25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1 Flow chart proses produksi
26 1. Design proses ini mencangkup perancangan sistem, perhitungan daya pada sistem dan pemilihan part, proses ini memakan waktu satu sampai dua hari. 2. Pengumpulan Part yaitu proses pendataan part yang akan dikumpulkan dan dirakit proses ini memakan waktu satu sampai dua hari tergantung persediaan barang di gudang. 3. Machining yaitu proses permesinan dimana beberapa part harus di bubut dan disesuaikan seperti yang diinginkan. 4. QC yaitu peruses pengecekan part setelah di bubut dalam proses ini akan ditentukan part yang selesai di kerrjakan pada proses machining sesuai atau tidak untuk digunakan pada proses selanjutnya dan proses ini memakan waktu satu hari karena part yang dikerjakan dalam jumlah cukup banyak dan harus teliti. 5. Assemby yaitu proses perakitan dari semua part, proses ini dikerjkan oleh tiga orang dan memakan waktu satu hari perunit dalam pengerjaannya. 6. Test yaitu proses pengetesan alat yang sudah dirakit, proses ini memakan waktu satu hari. 7. Painting yaitu proses pengecatan setelah alat yang sudah dirakit dipastikan tidak ada masalah saat proses pengetesan, proses ini memakan waktu satu hari pengerjaannya. 8. Packing yaitu proses pengemasan, dalam proses ini mesi yang sudah siap akan dikemas dengan kotak kayu dan proses ini memakan waktu satu hari. 9. Delivery yaitu proses pengiriman ke pelanggan, proses ini memakan waktu beberapa hari karena pengiriman keluar kota.
27 4.2 DESIGN Merancang spesifikasi mesin sesuai permintaan pelanggan, biasanya pelanggan memiliki data spesifikasi yang dibutuhkan yaitu tekanan kerja pada sistem hidrolik dalam satuan Kg/cm 2 dan flow oli hidrolik yang di suplay mesin hidrolik dalam satuan Lpm (Liter per-menit). Dalam keseempatan kerja praktek di PT. Usaha Pratama Sejahtera ini kebetulan sedang merancang Hydraulic Power Unit dengan kapasitas flow 9 Lpm dengan tekanan kerja maksimum 150 Kg/cm 2. Berikut tahapan dalam proses design tersebut. 4.2.1 Menggambar Diagram Sistem Hidrolik Proses ini dikerjakan menggunakan aplikasi komputer yaitu fluid simulator dengan aplikasi tersebut dapat merancang sistem sidrolik sesuai keinginan pelanggan dan dapat di simulasikan sistem kerjanya. Gambar 4.2 Diagram sistem Sumber : PT. Usaha Pratama Sejahtera, Tahun 2017
28 Dari gambar tadi dapat kita ketahui part yang akan digunakan untuk merakit hydraulic power unit yaitu: 1. Tangki oli kapasitas 50 liter 2. Pompa hidrolik 3. Motor elektrik 4. Valve hidrolik ( relief valve dan solenoid valve ) 5. Suction filter 6. Pressure gauge 4.2.2 Menentukan Jenis Pompa dan Spesifikasi Pompa Untuk jenis pompa yang digunakan yaitu tipe gear pump karena tekanan maksimumnya kurang dari 200 Kg/cm 2 dan spesifikasi flow pompa tersebut yaitu 9 Lpm. Dalam catalog biasanya spesifikasi pompa dalam satuan cc/rev, maka itu harus di konfersikan kembali dengan rumus sebagai berikut: Diketahui: Hitunng: Output pompa : 9 Lpm = 9.000 Cm 3 /menit putaran motor penggerak :1500 Rpm Output pompa (Cm 3 /menit) = Cm 3 /rev (4.1) putaran motor penggerak (Rpm) 9000 1500 = 6 Cm3 /rev Dari hasil perhitungan diatas didapat nilai dari spesifikasi pompa yaitu 6 Cm 3 /rev, dan dapat dipilih yang mendekati hasil perhitungan yaitu 6,2 Cm 3 /rev.
