UPAH PANEN PEKERJA TANI SAWAH (Analisis Sosiologi Gender Tentang Perbedaan Upah Antar Pekerja Perempuan dengan Pekerja Laki-laki dari Jenis Pekerjaan yang Sama di Nagari Riak Danau, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan) ARTIKEL E JURNAL Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI) Oleh: RISKA UTARI 10070223 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT 2014
FARMERS HARVEST RICE FIELD WORKERS COMPENSATION (Analysis About Sociology Of Gender Differences In Wages Between Women Workers In Male Workers Of The Same Type Of Work On Riak Danau Nagari, District Basa Ampek Tapan Balai, Regency Pesisir Selatan) Oleh: Riska Utari 1 Yulkardi 2 Marleni 3 Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Workers women and men doing the same work the rice fields, the rice harvest, with the same time, in the same location and the same job but getting different pay. Therefore the formulation of the problem, namely "whether the factors that cause the difference in wages to workers harvesting paddy peasant women and men in Nagari Ripple Lake". The theory used in this research is a social act by Max Weber, which is in the form of social action: instrumental rational action, and traditional measures, in addition to the theory proposed by Schopenhaur Nature and nuture expressed by John Stuart Mill is also used to support the theory of action the social. Based on the results of research conducted, the factors that cause the wages of women and men is caused by (a) the experience factor (hereditary), previous experience makes landlady impose different wages, because it has been so from the former. (b) factors of the attitude of the women who did not refuse or just receive different wages. (c) factors of the notion of men are stronger than women. (d) by a factor of dependents living men. Key words: Salary, Farmer, Men, Women. 1 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Pembimbing I Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen Pembimbing II Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
PENDAHULUAN Pekerja perempuan dan lakilaki melakukan pekerjaan yang sama disawah, yaitu memanen padi, dengan waktu yang sama, di lokasi yang sama dan pekerjaan yang sama tetapi mendapatkan upah yang berbeda, apakah faktor-faktor penyebab terjadinya perbedaan upah panen pada pekerja tani sawah perempuan dan laki-laki di Nagari Riak Danau dan bagaimana bentuk pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja tani sawah perempuan dan laki-laki di sawah? Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya perbedaan upah panen padi oleh pekerja perempuan dan laki-laki 2) mendeskripsikan pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja perempuan dan laki-laki di sawah. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, mulai dari 20 agustus sampai dengan 20 september 2014. Penelitian ini dilaksanakan di Nagari Riak Danau Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Pesisir Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang berupa data kata-kata tertulis, peristiwa, dan perilaku yang dapat diamati (Jauhari, 2010:132). Tipe penelitian ini bersifat deskriptif Menurut Moleong (2010:7) deskriptif merupakan tipe penelitian berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati bertujuan untuk menyumbangkkan pengetahuan secara mendalam.. Informan dalam penelitian ini akan menggunakan purposive sampling. Menurut Bungin (2007:107) purposive sampling merupakan salah satu menentukan informan yang paling umum di dalam penelitian kualitatif, yaitu menentukan kelompok peserta yang menjadi informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah tetentu. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Teknik wawancara, studi dokumtasi dan observasi.
HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pengetahuan Induk Semang Terhadap Upah yang Berbeda Upah merupakan suatu komponen penting dalam struktur pekerjaan, dalam penelitian peneliti menemukan upah yang berbeda antara upah perempuan dan laki-laki disebabkan oleh beberapa faktor: 1. Upah Berbeda karena Faktor Pengalaman dari Tradisi yang telah turun-temurun Pengalaman menjadi pedoman pekerja tani dalam memberikan upah untuk para pekerjanya, dan dari pengalaman jugalah para pekerja perempuan dan laki-laki tersebut menerima upah yang berbeda. Pengalaman ini biasanya didapat dari diri sendiri dan ada juga dari pengalaman orang lain. Upah ini berbeda karena adanya faktor terdahulu yang telah membedakan upah pekerja perempuan dan pekerja laki-laki, sepertinya hal ini telah mendoktrin masyarakat sekitar Riak Danau untuk tetap melakukan aturan yang seperti itu karena sudah dari dahulunya seperti itu hal ini juga disebabkan oleh pandangan induk semang yang menjelaskan kalau pembedaan upah ini juga karena orang tua mereka juga memerlakukan hal yan sama pada pekerjanya dulu. 2. Upah yang Berbeda Disebabkan karena Sikap Pekerja Perempuan yang Tidak Menolak atau Hanya Menerima Upah yang Berbeda. Upah yang berbeda disebabkan karena sikap perempuan yang hanya menerima apa yang telah ada, sikap itulah yang membuat perempuan menerima upah yang lebih rendah dari laki-laki. B. Perbedaan Nilai Gender yang dilihat Induk Semang Terhadap Pekerja Laki-laki dan Perempuan 1. Upah Berbeda karena Faktor Anggapan Laki-laki Lebih Kuat dari Perempuan Anggapan yang menyatakan sepantasnya laki-laki lebih kuat dari wanita menyebabkan laki-laki mendapatkan upah yang jauh lebih tinggi dari perempuan mengingat lakilaki jauh lebih kuat dari perempuan.
