38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya di Kelas XI Pemasaran-1. Siklus I berlangsung pada hari jumat tanggal 10 Mei 2013 dan 17 Mei 2013 serta siklus II hari jumat tanggal 31 Mei 2013 dan 1 Juni 2013. Jumlah siswa yang menjadi obyek penelitian 31 orang, siswa laki-laki berjumlah 10 orang dan perempuan 21 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yakni siklus I dan siklus II, sehingga hasil belajar yang diperoleh mencapai indikator yang diharapkan. Adapun deskripsi hasil penelitian pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut : 4.1.1 Siklus I Seperti yang telah dikemukakan pada Bab III, peneliti menggunakan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikemukakan Arikunto (2008 : 20) yang meliputi : 4.1.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti bermohon persetujuan kepada kepala sekolah sehubungan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Melakukan observasi awal dan wawancara mengenai kemampuan siswa pada mata pelajaran kewirausahaan tentang materi menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha, Mengidentifikasi masalah, Menganalisis
39 masalah dan Menentukan faktor penyebabnya dan Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. Setelah itu peneliti membuat persiapan/perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan pada proses pelaksanaan tindakan. Peneliti merancang pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam menerima pembelajaran sesuai dengan penerapan metode demonstrasi. 4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini pelaksanaan tindakan sesuai prosedur pembelajaran yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Proses pelaksanaan tindakan yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kegiatan Awal Memberi salam Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan materi pokok pembelajaran Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Melakukan apersepsi tentang pemahaman siswa sebelum memulai pembelajaran.
40 Mengaitkan materi yang akan diajarkan sesuai dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Elaborasi Guru menjelaskan materi pokok pembelajaran. Guru mengajak siswa mengamati produk yang ada pada salah satu unit usaha sekolah. Guru memperlihatkan dan mendemonstrasikan/memperagakan bagaimana cara merencanakan dan membuat bentuk promosi bagi suatu produk. Siswa dibagi dalam 5 kelompok. Setiap kelompok diminta untuk mendemonstrasikan /memperagakan cara mempromosikan salah satu produk. Konfirmasi Memberikan kuis / pertanyaan pada masing- masing siswa. Memberikan evaluasi. 3. Kegiatan Penutup Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa. Memberikan penguatan dan menyimpulkan materi. 4.1.1.3 Observasi Berikut ini akan disajikan hasil observasi guru mitra terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini
41 dilakukan oleh guru mitra yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini observasi guru mitra difokuskan pada kegiatan peneliti saat menerapkan metode demonstrasi, kegiatan siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pada Siklus I Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu 3 aspek (10.00%) mencapai kriteria sangat baik, 15 aspek (50.00%) mencapai kriteria baik, dan 6 aspek (20.00%) mencapai kriteria cukup, dan 6 aspek (20.00%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 : Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti pada Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik 3 10.00 2 Baik 15 50.00 3 Cukup 6 20.00 4 Kurang 6 20.00 Jumlah 30 100 Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan guru pada tanggal 10 Mei 2013 Berdasarkan tabel di atas, dari 30 aspek yang diamati hasil pengamatan guru bahwa 3 aspek memperoleh kriteria sangat baik yaitu Antusiasme dalam penampilan, Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran,
42 dan 15 aspek memperoleh kriteria baik yaitu Menarik Perhatian siswa, Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan), Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, Kejelasan artikulasi suara, Variasi gerakan badan tidak mengganggu, Mobilitas posisi mengajar, Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkahlangkah yang direncanakan dalam RPP, Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi), Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, Penyajian bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan, Ketepatan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan, Meninjau kembali materi yang telah diberikan, Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok, Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya, dan 6 aspek memperoleh kriteria cukup yaitu Kejelasan dalam memberikan contoh, Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan belajar, Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa, Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP, dan 6 aspek memperoleh kriteria kurang yaitu Memberikan motivasi awal, Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media, Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran,
43 Menggunakan bentuk dan ragam jenis penilaian, Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang meliputi 23 aspek yaitu 3 aspek (13.04%) memperoleh kriteria sangat baik, dan 10 aspek (43.47%) memperoleh kriteria baik, dan 8 aspek (34.79%) kriteria cukup, dan 2 aspek (8.70%) kriteria kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2 : Hasil Pengamatan kegiatan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik 3 13.04 2 Baik 10 43.47 3 Cukup 8 34.79 4 Kurang 2 8.70 Jumlah 23 100 Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan siswa pada tanggal 10 Mei 2013 Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 23 aspek yang diamati pada kegiatan siswa, terdapat 3 aspek pada kriteria sangat baik yaitu siswa menempati tempat duduknya masing-masing, Kesiapan memerima pembelajaran, Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai, dan 10 aspek pada kriteria baik yaitu Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar, Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan, Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan, Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
