ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dan berkembang begitu pesatnya seiring dengan adanya. mengembangkan ekonomi dan industri di Indonesia yaitu dengan

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DAMPAK PEREKONOMIAN INDUSTRI BATIK MENGGUNAKAN METODE SWOT DI KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

Jurnal Cendekia Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

BAB 3 METODE PENELITIAN

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL MELALUI SWOT DALAM USAHA PENGEMBANGAN BISNIS RETAIL BUTIK AMETHYST UNGU BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS STRATEGI PEMBIAYAAN ( FINANCE ) DALAM UPAYA MEREBUT PANGSA

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

LAPORAN TUGAS AKHIR. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MELALUI BUSINESS MODEL CANVAS (Studi Kasus: Industri Kecil Gethuk Lawu)

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI (STUDI KASUS DI CV MANDIRI)

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEBEL (Studi Kasus: Kelurahan Gilingan Kecamatan Banjarsari, Surakarta)

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEUBEL ROTAN IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

DEVELOPMENT STRATEGY OF PASTRY BUSINESS IN UMKM BERKAH KOTA PEKANBARU

III. METODOLOGI KAJIAN

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Garmen di. Toko Fidanza ITC Mega Grosir Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN MANISAN CARICA CV YUASAFOOD KABUPATEN WONOSOBO

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA.

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk mengetahui keadaan lingkungan internal dan lingkungan eksternal Coruca Coffee Shop

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA DEPOT AIR ISI ULANG BIRU

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

Economics Development Analysis Journal

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAJU IMPOR BANGKOK (STUDI PADA TOKO BAJU DSCARPASHOP JL. SEI PADANG DALAM 1 NO. 24 MEDAN) SKRIPSI

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

STRATEGI PEMASARAN CINCAU HITAM (Mesona Palustris) DI KOTA MEDAN. Nur aidah Nasution*), Lili Fauzia**), A.T. Hutajulu**)

Nofianty ABSTRAK

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

[ GROUPER FAPERIK ] April 1, 2014

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS

: Budi Utami, SE., MM

STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN

Transkripsi:

ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Oleh: MUHAMMAD ARIFIN YUSUF FIANTORO D600 110 034 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK PUBLIKASI ILMIAH Oleh : MUHAMMAD ARIFIN YUSUF FIANTORO D600 110 034 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: Pembimbing I Pembimbing II Ir. Muchlison Anis,MT NIK.796 Indah Pratiwi, ST.,MT NIK.705 i

HALAMAN PENGESAHAN ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK Oleh : MUHAMMAD ARIFIN YUSUF FIANTORO D600 110 034 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Selasa, 1 Nopember 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji: 1. Ir. Muchlison Anis,MT (....) (Ketua Dewan Penguji) 2. Indah Pratiwi, ST.,MT ( ) (Sekertaris Dewan Penguji) 3. Ratnanto Fitriadi, ST.,MT (.) (Anggota I Dewan Penguji) 4. Eko Setiawan,ST.,MT.,Ph.D (.) (Anggota II Dewan Penguji ) Ir.Sri Sunarjono, ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa didalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajulon untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suahr perguman tinggi dar sepanjang pengefahuan saya juga tidak terdapat karya atar pendapat yang pernatr ditulis dau diterbitkaa orang lain, kecuali sccara hrtulis diaou dalam naskah dan disebutkan dalam daftarpustaka. * Y Apabila kelak Grbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataao saya di raq saya pertanggungiawablon soponuhnya. s MT]EAMMAD ARIFIN YUSUT UANTORO D600 011 034 lli

ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ABSTRAK Sentra industri Batik di daerah Surakarta yang sangat terkenal berada Kecamatan Lawiyan atau Laweyan yang terletak di barat kota Surakarta. Kecamatan ini terkenal karena penduduknya banyak yang menjadi produsen dan pedagang batik, sejak dulu sampai sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi profil industri Sentra Industri Batik di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta dan mengetahui strategi pengembangan batik yang ada pada Sentra Industri Batik di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT. Dengan analisis SWOT akan dapat menghasilkan adanya beberapa alternatif strategi dalam pengambilan keputusan yang baik untuk dijalankan. Sehingga dapat menentukan strategi pengembangan industri batik. Hasil penelitian menggunakan SWOT dari penilaian IFAS pada batik Merak Manis dengan klasifikasi industri batik large sebesar 3,12. Penilaian IFAS pada batik Putra Laweyan dengan klasifikasi industri batik medium sebesar 3,13. Penilaian EFAS pada batik Merak Manis dengan klasifikasi industri batik large sebesar 2,97. Penilaian EFAS pada batik Putra Laweyan dengan klasifikasi industri batik medium sebesar 3,01. Penilaian EFAS pada batik Marin dengan klasifikasi industri batik small sebesar 0,82. Berdasarkan hasil analisis SWOT, industri batik yang berada di Kecamatan Laweyan yaitu industri batik Merak Manis, industri batik Putra Laweyan dan Marin telah berada dijalur yang sudah tepat dengan terus melakukan peningkatan dalam penjualan. Kata Kunci : Analisis SWOT, Industri Batik, Strategi Pengembangan 1

