BAB I PENDAHULUAN. gagasan, maupun pertanyaan kepada orang lain dengan bahasa yang baik dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB I PENDAHULUAN. 話すということは人と人の間で意思を伝えるあう いわゆるコミュニケーションであり その形には 1 人たい 1 人 1 人対多数 多数対 1 人などがある (Ogawa, 1984, hlm. 636)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

METODE PENGAJARAN MEMBACA Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia)

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa bahasa, manusia sulit

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. Materi utama dalam pengajaran bahasa Jepang ada tiga macam, yaitu

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

METODE PENGAJARAN MENULIS Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia)

Bab 2. Landasan Teori. Sastra merupakan karya seni yang memiliki arti atau keindahan. Dalam bahasa Jepang,

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin

4. BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pratamawati, 2014

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

BAB I PENDAHULUAN. Angkasa, 1989), hlm.22. Universitas Indonesia. Analisis kesalahan..., Elyan Nadian Zahara, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. lengkap (Chaer, 2007:240). Menurut Widjono (2005:141) kalimat merupakan

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

BJ システムについて Mengenai BJ System

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan penerjemahan merupakan

Seseorang yang menyampaikan suatu maksud tertentu sering dilakukan. ketersinggungan seseorang dengan adanya ujaran tertentu. Sama halnya dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengajaran bahasa merupakan suatu bidang pengajaran yang mempunyai masalah kompleks dan belum terjawab.salah satu contoh permasalahannya adalah bagaimana mengembangkan kemampuan berbahasa kepada mahasiswa sehingga mereka dapat menggunakan bahasa sesuai dengan fungsinya.permasalahan tersebut sampai saat ini masih tetap ada. Di pihak lain mereka dituntut untuk terampil dalam berkomunikasi dengan baik dan dapat mengungkapkan ide, gagasan, maupun pertanyaan kepada orang lain dengan bahasa yang baik dan benar. Secara garis besar keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.di antara keempat keterampilan tersebut, keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan yang paling sulit. Hal ini dikarenakan menulis merupakan sebuah kegiatan yang tidak bisa dilakukan secara spontanitas, diperlukan adanya proses membangun ide terlebih dahulu untuk bisa menulis. Ini juga diperkuat oleh Nurgiyantoro (1995:294) bahwa dibandingkan kemampuan berbahasa lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri. 1

Kenyataan yang terjadi pada masyarakat pada umumnya, kaum ilmuan Indonesia tidak memiliki keterampilan menulis akademik (Alwasilah, 2003:315), padahal sebagai masyarakat ilmiah seharusnya terampil dalam menulis. Apabila ditelusuri lebih lanjut, hal yang mempengaruhi kondisi ini adalah budaya dan pendidikan menulis yang minim pada masyarakat. Rendahnya kemampuan menulis bukan hanya pada tingkat ilmuan saja tetapi juga pada mahasiswa tingkat dasar. Hal ini pun penulis rasakan secara langsung sebagai pengajar Bahasa Jepang di Universitas Riau.Penulis melihat bahwa ada kendala yang dihadapi dalam perkuliahan menulis (sakubun). Mahasiswa sudah diperkenalkan dengan pengajaran menulis sejak semester 2 melalui mata kuliah dokkai-sakubun, yang selanjutnya di semester 3 mempelajari mata kuliah sakubun secara khusus. Namun ternyata setelah beberapa waktu berjalan, hasilnya masih belum memuaskan. Penulis menemukan masalah pada mahasiswa semester 4 yang seharusnya memiliki kemampuan Bahasa Jepang level 4 namun hasil karangan yang dibuat pada umumnya masih setara dengan kemampuan bahasa Jepang level 5, tentu hal ini sangat disayangkan. Selain itu, masalah lain yang sering muncul adalah terlalu melebarnya ide yang ingin ditulis oleh mahasiswa, kemudian juga tidak fokusnya karangan mahasiswa pada tema yang sudah ditentukan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di Universitas Riau pada mahasiswa semester 3, masih banyak terjadi kesalahan-kesalahan seperti adanya ketidaksesuaian antara tema dan isi karangan. Contohnya. 2