29 Tabel 4.1 spesifikasi pompa hidrolik Gambar 4.4 Gear pump Sumber : PT. Usaha Pratama Sejahtera, Tahun 2017
30 4.2.3 Menghitung Daya Motor Penggerak Untuk menghitung daya yang digunakan untuk memutar pompa dengan kapasitas 6,2cc/rev yaitu sebagai berikut Diketahui: V = Volume pompa 6,2cc/rev P = Tekanan kerja pada silinder hidrolik 150 kg/cm 2 R =Putaran pada poros 1500 Rpm D = Daya motor listrik (kw) Rumus; D = V x R ( P x 1,2 ) 6000 (4.2) D = 6,2 x 1500( 150 x 1,2 ) 6000 D= 2,79 kw Telah didapat daya motor listrik adalah 2,79kW nilai ini akan kita sesuaikan dengan produk yang dijual dipasaran dan yang ada di pasaran yaitu 3 kw dengan spesifikasi sebagai berikut :
31 Tabel 4.2 Tabel spesifikasi elektrik motor ; 4.3 PROSES PENGUMPULAN PART YANG AKAN DIRAKIT Setelah dari proses perancangan dan penghitungan spesifikasi lalu didata dan dikumpulkan part yang akan dirakit. Berikut adalah list part yang akan dirakit Tabel 4.3 Data part No Nama Barang Part Code Merek Qty 1 Tangki 50L - - 1 2 Pompa BAP1A0-D-6,2 INTEGRAL 1 3 Elektrik motor EM100LB-4 INTEGRAL 1 3 KOPLING RGF-24 INTEGRAL 1 4 Manifold Block Fw-02-1station INTEGRAL 1 5 Solenoid Valve DSG-01-3C6-220V INTEGRAL 1 6 Modular relief valve MBP-01 INTEGRAL 1 7 Check Valve CV-04 INTEGRAL 1 8 Modular Flow Control MSW-01 INTEGRAL 1
32 4.4. PROSES PERAKITAN Dalam proses perakitan agar product yang dibuat sesuai standar maka ada beberapa tahap proses seperti pada flowchart berikut ; Gambar 4.5 Flow chart proses produksi 1. Persiapkan part di meja kerja agar tidak berantakan dan tertata rapih 2. Siapkan tangki yang akan digunakan dan sebelumnya bersihkan bagian dalam tangki agar tidak ada sisa-sisa kotoran dalam proses pembuatan tagki. 3. Letakkan elektrik motor dan pompa beserta btaket pompa di atas tangki dan set posisinya agar part tertata rapih.
33 4. Lubangi cover tangki sesuai letak lubang baraket elektrik motor dan braket pompa untuk memasang baut pengikat braketnya agar pompa dan elektrik motor tidak berubah posisinya 5. Hubungkan poros pompa dengan poros elektrik motor menggunakan kopling pastikan poros dalam posisi sejajar agar presisi dan tidak menimbulkan masalah. 6. Pasang filter di saluran hisap pompa yang terletak di dalam tangki posisi ini agar kotoran didalam tangki tidak terhisap oleh pompa saat pompa bekerja 7. Hubugkan port out pompa dengan port in pada check valve dan pastikan posisi check valve tidak terbalik dan sesuai gambar diagramnya. 8. Atur posisi manifold blok di atas tangki lalu hubungkan port output check valve ke port in pada manifold block, pastikan setiap sambungan terpasang dengan baik. 9. Susun solenoid valve, relief valve, dan flow control valve diatas manifold block dan pasang pressure gauge dan pastikan baut pengikat valve terpasang baik. Pemasangan part ini sesuai alur yang di gambar pada proses design sebelumnya, lalu setelah itu di cek kembali sambungan antara partnya pastikan tidak ada yang longgar karena dapat terjadi kebocoran.
