BAB II URAIAN TEORITIS. komunikasi, bidang ini setiap hari hadir dalam setiap hubungan antar manusia

dokumen-dokumen yang mirip
Etika Profesi Public Relations

ETIK UMB MENGENALI POTENSI DIRI AHMAD GOZALI,SHI,MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

KEPRIBADIAN DAN APARAT KEHUMASAN

Memahami Orang lain dengan Cara Memahami diri Anda sendiri

Mengenal Kepribadian Manusia ( Melankolis & Plegmatis)


KEPRIBADIAN MERUPAKAN MODAL PENTING UNTUK MENUNJANG KEBERHASILAN SESEORANG DALAM KEHIDUPANNYA. ADA UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM

MENGENALI POTENSI DIRI

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)



diidentifikasi sebagai si pelaksana.

4 Temperamen Manusia

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

4 TIPE POKOK KEPRIBADIAN MANUSIA DAN CARA BERGAUL DENGAN MEREKA 1. TIPE KOLERIS 2. TIPE SANGUIN 3. TIPE MELANKOLIS 4.

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

Modul ke: Pedologi. Gangguan Kepribadian. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

Ciri dan Watak Wirausaha


TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. orang merupakan perpaduan di antara tipe-tipe tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diantaranya adalah ilmu bersosialisasi, ilmu kepemimpinan dan cara berbicara dimuka umum

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang ada di gereja, yang bermula dari panggilan Allah melalui Kristus

KEPRIBADIAN IA KURNIATI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi Minggu 1. Komunikasi

III. METODE PENELITIAN

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

tidak akan pernah mau dengan sengaja menceritakan rahasia itu kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dengan komunikasi adalah kecemasan komunikasi. masalah-masalah yang banyak terjadi pada remaja maupun dewasa dikarenakan

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB II LANDASAN TEORI

Tipe-tipe Kepribadian. Oleh : Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Interpersonal Communication Skill

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

Materi Minggu 2. Kelompok Kerja (Teamwork)

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kecerdasan Interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 1 ayat (1) (dalam Samino, 2010:36) menyebutkan bahwa pendidikan

MOTIVASI DALAM BELAJAR. Saifuddin Azwar

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Interpersonal Communication Skill

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kepribadian Sanguis (Sanguis yang Populer)

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan

Pengantar Ilmu Komunikasi

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap karyawan memiliki kepribadian yang unik, artinya tidak ada dua

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap perilakunya seseorang perlu mencari tahu penyebab internal baik fisik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diberikan kepadanya (Mangkunegara 2009, h.67).

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengadakan hubungan atau memerlukan bantuan orang lain. Tanpa bantuan,

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB II KAJIAN TEORITIS

2015 KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DI DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS III

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN LELAKI YANG MEMBELAH BULAN KARYA NOVIANA KUSUMAWARDHANI ARTIKEL ILMIAH

Sifat Kodrat Manusia. Unsur-unsur Hakekat Manusia:

A. JENIS-JENIS KEPRIBADIAN

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang karena konsep diri merupakan kerangka acuan (frame of reference) dalam

BAB II RERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan pertengahan masa kanak-kanak bagi remaja itu sendiri maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam

Transkripsi:

BAB II URAIAN TEORITIS II. 1 Peran Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan suatu bidang ilmu komunikasi, bidang ini setiap hari hadir dalam setiap hubungan antar manusia kapan dan dimana saja. Seorang tukang kayu, tukang foto, dramawan dan sastrawan, pastor dan haji, profesor dan musikus, pelajar dan mahasiswa dalam dunianya sendiri maupun dunia bersamanya melakukan komunikasi antar manusia. Dari jenis pekerjaan dan profesi seseorang kepada orang lain, mungkin masih ditambah lagi dengan cara berpikirnya, melahirkan perasaannya dan perilaku nyatanya. Ilmu komunikasi, khususnya komunikasi antar pribadi mempelajari objek hubungan antara manusia. Meskipun demikian banyak ahli juga berpendapat bahwa semua yang menjadi tekanan dalam komunikasi antar pribadi akhirnya bermuara pada: perspektif situasi. Perspektif situasi merupakan suatu perspektif yang menekankan bahwa sukses tidaknya komuniksi antar pribadi sangat tergantung pada situasi komunikasi, mengacu pada hubungan tatap muka antara dua orang atau sebagian kecil orang dengan mengandalkan suatu kekuatan yang segera saling mendekati satu dengan yang lain pada saat itu juga daripada memperhatikan umpan balik yang tertunda (misalnya dalam hal komunikasi antar manusia bermedia seperti surat menyurat, percakapan, telepon, faximile), menurut De Haan (1952) dalam buku (Komunikasi Antar Pribadi, Alo Liliweri, 1991: 31). 18

