BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemberlakuan ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2015 memberikan tantangan tersendiri terhadap perkembangan bisnis dan persaingan pasar yang bergerak dengan cepat dan dinamis. Ini berarti Indonesia harus meningkatkan daya saing baik mutu hasil produksi maupun jasa. Peningkatan daya saing ini dimulai dari penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang merupakan faktor keunggulan menghadapi persaingan. Kondisi ini menutut setiap perusahaan untuk bersikap lebih tanggap dan proaktif dalam melakukan perekrutan untuk mencari kandidat karyawan untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) organisasi atau perusahaan untuk bisa bersaing dengan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Hutapea dan Nurianna (2008:86) mengemukakan bahwa peran sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional. Peran sumber daya manusia yang semula hanya sebagai penunjang perlu diubah menjadi strategik, dimana pengelolaan sumber daya manusia ditujukan agar organisasi dapat beroperasi dengan efisien sehingga dapat mencapai sasaran kerjanya. Perkembangan dan pertumbuhan perusahaan mempersyaratkan ketersediaan sumber daya manusia yang handal. Upaya menyediakan sumber daya tersebut dapat diperoleh melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi 1
2 yang baik menurut kebutuhan perusahaan dapat diperoleh melalui program pelatihan. Perusahaan perlu mengidentifikasi kebutuhan organisasi sehingga perusahaan dapat menerapkan jenis program pelatihan yang akan diberikan kepada individu dalam organisasi. Kesesuaian kebutuhan organisasi dan tugas dengan program pelatihan karyawan akan mendukung peningkatan kompetensi karyawan. Program pelatihan karyawan dapat meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan pengalaman karyawan terhadap pekerjaannya. Karyawan yang memiliki kompetensi terhadap pekerjaannya akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tahapan jenjang karir dan akan mencapai jenjang karir yang lebih baik. Kegiatan dalam pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kompetensi. Kegiatan pelatihan dilakukan melalui kegiatan pengajaran, pendidikan dan pelatihan yang meliputi materi ilmu pengetahuan, ketrampilan dan keahlian. Namun investasi yang besar untuk program pelatihan terkadang tidak diikuti dengan efektivitas dari evaluasi pelatihannya itu sendiri. Adanya evaluasi pelatihan dapat memberikan informasi bahwa apakah suatu investasi yang ditanamkan telah memberikan hasil yang diinginkan dan tidak menjadi sia-sia ataukah tidak memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melakukan evaluasi program pelatihan merupakan langkah penting untuk memperoleh umpan balik bagi program pelatihan serupa atau pelatihan lanjutan, karena dengan melakukan evaluasi program pelatihan suatu perusahaan dapat melihat seberapa baik tujuan pelatihan telah terpenuhi dan
3 apakah metode pelatihan tersebut adalah metode terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Suatu pelatihan dikatakan efektif jika hasil dari evaluasi pelatihan tersebut dapat mencapai tujuan organisasi, meningkatkan kemampuan sumber daya atau dapat meningkatkan proses-proses internal. Dengan demikian program evaluasi pelatihan menjadi penting jika hasil dari suatu pelatihan dipandang penting. PT DEF Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi yang berasal dari Italia dan berlokasi di Jakarta Selatan. Sektor pertambangan berbeda dengan sektor industri lainnya sebab sektor ini membutuhkan modal dan resiko yang sangat besar, proses eksplorasi yang cukup panjang, teknologi yang tinggi serta sumber daya manusia yang kompeten. Oleh karena itu, Manajemen PT DEF Indonesia memahami pentingnya ketersediaan sumber daya manusia dalam merekrut tenaga kerja nasional dalam bidang teknikal berbasis Production and Maintenance yang kompeten dalam mengoperasikan proyek lapangan gas yang akan mulai berproduksi pada tahun 2017. Dalam memberikan kesempatan dan mengembangkan generasi muda Indonesia, Manajemen PT DEF Indonesia telah merekrut 30 operation trainee dengan latar belakang pendidikan teknikal dan rata-rata fresh graduate dari berbagai institusi pendidikan khususnya Politeknik di luar wilayah Jakarta. Manajemen perusahaan telah membuat program pelatihan terstruktur untuk membentuk pemimpin masa depan yang dinamis, berdedikasi tinggi, dan
