PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA Risjanuatril 1, Sefna Rismen 2, Ratulani Juwita 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat risjanuatril@gmail.com ABSTRACT This research is motivated by the number of materials that have not been understood by students, one of them is the material of perimeter and the area of triangle. The source book used so far has not been able to help the students to understand a concept. The students tend to memorize formulas and did not think critically in learning. This study intended to develop teaching materials in the form of LKS based on scaffolding on material of perimeter and area of triangle that were valid, practical and effective. The type of this research was development research using Ploom model consists of 3 phases; preliminary research, prototyping phase, and assessment phase. The result of LKS validation was in the valid criteria with the percentage of 80%. The result of practicality shown that LKS was on very practical criteria with percentage of 83.19%. The effectiveness result on effective criteria with students' mastery of 87.5%. It can be concluded that LKS-based on scaffoldingfor material of perimeter and area of triangle was valid, very practical and effective in SMP Adabiah Padang. Keywords: LKS, Scaffolding, Research and Development PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu pelajaran yang berperan penting dalam dunia pendidikan. Matematika juga merupakan pengetahuan dasar yang dibutuhkan siswa untuk menunjang keberhasilannya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu matematika juga diperlukan siswa untuk mengembangkan kemampuannya seperti kemampuan berfikir kritis, logis, dan sistematis dalam memecahkan suatu masalah. Pemebelajaran matematika merupakan salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), selain itu matematika juga merupakan salah satu ilmu yang diajarkan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan
tinggi. Pembelajaran matematika juga dapat diaplikasikan dengan berbagai strategi dan bahan ajar, hal ini bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan. Salah satu materi di sekolah yang diajarkan pada mata pelajaran matematika adalah keliling dan luas segitiga yang dipelajari di kelas VII. Materi keliling dan luas segitiga merupakan materi yang tercantum, baik dalam Kurikulum KTSP maupun Kurikulum 2013. Materi ini membantu siswa mempelajari materi lain seperti Bangun Ruang dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, namun penguasaan siswa tehadap materi Keliling dan luas segitiga masih rendah. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMP Adabiah Padang pada tanggal 12 dan 13 Januari 2017, diperoleh informasi bahwa saat proses pembelajaran berlangsung siswa hanya menggunakan satu bahan ajar berupa buku teks dan tidak ditemukan bahan ajar lain selain buku teks tersebut. Buku teks secara umum berisikan materi pelajaran, contoh soal dan latihan. Penyajian yang demikian menyebabkan siswa belum mampu menemukan suatu konsep. Siswa cenderung menghapal suatu konsep daripada memahaminya. Apabila diberikan permasalahan yang berbeda siswa menjadi bingung dan kesulitan dalam memecahkannya. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, perlu adanya suatu pengembangan bahan ajar yang mampu membuat siswa memahami konsep materi pembelajaran, berpikir kritis dan membantu siswa dalam memahami konsep dasar matematika. Bahan ajar yang dapat digunakan guru sebagai pendamping buku teks salah satunya adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Hamdani (2011:74) menyatakan bahwa LKS merupakan lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. Sehingga penelitian ini berjuudul Pengembangan LKS Berbasis Penemuan terbimbing pada Materi Keliling dan luas seitiga. Tujuan pengembangan ini adalah untuk melihat karakteristik
lembar kerja siswa (LKS) berbasis penemuan terbimbing yang valid, praktis dan efektif pada materi keliling dan luas seitiga. Hamdani (2011:74) menyatakan bahwa LKS merupakan lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. Suherman (2003: 212) mengemukakan bahwa kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa. Ini berarti dalam proses pembelajaran, siswa menemukan sendiri suatu hal yang baru namun sudah diketahui oleh orang lain (guru). Selain itu Suherman (2003: 213) juga menambahkan bahwa metode penemuan dapat dilakukan secara (terpimpin) terbimbing. Pelaksanaan model penemuan terbimbing menurut Markaban (2006: 16) ada beberapa langkah yang perlu ditempuh oleh guru adalah sebagai berikut. 1. Merumuskan masalah. 2. Siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganilisis data tersebut. 3. Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dan analisis yang dilakukannya. 4. Konjektur yang telah dibuat siswa tersebut diperiksa oleh guru. 5. Verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan juga kepada siswa untuk menyusunnya. 6. Guru menyediaan soal latihan atau soal tambahan Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Hera Deswita (2015) dengan judul Pengembangan lembar kerja siswa matematika berbasis penemuan terbimbing untuk siwa kelas VIII SMP materi lingkaran. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini yaitu peneliti sekarang melaksanakan sampai pada tahap validitas, praktikalitas dan efektifitas sedangkan penelitian sebelumnya hanya sampai tahap validitas dan praktikalitas. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development) dengan model Ploom terdiri dari 3 fase yaitu preliminary research, prototyping
phase, dan assessment phase. Tahap preliminary research terdiri dari wawancara kepada siswa dan guru, analisis silabus, analisis buku teks, dan analisis karakteristik. Tahap prototyping phase yaitu merancang sistematika dan struktur LKS, pengembangan prototipe, tinjauan ahli, evaluasi satu-satu dan evaluasi kelompok kecil. Tahap assessment phase yaitu uji kelompok besar terhadap satu kelas untuk melihat efektivitas LKS Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, angket, pedoman wawancara dan tes akhir. Lembar validasi digunakan untuk memvalidasi produk yang dilakukan oleh validator. Validator dalam penelitian ini adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat. Angket pada evaluasi satu-satu dan kelompok kecil digunakan untuk melakukan praktikalitas produk. Praktikalitas produk dilakukan dengan tujuan untuk melihat keterpakaian produk yang telah disusun, dengan dialakukan uji coba produk secara terbatas tiga orang siswa dan satu orang guru matematika pada tahap evaluasi satu-satu, enam orang siswa pada tahap kelompok kecil di SMP Adabiah Padang. Tes akhir digunakan untuk melihat hasil belajar siswa guna mengetahui efektivitas LKS. Hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai, disajikan dalam bentuk tabel. Selanjutnya dihitung nilai validitas dengan menggunakan rumus: NV = 100 Keterangan : NV = Nilai akhir validasi dari masingmasing validator S = Jumlah Semua Skor SM = Skor Maksimum Kemudian Nilai Validitas yang didapatkan dianalisis dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 1. Kriteria validitas LKS Persentase (%) Kategori Sangat Valid Valid Cukup Valid Tidak Valid Sangat Tidak Valid Analisis data praktikalitas dilakukan dengan memberikan angket praktikalitas kepada 3 dan 6 orang siswa dan saru orang guru matematika. Data angket diperoleh
dengan cara menghitung skor siswa yang menjawab masing-masing item Tabel 2. Kriteria Praktikalitas LKS Persentase Kategori (%) Sangat Praktis Praktis Cukup Praktis Tidak Praktis Sangat Tidak Praktis Tes hasil belajar dianalisis dengan menggunakan perhitungan persentase siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM matematika di SMP Adabiah Padang adalah 80. untuk pengembangan LKS ini dikatakan efektif jika minimal 75% dari jumlah siswa mendapat nilai 80, Harjanto (2010:285). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembuatan LKS berbasis penemuan terbimbing telah melalui tiga fase yaitu preliminary research, prototyping phase dan assessment phase. LKS yang dinyatakan valid diimplementasikan untuk dapat memperoleh data praktikalitas. Kemudian LKS diujicobakan pada kelas sesungguhnya untuk mengetahui keefektifan LKS tersebut. Berikut ini dijelaskan hasil analisis validitas, praktikalitas dan efektivitas LKS berbasis penemuan terbimbing. Validitas LKS berbasis penemuan terbimbing. Prastowo (2011: 224) menyatakan bahwa variabel yang harus kita cermati sebelum LKS dapat dibagikan ke peserta didik adalah kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran. Markaban (2006: 17) penemuan terbimbing terdiri dari 6 langkah yaitu langkah pertama merumuskan masalah diberikan kepada siswa, hingga langkah ke enam sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu benar. Analisi data dari lembar validasi LKS matematika berbasis penemuan terbimbing yang didasarkan atas 4 indikator yaitu materi, penyajian, bahasa dan kegrafikaan. Hasil validasi dari empat aspek yang dinilai diperoleh rerata 80% dengan kategori valid. Praktikalitas LKS berbasis penemuan terbimbing bertujuan untuk melihat keterpakaian LKS. Hasil analisis secara keseluruhan
menunjukan bahwanilai akhir LKS matematika berbasis penemuan terbimbing dari guru dikategorikan sangan praktis dengan persentase 83,33%, sedangkan dari 3 orang siswa dikategorikan sangat praktis 81,06% dan 6 orang siswa dikategorikan sangat praktis 85,2%. Hasil tes yang dianalisis diperoleh persentase siswa yang tuntas berjumlah 87,5%. Hal ini menunjukan penggunaan LKS berbasis penemuan terbimbing efektif. Harjanto, (2010). Perencanaan pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Markaban. (2006). Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK.Yogyakarta :PPPTK Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: CV.Alfabeta. Suherman, Erman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jica. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya LKS berbasis penemuan terbimbing sudah valid, praktis dan efektif digunakan di kelas VII SMP Adabiah Padang. DAFTAR PUSTAKA Deswita, Hera. dkk. (2015). Pengenbangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Penemuan Terbimbing untuk Siwa Kelas VIII Materi Lingkaran. Riau: Universitas Pasir Pengaraian (UPP). Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.