Masih dalam buku Alo Liliweri (1991: 31), ada tujuh sifat yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi antara dua orang merupakan komunikasi antar pribadi dan bukan komunikasi lainnya yang terangkum dari pendapatpendapat Reardon (1987), Effendy (1986a), Porter dan Samovar (1982). Sifat-sifat komunikasi antar pribadi itu adalah: 1. Melibatkan didalamnya perilaku verbal dan non verbal. 2. Melibatkan pernyataan/ungkapan yang spontan, scripted dan contrived. 3. Komunikasi antar pribadi tidaklah statis melainkan dinamis. 4. Melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi (pernyataan yang satu harus berkaitan dengan yang lain sebelumnya). 5. Dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. 6. Komunikasi antar pribadi merupakan suatu kegiatan dan tindakan. 7. Melibatkan didalamnya bidang persuasif. Disamping itu, Halloran (1980) dalam buku (Alo Liliweri, 1991: 48) mengemukakan bahwa manusia sebenarnya berkomunikasi dengan orang lain karena beberapa faktor, yaitu: 1. Perbedaan antar pribadi. 2. Manusia meskipun merupakan makhluk yang utuh namun tetap mempunyai kekurangan. 3. Adanya perbedaan motivasi antar manusia. 4. Kebutuhan akan harga diri yang harus mendapat pengakuan dari orang lain. 19

Masih dalam buku Alo Liliweri (1991: 48), Cassagrande juga berpendapat hampir senada, bahwa orang berkomunikasi dengan orang lain karena: 1. Setiap orang memerlukan orang lain untuk saling mengisi kekurangan dan membagi kelebihan. 2. Setiap orang terlibat dalam proses perubahan yang relatif tetap. 3. Interaksi hari ini merupakan spektrum pengalaman masa lalu, dan buat orang mengantisipasi masa depan. 4. Hubungan yang diciptakan kalau berhasil merupakan pengalaman yang baru. Kita akhirnya dapat mengatakan bahwa komunikasi antar pribadi tidak dapat dielakkan dalam hidup bermasyarakat itu. Suatu kesadaran akan kekurangan yang dimiliki, suatu perbedaan kesadaran akan adanya perbedaan yang hakiki antar pribadi, perbedaan dalam motif (dorongan-dorongan untuk mencapai kebutuhan yang berbeda baik kebutuhan biologis, sosiologis) keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain menyebabkan setiap orang mencari relasi dengan orang lain. Relasi, interaksi itu dapat dimulai oleh setiap orang mulai dari dalam rumah, tetangga, kemudian meluas ke bidang pekerjaan. Saling melengkapi kekurangan atas perbedaan tersebut senantiasa dialami karena masyarakat terus berubah untuk memenuhi kebutuhan yang satu terhadap kebutuhan lainnya yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Ia, manusia mencatat pelbagai pengalamannya masa lalu dari relasinya dengan orang lain kemudian mengantisipasikan, memperkirakan apakah komunikasi masih relevan dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan di masa datang. 20

