BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang didirikan pada tahun 1999 dengan kantor yang berlokasi di The East

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. pengalaman mengajar, sertifikasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. elektrik, appliance dan industri umum. PT Yamatogomu Indonesia berdiri

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dihipotesiskan. Hasil penelitian berikut ini menjabarkan beberapa temuan dengan menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif. 5.1. Instrumen Penelitian Penulis mengajukan seperangkat kuesioner kepada responden yang berjumlah 57 guru di SMK Budi Mulia Tangerang. Kuesioner ini terdiri dari sejumlah pernyataan yang mewakili 3 variabel yang diteliti. Instrumen penelitian yang berbentuk kuesioner itu adalah instrumen tentang Kompetensi Guru, Motivasi Kerja dan Kinerja Guru. Kuesioner variabel Kompetensi Guru terdiri dari 24 butir pernyataan, Motivasi Kerja terdiri dari 14 butir pertanyaan dan variabel Kinerja Guru terdiri dari 24 butir pernyataan. 5.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian Analisis deskriptif digunakan untuk menafsirkan besarnya rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai terendah dari Kompetensi Guru, Motivasi Kerja dan Kinerja Guru. Hasil statistik yang didapat dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa dari 62 butir instrumen yang disampaikan kepada 57 orang responden sebagai uji coba, dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini : 70

71 Tabel 5.1. Statistik Deskriptif Data Penelitian di SMK Budi Mulia Tangerang tahun 2014 Statistik Deskriptif Data Penelitian N Minimum Maximum Mean Kompetensi Guru 57 1.00 5.00 3,75 Motivasi Kerja 57 1.00 5.00 3,69 Kinerja Guru 57 1.00 5.00 3,96 Valid N (listwise) 57 Sumber : Data Primer Diolah (2014) Statistik deskriptif di atas menunjukkan bahwa: a. Kompetensi Guru terdiri dari : nilai terendah (minimum) = 1.00, tertinggi (maximum) = 5.00 dan nilai rata-rata = 3.75. Nilai rata-rata menunjukkan bahwa guru menjawab setuju (3,75) atau mencapai 74,99 % dari harapan. b. Motivasi Kerja terdiri dari : nilai terendah (minimum) = 1.00, tertinggi (maximum) = 5.00 dan nilai rata-rata = 3,69. Nilai rata-rata menunjukkan guru menjawab setuju (3,69) atau mencapai 73,80 % dari harapan. c. Kinerja Guru terdiri dari : nilai terendah (minimum) = 1.00, tertinggi (maximum) = 5.00 dan nilai rata-rata = 3,96. Nilai rata-rata menunjukkan siswa menjawab setuju (3,96) atau mencapai 79,20 % dari harapan. Nilai rata-rata antara variabel kompetensi guru, Motivasi Kerja dan Kinerja Guru terdapat perbedaan yang relatif kecil. Nilai tersebut secara keseluruhan menunjukkan bahwa guru SMK Budi Mulia memberikan dukungan yang relatif sama yaitu setuju terhadap indikator dari empat variabel tersebut.

72 5.2.1. Analisis Diskriptif Kompetensi Guru Variabel kompetensi guru terdiri dari empat dimensi, yaitu: Kompetensi Pendagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial. Keempat dimensi tersebut membentuk 24 pernyataan yang disajikan dalam bentuk kuesioner untuk mengetahui penilaian responden terhadap kompetensi guru di SMK Budi Mulia Tangerang. Penjelasan mengenai penilaian responden tentang kompetensi guru dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Penilaian Responden Mengenai Kompetensi Guru (X 1 ) di SMK Budi Mulia Tahun 2014 Variabel Dimensi Pernyataan Rata-Rata Dimensi Pendagogik 1-5 3,95 (78,95%) Kompetensi Kepribadian 6-12 3,82 (76,34%) Guru Profesional 13-19 3,76 (75,29%) Sosial 20-24 3,47 (69,40%) Sumber : Data Primer Diolah (2014) Rata Rata Variabel 3,75 (74,99%) Berdasarkan Tabel 5.2, terlihat penilaian responden terhadap kompetensi guru di SMK Budi Mulia Tangerang, dimensi Kompetensi pendagogik memiliki rata-rata relatif lebih tinggi dengan nilai rata-rata variable dan juga dimensi yang mempunyai nilai rata rata paling tinggi dibandingkan dengan dimensi yang lain seperti kepribadian, professional dan Sosial artinya Kompetensi pendagogik sangat di diutamakan untuk menjadi seorang guru yang professional dan mampu mendidik siswa dengan baik namun harus di tunjang dengan kompetensi yang lain seperti kepribadian, Profesional dan juga sosial. Dimensi kompetensi sosial memiliki nilai rata-rata yang paling rendah jika dibandingkan dengan dimensi