ABSTRACK Sentra Batik industry in Surakarta very famous are the District Lawiyan or Laweyan located in the western city of Surakarta. This district is famous for its population many became batik producers and traders, since the beginning until now. The purpose of this study is to identify industry profile Sentra Batik Industry in Sub Laweyan Surakarta and determine the development strategy of the sentra Batik Industry in Sub Laweyan Surakarta. This research using SWOT analysis method. With the SWOT analysis will be able to produce their several alternative strategies in making a good decision to run. So it can determine the batik industry development strategy. The results using SWOT of votes in batik Peacock Sweet IFAs with large batik industry classification of 3.12. IFAS Assessment at Putra Laweyan batik with batik medium industrial classification by 3.13. Rate EFAS at Merak Sweet batik with batik large industrial classification of 2.97. Rate EFAS at Putra Laweyan batik with batik industry classification medium of 3.01. Rate EFAS in Marin batik with batik small industrial classification of 0.82. Based on the results of SWOT analysis, the batik industry in Sub Laweyan namely batik industry Merak Manis, batik industry Putra Laweyan and Marin has been the path he had the right to continue to increase in sales. Keywords: SWOT Analysis, Batik Industry, Development Strategy 2

1. PENDAHULUAN Di Indonesia pertumbuhan ekonomi industri di semua bidang semakin meningkat dan berkembang begitu pesatnya seiring dengan adanya perkembangan industri dunia. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mengembangkan ekonomi dan industri di Indonesia yaitu dengan pengembangan Indutri Mikro Kecil Menengah (IMKM) yang telah berkembang menjadi industri kreatif. Industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah. Jadi batasan industri yaitu secara mikro sebagai kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang sedangkan secara makro dapat membentuk pendapatan (Hasibuan, 2000). Surakarta atau yang lebih dikenal dengan Kota Solo memiliki potensi industri, sentra industri batik sendiri sudah menjadi simbol identitas di Kota Solo yang juga memiliki nilai jual termanifestasi dan juga merupakan karya seni yang sangat menakjubkan.tatanan sosial penduduk setempat yang tak lepas dari sentuhan-sentuhan kultural dan spasial kraton yang semakin menambah daya tarik. Sentra industri Batik di daerah Surakarta yang sangat terkenal berada Kecamatan Lawiyan atau Laweyan yang terletak di barat kota Surakarta. Kecamatan ini terkenal karena penduduknya banyak yang menjadi produsen dan pedagang batik, sejak dulu sampai sekarang. Di sinilah tempat berdirinya Sarekat Dagang Islam, asosiasi dagang pertama yang didirikan oleh para produsen dan pedagang batik pribumi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana strategi pengembangan produk batik di Laweyan Surakarta?. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi profil industri Sentra Industri Batik di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta dan mengetahui strategi pengembangan batik yang ada pada Sentra Industri Batik di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. 2. METODE Objek penelitian dilakukan di Sentra Industri Kerajinan Batik yang berada di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Data primer dalam 3

penelitian ini secara langsung didapat melalui survey studi Lapangan secara langsung yang dilakukan di Kecamatan Laweyan. Data sekunder didapat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan dinas Kota Surakarta dengan orientasi Kecamatan Laweyan. Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini di dasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats), (Rangkuti, 2001:19). Dengan analisis SWOT akan dapat menghasilkan adanya beberapa alternatif strategi dalam pengambilan keputusan yang baik untuk dijalankan. Sehingga dapat menentukan strategi pengembangan industri batik. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Disusun berdasarkan analisis internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) pada kerajinan batik yaitu Batik Merak Manis, Batik Putra Laweyan, dan Batik Marin. Analisis internal dilakukan dengan membuat matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dan matrik EFAS (Eksternal factors Analysis Summary). Setelah dilakukan nilai dari matrik IFAS dan EFAS, maka dapat dilihat posisi perusahaan berdasarkan nilai matrik IFAS dan EFAS pada diagram analisis SWOT. 3.1 Diagram Analisis SWOT Batik Merak Manis Dari analisis pada tabel faktor internal dan eksternal diatas, menunjukkan bahwa nilai pada skor masing-masing faktor dapat dirinci sebagai berikut: Faktor kekuatan (strengths) :1.98 Faktor kelemahan (weaknesse) :1.14 Faktor peluang (opportunities) :1.6 Faktor ancaman (threats) :1.37 4