44 dengan tenang dan tidak merasa tertekan, Siswa merasa senang menerima pelajaran, Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran, Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru, Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaanpertanyaan yang diajukan guru, Siswa secara aktif member rangkuman, Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang, dan 8 aspek pada kriteria cukup yaitu Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi, Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran, Adanya interaksi positif antar siswa, Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, Adanya interaksi positif antara siswa dan media pembelajaran, Siswa merasa terbimbing, Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar, Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas, dan 2 aspek pada kriteria kurang yaitu Aktif bertanya saat proses penjelasan materi, Adanya interaksi positif antara siswaguru/siswa-materi pelajaran. 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I Untuk melihat ketuntasan siswa, maka pada akhir pembelajaran siklus I dilakukan evaluasi dengan menggunakan tes tertulis. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi sebanyak 5 butir soal essay dengan skor maksimal yang dapat dicapai siswa adalah 10 sampai 100. Dimana analisis hasil penelitian dapat diperoleh data hasil belajar siswa sebagaimana yang terlihat pada uraian tabel berikut:
45 Tabel 3: Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus I Nilai Jumlah siswa Presentase (%) 75 19 61.30 < 75 12 38.70 Jumlah 31 100 Sumber data: Hasil belajar siswa siklus I pada tanggal 17 Mei 2013 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 31 orang siswa yang dikenai tindakan 19 orang siswa (61.30%) memperoleh nilai KKM 75 keatas, sedangkan 12 orang siswa (38.70%) memperoleh nilai dibawah KKM 75. Nilai rata-rata kelas sebesar 72.26, artinya hasil belajar siswa belum mencapai target seperti pada indikator yang diharapkan yaitu secara klasikal siswa dikatakan tuntas belajar minimal 75% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai KKM 75. 4.1.1.4 Refleksi Hasil Tindakan Setelah melaksanakan observasi, data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah sesuai dengan apa yang diharapkan, dalam hal ini peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan refleksi dilakukan dengan cara melihat hasil observasi dan hasil belajar siswa melalui tes tertulis sebagaimana dikatakan di atas. Dari refleksi yang dilakukan pada siklus I, ditemukan bahwa masih terdapat beberapa kelemahan-kelemahan yang belum mencapai
46 keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan menerapkan metode demonstrasi. Adapun kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran pada tahap ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan motivasi awal Peneliti belum mampu memberikan motivasi awal kepada siswa saat memulai mata pelajaran, sehingga siswa belum merasa termotivasi. 2. Kemampuan menggunakan media pembelajaran Peneliti belum sepenuhnya memperhatikan prinsip-prinsip penggunaaan media pembelajaran, sehingga kurang membantu dalam meningkatkan perhatian siswa pada saat kegiatan pembelajaran. 3. Pelaksanaan sesuai alokasi waktu Penggunaan waktu oleh peneliti belum sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam RPP. Belum optimalnya aspek-aspek keterampilan peneliti dan aktivitas siswa telah diuraikan di atas, dan akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa, serta hasil belajar siswa yang diharapkan meningkat belum dapat terwujud. Bertolak dari hasil refleksi tersebut, maka disepakati bahwa tindakan akan dilanjutkan dan disempurnakan pada siklus berikutnya.
47 4.1.2 Siklus II Sebagaimana yang dilakukan pada siklus I, pada siklus II ini kegiatan juga berawal dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. 4.1.2.1. Perencanaan Perencanaan tindakan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan tindakan untuk mencapai tujuan yang belum optimal pada siklus I, yang perencanaannya dibuat berdasarkan pada hasil refleksi. Dari hasil refleksi pada siklus I maka peneliti perlu membuat perencanaan penyempurnaan aspek-aspek kegiatan belajar mengajar yang belum terlaksana dengan baik. Kegiatan yang direncanakan sebagai revisi tindakan siklus II meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Peneliti berupaya selalu memberikan motivasi pada siswa selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan perhatian siswa pada materi yang diajarkan. 2. Penggunaan alokasi waktu akan disesuaikan dengan dengan waktu yang telah ditetapkan dalam RPP. 4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran siklus II ini sama halnya pada pelaksanaan tindakan siklus I, dengan kegiatan yang mengacu pada skenario yang telah ditetapkan yakni peneliti menggunakan metode
48 demonstrasi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada proses pelaksanaan tindakan yang diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Memberi salam Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan materi pokok pembelajaran Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Melakukan apersepsi tentang pemahaman siswa sebelum memulai pembelajaran. Mengaitkan materi yang akan diajarkan sesuai dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Elaborasi Guru menjelaskan materi pokok pembelajaran. Siswa dibagi dalam 5 kelompok. Guru mengajak siswa untuk mengamati masing-masing unit usaha yang ada di lingkungan sekolah. Setiap kelompok diminta untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.
