Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

dokumen-dokumen yang mirip
Author : Hirawati, S.Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UNRI (

PENGENDALIAN VEKTOR NYAMUK OLEH KELOMPOK 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penatalaksanaan DBD Pada Dewasa

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB IV METODE PENELITIAN. mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu. Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.

EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RS. ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 5 Diare. Catatan untuk instruktur

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang

RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne

Hasil Uji Statistik Trombosit Range dengan. Perdarahan Kulit dan Perdarahan Mukosa 64

Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue pada Dewasa. Dr. Ratih Dewi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyerang baik orang dewasa maupun anak-anak, tetapi lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Dengue Hemoragic Fever (DHF) (Susilaningrum dkk, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Selama hampir dua abad penyakit Demam Berdarah (DB) disejajarkan

BAB V PEMBAHASAN. yang telah memenuhi jumlah minimal sampel sebanyak Derajat klinis dibagi menjadi 4 kategori.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh rumah sakit di Indonesia dengan angka kematian 5,7%-50% dalam tahun

A. PENGERTIANs DHF adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori A.1. Definisi Demam Berdarah Dengue Demam Dengue adalah penyakit febris virus akut yang seringkali disertai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Demam Berdarah Dengue (DBD) tanda-tanda kegagalan sirkulasi (WHO, 1997).

Divisi Infeksi Tropis Bagian IKA FK USU Medan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. cepat di dunia. Dalam lima puluh tahun terakhir, insidensi meningkat 30 kali dengan

BAB III BAHAN DAN METODE

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

MANUSIA/MASYARAKAT MAKHLUK SOSIAL

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Untuk mendiagnosia klinik DBD pedoman yang dipakai adalah yang disusun WHO :

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengue Haemoragic Fever (DHF) yang lebih sering disebut dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Demam berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah. penyakit demam akut terutama menyerang pada anak-anak, dan saat ini

RESUSITASI CAIRAN. Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang

GANGGUAN NAPAS PADA BAYI

DISKUSI PANEL BLOK 4.3

UNIVERSITAS INDONESIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

AH DENGUE SURAKARTA SKRIPSI K Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (DHF) merupakan penyakit infeksi tropik yang disebabkan oleh virus dengue dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbeda yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti. Virus ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

Hep B BCG Polio DTP Campak Dosis Cara. IM IC Oral/IM IM SC pemberian Dosis 0,5 ml 0.05 ml, deltoid kanan

PENANGANAN DIARE. B. Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare menjadi berat

ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR. Dosen Pengasuh : Dr. Kartin A, Sp.A.

MALNUTRISI. Prepared by Rufina Pardosi UNICEF Meulaboh

Preeklampsia dan Eklampsia

BAB II KONSEP DASAR. oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu penelitian Hammon, dkk (1956) berhasil menemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. T DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER GRADE II DI BANGSAL MELATI 2C DI RSUD MOEWARDI, SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

BAB XVII DENGUE XVII.1 Patogenesis1,2

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

DIAGNOSIS DAN TATA LAKSANA TERKINI DENGUE

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI NEURAL NETWORK PADA DATA PASIEN DEMAM BERDARAH

Perancangan Prediksi Keputusan Medis Untuk Penyakit Demam Berdarah Dengue Dengan Jaringan Syaraf Tiruan

Pengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Emboli Cairan

Pusat Hiperked dan KK

Studi Perbandingan Pengobatan Demam Berdarah Dengue Derajat III dan Derajat IV

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyakit infeksi Dengue seperti DBD (Demam Berdarah Dengue) kini

PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA

B A B PENDAHULUAN. terutama di daerah tropik dan subtropik. Insiden infeksi VD yang meliputi

Lilik Kurniawan, S. Ked Yayan Akhyar Israr, S. Ked

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. genus Falvivirus, virus RNA dari Keluarga Falviviridae (Soedarto 2012).

RESUSITASI CAIRAN & ELEKTROLIT. Yoani Aty

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TELAAH PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

78 Infeksi Virus Dengue

Dengue Infection (Diagnosis & Treatment)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue

BAB I PENDAHULUAN. limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik. 1

BAB III RESUME KEPERAWATAN

ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BOYOLALI TAHUN 2007 SKRIPSI

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

KEDARURATAN LINGKUNGAN

PERTOLONGAN GAWAT DARURAT

ANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI

Kebutuhan cairan dan elektrolit

Transkripsi:

Demam berdarah dengue 1. Klinis Gejala klinis harus ada yaitu : a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlagsung terus menerus selama 2-7 hari b. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan : Uji bendung positif Ptekie, ekimosis, purpura Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi Hematemesis dan atau melena c. Pembesaran hati d. Syok ditandai dengan nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi ( 20 mm Hg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refill time memanjang (> 2 detik) dan pasien tampak gelisah. 2. Laboratorium a. Trombositopenia (100.000/µl atau kurang) b. Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler dengan manifestasi sebagai berikut : Peningkatan hematokrit 20 % dari nilai standar Penurunan hematokrit 20 % setelah mendapat terapi cairan Efusi pleura/perikardial, asites dan hipoproteinemia 2 kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya peningkatan hematokrit) cukup untuk menegakkan diagnosis kerja DBD. Derajat penyakit Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi) Derajat 1 : demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji bendung Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

Derajat 3 : didapatkan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20 mmhg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembab dan anak tampak gelisah Derajat 4 : syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur Tatalaksana demam berdarah tanpa syok Anak dirawat di rumah sakit Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air sirup, susu untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah/diare Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibu profen karena obat-obatan ini dapat meransang terjadinya perdarahan Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang 1. Berikan hanya larutan isotonik seperti ringer laktat/ asetat 2. Kebutuhan cairan parenteral Berat badan < 15 kg : 7 ml/kg BB/ jam Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgbb/ jam Berat badan >40 kg : 3ml/kgBB/jam 3. Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam serta periksa laboratorium (hematokrit, trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam 4. Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24-48 jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian cairan. Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tatalaksana syok terkompensasi (compensated shock) Tata laksana demam berdarah dengan dengue shock Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 l/menit secara nassal Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti ringer laktat/asetat secepatnya

Jika tidak menunjukkan pperbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgbb secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-20 ml/kgbb jam maksimal 30ml/kgBB/24 jam Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan terjadinya perdarahan tersembunyi, berikan transfusi darah/komponen Jika terdapat perbaikan klinis(pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik, tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam. Kematian banyak terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak daripada pemberian yang terlalu sedikit. Tatalaksana komplikasi perdarahan Jika terjadi perdarahan berat segera beri darah bila mungkin. Bila tidak, beri koloid dan segera rujuk Penanganan kelebihan cairan Kelebihan cairan merupakan komplikasi penting dalam penanganan syok. Hal ini dapat terjadi karena : 1. Kelebihan dan/atau pemberian yang terlalu cepat 2. Penggunaan jenis cairan yang hipotonik 3. Pemberian cairan intravena yang terlalu lama 4. Pemberian cairan intravena yang jumlahnya terlalu banyak dengan kebocora yang hebat Tanda awal : 1. Nafas cepat 2. Tarikan dinding dada ke dalam 3. Efusi pleura yang luas 4. Asites 5. Edema peri-orbital atau jaringan lunak Tanda-tanda lanjut kelebihan cairan yang hebat :

1. Edema paru 2. Sianosis 3. Syok irreversible Tatalaksana penanganan kelebihan cairan berbeda tergantung pada keadaan apakah klinis masih menunjukkan syok atau tidak : 1. Anak yang masih syok dan menunjukkan tanda kelebihan cairan yang berat sangat sulit untuk ditangani dan berada pada resiko kematian yang tinggi. Rujuk segera. 2. Jika syok sudah pulih namun anak masih sukar bernafas atau bernafas cepat dan mengalami efusi luas, berikan obat minum atau furosemid intravena 1mg/kgBB/dosis sekali atau dua kali sehari selama 24 jam dan terapi oksigen 3. Jika syok sudah pulih dan anak stabil, hentikan pemberian cairan intravena dan jaga anak agar tetap istirahat di tempat tidur selama 24-48 jam. Kelebihan cairan akan diserap kembali dan hilang melalui diuresis. Perlu diperhatikan : Jangan berikan steroid Jika terjadi kejang, tangani kejang Jika anak tidak sadar tatalaksana Jika timbul hipoglikemia beri glukosa intravena Jika terdapat ganggua fungsi hati yang berat, segera rujuk Pemantauan Untuk anak dengan syok : Petugas medik memeriksa tanda vital anak setiap jam (terutama tekanan nadi) hingga pasien stabil, dan periksa nilai hematokrit setiap 6 jam. Dokter harus mengkaji ulang pasien sedikitnya setiap 6 jam Untuk anak tanpa syok : Petugas medis memeriksa tanda vital anak (suhu badan, denyut nadi dan tekanan darah) minimal 4 kali sehari dan nilai hematokrit minimal sekali sehari Catat dengan lengkap cairan masuk dan cairan keluar

Jika terdapat tanda-tanda berikut : syok berulang, syok berkepanjangan, ensefalopati, perdarahan hebat, gagal hati akut, gagal ginjal akut. Edema paru dan gagal nafas, segera rujuk.