Berdasarkan pada perhitungan diatas, dapat diketahui nilai strengths lebih tinggi dari nilai weaknesse dengan selisih (+) 0.84 dan nilai opportunitie di atas dengan threat mempunyai selisih (+) 0.23 dari hasil identifikasi pada faktor-faktor tersebut dapat digambarkan pada diagram SWOT berikut : Peluang III. Turnaround (0.84 : 0.23) I. Growth Kelemahan. Kekuatan. IV. Defensive II. Diversivication Ancaman Gambar 4.6 Diagram SWOT Dari gambar diagram cartesius diatas, sudah sangat jelas bahwa industri batik yang berada di Kecamatan Laweyan yaitu industri batik Merak Manis telah berada dijalur yang sudah tepat dengan terus melakukan peningkatan dalam penjualan. Faktor Internal Faktor Eksternal Tabel 4.13 Matriks SWOT Peluang (Opportunity) (O) 1. Terjadinya pasar bebas 2. Dukungan Masyarakat 3. Batik sebagai pakaian nasional Indonesia 4. Membuka lapangan pekerjaan KEKUATAN Strenghts (S) 1. Kualitas Produk 2. Ketersediaan Bahan Baku 3. Memiliki produk khas 4. mendapat dukungan dari pemerintah Strategi SO 1. Mempertahankan kalitas produk agar konsumen setia pada produk kita 2. Memperluas penjualan dengan mengikuti pameran dan acara-acara yang ada didalam maupun luar negeri 3. Batik sebagai pakaian KELEMAHAN Weaknesses (W) 1. Teknologi produksi manual 2. Biaya/Ketersediaan modal 3. Promosi 4. Lamanya proses produksi Strategi WO 1. Meningkatkan proses produksi yang lebih efisien serta teknologi baru 2. Memberikan pelatihan untuk tenaga kerja baru 3. Memanfaatkan informasi internet 5

Ancaman Threats-T 1. Munculnya pemasok asing 2. Persaingan dengan produk pabrikan 3. Produk pesaing yang lebih kreatif nasional sehingga meningkatkan penjualan batik Strategi ST 1. Tetap mempertahankan kualitas yang sudah ada 2. Mengkreasikan produk dengan warna 3. Pengembangan desain dan inovasi produk sebagai salah satu alat promosi Strategi WT 1. Pemerintah sebaiknya memberikan pinjaman modal kepada para usaha agar memproduksi secara maksimal 2. Berinovasi dan menciptakan produk yang kreatifitas 3. Membuat strategi dalam mempromosikan produk Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan faktor eksternal. Dari hasil analisis SWOT yang diperoleh, menunjukkan bahwa industri batik yang berada di Kecamatan Laweyan yaitu Batik Merak Manis memiliki bobot yang baik dalam lingkungan internal dengan posisi strength dan bobot yang baik dalam eksternalnya yaitu Opportunity, dapat disimpulkan bahwa diagram SWOT industry batik Merak Manis di Kecamatan Laweyan pada posisi kuadrat I yaitu strategi SO, menunjukkan memiliki peluang dan kekuatan yang dapat mendorong untuk dimanfaatkannya peluang. Dalam situasi ini sebaiknya strategi dilakukan pada pertumbuhan SO (Strengths- Opportunity). Dengan demikian strategi untuk industri batik di Kecamatan Laweyan dapat mengimbangi para pesaing. 6