73 yang lain, artinya guru masih perlu untuk melakukan pengabdian terhadap masyarakat karena masih kurangnya kegiatan yang melibatkan sosial kemasyarakatan. Kesimpulan dari penjelasan diatas, variabel kompetensi guru memiliki nilai rata-rata 3.75 (74,99%), artinya responden menilai setuju secara keseluruhan terhadap dimensi pada kompetensi guru yang mampu memberikan kontribusi terhadap variabel kompetensi guru. 5.2.2. Analisis Diskriptif Motivasi Kerja Variabel Motivasi Kerja terdiri dari dua dimensi, yaitu: Internal dan Eksternal. Dua dimensi tersebut membentuk 14 pernyataan yang disajikan dalam bentuk kuesioner Penjelasan mengenai penilaian responden tentang Motivasi Kerja guru di SMK Budi Mulia Tangerang, dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut ini : Tabel 5.3. Penilaian Responden Mengenai Motivasi Kerja (X 2 ) di SMK Budi Mulia Tangerang Tahun 2014 Variabel Dimensi Pernyataan Rata-Rata Dimensi Motivasi Internal 25 33 3,67 (73,37%) Kerja Eksternal 26 38 3,72 (74,32%) Sumber : Data Primer Diolah (2014) Rata Rata Variabel 3,69 (73.80%) Berdasarkan Tabel 5.3. terlihat penilaian responden terhadap Motivasi Kerja guru di SMK Budi Mulia Tangerang, dimensi Motivasi Internal dan Eksternal memiliki nilai rata-rata yang hampir sama, artinya guru setuju bahwa Motivasi Internal dan Eksternal sangat dibutuhkan untuk meningkatkan Kinerja

74 guru di SMK Budi Mulia. Kesimpulan dari penjelasan ini, variabel Motivasi Kerja memiliki nilai rata-rata 3.69 (73.80%), artinya responden menilai setuju secara keseluruhan dimensi dari variabel Motivasi Kerja mampu meningkatkan Kinerja guru. 5.2.3. Analisis Diskriptif Kinerja Guru Variabel Kinerja Guru terdiri dari lima dimensi, yaitu: Kualitas Kerja, Ketepatan / kecepatan kerja, Inisiatif dalam Kerja, Kemampuan Kerja dan Komunikasi. Lima dimensi tersebut membentuk 24 pernyataan yang disajikan dalam bentuk kuesioner penjelasan mengenai penilaian responden tentang Kinerja Guru di SMK Budi Mulia Tangerang, dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut ini : Tabel 5.4. Penilaian Responden Mengenai Kinerja Guru (Y) di SMK Budi Mulia Tangerang Tahun 2014 Variabel Dimensi Pernyataan Rata-Rata Dimensi Kualitas Kerja 39 45 3,87 (77,49%) Ketepatan/ Kecepatan 46 48 4,37 (87,37%) Kerja Kinerja Guru Inisiatif dalam Kerja 49 54 3,92 (78,30%) Kemampuan Kerja 55 57 4,45 (89,01%) Komunikasi 58 62 3,59 (71,86%) Sumber : Data Primer Diolah (2014) Rata Rata Variabel 3,96 (79,20%) Berdasarkan Tabel 5.4, terlihat penilaian responden terhadap Kinerja Guru di SMK Budi Mulia Tangerang, dimensi Kemampuan Kerja memiliki nilai rata-