Oleh karena itu, pada saat sekarang para ahli komunikasi menghendaki supaya seorang yang berkomunikasi harus mampu mengubah cara berpikir, perasaan atau perilaku sesama, hal itu akan tercapai kalau ia juga memberikan kesempatan pada pihak lain untuk dapat mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan dan perilakunya. II. 2 Proses Komunikasi Antar Pribadi Ciri Komunikasi Antar Pribadi yang sifatnya adalah dua arah atau timbal balik. Istilah ini disebut dengan Two Ways Communication. Apabila dua orang individu atau lebih terlibat dalam suatu percakapan dan terdapat adanya kesamaan makna dari apa yang mereka percakapan maka dapat dikatakan bahwa komunikasi itu mengarah kepada komunikasi antar pribadi apalagi bila komunikasinya cukup efektif untuk mengubah perilaku orang lain. Segi efektifnya adalah adanya arus balik langsung yang dapat ditangkap baik oleh komunikator maupun komunikan sesuai dengan lambang-lambang komunikasi verbal atau juga non verbal sebagaimana dipergunakan bila terjadi proses komunikasi. Dalam memahami proses komunikasi antar pribadi akan dikemukakan pendapat beberapa para ahli dari beberapa sumber yang dikutip dari situs http://digilib.petra.ac.id dan dianggap cukup memudahkan kita untuk mengerti bagaimana proses komunikasi antar pribadi. Menurut William F. Glueck dalam bukunya Management menyatakan komunikasi antar pribadi ialah proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih dalam suatu kelompok kecil manusia 21

dimana komunikasi merupakan sesuatu yang menguntungkan bagi seorang komunikator adalah karena ia dapat mengetahui diri komunikan selengkaplengkapnya dari mulai nama, pekerjaan, agama, pengalaman, cita-citanya, dan sebagainya. Dari sini komunikator akan dapat melakukan perubahan sikap, pendapat, dan perilaku komunikannya ke arah tujuan sebagaimana ia inginkan. Disamping itu, Everet M. Rogers dalam bukunya Mass Media and Interpersonal Communication mengatakan komunikasi antar pribadi adalah merupakan aspek yang sangat penting dalam teori komunikasi yang merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dari interaksi tatap muka oleh antar pribadi. Lebih lanjut Rogers mengatakan proses komunikasi antar pribadi adalah proses pengaruh mempengaruhi yang merupakan proses yang bersifat psikologis dan oleh karenanya juga merupakan permulaan dari ikatan psikologis manusia yang memiliki suatu pribadi dan memberikan peluang bakal terbentuknya suatu kesamaan dalam kelompok yang tidak lain tanda adanya proses sosial. Proses komunikasi antar pribadi juga merupakan pengungkapan oleh pihak seseorang / lebih yang mengatur secara sadar tindakan-tindakan pihak lain dan kemudian mengadakan pengamatan kembali atas tindakan yang dilakukan sebelumnya. Kegiatan seperti ini adalah suatu kesadaran dari komunikator ke komunikan yang merupakan jalinan antar pribadi. Proses komunikasi antar pribadi akan muncul bila mempunyai enam ciri, yaitu sebagai berikut: 22

1. Dilaksanakannya karena adanya faktor pendorong. 2. Berakibat sesuatu yang disengaja maupun tidak disengaja. 3. Kerap kali berbalas-balasan. 4. Mempersyaratkan adanya hubungan atau interaksi antar dua orang atau lebih. 5. Suasana hubungan harus bebas, bervariasi dan adanya keterpengaruhan. 6. Menggunakan berbagai lambang-lambang yang berguna. II.3 Fungsi Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi antar pribadi dapat diperoleh dengan membangun kontak dengan orang lain, untuk kemudian memberikan kesamaan dalam makna pesan maka komunikasi antar pribadi bisa dikembangkan lebih luas akibat orang menukarkan pengalamannya. Kadang-kadang ketika terlibat dalam suatu proses komunikasi antar pribadi diantara kita tidak sadar bahwa sukses komunikasi disebabkan karena kita berhasil mempertukarkan pengalaman masing-masing. Ketika kita berkomunikasi maka kita memberitahukan suatu informasi, membujuk, menukarkan ide dan pengalaman, ataupun orang lain. Pada saat seperti itu kita secara bergantian mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap suatu ceritera tentang hidup ketiadaan orang tua, kekurangan uang, tugas-tugas kuliah yang berat, kemarahan sang profesor, putusnya tali cinta dengan sang pacar. Pertukaran pengalaman seperti itu merupakan pemerkayaan komunikasi antar pribadi untuk lebih mendekatkan peserta, saling mengerti dalam saling melengkapi. Peserta komunikasi menjadi puas karena dalam pengalamannya berkomunikasi itu banyak 23

