EFEK ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOLIK SELEDRI (Apium graveolens L.), KEMANGI (Ocimum bacilicum L.) SERTA CAMPURANNYA TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans IN VITRO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Disusun Oleh: MADE GIZHA WAGISWARI G0012084 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2016
PERNYATAAN Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Surakarta, 17 Februari 2016 Made Gizha Wagiswari NIM G0012084 iii
ABSTRAK Made Gizha Wagiswari, G0012084, 2016. Efek antifungi ekstrak etanolik seledri (Apium graveolens L.), kemangi (Ocimum bacilicum L.) serta campurannya terhadap pertumbuhan Candida albicans in vitro. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Latar Belakang: Beberapa penelitian mengatakan bahwa angka kejadian kandidiasis oral cukup tinggi. Daun seledri (Apium graveolens L.) dan kemangi (Ocimum bacilicum L.) adalah tanaman berkhasiat obat yang belum banyak dikaji sebagai antifungi. Penelitian tentang khasiat ekstrak etanolik kedua daun tersebut, serta campurannya perlu dipelajari secara laboratorik pada biakan Candida albicans. Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium, dengan subjek yang digunakan adalah biakan Candida albicans murni yang didapatkan dari laboratorium parasitologi FK UNS. Ekstrak yang digunakan berasal dari daun seledri dan kemangi segar yang dibeli dari pasar dengan berat basah daun adalah 1.300 mg. Kedua jenis daun ini kemudian dibuat menjadi ekstrak dengan teknik maserasi dan menggunakan pelarut etanol 70%, sehingga didapatkan hasil jadi ekstrak daun seledri dan kemangi seberat 15 gram. Ekstrak kemudian diencerkan dengan konsentrasi 1,7 gr/ml ; 0,85 gr/ml ; 0,425 gr/ml ; 0,2125 gr/ml dan 0,10625 gr/ml, dengan kontrol positif yang digunakan adalah ketokonazol dan kontrol negatif yang digunakan adalah double destilated water steril. Selain menggunakan ekstrak etanolik seledri dan kemangi, pada penelitian ini juga digunakan campuran keduanya untuk mengetahui efek potensiasi yang dapat dihasilkan. Data dianalisis dengan menggunakan uji two way Anova dan pengolahan data menggunakan SPSS for Windows 17.0. Hasil: Terdapat perbedaan efek antifungi antara ekstrak etanolik seledri (Apium graveolens L.) dan kemangi (Ocimum bacilicum L.), namun pada ekstrak etanolik campuran keduanya tidak didapatkan efek antifungi terhadap pertumbuhan Candida albicans in vitro. Dimana efek antifungi yang paling baik ditunjukkan oleh ekstrak etanolik seledri dengan konsentrasi 1,7 gr/ml, sedangkan untuk efek antifungi dari ekstrak etanolik daun kemangi masih di bawah dari ekstrak etanolik daun seledri. Simpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efek antifungi yang bermakna antara ekstrak etanolik seledri (Apium graveolens L.), kemangi (Ocimum bacilicum L.) serta campuran kedua ekstrak etanolik daun tersebut tidak berpotensi sebagai antifungi. Kata Kunci: Candida albicans, seledri, kemangi. iv
ABSTRACT Made Gizha Wagiswari, G0012084, 2016. Antifungal effect of ethanolic extract of celery (Apium graveolens L.), basil (Ocimum bacilicum L.) and the mixture, to the growth of Candida albicans in vitro. Mini Thesis, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta. Background: Some studies suggest that the incidence of oral candidiasis is quite high. Celery (Apium graveolens L.) and basil (Ocimum bacilicum L.) are a medicinal plant that has not been widely studied as an antifungal. Research on the efficacy of both the leaf as ethanolic extract and the mixtures need to be studied in the laboratory culture of Candida albicans. Methods: This research includes laboratory experimental study, the subjects used is a pure culture of Candida albicans that obtained from parasitology laboratories FK UNS. The extract is derived from the fresh leaves of celery and basil purchased from the market with a weight of leaf wetness is 1.300 mg. Both types of leaves are then made into extracts by maceration techniques and using ethanol 70%, so that the results obtained celery and basil leaf extract weigh are 15 grams. The extract is then diluted to a concentration 1,7 gr/ml ; 0,85 gr/ml ; 0,425 gr/ml ; 0,2125 gr/ml and 0,10625 gr/ml, with a positive control used are ketoconazole and negative control used is double destilated sterile water. Besides using ethanolic extracts of celery and basil, in this study also used a mixture of both to determine the potentiating effect that can be produced. Data were analyzed using two way Anova test and data processing using SPSS for Windows 17.0. Result: There are differences between the antifungal effect of the ethanolic extract of celery (Apium graveolens L.) and basil (Ocimum bacilicum L.), but in the mixture of both ethanolic extract not obtained antifungal effect against the growth of Candida albicans in vitro. Which is the antifungal effects of the most well demonstrated by ethanolic extract of celery with a concentration of 1,7 gr/ml, while the antifungal effects of ethanolic extracts of basil leaves still under ethanolic extract of the leaves of celery. Conclusion: Based on the research that has been done can be concluded that there are significant differences between the antifungal effects of ethanolic extract of celery (Apium graveolens L.), basil (Ocimum bacilicum L.) and mixture of both ethanolic extract of the leaf has no antifungal potential. Keywords: Candida albicans, celery, bacil. v