75 rata paling tinggi bila dibandingkan dengan dimensi yang lain seperti Ketepatan/kecepatan kerja, Inisiatif dalam kerja, kualitas kerja dan komunikasi, artinya guru setuju bahwa Kemampuan kerja sangat diperlukan agar Kinerja guru sangat baik dan juga ditunjang dengan ketepatan/kecepatan dalam bekerja, inisiatif dalam melakukan pekerjaan, kemampuan kerja yang baik dan juga komunikasi yang baik pula terhadap siswa ataupun teman sejawat. Kesimpulan dari penjelasan ini, variabel Kinerja guru memiliki nilai rata-rata 3.96 (79,20%), artinya responden menilai setuju secara keseluruhan dimensi dari variabel Kinerja guru sudah baik. Kesimpulan dari penjelasan diatas responden menilai setuju jika secara keseluruhan dimensi dari variabel Kinerja guru yang dihasilkan adalah baik. Peningkatan Kinerja guru merupakan dampak dari kompetensi guru, dan Motivasi kerja guru yang maksimal. 5.3. Uji Instrumen Pengujian instrumen dilakukan sebelum analisis terhadap hipotesis yang diajukan. Uji instrumen meliputi pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dengan menggunakan SPSS versi 19.0. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Metode yang digunakan pada pengujian validitas instrumen menggunakan pendekatan korelasi product moment dengan ketentuan kevalidan instrumen apabila nilai r hitung > nilai r tabel pada N = 57. Pengujian validitas instrumen dari setiap butir pernyataan (item) digunakan analisis butir, yaitu

76 mengkorelasikan skor setiap pernyataan dengan skor total yang merupakan jumlah skor dari setiap butir pernyataan. Syarat validitas : 1. Jika r hasil positif, serta r hasil > 0,256 maka butir atau variabel tersebut valid. 2. Jika r hasil tidak positif, dan r hasil < 0,256 maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Suatu instrumen kuesioner dikatakan reliabel bila memberikan score yang konsisten pada setiap pengukuran. Suatu pengukuran mungkin reliabel tapi tidak valid, tapi suatu pengukuran tidak bisa dikatakan valid bila tidak reliabel. Reliabilitas instrumen menunjukkan konsistensi suatu instrumen. Bila suatu instrumen data dipakai dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dapat dikatakan reliabel (dapat dipercaya). Metode pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus korelasi Cronbach Alpha, dengan ketentuan nilai α > 0,7. Hasil pengujian instrumen dalam Tabel 5.5. memperlihatkan bahwa semua item pernyataan dalam kuesioner sudah memenuhi syarat valid, yaitu nilai r hitung > r tabel dan syarat reliabel nilai α 0,7. Kesimpulan dari uji validitas dan realibilitas yaitu instrumen yang digunakan dapat dilanjutkan untuk membahas permasalahan dalam penelitian ini.

77 Tabel 5.5. Hasil Uji Validitan dan Reliabilitas Instrumen Penelitian di SMK Budi Mulia Tangerang tahun 2014 Variabel Item r hitung r tabel Validasi α Keputusan X1_Q1 0,315 Valid.713 Reliabel X1_Q2 0,302 Valid X1_Q3 0,243 Tidak valid X1_Q4 0,192 Tidak Valid X1_Q5 0,314 Valid X1_Q6 0,326 Valid X1_Q7 0,552 Valid Kompetensi X1_Q8 0,372 0,256 Valid Guru (X 1 ) X1_Q9 0,532 Valid X1_Q10 0,330 Valid X1_Q11 0,437 Valid X1_Q12 0,351 Valid X1_Q13 0,293 Valid X1_Q14 0,393 Valid X1_Q15 0,407 Valid X1_Q16 0,356 Valid X1_Q17 0,384 Valid X1_Q18 0,410 Valid X1_Q19 0,485 Valid X1_Q20 0,217 Tidak Valid X1_Q21 0,418 Valid X1_Q22 0,471 Valid X1_Q23 0,369 Valid X1_Q24 0,355 Valid Motivasi Kerja (X 2 ) X2_Q25 0,528 X2_Q26 0,281 Valid X2_Q27 0,612 Valid X2_Q28 0,294 Valid X2_Q29 0,498 Valid X2_Q30 0,360 Valid X2_Q31 0,347 Valid X2_Q32 0,462 0,256 Valid X2_Q33 0,575 Valid X2_Q34 0,424 Valid X2_Q35 0,438 Valid X2_Q36 0,470 Valid X2_Q37 0,360 Valid X2_Q38 0,606 Valid Valid.701 Reliabel

