DEVELOPING A SYLLABUS OF TOEFL READING FOR THE STUDENTS OF NON ENGLISH DEPARTMENT UNIPDU JOMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN SILABUS TOEFL LISTENING UNTUK MAHASISWA NON BAHASA INGGRIS DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS RENDAH

PENGEMBANGAN SILABUS BAHASA INGGRIS KEBIDANAN DI UNIPDU SESUAI DENGAN LEVEL 5 KKNI (SEBUAH ANALISIS KEBUTUHAN) Irta Fitriana

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STIMIK PRABUMULIH

I. PENDAHULUAN. suatu kebutuhan yang sangat penting untuk saat ini, terlebih lagi bagi para

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. TOEFL singkatan dari Test of English as a Foreign Language merupakan hal yang

PENGARUH GRAMMATICAL KNOWLEDGE TERHADAP SKOR LISTENING TOEFL TEST MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

HUBUNGAN ANTARA LAMA WAKTU PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan

NUR AFNI SIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. asing yang ditujukan kepada mereka yang bukan native speaker (Rudman 2011).

PELATIHAN BAHASA INGGRIS TOEFL-LIKE TEST BAGI SISWA SMAN 4 BANDAR LAMPUNG

PENERAPAN IPTEKS KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS BEKAL UTAMA MASUK DUNIA KERJA. Oleh Amrizal

Tips Lolos ELPT. Begini caranya

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

PENERAPAN METODE WEB ENGINEERING PADA TES TOEFL ONLINE (Studi Kasus : Universitas Bina Darma Palembang)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dibutuhkan kemampuan khusus berbahasa Inggris. Test of English as

PELATIHAN BAHASA INGGRIS BEREKUIVALENSI TOEFL (Test English as a Foreign Language) BAGI GURU SMK MUHAMMADIYAH 2 RAWA BENING OKU TIMUR.

By SRI SISWANTI NIM

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 21 SATU ATAP TELUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAGIAN I PENDAHULUAN

Tip and Trik dalam Menghadapi Ujian TOEFL

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : Reading I

BAB I PENDAHULUAN. para profesional bisnis masa depan. Dari motto tersebut, Universitas Widyatama

SISTEM INFORMASI TOEFL BERBASIS WEB PADA LABORATORIUM BAHASA UNIVERSITAS ALMUSLIM

KEEFEKTIFAN STRATEGI QUESTION-ANSWER RELATIONSHIP

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Brain Based Learning

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 2 Bandar Lampung. pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Ke 1

Alternatif Pembelajaran. Mengamati 1. Menanggapi gambar 2. Menonton video tentang. 3. Membaca daftar ekspresi kebahasaan.

Key Words: LKS, brain based learning, aljabar operation.

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

MARINA PAKAJA Prodi PBI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Sultan Amai Gorontalo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Alamat: Karangmalang, Yogyakarta (0274) , Fax. (0274) http: //

SOP Ujian Komprehensif Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Analisis Independent Study Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department

MANUAL PROSEDUR PELAYANAN TES TOEFL ITP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Desain Sistem TOEFL Prediction Untuk Membantu Persiapan Tes TOEFL

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

MATERIAL EVALUATION CHECKLIST

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

SEKOLAH TOEFL. Panduan TOEFL Prediction Test 3. Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan..

ERROR ANALYSIS IN WRITTEN LANGUAGE OF SIXTH SEMESTER STUDENTS, ENGLISH DEPARTMENT OF BINA NUSANTARA UNIVERSITY

(3) (6) MINGGU KE. BAHAN KAJIAN (materi ajar)

PETA NILAI TOEFL MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penyusunan skema..., Alvin Taufik, FIB UI., 2009.