Menurut induk semang ini adalah hal yang biasa dan dia menegaskan itu sudah hal yang wajar dan pasti. Sebab kekuatan laki-laki dan perempuan berbeda dari segi fisik maupun mental. Teori nature yang dijelaskan oleh Fichte (dalam Budiman,1981:9) mengatakan wanita dikuasai karena itu merupakan keinginannya, keinginan yang lahir dari moral wanita itu sendiri untuk dikuasai. Hal ini ditandai dengan anggapan perempuan terhadap lakilaki bahwa laki-laki tersebut lebih kuat dari perempuan, dan sikap perempuan tersebutlah yang membuat tidak adanya perubahan dari selama ini. kehidupan 2. Faktor Tanggungan Hidup oleh Laki-laki dalam Rumah Tangga Dalam penelitian ini juga ditemukan ternyata faktor kepala keluarga juga membuat kedudukan laki-laki lebih kuat dari perempuan, masyarakat tersebut beranggapan sudah sepantasnya laki-laki upahnya lebih besar dari perempuan mengingat banyak nyawa yang bergantung kepada laki-laki tersebut, seperti lakilaki berperan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Laki-laki harus menghidupi anak, istri dan jika ada orang tua, maka laki-laki juga bertanggung jawab terhadapnya. C. Deskripsi Pekerjaan Pemanenan Padi yang Dilakukan oleh Pekerja Tani Perempuan dan Laki-laki. 1. Pekerjaan Petani Sawah Saat Memanen Pada awalnya pekerja memulai pekerjaan menyabit dari arah yang sama biasanya dari tepi sawah, pekerja kemudian menggunakan sabit tersebut untuk mengumpulkan tangkai-tangkai padi tersebut dalam rangkulan tangan sebelah kiri, setelah tangannya penuh para pekerja kemudian menjemur batangan padi yang telah disabit tersebut pada lahan yang telah dipotong tadi. Ternyata ada aturan sendiri dalam proses pekerjaanya pekerja yang mereka lakukan tersebut, mereka sudah tau harus bagaimana dalam melakukan pekerjaan yang penuh dengan keteraturan. Meskipun aturan
tersebut tidak berbentuk aturan tertulis tapi mereka menanamkan peraturan tersebut dalam diri mereka sendiri. 2. Jam Kerja Petani Sawah Pekerja tani sawah pergi pagi dan pulang sore dalam melakukan pekerjaannya, mereka diberi makan oleh induk semang, dan istirahat pada siang hari untuk melepaskan dahaganya. 3. Pekerja Tani Sawah Pekerja tani sawah merupakan orang yang bekerja di lahan orang lain yang dibayar berbentuk upah uang ataupun padi itu sendiri. Pekerja tani ini bukan hanya sekedar pekerja, sebab mereka juga mempunyai lahan sendiri KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di pembahasan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan upah pekerja tani laki-laki dan perempuan disebabkan oleh halhal sebagai berikut: 1. Jika dilihat dari pengetahuan induk semang hal ini disebabkan oleh: a. Upah berbeda karena faktor pengalaman dari tradisi yang telah turun temurun. b. Upah yang berbeda juga disebabkan karena sikap perempuan yang hanya menerima keadaan yang telah ada. Jika melihat dari penilaian induk semang sudah sepantasnya upah tersebut berbeda karena : 2. Nilai gender yang dilihat induk semang terhadap pekerja tan sawah yaitu: a. Laki-laki lebih kuat dari perempuan. b. Induk Semang juga menilai tanggungan hidup laki-laki yang dianggap lebih banyak dari perempuan Deskripsi pemanenan padi yang dilakukan oleh pekerja tani perempuan dan laki-laki bisa kita lihat dari: a. Pekerjaan petani sawah saat memanen yaitu menyabit atau memotong tangkai padi, kemudian tangkai-tangkai tersebut dikumpulkan dan dijemur untuk sementara waktu di daerah yang telah dipanen dan kemudian
setelah sedikit kering padi-padi tersebut diangkat ketempat pengirikan padi. b. Petani sawah bekerja dari pagi sampai sore. c. Pekerja tani sawah merupakan orang yang telah dibayar oleh induk semang sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, pekerja ini harus menyelesaikan pekerjaan yang sudah ditetapkan. DAFTAR PUSTAKA Jauhari, Heri. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Teori dan Aplikasinya. Bandung:Pustaka Setia. Kolip Usman dan Elly Setiadi. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, Dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana. Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualittif Bandung: Remaja Posdakarya. Wahid, Abdul. 2007. Gerakan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Budiman, Arief. 1981. Pembagian Kerja Secara Seksual. Jakarta: PT Gramedia. Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.