sekali pertanyaan yang sudah secara langsung maupun tidak langsung dijawab dalam beragam ceritera. Kelebihan komunikasi antar pribadi atau komunikasi tatap muka ini merupakan satu rangkaian pertukaran-pertukaran pesan antara dua orang dalam proses komunikasi diantara mereka berhasil menjalin suatu kontak, kontak itu berhasil karena mereka saling mempertukarkan pesan secara bergantian dan berbalas-balasan. Bentuk komunikasi tatap muka mempunyai keistimewaan dimana efek dan umpan balik, aksi dan reaksi langsung terlihat karena jarak fisik partisipan yang dekat sekali. Aksi maupun reaksi verbal dan non verbal, semuanya terlihat dengan jelas langsung. Oleh karena itu, tatap muka yang dilakukan terus menerus kemudian dapat mengembangkan komunikasi antar pribadi yang memuaskan dua pihak. Kegiatan tatap muka yang dilakukan antar pribadi dengan sesamanya merupakan suatu gerakan yang terus menerus dalam waktu dan ruang sebagai wujud keberadaan dan hubungannya yang aktif dengan orang lain. Dalam proses seperti ini, komunikasi tatap muka selalu berusaha saling menarik lawannya untuk memasuki area pengaruh komunikasi, area pengalaman dan area rujukannya. Komunikasi tatap muka merupakan suatu komunikasi yang dinamis yang dimulai melalui kesan pertama yang menarik perhatiannya. 24

II. 4 Pengertian Kepribadian Kepribadian itu memiliki banyak arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan jumlah definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang menafsirkannya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya. Kepribadian secara umum Personality atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian secara umum ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena sifatnya yang bersifat evaluatif (menilai), bagaimanapun pada dasarnya kepribadian itu tidak dapat dinilai baik atau buruk karena bersifat netral. Kepribadian menurut Psikologi Untuk menjelaskan kepribadian menurut psikologi saya akan menggunakan teori dari George Kelly yang memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. 25

Lebih detail tentang definisi kepribadian menurut Allport yaitu kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas. Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta diantara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama. Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kerpibadian tersebut. Dari sebagian besar teori kepribadian diatas, dapat kita ambil kesamaan menurut E.Koswara yakni sebagai berikut: 1. Sebagian besar batasan melukiskan kerpibadian sebagai suatu struktur atau organisasi hipotesis, dan tingkah laku dilihat sebagai sesuatu yang diorganisasi dan diintegrasikan oleh kepribadian. Atau dengan kata lain kepribadian dipandang sebagai organisasi yang menjadi penentu atau pengarah tingkah laku kita. 2. Sebagian besar batasan menekankan perlunya memahami arti perbedaan- 26

perbedaan individual. Dengan istilah kepribadian, keunikan dari setiap individu ternyatakan. Dan melalui study tentang kepribadian, sifat-sifat atau kumpulan sifat individu yang membedakannya dengan individu lain diharapkan dapat menjadi jelas atau dapat dipahami. Para teoris kepribadian memandang kepribadian sebagai sesuatu yang unik atau ciri khas pada diri setiap orang. 3. Sebagian besar batasan menekankan pentingnya melihat kepribadian dari sudut sejarah hidup, perkembangan, dan perspektif. Kepribadian, menurut teoris kepribadian, merepresentasikan proses keterlibatan subyek atau individu atas pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetic atau biologis, pengalaman-pengalaman social, dan perubahan lingkungan. Atau dengan kata lain, corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh factor-faktor bawaan dan lingkungan. II.5 Bentuk Kepribadian Kepribadian manusia terbentuk dari banyak sekali komponen (sifat), dan setiap komponen merupakan variabel. Setiap orang memiliki kepribadian yang susunan komponennya berbeda dengan orang lain. Karena itu setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda dengan orang lain. Namun demikian, untuk memudahkan kepribadian itu dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis, yakni sebagai berikut: 1. Sanguinis yang Populer 2. Melankolis yang Sempurna 3. Koleris yang Kuat 4. Phlegmatis yang Damai 27