78 Variabel Item r hitung r tabel Validasi α Keputusan Y_Q39 0,354 Valid.816 Reliabel Y_Q40 0,525 Valid Y_Q41 0,202 Tidak Valid Y_Q42 0,473 Valid Y_Q43 0,421 Valid Y_Q44 0,504 Valid Y_Q45 0,250 Tidak Valid Y_Q46 0,467 Valid Kinerja Y_Q47 0,558 Valid 0,256 Guru (Y) Y_Q48 0,437 Valid Y_Q49 0,357 Valid Y_Q50 0,481 Valid Y_Q51 0,478 Valid Y_Q52 0,384 Valid Y_Q53 0,293 Valid Y_Q54 0,395 Valid Y_Q55 0,676 Valid Y_Q56 0,528 Valid Y_Q57 0,577 Valid Y_Q58 0,486 Valid Y_Q59 0,270 Valid Y_Q60 0,626 Valid Y_Q61 0,522 Valid Y_Q62 0,363 Valid Sumber : Data Primer Diolah (2014) 5.4. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai

79 residual yang terdistribusi secara normal. Uji normalitas residual dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisa table Tests Of Normaly Kolmogorov-smirnov dan dengan metode grafik penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual. Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan table Tests Of Normaly Kolmogorov-smirnov yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data terdistribusi dengan normal, dan jika Signifikansi < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal. Tabel 5.6. Pedoman Pengujian Normalitas dengan Kolmogorov- Smirnov Kolmogorov-Smirnov a Statistic Df Sig. Kompetensi Guru,084 57,200 * Motivasi Kerja,088 57,200 * Kinerja Guru,081 57,200 * Sumber : Data Primer Diolah (2014) Dari hasil diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Data pada variable Kinerja Guru (Y) memiliki nilai signifikansi 0,200. Karena signifikansi lebih dari 0,05 jadi data dinyatakan terdistribusi normal. 2. Data pada variable Kompetensi Guru (X1) memiliki nilai signifikansi 0,200. Karena signifikansi lebih dari 0,05 jadi data dinyatakan terdistribusi normal.

80 3. Data pada variable Motivasi (X2) memiliki nilai signifikansi 0,200. Karena signifikansi lebih dari 0,05 jadi data dinyatakan terdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual., jika titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah normal. Gambar 5.1. Normal P-P Plot variable Kompetensi Guru Gambar 5.1. menunjukkan normal probability plot dan terlihat bahwa titik-titik data membentuk pola linier mengikuti garis diagonal

81 sehingga dapat dianggap data sample kompetensi guru konsisten dengan distribusi normal, Maka dapat di simpulkan bahwa data variable Kompetensi guru terdistribusi dengan normal sehingga dapat digunakan untuk analisis regresi linier. Gambar 5.2. Normal P-P Plot variabel Motivasi Kerja Pola penyebaran titik-titik pada grafik Normal P-P plot variable Motivasi kerja tampak menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya searah garis sehingga dapat dianggap data sample motivasi kerja konsisten dengan distribusi normal, Maka dapat di simpulkan bahwa data variable Motivasi kerja terdistribusi dengan normal sehingga dapat digunakan untuk analisis regresi linier.

82 Gambar 5.3. Normal P-P Plot Variabel Kinerja Guru Gambar 5.3. menunjukkan normal probability plot dan terlihat bahwa titik-titik data membentuk pola linier searah dengan garis diagonal sehingga dapat dianggap konsisten dengan distribusi normal. Kesimpulanya bahwa data tersebut dapat digunakan untuk analisis regresi. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 5.14.

83 Tabel 5.7. Hasil Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant) Kompetensi Guru.623 1.605 Motivasi Kerja.623 1.605 Dependent Variabel: Kinerja Guru Sumber : Data Primer Diolah (2014) Uji multikolinieritas pada penelitian ini dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada table coefficients model regresi. Syarat dari uji ini adalah apabila nilai VIF > dari 10 maka terjadi multikolinieritas. Hasil output data menunjukkan bahwa nilai tolerance kedua variable independen > 0,1 dan semua nilai VIF < 10 ini berarti tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya bahwa uji multikolonieritas terpenuhi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara melihat grafik scatterplot antara standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SRESID). Ada tidaknya pola tertentu pada

84 grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan yaitu: - Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. - Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 5.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Gambar 5.4. menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Kesimpulannya adalah uji heteroskedastisitas terpenuhi.