4 professional di bidang pengetahuan operasional minyak dan gas bumi. Hal ini tentunya diperlukan dana yang cukup besar, sehingga perlu adanya upaya lanjutan berupa evaluasi agar mengetahui hasil yang diharapkan perusahaan terhadap program pelatihan yang diselenggarakan. Mengenai informasi program pelatihan yang sudah berlangsung beserta jumlah biaya setiap program pelatihan dapat dilihat pada Table 1.1 sebagai berikut: TABEL 1.1 DAFTAR PROGRAM PELATIHAN OPERATION TRAINEE PT DEF INDONESIA Induction Training Internal 4 Hari X Sumber: Data Diolah Peneliti dari PT DEF Indonesia (2016) Rp. 50 Juta Rp. 50 Juta Intensive English Course Eksternal 10 Hari X Basic Operation and Maintenance / Technical Development Eksternal 7 Minggu X On The Job Training with Partner Company at Operations Area Eksternal 3 Bulan X Process Training : Piping and Instrumentation Diagram Training Internal 15 Hari X Process Unit Training Internal 10 Hari X HSE Mandatory Training: Process Safety Management (PSM) & Safety Case Internal 3 Hari X Control of Works and Certificates Internal 2 Hari X Safe Work Practice (SWP) Internal 3 Hari X HSE Certification : Tropical Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training (T-BOSIET) Eksternal 3 Hari X Advance Fire Fighting Eksternal 3 Hari X Confined Space Entrant / Attendant (CSEA) Eksternal 2 Hari X Confined Space Entrant / Rescue (CSER) Eksternal 2 Hari X SOP Training : Daftar Program Pelatihan Penyelenggara Durasi Standard of Procedure (SOP) - Operation Internal 7 Hari X Standard of Procedure (SOP) - Health Safety and Environment (HSE) Internal 4 Hari X Standard of Procedure (SOP) - Maintenance Internal 5 Hari X Standard of Procedure (SOP) - Marine Internal 5 Hari X Biaya Pelatihan Berdasarkan uraian di atas dan dalam upaya mengukur efektifitas program pelatihan, maka penulis tertarik untuk mengkaji obyek penelitian
5 tentang EVALUASI PROGRAM PELATIHAN PADA OPERATION TRAINEE DI PT DEF INDONESIA. B. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka pokok masalah yang dihadapi dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah hasil evaluasi pada level reaksi terhadap program pelatihan pada operation trainee di PT DEF Indonesia? 2. Bagaimanakah hasil evaluasi pada level pembelajaran terhadap program pelatihan pada operation trainee di PT DEF Indonesia? C. Pembatasan Masalah Penelitian Penulis dalam hal ini membatasi masalah yang didasarkan pada teori Kirkpattrick mengenai evaluasi program pelatihan hanya pada level reaksi (reaction) dan pembelajaran (learning) pada operation trainee di PT DEF Indonesia. Karena program pelatihan pada operation trainee masih berlangusng hingga awal tahun 2017. D. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Dalam hal ini tujuan penelitian diantaranya sebagai berikut: a. Untuk mengetahui hasil evaluasi pada level reaksi terhadap program pelatihan pada operation trainee di PT DEF Indonesia.
6 b. Untuk mengetahui hasil evaluasi pada level pembelajaran terhadap program pelatihan pada operation trainee di PT DEF Indonesia. 2. Kontribusi Penelitian Kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan maupun menyusun program pelatihan dan penyelenggara pelatihan. b. Bagi Penulis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan menambah pengalaman, wawasan yang berkaitan dengan evaluasi pelatihan. c. Bagi Kalangan Akademis Dapat digunakan dalam menambah pengetahuan maupun informasi serta referensi bacaan bagi semua pihak yang membutuhkannya.