Setiap kepribadian memliki kekuatan dan kelemahan. Semua jenis kepribadian diperlukan adanya dalam setiap sistem sosial/organisasi. Kepribadian sebagai totalitas sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang tidak bisa disebut baik atau jelek, komponen-komponennya yang bisa jelek/lemah atau baik/kuat. Sanguinis Kekuatan Kepribadian yang menyenangkan, ceria, supel, suka bicara dan bercerita, punya selera humor yang baik, emosional dan demonstratif, antusias dan ekspresif, optimis, penuh rasa ingin tahu, berhati tulus, tidak menyimpan dendam dan cepat meminta maaf, menyukai kegiatan spontan dalam bekerja, mengajukan diri secara sukarela untuk bekerja, mengilhami orang lain untuk bergabung dan dapat mempesona orang lain untuk bekerja. Kelemahan Mendominasi percakapan dan suka membesar-besarkan, egoistis, suka mengeluh, kekanak-kanakan, tidak pernah dewasa, mudah marah/emosional, sensitif terhadap yang dikatakan orang tentang dirinya, melupakan kewajiban, keyakinan cepat luntur, tidak disiplin, mudah teralihkan perhatiannya,benci sendirian, tidak tetap/mudah berubah dan pelupa, pandai berdalih, suka mencari perhatian, sorotan dan kasih sayang, dukungan dan penerimaan orang di sekelilingnya, memutuskan dengan perasaan. 28

Melankolis Kekuatan Perfeksionis, standar tinggi, cenderung diam dan pemikir sehingga membutuhkan ruang dan ketenangan supaya bisa berpikir dan melakukan sesuatu. Serius dan bertujuan, analitis, berbakat dan kreatif, berfilsafat dan puitis, bijaksana, idealis, menghargai keindahan, sensitif kepada orang lain, berteman dengan hati-hati. Puas ada di belakang layar, menghindari perhatian, setia dan mengabdi, mau mendengarkan keluhan dan mudah terharu, dalam bekerja: suka keteraturan, serba tertib dan hati-hati, rapi dalam perencanaan, dan hemat. Kelemahan Mengingat yang negatif dan menikmati sakit hati. Citra diri rendah dan merendahkan diri sendiri. Standar suka terlalu tinggi. Sangat memerlukan persetujuan. Mementingkan diri sendiri. Terlalu instropektif. Tertekan karena ketidaksempurnaan. Tidak aman secara sosial. Menarik diri dan menjauh. Suka mengkritik orang lain. Tidak menyukai yang menentang. Mencurigai orang lain, pendendam. Tidak mudah memaafkan dan penuh kontradiksi. Dalam kerjaan : suka memilih pekerjaan sulit. suka ragu-ragu dan melewatkan banyak waktu. Kholeris Kekuatan Tipe ini berbakat menjadi pemimpin. Suka berprestasi dan mengorganisasikan. Hidupnya berorientasi pada tujuan, aktif dan dinamis.. Berkemauan keras dan tidak mudah putus asa. Tidak menyukai air mata dan 29

