PENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

ISTIQOMAH KURNIAWATI A54B090117

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

BAB I PENDAHULUAN. yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. siswa

BAB I PENDAHULUAN. motivasi belajar. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan. bahwa :

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

HIDAYAT PRABAWA A54B0

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deana Zefania, 2013

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI GAYA MAGNET MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD NEGERI 3 KRAJAN JATINOM KLATEN TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

I. PENDAHULUAN. dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB II KAJIAN PUSTAKA. suatu proses terjadinya peristiwa. Menurut Rusminiati (2007: 2) metode

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI. IPA mempelajari tentang bagaimana cara mencari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Sains. Materi pelajaran Sains harus dikuasi dengan baik oleh siswa. Dasar Sains yang baik akan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

Dedi Kurniawan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengatakan Learning is show by a behavior as a result of

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Agustina,2013

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di SD. OLEH ERMALINDA Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIIC SMP N 1 PAJANGAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Verra Septia Nursari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan implementasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan

JURNAL SKRIPSI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (PTK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penerapan Experiential Learning

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

BAB I PENDAHULUAN. rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya (Trianto, 2011). Hakekat IPA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

FAKULTAS EKONOMI UNNES

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UNP Kediri OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang ideal merupakan pembelajaran yang mampu medorong

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wira Suwasti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) PADA SISWA KELAS IV SDN BAKARAN KULON 01 TAHUN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ombuli Pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan Melalui Metode Inquiri

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORITIS. mempunyai efek, dapat membawa hasil, berhasil guna. Efektivitas menunjukan

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Transkripsi:

PENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: FRIDA IKA YUHASTUTI A54E111072 PROGAM STUDI S1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN 2013/2014 Frida Ika Yuhastuti, A54E111072, Program Studi Keguruan Guru dan Jabatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univesitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dalam pembelajaran IPA dengan metode Think Pair and Share. SDN Pati Wetan 01 Pati dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dengan guru kelas, tidak semua peserta didik memiliki keaktifan dalam pembelajaran IPA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, interview, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik dengan hasil belajar peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan melalui tiga siklus pelaksanaan. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan hasil belajar peserta didik 60% tuntas belajar. Pada siklus II diperoleh hasil belajar peserta didik sebesar 76,67% tuntas belajar. Sedangkan pada siklus III diperoleh hasil belajar peserta didik 93,33% tuntas belajar. Melalui hasil tersebut dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil belajar IPA pada setiap siklus. Berdasarkan hasil penelitian yang disampaikan peneliti memberi saran sebagai upaya untuk meningkatkan hasi belajar dalam pembelajaran IPA, guru diharapkan mampu mengaplikasikan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan materi pembelajaran yang akan disampaikan, penyampaian materi hendaknya melalui tahapan tahapan mulai dari yang mudah sampai pada yang kompleks. Selain itu pembimbingan dengan memberikan motivasi dan stimulus yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kata Kunci: Hasil belajar siswa, Pembelajaran IPA, Metode Think Pair and Share.

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat para peserta didik dalam menggali ilmu pengetahuan, salah satu faktor yang terpenting dapat mempengaruhi tingkat hasil belajar peserta didik adalah motivasi belajar yang ada pada peserta didik. Dengan adanya motivasi belajar yang besar akan membuat peserta didik belajar dengan tekun, dan dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Oleh karena itu motivasi belajar peserta didik ditanamkan pada peserta didik sedini mungkin sehingga dengan memberikan motivasi yang menyenangkan akan membuat peserta didik mengikuti materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah. Perlu ditanamkan kepada peserta didik bahwa dengan belajar akan mendapatkan pengetahuan, peserta didik akan mempunyai bekal dalam kehidupannya kelak. Salah satu tujuan pendidikan adalah menghasilkan peserta didik yang mempunyai semangat untuk terus belajar seumur hidup, penuh rasa ingin tahu dan keinginan untuk menambah ilmu, meskipun pendidikan mereka telah berakhir. Kunci untuk mewujudkan semua itu adalah adanya motivasi yang kuat dan terpelihara dalam diri peserta didik untuk belajar. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik, baik yang timbul dari dalam diri peserta didik maupun dari luar diri peserta didik. Faktor-faktor dari dalam diri peserta didik bisa mencakup kecerdasan peserta didik, strategi belajar peserta didik, motivasi peserta didik. Sedangkan dilihat dari faktor luar misalnya fasilitas belajar, cara mengajar guru, sistem pemberian umpan balik. Seorang guru sering kali dihadapkan dengan peserta didik yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Terkadang guru menghadapi peserta didik yang kehilangan perhatian dan minat untuk belajar. Menghadapi masalah yang demikian, seorang guru harus mampu mendorong mereka tentang suatu hal tertentu, berlatih dalam mengerjakan soal dan tugas, aktif dalam bertanya saat guru menerangkan. Namun akan lebih baik jika peserta didik lebih menyukai pelajaran itu dengan sendirinya. Dengan demikian mereka dapat menyelesaikan soal dan tugas dengan baik, mendengarkan guru saat menjelaskan pelajaran 1