PRAKATA Om Swastyastu, segala puja dan puji syukur penulis haturkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah memberikan nikmatnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul Efek antifungi ekstrak etanolik seledri (Apium graveolens L.), kemangi (Ocimum bacilicum L.) serta campuran keduanya terhadap pertumbuhan Candida albicans in vitro. Penelitian tugas karya akhir ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi Program Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa penelitian tugas karya akhir ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh rasa hormat ucapan terima kasih yang dalam penulis berikan kepada: 1. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitan Sebelas Maret Surakarta. 2. dr. Murkati, M. Kes., Sp. ParK selaku Pembimbing Utama yang telah menyediakan waktu untuk membimbing hingga terselesaikannya skripsi ini. 3. Dra. Dyah Ratna Budiani, M. Si. selaku Pembimbing Pendamping yang bersedia meluangkan waktu untuk membimbing hingga terselesaikannya skripsi ini. 4. Yulia Sari, S. Si., M. Si. selaku Penguji Utama yang telah memberikan banyak koreksi dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 5. dr. H. Rifai Hartanto, M. Kes selaku Penguji Pendamping yang telah memberikan banyak koreksi dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 6. Ari Natalia P, dr., MPH., Ph.D, Kusmadewi Eka Damayanti, dr., M.Gizi, dan dr. Suyatmi, M. Biomed, Sci., Bu Enny, SH., MH dan Bp. Sunardi selaku Tim Skripsi FK UNS, atas kepercayaan, bimbingan, koreksi, dan perhatian yang sangat besar sehingga terselesainya skripsi ini. 7. Yang tercinta kedua orang tua saya, Ayahanda dr. Putu Suasta M.Kes dan Ibunda Made Kencanawati A.Md.Kep, kakak saya drg. Putu Bhasma Vrishaba SKG serta adik saya Nyoman Bhagas Vaidya Bhaskara dan seluruh keluarga besar yang senantiasa mendoakan tiada henti dan memberikan dukungan dalam segala hal sehingga terselesaikannya penelitian ini. 8. Sahabat-sahabat terdekat, Diyan, Utari, Dewi, Tika, Gung Wi, Yasyfie, atas semangat dan bantuan yang tak henti-henti dan waktu yang selalu tersedia. 9. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu proses penelitian tugas karya akhir ini yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu. Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat diharapkan. Surakarta, 17 Februari 2016
DAFTAR ISI Made Gizha Wagiswari Halaman vi PERSETUJUAN...ii PERNYATAAN...iii ABSTRAK...iv PRAKATA...vi DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I PENDAHULUAN A...Latar Belakang Masalah...1 B. Rumusan Masalah...3 C. Tujuan Penelitian...3 D. Manfaat penelitian...3 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Candida albicans a. Klasifikasi...5 b. Morfologi...5 c. Patogenitas...6 d. Karakteristik Candida albicans...7 2. Seledri a. Klasifikasi Tanaman Seledri...8 b. Deskripsi Tanaman Seledri...8 c. Kandungan Kimia Seledri...9 d. Efek Farmakologis...9 e. Mekanisme Daya Antibakteri Seledri...10 3. Kemangi a. Klasifikasi Tanaman Kemangi...13 b. Deskripsi Tanaman Kemangi...14 c. Kandungan Kimia Kemangi...15 d. Efek Farmakologis...16 4. Simpliasia dan Ekstraksi a. Cara Dingin...17 vii b. Cara Panas...18 B. Kerangka Pemikiran...20
C. Hipotesis...21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian...22 B. Lokasi Penelitian...22 C. Subjek Penelitian...22 D. Rancangan Penelitian...23 E. Klasifikasi Variabel Penelitian...25 F. Definisi Operasional Variabel...25 G. Instrumentasi Penelitian...30 H. Cara Kerja...28 I. Teknik Analisis Data Statistik...37 BAB IV HASIL PENELITIAN...38 A. Hasil Uji Pendahuluan...38 B. Hasil Penelitian...40 C. Uji Analisis Data...42 BAB V PEMBAHASAN...45 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan...50 B. Saran...50 DAFTAR PUSTAKA...51 LAMPIRAN DAFTAR TABEL viii Halaman Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Nilai Rata-Rata Panjang Diameter Zona Hambat Pada Masing-Masing Konsentrasi...36 Nilai Rata-Rata Panjang Diameter Zona Hambat Pada Masing-Masing Konsentrasi...38 Hasil Uji Two Way Anova...40 Hasil Post Hoc Test (LSD) Zona Hambat...41
DAFTAR GAMBAR ix Halaman Gambar 1. Kerangka Pemikiran...18 Gambar 2. Rancangan Penelitian...21 Gambar 3. Nilai Rata-Rata Panjang Diameter Zona Hambat Pada Masing-Masing Konsentrasi...37 Gambar 4. Data Panjang Diameter Zona Hambat Pada Masing-Masing Kelompok Konsentrasi...39
DAFTAR LAMPIRAN x Lampiran 1. Ethical Clearance Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Lampiran 3. Surat Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 4. Analisis Data xi ix