3.2 Diagram Analisis SWOT Batik Putra Laweyan Dari analisis pada tabel faktor internal dan eksternal diatas, menunjukkan bahwa nilai pada skor masing-masing faktor dapat dirinci sebagai berikut: Faktor kekuatan (strengths) : 2.02 Faktor kelemahan (weaknesse) : 1.11 Faktor peluang (opportunities) :1.58 Faktor ancaman (threats) :1.43 Berdasarkan pada perhitungan diatas, dapat diketahui nilai strengths lebih tinggi dari nilai weaknesse dengan selisih (+) 0.91 dan nilai opportunitie di atas dengan threat mempunyai selisih (+) 0.15 dari hasil identifikasi pada faktor-faktor tersebut dapat digambarkan pada diagram SWOT berikut : Peluang III. Turnaround (0.91 : 0.15) I. Growth Kelemahan Kekuatan.. IV. Defensive II.Diversivication Ancaman Gambar 4.6 Diagram SWOT Dari gambar diagram cartesius diatas, sudah sangat jelas bahwa industri batik yang berada di Kecamatan Laweyan yaitu industri batik Batik Putra Laweyan telah berada dijalur yang sudah tepat dengan terus melakukan peningkatan dalam penjualan. 7

Faktor Internal Faktor Eksternal Peluang (Opportunity) (O) 1. Terjadinya pasar bebas 2. Dukungan Masyarakat 3. Batik sebagai pakaian nasional Indonesia 4. Membuka lapangan pekerjaan Ancaman Threats-T 1. Munculnya pemasok asing 2. Persaingan dengan produk pabrikan 3. Produk pesaing yang lebih kreatif KEKUATAN Strenghts (S) 1. Kualitas Produk 2. Ketersediaan Bahan Baku 3. Memiliki produk khas 4. mendapat dukungan dari pemerintah Strategi SO 1. Mempertahankan kalitas produk agar konsumen setia pada produk kita 2. Memperluas penjualan dengan mengikuti pameran dan acara-acara yang ada didalam maupun luar negeri 3. Batik sebagai pakaian nasional sehingga meningkatkan penjualan batik Strategi ST 1. Tetap mempertahankan kualitas yang sudah ada 2. Mengkreasikan produk dengan warna 3. Pengembangan desain dan inovasi produk Tabel 4.15 KELEMAHAN Weaknesses (W) 1. Teknologi produksi manual 2. Biaya/Ketersediaa n modal 3. Promosi 5. Lamanya proses produksi Strategi WO 1. Meningkatkan proses produksi yang lebih efisien serta teknologi baru 2. Memberikan pelatihan untuk tenaga kerja baru 3. Memanfaatkan informasi internet sebagai salah satu alat promosi Strategi WT 1. Pemerintah sebaiknya memberikan pinjaman modal kepada para usaha agar memproduksi secara maksimal 2. Berinovasi dan menciptakan produk yang kreatifitas 3. Membuat strategi dalam mempromosikan produk Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan faktor eksternal. 8

Dari hasil analisis SWOT yang diperoleh, menunjukkan bahwa industri batik yang berada di Kecamatan Laweyan yaitu Batik Putra Laweyan memiliki bobot yang baik dalam lingkungan internal dengan posisi strength dan bobot yang baik dalam eksternalnya yaitu Opportunity, dapat disimpulkan bahwa diagram SWOT industry batik Putra Laweyan di Kecamatan Laweyan pada posisi kuadrat I yaitu strategi SO, menunjukkan memiliki peluang dan kekuatan yang dapat mendorong untuk dimanfaatkannya peluang. Dalam situasi ini sebaiknya strategi dilakukan pada pertumbuhan SO (Strengths-Opportunity). Dengan demikian strategi untuk industry batik di Kecamatan Laweyan dapat mengimbangi para pesaing. 3.3 Diagram Analisis SWOT Batik Marin Dari analisis pada tabel faktor internal dan eksternal diatas, menunjukkan bahwa nilai pada skor masingmasing faktor dapat dirinci sebagai berikut: Faktor kekuatan (strengths) :1.12 Faktor kelemahan (weaknesse) :0.97 Faktor peluang (opportunities) :1.30 Faktor ancaman (threats) :0.82 Berdasarkan pada perhitungan diatas, dapat diketahui nilai strengths lebih tinggi dari nilai weaknesse dengan selisih (+) 0.15 dan nilai opportunitie di atas dengan threat mempunyai selisih (+) 0.48 dari hasil identifikasi pada faktor-faktor tersebut dapat digambarkan pada diagram SWOT berikut : 9