dengan penuh semangat. Jika peserta didik memiliki kesadaran untuk belajar, maka hasil yang diperoleh akan memuaskan. Guru juga harus bisa mendalami peserta didik yang lebih senang belajar berada di luar kelas dari pada di dalam kelas. Apabila tidak diatasi dengan baik maka akan mempengaruhi para peserta didik yang lain dalam belajar. Dengan keadaan ini peserta didik bisa mengalami kegagalan dalam belajar dan akhirnya akan bermasalah dalam menerima pelajaran tersebut. Akan pentingnya motivasi belajar dalam kegiatan belajar mengajar, maka seharusnya dari berbagai pihak yang terkait dengan bidang pendidikan memberi perhatian sebaik-baiknya pada peserta didik. Untuk itulah kita perlu memahami motivasi dalam diri peserta didik dan berusaha mengelolanya dengan baik untuk membantu mereka berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran di kelas dan pendidikan pada umumnya. Pembatasan Masalah 1. Mata pelajaran yang diteliti Ilmu Pengetahuan Alam kelas V di SDN Pati Wetan 01 Pati Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Media yang digunakan benda-benda magnetis dan tidak magnetis. 3. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui metode Think Pair Share. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah melalui metode Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada peserta didik kelas V SDN Pati Wetan 01 Pati Tahun Pelajaran 2013/2014? Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada peserta didik kelas V SDN Pati Wetan 01 Pati Tahun Pelajaran 2013/2014. 2

Manfaat Penelitian Manfaat ilmiah yang diharapknan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai bekal kemampuan dalam dunia penelitian, dan mampu untuk memperoleh juga menerangkan apa yang menjadi objek penelitian. 2. Bagi instansi yang terkait Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah keluarga, maka sekolah memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya pada peserta didik serta menyediakan waktu dalam upaya untuk meningkatkan motivasi belajar. 3. Bagi peserta didik Peserta didik dengan melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan metode Think Pair Share bisa menjadikan peserta didik lebih aktif dalam belajar, dan hasil yang diperoleh bisa meningkat. LANDASAN TEORI 1. Hasil Belajar Peserta Didik Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh peserta didik dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki peserta didik dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil, bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar. 3

Menurut Sudjana (2004:22) dalam bukunya Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar mengartikan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. 2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga 4

merupakan suatu proses penemuan. Selain itu Ilmu Pengetahuan Alam juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini menunjukkan bahwa hakikat Ilmu Pengetahuan Alam sebagai proses diperlukan untuk menciptakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang empirik dan faktual. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih ketrampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan. Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah sebagai berikut: (1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-nya, (2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Ilmu Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat, (4) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, (5) Menigkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, (6) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketrampilan Ilmu Pengetahuan Alam. 5