34 Gambar 4.6 Hydraulic Power Unit Sumber : PT. Usaha Pratama Sejahtera, Tahun 2017 4.5 PROSES PENGEESAN Proses pengetesan ialah proses dimana alat yang sudah dirakit akan diuji sesuai fungsinya, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut 1. Pastikan part terpasang dengan baik dan benar agar tidak ada masalah dalam proses pengetesan 2. Masukkan oli hidrolik ke dalam tangki oli pastikan oli sampai ke level aman yaitu level dimana oli terlihat penuh pada indicator level oli. 3. Hubungkan elektrik motor ke panel listrik dan pastikan putaran motor sesuai dengan putaran pompa, jika tidak sesuai maka oli tidak akan mengalir ke sistem. 4. Hubungkan solenoid valve ke panel control agar dapat ditest apakah solenoid bekerja dengan baik 5. Pastikan relief valve pada posisi netral yaitu tanpa pressure agar pada saat pengetesan awal tekanan tidak langsung naik dan dapat disetel perlahan sesuai keinginan atau batas maksimum spesifikasi.
35 6. Pasang actuator untuk pengetesan yaitu berupa silinder hidrolik agar dapat terlihat sistem dari keseluruhan alat berjalan dengan baik atau tidak 7. Hidupkan panel elektrik motor, pastikan semua proses sebelumnya dilakukan dengan baik. 8. Periksa apakah putaran elektrik motor sesuai yang diharapkan agar sistem bekerja dengan baik 9. Periksa apakah ada kebocoran di setiap sambungan konektor selang dan pipa, biasanya terlihat jika ada kebocoran oli akan menetes saat alat bekerja. 10. Biarkan beberapa saat agar oli bersikulasi dengan baik agar sistem terisi dengan oli dan udara tidak mengendap pada sistem. 11. Mainkan control panel untuk mengoprasikan solenoid valve pastikan silinder bergerak sesuai pengoprasiannya dan biasanya operator menekan tombol pada control panel. 12. Set relief valve pada tekann 150 Kg/cm 2 yang terlihat pada pressure gauge agar sistem bekerja pada batas maksimum dari spesifikasi alat tidak boleh lebih karena berbahaya dan dapat merusak komponen pada sistem yaiu pompa hidrolik. Setelah dicoba dan hasilnya sesuai keinginan maka mesin di rapihkan kembali dari alat-alat test yang terpasang lalu bersihkan dari oli-oli karena proses ini sudah selesai dan akan dilanjutkan ke proses finishing. 4.6 PROSES PENGECATAN Apabila semua sudah siap pasang dan tidak mengalami kebocoran maka proses selanjutnya adalah pengecatan silinder hidrolik. Pengecatan dilakukan di area terbuka demi menjaga keselamatan karyawan lain. Pengecatan dilakukan menggunakan peralatan semprot dengan bantuan angin kompresor. Cat yang digunakan adalah cat minyak yang dicampur dengan tinner untuk mempercepat pengeringan. Berikut ini alur dari pengerjaannya ;
36 Gambar 4.7 Flow chart proses pengecatan sampai pengiriman 1. Persiapan alat-alat pengecatan seperti kompresor, cat, tiner dan kain majun pastikan mesin kompresor bekerja dengan baik, proses ini dikerjakan hanya satu jam. 2. Pembersihan media yang akan dicat agar terhindar dari kotoran dan oli, proses ini dikerjakan hanya satu jam. 3. Pengecetan media dengan warna sesuai permintaan atau warna standar dari perusahaan, proses ini dikerjakan berulang-ulang agar cat terlihat rapih, proses ini dikerjakan dalam waktu tiga jam. 4. Pengeringan media yang sudah dicat, biasanya diletakkan di ruang terbuka yang terkena sinar matahari agar cepat kering dan pengeringan dilakukan satu hari agar cat kering dengan sempurna. 5. Packing dengan menggunakan kotak kayu agar tidak terbentur saat proses pengiriman, proses packing ini dikerjakan kuarng lebih tiga jam.