1 PERBANDINGAN DELIK PENYERTAAN MENURUT KUHP DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Hukum Oleh: Rezha Pratama Lubis 110200145 DEPARTEMEN HUKUM PIDANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015
2 PERBANDINGAN DELIK PENYERTAAN MENURUT KUHP DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Hukum Oleh : Rezha Pratama Lubis 110200145 DEPARTEMEN HUKUM PIDANA Disetujui oleh: (Dr. M. Hamdan, S.H., M.Hum.) NIP: 195703261986011001 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II (Dr. Madiasa Ablisar, S.H., M.S.) (Dr. Mohammad Ekaputra, S.H., M.Hum.) NIP: 196104081986011002 NIP: 197110051998011001 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015
3 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Begitu pula shalawat beriring salam Penulis ucapkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW (Allahumma Sholi Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Alihi Sayyidina Muhammad). Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini, Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis mengucapakan penghormatan, pengahargaan dam terima kasih yang setinggi-tingginya kepada: Kedua orang tua Penulis, yaitu Bapak Rudi Hartono Lubis dan Ibu Wasiyah. Berkat kasih sayang, ketulusan, dan perjuangan mereka yang tak kenal lelah dalam mendidik anaknya sehinnga penulis tidak pernah putus asa dalam menjalani hidup. Semoga Bapak dan Ibu diberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, yaitu kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4 3. Bapak Syafruddin Hasibuan, S.H., M.Hum., DFM, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Dr. Ok. Saidin, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 5. Bapak Dr. Hamdan, S.H., M.Hum., selaku Ketua Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 6. Ibu Liza Erwina, SH, M.Hum., sebagai Sekretaris Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 7. Bapak Dr. Madiasa Ablisar S.H., M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dan bimbingan kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. 8. Bapak Mohammad Ekaputra, SH, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan, dan bimbingan kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. 9. Bapak Bachtiar Hamzah, S.H., M.H., selaku penasihat akademik yang telah banyak membantu penulis selama menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 10. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah mengajar dan membimbing penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 11. Adikku yang selalu memberikan dukungan moral maupun material.
5 12. Teman-teman seperjuangan yang banyak memberikan dukungan, kritik, saran dan motivasi, serta semua pihak lainnya yang telah membantu dengan tulus dan ikhlas hingga skripsi ini selesai. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Medan, Juni 2015 Penulis Rezha Pratama Lubis
6 ABSTRAKSI Rezha Pratama Lubis* Madiasa Ablisar** Mohammad Ekaputra*** Dalam suatu tindak pidana, dimungkinkan adanya lebih dari satu orang pelaku kejahatan. Tidak adil kiranya jika hanya menghukum pembuat materiil dan tidak menghukum dalang atau otak dari pelaku kejahatan tersebut. Untuk itu perlu diketahui teori-teori mengenai penyertaan. Selain di dalam KUHP, hukum Islam juga mengenal penyertaan. Namun dari segi teori, ada persamaan dan perbedaan antara keduanya. Alasan inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menulis skripsi dengan permasalahan bagaimana peneyertaan diatur menurut KUHP, bagaimana penyertaan diatur menurut hukum Islam dan bagaimana perbandingan penyertaan menurut KUHP dan hukum Islam. Penulisan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyertaan diatur dalam KUHP, mengetahui penyertaan diatur di dalam hukum Islam dan mengetahui perbandingan penyertaan menurut KUHP dan hukum Islam. Jenis penelitian yang digunakan adalah hukum normatif dengan sifat penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan dengan analisis data yang dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan statuta approach (pendekatan perundang-undangan) dan comparative approach (pendekatan perbandingan). Hasil analisis menunjukkan bahwa penyertaan menurut berdasarkan KUHP terbagi menjadi dua yaitu pembuat dan pembantu. Pembuat diatur dalam Pasal 55 KUHP yaitu plegen (mereka yang melakukan), doenplegen (mereka yang menyuruh melakukan) medeplegen (mereka yang turut serta melakukan), uitlokken (mereka yang menganjurkan). Sedangkan pembantu diatur di dalam Pasal 56 KUHP yaitu pembantuan pada saat kejahatan dilakukan dan pembantuan sebelum kejahatan dilakukan. Penyertaan dalam Hukum Islam didasarkan pada pendapat para fuqaha atau ahli fikih. Penyertaan dalam hukum Islam dibagi menjadi penyertaan langsung dan penyertaan tidak langsung. Penyertaan langsung dalam hukum Islam dibagi lagi menjadi penyertaan langsung yang terjadi secara kebetulan (tawafuq) dan yang direncanakan (tamalu). Perbedaan akan terlihat pada pertanggungjawaban pidana antara penganjuran dan penyertaan tidak langsung yang direncanakan. Meskipun memiliki unsur-unsur yang sama namun pertanggungjawaban orang yang menganjurkan pada hukum Islam tidak sama dengan orang yang dianjurkan sedangkan dalam KUHP pertanggungjawaban mereka adalah sama. Selain itu juga KUHP tidak mengenal penyertaan yang terjadi secara kebetulan sedangkan hukum Islam mengenalnya. * Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU **Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU ***Pembimbing II, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU
7 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR... i ABSTRAKSI... iv DAFTAR ISI... v BAB I : PENDAHULUAN A.... Latar Belakang... 1 B.... P erumusan Masalah... 7 C.... T ujuan dan Manfaat Penelitian... 7 D.... K easlian Penulisan... 8 E.... T injauan Kepustakaan... 9 1.... P engertian Hukum Pidana... 9 2.... P engertian Hukum Islam... 11 3.... P engertian Penyertaan... 12 4.... P engertian Delik... 15 F.... M etode Penelitian... 16 G.... S istematika Penulisan... 21
8 BAB II : PENYERTAAN MENURUT KUHP A.... S ifat Penyertaan Menurut KUHP... 23 B.... D asar Hukum Penyertaan Menurut KUHP... 24 C.... P embagian Penyertaan Menurut KUHP... 25 1.... P embuat... 25 a.... P elaku (Pleger)... 26 b.... M enyuruh Melakukan (Doenpleger)... 27 c.... T urut Serta (Medepleger)... 36 d.... P enganjur (Uitlokker)... 38 2.... P embantu (Medeplichtigo)... 44 a.... P embantu Pada Saat Kejahatan Dilakukan... 46 b.... P embantu Sebelum Kejahatan Dilakukan... 47 BAB III : PENYERTAAN MENURUT HUKUM ISLAM A.... D asar Hukum Penyertaan Menurut Hukum Islam... 48 B.... P embagian Penyertaan Menurut Hukum Islam... 50 1)... P enyertaan Langsung... 50
9 a.... K ebetulan (Tawafuq)... 53 b.... D irencanakan (Tamalu)... 54 2)... P enyertaan Tidak Langsung... 55 C.... P ertalian Perbuatan Langsung dengan Perbuatan Tidak Langsung (Mubasjarah dengan Sabab)... 65 BAB IV : PERBANDINGAN PENYERTAAN MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM A.... P ertanggungjawaban pada Turut Serta dan Penyertaan Langsung... 69 B.... P ertanggungjawaban pada Menganjurkan dan Pelaku Tidak Langsung... 81 C.... P erbandingan Unsur-Unsur Turut Serta dan Penyertaan Langsung... 88 D.... P erbandingan Unsur-Unsur Menganjurkan, dan Penyertaan Tidak Langsung... 91 E.... K elebihan dan Kekurangan Penyertaan Menurut KUHP dan Hukum Islam... 92 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A.... K esimpulan... 95 B.... S aran... 96
DAFTAR PUSTAKA... 98 10