Perancangan Aplikasi Simulasi Toefl Berbasis Android

CHAPTER IV RESULT OF THE RESEARCH AND DISCUSSION. answer the research problem is questionnaire. This section covered data of the students

Program Studi Teknik Mesin S1

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

MODEL PENGAJARAN MENULIS ARGUMENTASI BAHASA JERMAN MELALUI TEKNIK DISKUSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah: BAHASA INGGRIS (POK610) Di Susun oleh:

UPAYA PENCAPAIAN HASIL UJIAN NASIONAL SECARA MAKSIMAL MELALUI BEDAH SKL DENGAN METODE UCL

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

I. PENDAHULUAN. Mata kuliah bahasa Inggris di perguruan tinggi di Indonesia umumnya

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FKIP UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

ABSTRAK. Yuanita Respati Dewi

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

Perpustakaan Unika APPENDICES

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL. KORESPONDENSI BAHASA INGGRIS. Silabus

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

TEACHING READING BY COMBINING CLICK AND CLUNK AND 3H (HERE, HIDDEN, IN THE HEAD) STRATEGY AT SENIOR HIGH SCHOOL. Oleh : *) NUR ANISA

[ englishforall.id ] 1

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem dengan baik, yang

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

TINGKAT KETERBACAAN WACANA SAINS DENGAN TEKNIK KLOS

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

idu (ilearning EDUCATION) SEBAGAI MEDIA PELAKSANAAN TOEFL BERBASIS IBT (INTERNET BASED TEST) PADA PERGURUAN TINGGI

ANALIS PENGUASAAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA KAMPUS PALEMBANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS TIPE KESALAHAN BERDASARKAN TEORI NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT

STRUKTUR KURIKULUM TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

BAB I PENDAHULUAN. Biasanya tes ini memakan waktu sekitar tiga jam dan diselenggarakan dalam 3 bagian, yaitu bagian:

Rini Tri Irianingsih 47

p-issn: Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn: PELATIHAN PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) BAGI GURU SMA NEGERI 2 PLUS SIPIROK

Klasifikasi Skor Kompetensi Bahasa Inggris untuk Penentuan Jenis dan Jumlah Mata Kuliah Bahasa Inggris (Studi Kasus IT Telkom)

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Transkripsi:

DEVELOPING A SYLLABUS OF TOEFL READING FOR THE STUDENTS OF NON ENGLISH DEPARTMENT UNIPDU JOMBANG PENGEMBANGAN SILABUS TOEFL READING UNTUK MAHASISWA PRODI SELAIN BAHASA INGGRIS DI UNIPDU JOMBANG Endang Suciati 1 Maisarah 2 Unipdu Jombang (inmai5@yahoo.com) ABSTRACT The research is based on the fact that the syllabus TOEFL Reading used in Unipdu Jombang does not meet the needs of the students, because it only consists of a number of exercises and answer keys with a short discussion. In short, this study uses a two-stage analysis. First, analyzing the type of questions frequently found in TOEFL reading. The second step is identifying the type of questions considered as the weakness of the students. This study used a needs analysis in form of survey. 25 respondents were given a test. The test materials were reading questions often found in TOEFL. From the test result, it can be concluded that the reading material should be delivered in TOEFL reading training for three meetings are: vocabulary, reference, topic, exception, inference, and passage organization Keywords: TOEFL Reading, Needs Analysis, Syllabus. ABSTRAK Penelitian ini didasari pada fakta bahwa silabus TOEFL Reading yang selama ini digunakan di Unipdu Jombang masih dirasa kurang memenuhi kebutuhan para mahasiswa, sebab hanya terdiri dari materi dan sejumlah latihan soal serta kunci jawaban dengan pembahasan singkat. Secara ringkas, penelitian ini menggunakan dua tahap analisis. Pertama, dianalisis jenis soalsoal apa sajakah yang sering muncul pada TOEFL reading. Langkah kedua yaitu mengidentifikasi jenis soal yang menjadi kelemahan para mahasiswa. Penelitian ini menggunakan analisis kebutuhan berupa survey. Responden sejumlah 25 orang diberikan tes. Materi tes tersebut yaitu soal-soal reading yang sering muncul dalam TOEFL. Dari hasil tes tersebut, dapat ditarik kesimpulan mengenai materi apa saja yang harus disampaikan dalam pelatihan TOEFL reading untuk 3 pertemuan. Materi-materi tersebut adalah: vocabulary, reference, topic, exception, inference, dan passage organization Kata Kunci: TOEFL Reading, Analisis Kebutuhan, Silabus. 14