emosi. Bebas dan mandiri. Dalam bekerja, suka yang serba teratur dan mencari pemecahan praktis. Mau melakukan tugas yang sulit dan suka ditantang. Bisa mendelagasikan pekerjaan dan mau bekerja untuk kegiatan kelompok. Bergerak cepat untuk bertindak sehingga unggul dalam keadaan darurat. Kelemahan Orang bertipe koleris terlalu bersemangat, suka memerintah dan tidak sabaran, keras kepala dan kaku. Menyukai kontroversi dan pertengkaran, tidak mau menyerah kalau kalah. Tidak simpatik/kurang peka terhadap perasaan orang lain. Suka merasa benar sendiri. Mendominasi orang lain Dalam bekerja, termasuk pecandu kerja, menuntut loyalitas dan penghargaan bawahan. Bisa kasar atau taktis. Mngharapkan pengakuan atas prestasinya. Phlegmatis Kekuatan Kadang tipe ini dipandang sebagai orang yang lamban. Sebenarnya bukan karena ia kurang cerdas, tapi justru karena ia lebih cerdas dari yang lain. Mudah bergaul dan santai. Mudah diajak rukun dan menyenangkan. Tenang, teguh, sabar dan seimbang. Hidup konsisten. Tidak banyak cakap tetapi bijaksana. Simpatik dan baik hati. Menyembunyikan emosi. Hidupnya penuh tujuan. Tidak suka mempersoalkan hal sepele. Punya banyak akal dan bisa mengucapkan kata-kata yang tepat di saat yang tepat. Pendengar yang baik, memiliki rasa humor yang tajam. Suka mengawasi orang lain. Berbelas kasihan dan peduli. Dalam bekerja: 30

cakap dan mantap, dapat menengahi masalah. Menghindari pertikaian. Menemukan cara yang mudah. Baik dibawah tekanan. Kelemahan Terlalu pemalu dan tidak banyak bicara. Tidak suka keramaian. Suka takut dan kawatir. Mementingkan diri sendiri dan suka merasa benar sendiri. Tidak antusias. Suka menilai orang lain. Suka menunda-nunda sesuatu. Kurang disiplin dan motivasi diri. Malas dan tidak peduli. Membuat orang lain merosot semangatnya. Lebih suka menonton. Tidak suka tantangan/resiko. Terlalu suka kompromi. Perlu waktu untuk menerima perubahan. Tidak suka didesak-desak. II. 6 Hubungan Kepribadian dengan Perilaku Kepribadian yang dimiliki oleh setiap orang tentu akan mencerminkan perilakunya. Kepribadian tersebut akan menggamabarkan karekteristik seseorang bagaimana dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi atau interaksi yang terjadi akan menggambarkan bagaimana pesan yang ditimbulkan dari kepribadian seseorang yang mencerminkan perilaku. Perilaku yang tercipta akan menghasilkan suatu gambaran komunikasi yang mencerminkan diri seseorang. Perilaku yang tercipta misalnya dari perkataan atau perbuatan. Kata-kata kasar yang diucapkan oleh seseorang tentu akan mencerminkan orang tersebut berkepribadian arogan dan pemarah. Kepribadian demikian membuat orang akan mempunyai persepsi bahwa seseorang tersebut memiliki perilaku yang tidak baik. 31

Perilaku yang dihasilkan karena kepribadian yang dimiliki membuat seseorang akan dikategorikan atau dipersepsikan tentang karakter yang ada. Hubungan antara kepribadian dengan perilaku membuat suatu sinkronisasi yang baik dimana kepribadian merupakan cerminan dari perilaku. Kepribadian yang dimiliki akan menjadi kelengkapan kategori seseorang dalam bertindak atau berbicara, terutama ketika berkomunikasi. Ketika berkomunikasi komunikator akan menyampaikan pesan kepada komunikan dengan intonasi atau cara yang berbeda. Cara dalam menyampaikan pesan ini akan didukung dengan kepribadian yang dimiliki dan nantinya akan menghasilkan perilaku komunikator tersebut. Pesan yang disampaikan tentu akan berbeda pula mengingat dalam hal penangkapan pesan. Pesan yang diterima haruslah disampaikan dengan baik dan dengan kepribadian yang baik pula sehingga hasil dari pesan yang disampaikan akan menghasilkan respon atau tanggapan yang baik dan diterima dengan perilaku yang baik. Dengan demikian, hubungan antara kepribadian dengan perilaku sangatlah penting mengingat kepribadian merupakan cerminan dari perilaku seseorang. Seseorang yang memiliki kepribadian yang baik tentu akan berperilaku yang baik pula karena cerminan dari perilaku yang baik akan memperoleh respon atau tanggapan yang positif dari orang lain. 32