Peluang III. Turnaround (0.15 : 0.48) I. Growth Kelemahan. Kekuatan.. IV. Defensive II. Diversivication Faktor Internal Faktor Eksternal Ancaman Gambar 4.6 Diagram SWOT Dari gambar diagram cartesius diatas, sudah sangat jelas bahwa industri batik yang berada di Kecamatan Laweyan yaitu industri batik Batik Marin telah berada dijalur yang sudah tepat dengan terus melakukan peningkatan dalam penjualan. Peluang (Opportunity) (O) 1. Terjadinya pasar bebas 2. Dukungan Masyarakat 3. Batik sebagai pakaian nasional Indonesia 4. Membuka lapangan pekerjaan KEKUATAN Strenghts (S) 1. Kualitas Produk 2. Ketersediaan Bahan Baku 3. Memiliki produk khas 4. mendapat dukungan dari pemerintah Strategi SO 1. Mempertahankan kualitas produk agar konsumen setia pada produk kita 2. Memperluas penjualan dengan mengikuti pameran dan acaraacara yang ada didalam maupun luar negeri 3. Batik sebagai pakaian nasional sehingga meningkatkan penjualan batik KELEMAHAN Weaknesses (W) 1. Teknologi produksi manual 2. Biaya/Ketersediaa n modal 3. Promosi 4. Lamanya proses produksi Strategi WO 1. Meningkatkan proses produksi yang lebih efisien serta teknologi baru 2. Memberikan pelatihan untuk tenaga kerja baru 3. Memanfaatkan informasi internet sebagai salah satu alat promosi Ancaman Threats-T Strategi ST Strategi WT 10

1. Munculnya pemasok asing 2. Persaingan dengan produk pabrikan 3. Produk pesaing yang lebih kreatif 1. Tetap mempertahankan kualitas yang sudah ada 2. Mengkreasikan produk dengan warna 3. Pengembangan desain dan inovasi produk Tabel 4.11 1. Pemerintah sebaiknya memberikan pinjaman modal kepada para usaha agar memproduksi secara maksimal 2. Berinovasi dan menciptakan produk yang kreatifitas 3. Membuat strategi dalam mempromosikan produk Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan faktor eksternal. Dari hasil analisis SWOT yang diperoleh, menunjukkan bahwa industri batik yang berada di Kecamatan Laweyan yaitu Batik Marin memiliki bobot yang baik dalam lingkungan internal dengan posisi strength dan bobot yang baik dalam eksternalnya yaitu Opportunity, dapat disimpulkan bahwa diagram SWOT industri batik Marin di Kecamatan Laweyan pada posisi kuadrat I yaitu strategi SO, menunjukkan memiliki peluang dan kekuatan yang dapat mendorong untuk dimanfaatkannya peluang. Dalam situasi ini sebaiknya strategi dilakukan pada pertumbuhan SO (Strengths- Opportunity). Dengan demikian strategi untuk industry batik Marin di Kecamatan Laweyan dapat mengimbangi para pesaing. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 11

a. Hasil profil usaha industri batik di Kecamatan Laweyan terdiri dari nama pemilik, nama usaha, lama usaha, nomor telepon alamat usaha, dan daerah tujuan pemasaran. b. Hasil analisa SWOT menunjukkan bahwa posisi kinerja perusahaan industri batik Merak Manis, batik Putra Laweyan dan batik Marin di Kecamatan Laweyan berada di kuadran I, yang berarti bahwa kekuatan dan peluang (SO) lebih besar dari pada kelemahan dan ancaman (WT). Dengan demikian strategi yang harus diterapkan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan atau pengembangan yang agresif. Strategi ini dapat ditempuh dengan cara memperluas market share, dan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait pemerintah, pelanggan dan penyaluran. c. Usulan Strategi pengembangan Industri Batik di Kecamatan Laweyan Dari hasil penelitian yang dilakukan menggunakan metode SWOT, maka didapatkan beberapa usulan strategi untuk melakukan pengembangan industri batik di Kecamatan Laweyan: a) Mempertahankan kualitas produk agar kepercayaan konsumen terhadap pelaku industri tetap baik b) Meningkatkan inovasi model batik menjadi lebih bagus dengan memadukan warna dan memberi motif menarik c) Tetap mempertahankan kekuatan untuk melalukan pengembangan industri batik lebih maju d) Meminimalkan kelemahan dengan cara meningkatkan proses produksi yang lebih efisen dan teknologi baru e) Memanfaatkan peluang pasar bebas untuk meningkatkan pendapatan penjualan produk batik 5. DAFTAR PUSTAKA Ery, Dyah, W. (2013). Pengaruh Inovasi Kelembagaan Pada Pengembangan Klaster Batik Laweyan Kota Surakarta. Universitas Diponegoro Semarang. 12

Rangkuti, Freddy. (2014). Analisis SWOT Teknik Membelah Kasus Bisnis. PT. Gramedia. 13