A. PENDAHULUAN Sering kali TOEFL (Test of English as a Foreign Language) menjadi salah satu prasyarat yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh, seseorang yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri harus memiliki sertifikat TOEFL dengan nilai tertentu. Bahkan, mahasiswa diharapkan juga menempuh tes TOEFL sebelum lulus dari universitas. Untuk itu, berbagai pelatihan TOEFL banyak dibuka di berbagai instansi pendidikan sebagai bentuk persiapan melakukan tes tersebut. Namun, tidak jarang bagi mereka yang telah mengikuti pelatihan tersebut masih merasa kurang puas dengan hasil tes TOEFL. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk menemukan formula yang tepat dalam materi pembuatan silabus yang sesuai dengan kebutuhan untuk memudahkan peserta dalam menjawab soal. Terdapat beberapa jenis tes TOEFL, antara lain ibt (Internet Based Test), CBT (Computer Based Test) dan PBT (Paper Based Test). Penelitian ini menggunakan jenis TOEFL model PBT karena jenis TOEFL ini masih banyak digunakan di Indonesia termasuk di UNIPDU Jombang. Ada beberapa macam sesi dalam tes TOEFL PBT (Paper based Test), namun dalam penelitian ini difokuskan pada salah satu sesi yaitu Reading Comprehension. Dalam sesi ini, peserta harus menyelesaikan 5-7 bacaan yang masing-masing terdiri dari 7-12 pertanyaan. Waktu yang disediakan untuk menjawab seluruh pertanyaan adalah 55 menit, atau rata-rata 1,1 menit per pertanyaan. Penelitian ini penting dilaksanakan untuk membantu para trainer TOEFL dalam menyiapkan materi pelatihan yang tepat sasaran. Dalam penelitian ini diidentifikasi jenis-jenis pertanyaan yang paling sering muncul pada sesi Reading Comprehension dan juga mengidentifikasi kelemahankelemahan responden dalam menjawab soalsoal TOEFL reading. Pengidentifikasian ini diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan silabus TOEFL reading yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan analisis kebutuhan. Terdapat dua tahap analisis yang dilakukan. Pertama, dari buku TOEFL Practice Test workbook yang diterbitkan oleh ETS (Educational Testing Service) pada tahun 2003 serta Preparation Kit Workbook yang diterbitkan oleh ETS di tahun 2002, dianalisis bentuk soal-soal apasajakah yang sering muncul pada TOEFL reading. Langkah kedua yaitu mengidentifikasi jenis soal yang menjadi kelemahan para mahasiswa. Jenis soal dirangking dari yang termudah hingga yang tersulit. Sebelum melakukan identifikasi tersebut, sejumlah mahasiswa diminta untuk melaksanakan tes kemampuan TOEFL reading terlebih dahulu. Setelah dilakukan langkah yang kedua tersebut nantinya dapat ditarik kesimpulan tentang kebutuhan materi apa saja yang harus di sampaikan dalam pelatihan TOEFL reading. B. KERANGKA TEORI 1. Analisis Kebutuhan Kebutuhan ialah istilah yang digunakan dalam menggambarkan harapan/ekspektasi atau keinginan yang harus dipenuhi oleh seseorang. Definisi kebutuhan menurut Wikipedia adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan makhluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Dalam bidang pendidikan, kebutuhan didefinisikan sebagai semua hal yang bisa dilakukan oleh siswa dan apa yang mereka harus mampu untuk melakukan (Richard dalam Fanani, 2011). Program pendidikan yang baik seharusnya mengacu pada analisis kebutuhan siswa. Informasi mengenai kebutuhan siswa yang dikumpulkan dan 15

