24 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK BA Aisyiyah, Dukuh Tulakan, Desa Godog, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo Pada Tahun Ajaran 2015/2016. Alasan peneliti memiih tempat tersebut adalah: a. Kemampuan life science anak di TK BA Aisyiyah Polokarto Sukoharjo belum optimal. b. Pembelajaran sains yang selama ini dilakukan cenderung menggunakan metode ceramah. c. Belum pernah dilakukan penelitian menggunakan model quantum learning di TK BA Aisyiyah Polokarto Sukoharjo. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan meliputi tahap persiapan penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan laporan serta ujian skripsi. Tahap persiapan dimulai pada bulan Januari, tahap pelaksanaan pada bulan April, penyusunan laporan dan ujian skripsi dilaksanakan sampai pada bulan Juli 2016. Jadwal penelitian dapat dilihat pada lampiran 1. B. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian eksperimen. Definisi penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Metode penelitian eksperimen merupakan bagian dari penelitian kuantitatif yang mempunyai ciri adanya kelompok kontrol dan terdapat perlakuan (treatment). 24
25 Peneliti dapat menfokuskan pada beberapa variabel saja karena penelitian kuantitatif dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat). Paradigma penelitian adalah hubungan antara variabel yang akan diteliti. Jenis paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana yang terdiri dari satu variabel independen dan dependen. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental atau metode eksperimen semu. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Bentuk desain quasi eksperimen dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design yang berarti kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Nonequivalent Control Group Design Group Pre Test Treatment Post test Eksperimen Group TI X T2 Control Group T3 - T4 Keterangan: X : perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu penggunaan model pembelajaran quantum learning - : kondisi wajar tidak diberi perlakuan T1 : nilai pretest kelompok eksperimen T2 : nilai posttest kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan T3 : nilai pretest kelompok kontrol T4 : nilai posttest kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan (Sugiyono, 2012)
26 Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan (treatment) dalam pembelajaran dengan menggunakan model quantum learning dan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan (treatment) tetapi tetap menggunakan metode pembelajaran seperti biasa yaitu metode ceramah. Setelah pemberian perlakuan, maka peneliti melakukan posttest terhadap kelompok eskperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui pengaruh quantum learning terhadap kemampuan life science anak. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Variabel independen (bebas) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran quantum learning. b. Variabel dependen (terikat) Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah kemampuan life science anak. Hubungan antara variabel penelitian disini adalah hubungan kausal yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat, variabel independen (quantum learning) mempengaruhi variabel dependen (kemampuan life science anak). A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Definisi populasi adalah, Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
27 yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah anak kelas B di TK BA Aisyiyah Polokarto Sukoharjo yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 30 anak. 2. Sampel Sugiyono (2012) menyatakan, Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini anak kelas B TK BA Aisyiyah yang berjumlah 15 anak. B. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Anggota populasi adalah kelas B1 dan B2 yang terdiri dari 30 anak. Sampel yang digunakan peneliti adalah kelas B1 karena kelasnya berdekatan dengan ruang guru sehingga peneliti lebih mudah untuk melakukan perlakuan (treatment) dan menyiapkan media yang digunakan. Sedangkan untuk kelas B2 terletak diseberang jalan dan masih menyewa salah satu rumah warga. C. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes Friedenberg menyatakan tes sebagai salah satu jenis asesmen yang menggunakan aneka prosedur spesifik untuk memperoleh informasi dan mengonversikan atau mengubah informasi tersebut ke dalam skor atau bilangan (Supraktiknya, 2012). Menurut prosedur pemberian angka (scoring), item dalam tes prestasi dibagi menjadi dua tipe besar, yaitu tipe objektif untuk satu jawaban yang benar dan tipe esai atau karangan. Pembagian tipe item menurut kelasnya seperti
28 yang dijelaskan Brown ada lima tipe, tetapi peneliti mengambil satu tipe yaitu, tipe memilih alternatif contoh item ini adalah tipe memasangkan (matching) (Azwar, 1998). Instrumen yang digunakan peneliti adalah instrumen tes untuk mengukur kemampuan life science anak. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Tahap pemberian tes awal (pretest) Tahap pemberian tes awal (pretest) dilakukan untuk mengetahui keadaan awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pretest yang diberikan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berupa tes unjuk kerja untuk 4 item (mengelompokkan gambar makhluk hidup, mengelompokkan gambar benda mati, mengelompokkan binatang sesuai cara perkembanganbiakan (bertelur), mengelompokkan binatang sesuai cara perkembanganbiakan (melahirkan)), tes tertulis untuk 2 item (menyebutkan hal-hal yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh, mengetahui proses pertumbuhan tanaman) dan tes lisan untuk 5 item (menyebutkan makhluk hidup, menyebutkan benda mati, menyebutkan binatang sesuai cara perkembangbiakan (bertelur), menyebutkan binatang sesuai cara perkembangbiakan (melahirkan), menyebutkan bagian-bagian tanaman dan fungsinya) agar membuktikan kemampuan life science kedua kelompok sama. Hasil pretest menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan maka peneliti melanjutkan ke tahap pemberian perlakuan (treatment) pada kelompok eksperimen. b. Tahap pemberian perlakuan (treatment) Tahap pemberian perlakuan (treatment) diberikan kepada kelompok eksperimen dengan model pembelajaran quantum learning sebanyak tiga perlakuan (treatment), perlakuan pertama untuk makhluk hidup dan benda mati, perlakuan kedua untuk