49 Setiap kelompok kemudian memperagakan atau mendemonstrasikan bagaimana cara untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggan. Konfirmasi Memberikan kuis / pertanyaan pada masing- masing siswa. Memberikan evaluasi. 3. Kegiatan Penutup Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa. Memberikan penguatan dan menyimpulkan materi. 4.1.2.3 Observasi Berikut ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru mitra yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu mengggunakan metode demonstrasi, kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Observasi terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan format yang sama pada siklus I. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu 9 aspek (30.00%) mencapai
50 kriteria sangat baik, dan 16 aspek (53.33%) mencapai kriteria baik, dan 5 aspek (16.67%) mencapai kriteria cukup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4 : Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik 9 30.00 2 Baik 16 53.33 3 Cukup 5 16.67 4 Kurang 0 0.00 Jumlah 30 100 Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan guru pada tanggal 31 Mei 2013 Berdasarkan tabel di atas, dari 30 aspek yang diamati hasil pengamatan guru bahwa 9 aspek memperoleh kriteria sangat baik yaitu Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, Penyajian bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan/ indikator yang telah ditetapkan, Ketepatan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan, Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, Meninjau kembali materi yang telah diberikan, Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran, Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok, dan 16 aspek memperoleh kriteria baik yaitu Menarik perhatian siswa, Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan), Memberikan
51 motivasi awal, Kejelasan artikulasi suara, Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa, Antusiasme dalam penampilan, Mobilitas posisi mengajar, Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP, Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi), Kejelasan dalam memberikan contoh, Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, Memperhatikan prinsipprinsip penggunaan media, Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya, dan 5 aspek memperoleh kriteria cukup yaitu Memiliki wawasan yang lebih luas dalam menyampaikan bahan belajar, Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa, Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian, Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP, Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti, yang meliputi 23 aspek yaitu 9 aspek (39.13%) memperoleh kriteria sangat baik, 10 aspek (43.47%) memperoleh kriteria baik dan 4 (17.40%) aspek memperoleh kriteria cukup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
52 Tabel 5 : Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik 9 39.13 2 Baik 10 43.47 3 Cukup 4 17.40 4 Kurang 0 0 Jumlah 23 100 Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan guru pada tanggal 31Mei 2013 Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 23 aspek yang diamati pada kegiatan siswa, terdapat 9 aspek pada kriteria sangat baik yaitu Siswa menempati tempat duduknya masing-masing, Kesiapan menerima pembelajaran, Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar, Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan, Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan, Siswa tertarik pada materi disajikan dengan media pembelajaran, Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru, Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru, Siswa secara aktif memberi rangkuman, dan 10 aspek pada kriteria baik yaitu Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi, Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai, Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran, Adanya interaksi positif antar siswa, Adanya interaksi positif antara siswaguru/siswa-materi pelajaran, Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, Siswa merasa senang menerima pelajaran, Adanya interaksi positif antara siswa dan media pembelajaran, Siswa merasa
53 terbimbing, Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang, dan terdapat 4 aspek yang memperoleh kriteria cukup yaitu Aktif bertanya saat proses penjelasan materi, Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan, Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar, Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas. 3. Hasil Belajar Siswa Siklus II Sebagaimana yang dilakukan peneliti pada siklus I, bahwa untuk melihat ketuntasan ataupun daya serap siswa, maka pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan evaluasi dengan menggunakan tes tertulis. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi sebanyak 5 butir soal essay dengan skor maksimal yang dapat dicapai siswa adalah 10 sampai 100. Dimana analisis hasil penelitian dapat diperoleh data hasil belajar siswa sebagaimana yang terlihat pada uraian tabel berikut : Tabel 6 : Analisis Hasil evaluasi belajar siswa pada siklus II Nilai Jumlah siswa Presentase (%) 75 26 83.87 < 75 5 16.13 Jumlah 31 100 Sumber data: Hasil belajar siswa siklus II pada tanggal 1 Juni 2013 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 31 orang siswa yang dikenai tindakan 26 orang siswa (83.87%) memperoleh nilai KKM 75, sedangkan 5 orang siswa (16.13%) memperoleh nilai di bawah KKM 75. Nilai rata-rata kelas sebesar 78.55, artinya hasil belajar siswa sudah mencapai target seperti pada indikator yang diharapkan yaitu secara