3. Metode Think Pair Share Metode Think Pair Share dikembangkan oleh Frank Lyman dan rekanrekannya dari Universitas Maryland. Think Pair Share memiliki prosedur secara eksplisit dapat memberi peserta didik waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, saling membantu satu sama lain (Ibrahim dalam Estiti, 2007:10) dengan cara ini diharapkan peserta didik mampu bekerja sama, saling membutuhkan dan saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Menurut Muslimin (2001:26) langkah-langkah Think Pair Share ada tiga yaitu: Berpikir (Thinking), berpasangan (Pair), dan berbagi (Share). Tahap 1: Thinking (berpikir). Kegiatan pertama dalam Think Pair Share yakni guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan topik pelajaran. Kemudian peserta didik diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara bergiliran untuk beberapa saat. Dalam tahap ini peserta didik dituntut lebih mandiri dalam mengolah informasi yang dia dapat. Tahap 2: Pairing (berpasangan). Pada tahap ini guru meminta peserta didik duduk berpasangan dengan peserta didik lain untuk mendiskusikan apa yang telah difikirkannya pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini menurut Muslimin (2001:26) langkah-langkah Think Pair Share harapkan dapat membagi jawaban dengan pasangannya. Biasanya guru memberikan waktu 4-5 menit untuk berpasangan. Tahap 3: Share (berbagi). Pada tahap akhir guru meminta kepada pasangan untuk berbagi jawaban dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka 6

diskusikan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan. METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas akan dilaksanakan di SDN Pati Wetan 01, Jalan Tondonegoro No. 7 Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Subyek Penelitian Subyek yang menjadi penelitian adalah kelas V SDN Pati Wetan 01 Pati Tahun Pelajaran 2013/2014. Jumlah peserta didik putra 13 orang dan peserta didik putri 17 orang. Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian Tindakan Kelas akan mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam yang dilakukan melalui tiga siklus dengan metode Think Pair Share. Media pembelajaran yang digunakan berupa alat-alat magnetis dan alat-alat bukan magnetis. Tahapan Penelitian ada 4 tahapan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan oleh peneliti secara langsung. Berdasarkan tujuan penelitian, maka sudah jelas bahwa peneliti akan menguji secara kuantitatif, akan tetapi lebih 7

bersifat untuk menjabarkan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunkan pola penelitian siklus. Pengumpulan Data a. Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar. b. Tes tertulis digunakan untuk mengukur pencapaian peserta didik setelah pembelajaran. Intrument Penelitian 1. Lembar obsevasi, dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi yaitu lembar observasi pelaksanaan metode think pair and share dan lembar observasi keaktifan peserta didik 2. Tes, soal tes untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar IPA setelah pembelajaran Indikator Kinerja Adapun yang mejadi indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah diharapkan dapat menigkatkan hasil belajar peserta didik mencapai 80% dari 30 peserta didik. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Profil Sekolah SDN Pati Wetan 01 terletak di Kelurahan Pati Wetan, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. SDN ini terdiri dari enam kelas dengan dengan didukung oleh tenaga pengajar yang terdiri dari 6 guru kelas, 1 guru Agama Islam, 1 guru Agama Kristen, 1 guru Agama Katholik, 1 guru Agama Budha, 1 guru Agama Hindu dan 1 guru Olah raga. 8

Fasilitas yang dimiliki SDN Pati Wetan 01 antara lain UKS, koperasi peserta didik, perpustakaan, ruang musik, ruang TIK dan mushola. di SDN Pati Wetan 01 juga diselenggarakan kegiatan yang bersifat ekstra kurikuler Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan selama menjadi gurudi SDN Pati Wetan 01 Pati, terdapat beberapa masalah yang muncul dalam pembelajaran IPA. Salah satu diantaranya metodebyang digunakan guru dalam mnegajar yang kurang tepat. Pada umumnya metode pembelajran yang digunakan para guru masih klasikal. Guru hanya mengajar dengan cara ceramah dan kurang mengaktifkan peserta didik. Kondisi demikian yang akan membuat peserta didik jenuh dan tiak tertarik dalam pembelajaran, akibatnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA menjadi rendah. Untuk itu diperlukan modal dan media pembeljaran yang tepat agar dapat membantu peserta didik untuk mencapai kompetensi dasar dan indicator prmbelajaran. Jika dilihat dari hasil belajar peserta didik sebagaian besar masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan sebesar tujuh puluh. Dari 30 peserta didik hanya 56,67% (17 0eserta didik) yang tuntas, sedangkan 43,33% (13 peserta didik) yang belum tuntas. Deskripsi Siklus I Siklus I dilakukan satu kali pertemuan pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan awal ini dimulai dengan guru menyampaikan indikator pencapaian yang diharapkan, selanjutnya menyampaikan pembelajaran dengan metode Think Pair Share. Hasil dari observasiyang telah dilakukan pada Siklus I ditemukan beberapa peserta didik 9