disusun, merupakan prosedur dari analisis kebutuhan. Berikut adalah beberapa tujuan dari analisis kebutuhan dalam hal pengajaran bahasa, (Richards, 2013): a. Mengetahui kemampuan bahasa seseorang dalam profesi tertentu, misalnya: manajer, pemandu wisata, atau mahasiswa. b. Membantu menentukan materi apa saja yang sesuai dan membahas kebutuhan siswa. c. Menentukan siswa/ kelompok siswa yang paling membutuhkan bimbingan dalam hal keterampilan bahasa d. Mengidentifikasi kesenjangan antara apa yang siswa dapat lakukan dengan apa yang mereka butuhkan. e. Menggalang informasi mengenai siswa tertentu yang mengalami masalah dalam hal keterampilan kebahasaan. 2. Prosedur Analisis Kebutuhan Ada berbagai macam prosedur yang dapat digunakan dalam melakukan analisis kebutuhan dan jenis informasi yang diperoleh sering tergantung pada jenis prosedur yang dipilih (Richards, 2004). Prosedur pengumpulan informasi bisa didapatkan dari: 1. Kuesioner 2. Self-ratings 3. Wawancara 4. Rapat 5. Observasi/ Pengamatan 6. Mengumpulkan sampel 7. Analisis tugas (task analysis) 8. Studi kasus 9. Analisis informasi yang tersedia 3. Merancang Analisis Kebutuhan Dari berbagai macam prosedur pengumpulan informasi diatas, maka seorang peneliti akan dihadapkan pada beberapa pilihan. Pilihan tersebut tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa, sehingga nantinya informasi yang didapatkan tidak berlebihan. Dalam mengumpulkan berbagai informasi diperlukan alasan yang jelas, sehingga dapat ditentukan informasi apa saja yang akan digunakan (Richards dalam Fanani: 2011). Sebagai contoh, Pengamatan kebutuhan bahasa siswa selain jurusan bahasa Inggris di sebuah universitas di Selandia Baru (Gravatt, Richards, dan Lewis di Richards (2004: 63), menggunakan prosedur berikut ini: 1. Survei literatur 2. Analisis dari berbagai survei kuesioner 3. Kontak dengan orang lain yang telah melakukan survei serupa 4. Wawancara dengan pengajar untuk menentukan tujuan 5. Identifikasi jurusan apa saja yang berpartisipasi 6. Presentasi proposal proyek 7. Pengembangan percontohan kuesioner untuk mahasiswa dan staf 8. Mereview kuesioner 9. Uji coba kuesioner 10. Pemilihan staf dan mata pelajaran siswa 11. Mengembangkan jadwal untuk mengumpulkan data 12. Administrasi kuesioner 13. Tindak lanjut wawancara dengan peserta terpilih 14. Tabulasi tanggapan 15. Analisis tanggapan 16. Penulisan laporan dan rekomendasi. 4. Tes Toefl Reading Reading Comprehension bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami teks dan mengartikan makna dari sebuah konteks kalimat. Pada bagian ini, peserta akan dihadapkan pada beberapa macam topik teks. Jumlah soal yaitu 50, berupa 16

pertanyaan mengenai informasi berdasarkan teks yang disediakan. Terdapat berbagai macam lembaga kredibel yang menyediakan program pelatihan TOEFL di Indonesia. Beberapa diantaranya yaitu Pusat Studi Bahasa UNESA (Universitas Negeri Surabaya), PINLABS UA (Universitas Airlangga). Sedangkan lembaga di UNIPDU yang dapat melayani hal itu adalah PSB UNIPDU (Pusat Studi Bahasa Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum). Dalam program pelatihan tersebut, para peserta didik akan dibimbing dalm menjawab dengan benar soal-soal yang disediakan berikut tips atau strategi dalam menjawab soal. Secara umum ada dua jenis pelatihan TOEFL PBT, yaitu: pelatihan 20 jam dan pelatihan 30 jam. Namun jenis pelatihan TOEFL PBT yang digunakan di UNIPDU adalah 20 jam, dengan rincian sebagai berikut: 1. Introduction to TOEFL: 30 menit 2. Sesi 1 (Listening Comprehension): 7,5 jam (5 kali tatap muka) 3. Sesi 2 (Structure and Written Expression): 7,5 jam (5 kali tatap muka) 4. Sesi 3 (Reading Comprehension): 4,5 jam (3 kali tatap muka) C. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode ini diterapkan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui jenis pertanyaan yang ditemukan dari buku TOEFL Practice Test workbook yang diterbitkan oleh ETS (Educational Testing Service) pada tahun 2003 serta Preparation Kit Workbook yang diterbitkan oleh ETS di tahun 2002. Setelah mengetahui jenis soal TOEFL reading dari buku-buku tersebut, 25 responden melakukan tes dengan menjawab jenis-jenis soal tersebut. Dengan demikian teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah survey. Setelah dilakukan tes, maka identifikasi soal dapat dilakukan yaitu dengan mendaftar jenis soal yang menjadi kelemahan responden. Dalam hal ini perhitungan dengan frekuensi dilakukan, dan hasilnya dijabarkan secara deskriptif. Oleh sebab itu penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Dengan mengetahui jenis-jenis soal dalam TOEFL reading yang menjadi kelemahan responden, maka dapat disusun silabus yang lebih sesuai. Pengajar nantinya dapat lebih fokus dalam mengajarkan TOEFL reading sehingga para peserta diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam menjawab soal. D. ANALISIS DAN DISKUSI 1. Jenis soal yang sering muncul dalam TOEFL Listening Setelah menganalisis 500 soal reading Comprehension, didapatkan 12 macam jenis pertanyaan. Namun, hanya ada 8 jenis pertanyaan yang dianggap paling sering muncul. Jenis-jenis pertanyaan tersebut adalah: 1. Vocabulary 2. Details 3. Reference 4. Topic 5. Exception 6. Inference 7. Passage Organization 8. Main Idea 2. Analisis Kelemahan Responden Setelah memberikan tes pada 25 responden terhadap 8 jenis pertanyaan yang sering muncul dalam TOEFL, hasil tes menunjukkan bahwa dari kedelapan jenis soal tersebut, passage organization 17