54 klasikal siswa dikatakan tuntas belajar minimal 75% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai KKM 75. 4.1.2.4 Refleksi Hasil Tindakan Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mitra sekaligus yang bertindak sebagai pengamat, refleksi ini bertujuan untuk melihat apakah tindakan yang dilaksanakan dalam hal ini penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Di bawah ini akan diuraikan hasil refleksi pada siklus II : 1. Pendekatan guru dalam memotivasi dan membimbing siswa pada proses pembelajaran sudah baik, sehingga siswa bergairah untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, selain itu juga siswa menjadi kreatif dan proses pembelajaran juga efektif, sehingga siswa merasa tidak bosan atau jenuh selama menerima materi pelajaran. 2. Partisipasi siswa dalam membahas materi dan memberikan pendapat ataupun ide sangat baik. Dari hasil refleksi siklus II di atas maka dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan sudah berhasil dan oleh sebab itu sudah tidak perlu lagi tindakan siklus selanjutnya. 4.2 Pembahasan Salah satu yang dipelajari pada mata pelajaran Kewirausahaaan di kelas XI Pemasaran-1 SMK Negeri 1 Gorontalo adalah Merencanakan usaha kecil/ mikro, karena dalam kehidupan sehari-hari begitu banyak
55 orang yang menjalankan kegiatan usaha untuk kelangsungan hidupnya, baik itu usaha yang hanya memperoleh keuntungan sedikit maupun yang memperoleh keuntungan lebih. Dalam metode pembelajaran demonstrasi siswa diharapkan mampu untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, sehingga siswa merasa tidak bosan atau jenuh dalam menerima materi yang diajarkan. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi, guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pengarah, sedangkan siswa diberi kesempatan untuk mengamati, menganalisis, berpikir dan kemudian memperagakan. Melalui metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa, ukuran keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator kinerja yakni jumlah siswa yang memperoleh nilai KKM 75 atau tuntas belajar adalah 41.94% meningkat menjadi 80%. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I, siswa yang memperoleh nilai KKM 75 atau tuntas adalah 19 orang siswa (61.29%) dan yang memperoleh nilai dibawah KKM 75 atau tidak tuntas adalah 12 orang siswa (38.71%). Disamping itu kualifikasi pembelajaran menunjukan bahwa dari 30 aspek yang diamati dari proses pembelajaran, 18 aspek (60.00%) yang memperoleh kualifikasi sangat baik dan baik. Dari data yang diperoleh tersebut dapat dilihat bahwa masih perlu adanya perbaikan terutama pada hasil belajar baik secara individu maupun secara klasikal. Kelemahan yang terjadi pada siklus I adalah (1)
56 Memberikan motivasi awal, peneliti belum mampu memberikan motivasi awal kepada siswa saat memulai mata pelajaran, sehingga siswa belum merasa termotivasi. (2) Kemampuan menggunakan media pembelajaran, peneliti belum sepenuhnya memperhatikan prinsip-prinsip penggunaaan media pembelajaran, sehingga kurang membantu dalam meningkatkan perhatian siswa pada saat kegiatan pembelajaran. (3) Pelaksanaan sesuai alokasi waktu, penggunaan waktu oleh peneliti belum sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam RPP. Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I, maka peneliti melakukan perbaikan strategi pembelajaran pada siklus II. Adapun perubahan yang terjadi pada siklus II adalah siswa aktif bertanya saat proses penjelasan materi, adanya interaksi positif antara siswaguru/siswa-materi pelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memenuhi ketuntasan penelitian. Sesuai hasil perbaikan strategi pembelajaran maka siklus II telah terjadi perubahan, baik dari segi hasil belajar maupun proses pembelajaran, perubahannya antara lain sebagai berikut: 1. Jumlah siswa yang tuntas belajar atau memperoleh nilai KKM 75 pada siklus I adalah 19 orang siswa (61.29%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas belajar atau memperoleh nilai dibawah KKM 75 sebanyak 12 orang (38.71%). Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 26 orang siswa (83.87%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas 5 orang (16.13%).
57 2. Dari 30 aspek yang diamati, pembelajaran pada siklus I sebesar 60.00% memperoleh kualifikasi sangat baik dan baik, dan pada siklus II meningkat menjadi 83.33%. Berdasarkan deskripsi data tersebut di atas, jelas bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan baik pada siklus I dan pada siklus II meskipun masih tersisa 5 orang siswa yang tidak mencapai nilai KKM 75 dengan alasan siswa-siswa tersebut jarang berada di dalam kelas, sering bolos dan biasanya nongkrong di kantin sekolah, dan mereka akan lebih diperhatikan secara khusus agar hasil belajar mereka akan baik, namun demikian peningkatan hasil belajar siswa telah mencapai tingkat keberhasilan penelitian atau indikator kinerja yang telah ditentukan. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Kewirausahaan di Kelas XI Pemasaran-1 SMK Negeri 1 Gorontalo dengan menggunakan metode demonstrasi terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi jika guru menggunakan Metode Demonstrasi pada mata pelajaran Kewirausaahaan, maka hasil belajar siswa di Kelas XI Pemasaran-1 SMK Negeri 1 Gorontalo akan meningkat dapat terbukti.