yang belum tuntas sebesar 40% (12 peserta didik) dan peserta didik yang tuntas sebesar 60% (18 peserta didik) Deskripsi Siklus II Siklus II guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta pengarahan terhadap peserta didik, agar peserta didik lebih giat dalam melaksanakan pembelajaran. Dari hasil dari observasi yang telah dilakukan pada Siklus II ditemukan beberapa peserta didik yang belum tuntas sebesar 23,33% (7 peserta didik) dan peserta didik yang tuntas sebesar 76,67% (23 peserta didik). Deskripsi Siklus III Siklus III guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta pengarahan terhadap peserta didik, agar peserta didik lebih giat dalam melaksanakan pembelajaran. Dari hasil dari observasi yang telah dilakukan pada Siklus III ditemukan beberapa peserta didik yang belum tuntas sebesar 6,67% (2 peserta didik) dan peserta didik yang tuntas sebesar 93,33% (28 peserta didik). Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian didapatkan dari analisis yang merupakan kerja sama peneliti, rekan guru, kepala sekolah, dan siswa kelas V SDN Pati Wetan 01 Pati. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA peneliti melakukan perubahan dalam kegiatan belajar mengajar. Pada awalnya hanya menggunakan metode ceramah sehingga keaktifan peserta didik menjadi terhambat. Guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak menggunkan media dan alat peraga yang inovatif. Dalam pelaksanaan tindakan perbaikan pada Siklus I ditemukan beberapa masalah dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan 10

hasil yang dicapai pada perbaikan Siklus II ini sangat baik hal ini terlihat dari hasil belajar peserta didik. Setelah dilakukan perbaikan di Siklus III perbaikan makin meningkat dilihat dari hasil belajar peserta didik dan keaktifan belajar peserta didik meningkat sebesar 93,33% PENUTUP Kesimpulan Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada peserta didik kelas V SDN Pati Wetan 01 dengan penerapan metode Think Pair Share dapat disimpulkan sebagai berikut: Hipotesis tindakan yang menyatakan Penerapan Metode Think Pair Share Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Kelas V SDN Pati Wetan 01 Pati Tahun Pelajaran 2013/2014 ternyata dalam penelitian ini telah terbukti. Hal ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik dari setiap siklusnya sebelum tindakan (56,67%), Siklus I (60%), Siklus II (76,67%), Siklus III (93,33%). Saran Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru Dengan kondisi tertentu, maka penggunaan metode Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kepada para guru diharapkan memiliki kemauan dalam mengembangkan kegiatan belajar mengajar agar dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. 11

2. Bagi Sekolah dan Kepala Sekolah Kepala Sekolah hendaknya dapat mengambil kebijakan tentang perlunya melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas bagi setiap guru, agar prestasi belajar peserta didik semakin meningkat. Selain itu Kepala Sekolah hendaknya dapat mengusahakan agar ketersediaan sarana bagi para guru dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas terus ditingkatkan. 3. Bagi Siswa Dengan melaksankan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dapat mendorong peserta didik dalam kegiatan belajar. Sehingga hasil yang diperoleh juga semakin meningkat. Kepada peserta didik hendaknya selalu mempersiapkan diri dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar agar prestasi belajarnya semakin meningkat DAFTAR PUSTAKA Sudrajat Akhmad. (Classroom Action Research) Penelitian Tindakan Kelas. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/21/penelitian-tindakan- Wiriaatmadja,Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. 2006. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Dimyati dan Mudjiono, 1999.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. hal 250-251. Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT. Remaja Rosdikarya. h. 22 Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik. Jakarta. Prestasi Pustaka Publisher kelas/. 21 Januari 2008 12