1) 私の部屋私の部屋は小さくてきれいです 部屋は二階にあります 空気はとてもいいです その服は母からプレゼントです とてもうれしいです a. Kamarku Kamarku kecil tapi bersih. Kamar ada di lantai dua,udaranya segar. Baju itu hadiah dari ibu.saya sangat senang sekali. Dari contoh di atas dapat diketahui tidak adanya keterkaitan dengan tema.kalimat その服は母からプレゼントです とてもうれしいです (Baju itu hadiah dari ibu. Saya sangat senang sekali) ini tidak memiliki keterkaitan dengan tema.hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan tentang menulis pada mahasiswa. Kurangnya kreativitas menulis pada mahasiswa disebabkan rendahnya minat membaca sejak dini. Aspek lain yang mempengaruhi kurang minat membaca adalah tayangan audio visual yang menyita waktu anak sehingga anak malas membaca. Apabila minat anak itu tinggi maka mereka akan kreatif menulis dalam bentuk apapun. Menulis merupakan suatu aspek keterampilan refleksi pikiran. Karangan yang baik meliputi bahasa tulis yang tersusun berupa pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman dan lainnya (Rusyana dalam Meidiana, 1985:6). Adapun ciri-ciri tulisan yang baik adalah: 1. Jujur, jangan coba memasukkan gagasan atau ide anda. 2. Jelas, jangan membingungkan para pembaca. 3. Singkat, jangan memboroskan waktu pembaca. 3

4. Usahakan keaneka ragaman, panjang kalimat yang beraneka ragam. Peranan pengajar dalam menulis sangat penting, ditambah berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di masyarakat. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan dosen dalam mengajar menulis khususnya pada mata kuliah sakubun. Ini diperkuat pada penelitian Alwasilah (2005: 47-48) mengenai adanya beberapa asumsi mengapa pembelajaran menulis terasa begitu sulit yaitu: 1. Guru sendiri tidak bisa menulis. 2. Siswa tidak memiliki keberanian untuk menulis karena takut salah dan ditertawakan orang. 3. Para siswa melakukan dosa-dosa kecil (seperti kesalahan gramatikal, dan sebagainya) sewaktu mengarang padahal sudah mereka pelajari selama di sekolah. 4. Guru cenderung menilai hasil akhir karangan sehingga terfokus kepada kualitas dan ketetapan gramatika. 5. Bagi kebanyakan orang menulis dianggap sebagai salah satu kegiatan menyendiri dan hanya dibaca oleh guru saja. 6. Siswa tidak mengetahui benar salahnya tulisan mereka karena tidak ada yang mengoreksi. Rendahnya keterampilan menulis pada mahasiswa disebabkan rendahnya pembinaan keterampilan menulis dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Keterampilan menulis yang diberikan di sekolah sedikit berbeda dengan pembelajaran bahasa lainnya dan belum mampu menarik minat pembelajar, 4

membosankan, monoton, dan tidak variatif. Hal ini menyebabkan rendahnya keterampilan menulis pada kalangan siswa dan mahasiswa. Hal ini disebabkan kreatifitas pengajar masih kurang untuk mengadakan atau membuat media pengajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran bahasa Jepang, terutama pembelajaran menulis. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa, salah satunya adalah penggunaan media gambar. Alasannya adalah media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya, ada beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar yaitu: 1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pengajaran akan lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan. 4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas mendemontrasikan sesuatu hal. Sementara itu pendapat lain mengemukaan bahwa manfaat media pengajaran adalah sebagai berikut: 1. Menarik perhatian siswa terhadap bahan ajar yang disajikan. 2. Mengurangi verbalisme. 5

3. Membantu siswa untuk memperoleh pengalaman belajar. 4. Membatasi keterbatasan ruang waktu dan lingkungan. 5. Terjadi kontak langsung antara siswa dengan guru. 6. Membantu mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang siswa (Sudjana dalam Endang 1997:65). 7. Ini diperkuat berdasarkan penelitian terdahulu mengenai efektivitas media gambar dalam pembelajaraan menulis kalimat bahasa Jepang di SMA Negeri 10 Bandung (2007), menyimpulkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis bahasa Jepang lebih efektif, dilihat dari hasil statistik menunjukkan bahwa dalam pembelajaran menulis dengan mengunakan media gambar sebagian dapat membantu mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang siswa (Sudjana dalam Endang 1997:65). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk menngkatkan kualitas pengajaran, dan hal ini menjadi titik dari penelitian. B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kemampuan menulis mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang FKIP Universitas Riau setelah mengunakan media gambar? 2. Bagaimana kemampuan menulis mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang FKIP Universitas Riau yang tidak mengunakan media gambar? 6

