jhon David H dan Tuti Sugiarti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat Jalan Budi Utomo No. 45
Lebih terperinciPengkajian Beberapa Varietas Unggul Baru (Vub) Padi Di Lahan Rawa Lebak Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan
Pengkajian Beberapa Varietas Unggul Baru (Vub) Padi Di Lahan Rawa Lebak Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan Waluyo* dan Suparwoto Peneliti pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan Jl.
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BATANGHARI. Mildaerizanti, Desi Hernita, Salwati dan B.Murdolelono BPTP JAMBI BPTP NTT
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BATANGHARI Mildaerizanti, Desi Hernita, Salwati dan B.Murdolelono BPTP JAMBI BPTP NTT ABSTRAK Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk yang tidak
Lebih terperinciKAJIAN PERBAIKAN USAHA TANI LAHAN LEBAK DANGKAL DI SP1 DESA BUNTUT BALI KECAMATAN PULAU MALAN KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ABSTRAK
KAJIAN PERBAIKAN USAHA TANI LAHAN LEBAK DANGKAL DI SP1 DESA BUNTUT BALI KECAMATAN PULAU MALAN KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH M. A. Firmansyah 1, Suparman 1, W.A. Nugroho 1, Harmini 1 dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
12 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan persawahan Desa Joho, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dari bulan Mei hingga November 2012. B. Bahan
Lebih terperinciBUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso
BUDIDAYA PADI RATUN Marhaenis Budi Santoso Peningkatan produksi padi dapat dicapai melalui peningkatan indeks panen dan peningkatan produksi tanaman setiap musim tanam. Padi Ratun merupakan salah satu
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA PADI RAMAH IKLIM Climate Smart Agriculture. Mendukung Transformasi Menuju Ekonomi Hijau
TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI RAMAH IKLIM Climate Smart Agriculture Mendukung Transformasi Menuju Ekonomi Hijau Green Economy and Locally Appropriate Mitigation Actions in Indonesia Latar Belakang Perubahan
Lebih terperinci1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan
PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR PADI SAWAH (Oryza sativa L) PADA TIGA JUMLAH BARIS CARA TANAM LEGOWO A. Harijanto Soeparman 1) dan Agus Nurdin 2) 1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Percobaan ini dilakukan mulai bulan Oktober 2007 hingga Februari 2008. Selama berlangsungnya percobaan, curah hujan berkisar antara 236 mm sampai dengan 377 mm.
Lebih terperinciII. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan
II. Materi dan Metode 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan Balai Benih Induk Hortikultura Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan Januari-Mei 2013.
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Usahatani Padi di Indonesia Padi merupakan komoditi pangan utama masyarakat Indonesia. Pangan pokok adalah pangan yang muncul dalam menu sehari-hari, mengambil porsi
Lebih terperinciMINAT PETANI TERHADAP KOMPONEN PTT PADI SAWAH PENDAHULUAN
MINAT PETANI TERHADAP KOMPONEN PTT PADI SAWAH Siti Rosmanah, Wahyu Wibawa dan Alfayanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu ABSTRAK Penelitian untuk mengetahui minat petani terhadap komponen
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
9 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Karakteristik Lokasi Penelitian Luas areal tanam padi adalah seluas 6 m 2 yang terletak di Desa Langgeng. Secara administrasi pemerintahan Desa Langgeng Sari termasuk dalam
Lebih terperinciSyafri Edi dan Defira Suci Gusfarina Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi ABSTRACT
KAJIAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO PADI SAWAH DI DATARAN TINGGI SUNGAI PENUH JAMBI (The Study of New Superior Varieties and Jajar Legowo System of Paddy Planting in High
Lebih terperinciSISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO
ISBN : 978-602-1276-01-3 SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAMBI BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Lebih terperinciSISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH
SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH 11:33 PM MASPARY Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah. Pada sistem
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang
12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang dilakasanakan pada musim gadu bulan Juli-Oktober 2012. Pengamatan dilakukan
Lebih terperinciMENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR
MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR Oleh : Ir. Indra Gunawan Sabaruddin Tanaman Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman penting karena merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk
Lebih terperinciUji Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Padi Sawah terhadap Produksi dan Pendapatan Petani di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau
Uji Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Padi Sawah terhadap Produksi dan Pendapatan Petani di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau Dahono dan Yayu Zurriyati Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan
Lebih terperinciSumber : Nurman S.P. (http://marisejahterakanpetani.wordpress.com/
Lampiran 1. Deskripsi benih sertani - Potensi hasil sampai dengan 16 ton/ha - Rata-rata bulir per-malainya 300-400 buah, bahkan ada yang mencapai 700 buah - Umur panen padi adalah 105 hari sejak semai
Lebih terperinciPOTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU
POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU M. P. Sirappa, Marietje Pesireron, dan La Dahamarudin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku ABSTRAK
Lebih terperinciISBN
ISBN 978-979 - 540-096 - 7 KATA PENGANTAR Kebutuhan beras akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Berdasarkan realisasi produksi padi dalam 5 tahun terakhir, terindikasi bahwa laju
Lebih terperinciADOPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU
ADOPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU Andi Ishak, Dedi Sugandi, dan Miswarti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
Lebih terperinciTINGKAT PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MELALUI SISTEM TANAM LEGOWO DAN TEGEL DI KECAMATAN KRAMATWATU KABUPATEN SERANG.
TINGKAT PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MELALUI SISTEM TANAM LEGOWO DAN TEGEL DI KECAMATAN KRAMATWATU KABUPATEN SERANG Mayunar Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten Jl.
Lebih terperinciProsiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :
Usaha tani Padi dan Jagung Manis pada Lahan Tadah Hujan untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Kalimantan Selatan ( Kasus di Kec. Landasan Ulin Kotamadya Banjarbaru ) Rismarini Zuraida Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinci