RAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

PENINGKATAN KUANTITAS, KUALITAS, DAN EFEKTIVITAS INTERAKSI ANTARA PENYULUH- PENELITI BPTP BENGKULU DENGAN PEMANGKU KEBIJAKAN DAERAH

LAPORAN AKHIR TAHUN 2008

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG

PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN

program yang sedang digulirkan oleh Badan Litbang Pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian yang

KATA SAMBUTAN GUBERNUR PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENINGKATAN JEJARING KERJASAMA DALAM PENYEBARAN INOVASI TEKNOLOGI

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)

KERJASAMA KEMITRAAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SPESIFIK LOKASI (KKP3SL) (PENYULUH- Kemitraan Diseminasi)

SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INFORMASI TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG P4MI

RUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal. (Yogyakarta, Mei 2007)

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010

PERAN UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER DALAM PENGUATAN SISTEM PERBENIHAN DI KALIMANTAN TENGAH

TUGAS DAN FUNGSI PERPUSTAKAAN BPTPYOGYAKARTA DALAMMENUNJANG PENELITIAN, PENGKAJIAN DAN PENYULUHAN BIDANG PERTANIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI GELAR TEKNOLOGI DAN TEMU LAPANG

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI

AKUNTABILITAS DISEMINASI TEKNOLOGI HASIL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN OLEH BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

CARA MEMBUDIDAYAKAN TANAMAN KAKAO

Workshop dilaksanakan di Aula Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kab. Donggala, Jl. Jati Gunung Bale Donggala (Prov.

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah Ratnaningsih 1. ABSTRAK

LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI BENGKULU

KATA PENGANTAR. Panitia Pelaksana

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) KALENDER TANAM TERPADU

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SOSIALISASI, TEMU INFORMASI, PAMERAN, MELATIH DI BPP)

KATA PENGANTAR. Bengkulu, Oktober 2010 Penanggung jawab Kegiatan, Dr. Wahyu Wibawa, MP.

PROFIL BPTP NTB. Sejarah. Profil BPTP NTB. Satu Dasawarsa BPTP NTB 1

STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN

BAB V PENUTUP. telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa hal yang dijadikan fokus. penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi bagaimana strategi

LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN PENINGKATAN PENGUASAAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAHAN KERING KABUPATEN DONGGALA. OLEH : SYAMSYIAH GAFUR, dkk

PERAN ASPARTAN (ASOSIASI PASAR TANI) DALAM MENDORONG BERKEMBANGNYA UMKM DI KABUPATEN SLEMAN

LAPORAN HASIL JUDUL KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN GOWA. Andi Ella, dkk

I. PENDAHULUAN. pembangunan nasional, baik berupa sumbangan langsung seperti peningkatan

PENGANTAR. Latar Belakang. merupakan keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan bahan

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN TEMU LAPANG DAN TEMU USAHA MENDUKUNG KEGIATAN P4MI

PENYUSUNAN BAHAN DISEMINASI DAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI

GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 134 TAHUN 2002 TENTANG

MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN MELALUI INOVASI (M-P3MI) BERBASIS JERUK DI KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU

LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI PENGEMBANGAN MEDIA CETAK

PETUNJUK PELAKSANAAN

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

Renstra BKP5K Tahun

panduan praktis Edukasi Kesehatan

PENGEMBANGAN UNIT DESA BINAAN Zaenaty Sannang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PENGGUNAAN MEDIA TRADISIONAL MENUMBUHKAN MINAT AWAL DAN KESADARAN PENGGUNA INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN IP PADI 400 SPESIFIK LOKASI

METODA DAN TEKNIK PENYULUHAN. Pusat Pengembangan Penyuluhan Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

[ nama lembaga ] 2012

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya

Makalah Lelang Jabatan: Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) YOGYAKARTA

RUMUSAN TEMU TEKNIS PEMANFAATAN ALSINTAN HASIL PEREKAYASAAN DAN PENGEMBANGAN BALITBANGTAN SERPONG, 18 AGUSTUS 2016

RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU

PENINGKATAN EFEKTIVITAS HUBUNGAN PENELITI PENYULUH PETANI. Warsana, SP. MSi

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi

Annual Work Plan and Budgeting (AWP-B) 2008

DRAFT RUMUSAN SEMENTARA WORKSHOP PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERTANIAN LAHAN MARJINAL P4MI Denpasar, 8-10 APRIL 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR: 16 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR INFORMASI DAN KOMUNIKASI KABUPATEN LEBAK

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA 17 /PER/M.

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INFORMASI TEKNOLOGI PERTANIAN

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) TA 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RESPON PETANI TERHADAP BEBERAPA JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BIMA MELALUI PENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

TEMU INFORMASI TEKNOLOGI LAHAN KERING MENDUKUNG INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN DAN DISEMINASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015

KEGIATAN PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN MELALUI INISIATIF LOKAL POOR FARMERS INCOME IMPROVEMENT THROUGH INNOVATION. Tahun Anggaran 2007

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh

LAPORAN AKHIR TAHUN 2008

DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN

JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN

Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari pengirim (Komunikator) kepada penerima (Komunikan). Pengiriman dan penerima dalam hal ini

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PTT PADI DI PROVINSI BENGKULU

WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN. Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia

Written by Administrator Saturday, 12 September :38 - Last Updated Tuesday, 27 October :07

Transkripsi:

RAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN Bogor, 2005

5PENYELENGGARAAN DISEMINASI BPTP JAWA TIMUR N Pangarsa, A Muhariyanto, E Widayati dan Winarno Pendahuluan Keberhasilan kegiatan pengkajian BPTP ditentukan oleh tingkat pemanfaatan dan penerapan inovasi oleh masyarakat pertanian di wilayah kerjanya. Kegiatan diseminasi merupakan muara dari kegiatan penelitian dan pengkajian, sehingga kegiatan tersebut memegang peranan yang cukup penting (Zaini dkk, 2005). Pada era otonomi dan teknologi informasi seperti saat ini, diseminasi harus dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Informasi inovasi pertanian yang didiseminasikan tidak hanya yang dihasilkan oleh BPTP, tetapi juga dari berbagai sumber teknologi lainnya, sehingga BPTP selain dituntut untuk membuat suatu strategi diseminasi yang tepat, juga harus dapat mengelola data dan informasi dari sumber lain sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan fihak pengguna. Penyelenggaraan diseminasi pada prinsipnya harus selalu ditinjau ulang atau dimonitor untuk disesuaikan dengan kondisi khalayak sasaran, institusi dan sistem penyuluhan yang berlaku di Jawa Timur serta sumberdaya di BPTP. Strategi diseminasi yang efektif akan dapat : (1) Mempercepat penyampaian informasi inovasi hasil litkaji, (2) Mempecepat penerapan atau adopsi inovasi hasil litkaji, (3) Menjaring umpan balik secara efektif untuk bahan perencanaan pengkajian dan (4) Mendukung program pengkajian yang sedang berjalan. Pada akhirnya kegiatan diseminasi dapat menentukan tingkat manfaat institusi BPTP di wilayah kerjanya (Zaini dkk, 2005 dan Sulaiman 2005). Penyelenggaraan kegiatan diseminasi saat ini harus terkait dengan program atau kegiatan institusi eksternal seperti Balai Penelitian, Perguruan Tinggi, Institusi Swasta/LSM dan Dinas baik melalui pertemuan langsung maupun jaringan internet. Di lingkup BPTP sendiri kegiatan diseminasi merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dengan pengkajian serta merupakan kegiatan terpadu dengan program SIM, kepustakaan, pertemuan ilmiah dan kegiatan pengelolaan data dan informasi (bank data) sebagai pendukung diseminasi. Diseminasi harus dapat dilakukan selain efektif dan efisien tetapi juga harus profesional. Gambaran Umum Penyelenggaraan Diseminasi Sejak BPTP berdiri lebih dari 10 tahun yang lalu, maka telah banyak teknologi inovasi yang didiseminasikan melalui berbagai macam media, yaitu media elektronika, cetak, kegiatan pertemuan tatap muka, ekspose dan promosi, layanan informasi baik kelompok maupun perorangan serta kegiatan pengkajian di lapangan yang menggunakan pendekatan kelompok. Media penyuluhan yang telah diproduksi tersebut pada dasarnya mempunyai beberapa kelemahan dan kelebihan (tergantung jenis medianya), sehingga untuk mengurangi kelemahan masing-masing media, BPTP sering menggunakan kombinasi dari berbagai media (Tabel 1). Tabel 1. Jenis, Sasaran dan Jangkauan Media Yang Telah Diproduksi (TA.1995/1996 TA. 2004/2005) Kelompok Media dan Topik/ Jenis Media Frekuensi Sasaran Media Jangkauan Riel Elektronik 1. Siaran TV (topik) Masyarakat Umum di Pemirsa TVRI saja 19 Jatim 2. Produksi VCD (topik) Petugas dan Penyuluh Petugas dan Penyuluh 19 terbatas sentra produksi 3. Siaran radio siaran keliling (topik) Masyarakat Umum di Hanya 5 kabupaten di Jatim 168 Jatim (15 kali keliling)

4. Kaset Rekaman (topik) 5. Web Site/Jaringan Internet (tahun) 28 3 Petugas, penyuluh, masyarakat umum Pengusaha, mahasiswa, peneliti, penyuluh, KTN Petugas, penyuluh terbatas, tergantung RKPD Pengusaha, mahasiswa, peneliti, penyuluh, KTN, masyarakat umum Cetak 1. Poster (judul) 12 Petani Sampai Dinas/BIPP 2. Folder/liptan (judul) 160 Petani Sampai Dinas/BIPP 3. Brosur (judul) 17 Petugas, Penyuluh Sampai Dinas/BIPP 4. Prosiding (seri) Pertemuan 1.Temu Infotek (kali) 2.Aptek (kali) 3.Seminar (kali) 10 8 23 10 Institusi Propinsi, Pusat dan kabupaten Penyuluh, Petani, Penentu Kebijakan, pengusaha Penyuluh, Petani, Pengusaha, Penentu Kebijakan Peneliti, Penyuluh, Penentu Kebijakan, Pengusaha Institusi Propinsi, Pusat dan Kabupaten sub sektor Terbatas pada beberapa petani dan kabupaten (ex karesidenan) Terbatas pada beberapa petani dan kabupaten (ex karesidenan) Terbatas jumlah yang diundang 4.Temu Lapang/gelar teknologi (kali) 38 Petani, penyuluh Terbatas di lokasi kajian 5. Road Show (kali) Penentu kebijakan dan Terbatas frekuensinya pengusaha Ekspose/Promosi 1.Pameran/ visitor display (kali) 20 Masyarakat umum Terbatas pengunjung 2.Visitor Plot (topik) 5 Masyarakat umum Hanya di BPTP Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi dengan pendekatan penyuluhan (topik)* * SUTPA, Agribis Pamelo, INBIS, padi IP 300 5 Petani, penyuluh, penentu kebijakan, pengusaha Frekuensi terbatas dan tidak sepanjang tahun

Berdasarkan pengalaman selama 10 tahun tersebut, ada beberapa permasalahan yang harus dipecahkan, karena media yang telah diproduksi, maupun metode diseminasi yang selama ini dilakukan mempunyai keterbatasan. Permasalahan Alih Teknologi Dari banyak kajian penyuluhan, maka telah diketahui bahwa penerapan teknologi (adopsi) akan semakin dipercepat dan diperluas jika memenuhi beberapa persyaratan, yaitu ( 1) Adanya kelembagaan petani (kelompok). Kelompok tani merupakan media belajar, unit ekonomi, unit produksi dan kerjasama; (2) Adanya kegiatan penerapan teknologi inovasi langsung di lapangan oleh kelompok, (3) Adanya pendampingan (pengawalan inovasi teknologi), (4) Adanya unsur penguatan informasi (media informasi) dan (5) Dukungan kelembagaan terkait yang berhubungan dengan inovasi teknologi. Di luar persyaratan tersebut, materi inovasi harus yang dibutuhkan pasar, jika adopsi ingin dipercepat. Dengan melihat persyaratan tersebut, maka BPTP mempunyai beberapa kendala dalam transfer teknologi inovasi tersebut. Kendala tersebut antara lain disebabkan fungsi BPTP yang ada pada posisi sebagai pendukung penyuluhan (informasi, komunikasi dan diseminasi), sedangkan kewenangan kegiatan penyuluhan langsung merupakan mandat pemerintah daerah. Kendala dalam transfer teknologi tersebut dapat dirinci sebagai berikut : (1) Tugas menumbuhkan kelompok dan memperkuat kelembagaan petani bukan tugas utama BPTP, (2) Tidak adanya tenaga pendamping khusus di lapangan (penyuluh). Tenaga BPTP adalah peneliti, penyuluh dan tenaga detasir yang tidak dapat mengawal/mendampingi kelompok sepanjang tahun di semua kabupaten, (3) Media yang telah didistribusikan mempunyai banyak keterbatasan dalam hal volume, frekuensi dan jangkauan, (4) Kegiatan pengkajian di lapangan yang dilakukan BPTP tidak dapat secara penuh dilakukan seperti pendekatan penyuluhan, karena dana pengkajian terbatas dan tupoksi BPTP. Program Informasi, Komunikasi dan Diseminasi Untuk mengurangi kelemahan tersebut, maka BPTP telah membuat program Informasi, Komunikasi dan Diseminasi (diagram 1) dan strategi diseminasi sedemikian rupa, sehingga informasi yang ditransfer sampai pada pengguna. Strategi tersebut telah dibuat dengan melakukan kegiatan :

1. Selalu melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dalam melakukan pengkajian, penyuluhan dan diseminasi inovasi 2. Mengidentifikasi dan menjaring umpan balik (akar masalah dan kebutuhan teknologi) baik formal dengan pemerintah daerah maupun informal dengan petani dan pengguna lainnya, sehingga materi kajian sesuai kebutuhan pasar. 3. Untuk topik pengkajian tertentu dilakukan juga pendekatan penyuluhan untuk memperkuat kelembagaan petani, penyuluhan dan dukungan kelembagaan lainnya (Prima Tani) 4. Menyebarkan media informasi melalui pos atau simpul penyuluhan di kabupaten serta pada kontaktani di sentra produksi dan pemasaran komoditas 5. Melakukan kerjasama dengan fihak swasta dalam pengembangan teknologi, pemasaran dan promosi produk unggulan petani 6. Mengadakan koordinasi perencanaan pengkajian dan rekomendasi teknologi dengan institusi yang ada di pemerintah provinsi 7. Mengkombinasikan berbagai metode diseminasi untuk mempercepat adopsi inovasi dan mendukung institusi penyuluhan di suatu wilayah. 8. Melakukan pelayanan dan konsultasi secara personal baik melalui klinik agribisnis, jaringan intenet dan visitor plot. PENUTUP Penyelenggaraan diseminasi BPTP pada dasarnya telah diupayakan sedemikian rupa sehingga paket inovasi teknologi dapat segera diadopsi oleh pengguna, akan tetapi sampai sejauh untuk mempercepat adopsi tersebut masih dijumpai adanya kendala. Kendala tersebut dapat berasal dari kondisi internal BPTP, yaitu Tupoksi, keterbatasan dana dan tenaga dan kondisi lingkungan eksternal BPTP, yaitu masalah sistem, pola dan kelembagaan penyuluhan dan dinamika kelompktani yang masih mencari bentuk. DAFTAR PUSTAKA BPTP Karangploso, 1997. Rencana Strategis Balai Pengkajian Teknologi PertanianKarangploso, 1997-2007. BPTP Karangploso. Budianto, J., 1999. Panduan Umum Pelaksanaan Penelitian, Pengkajian dan Diseminasi Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertania Badan Litbang Pertanian, Jakarta Bahcrein, S. dan F. Sulaiman, 2005. Penyusunan RDHP Terpadu. MakalahDisampaikan pada Pertemuan Koordinasi Regional BPTP se Indonesia Timur di Batu, Tgl 29-31 Mei 2005 Jahi, A., 1997. Media Komunikasi Massa : Pembangunan Pedesaan Negara Berkembang. PT Gramedia, Jakarta Sulaiman F, 2005. Operasionalisasi Program Informasi dan Komunikasi serta Diseminasi ke Dalam RDHP dari BPTP. Makalah Disampaikan pada Pertemuan Koordinasi Regional BPTP se Indonesia Timur Di Batu, Tgl 29-31 Mei 2005. Zulkifli, Z., D. Djaenudin, W. Sudana, H.P. Saliem, D.K. Sadra, W. Rusastra, F. Sulaiman, A. Dhalimi, R. Hendayana, M. Togatorop dan E. Kuswara. 2005.Panduan Umum Pelaksanaan Pengkajian Serta Program Informasi, Komunikasi Dan Diseminasi BPTP. Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian, Jakarta.

Zachri, Z., 2000. Penyuluhan Pertanian Era Otonomi Daerah. Prosiding Lokakarya Nasional. Penyebaran Inovasi Pertanian Era Otonomi Daerah. Bogor, 15-16 Nopember 2000