II.7 Teori S-O-R Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Didalam situs www.geocities.com; Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari : a. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. b. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. c. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap). d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku). 33

Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini, faktor reinforcement memegang peranan penting. II. 8 Teori Kepribadian Kata kepribadian berasal dari kata Personality (Bahasa Inggris) yang berasal dari kata Persona (Bahasa Latin) yang berarti kedok atau topeng; Yaitu tutup muka yang sering dipakaioleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya adalah untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang. Hal itu dilakukan oleh karena terdapat ciri-ciri yang khas yang hanya dimiliki oleh seseorang tersebut baik dalam arti kepribadian yang baik, ataupun yang kurang baik. Menurut Kurt Lewin dalam buku Alo Liliweri (1991: 88-89) kepribadian akan mengalami perkembangan seiring dengan perubahan tingkah laku. Adapun pokok-pokok pikirannya adalah sebagai berikut: a. Perkembangan, berarti perubahan didalam variasi tingkah laku. Semakin bertambah usia seseorang, variasi kegiatannya semakin bertambah pula. b. Perkembangan, berarti perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah laku. c. Perkembangan, berarti bertambah luasnya arena aktivitas. d. Perkembangan, berarti perubahan dalam taraf realita. 34

e. Perkembangan, berarti semakin terdifferensiasinya tingkah laku. f. Perkembangan, berarti stratifikasi. Masih dalam buku Alo Liliweri (1991: 94), menurut Allport kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psychopysis yang menentukan caranya yang khas menyesuaikan diri terhadap sekitar. Pernyataan dynamic organization menekankan kenyataan bahwa kepribadian itu selalu berkembang dan berubah, walaupun dalam pada itu ada organisasi atau sistem yang mengikat dan menghubungkan berbagai komponen dari kepribadian. Istilah psychophysical menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah eksklusif (semata-mata) mental bukan pula neural. Organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (tak terpisah-pisah) dalam kesatuan kepribadian. Istilah determine menunjukkan bahwa kepribadian mengandung tendens-tendens determinasi yang memainkan peranan aktif didalam tingkah laku individu. Jadi, kepribadian adalah sesuatu dan melakukan sesuatu.. Kepribadian terletak dibelakang perbuatan-perbuatan khusus dan didalam individu. Dari apa yang dikemukakan diatas itu nyata, bahwa bagi Allport kepribadian bukanlah hanya susunan si pengamat, bukan pula sesuatu yang hanya ada selama ada orang lain yang beraksi terhadapnya. Jauh dari itu kepribadian mempunyai eksistensi riil. 35

Satu unsur lagi yang penting dalam definisi diatas ialah kata khas ( unique ) yang menunjukkan tekanan utama yang diberikan oleh Allport pada individualitas. Tidak ada dua orang yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri terhadap sekitar, jadi dengan demikian berarti tidak ada dua orang yang mempunyai kepribadian yang sama. Dengan menyatakan adjustments to his environment Allport menunjukkan keyakinannya, bahwa kepribadianlah yang mengantarai individu dengan lingkungan fisis dan lingkungan psychologisnya, kadang-kadang mendudukinya, kadang-kadang menguasainya. Jadi, kepribadian adalah sesuatu yang mempunyai fungsi atau arti adaptasi yang menentukan. II. 9 Teori Behaviorisme Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia, memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbul konsep manusia mesin (Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan 36

lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. (www.dosen.wordpress.com). Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil belajar. Prinsip-prinsip teori behaviorisme: - Obyek psikologi adalah tingkah laku - Semua bentuk tingkah laku dikembalikan pada reflek - Mementingkan pembentukan kebiasaan 37