merupakan jenis soal yang paling sulit bagi responden yang kemudian diikuti oleh jenis soal yang lain, yaitu reference, inference, topic, vocabulary, exception, details dan main idea. Berdasarkan temuan di atas, soal yang dirasakan paling sulit adalah passage organization. Hanya sebanyak 2 responden (8%) yang tidak memiliki kesulitan dalam menjawab jenis soal passage organization. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden (92%) memiliki kesulitan dalam mengidentifikasi informasi yang terdapat di dalam bacaan baik berupa baris atau paragraf. Jenis soal kedua yang dirasakan paling sulit adalah reference. Hanya 7 mahasiswa (28%) yang tidak memiliki kesulitan dalam menjawab jenis soal reference. Dari data tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden (72%) memiliki kesulitan dalam menentukan anteseden dari sebuah kata ganti. Jenis soal inference merupakan jenis soal ketiga yang dirasakan sulit oleh responden. Sejumlah 7 dari 25 responden (28%) tidak memiliki kesulitan dalam menjawab soal jenis ini. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden (72%) kesulitan dalam menyimpulkan secara logis berdasarkan informasi atau fakta-fakta yang ada pada bacaan. Topic merupakan jenis soal keempat yang dirasa sulit bagi responden. Hanya 10 responden (40%) yang tidak memiliki kesulitan dalam menjawab soal jenis ini. Telah disebutkan diatas bahwa dalam menjawab jenis soal topic, peserta harus memiliki pemahaman yang baik mengenai seluruh isi bacaan. Karena itu tidak mengherankan jika sebagian besar responden (60%) memiliki kesulitan dalam pemahaman bacaan. Pada jenis soal vocabulary, peserta dituntut untuk dapat mengetahui padanan kata atau sinonim yang disajikan dalam pilihan jawaban. Secara otomatis, peserta diharapkan memiliki banyak perbendaharaan kata yang mencukupi. Hal inilah yang menjadi kendala utama peserta dalam menjawab jenis soal vocabulary. Jenis soal ini menempati posisi kelima jenis soal yang dirasakan sulit oleh responden. Sebanyak 12 responden (48%) tidak memiliki kendala dalam menjawab soal jenis ini. Dalam menjawab jenis soal exceptions, peserta diharapkan mampu memahami dan menemukan informasiinformasi dari bacaan. Hal ini dikarenakan pada jenis soal ini, peserta diberi pilihan jawaban yang berisi informasi-informasi tertentu yang ada pada bacaan, namun ada salah satu opsi jawaban yang tidak ada di dalam bacaan, opsi itulah yang harus dipilih. Dari 25 responden, sebanyak 12 responden (48%) tidak memiliki kesulitan dalam jenis soal exceptions. Sebanyak 19 responden dari 25 (76%), tidak kesulitan dalam menjawab jenis soal details. Dalam menjawab jenis soal details, peserta harus dapat dengan jeli mengidentifikasi informasi-informasi spesifik pada bacaan yang memuat pertanyaan what, why, when, who, where dan how. Pada jenis soal main idea, sebanyak 19 responden (76%), tidak mengalami kesulitan dalam menjawab jenis soal ini. Pada jenis soal ini, para responden diharapkan mampu menyimpulkan pokok pikiran dari paragraph tertentu. 18