3. Adakah perbedaan yang singifikan antara kemampuan menulis mahasiswa yang mengunakan media gambar dan mahasiswa yang tidak mengunakan media gambar? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dengan aplikasi pembelajaran bahasa Jepang ditinjau dari efektivitas penggunaan media gambar (dalam hal ini penggunaan sutoorii pikuchaa) dalam mata kuliah sakubun. 1. Menganalisa kemampuan menulis mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang FKIP Universitas Riau setelah mengunakan media gambar. 2. Menganalisa kemampuan menulis mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang FKIP Universitas Riau yang tidak menggunakan gambar. 3. Menganalisa perbedaan kemampuan menulis mahasiswa yang mengunakan media gambar dengan mahasiswa yang tidak mengunakan gambar berseri. Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khazanah keilmuan dalam pengembangan media pembelajaran khususnya media gambar dalam meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pengajar bahasa Jepang dapat lebih meningkatkan kreatifitas dalam memilih dan menggunakan media pengajaran sesuai dengan materi yang 7

diajarkan, terutama dalam keterampilan menulis dalam upaya mengembangkan daya imajinasi dan meningkatkan kemampuan mata kuliah sakubun. b. Bagi perguruan tinggi pada mata kuliah sakubun agar dapat memberikan fasilitas kepada mahasiswa dan menggali potensi pengajar dalam meningkatkan minat menulis. c. Memberikan gambaran dalam pentingnya penggunaan media gambar dalam kemampuan menulis bahasa Jepang. d. Bagi penulis diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis khususnya dalam bahasa Jepang. D. Hipotesis Dalam penelitian ini, hipotesis atas masalah penelitian adalah sebagai berikut: Hk : Penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan mengarang mahasiswa dalam bahasa Jepang. Ho : Penggunaan media gambar tidak dapat meningkatkan kemampuan mengarang mahasiswa dalam bahasa Jepang. E. Definisi Operasional 1. Media Media berasal bahasa latin yaitu merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara yang dipakai sebagai alat komunikasi. Secara harfiah dapat 8

diartikan sebagai media perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sumantri& Permana 1999:176).Media menurut Briggs (dalam Sumantri &Permana 1999:176) adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar.menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad 2011:3) bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cendrung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. 2. Media Gambar Gambar adalah sesuatu diwujudkan secara visual dalam dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran.media Gambar yang dimaksud dalam tulisan ini adalah media gambar jenis sutoorii pikuchaa yang dapat dijadikan sumber insprirasi dalam menulis kalimat. Menurut Munadi (2008: 89) gambar merupakan media visual yang penting dan mudah didapat. Dikatakan penting sebab ia dapat menggantikan verbal dan mengkongkritkan yang abstrak dan mengatasi pengamatan manusia. Gambar dapat membuat orang menangkap ide atau informasi yang terkandung didalamnya dengan jelas dari pada yang di ungkapkan dengan kata-kata. 9

3. Keterampilan Menulis Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk komunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif.dalam kegiatan menulis, penulis haruslah terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosa kata.keterampilan tidak datang otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.menurut Hernawa (2002:117) menulis adalah melahirkan pikiran dan perasaan lewat tulisan.agar efektif, menulis menuntut si penulis mengungkapkan gagasan secara tertib dan tertata sehingga gagasannya menjadi makna yang menyadarkan.menulis juga dapat mengambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis. 4. Sakubun Menurut Ogawa (1993:607) 作文は 文章による表現 ととらえれる 理解 ( 聞く 読む ) を前提とした 表現 であり 口頭 話す を踏まえたうえでの 書く ことなである Mengarang adalah kegiatan mengekspresikan kalimat dasar yang pemikirannya diambil dari kegiatan pemahaman (menyimak, membaca) dan kegiatan ekspresi lain yang diterapkan dalam kegiatan menulis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis adalah kemampuan menuangkan ide ide atau gagasan yang diekspresikan dari kegiatan pemahaman menyimak,membaca dan lain-lainnya yang dituangkan 10

kedalam kegiatan menulis yang menghasilkan sebuah karya atau suatu produk bahasa yang berupa kalimat.. F. Sistematika Pembahasan. Dalam penulisan penelitian ini disusun sebagai berikut: Bab II Kajian Teori. Bab III Metode Penelitian.Bab IV Analisa dan Pembahasan Penelitian.Bab V Kesimpulan dan Saran. 11