29 mengetahui karakteristik binatang bertelur dan melahirkan, perlakuan ketiga untuk mengetahui karakteristik tanaman. Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan (treatment) tetapi tetap menggunakan metode pembelajaran seperti biasa yaitu metode ceramah. c. Tahap pemberian tes akhir (posttest) Tes akhir (postest) diberikan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berupa tes unjuk kerja untuk 4 item (mengelompokkan gambar makhluk hidup, mengelompokkan gambar benda mati, mengelompokkan binatang sesuai cara perkembanganbiakan (bertelur), mengelompokkan binatang sesuai cara perkembanganbiakan (melahirkan)), tes tertulis untuk 2 item (menyebutkan hal-hal yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh, mengetahui proses pertumbuhan tanaman) dan tes lisan untuk 5 item (menyebutkan makhluk hidup, menyebutkan benda mati, menyebutkan binatang sesuai cara perkembangbiakan (bertelur), menyebutkan binatang sesuai cara perkembangbiakan (melahirkan), menyebutkan bagian-bagian tanaman dan fungsinya) agar membuktikan kemampuan life science kedua kelompok berbeda. Hasil tes akhir (posttest) kemudian dibandingkan dengan hasil pretest yang menunjukkan bahwa terdapat efek penerapan model pembelajaran quantum learning terhadap kemampuan life science. 2. Wawancara Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur yang berarti wawancara yang dilakukan peneliti hanya menggunakan pedoman wawancara secara garis besar permasalahan saja dan tidak menggunakan pedoman wawancara yang sistematis. Wawancara ditujukan kepada guru kelompok B TK BA Aisyiyah, Polokarto, Sukoharjo. Tujuan pengumpulan data adalah
30 untuk memperoleh informasi kemampuan awal anak dan mengetahui model pembelajaran yang diterapkan guru. D. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen Untuk menguji validitas instrumen, peneliti menggunakan pendapat ahli (judgment experts). Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur yang telah dimodifikasi dari teori-teori, selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2012). Validitas ini dilakukan oleh dosen yang ahli sebagai validator instumen penelitian yaitu pada (Dra. Hj. Siti Wahyuningsih, M.Pd, Yudianto Sujana, S.Kom., M.Kom dan Dr. Peduk Rintayati, M.Pd). Langkah selanjutnya peneliti melakukan uji coba instrumen dan untuk mengetahui uji daya beda item maka peneliti menggunakan korelasi product moment. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka dinyatakan valid dan jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, maka dinyatakan tidak valid. Data dianalisis menggunakan SPSS 15 for windows. Berdasarkan hasil uji validitas item, diketahui product moment dengan n=15 pada taraf signifikansi 5% adalah 0,514. Kriteria soal yang valid adalah jika >. Dari 11 item, semua item valid dan kemudian digunakan untuk mengukur kemampuan life science anak. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 5. 2. Uji Reliabiltas Instrumen Untuk menghitung reliabilitas instrumen dapat menggunakan Alpha Cronbach Jika nilai Alpha lebih besar dari maka itemitem yang digunakan dinyatakan reliabiel atau konsisten. Jika nilai Alpha lebih kecil dari maka item-item yang digunakan dinyatakan tidak reliabiel atau tidak konsisten. Data dianalisis menggunakan SPSS 15 for windows. Berdasarkan uji reliabilitas, maka diperoleh indeks reliabilitas yaitu 0,971. Indeks reliabilitas ini menunjukkan bahwa soal tersebut memiliki relibilitas yang sangat
31 tinggi karena nilai alpha 0,971 > 0,514. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 6. Dengan demikian 11 item tersebut valid dan reliabel E. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam menganalisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2012). Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif ada dua yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Penelitian ini menggunakan statistik inferensial karena bertujuan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Dalam penelitian ini, uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas dan uji hipotesis. 1. Uji Prasyarat Analisis a) Uji Normalitas Uji normalitas data menggunakan shapiro-wilk karena sampel dalam jumlah kecil. Jika nilai sig > 0,05 maka data terdistribusi normal dan apabila nilai sig < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Data dianalisis menggunakan SPSS 15 for windows. b) Uji Homogenitas Uji homogenitas untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak menggunakan uji Levene statistik. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data tidak sama. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data sama. Data dianalisis menggunakan SPSS 15 for windows.
2. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan pretest dan dianalisis menggunakan teknik independen t-test untuk mengetahui bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Selanjutnya, peneliti menggunakan teknik paired t-test untuk mengetahui perbedaan signifikan hasil pretest dan posttest kelompok eskperimen. Langkah terakhir adalah menguji perbedaan hasil posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menggunakan independen t-test karena untuk melihat perbedaan signifikan antara dua kelompok bebas, yaitu melalui model pembelajaran quantum learning dan model pembelajaran demonstrasi. Jika t hitung lebih besar dari harga kritik t maka hasilnya signifikan. Data dianalisis menggunakan SPSS 15 for windows. F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan di TK BA Aisyiyah Polokarto Sukoharjo adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan penelitian a. Permohonan ijin peneliti kepada kepala sekolah, guru kelas dan wali murid kelas B sebagai responden b. Penyusunan instrumen penelitian c. Uji instrumen d. Penyusunan lembar observasi e. Memilih sampel penelitian f. Penyusunan desain penelitian g. Peneliti merencanakan pemberian perlakuan (treatment) dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru 2. Tahap pelaksanaan penelitian a. Pretest Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
33 b. Pemberian perlakuan (treatment) Pemberian perlakuan (treatmnet) dilakukan pada kelompok eksperimen yang dilakukan dalam 3 kali pertemuan selama satu minggu. c. Posttest Posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir kelompok kontrol dan kelompok eskperimen. 3. Tahap pengolahan data Tahap pengolahan data dilakukan untuk mengetahui hasil data pretest dan posttest dengan menggunakan SPSS 15 for windows. 4. Tahap penyajian data Penyajian data dilakukan untuk menguraikan hasil penelitian secara sistematis.