85 5.5. Test Koefisien Korelasi ( r ) Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Tabel 5.8. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,20 Sangat Rendah 0,21-0,40 Lemah 0,41-0,70 Kuat 0,71-0,90 Sangat Kuat 0,91-0,99 Sangat Kuat Sekali 1 Sempurna Sumber : Sugiyono (2007) Penelitian ini menggunakan analisis korelasi sederhana dengan metode Pearson atau sering disebut Product Moment Pearson. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai negativ menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Korelasi tidak menunjukkan sebab akibat, namun pada korelasi dijelaskan besarnya tingkat hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Hasil uji korelasi dirangkum pada Tabel 5.9.

86 Tabel 5.9. Hasil Analisis Korelasi Sederhana Variabel X dengan Variabel Y Kinerja Guru (Y) Pearson Correlation (koefisien) Sig. (2- tailed) Kompetensi Guru (X 1 ) Kesimpulan Motivasi Kerja (X 2 ).535**.477**.000.000 N 57 57 Sumber : Data Primer Diolah (2014) Kuat, Positif P Value < α (0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Korelasi pearson (r) antara kompetensi guru dengan Kinerja Guru adalah = 0.535, karena p value = 0.000 lebih kecil dari α = 0.05, maka Ho di tolak. Kesimpulan terdapat hubungan Kompetensi Guru dengan Kinerja Guru, dimana keduanya memiliki tingkat hubungan kuat. Arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi kompetensi guru maka akan semakin meningkatkan Kinerja Guru. Korelasi pearson motivasi kerja dengan kinerja guru adalah = 0.477, karena p value = 0.000 lebih kecil dari α = 0.05, maka ho di tolak. kesimpulan ada hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru, dimana keduanya memiliki tingkat hubungan kuat. arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi motivasi kerja guru maka akan semakin meningkatkan kinerja guru. Kesimpulan dari analisis korelasi antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat, terlihat bahwa memiliki hubungan kuat dan arahnya

87 positif. hubungan yang paling kuat adalah antara kompetensi guru dengan kinerja guru dan yang paling rendah adalah motivasi kerja terhadap kinerja guru. 5.6. Koefisien Regresi 5.6.1. Regresi linier berganda Uji regrasi linier berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru dan motivasi kerja secara bersama sama terhadap kinerja guru. hasil uji regresi berganda terangkum pada Tabel 5.10 berikut ini: Tabel 5.10. Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Kerja secara Bersama-sama Terhadap Kinerja Guru SMK Budi Mulia Tangerang Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 41,780 10,613 3,937,000 Kompetensi Guru,398,145,390 2,745,008 Motivasi Kerja,336,201,237 1,672,100 a. Dependent Variabel: Kinerja Guru R =.567 a R 2 =.322 Adjusted R 2 =.297 Std. Error of the Estimate = 5.533 F-hitung = 12.811 F_tabel = 3.17 Sig. F =.000 a Sumber : Data Primer Diolah (2014) Persamaan garis regresi yang diperoleh adalah : Y 3 = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e

88 Y 4 = 41,780+ 0.398X 1 + 0. 336X 2 + 0.003 Berdasarkan persamaan regresi yang terbentuk di atas dapat dijelaskan interpretasinya sebagai berikut: a. a (konstanta) = 41.780 artinya nilai variabel kinerja guru (Y) sebesar 41.780 satuan apabila variabel kompetensi guru (X 1 ) dan variabel motivasi Kerja (X 2 ) tidak ada atau sama dengan nol. b. b 1 = 0.398, artinya apabila variabel kompetensi guru (X 1 ) meningkat dan variabel motivasi kerja (X 2 ) tetap, maka variabel kinerja guru (Y) akan meningkat sebesar 0.398 satuan. c. b 2 = 0.336, artinya apabila variabel motivasi kerja (X 2 ) meningkat dan variabel kompetensi guru (X 1 ) tetap maka variabel kinerja guru (Y) akan meningkat sebesar 0.336 satuan. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru, mempunyai pengaruh yang lebih besar bila dibandingkan dengan variabel penelitian motivasi kerja. Kompetensi guru sangat dibutuhkan untuk mendukung kinerja guru khususnya di SMK Budi Mulia Tangerang. Nilai R 2 (R Square) dari tabel diatas menunjukkan bahwa 32,2 % dari variance kompetensi guru dan motivasi kerja dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel kinerja guru. Sisanya 67.8 % dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan Tabel 5.10. dengan hipotesis Ho = a = b = c = 0 dan Ha = ada e i yang tidak nol dengan pengambilan keputusan: Jika F hitung <= F tabel atau probabilitas >= 0,05 maka Ho diterima. Jika F hitung > F tabel atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, dapat dilihat nilai F hitung 12.811 sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh

89 dengan menggunakan tabel F dengan cara signifikansi 0,05 df1 = k-1 atau 3-1=2, dan df2 =n-k atau 57-3=54 (k adalah jumlah variable dan n adalah jumlah responden) sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 3,17 karena F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak. Kesimpulan dari uji regresi adalah Kompetensi guru dan Motivasi Kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Guru. 5.6.2. Pembahasan Berdasarkan hasil penghitungan secara keseluruhan, maka dapat dimaknai dan dibahas sehingga memberikan informasi secara objektif sebagai berikut: 1). Hipotesis pertama menyebutkan terdapat pengaruh kompetensi guru positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Temuan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kompetensi guru positif dan signifikan terhadap kinerja guru. 2). Hipotesis kedua menyebutkan terdapat pengaruh motivasi kerja positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Temuan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh motivasi kerja positif dan signifikan terhadap kinerja guru. 3). Hipotesis ketiga menyebutkan terdapat pengaruh kompetensi guru dan motivasi kerja secara bersama-sama positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Temuan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kompetensi guru dan motivasi kerja secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 32,2 %, sisanya 67,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hasil temuan analisis ini memberikan informasi bahwa

90 kompetensi guru dan Motivasi Kerja secara bersama-sama memberikan kontribusi yang cukup terhadap Kinerja guru. 5.7. Matriks Korelasi Antar Dimensi Matrik korelasi antar dimensi dependen dengan independen digunakan untuk meneliti pengaruh mana yang paling kuat untuk dimensi dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil matrik korelasi pada penelitia ini dapat dilihat pada Tabel 5.11, berikut ini : Tabel 5.11. Matriks Korelasi Antar Dimensi Variabel Penelitian Kinerja Guru (Y) Kualitas Kompetensi Guru Kerja (X 1 ) (Y 1 ) Kompetensi Pendagogik Kecepatan/ Ketepatan Kerja (Y 2 ) Inisiatif kerja (Y 3 ) Kemampuan kerja (Y 4 ) Komunikasi (Y 5 ) X 1.1 0.149 0.105 0.298* 0,017 0,243 X 1 Kompetensi Kepribadian Kompetensi Profesional Kompetensi Sosial X 1.2 0.260 0.270* 0.360** 0.387** 0.231 X 1.3 0.431** 0.262* 0.352** 0.217 0.374** X 1.4 0.081 0.052 0.379** 0.146 0.527** Motivasi Kerja(X 2 ) Internal X 2.1 0.138 0.044 0.390** 0.140 0.424** X 2 Eksternal X 2.2 0.118-0.029 0.333* 0.109 0.485** Sumber : Data Primer Diolah (2014)

91 Tabel 5.12. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,20 Sangat Lemah 0,21-0,40 Lemah 0,41-0,70 Kuat 0,71-0,90 Sangat Kuat 0,91-0,99 Sangat Kuat Sekali 1 Sempurna Sumber : Sugiyono (2009) Tabel 5.12, menunjukkan bahwa : 1. Untuk variabel Kompetensi Guru, dimensi yang paling kuat hubungannya adalah Dimensi Kompetensi Sosial terhadap Dimensi Komunikasi pada variabel Kinerja Guru karena memiliki nilai koefisien = 0.527 (memiliki hubungan yang Kuat ) 2. Untuk variabel Motivasi Kerja, dimensi yang paling kuat hubungannya adalah Dimensi Eksternal terhadap Dimensi Komunikasi pada variabel Kinerja Guru karena memiliki nilai koefisien = 0.485 (memiliki hubungan yang Kuat )