3. Implikasi Pada Pengembangan Silabus Pelatihan Menurut Richard (2003:145), sebuah silabus yang dirancang untuk kebutuhan pelajar, harus mampu mendeskripsikan alasan-alasan logis pentingnya sebuah silabus tersebut dibuat dengan menjawab pertanyaan seperti: tentang apa materinya?, untuk siapa materi tersesut?, dan model pengajaran yang bagaimanakah yang akan diaplikasikan untuk meteri tersebut? Sehubungan dengan hal itu, maka penelitian ini menjelaskan alasan pembuatan silabus TOEFL reading comprehension, antara lain: Silabus dirancang untuk para mahasiswa yang memiliki kemampuan bahasa Inggris rendah yang dibuktikan dengan sebelumnya mengikuti tes TOEFL dan mendapatkan score kurang dari 450. Desain silabus ini khusus untuk mereka yang akan mengikuti tes TOEFL PBT (Paper Based Test) dan ingin meningkatkan score TOEFL hingga 450 keatas. Materi yang disajikan dalam silabus ini adalah berbagai macam jenis soal reading comprehension berdasarkan kelemahan mereka. Selain itu, silabus ini juga dirancang dengan terlebih dahulu memperhatikan alokasi waktu yang ada. Dalam materi reading comprehension, dialokasikan 3 kali pertemuan. Sebelumnya, telah diketahui dari analisis butir soal bahwa jenis soal reading comprehension yang sering kali muncul sebanyak 8 item, antara lain: vocabulary, details, reference, topic, exception, inference, passage organization, and main idea. Berdasarkan tes dengan menggunakan kedelapan jenis soal tersebut, para responden mengalami kesulitan. Hanya 2 jenis soal, details dan main idea dimana sebagian besar responden, masing-masing sebesar (76%), tidak mengalami masalah dalam menjawab kedua jenis soal tersebut. Dengan memperhatikan jumlah alokasi waktu yang terbatas untuk materi reading comprehension, maka tidak semua jenis soal yang sering muncul (8 jenis soal) akan dimasukkan dalam silabus, hanya 6 materi saja yang disajikan, antara lain: vocabulary, reference, topic, exception, inference, dan passage organization. Enam meteri tersebut adalah materi yang dirasakan paling sulit oleh responden karena sebagian besar tidak dapat menjawab jenis soal tersebut dengan benar. Berikut adalah komposisi materi yang ada pada silabus reading comprehension: Materi pada Silabus TOEFL Reading Comprehension 1. Pertemuan pertama (1,5 jam): reference, passage organization 2. Pertemuan kedua (1,5 jam): exception, inference 3. Pertemuan ketiga (1,5 jam): topic, vocabulary E. KESIMPULAN Dalam analisis butir soal, sebanyak 500 soal yang diteliti. Dari sejumlah soal tersebut, didapatkan 12 jenis soal, namun jenis soal yang dapat dikategorikan sering muncul sebanyak 8, yaitu: - vocabulary, - details - reference - topic - exception - inference - passage organization, dan - main idea. Berdasarkan tes pada responden dengan materi 8 jenis soal tersebut, maka didapatkan hasil bahwa seluruh responden mengalami kesulitan dalam menjawab semua jenis soal. Mamun untuk 2 jenis soal (details dan main idea), mayoritas responden (lebih dari 50%) tidak mengalami kesulitan menjawab kedua jenis soal tersebut. Oleh karena itu, berdasarkan efisiensi waktu bahwa alokasi pertemuam 19